際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LIMBAH B3
LATAR BELAKANG
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta mahluk hidup lain. Kebanyakan dari
masyarakat khususnya masyarakat Indonesia tidak
mengetahui kandungan-kandungan bahaya yang terdapat
pada Limbah B3
(Bahan Beracun dan Berbahaya) yang dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan khusunya kerusakan lingkungan.
Maka dari itu sampai sekarang banyak limbah B3 yang
masih dihasilkan oleh masyarakat karena ketidaktahuanya
terhadap limbah berbahaya tersebut.
PENGERTIAN LIMBAH B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud
dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan
atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusakan
lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta mahluk hidup lain.
SUMBER LIMBAH B3
Sumber Limbah B3 adalah setiap orang atau
badan usaha yang menghasilkan Limbah B3
dan menyimpanya untuk sementara waktu di
dalam lokasi atau area kegiatan sebelum
Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak
yang bertanggung jawab untuk dikumpulkan
dan diolah. Sumber Limbah B3 berasal dari
misalnya rumah sakit, PLTN, Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium Penelitian.
IDENTIFIKASI LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN)
 Berdasarkan Sumber
 Berdasarkan Kharakteristik
Berdasarkan Sumber :
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal
dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal
dan banyak mengandung biomassa senyawa
organik yang stabil dan mudah menguap.
1. Chemical sludge, yaitu limbah yang
dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
Excess activated sludge, yaitu limbah yang
berasal dari proses pengolahan dengan lumpur
aktif sehingga banyak mengandung padatan
organik berupa lumpur dari hasil proses
tersebut.
Digested sludge, yaitu limbah yang berasal
dari pengolahan biologi dengan digested
aerobic maupun anaerobic di mana
padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil
dan banyak mengandung padatan organik.
BERDASARKAN KHARAKTERISTIKNYA
1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain
akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala
akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran
karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah
organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun
yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3
dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke
dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah
laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang
mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh
manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang
terkena infeksi.
6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang
menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja,
yaitu memiliki Ph sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah
yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang
bersifat basa.
PENGOLAHAN LIMBAH
A. Metode Limbah B3
1. Chemical conditioning
2. Solidification/Stabilization
3. Incineration
Chemical Conditioning
Tujuan utama dari chemical conditioning ialah:
a. menstabilkan senyawa-senyawa organik yang
terkandung di dalam lumpur.
b. mereduksi volume dengan mengurangi
kandungan air
dalam lumpur.
c. mendestruksi organisme patogen.
d. memanfaatkan hasil samping proses chemical
conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti
gas
methane yang dihasilkan pada proses digestion.
e. mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke
lingkungan dalam keadaan aman dan dapat
diterima
lingkungan.
CHEMICAL CONDITIONING TERDIRI DARI BEBERAPA
TAHAPAN SEBAGAI BERIKUT:
a. Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi
volume lumpur yang akan diolah dengan
cara meningkatkan kandungan padatan.
Alat yang umumnya digunakan pada
tahapan ini ialah gravity thickener dan solid
bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya
merupakan tahapan awal sebelum limbah
dikurangi kadar airnya pada tahapan de-
watering selanjutnya.
b. Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk
menstabilkan senyawa organik dan
menghancurkan patogen. Proses stabilisasi
dapat dilakukan melalui proses pengkondisian
secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian
secara kimia berlangsung dengan adanya
proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia
dengan partikel koloid. Pengkondisian secara
fisika berlangsung dengan jalan memisahkan
bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara
pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara
biologi berlangsung dengan adanya proses
destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi
oksidasi.
c. De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan
atau mengurangi kandungan air dan sekaligus
mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada
tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan filtrasi.
d. Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3.
Beberapa proses yang terjadi sebelum limbah B3
dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan
composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3
umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection
well.
SOLIDIFICATION/STABILIZATION
Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan
sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan
tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju
migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk
mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan
solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan
suatu bahan berbahaya dengan penambahan
aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait
sehingga sering dianggap mempunyai arti yang
sama.
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan
mekanismenya dapat dibagi menjadi 6
golongan, yaitu:
a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana
bahan berbahaya dalam limbah dibungkus
dalam matriks struktur yang besar.
b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip
macroencapsulation tetapi bahan pencemar
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal
pada tingkat mikroskopik.
c. Precipitation, yaitu proses dimana bahan akan
diendapkan
d. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar
diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat
melalui mekanisme adsorpsi.
e. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan
pencemar dengan menyerapkannya ke bahan
padat.
f. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu
senyawa beracun menjadi senyawa lain yang
tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan
hilang sama sekali.
INCINERATION
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif
yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah.
Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah
hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat).
Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari
sistem pengolahan limbah padat karena pada
dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk
padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak
kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi
dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki
beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari
komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah
berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi
memerlukan lahan yang relatif kecil.
Aspek penting dalam sistem insinerasi
adalah nilai kandungan energi (heating value)
limbah. Selain menentukan kemampuan
dalam mempertahankan berlangsungnya
proses pembakaran, heating value juga
menentukan banyaknya energi yang dapat
diperoleh dari sistem insinerasi.
Jenis insinerator yang paling umum diterapkan
untuk membakar limbah padat B3 :
1. Liquid Injection Incinerator
Hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair, gas ,
lumpur, cair yang dapat dipompakan melalui nozzle.
2. Rotary Kilin Incinerator
Dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk padat
termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair,
lumpur pekat.
3. Fluid Bed Incinerator
Memakai media pasir sebagai penghantar panas. Kelebihanya
mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer
panas untuk bercampurnya limbah, oksigen, dan media lebih
besar.
SIMPULAN
1. Limbah atau sampah B3 rumah tangga adalah
Limbah  Bahan Beracun dan Berbahaya  Rumah
Tangga yang berada di rumah tangga merupakan
hasil aktif kegiatan sehari-hari manusia sehingga
dapat membawa dampak yang sangat berbahaya-
baik dalam jangka pendek maupun panjang-bagi
manusia itu sendiri, hewan, tanaman maupun
lingkungan pada umumnya.
2. Sumber Limbah B3 adalah setiap orang ataubadan
usaha yang menghasilkan Limbah B3 Dan
menyimpanya untuk sementara waktu di dalam
lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3
tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung
jawab untuk Dikumpulkan dan diolah.
3. Pengidentifikasian Limbah B3 dibagi menjadi
berdasarkan suber dan kharakteristiknya.
4. Metode Pengolahan Limbah B3 ada tiga cara
yaitu dengan Chemical Conditioning dan
Solidification/Stabilization, Incineration
5. Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah
dan menanggulangi pencemaran atau
kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan
kualitas lingkungan yang sudah tercemar
sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
Limbah b3
Ad

Recommended

Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
Doris Agusnita
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
Al Marson
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
Arfanhandrah
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
Fahrul Islam islam
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
Zulhamidi Zulhamidi
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
sujatno angga
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Ivho Mamonto
Training apar
Training apar
Titip Novika
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
Andi amalia'Elf
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Azmi Nur Rabrusun
materi solidifikasi
materi solidifikasi
Kharis Pratama
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Tini Wartini
Gempa bumi
Gempa bumi
Ahmad Wahyudin Rock'n Roll
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja
Herry Prakoso
Getaran
Getaran
Befridita Ayu Nastiti
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Robertus Arian Datusanantyo
K3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
sujatno angga
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
Nur Angraini
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
Mokh Afifuddin Machfudz
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
Agus Witono
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
Joy Irman
Limbah Padat
Limbah Padat
Nurul Angreliany
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Joy Irman
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Christian Solas
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Iffa Rifqi
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
abdul syukur

More Related Content

What's hot (20)

Training apar
Training apar
Titip Novika
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
Andi amalia'Elf
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Azmi Nur Rabrusun
materi solidifikasi
materi solidifikasi
Kharis Pratama
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Tini Wartini
Gempa bumi
Gempa bumi
Ahmad Wahyudin Rock'n Roll
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja
Herry Prakoso
Getaran
Getaran
Befridita Ayu Nastiti
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Robertus Arian Datusanantyo
K3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
sujatno angga
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
Nur Angraini
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
Mokh Afifuddin Machfudz
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
Agus Witono
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
Joy Irman
Limbah Padat
Limbah Padat
Nurul Angreliany
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Joy Irman
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Christian Solas
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
Andi amalia'Elf
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Azmi Nur Rabrusun
materi solidifikasi
materi solidifikasi
Kharis Pratama
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Tini Wartini
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
K3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
sujatno angga
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
Nur Angraini
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
Agus Witono
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
Joy Irman
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Joy Irman
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Christian Solas

Viewers also liked (20)

Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Iffa Rifqi
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
abdul syukur
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
Rindi Sulistyani
Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3
Ari Perdana
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
Arif Rahman
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracun
Chio Mei Wiedhy
Limbah
Limbah
alvianyadi
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Bapake Icha Kukuh Andin
K3 and Patient Safety "Penanganan limbah di laboratorium"
K3 and Patient Safety "Penanganan limbah di laboratorium"
Luh Putu Arishanti W. A.Md.AK.,S.Si
Pengolahan limbah
Pengolahan limbah
Hasya Nabilah Fathan
D. studi kelayakan lokasi limbah b3
D. studi kelayakan lokasi limbah b3
Enriko Se
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
virga ristya putri
PT. Amako Rezeki Utama
PT. Amako Rezeki Utama
Amako Rezeki Utama
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Surono Way
Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114
Sutopo Patriajati
Pemanasan global georafi
Pemanasan global georafi
M.FADJRI.ADITYA
Limbah accumulator & cara penanganannya
Limbah accumulator & cara penanganannya
Hayat Nurhayat
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Ida Ayu Lochana Dewi
Flammableliquids
Flammableliquids
ITWGraphics
Flammable Liquids Training
Flammable Liquids Training
Dan Junkins
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Iffa Rifqi
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
abdul syukur
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
Rindi Sulistyani
Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3
Ari Perdana
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
Arif Rahman
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracun
Chio Mei Wiedhy
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Bapake Icha Kukuh Andin
D. studi kelayakan lokasi limbah b3
D. studi kelayakan lokasi limbah b3
Enriko Se
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
virga ristya putri
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Surono Way
Pemanasan global georafi
Pemanasan global georafi
M.FADJRI.ADITYA
Limbah accumulator & cara penanganannya
Limbah accumulator & cara penanganannya
Hayat Nurhayat
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Ida Ayu Lochana Dewi
Flammableliquids
Flammableliquids
ITWGraphics
Flammable Liquids Training
Flammable Liquids Training
Dan Junkins
Ad

Similar to Limbah b3 (20)

limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdf
KhoirudinZuhri3
Limbah b3
Limbah b3
Wardatul Khoiriyah
LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI
Mawar 99
03. Limbah B3 pabrik kelapa sawit pks.pdf
03. Limbah B3 pabrik kelapa sawit pks.pdf
RendyGaming6
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
sitialimahromadhoni
Pengolahan limbah B3.pptx
Pengolahan limbah B3.pptx
andimagfirah3
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
VideoIslami
materi pelatihan training Pengelolaan limbah B3.pptx
materi pelatihan training Pengelolaan limbah B3.pptx
rhamset
PPT_ Pengolahan limbah.pptx
PPT_ Pengolahan limbah.pptx
AlexBono3
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
Wahyu Nuryanto
243711848-Presentasi-Powerpoint-Limbah-B3.pptx
243711848-Presentasi-Powerpoint-Limbah-B3.pptx
donarisdiyanti15
presentasi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
presentasi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
dininastiti2
Penanganan limbah
Penanganan limbah
Purwati Tspn
Prilaku berkarya(klmpok 5)
Prilaku berkarya(klmpok 5)
Naughty Kiss
Persentasi Pengelolaan dan penanganan Limbah B3
Persentasi Pengelolaan dan penanganan Limbah B3
danar84
Regulasi Limbah B3 regulasi limbah b3. Pdf
Regulasi Limbah B3 regulasi limbah b3. Pdf
Rocky Injaya
PPT PLI (PENGLOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)_KEL 4 (3 STR A) .pdf.pdf
PPT PLI (PENGLOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)_KEL 4 (3 STR A) .pdf.pdf
AhmadRendiFirdaus
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptx
rhamset
Persyaratan teknis pengelolaan limbah b3 kes
Persyaratan teknis pengelolaan limbah b3 kes
RayRichalmy1
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
Wulung Gono
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdf
KhoirudinZuhri3
LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI
Mawar 99
03. Limbah B3 pabrik kelapa sawit pks.pdf
03. Limbah B3 pabrik kelapa sawit pks.pdf
RendyGaming6
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
sitialimahromadhoni
Pengolahan limbah B3.pptx
Pengolahan limbah B3.pptx
andimagfirah3
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
34.Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).ppt
VideoIslami
materi pelatihan training Pengelolaan limbah B3.pptx
materi pelatihan training Pengelolaan limbah B3.pptx
rhamset
PPT_ Pengolahan limbah.pptx
PPT_ Pengolahan limbah.pptx
AlexBono3
243711848-Presentasi-Powerpoint-Limbah-B3.pptx
243711848-Presentasi-Powerpoint-Limbah-B3.pptx
donarisdiyanti15
presentasi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
presentasi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
dininastiti2
Penanganan limbah
Penanganan limbah
Purwati Tspn
Prilaku berkarya(klmpok 5)
Prilaku berkarya(klmpok 5)
Naughty Kiss
Persentasi Pengelolaan dan penanganan Limbah B3
Persentasi Pengelolaan dan penanganan Limbah B3
danar84
Regulasi Limbah B3 regulasi limbah b3. Pdf
Regulasi Limbah B3 regulasi limbah b3. Pdf
Rocky Injaya
PPT PLI (PENGLOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)_KEL 4 (3 STR A) .pdf.pdf
PPT PLI (PENGLOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)_KEL 4 (3 STR A) .pdf.pdf
AhmadRendiFirdaus
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptx
rhamset
Persyaratan teknis pengelolaan limbah b3 kes
Persyaratan teknis pengelolaan limbah b3 kes
RayRichalmy1
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
Wulung Gono
Ad

Limbah b3

  • 2. LATAR BELAKANG Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Kebanyakan dari masyarakat khususnya masyarakat Indonesia tidak mengetahui kandungan-kandungan bahaya yang terdapat pada Limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan khusunya kerusakan lingkungan. Maka dari itu sampai sekarang banyak limbah B3 yang masih dihasilkan oleh masyarakat karena ketidaktahuanya terhadap limbah berbahaya tersebut.
  • 3. PENGERTIAN LIMBAH B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
  • 4. SUMBER LIMBAH B3 Sumber Limbah B3 adalah setiap orang atau badan usaha yang menghasilkan Limbah B3 dan menyimpanya untuk sementara waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung jawab untuk dikumpulkan dan diolah. Sumber Limbah B3 berasal dari misalnya rumah sakit, PLTN, Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Penelitian.
  • 5. IDENTIFIKASI LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN) Berdasarkan Sumber Berdasarkan Kharakteristik
  • 6. Berdasarkan Sumber : Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap. 1. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
  • 7. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.
  • 8. BERDASARKAN KHARAKTERISTIKNYA 1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. 2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama. 3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
  • 9. 4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. 5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi. 6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki Ph sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
  • 10. PENGOLAHAN LIMBAH A. Metode Limbah B3 1. Chemical conditioning 2. Solidification/Stabilization 3. Incineration
  • 11. Chemical Conditioning Tujuan utama dari chemical conditioning ialah: a. menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur. b. mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur. c. mendestruksi organisme patogen. d. memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion. e. mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan.
  • 12. CHEMICAL CONDITIONING TERDIRI DARI BEBERAPA TAHAPAN SEBAGAI BERIKUT: a. Concentration thickening Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de- watering selanjutnya.
  • 13. b. Treatment, stabilization, and conditioning Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi oksidasi.
  • 14. c. De-watering and drying De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan filtrasi. d. Disposal Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.
  • 15. SOLIDIFICATION/STABILIZATION Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama.
  • 16. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu: a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar. b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik. c. Precipitation, yaitu proses dimana bahan akan diendapkan
  • 17. d. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi. e. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan padat. f. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali.
  • 18. INCINERATION Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
  • 19. Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi.
  • 20. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 : 1. Liquid Injection Incinerator Hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair, gas , lumpur, cair yang dapat dipompakan melalui nozzle. 2. Rotary Kilin Incinerator Dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk padat termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair, lumpur pekat. 3. Fluid Bed Incinerator Memakai media pasir sebagai penghantar panas. Kelebihanya mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer panas untuk bercampurnya limbah, oksigen, dan media lebih besar.
  • 21. SIMPULAN 1. Limbah atau sampah B3 rumah tangga adalah Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya Rumah Tangga yang berada di rumah tangga merupakan hasil aktif kegiatan sehari-hari manusia sehingga dapat membawa dampak yang sangat berbahaya- baik dalam jangka pendek maupun panjang-bagi manusia itu sendiri, hewan, tanaman maupun lingkungan pada umumnya. 2. Sumber Limbah B3 adalah setiap orang ataubadan usaha yang menghasilkan Limbah B3 Dan menyimpanya untuk sementara waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung jawab untuk Dikumpulkan dan diolah.
  • 22. 3. Pengidentifikasian Limbah B3 dibagi menjadi berdasarkan suber dan kharakteristiknya. 4. Metode Pengolahan Limbah B3 ada tiga cara yaitu dengan Chemical Conditioning dan Solidification/Stabilization, Incineration 5. Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.