際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Laporan Pendahuluan


A. Konsep Masalah


   1. DEFENISI
         Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktifatis terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini
bersifat sementera.
                                                              (Friendman,marilyn m)


         Asma adalah penyakit implansi (radang) kronik saluran yang menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan nafas sehingga menyebebkan gejala episodik berulang
berupa mengi (nafas bunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk
terutama malam menjelang dini hari.
                                                              (mansjoer,arief)


         Asma adalah penyakit saluran nafas yang ditandai dengan adanya penyempitan jalan
nafas.
                                                              (stanhope, marcia)


         Kesimpulan dari ketiga pengertian diatas, asma adalah inflamasi (radang) yang terjadi
pada saluran pernafasan berupa penyampitan saluran yang dikarenakan hifiraktivitan oleh
rangsangan tertentu dan dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mengi, sesak nafas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari.


   2. PATOPISIOLOGI
         a. Etiologi
                Penyebab asma sebenarnya adalah terjadi suatu reaksi alergi yang disebabkan
         oleh alergen. sesuatu yang asing masuk ketubuh melalui saluran nafas seperti serbuk
         sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
                Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
         timbulnya serangan asma bronkial.
                1. faktor predisposisi
                    a) genetik
Di mana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
      diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas penderita dengan
      penyakit alergi karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
      terkena penyakit.
2. faktor presipitas
   b) Alergen
      Di mana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
        1.     inhalan, yang masuk melalui saluran pernafasan
            Contoh : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri
            dan polusi.
        2.     ingestan,yang masuk melalui mulut
            Contoh : makanan dan obat-obatan.
        3.     kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
            Contoh : perhiasan, logam, dan jam tangan.


3. Perubahan cuaca
     Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
     asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu
     terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan
     musim, seperti : musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini
     berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.


4. Stress
   Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu
   juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Di samping gejala
   asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
   stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
   pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya bisa
   diobati.
5. Lingkungan kerja
   Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma.
   Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
   di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik abses, polisi lalu lintas,
   gejala ini membaik pada waktu libur atau cuty.
6. Olahaga/aktifitas jasmani yang berat
          Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan
          aktifitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah
          menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya
          terjadi segara setelah selesai aktifitas tersebut.


b. Manispestasi klinis
          Manispestasinya adalah jalan nafas mengerut, sehingga diameter menjadi
   sempit. Ditambah lagi dengan pembengkakan selaput lendir di salurkan nafas,
   serta produksi lendir yang banyak.
          Akibatnya, terjadi penyempitan saluran nafas, dan terjadilah sesak nafas,
   terutama pada saat mengeluarkan nafas (respirasi). Nafas itu ada dua,
   mengeluarkan nafas dan inspirasi. Ini yang harus dicatat oleh para orang tua, sesak
   nafas pada anak yang asma terjadi saat mengeluarkan nafas, bukan saat menarik
   nafas, lanjut muljono, karena terjadi penyempitan saluran nafas, maka pada saat
   mengeluarkan bunyi ngik-ngik disebut pula mengi. Ini pula sebab kenapa asma
   sering disebut sebagai sakit mengi.


c. Perjalanan penyakit
   Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggung
   jawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang
   bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan
   terjadinya:
   a. kontraksi otok polos,
   b. peningkatan pembentukkan lendir,
   c. perpindahan sel darah tertentu ke bronki.


       Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang
mereka kenal sebagai benda asing (alergen)seperti serbuk sari, debu halus yang
terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
        Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu.
Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olahraga atau berada dalam
cuaca dingin. Stress dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya hastamin dan
        leukotrien.
                 Sel lainnya (esonofil) yang ditemukan didalam saluran udara penderita asma
        melepaskan bahan lainnya yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
                                               ASMA


Benda            sel            olah raga/            sters &                 sel lainya
Asing            mast           cuaca dingin          kecemasan               (eosinofil)


        Histamin & leukotrien


Kontraksi otot          peningkatan                   perpindahan sel darah
Polos                   pembentukan lendir            ke bronki




        d. Komplikasi
         Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah:
           1. status asmatikus
           2. atelektasis
           3. hipoksia
           4. pneumothoraks
           5. emfisema
           6. deformitas thoraks
           7. gagal nafas
   3. Penatalaksanaan Medis
        Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah:
        1. menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera.
        2. mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetus serangan asma.
        3. memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarga mengenai penyakit.
Pengobatan pada asma bronkial terbagi 2, yaitu:
       1.pengobatan non farmakologi:
          a. memberikan penyuluhan
          b. menhindari faktor pencetus
          c. pemberian cairan
          d. fisioterapi
          e. beri O2 bila perlu


       2.pengobatan farmakologi
         Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas, terbagi 2 golongan:
                   a. Simpatomimetik/ anderneregik (adrenalin dan efedrin)
                        nama obatnya:
                        a) orsiprenalin(alupent)
                        b) fenoterol(berotec)
                        c) terbutalin(bricasma)


                   b.     Santin(teopilin)
                           nama obatnya:
                           a) aminofilan(amicam supp)
                           b) aminofilin(euphilin retard)


-   Pemeriksaan Laboratorium
    1. Pemeriksaan Sputum
      Pemeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya:
       a) Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan degramulasi dari kristal eosinopil
       b) Spiral crushmann, yakni yang merupakan crast cell (sel cetakan) ronkus
       c) Creole yang merupakan fragmen dri epitel bronkus.
       d) Nefropil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid
       e) Dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug.
    2. Pemeriksaan Darah
       a) Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula terjadi hipksemia,
       b) Hiperkapnia, atau asidosis.
       c) Kadang pada darah terdapat peningkatan dari SGOT dan LDH.
       d) Hiponatremia dan kadar leokosid kadang-kadang di atas 15.000 mm3.
e) Menandakan terdapat suatu infeksi.


-    Pemeriksaan Penunjang
    1. Pemeriksaan Radiologi.
                  Gambaraan radiologi pada asma umumnya normal. Pada waktu serangan
    menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang Bertambah dan
    peleburan rongga intercostali, serta diafragma yang menurun.
         Akan tetapa terdapat komplikasi, maka kelainan yang di dapat adalah:
          1) Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak dihilus akan bertambah.
          2) Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen kan
             semakin bertambah.
          3) Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal
    2.    Pemeriksaan Tes Kulit
               Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang
         Dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.
    3. Elektrokardiografi
               Gambarannya terjadi selama serangan dibagi menjadi 3 disesuaikan
         Dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru yaitu:
          a) Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi ringht axsi deviasi dan
             clock wise rotation.
          b) Terdapat tanda-tanda Hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB(right
             bundle branch block)
          c) Tanda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, SVES, dan VES
             atau terjadinya depresi segmen ST negitive.
    4. scanning
               Dengan scanning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bahwa redistribusi udara
          selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru.
    5. Spirometri
             Untuk menunjukan adanya obtruksi jalan nafas revesibel, cara yang paling cepat
      dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodiator.
      Pemeriksaan ini dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol
      (inhaler atau nebulizer) golongan adrenergetik. Peningkatan FEVI atau FVC sebanyak
      20% menunjukkan asma.
3. Konsep Proses Pengkajian Keluarga
A. pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada pesien asma adalah:
Riwayat kesehatan yang lalu:
   a. Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya.
   b. Kaji riwayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap zat/faktor lingkungan.
   c. Kaji riwayat pekerjaaan pasien.
Aktivitas
   a. Ketidakmampuaan melakukan aktivitas karena sulit bernafas.
   b. Adanya penurunan kemampuaan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukan aktivitas
       sehari-hari.
   c. Tidur dalam posisi duduk tinggi.
Pernapasan
   a. Dipsnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan.
   b. Nafas memburuk ketika pasien berbaring telentang ditempat tidur.
   c. Adanya bunyi nafas mengi.
   d. Adanya batuk berulang.
Sirkulasi
   a. Adanya peningkatan tekanan darah.
   b. Adanya peningkatan frekuensi jantung.
   c. Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis.
   d. Kemerahan atau berkeringat.
Intergritas ego
   a. Ansietas
   b. Ketakutan
   c. Peka rangsangan
   d. Gelisah
Asupan nutrisi
   a. Ketidakmampuan untuk makan karena distrees pernafasan.
   b. Penurunan berat badan karna anoreksia.
Hubungan sosial
   a. Keterbatasan mobilitas fisik
   b. Susah bicara atau bicara terbata-bata.
   c. Adanya ketergantungan pada orang lain.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. konsep keluarga
A. Definisi
       Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam perkawinan ada
   hubungan darah atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah(friedman 1998).
   Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga,anggota
   keluarga lainnya yang tinggal dalam satu rumah karena pertalian darah dan ikatan
   perkawinan atau adopsi .(Nasrul Effendy)


B. tipe/ jenis keluarga
   sedanmgkan menurut adversor carter pembagian keluarga antara lain:
   a. keluarga inti (nuclear family) keluarga terdiri atas ayah;ibu,dan anak-anak.
   b. Keluarga     besar(      ekstended   family   )   keluarga      inti   ditambah   sanak
       saudara,nenek,kakek,kakak,keponakan,sepupu,paman,bibi.
   c. Keluarga berantai ( sereal family ) keluarga yang terdiri dari wanita dan priayang
       menikah lebih dari satu kali dan memakai satu keluarga inti.
   d. Keluarga duda atau janda yang terjasi karena perceraian dan kematian.
   e. Keluarga berkomposisi, keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
       bersama  sama.
   f. Keluarga kabitas, dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi membentuk satu
       keluarga.


C. Struktur Keluarga
   1. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
       ayah  ibu, orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain
       dengan keluarga inti.
   2. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
       mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah prilaku keluarga yang
       mendukung kesehatan.
   3. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing  masing anggota keluarga
       dalam keluarga sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan
       informal.
4. Nilai dan norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan di
      yakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.


D. Peran Keluarga
       Peran keluarga menggambarkan seperangkat prilaku interpersonal, sifat, kegiatan
   yang berhubungan dengan indifidu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu
   didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat
   Berbagai peran menurut nasrul Effendy, 1998 hal 34 sebagai berikut :
   1. Peran Ayah ; sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak- anak, pencari nafkah,
      pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebagai anggota dari
      kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
   2. Peran Ibu ;Sebagai istri dan ibu bagi anak  anaknya, mengurus rumah tangga,
      pengasuh, pendidik, pelindung dan salah satu bagian dari kelompok social serta
      sebagai anggota masyarakat dilingkungannya.Disamping itu ibu juga dapat berperan
      sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya.
   3. Peran Anak ; melaksanakan peran pisikososial sesuai dengan tingkat
      perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual.




4. Fungsi keluarga
      Semua anggota keluarga Tn.Sp saling menyayangi satu sama lain.Mereka merasa
membutuhkan tetangga dalam masyarakat.
Tn Sp dan Ny.B mempunyai 3 orang anak yang berusia 16,12 dan 10 tahun.Ny.B mengatakan
menggunakan pil KB.


E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga
   Tahapan dalam tugas perkembangan keluarga menurut Elvin Duval, terdiri atas :
      1. Pasangan pemula atau opasangan baru menikah
      2. Keluarga dengan menunggu kelahiran anak
      3. Keluarga dengan mempunyai bayi
      4. Keluarga dengan anak pra sekolah
      5. Keluarga dengan anak usia sekolah
      6. Keluarga dengan anak remaja
      7. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat
8. Keluarga dengan tahapan berdua kembali
       9. Keluarga dengan tahapan masa tua



2. Konsep Proses Keperawatan keluarga

  a. Pengkajian
        Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data  data yang ada pada
keluarga. Oleh karena itu perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup, metode, alat
bantu, dan format pengkajian yang digunakan.
       Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, dimana pengkaji menggambarkan
kondisi / situasi klien sebelumnya dan saat ini sehingga informasi tersebut bisa digunakan
untuk memprediksi dimasa yang akan datang.
Model pengkajian keluarga menurut Friedman adalah :
   1. Data  data identifikasi, meliputi ; nama keluarga, alamat dan nomor telepon,
       komposisi keluarga, tipe bentuk keluarga, latar belakang kebudayaan, identifikasi
       religi, status kelas keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga atau aktivitas waktu luang.

   2. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga, meliputi ; tahap perkembangan
       keluarga saat ini, jangkauan pencapaian tahap perkembangan, riwayat keluarga inti
       dan riwayat keluarga asal dari kedua orang tua.

   3. Data Lingkungan, meliputi ; karakteristik rumah, karekteristik dari lingkungan
       sekitar rumah dan komunitas yang lebih besar, mobilitas geografi keluarga,asosiasi
       dan transaksi keluarga dengan komunitas dan jaringan dukungan sosoial keluarga.

   4. Struktur Keluarga, meliputi ; pola komunikasi keluarga, struktur kekuasaan,
       struktur peran, dan nilai  nilai keluarga.

   5. Fungsi Keluarga, meliputi ; fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan fungsi perawat
       kesehatan.

   6. Koping Keluarga, meliputi ; sressor keluarga jangka pendek dan jangka panjang,
       kemampuan keluarga berespon terhadap situasi yang menimbulkan sterss,
       penggunaan strategi koping, bidang / situasi dimana keluarga telah mencapai
       penguasaan dan penggunaan strategi adaptif disfungsional yang digunakan.
4. Nilai dan norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan di
      yakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.


D. Peran Keluarga
       Peran keluarga menggambarkan seperangkat prilaku interpersonal, sifat, kegiatan
   yang berhubungan dengan indifidu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu
   didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat
   Berbagai peran menurut nasrul Effendy, 1998 hal 34 sebagai berikut :
   1. Peran Ayah ; sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak- anak, pencari nafkah,
      pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebagai anggota dari
      kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
   2. Peran Ibu ;Sebagai istri dan ibu bagi anak  anaknya, mengurus rumah tangga,
      pengasuh, pendidik, pelindung dan salah satu bagian dari kelompok social serta
      sebagai anggota masyarakat dilingkungannya.Disamping itu ibu juga dapat berperan
      sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya.
   3. Peran Anak ; melaksanakan peran pisikososial sesuai dengan tingkat
      perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual.




4. Fungsi keluarga
      Semua anggota keluarga Tn.Sp saling menyayangi satu sama lain.Mereka merasa
membutuhkan tetangga dalam masyarakat.
Tn Sp dan Ny.B mempunyai 3 orang anak yang berusia 16,12 dan 10 tahun.Ny.B mengatakan
menggunakan pil KB.


E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga
   Tahapan dalam tugas perkembangan keluarga menurut Elvin Duval, terdiri atas :
      1. Pasangan pemula atau opasangan baru menikah
      2. Keluarga dengan menunggu kelahiran anak
      3. Keluarga dengan mempunyai bayi
      4. Keluarga dengan anak pra sekolah
      5. Keluarga dengan anak usia sekolah
      6. Keluarga dengan anak remaja
      7. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat
Ad

Recommended

Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
Dwi Zhagtris
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
teguhprayitnopro
Askep asma
Askep asma
Faiz Fisa
Asma
Asma
Iznhaini Noer
Lp askep bronkupneumonia
Lp askep bronkupneumonia
Operator Warnet Vast Raha
Ventilator askep
Ventilator askep
Imhe Imha
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
Ajo Yayan
Askep ventilasi mekanik
Askep ventilasi mekanik
Winarianti Herwansyah
Leaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraks
Operator Warnet Vast Raha
Dokep tito
Dokep tito
Yabniel Lit Jingga
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Operator Warnet Vast Raha
Anggraeni putri tut 2
Anggraeni putri tut 2
Anggraenii Pertiiwii
Asuhan keperawatan pada asma brochial
Asuhan keperawatan pada asma brochial
Usaha Apa Aja Asal Halal
Tinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asma
Is Muhar
Askep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleura
Operator Warnet Vast Raha
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
Pneumothoraks
Pneumothoraks
Fionna Pohan
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
geelieman1990
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
f' yagami
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Bayi dengan ards
Bayi dengan ards
Army Of God
0 modul sesak
0 modul sesak
Ahmad Abqari
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
Ryryy Part II
Kdk oksigenisasi1
Kdk oksigenisasi1
Dea Laras Cynthia
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Eka Ferdianti
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ppt ppom
Ppt ppom
170691
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
Rindang Abas
Asma
Asma
emergencyforman
PW ASMA.pptx
PW ASMA.pptx
yolandaraka

More Related Content

What's hot (20)

Leaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraks
Operator Warnet Vast Raha
Dokep tito
Dokep tito
Yabniel Lit Jingga
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Operator Warnet Vast Raha
Anggraeni putri tut 2
Anggraeni putri tut 2
Anggraenii Pertiiwii
Asuhan keperawatan pada asma brochial
Asuhan keperawatan pada asma brochial
Usaha Apa Aja Asal Halal
Tinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asma
Is Muhar
Askep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleura
Operator Warnet Vast Raha
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
Pneumothoraks
Pneumothoraks
Fionna Pohan
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
geelieman1990
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
f' yagami
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Bayi dengan ards
Bayi dengan ards
Army Of God
0 modul sesak
0 modul sesak
Ahmad Abqari
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
Ryryy Part II
Kdk oksigenisasi1
Kdk oksigenisasi1
Dea Laras Cynthia
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Eka Ferdianti
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ppt ppom
Ppt ppom
170691
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
Rindang Abas
Tinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asma
Is Muhar
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
geelieman1990
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
f' yagami
Bayi dengan ards
Bayi dengan ards
Army Of God
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
Ryryy Part II
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Eka Ferdianti
Ppt ppom
Ppt ppom
170691
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
Rindang Abas

Similar to Lp asma un revisi (20)

Asma
Asma
emergencyforman
PW ASMA.pptx
PW ASMA.pptx
yolandaraka
Asma bronkial
Asma bronkial
Agilannadarajan4
Keperawatan dudut2
Keperawatan dudut2
plesdis
Power point asma bronkial
Power point asma bronkial
yeliani
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
Makalah ASMA
Makalah ASMA
Komunitas Anak Gaul Yang Selalu Memberikan Jempol
askep gawat darurat Kasus asma
askep gawat darurat Kasus asma
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
Asma bronkhial
Asma bronkhial
Operator Warnet Vast Raha
ASKEP ASMAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
ASKEP ASMAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
2023t1385
Penyakit asma revisi
Penyakit asma revisi
dhiqde
Asma 2
Asma 2
asianet008
materi pendidikan khusus
materi pendidikan khusus
Re Mo
Asma dan tatalaksana dalam praktek klinispptx
Asma dan tatalaksana dalam praktek klinispptx
Panji803306
farmakologi dan terapi obat obat anti asma
farmakologi dan terapi obat obat anti asma
RiyanSetiyanto
materi ajar konseling penyakit asma dan tatalaksananya
materi ajar konseling penyakit asma dan tatalaksananya
kikirawitri1
asma-bronkiale.ppt
asma-bronkiale.ppt
LinaWardani1
asma-bronkiale.ppt
asma-bronkiale.ppt
ssuserdaac4d
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
ssuser1b264b
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Keperawatan dudut2
Keperawatan dudut2
plesdis
Power point asma bronkial
Power point asma bronkial
yeliani
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
ASKEP ASMAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
ASKEP ASMAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
2023t1385
Penyakit asma revisi
Penyakit asma revisi
dhiqde
materi pendidikan khusus
materi pendidikan khusus
Re Mo
Asma dan tatalaksana dalam praktek klinispptx
Asma dan tatalaksana dalam praktek klinispptx
Panji803306
farmakologi dan terapi obat obat anti asma
farmakologi dan terapi obat obat anti asma
RiyanSetiyanto
materi ajar konseling penyakit asma dan tatalaksananya
materi ajar konseling penyakit asma dan tatalaksananya
kikirawitri1
asma-bronkiale.ppt
asma-bronkiale.ppt
LinaWardani1
asma-bronkiale.ppt
asma-bronkiale.ppt
ssuserdaac4d
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
ssuser1b264b
Ad

Lp asma un revisi

  • 1. Laporan Pendahuluan A. Konsep Masalah 1. DEFENISI Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktifatis terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementera. (Friendman,marilyn m) Asma adalah penyakit implansi (radang) kronik saluran yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas sehingga menyebebkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas bunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. (mansjoer,arief) Asma adalah penyakit saluran nafas yang ditandai dengan adanya penyempitan jalan nafas. (stanhope, marcia) Kesimpulan dari ketiga pengertian diatas, asma adalah inflamasi (radang) yang terjadi pada saluran pernafasan berupa penyampitan saluran yang dikarenakan hifiraktivitan oleh rangsangan tertentu dan dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. 2. PATOPISIOLOGI a. Etiologi Penyebab asma sebenarnya adalah terjadi suatu reaksi alergi yang disebabkan oleh alergen. sesuatu yang asing masuk ketubuh melalui saluran nafas seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkial. 1. faktor predisposisi a) genetik
  • 2. Di mana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas penderita dengan penyakit alergi karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit. 2. faktor presipitas b) Alergen Di mana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 1. inhalan, yang masuk melalui saluran pernafasan Contoh : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. 2. ingestan,yang masuk melalui mulut Contoh : makanan dan obat-obatan. 3. kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit Contoh : perhiasan, logam, dan jam tangan. 3. Perubahan cuaca Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti : musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu. 4. Stress Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Di samping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya bisa diobati. 5. Lingkungan kerja Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik abses, polisi lalu lintas, gejala ini membaik pada waktu libur atau cuty.
  • 3. 6. Olahaga/aktifitas jasmani yang berat Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segara setelah selesai aktifitas tersebut. b. Manispestasi klinis Manispestasinya adalah jalan nafas mengerut, sehingga diameter menjadi sempit. Ditambah lagi dengan pembengkakan selaput lendir di salurkan nafas, serta produksi lendir yang banyak. Akibatnya, terjadi penyempitan saluran nafas, dan terjadilah sesak nafas, terutama pada saat mengeluarkan nafas (respirasi). Nafas itu ada dua, mengeluarkan nafas dan inspirasi. Ini yang harus dicatat oleh para orang tua, sesak nafas pada anak yang asma terjadi saat mengeluarkan nafas, bukan saat menarik nafas, lanjut muljono, karena terjadi penyempitan saluran nafas, maka pada saat mengeluarkan bunyi ngik-ngik disebut pula mengi. Ini pula sebab kenapa asma sering disebut sebagai sakit mengi. c. Perjalanan penyakit Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggung jawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: a. kontraksi otok polos, b. peningkatan pembentukkan lendir, c. perpindahan sel darah tertentu ke bronki. Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen)seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olahraga atau berada dalam
  • 4. cuaca dingin. Stress dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya hastamin dan leukotrien. Sel lainnya (esonofil) yang ditemukan didalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara. ASMA Benda sel olah raga/ sters & sel lainya Asing mast cuaca dingin kecemasan (eosinofil) Histamin & leukotrien Kontraksi otot peningkatan perpindahan sel darah Polos pembentukan lendir ke bronki d. Komplikasi Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah: 1. status asmatikus 2. atelektasis 3. hipoksia 4. pneumothoraks 5. emfisema 6. deformitas thoraks 7. gagal nafas 3. Penatalaksanaan Medis Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah: 1. menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera. 2. mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetus serangan asma. 3. memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarga mengenai penyakit.
  • 5. Pengobatan pada asma bronkial terbagi 2, yaitu: 1.pengobatan non farmakologi: a. memberikan penyuluhan b. menhindari faktor pencetus c. pemberian cairan d. fisioterapi e. beri O2 bila perlu 2.pengobatan farmakologi Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas, terbagi 2 golongan: a. Simpatomimetik/ anderneregik (adrenalin dan efedrin) nama obatnya: a) orsiprenalin(alupent) b) fenoterol(berotec) c) terbutalin(bricasma) b. Santin(teopilin) nama obatnya: a) aminofilan(amicam supp) b) aminofilin(euphilin retard) - Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan Sputum Pemeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya: a) Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan degramulasi dari kristal eosinopil b) Spiral crushmann, yakni yang merupakan crast cell (sel cetakan) ronkus c) Creole yang merupakan fragmen dri epitel bronkus. d) Nefropil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid e) Dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug. 2. Pemeriksaan Darah a) Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula terjadi hipksemia, b) Hiperkapnia, atau asidosis. c) Kadang pada darah terdapat peningkatan dari SGOT dan LDH. d) Hiponatremia dan kadar leokosid kadang-kadang di atas 15.000 mm3.
  • 6. e) Menandakan terdapat suatu infeksi. - Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Radiologi. Gambaraan radiologi pada asma umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang Bertambah dan peleburan rongga intercostali, serta diafragma yang menurun. Akan tetapa terdapat komplikasi, maka kelainan yang di dapat adalah: 1) Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak dihilus akan bertambah. 2) Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen kan semakin bertambah. 3) Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal 2. Pemeriksaan Tes Kulit Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang Dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma. 3. Elektrokardiografi Gambarannya terjadi selama serangan dibagi menjadi 3 disesuaikan Dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru yaitu: a) Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi ringht axsi deviasi dan clock wise rotation. b) Terdapat tanda-tanda Hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB(right bundle branch block) c) Tanda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, SVES, dan VES atau terjadinya depresi segmen ST negitive. 4. scanning Dengan scanning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bahwa redistribusi udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru. 5. Spirometri Untuk menunjukan adanya obtruksi jalan nafas revesibel, cara yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodiator. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer) golongan adrenergetik. Peningkatan FEVI atau FVC sebanyak 20% menunjukkan asma.
  • 7. 3. Konsep Proses Pengkajian Keluarga A. pengkajian Hal-hal yang perlu dikaji pada pesien asma adalah: Riwayat kesehatan yang lalu: a. Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya. b. Kaji riwayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap zat/faktor lingkungan. c. Kaji riwayat pekerjaaan pasien. Aktivitas a. Ketidakmampuaan melakukan aktivitas karena sulit bernafas. b. Adanya penurunan kemampuaan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukan aktivitas sehari-hari. c. Tidur dalam posisi duduk tinggi. Pernapasan a. Dipsnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan. b. Nafas memburuk ketika pasien berbaring telentang ditempat tidur. c. Adanya bunyi nafas mengi. d. Adanya batuk berulang. Sirkulasi a. Adanya peningkatan tekanan darah. b. Adanya peningkatan frekuensi jantung. c. Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis. d. Kemerahan atau berkeringat. Intergritas ego a. Ansietas b. Ketakutan c. Peka rangsangan d. Gelisah Asupan nutrisi a. Ketidakmampuan untuk makan karena distrees pernafasan. b. Penurunan berat badan karna anoreksia. Hubungan sosial a. Keterbatasan mobilitas fisik b. Susah bicara atau bicara terbata-bata. c. Adanya ketergantungan pada orang lain.
  • 8. B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 1. konsep keluarga A. Definisi Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam perkawinan ada hubungan darah atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah(friedman 1998). Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga,anggota keluarga lainnya yang tinggal dalam satu rumah karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi .(Nasrul Effendy) B. tipe/ jenis keluarga sedanmgkan menurut adversor carter pembagian keluarga antara lain: a. keluarga inti (nuclear family) keluarga terdiri atas ayah;ibu,dan anak-anak. b. Keluarga besar( ekstended family ) keluarga inti ditambah sanak saudara,nenek,kakek,kakak,keponakan,sepupu,paman,bibi. c. Keluarga berantai ( sereal family ) keluarga yang terdiri dari wanita dan priayang menikah lebih dari satu kali dan memakai satu keluarga inti. d. Keluarga duda atau janda yang terjasi karena perceraian dan kematian. e. Keluarga berkomposisi, keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama sama. f. Keluarga kabitas, dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi membentuk satu keluarga. C. Struktur Keluarga 1. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah ibu, orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain dengan keluarga inti. 2. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah prilaku keluarga yang mendukung kesehatan. 3. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan informal.
  • 9. 4. Nilai dan norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan di yakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan. D. Peran Keluarga Peran keluarga menggambarkan seperangkat prilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan indifidu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat Berbagai peran menurut nasrul Effendy, 1998 hal 34 sebagai berikut : 1. Peran Ayah ; sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak- anak, pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 2. Peran Ibu ;Sebagai istri dan ibu bagi anak anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik, pelindung dan salah satu bagian dari kelompok social serta sebagai anggota masyarakat dilingkungannya.Disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya. 3. Peran Anak ; melaksanakan peran pisikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual. 4. Fungsi keluarga Semua anggota keluarga Tn.Sp saling menyayangi satu sama lain.Mereka merasa membutuhkan tetangga dalam masyarakat. Tn Sp dan Ny.B mempunyai 3 orang anak yang berusia 16,12 dan 10 tahun.Ny.B mengatakan menggunakan pil KB. E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Tahapan dalam tugas perkembangan keluarga menurut Elvin Duval, terdiri atas : 1. Pasangan pemula atau opasangan baru menikah 2. Keluarga dengan menunggu kelahiran anak 3. Keluarga dengan mempunyai bayi 4. Keluarga dengan anak pra sekolah 5. Keluarga dengan anak usia sekolah 6. Keluarga dengan anak remaja 7. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat
  • 10. 8. Keluarga dengan tahapan berdua kembali 9. Keluarga dengan tahapan masa tua 2. Konsep Proses Keperawatan keluarga a. Pengkajian Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup, metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, dimana pengkaji menggambarkan kondisi / situasi klien sebelumnya dan saat ini sehingga informasi tersebut bisa digunakan untuk memprediksi dimasa yang akan datang. Model pengkajian keluarga menurut Friedman adalah : 1. Data data identifikasi, meliputi ; nama keluarga, alamat dan nomor telepon, komposisi keluarga, tipe bentuk keluarga, latar belakang kebudayaan, identifikasi religi, status kelas keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga atau aktivitas waktu luang. 2. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga, meliputi ; tahap perkembangan keluarga saat ini, jangkauan pencapaian tahap perkembangan, riwayat keluarga inti dan riwayat keluarga asal dari kedua orang tua. 3. Data Lingkungan, meliputi ; karakteristik rumah, karekteristik dari lingkungan sekitar rumah dan komunitas yang lebih besar, mobilitas geografi keluarga,asosiasi dan transaksi keluarga dengan komunitas dan jaringan dukungan sosoial keluarga. 4. Struktur Keluarga, meliputi ; pola komunikasi keluarga, struktur kekuasaan, struktur peran, dan nilai nilai keluarga. 5. Fungsi Keluarga, meliputi ; fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan fungsi perawat kesehatan. 6. Koping Keluarga, meliputi ; sressor keluarga jangka pendek dan jangka panjang, kemampuan keluarga berespon terhadap situasi yang menimbulkan sterss, penggunaan strategi koping, bidang / situasi dimana keluarga telah mencapai penguasaan dan penggunaan strategi adaptif disfungsional yang digunakan.
  • 11. 4. Nilai dan norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan di yakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan. D. Peran Keluarga Peran keluarga menggambarkan seperangkat prilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan indifidu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat Berbagai peran menurut nasrul Effendy, 1998 hal 34 sebagai berikut : 1. Peran Ayah ; sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak- anak, pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 2. Peran Ibu ;Sebagai istri dan ibu bagi anak anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik, pelindung dan salah satu bagian dari kelompok social serta sebagai anggota masyarakat dilingkungannya.Disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya. 3. Peran Anak ; melaksanakan peran pisikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual. 4. Fungsi keluarga Semua anggota keluarga Tn.Sp saling menyayangi satu sama lain.Mereka merasa membutuhkan tetangga dalam masyarakat. Tn Sp dan Ny.B mempunyai 3 orang anak yang berusia 16,12 dan 10 tahun.Ny.B mengatakan menggunakan pil KB. E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Tahapan dalam tugas perkembangan keluarga menurut Elvin Duval, terdiri atas : 1. Pasangan pemula atau opasangan baru menikah 2. Keluarga dengan menunggu kelahiran anak 3. Keluarga dengan mempunyai bayi 4. Keluarga dengan anak pra sekolah 5. Keluarga dengan anak usia sekolah 6. Keluarga dengan anak remaja 7. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat