際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENGUKURAN DAN
ANGKA PENTING
Apa yang dimaksud
dengan Pengukuran???
 Dalam melakukan pengukuran selalu dimungkinkan terjadi
kesalahan. Oleh karena itu, kita harus menyertakan angka-
angka kesalahan agar kita dapat memberi penilaian wajar
dari hasil pengukuran. Jelas bahwa hasil pengukuran yang
kita lakukan tidak dapat diharapkan tepat sama dengan hasil
teori, namun ada pada suatu jangkauan nilai:
x  x < x < x + x
 Dengan x menyatakan nilai terbaik sebagai nilai yang benar
dan x menyatakan kesalahan hasil pengukuran yang
disebabkan keterbatasan alat, ketidakcermatan, perbedaan
waktu pengukuran, dsb. Dengan menyertakan kesalahan
atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap
benar, kita dapat mempertanggungjawabkan hasil
pengukuran.
ALAT UKUR
BESARAN POKOK
* Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur
massa zat tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari
pada bidang studi Kimia.
Besaran pokok Alat ukur
Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup
Massa Neraca (timbangan)
Waktu Stop Watch / Jam
Suhu Termometer
Kuat arus listrik Amperemeter
Jumlah zat Tidak diukur secara langsung *
Intensitas cahaya Light meter
MISTAR
 Mistar digunakan untuk mengukur suatu
panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,5 mm.
JANGKA SORONG
 Jangka sorong digunakan untuk mengukur
suatu panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,1 mm.
MIKROMETER SEKRUP
 Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian
0,01 mm.
NERACA
 Neraca digunakan untuk mengukur massa
suatu benda.
STOPWATCH
 Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu
mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
TERMOMETER
 Termometer digunakan untuk mengukur
suhu.
AMPEREMETER
 Amperemeter digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik (multimeter)
ALAT UKUR
BESARAN TURUNAN
SPEEDOMETER
 Speedometer digunakan untuk mengukur
kelajuan
DINAMOMETER
 Dinamometer digunakan untuk mengukur
besarnya gaya.
HIGROMETER
 Higrometer digunakan untuk mengukur
kelembaban udara.
OHM METER dan VOLT METER
 Ohm meter digunakan untuk mengukur
tahanan ( hambatan ) listrik
 Volt meter digunakan untuk mengukur
tegangan listrik.
 Ohm meter dan voltmeter dan
amperemeter biasa menggunakan
multimeter.
BAROMETER
 Barometer digunakan untuk mengukur
tekanan udara luar.
HIDROMETER
 Hidrometer digunakan untuk mengukur berat
jenis larutan.
MANOMETER
 Manometer digunakan untuk mengukur
tekanan udara tertutup.
KALORIMETER
 Kalorimeter digunakan untuk mengukur
besarnya kalor jenis zat.
KESALAHAN
PENGUKURAN
 Besaran fisika tidak dapat diukur secara
pasti dengan setiap alat ukur. Hasil
pengukuran selalu mempunyai derajat
ketidakpastian.
 Kesalahan pengukuran dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan
sistematis dan kesalahan acak.
KESALAHAN
SISTEMATIS
 Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang sebab-
sebabnya dapat diidentifikasi dan secara prinsip dapat
dieliminasi.
 Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap bacaan
yang diambil menjadi salah dalam satu arah.
 Sumber kesalahan sistematis antara lain:
 Kesalahan Alat
 Kesalahan Pengamatan
 Kesalahan Lingkungan
 Kesalahan Teoretis
KESALAHAN ACAK
 Kesalahan acak menghasilkan hamburan data
disekitar nilai rata-rata. Data mempunyai
kesempatan yang sama menjadi positif atau
negatif. Sumber kesalahan acak sering tidak
dapat diidentifikasi. Kesalahan acak sering
dapat dikuantitasi melalui analisis statistik,
sehingga efek kesalahan acak terhadap besaran
atau hukum fisika dapat ditentukan.
 Kesalahan acak dihasilkan dari
ketidakmampuan pengamat untuk
mengulangi pengukuran secara presisi.
Ada metode statistik baku untuk
mengatasi kesalahan acak. Hal ini dapat
memberikan simpangan baku untuk
serangkaian bacaan, tetapi ketika jumlah
bacaan tidak terlalu besar maka metode
ini jadi bermanfaat untuk mendapatkan
nilai pendekatan dari kesalahan tanpa
melakukan analisis statistik formal, yaitu
perbedaan mutlak antar nilai individual
dan nilai rata-rata.
Istilah dalam Pengukuran
 Ketelitian adalah suatu ukuran yang
menyatakan tingkat pendekatan dari nilai
yang diukur terhadap nilai benar x0.
 Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih
dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur.
 Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran
kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang sama. Dengan memberikan
suatu nilai tertentu pada besaran fisis,
ketepatan merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan perbedaan hasil-hasil
pengukuran pada pengukuran berulang.
AKURASI / KETELITIAN
HASIL PENGUKURAN
 Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari
fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang
benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang
berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian
muncul dari sumber yang berbeda.
Di antara yang paling penting, selain kesalahan, adalah
keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan
ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas
bagian terkecil yang ditunjukkan. Misalnya anda memakai
sebuah penggaris centimeter untuk mengukur lebar
sebuah papan, hasilnya dapat dipastikan akurat sampai
0,1 cm, yaitu bagian terkecil pada penggaris tersebut.
Alasannya, adalah sulit untuk memastikan suatu nilai di
antara garis pembagi terkecil tersebut, dan penggaris itu
sendiri mungkin tidak dibuat atau dikalibrasi sampai
ketepatan yang lebih baik dari ini.
Materi besaran, alat ukur, pengukuran.ppt
 Seringkali, ketidakpastian pada suatu nilai
terukur tidak dinyatakan secara eksplisit. Pada
kasus seperti ini, ketidakpastian biasanya
dianggap sebesar satu atau dua satuan (atau
bahkan tiga) dari angka terakhir yang
diberikan. Sebagai contoh, jika panjang sebuah
benda dinyatakan sebagai 5,2 cm,
ketidakpastian dianggap sebesar 0,1 cm (atau
mungkin 0,2 cm). Dalam hal ini, penting untuk
tidak menulis 5,20 cm, karena hal itu
menyatakan ketidakpastian sebesar 0,01 cm;
dianggap bahwa panjang benda tersebut
mungkin antara 5,19 dan 5,21 cm, sementara
sebenarnya anda menyangka nilainya antara 5,1
dan 5,3 cm.
Ketidakpastian Mutlak
dan Relatif
ANGKA PENTING
 Angka penting adalah bilangan yang
diperoleh dari hasil pengukuran yang
terdiri dari angka-angka yang sudah pasti
(terbaca pada alat ukur) dan satu angka
terakhir yang ditafsir atau diragukan.
Sedangkan angka eksak/pasti adalah
angka yang sudah pasti (tidak diragukan
nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).
Ketentuan Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting.
78,99 m memiliki empat angka penting. 7000,2003
( 9 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol
merupakan angka penting. Contoh : 1208 m
memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka
penting.
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan
tanda desimal adalah angka penting. Contoh :
70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting. Contoh:
23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka
bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka
penting).
Aturan Pembulatan
 Jika angka pertama setelah angka yang hendak
dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka
angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya
ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4
yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) :
1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal
ditiadakan)
 Jika angka pertama setelah angka yang akan anda
pertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka
angka tersebut dan seluruh angka di bagian
kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang
dipertahankan bertambah satu.
Aturan Penjumlahan dan
Pengurangan
 Apabila anda melakukan operasi
penjumlahan atau pengurangan, maka
hasilnya hanya boleh mengandung satu
angka taksiran (catatan : angka tafsiran
adalah angka terakhir dari suatu angka
penting).
 Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g
(jumlahkan seperti biasa, selanjutnya
bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat
satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
Aturan Perkalian dan
Pembagian
1. Pada operasi perkalian atau pembagian,
hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki
jumlah angka penting sebanyak bilangan
yang angka pentingnya paling sedikit.
 Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2
cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau
pembagian dengan cara biasa. Kemudian bulatkan
hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah
satu bilangan yang memiliki angka penting paling
sedikit)
Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2
(dua angka
penting)
2.Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan
penting dengan bilangan eksak/pasti hanya
boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah
angka penting pada bilangan penting.
 Contoh : hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95
Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar
sama dengan banyak angka penting pada bilangan penting 8,95
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Engkau tidak bisa mencapai ilmu kecuali
dengan 6 hal: pintar, senantiasa mau
mengetahui, sabar, memiliki bekal dalam
menuntut ilmu, tutorial dari guru, serta
dalam waktu yang lama.
Ali bin Abi Thalib

More Related Content

Similar to Materi besaran, alat ukur, pengukuran.ppt (20)

PPT
fisika
sahrul48
PPTX
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
riski197593
PPT
presentasi-fisikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
nurislamiah449
PPT
presentasi-fisikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
nurislamiah449
PPT
Alat Ukur aksdlaksjdalksjdalksjdlaksdjlaksjdlak
AElgaK
PPT
Pengukuran-dan-Angka-Penting angka penting
RomaDhony6
PPT
Pengukuran-dan-Angka-Pentinggggggggg.ppt
nurislamiah449
PPTX
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
Eko Efendi
PPTX
Metrologi Industri Pertemuan Ke-1 SMK Kls X.pptx
YanuarRaja1
PPT
Percobaan Pengukuran berbagai alat ukur.ppt
surianti0618
PPTX
Besaran dan vektor fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
PPTX
bab1besarandanpengukuran-240502024935-35aa63bf.pptx
nurislamiah449
PPT
Besarandanvektorfix 160203085235
rozi arrozi
PPTX
BAB 1 PENGUKURAN Fisika sekolah menengah atas.pptx
SudarsoSudarso5
PPTX
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
kurniafebrianti3
PPTX
ANGKA PENTING.pptx ica $$$ belajar angka
febrinaica221
PDF
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
ChrysantPutraNunuhit
PPTX
Besaran Satuan dan Pengukuran
yogi slamet maulana
PPTX
PPT BESARAN-SATUAN-DIMENSI DAN PENGUKURAN.pptx
yayatn6ts
PPTX
IPA KELAS 10 PENGUKURAN DALAM KERJA ILMIAH
LARAS575536
fisika
sahrul48
Fisika-besaran-dan-satuan.pptx
riski197593
presentasi-fisikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
nurislamiah449
presentasi-fisikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.ppt
nurislamiah449
Alat Ukur aksdlaksjdalksjdalksjdlaksdjlaksjdlak
AElgaK
Pengukuran-dan-Angka-Penting angka penting
RomaDhony6
Pengukuran-dan-Angka-Pentinggggggggg.ppt
nurislamiah449
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
Eko Efendi
Metrologi Industri Pertemuan Ke-1 SMK Kls X.pptx
YanuarRaja1
Percobaan Pengukuran berbagai alat ukur.ppt
surianti0618
Besaran dan vektor fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
bab1besarandanpengukuran-240502024935-35aa63bf.pptx
nurislamiah449
Besarandanvektorfix 160203085235
rozi arrozi
BAB 1 PENGUKURAN Fisika sekolah menengah atas.pptx
SudarsoSudarso5
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
kurniafebrianti3
ANGKA PENTING.pptx ica $$$ belajar angka
febrinaica221
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
ChrysantPutraNunuhit
Besaran Satuan dan Pengukuran
yogi slamet maulana
PPT BESARAN-SATUAN-DIMENSI DAN PENGUKURAN.pptx
yayatn6ts
IPA KELAS 10 PENGUKURAN DALAM KERJA ILMIAH
LARAS575536

More from FahruddinLahama (6)

PPTX
MODUL PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
FahruddinLahama
PPTX
Kerja dan Energi UNTUK PELATIHAN OSNpptx
FahruddinLahama
PPTX
PRESENTASI TRIK CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
FahruddinLahama
PPTX
Fluida Statis - Tekanan Hidrostatis.pptx
FahruddinLahama
PPTX
Managament Organisasi untuk LDK Siswa.pptx
FahruddinLahama
PPTX
TUGAS INFORMATIKA SEJARAH PSIKOLOGI
FahruddinLahama
MODUL PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
FahruddinLahama
Kerja dan Energi UNTUK PELATIHAN OSNpptx
FahruddinLahama
PRESENTASI TRIK CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
FahruddinLahama
Fluida Statis - Tekanan Hidrostatis.pptx
FahruddinLahama
Managament Organisasi untuk LDK Siswa.pptx
FahruddinLahama
TUGAS INFORMATIKA SEJARAH PSIKOLOGI
FahruddinLahama
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar IPA Kelas 8 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PPTX
PRESENTASI KASUS IRA skripsi bagus tenan
DonnyWicaksono7
PPTX
Doa Syafaat Profetis-1.pptx Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Mario181215
PPTX
PPT SIDANG YEMIMA SUZETH SINAGA Final Oke
Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
PDF
2.9 Lampiran I.I PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.I.1-411).pdf
medinanuralisha32
PPTX
GEOGRAFI TINGKATAN 3 BAB 5 HIDUPAN LIAR DI MALAYSIA.pptx
OOIBEEKHUANMoe
PDF
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
PPTX
Tarbiyah_Jinsiyah_Anak_8-12_Full.pptx pendidikan seksual
Nayma612
PPTX
BARISAN DAN DERET aritmatika geometri bilangan
RIAANGGREINI3
PDF
Pengembangan Media Microlearning Dengan Model Pembelajaran Project Based Lear...
MuhammadRafeliFakhli
PPTX
Penulisan Karya Ilmiah dalam Penelitian Pendidikan, Bahasa dan Sastra
IKIP Siliwangi
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
PDF
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
Dadang Solihin
PDF
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Deep Learning
Adm Guru
PPTX
HAL-HAL YANG DILARANGAN SAAT HAID DAN NIFASpptx
idarohmawati73
PPTX
KEPEMIMPINAN AISYIYAH MASA DEPANoke.pptx
ssuserc1c26b2
PDF
Pendidikan Pancasila Buku Siswa -KLS-V.pdf
JuraeniJuraeni
PPTX
Proposal dan Laporan Penelitian Mahasiswa.pptx
Mukhamad Fathoni
PPTX
Bahan KKA dan PM_DinasPendidikan_Dinas Pendidikan,Bahan KKA dan PM_DinasPendi...
sefurohman1
PDF
dasar-dasar-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdf
CosmasPasaribu1
Modul Ajar IPA Kelas 8 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PRESENTASI KASUS IRA skripsi bagus tenan
DonnyWicaksono7
Doa Syafaat Profetis-1.pptx Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Mario181215
PPT SIDANG YEMIMA SUZETH SINAGA Final Oke
Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
2.9 Lampiran I.I PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.I.1-411).pdf
medinanuralisha32
GEOGRAFI TINGKATAN 3 BAB 5 HIDUPAN LIAR DI MALAYSIA.pptx
OOIBEEKHUANMoe
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Tarbiyah_Jinsiyah_Anak_8-12_Full.pptx pendidikan seksual
Nayma612
BARISAN DAN DERET aritmatika geometri bilangan
RIAANGGREINI3
Pengembangan Media Microlearning Dengan Model Pembelajaran Project Based Lear...
MuhammadRafeliFakhli
Penulisan Karya Ilmiah dalam Penelitian Pendidikan, Bahasa dan Sastra
IKIP Siliwangi
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
Dadang Solihin
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Deep Learning
Adm Guru
HAL-HAL YANG DILARANGAN SAAT HAID DAN NIFASpptx
idarohmawati73
KEPEMIMPINAN AISYIYAH MASA DEPANoke.pptx
ssuserc1c26b2
Pendidikan Pancasila Buku Siswa -KLS-V.pdf
JuraeniJuraeni
Proposal dan Laporan Penelitian Mahasiswa.pptx
Mukhamad Fathoni
Bahan KKA dan PM_DinasPendidikan_Dinas Pendidikan,Bahan KKA dan PM_DinasPendi...
sefurohman1
dasar-dasar-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdf
CosmasPasaribu1
Ad

Materi besaran, alat ukur, pengukuran.ppt

  • 2. Apa yang dimaksud dengan Pengukuran???
  • 3. Dalam melakukan pengukuran selalu dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh karena itu, kita harus menyertakan angka- angka kesalahan agar kita dapat memberi penilaian wajar dari hasil pengukuran. Jelas bahwa hasil pengukuran yang kita lakukan tidak dapat diharapkan tepat sama dengan hasil teori, namun ada pada suatu jangkauan nilai: x x < x < x + x Dengan x menyatakan nilai terbaik sebagai nilai yang benar dan x menyatakan kesalahan hasil pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat, ketidakcermatan, perbedaan waktu pengukuran, dsb. Dengan menyertakan kesalahan atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap benar, kita dapat mempertanggungjawabkan hasil pengukuran.
  • 5. * Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi Kimia. Besaran pokok Alat ukur Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup Massa Neraca (timbangan) Waktu Stop Watch / Jam Suhu Termometer Kuat arus listrik Amperemeter Jumlah zat Tidak diukur secara langsung * Intensitas cahaya Light meter
  • 6. MISTAR Mistar digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
  • 7. JANGKA SORONG Jangka sorong digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.
  • 8. MIKROMETER SEKRUP Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm.
  • 9. NERACA Neraca digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
  • 10. STOPWATCH Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
  • 11. TERMOMETER Termometer digunakan untuk mengukur suhu.
  • 12. AMPEREMETER Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (multimeter)
  • 14. SPEEDOMETER Speedometer digunakan untuk mengukur kelajuan
  • 15. DINAMOMETER Dinamometer digunakan untuk mengukur besarnya gaya.
  • 16. HIGROMETER Higrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
  • 17. OHM METER dan VOLT METER Ohm meter digunakan untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Ohm meter dan voltmeter dan amperemeter biasa menggunakan multimeter.
  • 18. BAROMETER Barometer digunakan untuk mengukur tekanan udara luar.
  • 19. HIDROMETER Hidrometer digunakan untuk mengukur berat jenis larutan.
  • 20. MANOMETER Manometer digunakan untuk mengukur tekanan udara tertutup.
  • 21. KALORIMETER Kalorimeter digunakan untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.
  • 22. KESALAHAN PENGUKURAN Besaran fisika tidak dapat diukur secara pasti dengan setiap alat ukur. Hasil pengukuran selalu mempunyai derajat ketidakpastian. Kesalahan pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak.
  • 23. KESALAHAN SISTEMATIS Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang sebab- sebabnya dapat diidentifikasi dan secara prinsip dapat dieliminasi. Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap bacaan yang diambil menjadi salah dalam satu arah. Sumber kesalahan sistematis antara lain: Kesalahan Alat Kesalahan Pengamatan Kesalahan Lingkungan Kesalahan Teoretis
  • 24. KESALAHAN ACAK Kesalahan acak menghasilkan hamburan data disekitar nilai rata-rata. Data mempunyai kesempatan yang sama menjadi positif atau negatif. Sumber kesalahan acak sering tidak dapat diidentifikasi. Kesalahan acak sering dapat dikuantitasi melalui analisis statistik, sehingga efek kesalahan acak terhadap besaran atau hukum fisika dapat ditentukan.
  • 25. Kesalahan acak dihasilkan dari ketidakmampuan pengamat untuk mengulangi pengukuran secara presisi. Ada metode statistik baku untuk mengatasi kesalahan acak. Hal ini dapat memberikan simpangan baku untuk serangkaian bacaan, tetapi ketika jumlah bacaan tidak terlalu besar maka metode ini jadi bermanfaat untuk mendapatkan nilai pendekatan dari kesalahan tanpa melakukan analisis statistik formal, yaitu perbedaan mutlak antar nilai individual dan nilai rata-rata.
  • 26. Istilah dalam Pengukuran Ketelitian adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0. Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur. Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu nilai tertentu pada besaran fisis, ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasil-hasil pengukuran pada pengukuran berulang.
  • 27. AKURASI / KETELITIAN HASIL PENGUKURAN Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Di antara yang paling penting, selain kesalahan, adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan. Misalnya anda memakai sebuah penggaris centimeter untuk mengukur lebar sebuah papan, hasilnya dapat dipastikan akurat sampai 0,1 cm, yaitu bagian terkecil pada penggaris tersebut. Alasannya, adalah sulit untuk memastikan suatu nilai di antara garis pembagi terkecil tersebut, dan penggaris itu sendiri mungkin tidak dibuat atau dikalibrasi sampai ketepatan yang lebih baik dari ini.
  • 29. Seringkali, ketidakpastian pada suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit. Pada kasus seperti ini, ketidakpastian biasanya dianggap sebesar satu atau dua satuan (atau bahkan tiga) dari angka terakhir yang diberikan. Sebagai contoh, jika panjang sebuah benda dinyatakan sebagai 5,2 cm, ketidakpastian dianggap sebesar 0,1 cm (atau mungkin 0,2 cm). Dalam hal ini, penting untuk tidak menulis 5,20 cm, karena hal itu menyatakan ketidakpastian sebesar 0,01 cm; dianggap bahwa panjang benda tersebut mungkin antara 5,19 dan 5,21 cm, sementara sebenarnya anda menyangka nilainya antara 5,1 dan 5,3 cm.
  • 32. Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).
  • 33. Ketentuan Angka Penting : 1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki empat angka penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ). 2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting. 3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
  • 34. 4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka penting). 5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka penting). 6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
  • 35. Aturan Pembulatan Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan) Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan bertambah satu.
  • 36. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Apabila anda melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran (catatan : angka tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka penting).
  • 37. Contoh : Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan seperti biasa, selanjutnya bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat satu angka taksiran) Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
  • 38. Aturan Perkalian dan Pembagian 1. Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
  • 39. Contoh : Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm (petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka penting paling sedikit) Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)
  • 40. 2.Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak/pasti hanya boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting pada bilangan penting. Contoh : hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95 Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar sama dengan banyak angka penting pada bilangan penting 8,95
  • 41. SEKIAN & TERIMA KASIH Engkau tidak bisa mencapai ilmu kecuali dengan 6 hal: pintar, senantiasa mau mengetahui, sabar, memiliki bekal dalam menuntut ilmu, tutorial dari guru, serta dalam waktu yang lama. Ali bin Abi Thalib