際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENGUKURAN DAN
ANGKA PENTING
Apa yang dimaksud dengan
Pengukuran???
 Dalam melakukan pengukuran selalu
dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh karena
itu, kita harus menyertakan angka-angka
kesalahan agar kita dapat memberi penilaian
wajar dari hasil pengukuran. Jelas bahwa hasil
pengukuran yang kita lakukan tidak dapat
diharapkan tepat sama dengan hasil teori,
namun ada pada suatu jangkauan nilai:
x  x < x < x + x
 Dengan x menyatakan nilai terbaik sebagai nilai
yang benar dan x menyatakan kesalahan hasil
pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat,
ketidakcermatan, perbedaan waktu pengukuran,
dsb. Dengan menyertakan kesalahan atau batas
toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap
benar, kita dapat mempertanggungjawabkan
hasil pengukuran.
ALAT UKUR
BESARAN POKOK
* Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur
massa zat tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari
pada bidang studi Kimia.
Besaran pokok Alat ukur
Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup
Massa Neraca (timbangan)
Waktu Stop Watch
Suhu Termometer
Kuat arus listrik Amperemeter
Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *
Intensitas cahaya Light meter
MISTAR
Mistar digunakan untuk mengukur suatu
panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,5 mm.
JANGKA SORONG
Jangka sorong digunakan untuk
mengukur suatu panjang benda
mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup digunakan untuk
mengukur suatu panjang benda mempunyai
batas ketelitian 0,01 mm.
NERACA
Neraca digunakan untuk mengukur massa
suatu benda.
STOPWATCH
Stopwatch digunakan untuk mengukur
waktu mempunyai batas ketelitian 0,01
detik.
TERMOMETER
Termometer digunakan untuk mengukur
suhu.
AMPEREMETER
Amperemeter digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik (multimeter)
ALAT UKUR
BESARAN TURUNAN
SPEEDOMETER
Speedometer digunakan untuk mengukur
kelajuan
DINAMOMETER
Dinamometer digunakan untuk mengukur
besarnya gaya.
HIGROMETER
Higrometer digunakan untuk mengukur
kelembaban udara.
OHMMETER dan VOLT METER
 Ohm meter digunakan untuk mengukur tahanan (
hambatan ) listrik
 Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan
listrik.
 Ohm meter dan voltmeter dan amperemeter biasa
menggunakan multimeter.
BAROMETER
Barometer digunakan untuk mengukur
tekanan udara luar.
HIDROMETER
Hidrometer digunakan untuk
mengukur berat jenis larutan.
MANOMETER
Manometer digunakan untuk mengukur
tekanan udara tertutup.
KALORIMETER
Kalorimeter digunakan untuk mengukur
besarnya kalor jenis zat.
KESALAHAN PENGUKURAN
Besaran fisika tidak dapat diukur secara
pasti dengan setiap alat ukur. Hasil
pengukuran selalu mempunyai derajat
ketidakpastian.
Kesalahan pengukuran dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan
sistematis dan kesalahan acak.
KESALAHAN SISTEMATIS
 Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang
sebab-sebabnya dapat diidentifikasi dan
secara prinsip dapat dieliminasi.
 Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap
bacaan yang diambil menjadi salah dalam satu
arah.
 Sumber kesalahan sistematis antaralain:
Kesalahan Alat
Kesalahan Pengamatan
Kesalahan Lingkungan
Kesalahan Teoretis
KESALAHAN ACAK
Kesalahan acak menghasilkan hamburan
data disekitar nilai rata-rata. Data
mempunyai kesempatan yang sama menjadi
positif atau negatif. Sumber kesalahan
acak sering tidak dapt diidentifikasi.
Kesalahan acak sering dapat dikuantitasi
melalui analisis statistik, sehingga efek
kesalahan acak terhadap besaran atau
hukum fisika dapat ditentukan.
Kesalahan acak dihasilkan dari
ketidakmampuan pengamat untuk
mengulangi pengukuran secara presisi. Ada
metode statistik baku untuk mengatasi
kesalahan acak. Hal ini dapat memberikan
simpangan baku untuk serangkaian bacaan,
tetapi ketika jumlah bacaan tidak terlalu
besar maka metode ini jadi bermanfaat
untuk mendapatkan nilai pendekatan dari
kesalahan tanpa melakukan analisis
statistik formal, yaitu perbedaan mutlak
antar nilai individual dan nilai rata-rata.
Istilah dalam Pengukuran
 Ketelitian adalah suatu ukuran yang
menyatakan tingkat pendekatan dari nilai
yang diukur terhadap nilai benar x0.
 Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih
dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur.
 Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran
kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang sama. Dengan memberikan
suatu nilai tertentu pada besaran fisis,
ketepatan merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan perbedaan hasil-hasil
pengukuran pada pengukuran berulang.
AKURASI / KETELITIAN
HASIL PENGUKURAN
 Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting
dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran
yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang
berhubungan dengan setiap pengukuran.
Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda.
Di antara yang paling penting, selain kesalahan,
adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur
dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di
luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan. Misalnya
anda memakai sebuah penggaris centimeter untuk
mengukur lebar sebuah papan, hasilnya dapat
dipastikan akurat sampai 0,1 cm, yaitu bagian
terkecil pada penggaris tersebut. Alasannya, adalah
sulit untuk memastikan suatu nilai di antara garis
pembagi terkecil tersebut, dan penggaris itu sendiri
mungkin tidak dibuat atau dikalibrasi sampai
ketepatan yang lebih baik dari ini.
Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt
Seringkali, ketidakpastian pada suatu nilai
terukur tidak dinyatakan secara eksplisit.
Pada kasus seperti ini, ketidakpastian
biasanya dianggap sebesar satu atau dua
satuan (atau bahkan tiga) dari angka
terakhir yang diberikan. Sebagai contoh,
jika panjang sebuah benda dinyatakan
sebagai 5,2 cm, ketidakpastian dianggap
sebesar 0,1 cm (atau mungkin 0,2 cm).
Dalam hal ini, penting untuk tidak menulis
5,20 cm, karena hal itu menyatakan
ketidakpastian sebesar 0,01 cm; dianggap
bahwa panjang benda tersebut mungkin
antara 5,19 dan 5,21 cm, sementara
sebenarnya anda menyangka nilainya antara
5,1 dan 5,3 cm.
Ketidakpastian Mutlak dan Relatif
ANGKA PENTING
Angka penting adalah bilangan yang
diperoleh dari hasil pengukuran yang
terdiri dari angka-angka penting yang
sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan
satu angka terakhir yang ditafsir atau
diragukan. Sedangkan angka
eksak/pasti adalah angka yang sudah
pasti (tidak diragukan nilainya), yang
diperoleh dari kegiatan membilang
(menghitung).
Ketentuan Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting.
78,99 m memiliki empat angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol
merupakan angka penting. Contoh : 1208 m
memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka
penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan
tanda desimal adalah angka penting. Contoh :
70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka
bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka
penting).
Aturan Pembulatan
 Jika angka pertama setelah angka yang
hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih
kecil, maka angka itu dan seluruh angka
disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) :
75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal
ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008
(kedua angka yang dicetak tebal
ditiadakan)
 Jika angka pertama setelah angka yang
akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih
besar, maka angka tersebut dan seluruh
angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka
terakhir yang dipertahankan bertambah
satu.
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan
Apabila anda melakukan operasi
penjumlahan atau pengurangan, maka
hasilnya hanya boleh mengandung satu
angka taksiran (catatan : angka tafsiran
adalah angka terakhir dari suatu angka
penting).
Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g
(jumlahkan seperti biasa, selanjutnya
bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat
satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya =
297,1
Aturan Perkalian dan Pembagian
1. Pada operasi perkalian atau pembagian,
hasil yang diperoleh hanya boleh
memiliki jumlah angka penting sebanyak
bilangan yang angka pentingnya paling
sedikit.
 Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x
2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau
pembagian dengan cara biasa. Kemudian
bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting
sebanyak salah satu bilangan yang memiliki
angka penting paling sedikit)
Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka
penting)
2.Hasil perkalian atau pembagian antara
bilangan penting dengan bilangan
eksak/pasti hanya boleh memiliki angka
penting sebanyak jumlah angka penting
pada bilangan penting.
Contoh : hitunglah operasi perkalian
berikut ini : 25 x 8,95
Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm
(tiga angka penting) agar sama dengan
banyak angka penting pada bilangan
penting 8,95

More Related Content

Similar to Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt (20)

PPT
Pengukuran dan angka penting
Lhiya XiaoLing
PPT
Pengukuran dan angka penting serta jenis alat ukur.ppt
FahruddinLahama
PPT
Materi besaran, alat ukur, pengukuran.ppt
FahruddinLahama
PPTX
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
Eko Efendi
PDF
Fisika Terapan Modul 3 Pengukuran dan angka penting .pdf
myrnameisha
PPTX
Metrologi Industri Pertemuan Ke-1 SMK Kls X.pptx
YanuarRaja1
PPT
Percobaan Pengukuran berbagai alat ukur.ppt
surianti0618
PPTX
ANGKA PENTING.pptx ica $$$ belajar angka
febrinaica221
PPTX
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
ssuser8403d0
PPTX
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
kurniafebrianti3
DOCX
BAB II
SitiLabFisikaUNJANI
PPT
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
Daeng Makassar
PPTX
pengukuran besaran dan satuan kelas x.pptx
AriaYunita2010247524
PPTX
IPA KELAS 10 PENGUKURAN DALAM KERJA ILMIAH
LARAS575536
PPTX
Bab 1 tentang Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
TomyNeutron1
PPTX
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya ref.pptx
duel2020
PDF
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
AgathaHaselvin
PPTX
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
KranaSanz1
PPTX
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
HjMuliati
PPTX
Bab-1-Besaran-Fisika-dan-Satuajjjnnya.pptx
FebriZulkhairiah
Pengukuran dan angka penting
Lhiya XiaoLing
Pengukuran dan angka penting serta jenis alat ukur.ppt
FahruddinLahama
Materi besaran, alat ukur, pengukuran.ppt
FahruddinLahama
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
Eko Efendi
Fisika Terapan Modul 3 Pengukuran dan angka penting .pdf
myrnameisha
Metrologi Industri Pertemuan Ke-1 SMK Kls X.pptx
YanuarRaja1
Percobaan Pengukuran berbagai alat ukur.ppt
surianti0618
ANGKA PENTING.pptx ica $$$ belajar angka
febrinaica221
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
ssuser8403d0
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
kurniafebrianti3
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
Daeng Makassar
pengukuran besaran dan satuan kelas x.pptx
AriaYunita2010247524
IPA KELAS 10 PENGUKURAN DALAM KERJA ILMIAH
LARAS575536
Bab 1 tentang Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
TomyNeutron1
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya ref.pptx
duel2020
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
AgathaHaselvin
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
KranaSanz1
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
HjMuliati
Bab-1-Besaran-Fisika-dan-Satuajjjnnya.pptx
FebriZulkhairiah

Recently uploaded (6)

PPTX
PPTtt PENCERNAAN AKSI 3 PERTEMUAN 2.pptx
MuhammadRidhoTaris
PPTX
ppt uji kinerja iwan perangkat pembelajaran PJOK
agusyudisantoso
PDF
TUGAS PPT UTS MATA KULIAH PENGEMBANGAN MATERI
ikanurhosnani0301
PPTX
Validasi Pembersihan materi PKPA INDUSTRI
VeisyDiantyLengkey
PPTX
TUGAS GEOGRAFI 10 (prinsip dan aspek geografi).pptx
EzzHazzle
PPTX
Materi Pertemuan Magnoliophyta tumbuhan.pptx
UmmulHasanah10
PPTtt PENCERNAAN AKSI 3 PERTEMUAN 2.pptx
MuhammadRidhoTaris
ppt uji kinerja iwan perangkat pembelajaran PJOK
agusyudisantoso
TUGAS PPT UTS MATA KULIAH PENGEMBANGAN MATERI
ikanurhosnani0301
Validasi Pembersihan materi PKPA INDUSTRI
VeisyDiantyLengkey
TUGAS GEOGRAFI 10 (prinsip dan aspek geografi).pptx
EzzHazzle
Materi Pertemuan Magnoliophyta tumbuhan.pptx
UmmulHasanah10
Ad

Pengukuran-dan-Angka-Penting.ppt

  • 2. Apa yang dimaksud dengan Pengukuran???
  • 3. Dalam melakukan pengukuran selalu dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh karena itu, kita harus menyertakan angka-angka kesalahan agar kita dapat memberi penilaian wajar dari hasil pengukuran. Jelas bahwa hasil pengukuran yang kita lakukan tidak dapat diharapkan tepat sama dengan hasil teori, namun ada pada suatu jangkauan nilai: x x < x < x + x Dengan x menyatakan nilai terbaik sebagai nilai yang benar dan x menyatakan kesalahan hasil pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat, ketidakcermatan, perbedaan waktu pengukuran, dsb. Dengan menyertakan kesalahan atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap benar, kita dapat mempertanggungjawabkan hasil pengukuran.
  • 5. * Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi Kimia. Besaran pokok Alat ukur Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup Massa Neraca (timbangan) Waktu Stop Watch Suhu Termometer Kuat arus listrik Amperemeter Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung * Intensitas cahaya Light meter
  • 6. MISTAR Mistar digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
  • 7. JANGKA SORONG Jangka sorong digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.
  • 8. MIKROMETER SEKRUP Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm.
  • 9. NERACA Neraca digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
  • 10. STOPWATCH Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
  • 12. AMPEREMETER Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (multimeter)
  • 15. DINAMOMETER Dinamometer digunakan untuk mengukur besarnya gaya.
  • 16. HIGROMETER Higrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
  • 17. OHMMETER dan VOLT METER Ohm meter digunakan untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Ohm meter dan voltmeter dan amperemeter biasa menggunakan multimeter.
  • 18. BAROMETER Barometer digunakan untuk mengukur tekanan udara luar.
  • 20. MANOMETER Manometer digunakan untuk mengukur tekanan udara tertutup.
  • 21. KALORIMETER Kalorimeter digunakan untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.
  • 22. KESALAHAN PENGUKURAN Besaran fisika tidak dapat diukur secara pasti dengan setiap alat ukur. Hasil pengukuran selalu mempunyai derajat ketidakpastian. Kesalahan pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak.
  • 23. KESALAHAN SISTEMATIS Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang sebab-sebabnya dapat diidentifikasi dan secara prinsip dapat dieliminasi. Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap bacaan yang diambil menjadi salah dalam satu arah. Sumber kesalahan sistematis antaralain: Kesalahan Alat Kesalahan Pengamatan Kesalahan Lingkungan Kesalahan Teoretis
  • 24. KESALAHAN ACAK Kesalahan acak menghasilkan hamburan data disekitar nilai rata-rata. Data mempunyai kesempatan yang sama menjadi positif atau negatif. Sumber kesalahan acak sering tidak dapt diidentifikasi. Kesalahan acak sering dapat dikuantitasi melalui analisis statistik, sehingga efek kesalahan acak terhadap besaran atau hukum fisika dapat ditentukan.
  • 25. Kesalahan acak dihasilkan dari ketidakmampuan pengamat untuk mengulangi pengukuran secara presisi. Ada metode statistik baku untuk mengatasi kesalahan acak. Hal ini dapat memberikan simpangan baku untuk serangkaian bacaan, tetapi ketika jumlah bacaan tidak terlalu besar maka metode ini jadi bermanfaat untuk mendapatkan nilai pendekatan dari kesalahan tanpa melakukan analisis statistik formal, yaitu perbedaan mutlak antar nilai individual dan nilai rata-rata.
  • 26. Istilah dalam Pengukuran Ketelitian adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0. Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur. Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu nilai tertentu pada besaran fisis, ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasil-hasil pengukuran pada pengukuran berulang.
  • 27. AKURASI / KETELITIAN HASIL PENGUKURAN Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Di antara yang paling penting, selain kesalahan, adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan. Misalnya anda memakai sebuah penggaris centimeter untuk mengukur lebar sebuah papan, hasilnya dapat dipastikan akurat sampai 0,1 cm, yaitu bagian terkecil pada penggaris tersebut. Alasannya, adalah sulit untuk memastikan suatu nilai di antara garis pembagi terkecil tersebut, dan penggaris itu sendiri mungkin tidak dibuat atau dikalibrasi sampai ketepatan yang lebih baik dari ini.
  • 29. Seringkali, ketidakpastian pada suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit. Pada kasus seperti ini, ketidakpastian biasanya dianggap sebesar satu atau dua satuan (atau bahkan tiga) dari angka terakhir yang diberikan. Sebagai contoh, jika panjang sebuah benda dinyatakan sebagai 5,2 cm, ketidakpastian dianggap sebesar 0,1 cm (atau mungkin 0,2 cm). Dalam hal ini, penting untuk tidak menulis 5,20 cm, karena hal itu menyatakan ketidakpastian sebesar 0,01 cm; dianggap bahwa panjang benda tersebut mungkin antara 5,19 dan 5,21 cm, sementara sebenarnya anda menyangka nilainya antara 5,1 dan 5,3 cm.
  • 32. Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).
  • 33. Ketentuan Angka Penting : 1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki empat angka penting 2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ). 3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
  • 34. 4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka penting). 5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka penting). 6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
  • 35. Aturan Pembulatan Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan) Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan bertambah satu.
  • 36. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Apabila anda melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran (catatan : angka tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka penting).
  • 37. Contoh : Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan seperti biasa, selanjutnya bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat satu angka taksiran) Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
  • 38. Aturan Perkalian dan Pembagian 1. Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
  • 39. Contoh : Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm (petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka penting paling sedikit) Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)
  • 40. 2.Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak/pasti hanya boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting pada bilangan penting.
  • 41. Contoh : hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95 Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar sama dengan banyak angka penting pada bilangan penting 8,95