Ringkasan dokumen ini adalah:
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan sumber daya manusia khususnya topik pelatihan dan pembelajaran, termasuk objektif pelatihan, pengertian pelatihan, tujuan pelatihan, cara melaksanakan penilaian kebutuhan pelatihan, dan tahapan pelaksanaan pelatihan.
Modul ini membahas konsep Program Induksi Guru Pemula (PIGP) dan strategi pembimbingan guru pemula. PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja sekolah dan melaksanakan tugasnya sebagai guru profesional. Program ini diselenggarakan untuk guru pemula berstatus CPNS, PNS mutasi, dan bukan PNS melalui orientasi, pelatihan, pengembangan, dan praktik pemecahan masalah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Pembelajaran
1. Pengertian Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Pembelajaran Keterampilan merupakan kemampuan atau keahlian seseorang dalam
bidang tertentu. Seseorang yang ahli adalah orang menguasai seluk beluk dari bidang yang ditekuninya. Keterampilan merupakan wujud pengaplikasian dari suatu ilmu pengetahuan yang dikuasai. Seorang guru terampil merupakan guru yang menguasai cara mengajar sesuai dengan karakter siswanya dan dapat mengaplikasikan berbagai model, strategi, metode dan media pembelajaran dengan kompeten. Keterampilan seorang guru dalam mengaplikasikan berbagai gaya mengajar akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya. Semakin guru menguasai keterampilan mengajar maka akan semakin inovatif, inspriratif, dan bervariasi proses pembelajarannya.
Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam melakukan perubahan di dalam proses pembelajaran, baik perubahan dalam gaya mengajar, ragam media pembelajaran, serta pola interaksi siswa dalam kegiatan belajar (Uniarsi, 2014:2). Perubahan ini dilakukan agar proses pembelajaran tidak membosankan. Karena dalam kegiatan belajar mengajar siswa membutuhkan suasana yang kondusif dan bersemangat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
10
Zainal Asril dalam Al-Idrus (2017:232) mengatakan keterampilan mengadakan variasi adalah cara untuk menghilangkan kejenuhan atau kebosanan yang dialami dalam kegiatan proses pembelajaran sering terjadi. Pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan dalam berkonsentrasi. Biasanya siswa hanya mampu berkonsentrasi 15 menit di awal pembelajaran. Oleh karena itu perlu untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik untuk membuat siswa tetap fokus belajar dengan menerapkan variasi pembelajaran.
Variasi merupakan keanekaragaman atau sesuatu yang diciptakan untuk membuat kesan yang baru. Variasi dibutuhkan dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar. Variasi dalam mengajar berkaitan dengan kemampuan untuk membuat proses pembelajaran menjadi kegiatan menyenangkan dan tidak membosankan. Variasi pembelajaran merupakan proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi (Usman, 2011: 84).
Schunk (2012: 234) memandang variasi dalam pembelajaran sebagai salah satu cara dalam memfokuskan dan mempertahankan perhatian siswa. Usaha guru dalam memfokuskan perhatian siswa dapat dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran yang interaktif, isyarat dan juga dengan variasi intonasi suara. Usaha-usaha tersebut menjadi salah satu
bentuk pengaplikasian dari keterampilan guru untuk mengadakan variasi pembelajaran.
Mulyani Sumantri dalam Uniarsi (2014:6), Guru dalam mengembangkan keterampilan mengadakan variasi pembelajaran perlu untuk memperhatikan beberapa hal seperti penggunakan variasi dengan wajar, perubahan satu jenis variasi ke vari
Modul ajar memberikan panduan lengkap bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, mulai dari tujuan, langkah-langkah kegiatan, sumber belajar, hingga asesmen. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting lainnya seperti profil pelajar, model pembelajaran, serta refleksi proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi pelatihan untuk meningkatkan karakter, kompetensi, dan daya saing instruktur. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain profil Enah Pahlawati sebagai instruktur, tugas dan peran instruktur, prinsip-prinsip pelatihan, serta tahapan persiapan pelatihan mulai dari identifikasi kebutuhan, penyusunan program, rekrutmen dan seleksi peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang reorientasi organisasi Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam. Dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi, tujuan, tugas pengurus dan kegiatan KKG PAI untuk meningkatkan kompetensi guru melalui kerja sama dan pertukaran pengetahuan.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMK Wilayah Utara Kabupaten Tulang Bawang Barat.
2. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, standar pengembangan, dan struktur organisasi MGMP sesuai peraturan perundang-undangan terkait.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh format silabus dan program semester untuk mata pel
Dokumen tersebut merupakan rancangan aktivitas tutorial (RAT) mata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran serta mempertanggungjawabkan keputusan pembelajaran. RAT terdiri atas 8 topik pembahasan dan diharapkan setelah mengikuti tutorial mahasiswa dapat memahami konsep das
Ringkasan dokumen ini adalah:
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan sumber daya manusia khususnya topik pelatihan dan pembelajaran, termasuk objektif pelatihan, pengertian pelatihan, tujuan pelatihan, cara melaksanakan penilaian kebutuhan pelatihan, dan tahapan pelaksanaan pelatihan.
Modul ini membahas konsep Program Induksi Guru Pemula (PIGP) dan strategi pembimbingan guru pemula. PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja sekolah dan melaksanakan tugasnya sebagai guru profesional. Program ini diselenggarakan untuk guru pemula berstatus CPNS, PNS mutasi, dan bukan PNS melalui orientasi, pelatihan, pengembangan, dan praktik pemecahan masalah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Pembelajaran
1. Pengertian Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Pembelajaran Keterampilan merupakan kemampuan atau keahlian seseorang dalam
bidang tertentu. Seseorang yang ahli adalah orang menguasai seluk beluk dari bidang yang ditekuninya. Keterampilan merupakan wujud pengaplikasian dari suatu ilmu pengetahuan yang dikuasai. Seorang guru terampil merupakan guru yang menguasai cara mengajar sesuai dengan karakter siswanya dan dapat mengaplikasikan berbagai model, strategi, metode dan media pembelajaran dengan kompeten. Keterampilan seorang guru dalam mengaplikasikan berbagai gaya mengajar akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya. Semakin guru menguasai keterampilan mengajar maka akan semakin inovatif, inspriratif, dan bervariasi proses pembelajarannya.
Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam melakukan perubahan di dalam proses pembelajaran, baik perubahan dalam gaya mengajar, ragam media pembelajaran, serta pola interaksi siswa dalam kegiatan belajar (Uniarsi, 2014:2). Perubahan ini dilakukan agar proses pembelajaran tidak membosankan. Karena dalam kegiatan belajar mengajar siswa membutuhkan suasana yang kondusif dan bersemangat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
10
Zainal Asril dalam Al-Idrus (2017:232) mengatakan keterampilan mengadakan variasi adalah cara untuk menghilangkan kejenuhan atau kebosanan yang dialami dalam kegiatan proses pembelajaran sering terjadi. Pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan dalam berkonsentrasi. Biasanya siswa hanya mampu berkonsentrasi 15 menit di awal pembelajaran. Oleh karena itu perlu untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik untuk membuat siswa tetap fokus belajar dengan menerapkan variasi pembelajaran.
Variasi merupakan keanekaragaman atau sesuatu yang diciptakan untuk membuat kesan yang baru. Variasi dibutuhkan dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar. Variasi dalam mengajar berkaitan dengan kemampuan untuk membuat proses pembelajaran menjadi kegiatan menyenangkan dan tidak membosankan. Variasi pembelajaran merupakan proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi (Usman, 2011: 84).
Schunk (2012: 234) memandang variasi dalam pembelajaran sebagai salah satu cara dalam memfokuskan dan mempertahankan perhatian siswa. Usaha guru dalam memfokuskan perhatian siswa dapat dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran yang interaktif, isyarat dan juga dengan variasi intonasi suara. Usaha-usaha tersebut menjadi salah satu
bentuk pengaplikasian dari keterampilan guru untuk mengadakan variasi pembelajaran.
Mulyani Sumantri dalam Uniarsi (2014:6), Guru dalam mengembangkan keterampilan mengadakan variasi pembelajaran perlu untuk memperhatikan beberapa hal seperti penggunakan variasi dengan wajar, perubahan satu jenis variasi ke vari
Modul ajar memberikan panduan lengkap bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, mulai dari tujuan, langkah-langkah kegiatan, sumber belajar, hingga asesmen. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting lainnya seperti profil pelajar, model pembelajaran, serta refleksi proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi pelatihan untuk meningkatkan karakter, kompetensi, dan daya saing instruktur. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain profil Enah Pahlawati sebagai instruktur, tugas dan peran instruktur, prinsip-prinsip pelatihan, serta tahapan persiapan pelatihan mulai dari identifikasi kebutuhan, penyusunan program, rekrutmen dan seleksi peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang reorientasi organisasi Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam. Dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi, tujuan, tugas pengurus dan kegiatan KKG PAI untuk meningkatkan kompetensi guru melalui kerja sama dan pertukaran pengetahuan.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMK Wilayah Utara Kabupaten Tulang Bawang Barat.
2. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, standar pengembangan, dan struktur organisasi MGMP sesuai peraturan perundang-undangan terkait.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh format silabus dan program semester untuk mata pel
Dokumen tersebut merupakan rancangan aktivitas tutorial (RAT) mata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran serta mempertanggungjawabkan keputusan pembelajaran. RAT terdiri atas 8 topik pembahasan dan diharapkan setelah mengikuti tutorial mahasiswa dapat memahami konsep das
Diseminasi Budaya Positif memenuhi tugas pada diklat guru penggerak.pdfdidinsamsudin8
Ìý
tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas diklat guru penggerak, sasarannya adalah tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, supaya menumbuhkan kesadaran akan membudayakan hal hal positif di sekolah
10. Input :
- Pembina Gugus Depan/Calon
Pembina Gugus Depan
- Anggota Majelis Pembimbing
Proses :
- Pelatih, Panitia, Sarana Prasarana,
Materi
11. Out-Put :
1. Memahami AD ART GP
2. Memahami Struktur Organisasi GP
3. Memahami PD MK
4. Memahami GP dan Program pendidikan
anggota muda
5. Memahami cara mengelola satuan secara
umum
6. Memahami cara membina Penggalang
7. Memahami berbagai upacara Penggalang
8. Mengetahui cara membentuk dan
menyelenggarakan kegiatan forum
Penggalang
12. 9. Mengetahui SKU/TKU; SKK/TKK serta cara mengujinya
10. Memahami berbagai keterampilan dasar latihan dan teknik
pendidikan kepramukaan penggalanng
11. Mengetahui administrasi regu, satuan, dan gudep
12. Memahami peran dan fungsi Majelis Pembimbing
13. Dapat membuat program latihan sedikitnya selama satu
tahun
14. Out Come
1. Menjadi Pembina Pramuka di GUDEP
2. Menjadi Pembina Pramuka Mahir yang
dapat mengemban sistem nilai GP
3. Dapat menerapkan dan mengembangkan
materi kecakapan atau keterampilan
dasar yang disampaikan di KMD
4. Masa Pengembangan (Nara Karya 1)
Impact
Penerapan nilai-nilai dan keterampilan
kepramukaan, Perubahan perilaku pesdik
15. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
- Disusun oleh peserta
untuk melakukan kegiatan
tindak lanjut setelah KMD
-
18. Nara karya 1 (PP No.090 Tahun 2001, tentang KMD )
1. Aktif membina Pasukan Penggalang di Gudep
2. Dapat memberi contoh penerapan nilai-nilai dan kecakapan bagi pesdik
3. Dapat membuat program latihan secara berkesinambungan dan
melaksanakan program tersebut
4. Dapat membentuk sedikitnya:
a. Penggalang Ramu
b. Penggalang Rakit, setiap
pesdik mencapai TKK wajib
tingkat Purwa
c. orang Penggalang Terap, setiap Pesdik
mencapai TKK Wajib tingkat Purwa