Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian dan syarat-syarat medium pertumbuhan mikroorganisme
2. Jenis-jenis medium berdasarkan bahan dan kegunaannya
3. Cara membuat medium agar padat seperti PDA dan NA serta medium cair seperti NB
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang desikator, yaitu alat pengering yang terdiri dari dua panci bersusun dimana bagian bawahnya diisi bahan pengering, dan digunakan untuk menyimpan dan mengeringkan sampel. Dibahas pula fungsi dan jenis desikator serta cara penggunaannya untuk mengeringkan sampel.
Dokumen tersebut merangkum tentang Swenson Walker Crystallizer. Alat ini terdiri dari palung setengah silinder terbuka dengan pengaduk helikal di dalamnya untuk mengalirkan larutan secara homogen. Larutan masuk dari ujung satu dengan suhu tinggi dan keluar dari ujung lain dengan suhu lebih rendah untuk memisahkan kristal dari larutan. Alat ini berguna untuk proses kristalisasi dengan pendinginan untuk larutan yang mudah ber
Analisis gravimetri adalah metode analisis kuantitatif berdasarkan bobot yang melibatkan proses isolasi dan penimbangan unsur atau senyawa tertentu dari sampel. Metode ini melibatkan proses pengendapan analit menjadi endapan yang stabil dan mudah ditimbang untuk menentukan kadarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tetes telinga, yang merupakan bentuk obat cair yang diteteskan ke dalam telinga untuk mengobati infeksi atau membersihkan telinga. Dokumen tersebut juga menjelaskan anatomi dan fisiologi telinga serta jenis-jenis infeksi telinga beserta pengobatannya, seperti penggunaan antibiotik, kortikosteroid, dan larutan pembersih telinga.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan tentang salep, termasuk jenis, komposisi, kualitas dasar, dan beberapa contoh inkompatibilitas bahan obat dalam sediaan salep.
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
油
Laporan praktikum bioteknologi ini membahas pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi. Alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti alat gelas, alat sterilisasi, alat pengerjaan mikroba, alat pencampur dan pemisah bahan kimia. Alat-alat tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan laboratorium mikrobiologi seperti sterilisasi, perkembangbiakan, dan penel
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
油
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Analisis gravimetri adalah metode analisis kuantitatif berdasarkan bobot yang melibatkan proses isolasi dan penimbangan unsur atau senyawa tertentu dari sampel. Metode ini melibatkan proses pengendapan analit menjadi endapan yang stabil dan mudah ditimbang untuk menentukan kadarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tetes telinga, yang merupakan bentuk obat cair yang diteteskan ke dalam telinga untuk mengobati infeksi atau membersihkan telinga. Dokumen tersebut juga menjelaskan anatomi dan fisiologi telinga serta jenis-jenis infeksi telinga beserta pengobatannya, seperti penggunaan antibiotik, kortikosteroid, dan larutan pembersih telinga.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan tentang salep, termasuk jenis, komposisi, kualitas dasar, dan beberapa contoh inkompatibilitas bahan obat dalam sediaan salep.
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
油
Laporan praktikum bioteknologi ini membahas pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi. Alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti alat gelas, alat sterilisasi, alat pengerjaan mikroba, alat pencampur dan pemisah bahan kimia. Alat-alat tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan laboratorium mikrobiologi seperti sterilisasi, perkembangbiakan, dan penel
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
油
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
油
Dokumen ini membahas tentang praktek pembuatan media tumbuh Potato Dextrose Agar (PDA) oleh kelompok mahasiswa untuk menumbuhkan jamur. Praktek tersebut kurang berhasil karena ruang dan peralatan eksperimen yang kurang steril sehingga media PDA terkontaminasi bakteri.
Nota ini memberikan panduan untuk projek kemasan tingkatan dua yang meliputi faktor reka bentuk, jenis bahan, alat tangan dan mesin, proses kerja, membentuk dan mencantum serta kemasan projek. Ia menjelaskan aspek penting seperti fungsi, rupa bentuk, kesesuaian bahan, kos dan keselamatan produk. Jenis bahan seperti aluminium, keluli lembut dan PVC dibincangkan dengan terperinci.
Bab III menjelaskan metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, tempat penelitian, alat dan bahan, serta tahapan penelitian yang terdiri atas pembuatan ekstrak daun pepaya, formulasi sabun cair, evaluasi sediaan sabun, uji aktivitas antibakteri, dan analisis statistik hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun pepaya dalam berbagai konsentrasi sabun cair terhadap bakter
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis media yang digunakan untuk menumbuhkan jamur pada laboratorium mikologi, seperti media isolasi seperti Sabaroud Dextrose Agar dan media diferensiasi seperti Potato Dextrose Agar. Juga dijelaskan cara pembuatan dan penyimpanan masing-masing media serta fungsi dari bahan-bahan yang digunakan. Metode pengambilan sampel klinis seperti kulit dan rambut juga diuraikan demi m
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis penerapan materi farmakognosi tentang pemeriksaan mutu simplisia. Terdapat beberapa metode untuk menguji mutu simplisia seperti organoleptis, mikroskopis, kimiawi, dan contoh pengujian mutu jahe secara organoleptis. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran daring seperti keterbatasan alat dan kuota internet.
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
Penelitian ini menentukan kondisi fermentasi optimum Lactobacillus bulgaricus untuk menghasilkan tepung suweg terfermentasi dengan menganalisis pH, suhu, dan waktu inkubasi optimum serta kadar pati, amilosa, amilopektin, dan daya pengembang hasil fermentasi. Metodologi penelitian meliputi pembuatan media dan inokulum, penentuan kurva pertumbuhan, serta uji kadar asam l
1. Medium Dan
Pembuatan Medium
Dian Hidayaturrahma/130341614840
Firmanti Syukuriasri/130341614837
Lianasari Wijaya/130341614779
Meania Primasta/130341614846
Wawan Yuliati Ningsih/130341614844
2. MEDIUM ADALAH ........
suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi yang di pakai
untuk menumbuhkan
mikroorganisme.
3. Syarat syarat suatu medium :
-mengandung nutrisi yang mudah
digunakan oleh mikroorganisme
-mempunyai tekanan osmose,
tegangan permukaan dan pHsesuai
-mengandung toksin
-steril
4. Penggolongan medium :
A. Berdasarkan bahan :
a. Medium alamiah atau substrat
b. Medium semi alamiah(bahan alami + senyawa kimia)
c. Medium buatan atau medium sintesis
B. Berdasarkan kegunaan :
a. Medium umum(nutrien agar, taoge ekstrak agar, potato dextrose
agar)
b. Medium Selektif
c. Medium Perkayaan
d. Medium Penguji (Assay Medium)
e. Medium Khusus
C. Berdasarkan fisiknya:
a. Medium padat (agar)
b. Medium cair (broth)
5. Cara Membuat Medium :
Mencampur bahan- bahan
Menyaring Medium
Menentukan dan mengatur pH
Memasukkan medium dalam tempat tertentu
Sterilisasi Medium
6. Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium
umum untuk uji air dan produk
dairy. NA juga digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari
mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof.
7. Nutrient Broth(Nutrien Cair)
adalah medium yang berbentuk
cair dengan bahan dasar adalah
ekstrak beef dan pepton.
Perbedaan konsentris antara
nutrient agar dengan nutrient
broth yaitu nutrient agar
berbentuk padat dan nutrient cair
berbentuk cair.
8. Medium dan cara pembuatan medium
Pembuatan Medium Potato Dektrosa Agar (PDA)
Tujuan : Mengetahui cara membuat medium agar padat semi
buatan
Bahan dan alat :
1. Kentang,dektrosa, agar, akuades
2. Beaker gelas, erlenmeyer, tabung reaksi,cawan
petri,corong, kapas, kompor timbangan analitis
9. Cara kerja :
Kentang sebanyak 200 gram dicuci bersih, dikupas dan diiris kecil-
kecil, kemudian dididihkan dengan 1 liter akuades selama 1 jam.
Saring dan pisahkan ampas dari filtratnya.
Masukkan 10 gram dektrosa dan 15 gram agar ke dalam filtrate dan
diaduk di atas penangas air sampai larut benar.
Masukkan kedalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml
untuk media miring dan 10 ml untuk media tegak, masing-masing
sebanyak 25 tabung dan 5 tabung, sisanya dimasukkan kedalam
Erlenmeyer, kemudian sumbat dengan kapas dan ditutup atasnya
dengan alumunium foil, kemudian sterilkan dengan autoclave
(temperatur 1210 C) selama 15 menit. Setelah dari autoclave untuk
membuat media miring, iringkan tabung reaksi, setelah padat
simpan di almari es.
10. Untuk membuat media padat di cawan petri, masukkan media yang
sudah disterilkan kedalam cawan yang sebelumnya juga sudah
disterilkan sebanyak 20 ml. Diamkan supayaa padat, kemudian
simpan didalam almari es dengan posisi terbalik, untuk
menghindari kontaminan dari uap air.
Untuk membuat media cair caranya sama pada pembuatan media
padat, hanya sewaktu membuat tidak diberi agar.
11. Pembuatan Medium Nutrient Agar
Tujuan : mengetahui cara membuat medium agar padat
Bahan dan alat yang perlukan :
3 gram pepton, 2 gram ekstrak daging, 10 gram agar- agar, 500ml
akuades
Beaker gelas 1000 ml, gelas ukur 10 ml, timbangan
analitis, corong, kapassaring, erlenmenyer, tabung reaksi, kompor.
12. Cara kerja :
Ekstrak daging, pepton di larutkan dalam akuades 500ml kemudiam
dididihkan selama 25 menit.
Masukkan agar- agar sedikit demi sedikit kedalamnya sambil diaduk
sampai homogen.
Saring dengan kapas kedalam erlenmeyer.
Masukkan kedalam tabung reaksi sebnayak 5 ml dan 10 ml
kemudian disumbant dengan kapas steril.
Sterilkan dengan autoclaver(121C. 15 Ibs) selama 15 menit.
Buat medium miring untuk tabung 5 ml dan medium tegak untuk 10
ml
13. Pembuatan Medium Nutrient Cair
Tujuan : Mengetahui cara membuat medium cair
Bahan dan alat yang di perlukan :
Ekstrak daging, pepton NaCl, akuades, larutan BTB (brothymol
blue), larutan NaOH 0,1 N
Erlenmeyer, tabung reaksi, beaker
gelas, corong, kapas, kompor, timbangan, komparator
blok, penangas air.
14. Cara kerja :
Timbang ekstrak daging 3gram, pepton 5
gram, danlarutkan dalam 1000ml akuades hingga
homogen dengan menggunakan penangas air hingga
mendidih.
Dinginkan dan jadikan volume 1000ml kembali
dengan akuades.
Stel pH medium dengan menggunakan komparator
blok. Masukkan 10 ml medium kedalam tabung
reaksi tambahkan BTB 0,04%. Masukkan tabung
kedalam lubang komparator blok(mempunyai 4
tabung) secara persilangan dan pada dua lubang
persilangan lainnya akuades dan larutan strandart.
Lihat melalui lubang pengintai.
15. Bila medium yang ditambahkan indikator
berwarna kuning berarti reaksi asam, maka
netralkan dengan NaOH 0.1 N sampai
warnanya sama dengan larutan standart.
Jumlah ml larutan standart NaOH atau HCl
yang ditambahkan dicatat untuk 10ml
medium, dengan demikian dapat dihitung
kebutuhan NaOH atau HCl yang di perlukan
untuk menetralkan sisa medium yang ada.
Saring medium dengan menggunakan
kapas, sterilkan dengan autoclave pada
tekanan 2 atm,temperatur 121C selama 20
ml.