seminar jurnal reading Pedodonsia, MANAJEMEN KARIES ANAK USIA DINIRobyAryanAswadi
油
Ad
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
1. Laporan Praktikum Hari/tanggal : Selasa, 24 Febuari 2015
M.K Mikrobiologi Akuatik Ke-2 PJP : M. Arif Mulya, S.Pi
Assisten : Yanti Inneke Nababan,
S.Pi
Dinda Januari Cipta,
A.md
Ihsan Insani, A.md
PEMBUATAN MEDIA
MIKROBIOLOGI
Oleh :
Lisa Novia Wisudyaningrum
J3H214061
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jenis medium sangat bervariasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar
penamaan. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu
medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam
medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan
pemadat. Medium semi. Solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat.
Bahan pemadat dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar
paling umum digunakan. Jumlah bahan pemadat pada medium semi solid
setengahnya dari medium padat.
Berdasarkan fungsi/sifatnya beberapa macam medium, antara lain medium
umum, medium selektif dan medium diferensial. Berdasarkan komposisi kimianya,
dikenal medium alami, medium semi sintetik, dan medium sintetik.
Lactose broth merupakan medium cair, biasanya digunakan untuk
menumbuhkan Salmonella dan bakteri koliform dari makanan, air, dan hasil ternak
dan Plate count agar (PCA) adalah medium pertumbuhan mikrobiologi umum
digunakan untuk menilai atau memantau "total" atau layak pertumbuhan bakteri dari
sampel. Plate count agar (PCA) bukanlah media selektif.
Tujuan
Untuk mengetahui perkembangbiakan mikroba yang ada di media.
Untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh di media yang digunakan.
Untuk mengetahui cara pembuatan media Lactose broth dan Plate Count Agar
(PCA).
3. METODOLOGI
Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal Praktikum : Selasa, 17 Febuari 2015
Waktu : 12.30-14.30 WIB
Tempat : Ruang CB Mikro Diploma IPB
Alat dan Bahan
Gelas Ukur Lactose Broth & PCA Pipet Ukur dan Filler
Hot Plate Sendok Spatula Tabung Reaksi
4. Cawan Patry Gelas Piala Akuadest
Cara Kerja
Dosis yang akan digunakan dalam praktikum. Dosis Plate count agar (PCA)
yang digunakan sebanyak 17,5 gr dalam 1. Untuk membagi ke dalam 1 cawan petri
dari 16 cawan petri, kita harus menghitung dosis terlebih dahulu dengan
menggunakan rumus : x 192 ml =3,36 gr/m. Setelah menghitung dosis,
kemudian timbang bahan yang akan digunakan ke dalam neraca digital sesuai dengan
jumlah yang disesuaikan yaitu 3,36 gr/ ml. Kemudian masukkan ke dalam
Erlenmeyer dan masukkan 192 ml aquades.
Panaskan Erlenmeyer yang berisi media di atas hotplate sambil diaduk
dengan menggunakan batang pengaduk agar media homogen, panaskan hingga
mendidih dan hingga warna menjadi kuning keruh. Setelah mendidih angkat
Erlenmeyer dari hot plate, kemudian mulut Erlenmeyer disumbat dengan kapas yang
dilapisi dengan aluminium foil hingga tidak ada udara.
Tujuan dari penutupan ini agar meminimalisir kontaminasi. Setelah selesai
menutup Erlenmeyer, masukkan Erlenmeyer ke dalam autoclave untuk sterilisasi
dengan suhu 1210
C selama 賊 15 menit.
5. Setelah di autoclave nyalakan bunsen dan panaskan bibir cawan. Sebelum
sterilisasi, terlebih dahulu kita bersihkan atau sterilkan meja kerja dengan
menyemprotkan alkohol atau desinfektan ke meja kerja dan tangan agar tidak
terkontaminasi.
Setelah itu tuangkan media ke cawan petri sebanyak 12 ml, dan pada saat
dituang harus di dekatkan pada api agar meminimalisir kontaminasi. Kemudian tutup
cawan petri dan menaruh di meja harus dari pinggir meja agar media tidak tumpah,
lalu cawan petri dibungkus dengan kertas buram, lalu di autoclavekan kembali.
Dosis LB yang digunakan sebanyak 13 gr dalam 1 liter. Untuk membagi ke
dalam 1 tabung ulir dari16 tabung ulir, kita harus menghitung dosis terlebih dahulu
dengan menggunakan rumus : x 80 ml =0,04 gr/ml. Setelah menghitung dosis,
kemudian timbang bahan yang akan digunakan ke dalam neraca digital sesuai dengan
jumlah yang disesuaikan yaitu 30,04 gr/ ml.
Kemudian masukkan ke dalam gelas ukur dan masukkan 80 ml aquades.
Aduk media tersebut hingga homogen atau merata dan berubah warna jadi merah tua.
Setelah homogen, ambil media dengan menggunakan pipet tetes yang dipasang bulb
pada atas pipet tetes sebanyak 5 ml per tabung, lalu beri label nama praktikan pada
setiap tabung ulir.
Kemudian sebelum dimasukkan ke dalam autoclave , masukkan tabung ulir ke
dalam plastik anti panas, lalu masukkan ke dalam autoclave untuk sterilisasi dengan
suhu 1210
C selama 賊 15 menit.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan percobaan pembuatan media Lactose broth dan Plate Count
Agar (PCA) adalah media yang siap untuk mengkultur mikroorganisme dengan steril.
Pembahasan
Pertumbuhan mikroorganisme dari suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrien) sangat diperlukan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Dengan menggunakan medium pertumbuhan, dapat
dipelajari aktivitas mikroorganisme menjadi kultur murni. Dalam pembuatan media
untuk pertumbuhan bakteri diperlukan suatu kondisi yang steril, agar pada saat
pembuatan media tidak ada bakteri yang tidak diinginkan ikut berkembang biak juga.
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah
memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau
bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organism bersel tunggal sebagai
komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrient ke dalam sel.
Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat
yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan
kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme
dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung
garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan
7. mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu
berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, dan
Wheeler,1993).
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang salah satunya mempunyai warna
media yang tidak disterilakan karena terdapat kemugkianan adamikroorganisme yang
menempel atau yang terkontaminasi oleh mikroba yang adadiudara, angina atau yang
ada didalam media itu sendiri. Sedangkan yang telahmengalami sterilisasi tidak
mengalami sterilisasi tidak mengalami perubahan yangsangat berarti dan
kemungkianan untuk terkontaminasi juga sangat kecilkarenasebagian mikroba yang
ada didalamnya sudah musnah karena mengalamipemanasan dengan suhu tinggi.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
Plate count agar (PCA) merupakan media umum dalam bentuk agar dan Lactose
broth merupakan media umum dalam betuk cair.
Dalam pembuatan media untuk pertumbuhan bakteri diperlukan suatu kondisi
yang steril, agar pada saat pembuatan media tidak ada bakteri yang tidak diinginkan
ikut berkembang biak juga. Lactose broth digunakan untuk fermentasi sedangkan
Plate count agar (PCA) A digunakan untuk menumbuhkan baketri dan jamur
Lactose broth merupakan medium cair, biasanya digunakan untuk
menumbuhkan Salmonella dan bakteri koliform dari makanan, air, dan hasil ternak
dan Plate count agar (PCA) adalah medium pertumbuhan mikrobiologi umum
digunakan untuk menilai atau memantau "total" atau layak pertumbuhan bakteri dari
sampel. Plate count agar (PCA) bukanlah media selektif.
8. DAFTAR PUSTAKA
Ammi S dkk. 2002. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi: Pendidikan Biologi. Bandung
(ID): Direktori FMIPA UPI.
Media Agar. 2000. Plate Count Agar. [Internet]. [diunduh 23 Febuari 2015]. Tersedia
pada: http://platecountagar.livejournal.com.
Media Agar. 2000. Lactose Broth. [Internet]. [diunduh 23 Febuari 2015]. Tersedia
pada: www.mediaagar.com.