際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
1 
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program 
Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 
umlah penduduk Kabupaten Kudus pada tahun 2010 tercatat sebesar 
764.606 jiwa terdiri dari 379.020 jiwa laki-laki dan 385.586 jiwa perempuan. 
Peserta KB aktif pada tahun 2011 mencapai 108.506 peserta. Pada tahun yang sama, 
peserta KB baru tercatat 24.235 peserta. Dari seluruh peserta KB aktif tahun 2011, 
sebesar 18,15 persen peserta menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang 
(MKJP) antara lain AKDR, MOP, MOW dan susuk sedangkan sisanya sebesar 
81,85persen menggunakan Non MJKP. Suntik yang merupakan bagian dari metode 
Non MKJP merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh peserta 
KB aktif yaitu sebesar 59,23 persen dari seluruh metode kontrasepsi yang ada. 
Sedangkan untuk peserta KB baru metode kontrasepsi suntik ini mencapai angka 62,76 
persen dari seluruh metode kontrasepsi yang ada. Untuk pentahapan keluarga 
sejahtera tahun 2011, terdapat keluarga pra sejahtera sebesar 12,42 persen, sejahtera I 
sebesar 18,70 persen, sejahtera II sebesar 32,70 persen, sedangkan sisanya adalah 
sejahtera III dan III plus sebesar 30,25 persen. Apabila dilihat penyebarannya, maka 
kecamatan yang paling tinggi jumlah penduduknya adalah Kecamatan Jekulo, 
Kecamatan Jati, Kecamatan Dawe dan yang paling terkecil jumlahnya yaitu 
kecamatan Bae. Kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun (2006  2010) 
cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Pada 
tahun 2010 tercatat sebesar 1.798 jiwa setiap satu kilo meter persegi. Di sisi lain 
persebaran penduduk masih belum merata, Kecamatan Kota merupakan kecamatan 
J
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
2 
yang terpadat yaitu 8.738 jiwa per km2. Undaan paling rendah kepadatan penduduknya yaitu 961 jiwa per km2. 
Pendahuluan 
Program Keluarga Berencana Nasional difokuskan kepada peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program keluarga berencana. Untuk mendukung kebijakan tersebut diperlukan empat elemen utama yaitu pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian program KB Nasional mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan SDM, disamping program pendidikan dan kesehatan. Program KB Nasional secara makro berfungsi untuk mengendalikan kelahiran dan secara mikro bertujuan untuk membantu keluarga dan individu untuk mewujudkan keluarga-keluarga yang berkualitas. 
Angka kelahiran di Kabupaten Kudus terus menurun sebagai dampak pelaksanaan program KB, namun penduduk Kabupaten Kudus belum mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang (PTS). Setiap tahun masih terjadi banyak kelahiran, sehingga menurunya angka kelahiran belum diikuti dengan menurunya angka pertambahan penduduk. Dengan demikian program KB tetap diperlukan dalam upaya mengendalikan tingkat kelahiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pemenuhan hak-hak reproduksi, bahkan harus menjadi fokus utama program kependudukan di Indonesia menuju keluarga berkualitas.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
3 
Upaya menekan laju pertumbuhan penduduk ini dapat dilakukan dengan revitalisasi program KB Jika laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan melalui penurunan tingkat kelahiran, maka investasi bidang KB ini akan menghemat dana untuk lima tahun. Angka ini hanya mencakup penghematanddi bidang kesehatan anak saja, belum memperhitungkan penghematan di sektor lainnya. Dana yang didapat dari penghematan ini dapat digunakan untuk membiayai sektor pembangunan lain atau meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan pada bayi-bayi yang dilahirkan. Pada gilirannya hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kudus. 
Sangatlah wajar apabila komitmen untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk perlu terus dibangun, dijaga, dibina dan ditingkatkan, karena apabila gagal dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, maka akan membawa implikasi tekanan sosial ekonomi yang semakin berat lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 
Mengacu pada Keppres No. 3 tahun 2001 dan PP No. 8 tahun 2003, semenjak tahun 2004 sebagian urusan kewenangan pengelolaan Program KB nasional telah diserahkan dari pemerintah ke pemerintah Kabupaten / Kota, disertai penyerahan P3D.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
4 
Dengan di otonomikan sebagian urusan pengelolaan KB tersebut, sebenarnyalah merupakan peluang bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih dapat mempercepat keberhasilan pelaksanaan program KB diwilayahnya, karena semakin didekatkan pelayanannya dengan masyarakat serta ada keleluasaan dalam pengelolaannya.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
5 
Permasalahan 
1. Piramida Penduduk Tahun 2010 
Berdasarkan piramida penduduk di atas dapat diketahui bahwa bentuk piramida penduduk Kabupaten Kudus tahun 2010 adalah Konstruktif dimana angka kelahiran mulai menurun dan angka kematian juga menurun dan dasar piramida penduduk mengecil di bawah dan di tengah membengkak. Struktur penduduk Kabupaten kudus mengalami transisi dari muda ke tua. Hal ini menunjukkan bahwa program pemerintah yaitu KB (Keluarga Berencana) cukup berhasil, terbukti dengan menurunnya tingkat kelahiran bayi dan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai ditandai dengan angka kematian yang menurun. Namun angka fertilitas diatas masih cukup tinggi sehingga harus dikurangi dengan adanya program keluarga berencana yang lebih efektif lagi.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
6 
2. Dependency Ratio 
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa angka Dependency Ratio mengalami kenaikan dari tahun 2010-2014 dan mengalami penurunan pada tahun 2015-2020. Tingginya angka rasio beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi Indonesia, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif. Negara-negara yang sedang berkembang dengan tingkat fertilitas yang tinggi, mempunyai angka rasio beban tanggungan yang tinggi, dikarenakan besarnya proporsi anak-anak dalam kelompok penduduk tersebut.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
7 
3. TFR (Total Fertility Rate) 
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Total Fertility Rate (TFR) di Kabupaten Kudus dari tahun 2010-2020 mengalami penurunan. Penurunan tingkat fertilitas total dipengaruhi oleh keberhasilan program Keluaraga Berencana di Kabupaten Kudus. Pada tahun 2010 TFR kabupaten Kudus sebesar 2,14 ini berarti tiap 1000 perempuan setelah melewati masa suburnya (15-49 tahun) akan melahirkan
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
8 
2,14 atau dibulatkan menjadi 2 bayi laki-laki dan perempuan. Angka ini harus dipertahankan dengan baik sehingga 1 perempuan usia subur melahirkan 2 bayi laki- laki dan perempuan. Melalui Keluarga berencana diharapkan pertumbuhan penduduk dapat seimbang, sehingga kedepannya kualitas disegala bidang dapat membaik. 
4. ASFR (Age Specific Fertility Rate) 
Berdasarkan tabel ASFR di atas dapat diketahui bahwa proyeksi tingkat fertilitas menurut kelompok umur di Kabupaten Kudus tahun 2010 dengan tingkat fertilitas menurut umur tertinggi berada pada usia 25-29 tahun dengan 26.40 kemudian usia 20-24 dengan 26.00, dan usia 30-34 tahun dengan 20.60. Sedangkan tingkat fertilitas menurut kelompok umur terendah berada pada usia 45-49 dengan 1.10, selanjutnya usia 40-44 dengan 3.70 dan usia 15-19 dengan 10.30. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tingginya tingkat kelahiran pada usia 20-29 dipengaruhi oleh usia perkawinan pertama yang sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kudus pada usia ini. Kemudian dalam usia 30-34 dipengaruhi oleh usia perempuan yang masih dalam keadaan subur dan aman untuk melahirkan,sehingga masyarakat dalam usia ini sering untuk menambah momongan (anak). Kemudian rendahnya tingkat kelahiran pada usia 45-49 dipengaruhi oleh struktur umur perempuan yang sudah rentan untuk
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
9 
melahirkan dan terdapat perempuan yang sudah menopause pada usia ini. Tingginya usia kelahiran pada usia kawin pertama menyebabkan tingginya angka kelahiran yang ada dimasyarakat. 
5. Life Expectancy (harapan hidup) 
Berdasarkan tabel Life expectancy Kabupaten Kudus tahun 2010-2020 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan masayarakat semakin membaik. Sarana dan prasarana yang membaik, adanya perbaikan standar hidup, kondisi sanitasi dan dalam kemudahan pelayanan kesehatan. Kemudian selain dalam kesehatan lingkungan yang membaik, tabel di atas juga menunjukkan tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang semakin membaik.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
10 
Angka harapan hidup antara perempuan dan laki-laki berbeda. Berdasarkan tabel life expectancy 1 di atas menunjukkan bahwa angka harapan hidup perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Hal ini berkaitan dengan keadaan psikologi laki-laki yang merupakan kepala rumah tangga. Laki-laki bertanggung jawab akan kehidupan anak-anak dan istrinya, sehingga karena beban psikologi yang berat maka angka harapan hidupnya lebih rendah dari pada angka harapan hidup perempuan. 
Rekomendasi 
Diharapkan kedepan pemerintah Kabupaten Kudus, guna mengatasi masalah pembangunan sumber daya manusia, dengan program secara spesifik yaitu melalui: 
1. Mempertahankan dan melanjutkan pembangunan kependudukan dan program Keluarga Berencana yang telah berhasil dimasa mendatang untuk mencapai pembangunan kependudukan tumbuh seimbang pada tahun 2020, dengan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. 
2. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan investasi melalui kenaikan anggaran pada bidang KB, yang berdampak positif pada bidang lain (kesehatan, pendidikan, kualitas SDM, dll). Dengan demikian di Kabupaten Kudus dapat diselenggarakan upaya KB yang lebih efektif seperti Pemberdayaan terhadap akseptor KB, baik peserta KB wanita maupun akseptor KB pria untuk peningkatan prevalensi pemakaian alat/cara KB, pelaksanakan Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), seperti IUD, Implan, Vasektomi (MOP, Metoda Operasi Pria) dan Tubektomi (MOW, Metoda Opera. 
3. Sosialisasi dan penyuluhan agar usia kawin pertama ditingkatkan karena data BPS (2010) menyebutkan jumlah pasangan usia subur (PUS) usia 20-24 tahun di Kabupaten Kudus masih tinggi. Jika PUS ini berusia semakin muda, maka kesempatan untuk melahirkan anak makin besar.
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
11 
4. Penyiapan dan penyediaan anggaran untuk pendidikan, serta penyediaan lapangan kerja, karena di Kabupaten Kudus jumlah penduduk kelompok usia sekolah 10-14 tahun dan 15-19 tahun adalah yang tertinggi diantara kelompok umur lainnya. 
Kesimpulan 
Struktur umur responden, rata-rata umur responden tergolong pada kelompok umur muda. Hal ini mengindikasikan bahwa distribusi umur responden tergolong pada kelompok umur produktif dan pada gilirannya kelompok umur yang demikian diharapkan mampu bekerja secara ekonomis dan sosial yang lebih tinggi walaupun penduduk yang berada pada kelompok produktif dapat berdampak terhadap tingkat fertilitas (pertumbuhan penduduk). 
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel demografi, status sosial ekonomi rumahtangga baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif sangat nyata dan signifikan terhadap pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health). Artinya, semakin baik tingkat sosio-demografi, status sosial ekonomi rumahtangga dan program KB, semakin baik tingkat kesehatan reproduksi sehingga dapat mewujudkan pembangunan kependudukan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan program keluarga berencana yang semakin membaik untuk tahun kedepannya akan membuat pertumbuhan penduduk menjadi seimbang. Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pengaturan kependudukan dapat membaik, sehingga pendapatan dapat merata, kesempatan kerja yang memadai untuk tenaga kerja, pendidikan yang memadai, dan kesehatan yang memadai. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di 
Kabupaten Kudus 
12 
Referensi 
Mantra, Ida Bagus. 2000. Dasar-dasar Demografi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 
Suandi, Suryo Yoedo Utomo, dan Nurul Alfiah. 2009. Survei Demografi dan Kesehatan Provinsi Jambi, Tahun 2007. Jambi: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi. 
Suandi, 2010. Status Sosial Ekonomi dan Fertilitas: A Latent Variable Approach. PIRAMIDA: Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bali: Pusat Penelitian Kependudukan dan PSDM Universitas Udayana, Bali. Vol. VI, No.1, page: 1-8. 
Policy brief ini ditulis oleh : Irma Damayanti. Policy brief ini ditulis berdasarkan data Kudus dalam angka tahun 2010. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

More Related Content

What's hot (20)

Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015
Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015
Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015
Saprudin Eskom
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
abu hanafie
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
M Abdul Aziz
Proposal.docx
Proposal.docxProposal.docx
Proposal.docx
TessyaSay
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
Joel mabes
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.pptPeran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
NunungNiswatiRH
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomiKonsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
Andika Setiawan
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
M fazrul
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan AlamPerkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Cecep Kustandi
Sistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangi
Sistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangiSistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangi
Sistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangi
ayz 18
The isip4215
The isip4215The isip4215
The isip4215
wandranatuna
Pmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbang
Pmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbangPmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbang
Pmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbang
Renie3
Lembaga Pengindeks Jurnal
Lembaga Pengindeks JurnalLembaga Pengindeks Jurnal
Lembaga Pengindeks Jurnal
Relawan Jurnal Indonesia
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Soga Biliyan Jaya
Makalah fix kasus hambalang
Makalah fix kasus hambalangMakalah fix kasus hambalang
Makalah fix kasus hambalang
Gerlan Hahanusa
Template PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptxTemplate PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptx
MeliPurba
Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015
Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015
Soal UAS Pemrograman Desktop Kelas 11 SMK semester ganjil tahun ajaran 2014-2015
Saprudin Eskom
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
abu hanafie
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
M Abdul Aziz
Proposal.docx
Proposal.docxProposal.docx
Proposal.docx
TessyaSay
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
Joel mabes
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.pptPeran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
NunungNiswatiRH
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomiKonsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
Andika Setiawan
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
M fazrul
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan AlamPerkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Cecep Kustandi
Sistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangi
Sistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangiSistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangi
Sistematika penulisan proposal/laporan ta stikom banyuwangi
ayz 18
Pmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbang
Pmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbangPmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbang
Pmk no. 41 ttg pedoman gizi seimbang
Renie3
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Soga Biliyan Jaya
Makalah fix kasus hambalang
Makalah fix kasus hambalangMakalah fix kasus hambalang
Makalah fix kasus hambalang
Gerlan Hahanusa
Template PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptxTemplate PPT Skripsi.pptx
Template PPT Skripsi.pptx
MeliPurba

Similar to Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di kabupaten kudus (20)

Executive summary LAKIP BKKBN KALSEL
Executive summary LAKIP BKKBN KALSELExecutive summary LAKIP BKKBN KALSEL
Executive summary LAKIP BKKBN KALSEL
sopyanbkkbn
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Posdaya Solok
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Posdaya Solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Posdaya Solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Posdaya Solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Posdaya Solok
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
Dian631634
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Muh Saleh
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Dian631634
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
sopyanbkkbn
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
wadi29
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
martaagustinasirait
Masa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kbMasa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kb
kartika purwandari
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
PusdiklatKKB
Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1
Tiga Maha Publisher
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Indra Lasmana
partisipasi KB
partisipasi KBpartisipasi KB
partisipasi KB
Yudha Haqqi
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptxEkonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
DedySetiawan94
Executive summary LAKIP BKKBN KALSEL
Executive summary LAKIP BKKBN KALSELExecutive summary LAKIP BKKBN KALSEL
Executive summary LAKIP BKKBN KALSEL
sopyanbkkbn
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Posdaya Solok
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Posdaya Solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Posdaya Solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Posdaya Solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdgs melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solok
Posdaya Solok
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
Dian631634
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Muh Saleh
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Dian631634
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
sopyanbkkbn
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
wadi29
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
martaagustinasirait
Masa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kbMasa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kb
kartika purwandari
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
PusdiklatKKB
Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1
Tiga Maha Publisher
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Indra Lasmana
partisipasi KB
partisipasi KBpartisipasi KB
partisipasi KB
Yudha Haqqi
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptxEkonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
DedySetiawan94

Recently uploaded (20)

1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd

Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di kabupaten kudus

  • 1. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 1 Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus umlah penduduk Kabupaten Kudus pada tahun 2010 tercatat sebesar 764.606 jiwa terdiri dari 379.020 jiwa laki-laki dan 385.586 jiwa perempuan. Peserta KB aktif pada tahun 2011 mencapai 108.506 peserta. Pada tahun yang sama, peserta KB baru tercatat 24.235 peserta. Dari seluruh peserta KB aktif tahun 2011, sebesar 18,15 persen peserta menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) antara lain AKDR, MOP, MOW dan susuk sedangkan sisanya sebesar 81,85persen menggunakan Non MJKP. Suntik yang merupakan bagian dari metode Non MKJP merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh peserta KB aktif yaitu sebesar 59,23 persen dari seluruh metode kontrasepsi yang ada. Sedangkan untuk peserta KB baru metode kontrasepsi suntik ini mencapai angka 62,76 persen dari seluruh metode kontrasepsi yang ada. Untuk pentahapan keluarga sejahtera tahun 2011, terdapat keluarga pra sejahtera sebesar 12,42 persen, sejahtera I sebesar 18,70 persen, sejahtera II sebesar 32,70 persen, sedangkan sisanya adalah sejahtera III dan III plus sebesar 30,25 persen. Apabila dilihat penyebarannya, maka kecamatan yang paling tinggi jumlah penduduknya adalah Kecamatan Jekulo, Kecamatan Jati, Kecamatan Dawe dan yang paling terkecil jumlahnya yaitu kecamatan Bae. Kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun (2006 2010) cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Pada tahun 2010 tercatat sebesar 1.798 jiwa setiap satu kilo meter persegi. Di sisi lain persebaran penduduk masih belum merata, Kecamatan Kota merupakan kecamatan J
  • 2. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 2 yang terpadat yaitu 8.738 jiwa per km2. Undaan paling rendah kepadatan penduduknya yaitu 961 jiwa per km2. Pendahuluan Program Keluarga Berencana Nasional difokuskan kepada peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program keluarga berencana. Untuk mendukung kebijakan tersebut diperlukan empat elemen utama yaitu pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian program KB Nasional mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan SDM, disamping program pendidikan dan kesehatan. Program KB Nasional secara makro berfungsi untuk mengendalikan kelahiran dan secara mikro bertujuan untuk membantu keluarga dan individu untuk mewujudkan keluarga-keluarga yang berkualitas. Angka kelahiran di Kabupaten Kudus terus menurun sebagai dampak pelaksanaan program KB, namun penduduk Kabupaten Kudus belum mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang (PTS). Setiap tahun masih terjadi banyak kelahiran, sehingga menurunya angka kelahiran belum diikuti dengan menurunya angka pertambahan penduduk. Dengan demikian program KB tetap diperlukan dalam upaya mengendalikan tingkat kelahiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pemenuhan hak-hak reproduksi, bahkan harus menjadi fokus utama program kependudukan di Indonesia menuju keluarga berkualitas.
  • 3. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 3 Upaya menekan laju pertumbuhan penduduk ini dapat dilakukan dengan revitalisasi program KB Jika laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan melalui penurunan tingkat kelahiran, maka investasi bidang KB ini akan menghemat dana untuk lima tahun. Angka ini hanya mencakup penghematanddi bidang kesehatan anak saja, belum memperhitungkan penghematan di sektor lainnya. Dana yang didapat dari penghematan ini dapat digunakan untuk membiayai sektor pembangunan lain atau meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan pada bayi-bayi yang dilahirkan. Pada gilirannya hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kudus. Sangatlah wajar apabila komitmen untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk perlu terus dibangun, dijaga, dibina dan ditingkatkan, karena apabila gagal dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, maka akan membawa implikasi tekanan sosial ekonomi yang semakin berat lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mengacu pada Keppres No. 3 tahun 2001 dan PP No. 8 tahun 2003, semenjak tahun 2004 sebagian urusan kewenangan pengelolaan Program KB nasional telah diserahkan dari pemerintah ke pemerintah Kabupaten / Kota, disertai penyerahan P3D.
  • 4. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 4 Dengan di otonomikan sebagian urusan pengelolaan KB tersebut, sebenarnyalah merupakan peluang bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih dapat mempercepat keberhasilan pelaksanaan program KB diwilayahnya, karena semakin didekatkan pelayanannya dengan masyarakat serta ada keleluasaan dalam pengelolaannya.
  • 5. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 5 Permasalahan 1. Piramida Penduduk Tahun 2010 Berdasarkan piramida penduduk di atas dapat diketahui bahwa bentuk piramida penduduk Kabupaten Kudus tahun 2010 adalah Konstruktif dimana angka kelahiran mulai menurun dan angka kematian juga menurun dan dasar piramida penduduk mengecil di bawah dan di tengah membengkak. Struktur penduduk Kabupaten kudus mengalami transisi dari muda ke tua. Hal ini menunjukkan bahwa program pemerintah yaitu KB (Keluarga Berencana) cukup berhasil, terbukti dengan menurunnya tingkat kelahiran bayi dan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai ditandai dengan angka kematian yang menurun. Namun angka fertilitas diatas masih cukup tinggi sehingga harus dikurangi dengan adanya program keluarga berencana yang lebih efektif lagi.
  • 6. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 6 2. Dependency Ratio Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa angka Dependency Ratio mengalami kenaikan dari tahun 2010-2014 dan mengalami penurunan pada tahun 2015-2020. Tingginya angka rasio beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi Indonesia, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif. Negara-negara yang sedang berkembang dengan tingkat fertilitas yang tinggi, mempunyai angka rasio beban tanggungan yang tinggi, dikarenakan besarnya proporsi anak-anak dalam kelompok penduduk tersebut.
  • 7. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 7 3. TFR (Total Fertility Rate) Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Total Fertility Rate (TFR) di Kabupaten Kudus dari tahun 2010-2020 mengalami penurunan. Penurunan tingkat fertilitas total dipengaruhi oleh keberhasilan program Keluaraga Berencana di Kabupaten Kudus. Pada tahun 2010 TFR kabupaten Kudus sebesar 2,14 ini berarti tiap 1000 perempuan setelah melewati masa suburnya (15-49 tahun) akan melahirkan
  • 8. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 8 2,14 atau dibulatkan menjadi 2 bayi laki-laki dan perempuan. Angka ini harus dipertahankan dengan baik sehingga 1 perempuan usia subur melahirkan 2 bayi laki- laki dan perempuan. Melalui Keluarga berencana diharapkan pertumbuhan penduduk dapat seimbang, sehingga kedepannya kualitas disegala bidang dapat membaik. 4. ASFR (Age Specific Fertility Rate) Berdasarkan tabel ASFR di atas dapat diketahui bahwa proyeksi tingkat fertilitas menurut kelompok umur di Kabupaten Kudus tahun 2010 dengan tingkat fertilitas menurut umur tertinggi berada pada usia 25-29 tahun dengan 26.40 kemudian usia 20-24 dengan 26.00, dan usia 30-34 tahun dengan 20.60. Sedangkan tingkat fertilitas menurut kelompok umur terendah berada pada usia 45-49 dengan 1.10, selanjutnya usia 40-44 dengan 3.70 dan usia 15-19 dengan 10.30. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tingginya tingkat kelahiran pada usia 20-29 dipengaruhi oleh usia perkawinan pertama yang sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kudus pada usia ini. Kemudian dalam usia 30-34 dipengaruhi oleh usia perempuan yang masih dalam keadaan subur dan aman untuk melahirkan,sehingga masyarakat dalam usia ini sering untuk menambah momongan (anak). Kemudian rendahnya tingkat kelahiran pada usia 45-49 dipengaruhi oleh struktur umur perempuan yang sudah rentan untuk
  • 9. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 9 melahirkan dan terdapat perempuan yang sudah menopause pada usia ini. Tingginya usia kelahiran pada usia kawin pertama menyebabkan tingginya angka kelahiran yang ada dimasyarakat. 5. Life Expectancy (harapan hidup) Berdasarkan tabel Life expectancy Kabupaten Kudus tahun 2010-2020 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan masayarakat semakin membaik. Sarana dan prasarana yang membaik, adanya perbaikan standar hidup, kondisi sanitasi dan dalam kemudahan pelayanan kesehatan. Kemudian selain dalam kesehatan lingkungan yang membaik, tabel di atas juga menunjukkan tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang semakin membaik.
  • 10. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 10 Angka harapan hidup antara perempuan dan laki-laki berbeda. Berdasarkan tabel life expectancy 1 di atas menunjukkan bahwa angka harapan hidup perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Hal ini berkaitan dengan keadaan psikologi laki-laki yang merupakan kepala rumah tangga. Laki-laki bertanggung jawab akan kehidupan anak-anak dan istrinya, sehingga karena beban psikologi yang berat maka angka harapan hidupnya lebih rendah dari pada angka harapan hidup perempuan. Rekomendasi Diharapkan kedepan pemerintah Kabupaten Kudus, guna mengatasi masalah pembangunan sumber daya manusia, dengan program secara spesifik yaitu melalui: 1. Mempertahankan dan melanjutkan pembangunan kependudukan dan program Keluarga Berencana yang telah berhasil dimasa mendatang untuk mencapai pembangunan kependudukan tumbuh seimbang pada tahun 2020, dengan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. 2. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan investasi melalui kenaikan anggaran pada bidang KB, yang berdampak positif pada bidang lain (kesehatan, pendidikan, kualitas SDM, dll). Dengan demikian di Kabupaten Kudus dapat diselenggarakan upaya KB yang lebih efektif seperti Pemberdayaan terhadap akseptor KB, baik peserta KB wanita maupun akseptor KB pria untuk peningkatan prevalensi pemakaian alat/cara KB, pelaksanakan Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), seperti IUD, Implan, Vasektomi (MOP, Metoda Operasi Pria) dan Tubektomi (MOW, Metoda Opera. 3. Sosialisasi dan penyuluhan agar usia kawin pertama ditingkatkan karena data BPS (2010) menyebutkan jumlah pasangan usia subur (PUS) usia 20-24 tahun di Kabupaten Kudus masih tinggi. Jika PUS ini berusia semakin muda, maka kesempatan untuk melahirkan anak makin besar.
  • 11. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 11 4. Penyiapan dan penyediaan anggaran untuk pendidikan, serta penyediaan lapangan kerja, karena di Kabupaten Kudus jumlah penduduk kelompok usia sekolah 10-14 tahun dan 15-19 tahun adalah yang tertinggi diantara kelompok umur lainnya. Kesimpulan Struktur umur responden, rata-rata umur responden tergolong pada kelompok umur muda. Hal ini mengindikasikan bahwa distribusi umur responden tergolong pada kelompok umur produktif dan pada gilirannya kelompok umur yang demikian diharapkan mampu bekerja secara ekonomis dan sosial yang lebih tinggi walaupun penduduk yang berada pada kelompok produktif dapat berdampak terhadap tingkat fertilitas (pertumbuhan penduduk). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel demografi, status sosial ekonomi rumahtangga baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif sangat nyata dan signifikan terhadap pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health). Artinya, semakin baik tingkat sosio-demografi, status sosial ekonomi rumahtangga dan program KB, semakin baik tingkat kesehatan reproduksi sehingga dapat mewujudkan pembangunan kependudukan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan program keluarga berencana yang semakin membaik untuk tahun kedepannya akan membuat pertumbuhan penduduk menjadi seimbang. Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pengaturan kependudukan dapat membaik, sehingga pendapatan dapat merata, kesempatan kerja yang memadai untuk tenaga kerja, pendidikan yang memadai, dan kesehatan yang memadai. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
  • 12. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus 12 Referensi Mantra, Ida Bagus. 2000. Dasar-dasar Demografi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Suandi, Suryo Yoedo Utomo, dan Nurul Alfiah. 2009. Survei Demografi dan Kesehatan Provinsi Jambi, Tahun 2007. Jambi: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi. Suandi, 2010. Status Sosial Ekonomi dan Fertilitas: A Latent Variable Approach. PIRAMIDA: Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bali: Pusat Penelitian Kependudukan dan PSDM Universitas Udayana, Bali. Vol. VI, No.1, page: 1-8. Policy brief ini ditulis oleh : Irma Damayanti. Policy brief ini ditulis berdasarkan data Kudus dalam angka tahun 2010. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.