Skripsi ini berterima kasih kepada Allah SWT atas berkah dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi tentang peningkatan pembelajaran sifat-sifat cahaya melalui model discovery learning. Terima kasih disampaikan kepada pembimbing, dosen, kepala sekolah tempat penelitian, guru kelas V, orang tua, dan calon istri yang telah mendukung secara ilmu, moral, dan materi. Semoga amal baik mere
Makalah ini membahas tentang Wawasan Nusantara sebagai pandangan Indonesia tentang dirinya dan lingkungannya. Wawasan Nusantara mencakup pengertian, unsur-unsur, tujuan, dan implementasinya dalam mempersatukan Indonesia sebagai negara kepulauan yang berbhineka.
Teks tersebut membahas struktur dan jenis-jenis ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memiliki struktur yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan terapan dan lapisan paradigmatik. Ilmu pengetahuan dibedakan menjadi ilmu pasti, ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu kemanusiaan. Teks juga membahas sifat-sifat ilmu pengetahuan yang memungkinkan kemajuan pengetahuan, seperti bers
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
油
Teks tersebut membahas tentang perkembangan pola pikir manusia, dimulai dari rasa ingin tahu alamiah manusia hingga berkembangnya pengetahuan melalui penalaran. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pola pikir manusia adalah rasa ingin tahu dan keterbatasan pengetahuan awal yang mendorong terbentuknya mitos, sebelum akhirnya penalaran menggantikan peran mitos.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menganalisis manusia sebagai makhluk berbudaya, menjelaskan hakekat kemanusiaan dan kebudayaan, serta memberikan contoh problema kebudayaan masa kini. Materi pembelajaran meliputi apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan, hakikat manusia sebagai makhluk budaya, etika dan estetika berbudaya, serta problematika kebudayaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian dan perdagangan internasional di Indonesia. Pertanian memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia melalui kontribusi produk, pasar, faktor produksi, dan devisa. Sedangkan perdagangan internasional adalah pertukaran barang, jasa, dan faktor produksi antar negara."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan peranan ilmu, fakta, serta paradigma dalam membentuk suatu disiplin ilmu. Struktur ilmu terdiri atas konsep-konsep dan metode penelitian. Fakta merupakan abstraksi dari kenyataan yang dapat diuji kebenarannya secara empiris. Paradigma berperan sebagai pandangan yang mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam suatu komunitas ilmu.
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan AlamCecep Kustandi
油
Dokumen ini membahas tentang metode ilmiah sebagai dasar IPA, perkembangan IPA, dan ruang lingkup serta pengembangan IPA. Topik utama yang dibahas adalah penjelasan tentang metode ilmiah, sumber pengetahuan, prinsip-prinsip analisis dalam IPA, dan penggunaan hipotesis dan ukuran obyektif dalam IPA.
Dokumen tersebut berisi tentang buku jawaban ujian take home exam (THE) untuk mata kuliah Pengantar Statistik Sosial yang meliputi identitas mahasiswa, petunjuk pengerjaan soal, surat pernyataan kejujuran akademik, dan jawaban soal THE yang terdiri dari empat poin utama yaitu penghitungan range, kelas, dan interval kelas data, penghitungan nilai rata-rata, median, dan modus, teknik pengambilan sampel stratifikasi, s
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
油
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
This document discusses the influence of current ratio, return on assets, and net profit margin on price to book value. It begins with an introduction and background section. It then discusses the identification of the problem, limitations of the problem, formulation of the problem, and objectives of the research. It presents theories, prior research, conceptual frameworks, and research hypotheses. The document outlines the research methods, population and samples. It presents results and conclusions, and ends with recommendations.
Program Keluarga Berencana Nasional merupakan program sosial dasar Pemerintah untuk mengendalikan kualitas dan kuantitas penduduk melalui keluarga kecil berkualitas. Program ini mencakup keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, pemberdayaan keluarga, dan penguatan keluarga kecil berkualitas. Upaya ini telah dilaksanakan di Kalimantan Selatan melalui pos pelayanan terpadu, kelompok Bina Keluarga Balita, dan peningkatan ekon
1. Upaya Kabupaten Solok untuk mencapai target MDGs di berbagai sektor sudah menuju pada pencapaian target 2015. 2. Beberapa tantangan utama adalah meningkatkan akses yang merata bagi masyarakat miskin dan terpencil serta meningkatkan kualitas pelayanan. 3. Kerja sama antar berbagai pihak diperlukan untuk mempercepat pencapaian target-target MDGs.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menganalisis manusia sebagai makhluk berbudaya, menjelaskan hakekat kemanusiaan dan kebudayaan, serta memberikan contoh problema kebudayaan masa kini. Materi pembelajaran meliputi apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan, hakikat manusia sebagai makhluk budaya, etika dan estetika berbudaya, serta problematika kebudayaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian dan perdagangan internasional di Indonesia. Pertanian memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia melalui kontribusi produk, pasar, faktor produksi, dan devisa. Sedangkan perdagangan internasional adalah pertukaran barang, jasa, dan faktor produksi antar negara."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan peranan ilmu, fakta, serta paradigma dalam membentuk suatu disiplin ilmu. Struktur ilmu terdiri atas konsep-konsep dan metode penelitian. Fakta merupakan abstraksi dari kenyataan yang dapat diuji kebenarannya secara empiris. Paradigma berperan sebagai pandangan yang mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam suatu komunitas ilmu.
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan AlamCecep Kustandi
油
Dokumen ini membahas tentang metode ilmiah sebagai dasar IPA, perkembangan IPA, dan ruang lingkup serta pengembangan IPA. Topik utama yang dibahas adalah penjelasan tentang metode ilmiah, sumber pengetahuan, prinsip-prinsip analisis dalam IPA, dan penggunaan hipotesis dan ukuran obyektif dalam IPA.
Dokumen tersebut berisi tentang buku jawaban ujian take home exam (THE) untuk mata kuliah Pengantar Statistik Sosial yang meliputi identitas mahasiswa, petunjuk pengerjaan soal, surat pernyataan kejujuran akademik, dan jawaban soal THE yang terdiri dari empat poin utama yaitu penghitungan range, kelas, dan interval kelas data, penghitungan nilai rata-rata, median, dan modus, teknik pengambilan sampel stratifikasi, s
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
油
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
This document discusses the influence of current ratio, return on assets, and net profit margin on price to book value. It begins with an introduction and background section. It then discusses the identification of the problem, limitations of the problem, formulation of the problem, and objectives of the research. It presents theories, prior research, conceptual frameworks, and research hypotheses. The document outlines the research methods, population and samples. It presents results and conclusions, and ends with recommendations.
Program Keluarga Berencana Nasional merupakan program sosial dasar Pemerintah untuk mengendalikan kualitas dan kuantitas penduduk melalui keluarga kecil berkualitas. Program ini mencakup keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, pemberdayaan keluarga, dan penguatan keluarga kecil berkualitas. Upaya ini telah dilaksanakan di Kalimantan Selatan melalui pos pelayanan terpadu, kelompok Bina Keluarga Balita, dan peningkatan ekon
1. Upaya Kabupaten Solok untuk mencapai target MDGs di berbagai sektor sudah menuju pada pencapaian target 2015. 2. Beberapa tantangan utama adalah meningkatkan akses yang merata bagi masyarakat miskin dan terpencil serta meningkatkan kualitas pelayanan. 3. Kerja sama antar berbagai pihak diperlukan untuk mempercepat pencapaian target-target MDGs.
1. Upaya Kabupaten Solok untuk mencapai target MDGs di berbagai sektor sudah menuju pada pencapaian target 2015. 2. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain adalah menurunkan angka kemiskinan, kematian ibu dan anak, serta meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan. 3. Upaya yang dilakukan meliputi program pengentasan kemiskinan, peningkatan fasilitas kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
Upaya pencapaian mdgs melalui posdaya di kabupaten solokPosdaya Solok
油
Dokumen tersebut membahas upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) melalui kegiatan POSDAYA di Kabupaten Solok. Dibahas pencapaian MDGs di bidang penanggulangan kemiskinan, pendidikan dasar, kesetaraan gender, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, lingkungan hidup serta tantangan dan prioritas ke depan untuk mencapai target MDGs. POSDAYA di Kabupaten Solok dinilai berkontribusi besar dalam
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi kesehatan reproduksi lanjut di Puskesmas Lembo, Kabupaten Buton Utara. Dokumen menjelaskan tentang tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di daerah tersebut yang disebabkan oleh faktor sosial budaya, geografis, dan ketersediaan sumber daya kesehatan yang kurang memadai. Dokumen juga membahas upaya-upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan guna menurunkan Ang
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDian631634
油
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan ibu dan anak, termasuk angka kematian ibu dan bayi. Faktor-faktor penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi diantaranya keterlambatan mendapat pertolongan medis karena faktor ekonomi, sosial budaya, dan jarak ke fasilitas kesehatan. Dokumen juga membahas upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian melalui program pelayanan kesehatan ibu dan anak
Program KB merupakan salah satu program pembangunan nasional untuk mencapai penduduk yang tumbuh seimbang. Dokumen ini membahas pencapaian target Program KB di Kalimantan Selatan pada tahun 2011, seperti jumlah peserta KB baru, kelompok BKB dan BKR, serta upaya pengembangan program ke depan seperti revitalisasi KB, pengendalian kuantitas penduduk, dan peningkatan kualitas data penduduk.
Program Keluarga Berencana (KB) memberikan banyak manfaat kesehatan dan ekonomi namun menghadapi tantangan implementasi karena berbagai faktor sosial dan budaya masyarakat serta keterbatasan sumber daya kesehatan. Solusi alternatifnya adalah meningkatkan penyuluhan tentang manfaat KB dan transmigrasi penduduk untuk menyeimbangkan pertumbuhan penduduk.
Terjadi peningkatan signifikan AKI di Indonesia dari 228 (tahun 2007) menjadi 359 (tahun 2012) per 100.000 kelahiran hidup, yang memperlihatkan lemahnya sistem kesehatan ibu dan reproduksi serta ketidakefektifan program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Angka kematian ibu Indonesia kini terburuk dari negara-negara miskin di Asia. Perbaikan sistem dan peningkatan anggaran kesehatan ibu serta penguatan peran daerah sang
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptxDedySetiawan94
油
fertilitas didefinisikan sebagai peristiwa melahirkan anak lahir hidup dari seorang perempuan. Istilah ini sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan sedangkan Mortalitas adalah komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat mengurangi jumlah penduduk. Data mortalitas dapat diperoleh dari hasil sistem registrasi vital, sensus penduduk, survey penduduk, survei kesehatan, dan administrasi rumah sakit.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di kabupaten kudus
1. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
1
Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program
Keluarga Berencana Di Kabupaten Kudus
umlah penduduk Kabupaten Kudus pada tahun 2010 tercatat sebesar
764.606 jiwa terdiri dari 379.020 jiwa laki-laki dan 385.586 jiwa perempuan.
Peserta KB aktif pada tahun 2011 mencapai 108.506 peserta. Pada tahun yang sama,
peserta KB baru tercatat 24.235 peserta. Dari seluruh peserta KB aktif tahun 2011,
sebesar 18,15 persen peserta menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) antara lain AKDR, MOP, MOW dan susuk sedangkan sisanya sebesar
81,85persen menggunakan Non MJKP. Suntik yang merupakan bagian dari metode
Non MKJP merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh peserta
KB aktif yaitu sebesar 59,23 persen dari seluruh metode kontrasepsi yang ada.
Sedangkan untuk peserta KB baru metode kontrasepsi suntik ini mencapai angka 62,76
persen dari seluruh metode kontrasepsi yang ada. Untuk pentahapan keluarga
sejahtera tahun 2011, terdapat keluarga pra sejahtera sebesar 12,42 persen, sejahtera I
sebesar 18,70 persen, sejahtera II sebesar 32,70 persen, sedangkan sisanya adalah
sejahtera III dan III plus sebesar 30,25 persen. Apabila dilihat penyebarannya, maka
kecamatan yang paling tinggi jumlah penduduknya adalah Kecamatan Jekulo,
Kecamatan Jati, Kecamatan Dawe dan yang paling terkecil jumlahnya yaitu
kecamatan Bae. Kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun (2006 2010)
cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Pada
tahun 2010 tercatat sebesar 1.798 jiwa setiap satu kilo meter persegi. Di sisi lain
persebaran penduduk masih belum merata, Kecamatan Kota merupakan kecamatan
J
2. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
2
yang terpadat yaitu 8.738 jiwa per km2. Undaan paling rendah kepadatan penduduknya yaitu 961 jiwa per km2.
Pendahuluan
Program Keluarga Berencana Nasional difokuskan kepada peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program keluarga berencana. Untuk mendukung kebijakan tersebut diperlukan empat elemen utama yaitu pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian program KB Nasional mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan SDM, disamping program pendidikan dan kesehatan. Program KB Nasional secara makro berfungsi untuk mengendalikan kelahiran dan secara mikro bertujuan untuk membantu keluarga dan individu untuk mewujudkan keluarga-keluarga yang berkualitas.
Angka kelahiran di Kabupaten Kudus terus menurun sebagai dampak pelaksanaan program KB, namun penduduk Kabupaten Kudus belum mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang (PTS). Setiap tahun masih terjadi banyak kelahiran, sehingga menurunya angka kelahiran belum diikuti dengan menurunya angka pertambahan penduduk. Dengan demikian program KB tetap diperlukan dalam upaya mengendalikan tingkat kelahiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pemenuhan hak-hak reproduksi, bahkan harus menjadi fokus utama program kependudukan di Indonesia menuju keluarga berkualitas.
3. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
3
Upaya menekan laju pertumbuhan penduduk ini dapat dilakukan dengan revitalisasi program KB Jika laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan melalui penurunan tingkat kelahiran, maka investasi bidang KB ini akan menghemat dana untuk lima tahun. Angka ini hanya mencakup penghematanddi bidang kesehatan anak saja, belum memperhitungkan penghematan di sektor lainnya. Dana yang didapat dari penghematan ini dapat digunakan untuk membiayai sektor pembangunan lain atau meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan pada bayi-bayi yang dilahirkan. Pada gilirannya hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kudus.
Sangatlah wajar apabila komitmen untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk perlu terus dibangun, dijaga, dibina dan ditingkatkan, karena apabila gagal dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, maka akan membawa implikasi tekanan sosial ekonomi yang semakin berat lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengacu pada Keppres No. 3 tahun 2001 dan PP No. 8 tahun 2003, semenjak tahun 2004 sebagian urusan kewenangan pengelolaan Program KB nasional telah diserahkan dari pemerintah ke pemerintah Kabupaten / Kota, disertai penyerahan P3D.
4. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
4
Dengan di otonomikan sebagian urusan pengelolaan KB tersebut, sebenarnyalah merupakan peluang bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih dapat mempercepat keberhasilan pelaksanaan program KB diwilayahnya, karena semakin didekatkan pelayanannya dengan masyarakat serta ada keleluasaan dalam pengelolaannya.
5. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
5
Permasalahan
1. Piramida Penduduk Tahun 2010
Berdasarkan piramida penduduk di atas dapat diketahui bahwa bentuk piramida penduduk Kabupaten Kudus tahun 2010 adalah Konstruktif dimana angka kelahiran mulai menurun dan angka kematian juga menurun dan dasar piramida penduduk mengecil di bawah dan di tengah membengkak. Struktur penduduk Kabupaten kudus mengalami transisi dari muda ke tua. Hal ini menunjukkan bahwa program pemerintah yaitu KB (Keluarga Berencana) cukup berhasil, terbukti dengan menurunnya tingkat kelahiran bayi dan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai ditandai dengan angka kematian yang menurun. Namun angka fertilitas diatas masih cukup tinggi sehingga harus dikurangi dengan adanya program keluarga berencana yang lebih efektif lagi.
6. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
6
2. Dependency Ratio
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa angka Dependency Ratio mengalami kenaikan dari tahun 2010-2014 dan mengalami penurunan pada tahun 2015-2020. Tingginya angka rasio beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi Indonesia, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif. Negara-negara yang sedang berkembang dengan tingkat fertilitas yang tinggi, mempunyai angka rasio beban tanggungan yang tinggi, dikarenakan besarnya proporsi anak-anak dalam kelompok penduduk tersebut.
7. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
7
3. TFR (Total Fertility Rate)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Total Fertility Rate (TFR) di Kabupaten Kudus dari tahun 2010-2020 mengalami penurunan. Penurunan tingkat fertilitas total dipengaruhi oleh keberhasilan program Keluaraga Berencana di Kabupaten Kudus. Pada tahun 2010 TFR kabupaten Kudus sebesar 2,14 ini berarti tiap 1000 perempuan setelah melewati masa suburnya (15-49 tahun) akan melahirkan
8. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
8
2,14 atau dibulatkan menjadi 2 bayi laki-laki dan perempuan. Angka ini harus dipertahankan dengan baik sehingga 1 perempuan usia subur melahirkan 2 bayi laki- laki dan perempuan. Melalui Keluarga berencana diharapkan pertumbuhan penduduk dapat seimbang, sehingga kedepannya kualitas disegala bidang dapat membaik.
4. ASFR (Age Specific Fertility Rate)
Berdasarkan tabel ASFR di atas dapat diketahui bahwa proyeksi tingkat fertilitas menurut kelompok umur di Kabupaten Kudus tahun 2010 dengan tingkat fertilitas menurut umur tertinggi berada pada usia 25-29 tahun dengan 26.40 kemudian usia 20-24 dengan 26.00, dan usia 30-34 tahun dengan 20.60. Sedangkan tingkat fertilitas menurut kelompok umur terendah berada pada usia 45-49 dengan 1.10, selanjutnya usia 40-44 dengan 3.70 dan usia 15-19 dengan 10.30. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tingginya tingkat kelahiran pada usia 20-29 dipengaruhi oleh usia perkawinan pertama yang sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kudus pada usia ini. Kemudian dalam usia 30-34 dipengaruhi oleh usia perempuan yang masih dalam keadaan subur dan aman untuk melahirkan,sehingga masyarakat dalam usia ini sering untuk menambah momongan (anak). Kemudian rendahnya tingkat kelahiran pada usia 45-49 dipengaruhi oleh struktur umur perempuan yang sudah rentan untuk
9. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
9
melahirkan dan terdapat perempuan yang sudah menopause pada usia ini. Tingginya usia kelahiran pada usia kawin pertama menyebabkan tingginya angka kelahiran yang ada dimasyarakat.
5. Life Expectancy (harapan hidup)
Berdasarkan tabel Life expectancy Kabupaten Kudus tahun 2010-2020 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan masayarakat semakin membaik. Sarana dan prasarana yang membaik, adanya perbaikan standar hidup, kondisi sanitasi dan dalam kemudahan pelayanan kesehatan. Kemudian selain dalam kesehatan lingkungan yang membaik, tabel di atas juga menunjukkan tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang semakin membaik.
10. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
10
Angka harapan hidup antara perempuan dan laki-laki berbeda. Berdasarkan tabel life expectancy 1 di atas menunjukkan bahwa angka harapan hidup perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Hal ini berkaitan dengan keadaan psikologi laki-laki yang merupakan kepala rumah tangga. Laki-laki bertanggung jawab akan kehidupan anak-anak dan istrinya, sehingga karena beban psikologi yang berat maka angka harapan hidupnya lebih rendah dari pada angka harapan hidup perempuan.
Rekomendasi
Diharapkan kedepan pemerintah Kabupaten Kudus, guna mengatasi masalah pembangunan sumber daya manusia, dengan program secara spesifik yaitu melalui:
1. Mempertahankan dan melanjutkan pembangunan kependudukan dan program Keluarga Berencana yang telah berhasil dimasa mendatang untuk mencapai pembangunan kependudukan tumbuh seimbang pada tahun 2020, dengan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
2. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan investasi melalui kenaikan anggaran pada bidang KB, yang berdampak positif pada bidang lain (kesehatan, pendidikan, kualitas SDM, dll). Dengan demikian di Kabupaten Kudus dapat diselenggarakan upaya KB yang lebih efektif seperti Pemberdayaan terhadap akseptor KB, baik peserta KB wanita maupun akseptor KB pria untuk peningkatan prevalensi pemakaian alat/cara KB, pelaksanakan Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), seperti IUD, Implan, Vasektomi (MOP, Metoda Operasi Pria) dan Tubektomi (MOW, Metoda Opera.
3. Sosialisasi dan penyuluhan agar usia kawin pertama ditingkatkan karena data BPS (2010) menyebutkan jumlah pasangan usia subur (PUS) usia 20-24 tahun di Kabupaten Kudus masih tinggi. Jika PUS ini berusia semakin muda, maka kesempatan untuk melahirkan anak makin besar.
11. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
11
4. Penyiapan dan penyediaan anggaran untuk pendidikan, serta penyediaan lapangan kerja, karena di Kabupaten Kudus jumlah penduduk kelompok usia sekolah 10-14 tahun dan 15-19 tahun adalah yang tertinggi diantara kelompok umur lainnya.
Kesimpulan
Struktur umur responden, rata-rata umur responden tergolong pada kelompok umur muda. Hal ini mengindikasikan bahwa distribusi umur responden tergolong pada kelompok umur produktif dan pada gilirannya kelompok umur yang demikian diharapkan mampu bekerja secara ekonomis dan sosial yang lebih tinggi walaupun penduduk yang berada pada kelompok produktif dapat berdampak terhadap tingkat fertilitas (pertumbuhan penduduk).
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel demografi, status sosial ekonomi rumahtangga baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif sangat nyata dan signifikan terhadap pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health). Artinya, semakin baik tingkat sosio-demografi, status sosial ekonomi rumahtangga dan program KB, semakin baik tingkat kesehatan reproduksi sehingga dapat mewujudkan pembangunan kependudukan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan program keluarga berencana yang semakin membaik untuk tahun kedepannya akan membuat pertumbuhan penduduk menjadi seimbang. Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pengaturan kependudukan dapat membaik, sehingga pendapatan dapat merata, kesempatan kerja yang memadai untuk tenaga kerja, pendidikan yang memadai, dan kesehatan yang memadai. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
12. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Program Keluarga Berencana Di
Kabupaten Kudus
12
Referensi
Mantra, Ida Bagus. 2000. Dasar-dasar Demografi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suandi, Suryo Yoedo Utomo, dan Nurul Alfiah. 2009. Survei Demografi dan Kesehatan Provinsi Jambi, Tahun 2007. Jambi: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi.
Suandi, 2010. Status Sosial Ekonomi dan Fertilitas: A Latent Variable Approach. PIRAMIDA: Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bali: Pusat Penelitian Kependudukan dan PSDM Universitas Udayana, Bali. Vol. VI, No.1, page: 1-8.
Policy brief ini ditulis oleh : Irma Damayanti. Policy brief ini ditulis berdasarkan data Kudus dalam angka tahun 2010. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.