際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
STABILISASI DAN
PERKUATAN TANAH
 Tanah dasar merupakan bagian penting dari pekerjaan
konstruksi karena tanah ini mendukung seluruh konstruksi
yang berada diatasnya.
 Pembangunan konstruksi tidak selalu berada diatas tanah
dasar yang relatif baik, ada kemungkinan berada diatas
tanah yang kurang baik. Akibatnya tanah tersebut tidak
dapat digunakan sebagai lapisan dasar.
 Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk
memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya
stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali
butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci.
Praktek Yang Direkomendasikan Untuk
Stabilisasi Material Dan Tanah Dasar
 Proses stabilisasi tanah ini meliputi :
1. Penggantian tanah asli : mengganti tanah
dengan tanah yang sesuai spesifikasi.
2. Perbaikan gradasi butiran.
3. Stabilisasi dengan bahan kimia : seperti semen
4. Stabilisasi dengan pemadatan.
 Tujuan perbaikan tanah tersebut adalah untuk
mendapatkan tanah dasar yang stabil pada
semua kondisi.
 Metode-metode stabilisasi yaitu :
1. Stabilisasi mekanis
2. Stabilisasi kimia
 Stabilisasi mekanis adalah tanah yang telah
distabilisasikan secara mekanis dan telah memiliki
daya dukung tanah tertentu terhadap deformasi
oleh muatan, disebabkan adanya kait mengait dan
gesekan antar butir tanah serta daya ikat butir
oleh bagian tanah yang halus/tanah liat.
 Beberapa usaha penambahan kekuatan atau daya
dukung tanah dengan stabilisasi mekanis seperti
mengganti jenis tanah eksisting, mengatur
gradasi tanah atau melakukan pemadatan.
1. STABILISASI MEKANIS
 Perbaikan dilakukan dengan menambahkan
butiran tertentu sehingga dicapai gradasi butiran
yang sesuai dengan spesifikasi.
 Sebelum penambahan, dilakukan pengambilan
sampel tanah dasar untuk diteliti gradasi
butirannya, bila ditemukan pada butiran tertentu
kurang baik, maka dilakukan penambahan butiran.
 Perbaikan ini sangat penting memngingat bahwa
setiap jenis gradasi memiliki fungsi yang berbeda,
yang saling melengkapi satu sama lain.
Perbaikan Gradasi Butiran
 Untuk mengantisipasi tanah terutama bersifat ekspansif
(kembang-susut) yang mengikuti kadar airnya maka
diperlukan pemadatan (compaction) karena
mempengaruhi daya dukung tanah.
 Adapun untuk melakukan stabilisasi tanah dengan cara
pemadatan diperlukan peralatan yang berfungsi untuk
memadatkan tanah tersebut.
 Alat-alat pemadatan yang dapat digunakan memiliki
jenis yang berbeda untuk keperluan tipe pemadatan
yang berbeda
1. Smooth steel roller (penggilas dengan permuakaan
halus) seperti three wheel roller, tandem roller.
2. Pneumatic tired roller (penggilas roda ban angin)
3. Sheep foot type roller (penggilas dengan kaki kambing)
Stabilisasi Dengan Pemadatan
 Bila kondisi eksisting tanah di lapangan sangat
buruk dan tidak memungkinkan untuk
dilakukan stabilisasi dengan cara perbaikan
gradasi tanah, pemadatan, ataupun kimiawi
karena alasan ekonomis ataupun kemudahan
pengerjaan, maka tanah eksisting dapat
diganti dengan tanah baru yang diambil dari
tempat lain sehingga daya dukungnya mampu
mencapai spesifikasi yang diinginkan dengan
biaya dan waktu yang relatif efisien.
Penggantian Tanah Asli
 Stabilisasi tanah secara kimiawi merupakan
penambahan bahan stabilisasi yang dapat mengubah
sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah.
 Di dalam usaha stabilisasi tanah ini, dikenal banyak
jenis stabilizing agents yaitu air sendiri di dalam
jumlah yang tepat dan tanah lait dalam jumlah
proporsional.
 Adapun stabilizing agents untuk tanah liat antara lain
adalah kapur pasang, bitumen, dan lain-lain.
 Stabilizing agents yang disebutkan tadi merupakan
bahan-bahan yang menghasilkan produk yang baik
sesuai dengan tujuan penstabilan tanah yang
bersangkutan, derajat peningkatan mutu dan mudah
dikerjakan
2. STABILISASI KIMIAWI
 Stabilisasi dengan bitumen digunakan dengan cara
mencampur tanah dengan bitumen hingga
kedalaman tertentu.
 Stabilisasi digunakan dengan cara menyemprotkan
minyak pada permukaan dan membiarkannya
terserap. Merupakan cara stabilisasi dengan
bitumen yang mula-mula dilakukan.
 Bitumen dan material berbutir akan mencegah
absorpsi air ke dalam tanah. Untuk meningkatkan
penetrasi dan adhesi terhadap tanah, bitumen biasa
dicampur dengan tanah sebagai emulsi, cut-back,
atau busa
Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen
 Stabilisasi clay (tanah yang kohesif) akan
menghasilkan tanah yang lebih waterproof
 Stabilisasi sand (tanah granular), bitumen
berfungsi sebagai bahan pengikat
 Ada 2 macam campuran:
 1. Sand bitumen : jika yang distabilisasi clean
cohensionless sand maka perlu ditambah fines material
untuk menambah angle of internal friction. Tipe
bitumen yang digunakan : cut back atau emulsion.
 2. Soil bitumen : tipe bitumen yang digunakan : cut
back : RC, MC, SC; Emulsion : MS dan SS
 Stabilisasi bitumen menggunakan asphalt
cement, cutback asphalt, atau asphalt emulsi.
Penggunaannya tergantung tipe tanah yang
distabilisasi, metode konstruksi, dan kondisi
cuaca.
 Walaupun tanah lempung distabilisasi dengan
emulsi atau cutback, dengan peforma yang
cukup, kegunaan utama stabilisasi dengan emulsi
bitumen adalah untuk pasir karena kohesinya
yang sangat rendah atau kebutuhannya terhadap
tindakan waterproofing.
Material Bitumen Dan Tanah
Gambar Stabilisasi Tanah Dengan
Bitumen
 Syaratnya :
1. tidak ada aturan untuk gradasi, biasanya tanah yang
digunakan harus lebih dari 50% yang melewati
saringan 3/16 inci dan 10-50% melewati saringan
no.200
2. batas cair harus kurang dari 40% dan indeks
plastisitas kurang dari 18
3. tanah dengan lebih dari 75% melewati saringan
no.200 dan batas cair lebih dari 50 masih tetap dapat
diberi perlakuan.
 Adhesi yang lemah antara bitumen dengan permukaan
pasir silika akan menyebabkan stripping jika air
memasuki tanah, dan menghilangkan efek stabilisasi.
 Air
air dibutuhkan dalam pemadatan. Dapat
digunakan jenis air apapun kecuali air laut,
untuk menghindari resiko mengembang.
 Serangan bakteri
serangan bakteri dapat menyebabkan
penggetasan pada bitumen, kondisi ini dapat
terjadi dimana terdapat sulfat di dalam air atau
tanah. Namun, pengaruhnya terhadap
stabilisasi tanah belum dapat dipastikan.
Material Lain
 Garam atau materi organik
konsentrasi tinggi garam dan materi organik dapat
mereduksi pengaruh bitumen ketika garam atau
material organik melapisi partikel tanah dan
menghalangi adhesi antara bitumen dan tanah.
 Aditif lain
Aditif sebanyak kurang dari 1% yang ditambahkan
ke tanah dapat meningkatkan kekuatan dan
ketahanan terhadap air. Penambahan aditif ke
dalam cutback dapat meningkatkan kekuatan
namun juga menurunkan ketahanan terhadap air.
 Klasifikasi stabilisasi tanah dengan semen dibagi
kedalam 5 tipe (kezdi,1979:108) yaitu:
 Soil-Cement. Tipe stabilisasi tanah-semen ini
merupakan tipe yang umum, dimana pencampuran
tanah dan semen biasa digunakan untuk pondasi
bangunan, perlindungan tanah terhadap erosi dan
pembekuan tanah.
 Cement Improved Granuler-Soil Mix. Stabilisasi tipe
ini digunakan untuk mengurangi sifat kembang-
susut dan plastisitas tanah yang tinggi sehingga
dapat meningkatkan daya dukung tanah, dengan
menambahkan semen sesuai yang diperlukan.
Stabilisasi Tanah Dengan Semen
 Cement Improved Silt-Clay Mix. Penambahan kadar
semen dilakukan secara bertahap dalam jumlah
yang lebih besar dibandingkan dengan tipe 2 untuk
mengurangi sifat kembang-susut tanah dan
meningkatkan daya dukung tanah sesuai dengan
kadar air yang ada di lapangan.
 plastic Soil-Cement. Tipe stabilisasi ini digunakan
untuk tanah dengan kadar air yang lebih tinggi
misalnya untuk aliran irigasi, parit dan bangunan
pengairan lainnya. Hasil stabilitas dapat memberikan
perlindungan terhadap tanah dari erosi.
 Cement-Treated Soil Pastes And Mortars. Tipe
ini digunakan untuk kondisi tanah dengan
kadar yang sangat tinggi dengan cara
menginjeksi campuran tanah-semen ke dalam
tanah sebagai perkuatan. Pada umumnya
ditambahkan beberapa bahan kimia
pembantu.
Gambar Stabilisasi Tanah Dengan
Semen
 Jenis semen yang biasa digunakan adalah semen
portland tipe 1 yang paling banyak digunakan.
Masalah yang dihadapi dalam penggunaan semen
tipe ini adalah pada saat digunakan pada tanah
yang mengandung kadar air serta bahan organik,
sulfat dan garam-garaman dalam kadar air yang
tinggi. Kendala lain dari penggunaan semen ini
adalah penyerapan air untuk hidrasi semen dan
reaksi awal ettringgite relatif kecil yaitu 28% dari
berat semen serta dapat terjadi keretakan.
Stabilisasi tanah dengan semen lebih cocok untuk
jenis tanah tertentu yaitu tanah kepasiran atau batu
kerikil.
 Penambahan semen, akan meningkatkan daya
dukung tanah dan memperbaiki daya tahan
tanah terhadap air (sweeling rendah) sehingga
durabilitasnya meningkat.
 Kandungan semen yang tinggi, juga tidak akan
berdampak baik. Karena berpengaruh
terhadap kekakuan campuran (cracking).
 Semen portland terdiri dari kalsium-silikat dan
kalsium aluminat, ketika dikombinasikan
dengan air, hidrat untuk membentuk senyawa
kalsium-penyemenan silicatehydrate dan
kalsium-aluminate-hidrat, serta kelebihan
kalsium hidroksida. Karena bahan semen, serta
kalsium hidroksida terbentuk, semen portland
mungkin bisa berhasil menstabilkan baik tanah
granular dan halus, serta agregat dan lain-lain.
Mekanisme Stabilisasi Tanah
Dengan Semen
 Pozzolanat reaksi antara kalsium hidroksida
dilepaskan selama hidrasi silika dan alumina
tanah dan tanah terjadi pada tanah liat halus
dan merupakan aspek penting dari stabilisasi
tanah tersebut. Permeabilitas cement stabilized
material sangat berkurang. Hasilnya adalah
bahan yang tahan kelembaban yang sangat
tahan lama dan tahan tahan terhadap
pencucian dalam jangka panjang.
 Metode perbaikan tanah dengan kapur salah satu
alternatif usaha perbaikan tanah yang tidak
memenuhi standar sebagai lapisan tanah dasar
untuk perkerasan atau pondasi bangunan.
 Tujuan stabilisasi tanah dengan kapur yaitu
meningkatkan akses di tanah basah (reaksi
penguapan akibat campuran air dan kapur dalam
tanah).
 Kapur bereaksi dengan air tanah sehingga
merubah sifat tanahnya, mengurangi kelekatan
dan kelunakan tanah.
Stabilisasi Tanah Dengan
Kapur
 Sifat ekspansif yang menyusut dan
berkembang karena kondisi airnya akan
berkurang secara drastis karena butir kapur.
 Kapur yang terdiri dari ion-ion Ca, Mg dan
sebagian kecil Na dapat digunakan untuk :
1. mengurangi sifat mengembang dari tanah
2. mengurangi plastisitas dari tanah
3. meningkatkan daya dukung dari tanah
 Mekanisme dasar stabilisasi dengan kapur :
1. adanya ikatan ion Ca, Mg dan Na yang
menyebabkan bertambahnya ikatan antara
partikel tanah.
2. adanya proses sementasi ( antara kapur dan
tanah sehingga kekuatan geser/daya dukung
tanah menjadi naik ).
3. stabilisasi tanah dengan campuran kapur
hanya efektif digunakan untuk tanah lempung
dan tidak efektif untuk tanah pasir.
 1. kapur
spesifikasi persyaratan untuk kapur :
a. Calcium oxide ( CaO )
kandungan Ca & MgO 賊 92%
kandungan CO2 (oven) 賊 3% : CO2 (lap) 賊
10%
b. Calcium Hidroxide ( Ca(OH)2 )
kandungan Ca & MgO 賊 95%
kandungan CO2 (oven) 賊 5% : CO2 (lap) 賊
7%
Material Yang Diperlukan
 2. Tanah
 Efektif digunakan pada tanah yang lempung yang
plastisitasnya tinggi
 Membuat struktur tanah jadi rapuh sehingga mudah
dipadatkan dengan konsekuensi nilai kepadatan
maksimum menjadi turun
 3. Air
 Air yang digunakan adalah air yang tidak mengandung
asam
 Air laut boleh digunakan tapi tidak boleh mengalami
kontak dengan lapisan aspal
Efek Kandungan Kapur Terhadap
Kuat Tekan Bebas Dari Beberapa
Jenis Tanah
Pengaruh Tundaan Pemadatan
Terhadap Bahan Campuran Semen
Dan Kapur
Perbandingan Kuat Geser Tanah
Terhadap Lama Waktu Campuran
Antara Kapur Dan Semen
Mekanisme Stabilisasi Kapur Pada
Tanah Lempung
Truk Yang Disiapkan Untuk Kapur
Yang Akan Dicampur Dengan Tanah
Proses Pemberian Kapur Ke Tanah
Proses Pengadukan/Pencampuran
Kapur Dengan Tanah
Proses Pemberian Air Pada
Campuran Kapur Dan Tanah
Proses Pemadatan Pada Campuran
Kapur Dan Tanah
STABILISASI DAN PERKUATAN TANAH
DENGAN GEOTEKSTIL
metode dan cara pelaksanaan PEKERJAAN TANAH-2.pptx
Pemasangan Geotekstil di Jalan Raya
 Dinding penahan tanah (retaining
walls)
 Stabilisasi lereng (slope stabilization)
 Timbunan pada tanah lunak
(embankments over very soft soils)
 Jalan yang tidak bisa diperkeras
(unpaved road support)
Aplikasi geotekstil meliputi permasalahan pada jalan:
1. Tahanan base dan lapis tanah dasar
 Geotekstil yang diletakan di bawah lapisan base dapat
menahan pergerakan aggregat base.
 Jika tahanan terhadap tarik dari geotekstil tersebut besar
maka dapat juga mengurangi lendutan dari sistem konstruksi
jalan.
2. Perkuatan tahanan lateral
 Tahanan horizontal pada geotekstil mencegah kehancuran daya
dukung dari lapisan base.
 Bila geotekstil diletakan pada kedalaman batas dari permukaan
normal kegagalan daya dukung. Kegagalan yang terjadi terletak
pada permukaan geotekstil. Jadi geotekstil dapat menaikan
daya dukung dan modulus elastisitas dari lapisan base.
 Kenaikan kekakuan dari lapisan base ini akan mengurangi
besarnya tegangan yang diteruskan ke dalam lapis tanah dasar.
Perkuatan geotekstil dapat dikategorikan, yaitu:
3. Dukungan tipe membran
 Bila tegangan akibat pembebanan roda yang diteruskan melalui lapisan base dan geotekstil
sehingga akan melampui deformasi plastis dari tanah dasar lunak maka material base akan
surut pada jalur roda dan alur akan terbentuk.
 Geotekstil yang terletak di antara lapis material aggregat dan tanah dasar ikut berdeformasi
juga.
 Bila geotekstil mempunyai modulus tarik yang tinggi maka akan bekerja tanahan tegangan
tarik yang cukup besar di dalamnya.
 Resultan tegangan vertikal yang dihasilkan dari tahanan geotekstil ini dapat mendukung
pembebanan dari kenderaan.
 Tegangan di dalam geotekstil tidak akan dihasilkan tanpa pemanjangan (elongation) yang
sesuai, alur akibat jalur roda yang terjadi dibutuhkan untuk menghasilkan dukungan tipe
membrane. Umumnya hal ini hanya terjadi pada unpaved road.
 Untuk paved road, pembuatan lapis permukaan ditunda sampai terjadi alur akibat lalulintas
dan diratakan untuk meminimumkan deformasi permukaan aus.
 Kemampuan perkuatan dari geotekstil dapat membuat stabilitas pada seluruh bagian jalan.
 Jika tanah terlalu lunak maka kemampuan daya dukung tanah dasar tidak akan mendukung
sistem dari konstruksi jalan.
 Stabilitas dengan menggunakan geotekstil sebagai perkuatan membuat penyebaran beban
ke lapis tanah dasar lebih luas dan juga kondisi dukungan yang stabil.
Tahanan Geotekstil
Terhadap Pembebanan
Mekanisme Geotekstil
Sebagai Perkuatan
Jalan di atas tanah lunak Ada dan Tanpa Geotekstil
 Kemampuan dranase dan penyaringan dari geotekstil
 Memperpanjang umur pelayanan konstruksi jalan yang disebabkan geotekstil
mampu menahan naiknya butiran halus dari tanah dasar ke lapisan agregat dan
integritas dari konstruksi jalan tetap baik.
 Memungkinkan aliran air dari tanah dasar sehingga daya dukung tanah
meningkat.
 Suatu jalan yang dibangun di atas tanah lunak dengan menggunakan geotekstil
di atas tanah yang lunak maka tidak akan terjadi masuknya butiran material dari
lapis pondasi pada waktu pelaksanaan ke dalam lapisan tanah dasar.
 Jika tanpa geotekstil pada umumnya bahan-bahan berbutir dengan kekuatan
tarik akibat beban lalulintas maka akan terjadi penyebaran ke samping bagian
bawah sehingga meyebabkan terjadi deformasi permanen. Hal ini, kekuatan
daya dukung bahan berbutir melemah disebabkan lapis pondasi gesekan antara
buti-butir akan masuk ke dalam lapis pondasi.
 Jika menggunakan geotekstil maka tertahan butir-butir material timbunan di
atas lapisan geotekstil memungkinkan dilakukan pemadatan sehingga beban
dapat disebarkan lebih merata dengan demikian keruntuhan geser setempat
(local shear) dapat dihindari.
Pengunaan Geotekstil pada Konstruksi Jalan
Tekanan Burst Tanpa Geotekstil
Sifat-sifat Fisis Material Geotekstil
Plastik terbuat dari polimer
 Karet (terkadang)
 Fiberglass (material lain)
Geosintektik Terdiri Dari:
 Geotekstil
 Geogrid
 Geonet
 Geokomposit
 Dan Geo-geo yang lain
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to metode dan cara pelaksanaan PEKERJAAN TANAH-2.pptx (12)

Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
kusmira
TANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).ppt
TANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).pptTANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).ppt
TANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).ppt
adenovannius1
Stabilisasi tanah webpresentation
Stabilisasi tanah webpresentationStabilisasi tanah webpresentation
Stabilisasi tanah webpresentation
Ariel Widjaja
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhanKuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Nurul Fathiah Sufiah
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Noor Fatihah
Pertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.ppt
Pertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.pptPertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.ppt
Pertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.ppt
ricky235411101008
Presentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanah
Presentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanahPresentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanah
Presentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanah
Meileni Nurhayati
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
E Sanjani
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
BMKG
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
Satriawan Satriawan
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
anisasptiany
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
anisasptiany
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
kusmira
TANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).ppt
TANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).pptTANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).ppt
TANAH- TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL).ppt
adenovannius1
Stabilisasi tanah webpresentation
Stabilisasi tanah webpresentationStabilisasi tanah webpresentation
Stabilisasi tanah webpresentation
Ariel Widjaja
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhanKuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Nurul Fathiah Sufiah
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Noor Fatihah
Pertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.ppt
Pertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.pptPertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.ppt
Pertemuan ke 9a_ Tanah Sawah_PMAET_2023.ppt
ricky235411101008
Presentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanah
Presentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanahPresentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanah
Presentasi Geografi kelas X BAB Sifat fisika tanah
Meileni Nurhayati
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
E Sanjani
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
BMKG
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
anisasptiany
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
anisasptiany

Recently uploaded (8)

HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution

metode dan cara pelaksanaan PEKERJAAN TANAH-2.pptx

  • 2. Tanah dasar merupakan bagian penting dari pekerjaan konstruksi karena tanah ini mendukung seluruh konstruksi yang berada diatasnya. Pembangunan konstruksi tidak selalu berada diatas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan berada diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya tanah tersebut tidak dapat digunakan sebagai lapisan dasar. Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Praktek Yang Direkomendasikan Untuk Stabilisasi Material Dan Tanah Dasar
  • 3. Proses stabilisasi tanah ini meliputi : 1. Penggantian tanah asli : mengganti tanah dengan tanah yang sesuai spesifikasi. 2. Perbaikan gradasi butiran. 3. Stabilisasi dengan bahan kimia : seperti semen 4. Stabilisasi dengan pemadatan. Tujuan perbaikan tanah tersebut adalah untuk mendapatkan tanah dasar yang stabil pada semua kondisi. Metode-metode stabilisasi yaitu : 1. Stabilisasi mekanis 2. Stabilisasi kimia
  • 4. Stabilisasi mekanis adalah tanah yang telah distabilisasikan secara mekanis dan telah memiliki daya dukung tanah tertentu terhadap deformasi oleh muatan, disebabkan adanya kait mengait dan gesekan antar butir tanah serta daya ikat butir oleh bagian tanah yang halus/tanah liat. Beberapa usaha penambahan kekuatan atau daya dukung tanah dengan stabilisasi mekanis seperti mengganti jenis tanah eksisting, mengatur gradasi tanah atau melakukan pemadatan. 1. STABILISASI MEKANIS
  • 5. Perbaikan dilakukan dengan menambahkan butiran tertentu sehingga dicapai gradasi butiran yang sesuai dengan spesifikasi. Sebelum penambahan, dilakukan pengambilan sampel tanah dasar untuk diteliti gradasi butirannya, bila ditemukan pada butiran tertentu kurang baik, maka dilakukan penambahan butiran. Perbaikan ini sangat penting memngingat bahwa setiap jenis gradasi memiliki fungsi yang berbeda, yang saling melengkapi satu sama lain. Perbaikan Gradasi Butiran
  • 6. Untuk mengantisipasi tanah terutama bersifat ekspansif (kembang-susut) yang mengikuti kadar airnya maka diperlukan pemadatan (compaction) karena mempengaruhi daya dukung tanah. Adapun untuk melakukan stabilisasi tanah dengan cara pemadatan diperlukan peralatan yang berfungsi untuk memadatkan tanah tersebut. Alat-alat pemadatan yang dapat digunakan memiliki jenis yang berbeda untuk keperluan tipe pemadatan yang berbeda 1. Smooth steel roller (penggilas dengan permuakaan halus) seperti three wheel roller, tandem roller. 2. Pneumatic tired roller (penggilas roda ban angin) 3. Sheep foot type roller (penggilas dengan kaki kambing) Stabilisasi Dengan Pemadatan
  • 7. Bila kondisi eksisting tanah di lapangan sangat buruk dan tidak memungkinkan untuk dilakukan stabilisasi dengan cara perbaikan gradasi tanah, pemadatan, ataupun kimiawi karena alasan ekonomis ataupun kemudahan pengerjaan, maka tanah eksisting dapat diganti dengan tanah baru yang diambil dari tempat lain sehingga daya dukungnya mampu mencapai spesifikasi yang diinginkan dengan biaya dan waktu yang relatif efisien. Penggantian Tanah Asli
  • 8. Stabilisasi tanah secara kimiawi merupakan penambahan bahan stabilisasi yang dapat mengubah sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah. Di dalam usaha stabilisasi tanah ini, dikenal banyak jenis stabilizing agents yaitu air sendiri di dalam jumlah yang tepat dan tanah lait dalam jumlah proporsional. Adapun stabilizing agents untuk tanah liat antara lain adalah kapur pasang, bitumen, dan lain-lain. Stabilizing agents yang disebutkan tadi merupakan bahan-bahan yang menghasilkan produk yang baik sesuai dengan tujuan penstabilan tanah yang bersangkutan, derajat peningkatan mutu dan mudah dikerjakan 2. STABILISASI KIMIAWI
  • 9. Stabilisasi dengan bitumen digunakan dengan cara mencampur tanah dengan bitumen hingga kedalaman tertentu. Stabilisasi digunakan dengan cara menyemprotkan minyak pada permukaan dan membiarkannya terserap. Merupakan cara stabilisasi dengan bitumen yang mula-mula dilakukan. Bitumen dan material berbutir akan mencegah absorpsi air ke dalam tanah. Untuk meningkatkan penetrasi dan adhesi terhadap tanah, bitumen biasa dicampur dengan tanah sebagai emulsi, cut-back, atau busa Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen
  • 10. Stabilisasi clay (tanah yang kohesif) akan menghasilkan tanah yang lebih waterproof Stabilisasi sand (tanah granular), bitumen berfungsi sebagai bahan pengikat Ada 2 macam campuran: 1. Sand bitumen : jika yang distabilisasi clean cohensionless sand maka perlu ditambah fines material untuk menambah angle of internal friction. Tipe bitumen yang digunakan : cut back atau emulsion. 2. Soil bitumen : tipe bitumen yang digunakan : cut back : RC, MC, SC; Emulsion : MS dan SS
  • 11. Stabilisasi bitumen menggunakan asphalt cement, cutback asphalt, atau asphalt emulsi. Penggunaannya tergantung tipe tanah yang distabilisasi, metode konstruksi, dan kondisi cuaca. Walaupun tanah lempung distabilisasi dengan emulsi atau cutback, dengan peforma yang cukup, kegunaan utama stabilisasi dengan emulsi bitumen adalah untuk pasir karena kohesinya yang sangat rendah atau kebutuhannya terhadap tindakan waterproofing. Material Bitumen Dan Tanah
  • 12. Gambar Stabilisasi Tanah Dengan Bitumen
  • 13. Syaratnya : 1. tidak ada aturan untuk gradasi, biasanya tanah yang digunakan harus lebih dari 50% yang melewati saringan 3/16 inci dan 10-50% melewati saringan no.200 2. batas cair harus kurang dari 40% dan indeks plastisitas kurang dari 18 3. tanah dengan lebih dari 75% melewati saringan no.200 dan batas cair lebih dari 50 masih tetap dapat diberi perlakuan. Adhesi yang lemah antara bitumen dengan permukaan pasir silika akan menyebabkan stripping jika air memasuki tanah, dan menghilangkan efek stabilisasi.
  • 14. Air air dibutuhkan dalam pemadatan. Dapat digunakan jenis air apapun kecuali air laut, untuk menghindari resiko mengembang. Serangan bakteri serangan bakteri dapat menyebabkan penggetasan pada bitumen, kondisi ini dapat terjadi dimana terdapat sulfat di dalam air atau tanah. Namun, pengaruhnya terhadap stabilisasi tanah belum dapat dipastikan. Material Lain
  • 15. Garam atau materi organik konsentrasi tinggi garam dan materi organik dapat mereduksi pengaruh bitumen ketika garam atau material organik melapisi partikel tanah dan menghalangi adhesi antara bitumen dan tanah. Aditif lain Aditif sebanyak kurang dari 1% yang ditambahkan ke tanah dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap air. Penambahan aditif ke dalam cutback dapat meningkatkan kekuatan namun juga menurunkan ketahanan terhadap air.
  • 16. Klasifikasi stabilisasi tanah dengan semen dibagi kedalam 5 tipe (kezdi,1979:108) yaitu: Soil-Cement. Tipe stabilisasi tanah-semen ini merupakan tipe yang umum, dimana pencampuran tanah dan semen biasa digunakan untuk pondasi bangunan, perlindungan tanah terhadap erosi dan pembekuan tanah. Cement Improved Granuler-Soil Mix. Stabilisasi tipe ini digunakan untuk mengurangi sifat kembang- susut dan plastisitas tanah yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah, dengan menambahkan semen sesuai yang diperlukan. Stabilisasi Tanah Dengan Semen
  • 17. Cement Improved Silt-Clay Mix. Penambahan kadar semen dilakukan secara bertahap dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan tipe 2 untuk mengurangi sifat kembang-susut tanah dan meningkatkan daya dukung tanah sesuai dengan kadar air yang ada di lapangan. plastic Soil-Cement. Tipe stabilisasi ini digunakan untuk tanah dengan kadar air yang lebih tinggi misalnya untuk aliran irigasi, parit dan bangunan pengairan lainnya. Hasil stabilitas dapat memberikan perlindungan terhadap tanah dari erosi.
  • 18. Cement-Treated Soil Pastes And Mortars. Tipe ini digunakan untuk kondisi tanah dengan kadar yang sangat tinggi dengan cara menginjeksi campuran tanah-semen ke dalam tanah sebagai perkuatan. Pada umumnya ditambahkan beberapa bahan kimia pembantu.
  • 19. Gambar Stabilisasi Tanah Dengan Semen
  • 20. Jenis semen yang biasa digunakan adalah semen portland tipe 1 yang paling banyak digunakan. Masalah yang dihadapi dalam penggunaan semen tipe ini adalah pada saat digunakan pada tanah yang mengandung kadar air serta bahan organik, sulfat dan garam-garaman dalam kadar air yang tinggi. Kendala lain dari penggunaan semen ini adalah penyerapan air untuk hidrasi semen dan reaksi awal ettringgite relatif kecil yaitu 28% dari berat semen serta dapat terjadi keretakan. Stabilisasi tanah dengan semen lebih cocok untuk jenis tanah tertentu yaitu tanah kepasiran atau batu kerikil.
  • 21. Penambahan semen, akan meningkatkan daya dukung tanah dan memperbaiki daya tahan tanah terhadap air (sweeling rendah) sehingga durabilitasnya meningkat. Kandungan semen yang tinggi, juga tidak akan berdampak baik. Karena berpengaruh terhadap kekakuan campuran (cracking).
  • 22. Semen portland terdiri dari kalsium-silikat dan kalsium aluminat, ketika dikombinasikan dengan air, hidrat untuk membentuk senyawa kalsium-penyemenan silicatehydrate dan kalsium-aluminate-hidrat, serta kelebihan kalsium hidroksida. Karena bahan semen, serta kalsium hidroksida terbentuk, semen portland mungkin bisa berhasil menstabilkan baik tanah granular dan halus, serta agregat dan lain-lain. Mekanisme Stabilisasi Tanah Dengan Semen
  • 23. Pozzolanat reaksi antara kalsium hidroksida dilepaskan selama hidrasi silika dan alumina tanah dan tanah terjadi pada tanah liat halus dan merupakan aspek penting dari stabilisasi tanah tersebut. Permeabilitas cement stabilized material sangat berkurang. Hasilnya adalah bahan yang tahan kelembaban yang sangat tahan lama dan tahan tahan terhadap pencucian dalam jangka panjang.
  • 24. Metode perbaikan tanah dengan kapur salah satu alternatif usaha perbaikan tanah yang tidak memenuhi standar sebagai lapisan tanah dasar untuk perkerasan atau pondasi bangunan. Tujuan stabilisasi tanah dengan kapur yaitu meningkatkan akses di tanah basah (reaksi penguapan akibat campuran air dan kapur dalam tanah). Kapur bereaksi dengan air tanah sehingga merubah sifat tanahnya, mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah. Stabilisasi Tanah Dengan Kapur
  • 25. Sifat ekspansif yang menyusut dan berkembang karena kondisi airnya akan berkurang secara drastis karena butir kapur. Kapur yang terdiri dari ion-ion Ca, Mg dan sebagian kecil Na dapat digunakan untuk : 1. mengurangi sifat mengembang dari tanah 2. mengurangi plastisitas dari tanah 3. meningkatkan daya dukung dari tanah
  • 26. Mekanisme dasar stabilisasi dengan kapur : 1. adanya ikatan ion Ca, Mg dan Na yang menyebabkan bertambahnya ikatan antara partikel tanah. 2. adanya proses sementasi ( antara kapur dan tanah sehingga kekuatan geser/daya dukung tanah menjadi naik ). 3. stabilisasi tanah dengan campuran kapur hanya efektif digunakan untuk tanah lempung dan tidak efektif untuk tanah pasir.
  • 27. 1. kapur spesifikasi persyaratan untuk kapur : a. Calcium oxide ( CaO ) kandungan Ca & MgO 賊 92% kandungan CO2 (oven) 賊 3% : CO2 (lap) 賊 10% b. Calcium Hidroxide ( Ca(OH)2 ) kandungan Ca & MgO 賊 95% kandungan CO2 (oven) 賊 5% : CO2 (lap) 賊 7% Material Yang Diperlukan
  • 28. 2. Tanah Efektif digunakan pada tanah yang lempung yang plastisitasnya tinggi Membuat struktur tanah jadi rapuh sehingga mudah dipadatkan dengan konsekuensi nilai kepadatan maksimum menjadi turun 3. Air Air yang digunakan adalah air yang tidak mengandung asam Air laut boleh digunakan tapi tidak boleh mengalami kontak dengan lapisan aspal
  • 29. Efek Kandungan Kapur Terhadap Kuat Tekan Bebas Dari Beberapa Jenis Tanah
  • 30. Pengaruh Tundaan Pemadatan Terhadap Bahan Campuran Semen Dan Kapur
  • 31. Perbandingan Kuat Geser Tanah Terhadap Lama Waktu Campuran Antara Kapur Dan Semen
  • 32. Mekanisme Stabilisasi Kapur Pada Tanah Lempung
  • 33. Truk Yang Disiapkan Untuk Kapur Yang Akan Dicampur Dengan Tanah
  • 36. Proses Pemberian Air Pada Campuran Kapur Dan Tanah
  • 37. Proses Pemadatan Pada Campuran Kapur Dan Tanah
  • 38. STABILISASI DAN PERKUATAN TANAH DENGAN GEOTEKSTIL
  • 41. Dinding penahan tanah (retaining walls) Stabilisasi lereng (slope stabilization) Timbunan pada tanah lunak (embankments over very soft soils) Jalan yang tidak bisa diperkeras (unpaved road support) Aplikasi geotekstil meliputi permasalahan pada jalan:
  • 42. 1. Tahanan base dan lapis tanah dasar Geotekstil yang diletakan di bawah lapisan base dapat menahan pergerakan aggregat base. Jika tahanan terhadap tarik dari geotekstil tersebut besar maka dapat juga mengurangi lendutan dari sistem konstruksi jalan. 2. Perkuatan tahanan lateral Tahanan horizontal pada geotekstil mencegah kehancuran daya dukung dari lapisan base. Bila geotekstil diletakan pada kedalaman batas dari permukaan normal kegagalan daya dukung. Kegagalan yang terjadi terletak pada permukaan geotekstil. Jadi geotekstil dapat menaikan daya dukung dan modulus elastisitas dari lapisan base. Kenaikan kekakuan dari lapisan base ini akan mengurangi besarnya tegangan yang diteruskan ke dalam lapis tanah dasar. Perkuatan geotekstil dapat dikategorikan, yaitu:
  • 43. 3. Dukungan tipe membran Bila tegangan akibat pembebanan roda yang diteruskan melalui lapisan base dan geotekstil sehingga akan melampui deformasi plastis dari tanah dasar lunak maka material base akan surut pada jalur roda dan alur akan terbentuk. Geotekstil yang terletak di antara lapis material aggregat dan tanah dasar ikut berdeformasi juga. Bila geotekstil mempunyai modulus tarik yang tinggi maka akan bekerja tanahan tegangan tarik yang cukup besar di dalamnya. Resultan tegangan vertikal yang dihasilkan dari tahanan geotekstil ini dapat mendukung pembebanan dari kenderaan. Tegangan di dalam geotekstil tidak akan dihasilkan tanpa pemanjangan (elongation) yang sesuai, alur akibat jalur roda yang terjadi dibutuhkan untuk menghasilkan dukungan tipe membrane. Umumnya hal ini hanya terjadi pada unpaved road. Untuk paved road, pembuatan lapis permukaan ditunda sampai terjadi alur akibat lalulintas dan diratakan untuk meminimumkan deformasi permukaan aus. Kemampuan perkuatan dari geotekstil dapat membuat stabilitas pada seluruh bagian jalan. Jika tanah terlalu lunak maka kemampuan daya dukung tanah dasar tidak akan mendukung sistem dari konstruksi jalan. Stabilitas dengan menggunakan geotekstil sebagai perkuatan membuat penyebaran beban ke lapis tanah dasar lebih luas dan juga kondisi dukungan yang stabil.
  • 44. Tahanan Geotekstil Terhadap Pembebanan Mekanisme Geotekstil Sebagai Perkuatan
  • 45. Jalan di atas tanah lunak Ada dan Tanpa Geotekstil
  • 46. Kemampuan dranase dan penyaringan dari geotekstil Memperpanjang umur pelayanan konstruksi jalan yang disebabkan geotekstil mampu menahan naiknya butiran halus dari tanah dasar ke lapisan agregat dan integritas dari konstruksi jalan tetap baik. Memungkinkan aliran air dari tanah dasar sehingga daya dukung tanah meningkat. Suatu jalan yang dibangun di atas tanah lunak dengan menggunakan geotekstil di atas tanah yang lunak maka tidak akan terjadi masuknya butiran material dari lapis pondasi pada waktu pelaksanaan ke dalam lapisan tanah dasar. Jika tanpa geotekstil pada umumnya bahan-bahan berbutir dengan kekuatan tarik akibat beban lalulintas maka akan terjadi penyebaran ke samping bagian bawah sehingga meyebabkan terjadi deformasi permanen. Hal ini, kekuatan daya dukung bahan berbutir melemah disebabkan lapis pondasi gesekan antara buti-butir akan masuk ke dalam lapis pondasi. Jika menggunakan geotekstil maka tertahan butir-butir material timbunan di atas lapisan geotekstil memungkinkan dilakukan pemadatan sehingga beban dapat disebarkan lebih merata dengan demikian keruntuhan geser setempat (local shear) dapat dihindari. Pengunaan Geotekstil pada Konstruksi Jalan
  • 47. Tekanan Burst Tanpa Geotekstil
  • 48. Sifat-sifat Fisis Material Geotekstil Plastik terbuat dari polimer Karet (terkadang) Fiberglass (material lain) Geosintektik Terdiri Dari: Geotekstil Geogrid Geonet Geokomposit Dan Geo-geo yang lain