際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MODUL
PEMBANGKITAN SINYAL
I. Tujuan
1. Peserta mengerti cara membangkitkan sinyal menggunakan Matlab
2. Peserta dapat membangkitkan nada dasar menggunakan Matlab

II. Perangkat Yang Diperlukan


1 set PC yang dilengkapi dengan software Matlab

III. Langkah-Langkah Percobaan
3.1 Pembangkitan Sinyal Waktu Kontinu
a) Pembangkitan sinyal sinus (sinyal periodic)
Sinyal sinus memiliki bentuk umum:

dimana A= Amplitudo, = perode, f=frekuensi, dan adalah sudut phase.
Untuk membangkitkan sinyal sinus, buat program berikut
fs=1000;
% frekuensi sampling 1kHz
t=0:1/fs:1; % untuk 1 detik
A=1;
% amplitudo 1
f=1;
% frekuensi 1Hz
phase=0;
% sudut fase 0
x=A*sin(2*pi*f*t + phase);
plot(t,x)
xlabel('t')
ylabel('sin(t)')
title('Sinyal Sinus')

simpan dan jalankan, maka akan tampil grafik berikut:
Sinyal Sinus
1
0.8
0.6
0.4

sin(t)

0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5
t

0.6

0.7

0.8

0.9

1

Sinyal yang terbangkit adalah sebuah sinus dengan amplitudo A= 1, frekuensi f = 1 Hz dan fase
awal 慮 = 0. Diharapkan anda sudah memahami tiga parameter dasar pada sinyal sinus ini.

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

1
Untuk lebih memahami pengaruh perubahan tiga parameter tersebut, coba lanjutkan program
Saudara dengan mengubah-ubah ketiga parameter tersebut untuk beberapa nilai (minimal 3
nilai). Kemudian perhatikan apa yang terjadi dan beri komentar Anda terhadap perubahan yang
terjadi. (Note: untuk melihat pengaruh perubahan suatu parameter, misal parameter Amplitudo,
anda dapat mengubah-ubah niali Amplitudo tersebut pada beberapa nilai, sedangakan
parameter yang lain tetap/tidak diubah)
Akan lebih efektif jika program dibuat dalam bentuk function (pada modul ini akan diberi
contoh membuat function untuk membangkitkan fungsi sinus, selanjutnya diharapkan
Saudara bisa membuat function sendiri).
function []=sinus(A, f, phase)
fs=1000;
% frekuensi sampling 1kHz
t=0:1/fs:1; % untuk 1 detik
x=A*sin(2*pi*f*t + phase);
plot(t,x);
xlabel('t')
ylabel('sin(t)')
title('Sinyal Sinus')

untuk memanggil/menggunakan fungsi tersebut, cukup ketikkan:
>> sinus(2, 2, 0) %membangkitkan fungsi sinus dengan A=2, f=2, dan sudut phase=0

3.2 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit
a) Pembangkitan sinyal/barisan cuplik satuan atau sample unit
Barisan cuplik satuan memiliki bentuk umum:

atau
untuk membangkitkan barisan cuplik satuan, ketikkan program berikut:
k=0;
n1=-5;
n2=5;
n =[n1:n2];
x =[(n-k) == 0]; % akan bernilai 1 saat(n-k)=0, selain itu berniali 0
stem(n,x);
title('Sinyal Cuplik Satuan')
xlabel('n')
ylabel('x[n]')

hasil plotnya adalah
Sinyal Cuplik Satuan
1
0.9
0.8
0.7

x[n]

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-5

-4

-3

-2

-1

0
n

1

2

3

4

5

Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, masukkan 3 nilai k yang berbeda-beda. Anda
juga bisa mengubah batas-batas n1 dan n2. Catat apa yang terjadi.
Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

2
b) Pembangkitan sinyal Langkah Satuan (Unit Step)
Barisan langkah satuan memiliki bentuk umum:

atau
untuk membangkitkan barisan langkah satuan, ketikkan program berikut:
k=0;
n1=-5;
n2=5;
n =[n1:n2];
x =[(n-k) >= 0];
stem(n,x);
title('Sinyal Langkah Satuan')
xlabel('n')
ylabel('x[n]')

hasil running program diatas adalah:
Sinyal Langkah Satuan
1
0.9
0.8
0.7

x[n]

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-5

-4

-3

-2

-1

0
n

1

2

3

4

5

Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, masukkan tiga nilai k yang berbeda-beda.
Anda juga bisa mengubah batas-batas n1 dan n2. Catat apa yang terjadi.
c) Pembangkitan sinyal eksponensial
Sinyal eksponensial didefinisikan sebagai berikut:
untuk membangkitkan barisan eksponensial, ketikkan program berikut:
a=0.5
n1=-5;
n2=5;
n =[n1:n2]
x=a.^n
stem(n,x);
title('Sinyal Eksponensial')
xlabel('n')
ylabel('x[n]')

hasil running program diatas adalah:

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

3
Sinyal Eksponensial
35

30

25

x[n]

20

15

10

5

0
-5

-4

-3

-2

-1

0
n

1

2

3

4

5

Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, masukkan nilai a yang berbeda-beda, yaitu
tiga nilai a untuk a>1, a<1 dan diantaranya. Anda juga bisa mengubah batas-batas n1 dan n2.
Catat apa yang terjadi.

d) Pembangkitan sinyal acak
Untuk membangkitkan sinyal acak, ketikkan program berikut:
n1=-10;
n2=10;
n =[n1:n2];
p=length(n);
x=rand(1,p);
stem(n,x);
title('Sinyal random')
xlabel('n')
ylabel('x[n]')

hasil running program diatas adalah:
Sinyal random
0.9
0.8
0.7
0.6

x[n]

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-10

-8

-6

-4

-2

0
n

2

4

6

8

10

Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, Lakukan perubahan pada nilai Fs, sehingga
bernilai 15, 12, 10, 60, 70, dan 80. Catat apa yang terjadi ?

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

4
e) Pembangkitan sinyal sinus waktu diskrit
Sinyal sinus merupakan sinyal periodic. Secara umum sifat dasar dari sinyal waktu diskrit memiliki
kemiripan dengan sinus waktu kontinyu. Untuk membangkitkan sinyal sinus waktu diskrit.
Fs=20;%frekuensi sampling
t=0:1/Fs:1;%proses normalisasi
f=1;
A=1;
x=A*sin(2*pi*f*t);
stem(t,x)
title('Sinyal sinus waktu diskrit')
xlabel('n')
ylabel('x[n]')

hasil running program diatas adalah:
Sinyal sinus waktu diskrit
1
0.8
0.6
0.4

x[n]

0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5
n

0.6

0.7

0.8

0.9

1

Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, gantilah nilai Fs, f, dan A untuk beberapa
nilai. Beri komentar Anda!

3.3 Pembangkitan Sinyal Suara
Sebelum memulai membuat suara(music), mari kita tinjau kembali sedikit dasar dari sinyal AC.
Anggaplah sinyal sinus seperti ditunjukkan oleh gambar.

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

5
Sinyal sinus tersebut mempunyai persamaan matematis berikut:
v(t) = A * sin (2*pi*f*t)
Dimana:

A = amplitudo
f = frekuensi (Hertz)
t = waktu (detik)
T merupakan periode sinyal (dalam detik) dan T=1/f.

Suara (sound) terbentuk ketika gelombang diatas digunakan untuk menggetarkan molekul bahan
perantara pada frekuensi yang dapat didengar manusia (frekuensi audio) yaitu dalam range 300Hz
sampai 3kHz.
Bila ingin membuat gelombang / sinyal seperti pada gambar 4, perlu mengevaluasi persamaan
v(t)=A.sin (2*pi*f*t), pada waktu diskrit (t pada gambar 4 ditunjukkan sebagai waktu sesaat
dengan titik merah), biasanya pada selang waktu tertentu (jarak antar t).
Selang waktu antar t tersebut, untuk selanjutnya disebut interval waktu, haruslah cukup
(seberapa cukup? Ingat kriteria Nyquist) untuk mendapatkan sinyal yang halus. Interval waktu ini
disebut sebagai interval sampling atau sampling-rate, dan merupakan proses pencuplikan sinyal
kontinyu menjadi sinyal diskrit pada titik-titik yang disebut sampling.
Sampling rate, pada gambar diatas adalah Ts, yang merupakan frekuensi sampling, dengan fs
=1/Ts. Sebagai contoh, perintah pada Matlab untuk menghasilkan sinyal sinus dengan amplitudo
1, pada frekuensi 466,16Hz (adalah nada A pada tabel oktaf) adalah
>>fs=8000;
>>t=0:1/fs:1;
>>v=sin(2*pi*466.16*t);
sekarang vektor v berisi sampel dari sinyal sinus pada t=0 sampai t=1, dengan jarak antar sampel
adalah 1/8000 detik, merupakan kualitas standar suara audio. Sekarang sinyal sinus tersebut
dapat digambarkan ataupun didengarkan.
Untuk menggambarkan sinyal tersebut digunakan perintah:
>>plot(v);
Untuk mendengarkan vektor v tersebut pada frekuensi sampling 8KHz (default), tentu saja
komputer anda harus dilengkapi dengan Sound Card dan Speaker, digunakan perintah:
>>sound(v);
Untuk menyimpan vektor v dalam format wav kedalam harddisk komputer digunakan perintah:
>>wavwrite(v,namafile);

Nada
Frek(Hz)

C
262

Tabel 1. Standar frekuensi nada-nada pada oktaf dasar
D
E
F
G
A
B
294
330
349
392
440
494

C
523

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

6
Lakukakan langkah-langkah percobaan sebagai berikut:
1. Buatlah file baru pada Matlab Editor.
2. Membuat nada A pada frekuensi 440Hz. Ketikkan perintah berikut.
fs = 8000;
t = 0:1/fs:1;
v = .5*cos(2*pi*440*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,v);
axis([0 .01 -1 1])
sound(v,fs);
title('.5cos((2pi)440*t)')
xlabel('Time (sec)')
ylabel('v(t)')

% frekuensi sampling pada 8KHz
% panjang tiap nada 1 detik
% nada A
% gambarkan sinyal v
% atur skala
% bunyikan pada fs 8kHz!

3. Tambahkan offset DC pada sinyal nada A sebelumnya. Ketiklah perintah tambahan
berikut dibawah listing nomor 2. Dan jalankan kembali.
pause
v1 = .5+v;
% apa yang terjadi bila ditambah komponen DC
subplot(2,1,2);
plot(t,v1);
axis([0 .01 -1 1])
sound(v1,fs);
title('0.5 + .5cos((2pi)440*t)')
xlabel('Time (sec)')
ylabel('v1(t)')
.5cos((2pi)440*t)
1

v(t)

0.5
0
-0.5
-1

0

0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
Time (sec)
0.5 + .5cos((2pi)440*t)

0.01

0

0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
Time (sec)

0.01

1

v1(t)

0.5
0
-0.5
-1

Maka seharusnya akan terdengar nada yang sama karena telinga manusia tidak merespon
bias DC. Bila tidak terdengar sama kemungkinan speaker telah saturasi yang menyebabkan
sinyal terpotong.

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

7
4. Bagaimana bila dua buah nada digabung. Buatlah file baru. Ketikkan perintah baru berikut.
fs = 8000;
t = 0:1/fs:1;
v = .5*cos(2*pi*440*t);
v2 = v+.5*cos(2*pi*880*t);
sound(v2,fs);
plot(t,v2);
title('2 nada')
axis([0 .01 -1 1])
xlabel('Time (sec)')
ylabel('v2(t)')

%
%
%
%
%

frekuensi sampling pada 8KHz
panjang tiap nada
nada A
ditambahkan nada lain
bunyikan pada fs 8kHz

2 nada
1
0.8
0.6
0.4

v2(t)

0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

0

0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
Time (sec)

0.01

5. Membuat suara dengan frekuensi yang semakin naik. Ketikkan perintah baru berikut.
fs=8000;
%
t=0:1/fs:2;
%
f = 500*t;
%
x=cos(2*pi*(f.*t)); %
plot(t,x)
title('Chirp Signal')
xlabel('Time (Sec)')
ylabel('x(t)')
axis([0 .3 -1 1])
sound(x,fs)
%

frekuensi sampling pada 8KHz
selama 2 detik
frekuensi maksimum 500*2 = 1000Hz
sinyal cos dengan frekuensi makin naik

bunyikan pada fs 8kHz
Chirp Signal

1
0.8
0.6
0.4

x(t)

0.2
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1

0

0.05

0.1

0.15
Time (Sec)

0.2

0.25

0.3

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

8
6. Buatlah tangga nada dasar dengan mengetikkan perintah baru berikut. Jalankan dan
perhatikan hasilnya.
fs=8000;
% frekuensi sampling 8kHz
t=0:1/fs:0.25;
% panjang not 村 detik
c=sin(2*pi*262*t);
% nada c
d=sin(2*pi*294*t);
% nada d
e=sin(2*pi*330*t);
% nada e
f=sin(2*pi*349*t);
% nada f
g=sin(2*pi*392*t);
% nada g
a=sin(2*pi*440*t);
% nada a
b=sin(2*pi*494*t);
% nada b
c1=sin(2*pi*523*t); % nada C
nol=zeros(size(t)); % spasi kosong
unyil=[b,nol,a,nol,g,nol,a,nol,b,nol,a,nol,a,nol,...
nol,b,nol,a,nol,g,nol,e,nol,g,nol,e,nol,e];
sound(unyil,fs); % mainkan pada fs 8kHz
wavwrite(unyil,'d:unyil.wav'); % simpan ke file WAV

Selamat menikmati ^_^

Buatlah ringtone sederhana seperti pada bagian 3.3 nomor 6.

Referensi:
[1] Tri Budi, Miftahul Huda, Modul Praktikum DSP, PENS-ITS, 2001
[2] Hary Oktavianto, Modul Praktikum DSP, PENS-ITS, 2001

Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

9
Ad

Recommended

11 praktikum operasi sinyal
11 praktikum operasi sinyal
Simon Patabang
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Polytechnic State Semarang
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
Simon Patabang
7 analog digital converter
7 analog digital converter
Simon Patabang
8 kuantisasi
8 kuantisasi
Simon Patabang
Soal tugas akhir semester pengolahan sinyal i
Soal tugas akhir semester pengolahan sinyal i
Simon Patabang
際際滷 minggu 6 jul
際際滷 minggu 6 jul
Setia Juli Irzal Ismail
6 frekuensi sinyal
6 frekuensi sinyal
Simon Patabang
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
Simon Patabang
際際滷 minggu 9 (video)
際際滷 minggu 9 (video)
Setia Juli Irzal Ismail
際際滷 minggu 7 (suara)
際際滷 minggu 7 (suara)
Setia Juli Irzal Ismail
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
Simon Patabang
6 Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
Simon Patabang
1 sinyal
1 sinyal
Simon Patabang
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Tri Budi Santoso
Pengenalan Mathlab
Pengenalan Mathlab
Polytechnic State Semarang
Bab ii discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
Sinyal fix
Sinyal fix
Abdul Haris
5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu
Simon Patabang
際際滷 week 1b introduction - sinyal
際際滷 week 1b introduction - sinyal
Beny Nugraha
pengolahan sinyal digital dengan matlab
pengolahan sinyal digital dengan matlab
softscients
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Tri Budi Santoso
Pengertian sinyal
Pengertian sinyal
Dina Aprila
Bab v discrete time filter
Bab v discrete time filter
Rumah Belajar
Job4
Job4
Daudi Lazarus
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
Setyo Wibowo'
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
Job sheet 3 psd
Job sheet 3 psd
Rossa Rossa
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
FeriRamadhan6

More Related Content

What's hot (20)

10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
Simon Patabang
際際滷 minggu 9 (video)
際際滷 minggu 9 (video)
Setia Juli Irzal Ismail
際際滷 minggu 7 (suara)
際際滷 minggu 7 (suara)
Setia Juli Irzal Ismail
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
Simon Patabang
6 Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
Simon Patabang
1 sinyal
1 sinyal
Simon Patabang
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Tri Budi Santoso
Pengenalan Mathlab
Pengenalan Mathlab
Polytechnic State Semarang
Bab ii discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
Sinyal fix
Sinyal fix
Abdul Haris
5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu
Simon Patabang
際際滷 week 1b introduction - sinyal
際際滷 week 1b introduction - sinyal
Beny Nugraha
pengolahan sinyal digital dengan matlab
pengolahan sinyal digital dengan matlab
softscients
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Tri Budi Santoso
Pengertian sinyal
Pengertian sinyal
Dina Aprila
Bab v discrete time filter
Bab v discrete time filter
Rumah Belajar
Job4
Job4
Daudi Lazarus
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
Setyo Wibowo'
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Tri Budi Santoso
Bab ii discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu
Simon Patabang
際際滷 week 1b introduction - sinyal
際際滷 week 1b introduction - sinyal
Beny Nugraha
pengolahan sinyal digital dengan matlab
pengolahan sinyal digital dengan matlab
softscients
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Tri Budi Santoso
Pengertian sinyal
Pengertian sinyal
Dina Aprila
Bab v discrete time filter
Bab v discrete time filter
Rumah Belajar
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
Setyo Wibowo'
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra

Similar to Modul psd2 (11)

Job sheet 3 psd
Job sheet 3 psd
Rossa Rossa
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
FeriRamadhan6
3..pptx
3..pptx
ronaldedward8
Prak sinyal sistem_1
Prak sinyal sistem_1
alvinwidan2
Prak sinyal sistem_1
Prak sinyal sistem_1
alvinwidan2
Pengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal Digital
Aravir Rose
2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd
Syarif Koto
Module 1 - Introduce to MATLAB
Module 1 - Introduce to MATLAB
JomenPardede
Praktikum i
Praktikum i
yoga dwi
Handout1 PSD
Handout1 PSD
Ibnu Fajar
Modul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensi
MooksHal Mhiestri
Job sheet 3 psd
Job sheet 3 psd
Rossa Rossa
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
FeriRamadhan6
Prak sinyal sistem_1
Prak sinyal sistem_1
alvinwidan2
Prak sinyal sistem_1
Prak sinyal sistem_1
alvinwidan2
Pengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal Digital
Aravir Rose
2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd
Syarif Koto
Module 1 - Introduce to MATLAB
Module 1 - Introduce to MATLAB
JomenPardede
Praktikum i
Praktikum i
yoga dwi
Handout1 PSD
Handout1 PSD
Ibnu Fajar
Ad

Recently uploaded (20)

Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
febrianalkadir123
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
際際滷 Materi 6 Persiapan Proses PBJ_v4.pptx
際際滷 Materi 6 Persiapan Proses PBJ_v4.pptx
Wakhyudi
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Kanaidi ken
Modul Ajar B Indonesia Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Dadang Solihin
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
KosongDelapan102
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
Dadang Solihin
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
AsepSaepulrohman4
5553230048_4B_TP
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Dadang Solihin
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
SaraswatiCyPrabowo
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Namin AB Ibnu Solihin
Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
febrianalkadir123
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
際際滷 Materi 6 Persiapan Proses PBJ_v4.pptx
際際滷 Materi 6 Persiapan Proses PBJ_v4.pptx
Wakhyudi
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Kanaidi ken
Modul Ajar B Indonesia Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Dadang Solihin
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
KosongDelapan102
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
Dadang Solihin
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
AsepSaepulrohman4
5553230048_4B_TP
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Dadang Solihin
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
SaraswatiCyPrabowo
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Namin AB Ibnu Solihin
Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Ad

Modul psd2

  • 1. MODUL PEMBANGKITAN SINYAL I. Tujuan 1. Peserta mengerti cara membangkitkan sinyal menggunakan Matlab 2. Peserta dapat membangkitkan nada dasar menggunakan Matlab II. Perangkat Yang Diperlukan 1 set PC yang dilengkapi dengan software Matlab III. Langkah-Langkah Percobaan 3.1 Pembangkitan Sinyal Waktu Kontinu a) Pembangkitan sinyal sinus (sinyal periodic) Sinyal sinus memiliki bentuk umum: dimana A= Amplitudo, = perode, f=frekuensi, dan adalah sudut phase. Untuk membangkitkan sinyal sinus, buat program berikut fs=1000; % frekuensi sampling 1kHz t=0:1/fs:1; % untuk 1 detik A=1; % amplitudo 1 f=1; % frekuensi 1Hz phase=0; % sudut fase 0 x=A*sin(2*pi*f*t + phase); plot(t,x) xlabel('t') ylabel('sin(t)') title('Sinyal Sinus') simpan dan jalankan, maka akan tampil grafik berikut: Sinyal Sinus 1 0.8 0.6 0.4 sin(t) 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 t 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Sinyal yang terbangkit adalah sebuah sinus dengan amplitudo A= 1, frekuensi f = 1 Hz dan fase awal 慮 = 0. Diharapkan anda sudah memahami tiga parameter dasar pada sinyal sinus ini. Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 1
  • 2. Untuk lebih memahami pengaruh perubahan tiga parameter tersebut, coba lanjutkan program Saudara dengan mengubah-ubah ketiga parameter tersebut untuk beberapa nilai (minimal 3 nilai). Kemudian perhatikan apa yang terjadi dan beri komentar Anda terhadap perubahan yang terjadi. (Note: untuk melihat pengaruh perubahan suatu parameter, misal parameter Amplitudo, anda dapat mengubah-ubah niali Amplitudo tersebut pada beberapa nilai, sedangakan parameter yang lain tetap/tidak diubah) Akan lebih efektif jika program dibuat dalam bentuk function (pada modul ini akan diberi contoh membuat function untuk membangkitkan fungsi sinus, selanjutnya diharapkan Saudara bisa membuat function sendiri). function []=sinus(A, f, phase) fs=1000; % frekuensi sampling 1kHz t=0:1/fs:1; % untuk 1 detik x=A*sin(2*pi*f*t + phase); plot(t,x); xlabel('t') ylabel('sin(t)') title('Sinyal Sinus') untuk memanggil/menggunakan fungsi tersebut, cukup ketikkan: >> sinus(2, 2, 0) %membangkitkan fungsi sinus dengan A=2, f=2, dan sudut phase=0 3.2 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit a) Pembangkitan sinyal/barisan cuplik satuan atau sample unit Barisan cuplik satuan memiliki bentuk umum: atau untuk membangkitkan barisan cuplik satuan, ketikkan program berikut: k=0; n1=-5; n2=5; n =[n1:n2]; x =[(n-k) == 0]; % akan bernilai 1 saat(n-k)=0, selain itu berniali 0 stem(n,x); title('Sinyal Cuplik Satuan') xlabel('n') ylabel('x[n]') hasil plotnya adalah Sinyal Cuplik Satuan 1 0.9 0.8 0.7 x[n] 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 -5 -4 -3 -2 -1 0 n 1 2 3 4 5 Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, masukkan 3 nilai k yang berbeda-beda. Anda juga bisa mengubah batas-batas n1 dan n2. Catat apa yang terjadi. Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 2
  • 3. b) Pembangkitan sinyal Langkah Satuan (Unit Step) Barisan langkah satuan memiliki bentuk umum: atau untuk membangkitkan barisan langkah satuan, ketikkan program berikut: k=0; n1=-5; n2=5; n =[n1:n2]; x =[(n-k) >= 0]; stem(n,x); title('Sinyal Langkah Satuan') xlabel('n') ylabel('x[n]') hasil running program diatas adalah: Sinyal Langkah Satuan 1 0.9 0.8 0.7 x[n] 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 -5 -4 -3 -2 -1 0 n 1 2 3 4 5 Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, masukkan tiga nilai k yang berbeda-beda. Anda juga bisa mengubah batas-batas n1 dan n2. Catat apa yang terjadi. c) Pembangkitan sinyal eksponensial Sinyal eksponensial didefinisikan sebagai berikut: untuk membangkitkan barisan eksponensial, ketikkan program berikut: a=0.5 n1=-5; n2=5; n =[n1:n2] x=a.^n stem(n,x); title('Sinyal Eksponensial') xlabel('n') ylabel('x[n]') hasil running program diatas adalah: Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 3
  • 4. Sinyal Eksponensial 35 30 25 x[n] 20 15 10 5 0 -5 -4 -3 -2 -1 0 n 1 2 3 4 5 Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, masukkan nilai a yang berbeda-beda, yaitu tiga nilai a untuk a>1, a<1 dan diantaranya. Anda juga bisa mengubah batas-batas n1 dan n2. Catat apa yang terjadi. d) Pembangkitan sinyal acak Untuk membangkitkan sinyal acak, ketikkan program berikut: n1=-10; n2=10; n =[n1:n2]; p=length(n); x=rand(1,p); stem(n,x); title('Sinyal random') xlabel('n') ylabel('x[n]') hasil running program diatas adalah: Sinyal random 0.9 0.8 0.7 0.6 x[n] 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 -10 -8 -6 -4 -2 0 n 2 4 6 8 10 Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, Lakukan perubahan pada nilai Fs, sehingga bernilai 15, 12, 10, 60, 70, dan 80. Catat apa yang terjadi ? Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 4
  • 5. e) Pembangkitan sinyal sinus waktu diskrit Sinyal sinus merupakan sinyal periodic. Secara umum sifat dasar dari sinyal waktu diskrit memiliki kemiripan dengan sinus waktu kontinyu. Untuk membangkitkan sinyal sinus waktu diskrit. Fs=20;%frekuensi sampling t=0:1/Fs:1;%proses normalisasi f=1; A=1; x=A*sin(2*pi*f*t); stem(t,x) title('Sinyal sinus waktu diskrit') xlabel('n') ylabel('x[n]') hasil running program diatas adalah: Sinyal sinus waktu diskrit 1 0.8 0.6 0.4 x[n] 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 n 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Coba anda ulangi langkah-langkah program di atas, gantilah nilai Fs, f, dan A untuk beberapa nilai. Beri komentar Anda! 3.3 Pembangkitan Sinyal Suara Sebelum memulai membuat suara(music), mari kita tinjau kembali sedikit dasar dari sinyal AC. Anggaplah sinyal sinus seperti ditunjukkan oleh gambar. Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 5
  • 6. Sinyal sinus tersebut mempunyai persamaan matematis berikut: v(t) = A * sin (2*pi*f*t) Dimana: A = amplitudo f = frekuensi (Hertz) t = waktu (detik) T merupakan periode sinyal (dalam detik) dan T=1/f. Suara (sound) terbentuk ketika gelombang diatas digunakan untuk menggetarkan molekul bahan perantara pada frekuensi yang dapat didengar manusia (frekuensi audio) yaitu dalam range 300Hz sampai 3kHz. Bila ingin membuat gelombang / sinyal seperti pada gambar 4, perlu mengevaluasi persamaan v(t)=A.sin (2*pi*f*t), pada waktu diskrit (t pada gambar 4 ditunjukkan sebagai waktu sesaat dengan titik merah), biasanya pada selang waktu tertentu (jarak antar t). Selang waktu antar t tersebut, untuk selanjutnya disebut interval waktu, haruslah cukup (seberapa cukup? Ingat kriteria Nyquist) untuk mendapatkan sinyal yang halus. Interval waktu ini disebut sebagai interval sampling atau sampling-rate, dan merupakan proses pencuplikan sinyal kontinyu menjadi sinyal diskrit pada titik-titik yang disebut sampling. Sampling rate, pada gambar diatas adalah Ts, yang merupakan frekuensi sampling, dengan fs =1/Ts. Sebagai contoh, perintah pada Matlab untuk menghasilkan sinyal sinus dengan amplitudo 1, pada frekuensi 466,16Hz (adalah nada A pada tabel oktaf) adalah >>fs=8000; >>t=0:1/fs:1; >>v=sin(2*pi*466.16*t); sekarang vektor v berisi sampel dari sinyal sinus pada t=0 sampai t=1, dengan jarak antar sampel adalah 1/8000 detik, merupakan kualitas standar suara audio. Sekarang sinyal sinus tersebut dapat digambarkan ataupun didengarkan. Untuk menggambarkan sinyal tersebut digunakan perintah: >>plot(v); Untuk mendengarkan vektor v tersebut pada frekuensi sampling 8KHz (default), tentu saja komputer anda harus dilengkapi dengan Sound Card dan Speaker, digunakan perintah: >>sound(v); Untuk menyimpan vektor v dalam format wav kedalam harddisk komputer digunakan perintah: >>wavwrite(v,namafile); Nada Frek(Hz) C 262 Tabel 1. Standar frekuensi nada-nada pada oktaf dasar D E F G A B 294 330 349 392 440 494 C 523 Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 6
  • 7. Lakukakan langkah-langkah percobaan sebagai berikut: 1. Buatlah file baru pada Matlab Editor. 2. Membuat nada A pada frekuensi 440Hz. Ketikkan perintah berikut. fs = 8000; t = 0:1/fs:1; v = .5*cos(2*pi*440*t); subplot(2,1,1); plot(t,v); axis([0 .01 -1 1]) sound(v,fs); title('.5cos((2pi)440*t)') xlabel('Time (sec)') ylabel('v(t)') % frekuensi sampling pada 8KHz % panjang tiap nada 1 detik % nada A % gambarkan sinyal v % atur skala % bunyikan pada fs 8kHz! 3. Tambahkan offset DC pada sinyal nada A sebelumnya. Ketiklah perintah tambahan berikut dibawah listing nomor 2. Dan jalankan kembali. pause v1 = .5+v; % apa yang terjadi bila ditambah komponen DC subplot(2,1,2); plot(t,v1); axis([0 .01 -1 1]) sound(v1,fs); title('0.5 + .5cos((2pi)440*t)') xlabel('Time (sec)') ylabel('v1(t)') .5cos((2pi)440*t) 1 v(t) 0.5 0 -0.5 -1 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 Time (sec) 0.5 + .5cos((2pi)440*t) 0.01 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 Time (sec) 0.01 1 v1(t) 0.5 0 -0.5 -1 Maka seharusnya akan terdengar nada yang sama karena telinga manusia tidak merespon bias DC. Bila tidak terdengar sama kemungkinan speaker telah saturasi yang menyebabkan sinyal terpotong. Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 7
  • 8. 4. Bagaimana bila dua buah nada digabung. Buatlah file baru. Ketikkan perintah baru berikut. fs = 8000; t = 0:1/fs:1; v = .5*cos(2*pi*440*t); v2 = v+.5*cos(2*pi*880*t); sound(v2,fs); plot(t,v2); title('2 nada') axis([0 .01 -1 1]) xlabel('Time (sec)') ylabel('v2(t)') % % % % % frekuensi sampling pada 8KHz panjang tiap nada nada A ditambahkan nada lain bunyikan pada fs 8kHz 2 nada 1 0.8 0.6 0.4 v2(t) 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 Time (sec) 0.01 5. Membuat suara dengan frekuensi yang semakin naik. Ketikkan perintah baru berikut. fs=8000; % t=0:1/fs:2; % f = 500*t; % x=cos(2*pi*(f.*t)); % plot(t,x) title('Chirp Signal') xlabel('Time (Sec)') ylabel('x(t)') axis([0 .3 -1 1]) sound(x,fs) % frekuensi sampling pada 8KHz selama 2 detik frekuensi maksimum 500*2 = 1000Hz sinyal cos dengan frekuensi makin naik bunyikan pada fs 8kHz Chirp Signal 1 0.8 0.6 0.4 x(t) 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1 0 0.05 0.1 0.15 Time (Sec) 0.2 0.25 0.3 Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 8
  • 9. 6. Buatlah tangga nada dasar dengan mengetikkan perintah baru berikut. Jalankan dan perhatikan hasilnya. fs=8000; % frekuensi sampling 8kHz t=0:1/fs:0.25; % panjang not 村 detik c=sin(2*pi*262*t); % nada c d=sin(2*pi*294*t); % nada d e=sin(2*pi*330*t); % nada e f=sin(2*pi*349*t); % nada f g=sin(2*pi*392*t); % nada g a=sin(2*pi*440*t); % nada a b=sin(2*pi*494*t); % nada b c1=sin(2*pi*523*t); % nada C nol=zeros(size(t)); % spasi kosong unyil=[b,nol,a,nol,g,nol,a,nol,b,nol,a,nol,a,nol,... nol,b,nol,a,nol,g,nol,e,nol,g,nol,e,nol,e]; sound(unyil,fs); % mainkan pada fs 8kHz wavwrite(unyil,'d:unyil.wav'); % simpan ke file WAV Selamat menikmati ^_^ Buatlah ringtone sederhana seperti pada bagian 3.3 nomor 6. Referensi: [1] Tri Budi, Miftahul Huda, Modul Praktikum DSP, PENS-ITS, 2001 [2] Hary Oktavianto, Modul Praktikum DSP, PENS-ITS, 2001 Modul Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 9