Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar. Motivasi belajar adalah dorongan mental yang mengarahkan perilaku manusia untuk belajar dan memperoleh perubahan tingkah laku. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru karena dapat memotivasi, mengarahkan, dan meningkatkan semangat belajar siswa. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti cita-cita, kemampuan, kondisi ling
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran. Motivasi dapat memengaruhi intensitas belajar siswa dan hasil yang dicapai. Terdapat berbagai jenis motivasi seperti intrinsik dan ekstrinsik, serta berbagai cara guru dapat memotivasi siswa seperti memberikan tantangan baru, memberikan dukungan, serta menyesuaikan tingkat kesulitan materi pelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, termasuk definisi motivasi, pentingnya motivasi dalam belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan, serta beberapa teori motivasi dan strategi belajar untuk meningkatkan motivasi.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan proses pembelajaran. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa motivasi dapat berasal dari dalam diri seseorang (intrinsik) atau dipengaruhi oleh faktor luar (ekstrinsik). Motivasi memiliki peran penting dalam pembelajaran, dan guru perlu menciptakan lingkungan yang mendorong tumbuhnya motivasi siswa. Siswa dapat mengembangkan motivasi intrinsiknya melalui
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian motivasi, belajar, dan motivasi belajar serta tips untuk meningkatkan motivasi belajar. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi motivasi sebagai proses yang memberi semangat dan arah perilaku, definisi belajar sebagai proses perubahan perilaku melalui pengalaman, serta penjelasan bahwa motivasi belajar adalah daya dorong untuk melakukan kegiatan belajar.
Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...-Nining Syafitri
油
Proses belajar terjadi secara mental dan tidak dapat diamati langsung. Proses ini dipengaruhi oleh faktor internal seperti kecerdasan, motivasi, dan minat siswa, serta faktor eksternal seperti lingkungan belajar. Faktor-faktor ini mempengaruhi hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip belajar dan motivasi belajar. Prinsip-prinsip belajar mencakup prinsip efek kepuasan, pengulangan, kesiapan, kesan pertama, makna yang dalam, bahan baru, dan gabungan. Motivasi belajar didefinisikan sebagai daya penggerak yang mendorong siswa untuk belajar, dan jenis-jenis motivasi meliputi intrinsik dan ekstrinsik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Salah satu ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap. Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut, maka diperlukan tenaga pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.
Guru, instruktur atau dosen seringkali menyamakan istilah pengajaran dan pembelajaran. Padahal pengajaran lebih mengarah pada pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa yang kadang kala berlangsung secara sepihak. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.
Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran di sini adalah tujuan bidang studi, kendala bidang studi, dan karakteristik peserta didik yang berbeda memerlukan model pembelajaran yang berbeda pula.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui kemampuan yang di capai dalam pembelajaran
2. Memahami Proses pengolahan pesan.
3. Memahami danmngetahui apa yang dimaksud pengolahan pesan secara deduktif dan iduktif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemampuan yang akan di capai dalam pembelajaran
Pendekatan Belajar dapat dilakukan di sembarang tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio, televisi, film, internet, surat kabar, majalah, dapat mempermudah belajar. Meskipun informasi dapat dengan mudah diperoleh, tidak dengan sendirinya seseorang terdorong untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan daripadanya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan keterampilan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa terbiasa belajar sepanjang hayat.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
motivasi adalah suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa.
Dokumen tersebut merangkum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik afektif siswa seperti motivasi, minat, konsep diri, kecemasan, dan sikap. Dibahas pula teori motivasi Maslow dan cara membangkitkan motivasi belajar siswa dengan menciptakan kondisi yang mendukung.
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
油
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor-faktor eksternal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal sosial seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta faktor eksternal nonsosial seperti gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, cuaca, dan waktu belajar. Faktor-faktor ini dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi pendidikan khususnya motivasi belajar. Ia menjelaskan definisi motivasi menurut para ahli, jenis-jenis motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi motivasi dan belajar, serta peran guru dalam meningkatkan motivasi siswa.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang baik harus memperhatikan perbedaan individual siswa. Guru seharusnya memberikan penguatan dan bimbingan sesuai kemampuan masing-masing siswa. Bila ada siswa yang belum mengerti, guru perlu memberikan penjelasan tambahan dengan metode yang mudah dipahami siswa. Motivasi siswa penting untuk menumbuhkan minat belajar. Guru dapat memotivasi dengan memberikan pujian, pengalaman belajar yang menyen
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian motivasi, belajar, dan motivasi belajar serta tips untuk meningkatkan motivasi belajar. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi motivasi sebagai proses yang memberi semangat dan arah perilaku, definisi belajar sebagai proses perubahan perilaku melalui pengalaman, serta penjelasan bahwa motivasi belajar adalah daya dorong untuk melakukan kegiatan belajar.
Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...-Nining Syafitri
油
Proses belajar terjadi secara mental dan tidak dapat diamati langsung. Proses ini dipengaruhi oleh faktor internal seperti kecerdasan, motivasi, dan minat siswa, serta faktor eksternal seperti lingkungan belajar. Faktor-faktor ini mempengaruhi hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip belajar dan motivasi belajar. Prinsip-prinsip belajar mencakup prinsip efek kepuasan, pengulangan, kesiapan, kesan pertama, makna yang dalam, bahan baru, dan gabungan. Motivasi belajar didefinisikan sebagai daya penggerak yang mendorong siswa untuk belajar, dan jenis-jenis motivasi meliputi intrinsik dan ekstrinsik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Salah satu ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap. Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut, maka diperlukan tenaga pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.
Guru, instruktur atau dosen seringkali menyamakan istilah pengajaran dan pembelajaran. Padahal pengajaran lebih mengarah pada pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa yang kadang kala berlangsung secara sepihak. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.
Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran di sini adalah tujuan bidang studi, kendala bidang studi, dan karakteristik peserta didik yang berbeda memerlukan model pembelajaran yang berbeda pula.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui kemampuan yang di capai dalam pembelajaran
2. Memahami Proses pengolahan pesan.
3. Memahami danmngetahui apa yang dimaksud pengolahan pesan secara deduktif dan iduktif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemampuan yang akan di capai dalam pembelajaran
Pendekatan Belajar dapat dilakukan di sembarang tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio, televisi, film, internet, surat kabar, majalah, dapat mempermudah belajar. Meskipun informasi dapat dengan mudah diperoleh, tidak dengan sendirinya seseorang terdorong untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan daripadanya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan keterampilan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa terbiasa belajar sepanjang hayat.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
motivasi adalah suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa.
Dokumen tersebut merangkum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik afektif siswa seperti motivasi, minat, konsep diri, kecemasan, dan sikap. Dibahas pula teori motivasi Maslow dan cara membangkitkan motivasi belajar siswa dengan menciptakan kondisi yang mendukung.
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
油
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor-faktor eksternal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal sosial seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta faktor eksternal nonsosial seperti gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, cuaca, dan waktu belajar. Faktor-faktor ini dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi pendidikan khususnya motivasi belajar. Ia menjelaskan definisi motivasi menurut para ahli, jenis-jenis motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi motivasi dan belajar, serta peran guru dalam meningkatkan motivasi siswa.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang baik harus memperhatikan perbedaan individual siswa. Guru seharusnya memberikan penguatan dan bimbingan sesuai kemampuan masing-masing siswa. Bila ada siswa yang belum mengerti, guru perlu memberikan penjelasan tambahan dengan metode yang mudah dipahami siswa. Motivasi siswa penting untuk menumbuhkan minat belajar. Guru dapat memotivasi dengan memberikan pujian, pengalaman belajar yang menyen
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
油
Berisi tentang pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran, pentingnya moivasi dalam pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar, teori-teori motivasi, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
油
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Hayyul Qoyyumuslima
油
[Ringkasan]
Skripsi ini membahas pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar siswa rumpun bangunan SMK Pancasila I Wonogiri tahun ajaran 2002/2003. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 30 siswa kelas dua rumpun bangunan. Variabel motivasi belajar dan disiplin sekolah diukur melalui angket yang divalidasi, sedangkan prestasi belajar diukur berdasarkan nilai raport. Hasil
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, termasuk pengertian, jenis, fungsi, pentingnya bagi siswa dan guru, faktor yang mempengaruhinya, prinsip, upaya peningkatan, dan unsur yang mempengaruhinya. Secara keseluruhan dokumen tersebut memberikan panduan tentang pemahaman dan peningkatan motivasi belajar siswa.
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxZuk辿t Printing
油
Makalah ini membahas tentang pemahaman motivasi pendidikan dan pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi seperti intrinsik dan ekstrinsik, prinsip-prinsip motivasi dalam pembelajaran, fungsi motivasi, bentuk-bentuknya, dan upaya peningkatan motivasi. Makalah ini bertujuan untuk memahami peranan penting motivasi dalam proses pembelajaran siswa.
Dokumen ini membahas tentang belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis-jenis belajar dijelaskan seperti belajar bagian, belajar dengan wawasan, belajar diskriminatif, dan belajar global. Faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal seperti faktor jasmani dan psikologis, serta faktor eksternal seperti keluarga dan sekolah. Guru dituntut untuk menerapkan prinsip-
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfZuk辿t Printing
油
Makalah ini membahas tentang pemahaman motivasi pendidikan dan pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi seperti intrinsik dan ekstrinsik, prinsip-prinsip motivasi dalam pembelajaran, fungsi motivasi, bentuk-bentuknya, dan upaya peningkatan motivasi. Makalah ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang peranan penting motivasi dalam proses pembelajaran siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya motivasi belajar bagi peserta didik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Motivasi belajar merupakan dorongan internal maupun eksternal yang mendorong peserta didik untuk belajar dengan baik. Model pembelajaran yang digunakan guru perlu tepat agar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar dan peranannya dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar penting karena dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik. Guru berperan sebagai motivator untuk membangkitkan semangat belajar siswa melalui berbagai cara seperti memberikan pujian, hadiah, atau tantangan.
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learningRoihanHan IthoeSiicg
油
Dokumen tersebut membahas tentang upaya membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran matematika melalui model pembelajaran quantum learning. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat, serta membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan bermanfaat.
motivasi belajar siswa dsekolah dan di masyarakat.pptUrutJelema
油
Motivasi belajar adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk terus belajar, memahami, dan mengembangkan kemampuan dirinya. Motivasi ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti keinginan untuk mencapai tujuan tertentu, rasa ingin tahu, dukungan dari lingkungan, atau penghargaan yang ingin dicapai.
Motivasi merupakan faktor penting dalam proses belajar. Motivasi dapat ditumbuhkan oleh guru melalui berbagai cara seperti memberi nilai, hadiah, kompetisi, pujian, dan ego involvement. Teori-teori motivasi seperti teori penguatan, cognitive dissonance, atribusi, dan self-worth berfokus pada bagaimana siswa memahami prestasi mereka dan bagaimana motivasi dapat ditingkatkan. Motivasi optimal diperlukan agar proses belajar
Motivasi merupakan faktor penting dalam proses belajar. Motivasi dapat ditumbuhkan oleh guru melalui berbagai cara seperti memberi nilai, hadiah, kompetisi, pujian, dan ego involvement. Teori-teori motivasi seperti teori penguatan, cognitive dissonance, atribusi, dan self-worth menjelaskan bagaimana motivasi mempengaruhi proses belajar siswa. Motivasi berprestasi juga dapat mendorong siswa untuk belajar lebi
Motivasi merupakan faktor penting dalam proses belajar. Guru perlu menciptakan motivasi siswa dengan memberi nilai, hadiah, kompetisi, pujian, serta menumbukan kesadaran diri dan tanggung jawab siswa terhadap pelajaran. Beberapa teori motivasi yang relevan meliputi teori penguatan, kognitif disonansi, atribusi, harga diri, harapan, serta pendekatan humanistik yang menekankan pada makna dan tujuan bel
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8Dita835610
油
Motivasi belajar
1. Jurnal Pendidikan
Oleh : Lidrawati ( mahasiswa pasca sarjana UNY / P Mat 14709251058)
Judul : Kiat guru dalam membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar
siswa agar tercipta pembelajaran yang efektif
Abstract
Pendidikan yang berkualitas tentunya dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
baik internal maupun eksternal. Salah satu dari banyaknya faktor tersebut adalah keefektifan
proses pembelajaran. Pembelajaran efektif tidak akan terjadi jika pembelajar atau siswa tidak
berhasrat belajar. Sering guru harus memikirkan berbagai cara memunculkan hasrat belajar
siswa. Penting dipahami bahwa tidak ada dua pembelajar yang belajar dengan cara yang
sama. Penting juga dipahami bahwa tidak ada cara belajar yang benar. Belajar lebih
bergantung pada kelebihsukaaan individu. Penting kita memahami bahwa lingkungan
pembelajaran memainkan peran menentukan pada pembelajaran efektif. Pemahaman siswa
menjadi penentu kesuksesan karena merupakan kunci bagi memori yang efektif dan efesien.
Penentu kesuksesan siswa mengembangkan sendiri cara mereka menangani masalah.
Mengembangkan pembelajaran efektif seperti membangun rumah. Rumah terdiri dari
batu bata dan mengharuskan dasar bangunan yang kokoh, jika tidak rumah akan hancur
ketika terjadi tekanan. Sama saja dengan belajar, jika dasar pembelajaran tidak tepat, siswa
akan mengalami kesulitan ketika menghadapi tugas belajar yang baru dan menantang. Merasa
aman hati dan pikiran adalah kata kunci pembelajaran efektif. Bagi kebanyakan orang, rumah
merupakan tempat mendapatkan rasa aman. Didalamnya dilengkapi perabotan agar orang
yang tinggal disana merasa aman dan nyaman. Prinsip yang sama harus melekat pada
pembelajaran. Penting bagi siswa untuk merasa nyaman ketika belajar.
Agar pembelajaran efektif ini dapat tercipta maka diperlukan upaya-upaya dari guru
sebagai fasilitator yang memegang peranan penting dalam peningkatan hasrat dan motivasi
belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Motivation is an essential condition of
learning. Motivasi merupakan faktor kunci bagi kesuksesan pembelajaran. Idealnya motivasi
yang dimiliki siswa haruslah intrinsik yakni siswa memiliki motivasi diri ( self motivating ).
Ibarat sebuah mobil yang tidak akan berjalan tanpa bensin, anak tidak akan belajar tanpa
motivasi ( bensin ) untuk belajar. Namun pada saat yang sama tidak semua siswa secara
intuitif dan instrinsik termotivasi untuk belajar. Beberapa anak perlu dimotivasi dan guru
harus mengembangkan sarana dan metode untuk memungkinkan dan menumbuhkan motivasi
ini.
2. A. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi dua arah yaitu,
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, dan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau siswa. Mengenai defenisi belajar banyak ahli yang telah
mengemukakan pendapat, diantaranya Herman Hudjojo (1988 : 1) menyatakan:
belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan keterampilan, kebiasaan,
kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan
belajar. Dengan kata lain belajar akan mengakibatkan perubahan tingkah laku pada
diri seseorang.
Slameto dalam Fathurrohman (2007: 10) menyatakan bahwa perubahan dalam
pengertian belajar meliputi :
1. Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurang - kurangnya
sadar bahwa pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah,
kecakapannya berkembang.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontiniu dan fungsional. Belajar bukan
proses yang statis karena terus berkembang secara gradual dan setiap
hasil belajar memiliki makna dan guna.
3. Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa menuju
perubahan yang lebih baik.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar
jika perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin dan lain-lain.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum belajar
seseorang hedaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada
dirinya melalui belajar.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian
tertentu secara parsial.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa seseorang dikatakan telah
belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya baik dari segi pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai atau sikap
(afektif).
Mengajar adalah suatu usaha yang dilakukan guru dalam menciptakan kondisi
belajar bagi siswa, seperti yang diungkapkan oleh Sudjana (2005 : 7) : Mengajar
adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan sekitar siswa sehingga dapat
mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar. Jadi mengajar
3. merupakan proses yang dilakukan guru untuk membelajarkan siswa. Hasil proses
mengajar adalah proses belajar yang selanjutnya menghasilkan perubahan tingkah
laku.
Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila terjadi transfer belajar, yaitu
materi pelajaran yang disampaikan guru dapat diserap kedalam struktur kognitif
siswa. Siswa dapat menguasai materi tidak hanya terbatas pada ingatan tanpa
pengertian tetapi bahan pelajaran dapat diserap secara bermakna.
Dalam rangka penanaman konsep kepada siswa, menurut Erman Suherman
(2003: 142) :
Guru diharapkan untuk dapat memberikan contoh dengan berbagai
ragam, sehingga siswa tidak memperoleh generalisasi yang keliru.
Diharapkan juga untuk memberikan contoh sebanyak mungkin sehingga
siswa memiliki wawasan yang luas tentang konsep tersebut. Serta dapat
memberikan beberapa contoh yang sifatnya berlawanan dengan
pengertian konsep yang sedang dibahas.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan
proses belajar mengajar, guru bukan semata-mata menyampaikan materi, melainkan
juga berusaha supaya materi yang disampaikan dapat diterima dan dicerna oleh
pemikiran siswa. Maka untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, sangat
diharapkan kreatifitas guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.
B. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari dua kata motif dan action yang artinya landasan untuk
bertindak. Sardiman berpendapat bahwa kata motif diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai
tujuan. Maka dapat dinyatakan bahwa motifasi merupakan daya penggerak yang telah
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama ketika kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan mendesak. Motifasi dapat menyebabkan perubahan energi
pada diri manusia dan akan mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi
untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Hal ini didorong karena adanya
tujuan , kebutuhan atau keinginan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada siswa tidak berbuat sesuatu
yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Penyebabnya bisa
4. jadi sakit, lapar, problem pribadi atau tidak senang. Ini berarti tidak terjadi perubahan
energi, siswa tidak terangsang melakukan sesuatu karena tidak memiliki tujuan atau
kebutuhan belajar. Untuk itu perlu dilakukan upaya yang dapat menemukan sebab-musababnya
dan kemudian dapat mendorong siswa tersebut melakukan yang
seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain siswa perlu diberi ransangan
berupa motivasi.
Motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar namun motivasi itu tumbuh di
dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai
kesuluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motifasi kuat, akan mempunyai banyak
energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Macam-macam motivasi dilihat dari berbagai sudut pandang (Sardiman, 1992:
80) :
1. Dilihat dari dasar pembentukannya.
a. Motif bawaan : motif yang dibawa sejak lahir sebagai contoh : dorongan
untuk makan, minum, istirahat dan sebagainya.
b. Motif yang dipelajari : motif yang timbul karena dipelajari, sebagai contoh
: dorongan untuk mempelajari suatu cabang ilmu pengetahuan.
2. Jenis motifasi menurut Woodworth dan Marquis.
a. Motif organis : bernafas, minum, makan dan sebagainya.
b. Motif darurat : dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas dan
sebagainya.
c. Motif objektif, motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi
dunia luar secara efektif.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik
Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes. Dengan kata lain motivasi intrinsik adalah
motif yang tidak memerlukan rangsangan dari luar karena dalam diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh
seseorang yang mempunyai hobi membaca tidak perlu ada yang menyuruh
dan mendorongnya untuk membaca.
b. Motivasi ekstrinsik
Motif yang aktif karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh
seseorang belajar karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan
5. mendapatkan nilai baik atau hadia dari orang tua ataupun pujian dari
teman. Namun demikian, perlu ditgaskan bahwa bukan berarti motivasi
ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar tetap
penting karena keadaan manusia selalu dinamis, berubah-ubah.
Persoalan motivasi ini juga dapat dikaitkan dengan minat. Minat merupakan
suatu kondisi yang terjadi apabila seeseorang melihat ciri-ciri atau situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri. Menurut
Bernard dalam Sardiman, minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat
partisipasi, pengalaman serta kebiasaan. Oleh karena itu yang penting adalah
bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu merasa butuh dan ingin
terus belajar. Diperlukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan
motifasi agar siswa melakukan aktifitas belajar dengan baik.
C. Kiat membangun motivasi siswa
Beberapa strategi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ( Reid, 2009 : 24 )
1. Pastikan kesuksesan dengan langkah- langkah kecil prestasi
Kesuksesan merupakan faktor yang sangat penting untuk motivasi dan untuk
pembelajaran yang sukses. Tugas guru adalah meyakinkan bahwa siswa dapat
meraih kesuksesan.
2. Berikan umpan balik pada siswa mengenai kemajuan pribadi mereka sendiri
Kemajuan ( progress ) merupakan hal yang sangat pribadi. Kemajuan seseorang
barangkali bukan kemajuan bagi orang lain. Perlu diketahui bahwa kriteria
kemajuan tidak dapat digeneralisir, namun harus bersifat individual.
3. Yakinkan siswa akan kemampuan diri yang mereka miliki
Percaya diri ( self-belief ) menjadi penentu kesuksesan seseorang yang ingin
meraih tingkat kesuksesan, namun sering sistem pendidikan dirancang hanya
sekedar mampu memilih dan menilai. Faktor ini benar-benar dapat menghapus
unsur percaya diri siswa, sehingga penting untuk mengenali dan mengakui
pencapaian prestasi oleh siswa sekecil apapun. Dan hal penting lainnya adalah
jangan menganggap bahwa kesuksesan merupakan bawaan sejak lahir dan jangan
mengasumsikan bahwa beberapa siswa yang sukses tidak lagi membutuhkan
dukungan positif yang berkelanjutan, supaya mereka dapat mengembangkan dan
mempertahankan kepercayaan pada kemampuan diri.
4. Gunakan beragam gaya belajar
6. Salah satu tanda pelajaran yang telah dipersiapkan dengan baik adalah seberrapa
baik pelajaran ini memanfaatkan beragam gaya pembelajaran. Masing-masing
pelajaran secara keseluruhan harus memiliki unsur pendengaran, penglihatan,
sentuhan dan gerakan. Penting untuk memastikan bahwa gaya belajar tiap-tiap
anak diakomodasikan dalam beberapa cara.
5. Pastikan pelajarannya bermakna
Penting untuk mencek level pemahaman dan pengetahuan konsep kunci yang
termasuk kedalam pelajaran.
6. Minimalkan tekanan
Beberapa anak memerlukan tekanan agar termotivasi, misalnya tenggat waktu
dan persaingan. Akan tetapi tekanan ini harus digunakan dengan hati-hati, terlalu
banyak tekanan akan berakibat pada sangat berkurangnya motivasi karena siswa
tidak melihat sasaran itu dapat diraih.
7. Hindari potensi stigma
Sangat penting bahwa jika siswa mengalami kesulitan apapun, jangan tunjuk ia
untuk menjawab, bahkan dalam cara yang positif- sama sekali jangan dilakukan.
Beberapa kesulitan mengharuskan siswa menerima waktu tambahan dan penting
bahwa semua itu dipersiapkan tanpa membuat mereka merasa malu.
8. Dorong kreativitas siswa
Bagi banyak siswa kreativitas menjadi faktor utama motivasi. Menarik untuk
bercermin pada kenyataan bahwa banyak orang kreatif hanya dapat
mengendalikan pembelajaran mereka setelah meninggalkan banku pendidikan.
Banyak yang gagal disekolah atau sama sekali tidak bersinar. Keadaan ini terjadi
karena sistem ujian sering tidak mendukung kreativitas.
9. Kembangkan tanggung jawab siswa
Kunci pembelajaran yang sukses adalah otonomi siswa. Otonomi ini penting
karena memberi siswa pengendalian terhadap pembelajaran mereka sendiri.
Pengendalian inilah yang memupuk tanggung jawab dan memungkinkan siswa
berpindah dari motivasi ekstrinsik ke motivasi intrinsik.
10. Rayakan kesuksesan
Anak suka merayakan kesuksesan dan sering mengembangkan ritual dan gaya
mereka sendiri yang dapat mengembangkan spirit tim dan meningkatkan
motivasi.
7. Strategi diatas hanyalah beberapa dari banyak cara yang bisa dilakukan dalam
meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Sedapat mungkin guru
dapat menerapkannya atau bahkan menemukan strategi-strategi lain yang dapat
mendorong motivasi belajar siswa. Karena salah satu keterampilan mengajar adalah
mampu mengenali motivator alami siswa. Sering siswa tidak menyadari motivasi
dalam dirinya sendiri dan gurulah yang harus mengenalinya dan membantu siswa
menggunakan keterampilan dan sumber daya alami ini.
D. PENUTUP
Pentingnya motivasi belajar karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa akan memberi dampak yang jauh lebih
signifikan dalam pembelajaran. Namun tidak semua siswa memiliki preferensi yang
sama terhadap belajar. Oleh karena itu perlu adanya motivasi ekstrinsik ( motivasi
berasal dari luar diri siswa ) yaitu dari lingkungan sekitar. Khususnya selama proses
pembelajaran segala upaya guru merupakan indikator yang paling utama dalam
menumbuhkan motivasi siswa. Dan perlu disadari juga bahwa pada dasarnya motivasi
merupakan landasan seseorang dalam bertindak untuk mencapai tujuan tertentu.
Ketika tujuan telah tercapai maka bisa jadi motivasi akan berkurang atau bahkan
hilang, karena ini bersifat dinamis akan berubah-ubah dalam jangka waktu dan untuk
kondisi tertentu. Sebab itu motivasi ekstrinsik juga diperlukan sekalipun untuk siswa
yang telah mempunyai motivasi intrinsik yang baik dalam proses pembelajaran.
8. Daftar Pustaka
Fathurrohman, Pupuh, dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Dikti PPLPTK
Reid, gavin. 2009. Memotivasi siswa dikelas. Jakarta : Indeks
Sardiman AM. 1992. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suherman, Erman. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: PPG SLTP setara D III
Depdikbud