Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxMurni Rahayu
油
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen puskesmas yang didukung oleh data Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Primer (PIS-PK). PIS-PK digunakan untuk perencanaan, monitoring, evaluasi, dan advokasi melalui identifikasi masalah kesehatan, perhitungan kebutuhan pelayanan dasar, serta pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Data PIS-PK mendukung pencapaian tujuan manajemen puskesmas secara terintegrasi
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatYohanita Tengku
油
Dokumen tersebut membahas analisis situasi kesehatan masyarakat yang mencakup faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan demografi. Terdapat penjelasan mengenai sumber informasi, pendekatan, dan cara penyajian hasil analisis situasi kesehatan yang meliputi profil kesehatan, status kesehatan, atau penyakit tertentu dengan menggunakan pendekatan determinan kesehatan menurut H.L. Blum atau M. Roemer. D
Studi kasus pada D3 Keperawatan bertujuan untuk mengkaji secara mendalam satu unit penelitian seperti satu klien, keluarga, atau komunitas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode studi kasus untuk membuat gambaran objektif mengenai suatu keadaan. Unit yang menjadi fokus penelitian akan dianalisis secara holistik, meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan program kesehatan masyarakat, meliputi pengertian dan urgensi perencanaan, siklus pemecahan masalah, dan analisis situasi. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan analisis situasi kesehatan suatu wilayah, seperti mengidentifikasi masalah kesehatan, sumber informasi yang dibutuhkan, serta cara menyajikan hasil analisis situasi se
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen umum Puskesmas yang mencakup tujuan pembelajaran untuk mempelajari siklus manajemen Puskesmas, perencanaan, penggerakan dan pelaksanaan, serta pengawasan dan penilaian kinerja Puskesmas."
Dampak kondisi posyandu terfragmentasi, kader tidak pembinaan tidak dilatih mendapat sistimastis, kader terintegrasi:
Pelayanan kesehatan tidak sama standarnya di seluruh posyandu
Anggota keluarga tidak bisa mendapatkan layanan di posyandu yang sama
Perencanaan Anggaran Tidak Efisien
Perlu waktu lama mencapai seluruh untuk kader terlatih
Perlu waktu lama mencapai transformasi layanan primer di posyandu
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Surveilans merupakan pengumpulan data secara terus menerus untuk mendeteksi penyakit dan mengambil tindakan. Dokumen ini menjelaskan komponen surveilans seperti pengumpulan data, analisis, diseminasi informasi, dan umpan balik serta jenis dan desain sistem surveilans.
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatYohanita Tengku
油
Dokumen tersebut membahas analisis situasi kesehatan masyarakat yang mencakup faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan demografi. Terdapat penjelasan mengenai sumber informasi, pendekatan, dan cara penyajian hasil analisis situasi kesehatan yang meliputi profil kesehatan, status kesehatan, atau penyakit tertentu dengan menggunakan pendekatan determinan kesehatan menurut H.L. Blum atau M. Roemer. D
Studi kasus pada D3 Keperawatan bertujuan untuk mengkaji secara mendalam satu unit penelitian seperti satu klien, keluarga, atau komunitas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode studi kasus untuk membuat gambaran objektif mengenai suatu keadaan. Unit yang menjadi fokus penelitian akan dianalisis secara holistik, meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan program kesehatan masyarakat, meliputi pengertian dan urgensi perencanaan, siklus pemecahan masalah, dan analisis situasi. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan analisis situasi kesehatan suatu wilayah, seperti mengidentifikasi masalah kesehatan, sumber informasi yang dibutuhkan, serta cara menyajikan hasil analisis situasi se
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen umum Puskesmas yang mencakup tujuan pembelajaran untuk mempelajari siklus manajemen Puskesmas, perencanaan, penggerakan dan pelaksanaan, serta pengawasan dan penilaian kinerja Puskesmas."
Dampak kondisi posyandu terfragmentasi, kader tidak pembinaan tidak dilatih mendapat sistimastis, kader terintegrasi:
Pelayanan kesehatan tidak sama standarnya di seluruh posyandu
Anggota keluarga tidak bisa mendapatkan layanan di posyandu yang sama
Perencanaan Anggaran Tidak Efisien
Perlu waktu lama mencapai seluruh untuk kader terlatih
Perlu waktu lama mencapai transformasi layanan primer di posyandu
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Surveilans merupakan pengumpulan data secara terus menerus untuk mendeteksi penyakit dan mengambil tindakan. Dokumen ini menjelaskan komponen surveilans seperti pengumpulan data, analisis, diseminasi informasi, dan umpan balik serta jenis dan desain sistem surveilans.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
4. Kemenkes berkomitmen untuk melakukan TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN
4
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki pengendalian
penyakit
Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan & pengendalian
obat dan makanan
6
kategori
utama
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan lingkungan,
skrining penyakit,
kepatuhan pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin menjadi
14 antigen dan
perluasan cakupan di
seluruh Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia, skrining
stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmas di 171
kec., penyediaan 40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur,
jejaring pengampuan 6
layanan unggulan,
kemitraan dengan
worlds top healthcare
centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga cadangan
tanggap darurat, table
top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 vaksin rutin, top 10
obat, top 10 alkes by
volume & by value.
5 6
a b c d a b
5. 5
Siklus hidup sebagai platform integrasi layanan kesehatan
sekaligus sebagai platform penguatan promosi dan pencegahan
Fokus
Transformasi
Sistem
Layanan
Kesehatan
Primer Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui
pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa
Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat
desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
6. Peraturan Terkait Penyelenggaraan Puskesmas
Akreditasi
Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat
Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri
Dokter Gigi
PMK
46/2015
Penyelenggaraan
Yankes
Di Fasyankes
Kawasan Terpencil
Dan Sangat Terpencil
PMK
90/2015
Pedoman
Manajemen
Puskesmas
PMK
44/2016
Pedoman
Penyelenggaraan
PISPK
PMK
39/2016
PMK
43/2019
Pusat
Kesehatan
Masyarakat
7. PERMASALAHAN
KESEHATAN
DI PUSKESMAS
MAPPING WILAYAH DAN
MASALAH KESEHATAN
TB
Kematia
n
Neonatal
Kematian
Ibu
IDL
Balita tidak
dipantau
tumbang
ASI eksklusif
Ibu tidak
bersalin di
Faskes
Diare
Stunting
Keluarga
tdk
memiliki
jamban
Keluarga
tdk
memiliki
akses air
bersih
Hipertensi
tdk
terkontrol
ISPA
COVID-
19
Keluarga
dengan
perokok
Balita gizi
kurang
Balita
gizi
buruk
DBD
7
8. Manajemen
Manajemen adalah serangkaian proses
yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol
untuk mencapai sasaran/tujuan secara
efektif dan efisien.
Sumber Daya
Terbatas
Efektif berarti proses penyelenggaraan yang
dilaksanakan dengan baik dan benar serta
bermutu berdasarkan hasil analisis situasi yang
tepat yang didukung data dan informasi yang
akurat (evidence based)
Efisien jika proses pencapaian target kinerja dapat
dilakukan melalui upaya sesuai standar dengan
baik dan benar dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia
8
9. Siklus Manajemen Puskesmas
Siklus Manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan
rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus
selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan
sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam
satu siklus Plan-Do-Check-Action (P-D-S/C-A).
P3
P1 P2
Sistem
Informasi
Puskesmas
Sumber
Daya
Upaya
pelayanan
Program
Pemberda
yaan Masy.
Peningkatan
Mutu
Manajemen
Puskesmas akan
mengintegrasikan
POLA
KEPEMIMPINAN &
KOMUNIKASI
EFEKTIF
+
9
10. Siklus Manajemen Puskesmas
P3
P1 P2
2022 2024
2023
Evaluasi
2022
Akhir
Penyusunan
RUK 2023
Persiapan
RPK 2024
Awal
Penyusunan
RUK 2024
Evaluasi
2023
Akhir
Penyusunan
RUK 2024
Persiapan
RPK 2024
Awal
Penyusunan
RUK 2025
2023
2024
Dokumen
yang harus
dimiliki
Puskesmas
Dokumen yang
harus sudah
diselesaikan
Puskesmas
10
12. Perencanaan Puskesmas (P1)
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota, Data dan informasi hasil kinerja dan
gambaran kesehatan wilayah Puskesmas selama 4
tahun sebelumnya dan juga mengacu kepada kebijakan
kesehatan nasional
Menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun dalam satu periode, walaupun
terjadi pergantian pengelola dan pelaksana
Rencana 5 tahunan dapat ditelaah kembali jika ada perubahan kebijakan mendasar atau kondisi yang memaksa
perubahan alokasi anggaran. Perubahan dapat dilakukan melalui Mid Term Evaluation berdasarkan kebijakan
kepala daerah
12
13. Rencana 5 Tahunan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
N(-5) N(-4) N(-3) N(-2) N(-1) N N(+1) N(+2) N(+3) N(+4)
2023 - 2027
ANALISIS TREND (4Th)
TAHUN N(-1):
Data hasil kinerja 4 tahun, dengan kecenderungan hasilnya; Prediksi Hasil Tahun N(-1)
Ketersediaan Sumber daya & pengelolaannya
Identifikasi Kebutuhan & Harapan Masyarakat (SMD, MMD), Potensi Masyarakat
Prediksi Situasi dan kondisi (N- N(+4)
yad Penduduk, Kesmas, Poleksos, dll)
Susun Rencana 5 Tahun
Prediksi Situasi dan kondisi
TAHUN N N+4
Pelaksanaan & Wasdali Tahunan
Mid Term Evaluation
Proses persiapan Penyusunan Rencana 5 Tahun Berikutnya 13
14. Tahapan Perencanaan Puskesmas
1. Persiapan
1. Pembentukan Tim
2. Pemahaman pedoman MP
dan peraturan terkait
3. Pelajari rencana 5 tahunan
dinkes kab/kota, SPM
kab/kota, target dan
indikator Puskesmas,
NSPK lain yang terkait
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
14
15. Tahapan Perencanaan Puskesmas
2. Analisis Situasi 3. Perumusan Masalah 4. Penyusunan Perencanaan
1. Pengumpulan data
2. Analisis data
3. Analisis masalah
dari sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Data Kinerja dan Status Kesehatan Masyarakat
1) Data dasar, yang mencakup:
Identitas Puskesmas;
Wilayah kerja Puskesmas;
Sumber daya Puskesmas
meliputi: Manajemen Puskesmas; Gedung dan
sarana Puskesmas; Jejaring Puskesmas, lintas
sektor serta potensi sumber daya lainnya;
Sumber daya manusia kesehatan; dan
Ketersediaan dan kondisi peralatan Puskesmas.
2). Data UKM Esensial, yaitu:
Pelayanan Promosi Kesehatan;
Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
Pelayanan Kesehatan Keluarga;
Pelayanan Pelayanan Gizi;
Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
(termasuk Surveilans dan Sentinel
SKDR).
3). Data UKM Pengembangan, contohnya
antara lain: Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
Kesehatan Jiwa; Kesehatan Tradisional dan
Komplementer; Kesehatan Olahraga;
Kesehatan Kerja; Kesehatan Indera;
Kesehatan Lanjut Usia; dan/atau Pelayanan
kesehatan lainnya sesuai kebutuhan
Puskesmas.
6) Kondisi keluarga di wilayah kerjanya
yang diperoleh dari Profil Kesehatan
Keluarga (Prokesga) melalui pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
4) Data UKP, antara lain: Kunjungan Puskesmas;
Pelayanan Umum; Kesehatan Gigi dan Mulut;
Rawat Inap, UGD, Kematian, dll
5) Data Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, data laboratorium,
dan data kefarmasian.
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
15
16. Tahapan Perencanaan Puskesmas
2. Analisis Situasi 3. Perumusan Masalah 4. Penyusunan Perencanaan
1. Pengumpulan data
2. Analisis data
3. Analisis masalah dari
sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Analisis menurut Waktu Analisis menurut Kelompok Umur Analisis Komparatif
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
16
17. S L I D E 1 7
ANALISIS SITUASI
Analisis Data
ANALISIS Peta Dasar
1
1 . P E R S I A P A N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
U
18. S L I D E 1 8
ANALISIS SITUASI
Analisis Data
ANALISIS Peta Masalah Ibu
2
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
U
19. S L I D E 1 9
ANALISIS SITUASI
Analisis Data
ANALISIS Peta Masalah Gizi Kurang
3
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
U
20. S L I D E 2 0
ANALISIS SITUASI
Analisis Data
ANALISIS Peta Masalah KLB Diare
4
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
U
21. S L I D E 2 1
ANALISIS SITUASI
Analisis Data
ANALISIS Peta Masalah Kecacingan
5
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
U
22. S L I D E 2 2
ANALISIS SITUASI
Analisis Data
Gabungan Peta Masalah Kesehatan
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
U
23. Tahapan Perencanaan Puskesmas
2. Analisis Situasi 3. Perumusan Masalah 4. Penyusunan Perencanaan
1. Pengumpulan data
2. Analisis data
3. Analisis masalah dari
sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Puskesmas dapat
mengunduh raw data
hasil kunjungan
keluarga dengan
menggunakan akun
admin Puskesmas.
Aplikasi Keluarga Sehat Versi 2.0
Pemanfaatan
raw data
Teridentifikasi
10 orang ibu hamil di desa
Kenangan, Flamboyan,
Bougenvile, dan Dahlia belum
dilakukan ANC
Intervensi Lanjut
bagi Ibu Hamil
oleh Petugas KIA
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
23
24. Tahapan Perencanaan Puskesmas
2. Analisis Situasi
1. Pengumpulan data
2. Analisis data
3. Analisa masalah dari
sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Grafik Sarang Laba-laba/ Diagram Radar
PELAYANAN K1-K4-PN-BUFAS-KB AKTIF//POPULASI
PUSKESMAS DI KAB. BUAH SEHAT TAHUN 2016
0
20
40
60
80
100
120
Apel
Mangga
Jeruk
Durian
Markisa
Anggur
Kiwi
K1
K4
Ibu Komplikasi
PN
Ibu Nifas
KB-Aktif
KN
KF
Fe
PEMANFAATAN: KAITKAN/PERHITUNGKAN DENGAN
INDIKATOR YG BERLAKU
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
24
25. Tahapan Perencanaan Puskesmas
3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi
masalah
2. Penetapan urutan
prioritas masalah
3. Mencari akar
penyebab masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Identifikasi
Masalah
5W1H Kelompokkan menurut jenis
upaya, target, pencapaian dan
masalah yang ditemukan
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
25
26. Tahapan Perencanaan Puskesmas
3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
2. Penetapan urutan
prioritas masalah
3. Mencari akar
penyebab masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Penetapan Urutan
Prioritas Masalah U-S-G
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
26
27. Tahapan Perencanaan Puskesmas
3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
2. Penetapan urutan
prioritas masalah
3. Mencari akar
penyebab masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Penetapan Urutan
Prioritas Masalah U-S-G
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
27
28. Tahapan Perencanaan Puskesmas
3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi
masalah
2. Penetapan
urutan prioritas
masalah
3. Mencari akar
penyebab
masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Mencari Akar Penyebab Masalah
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
28
29. Tahapan Perencanaan Puskesmas
3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
2. Penetapan urutan
prioritas masalah
3. Mencari akar
penyebab masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Mencari Akar Penyebab Masalah
9 orang
belum menjadi
anggota JKN Hal yang harus
diintervensi serta
bentuk edukasi
yang sesuai
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
29
30. Tahapan Perencanaan Puskesmas
3. Perumusan Masalah
1. Identifikasi
masalah
2. Penetapan urutan
prioritas masalah
3. Mencari akar
penyebab
masalah
4. Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Menetapkan Cara
Penyelesaian Masalah
Brainstorming
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
30
31. Tahapan Perencanaan Puskesmas
4. Penyusunan Perencanaan
Bergantung pada kondisi bio-psiko-sosio-kultural
menghasilkan pemecahan masalah local specific
Penetapan cara pemecahan masalah terpilih kemudian
dituangkan ke dalam rencana 5 tahunan yang akan disusun
Puskesmas
Bahan dalam penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas
Rencana Lima Tahunan
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
31
32. Tahapan Perencanaan Puskesmas
4. Penyusunan Perencanaan
Bergantung pada kondisi bio-psiko-sosio-kultural
menghasilkan pemecahan masalah local specific
Rencana Tahunan
Pelajari
Rencana Lima Tahunan
Puskesmas, Data
Kinerja & gambaran
status kesehatan tahun
lalu
Penelaahan kembali jika ada Kebijakan
Kesehatan Baru (midterm evaluation)
Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Kerja Anggaran (RKA)
RENCANA
TAHUNAN
PUSKESMAS
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
32
34. Tahapan Perencanaan Puskesmas
4. Penyusunan Perencanaan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
RUK
RKA
1 . P E R S I A PA N 2 . A N A L I S I S S I T U A S I 3 . P E R U M U S A N M A S A L A H 4 . P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N
34
40. Lokakarya Mini
Menilai pencapaian & hambatan yang dijumpai
pada bulan atau periode yang lalu
Pemantauan pelaksanaan rencana yang akan
datang
Perencanaan ulang yang lebih baik (bila
diperlukan) sesuai dengan tujuan yang dicapai
Dihadiri seluruh staf internal Puskesmas
Setiap bulan sekali
Peserta : Kepala Puskesmas, Seluruh pegawai
Puskesmas, termasuk pegawai yang bertugas di
Pustu dan Poskesdes, Jejaring Fasyankes di
wilker Puskesmas.
Menggalang dan meningkatkan kerja sama antar sektor terkait
dalam pembangunan kesehatam
Menginformasikan & mengidentifikasi capaian hasil kegiatan
tribulanan sebelumnya, membahas & memecahkan masalah
serta hambatan oleh LS
RTL dan memasukan umpan balik dari masyarakat dan sasaran
program
Dihadiri internal Puskesmas dan LS terkait
Setiap 3 bulan sekali
Peserta : Camat, Kepala Puskesmas, Pegawai Puskesmas,
Perwakilan Dinkes Kab/Kota, Tim penggerak PKK kecamatan
/distrik, Perwakilan Puskesmas di wilayah kecamatan/distrik, Staf
kecamatan, LS di kecamatan, a.l pertanian, agama, pendidikan,
BKKBN, sosial (sesuai dengan LS yang ada di kecamatan),
Lembaga/organisasi kemasyarakatan lain bila perlu.
Bulanan Tribulanan
40
41. Lokakarya Mini Bulanan
Penggalangan tim dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat
terlaksananya RPK
Luaran :
RPK tahunan
RPK bulanan
Matriks pembagian tugas dan darbin
Bahan musrenbang
Draft RUK tahun selanjutnya
Draft Rencana Lima tahunan (bila
siklus lima tahunan)
Tindak lanjut lokmin bulanan pertama.
Memantau pelaksanaan kegiatan setiap bulan
secara teratur
Fokus utama : kesinambungan arah dan kegiatan
antara hal yang direncanakan, integrasi program
dalam menyelesaikan masalah prioritas
Luaran :
RTL berupa RPK bulan berikutya
Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah
disusun
Bahan yang akan disampaikan pada lokmin
tribulanan (bila sesuai jadwal)
Bulanan Pertama Bulanan Rutin
41
42. Lokakarya Mini Tribulanan
Penggalangan tim dalam rangka
pengorganisasian LS terkait
pembangunan kesehatan.
Mendiskusikan usulan yang akan
disampaikan dalam Musrebangmat.
Luaran :
Rencana kegiatan masing sektor
yang terintegrasi
Komitmen bersama untuk
menindaklanjuti hasil lokmin
dalam penandatanganan
kesepakatan
Usulan bidang kesehatan yang
disepakati untuk dibawa pada
Musrenbangmat
Tindak lanjut lokmin tribulanan pertama.
Luaran :
Rencana pelaksanaan kegiatan
berikutnya
Kesepakatan bersama untuk
menindaklanjuti rencana
Tribulanan Pertama Tribulanan Rutin
42
44. Pengawasan, Pengendalian Dan Penilaian Kinerja
(P3)
I N T E R N A L
Dilakukan Puskesmas
sendiri, baik oleh Kepala
Puskesmas, tim audit
internal maupun setiap
penanggung jawab dan
pengelola/pelaksana
program
E K S T E R N A L
Dilakukan oleh instansi
dari luar Puskesmas
Pencapaian
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Dilaksanakan oleh Puskesmas.
Hasil penilaian diverifikasi oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
PENGAWASAN
Menjamin kesesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan
rencana yang telah ditetapkan
dan dilakukan secara terus
menerus. Jika terdapat
ketidaksesuaian dilakukan
upaya perbaikan.
Pelaksanaan
Manajemen
Puskesmas
Lokakarya Mini
PENGENDALIAN
PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS
Supervisi
terjadwal atau
sewaktu-waktu 44
49. Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, oleh
karena itu untuk keberhasilan penyelengaraan Puskesmas dalam menyelesaikan
prioritas masalah kesehatan tidak lepas dari dukungan dan tanggung jawab dinas
kesehatan kabupaten/kota
Dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen Puskesmas antara
lain:
a. melakukan pembinaan secara terpadu, terintegrasi lintas program, dan
berkesinambungan, dengan menggunakan indikator pembinaan program.
b. meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam proses manajemen Puskesmas.
c. menyelenggarakan pelatihan manajemen Puskesmas.
d. melakukan pengumpulan hasil penilaian kinerja Puskesmas, menganalisis dan
memberikan feedback kepada Puskesmas
e. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalah kesehatan yang tidak bisa
diselesaikan di tingkat Puskesmas.
f. memberi dukungan sumber daya
g. melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
49
#5: Transformasi Sistem Kesehatan ini diwujudkan dalam 6 pilar transformasi sebagai penopang kesehatan Indonesia yaitu :
Transformasi layanan primer
Transformasi layanan rujukan
Transformasi Sistem Ketahanan Kesehata
Transformasi Sistem pembiayaan kesehatan
Transformasi SDM Kesehatan
Transformasi Teknologi kesehatan
Transformasi sistim kesehatan ini bertujuan untuk melakukan akselerasi dalam mencapai target RPJMN bidang Kesehatan yaitu :
Meningkatkan kesehatan ibu, anak , Keluarga berencana dan kespro
Mempercepat perbaikan gizi masyrakat
Memperbaiki pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem kesehatan dan pengendalian obat dan makanan.
#6: Bapak/Ibu yang berbahagia,
Oleh karena itu fokus dari transformasi sistem layanan kesehatan primer adalah :1. Siklus hidup sebagai platform integrasi layanan kesehatan sekaligus sebagai platform penguatan promosi dan pencegahan
2. Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa
#8: Bapak/Ibu yang saya hormati,
Masalah yang dihadapi Puskesmas sangat beragam dan jumlahnya tidak sedikit. Puskesmas menghadapi masalah penyakit menular, (seperti malaria, ISPA, TB), penyakit tidak menular yang diakibatkan gaya hidup yang tidak sehat (DM, Hipertensi, obesitas, kebiasaan merokok), kematian neonatal, kematian ibu hamil, dll. Saat ini terjadi pergeseran bahwa penyakit tidak menular memiliki persentase lebih tinggi sementara penyakit infeksi masih belum optimal dapat dicegah dan dikendalikan termasuk kesiapan dalam menghadapi new emerging diseases.
Tidak semua masalah bisa diselesaikan dalam satu waktu oleh Puskesmas, mengingat sumberdaya yang tersedia di Puskesmas terbatas dan mempertimbangkan tingkat urgency, seriousness, dan growth dari suatu masalah. Oleh sebab itu, dalam rangka penyelesaian masalah di Puskesmas, semua sumberdaya harus dikelola sebaik-baiknya agar pelayanan kesehatan dapat terlaksana optimal. Pengelolaan sumberdaya dan upaya tersebut dilaksanakan melalui manajemen Puskesmas.
#11: Sesuai dengan ketentuan : maka Perencanaan Puskesmas harus terintegrasi ke dalam proses perencanaan daerah yaitu melalui Musrenbang (musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, kab/kota, provinsi hingga nasional)
Desember 2020:
Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2020 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2020
Persiapan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun 2021 berdasarkan hasil RUK 2020 yang disetujui
Persiapan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Tahun 2022
Januari 2021:
Analisis situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan penyusunan RUK tahun 2022 dan Rencana Lima Tahunan Periode 2022 s.d 2026 dengan pendekatan Top-Down dan Bottom- Up
Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Pertama (Minggu kedua Januari 2021/. Sebelum musrembang)
Musrenbangdes Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangdes. Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil Musrenbangdes.
Februari 2021
Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan kedua kesiapan pelaksanaan keg. Bulan februari 2021, dan penyiapan bahan lokmin triwulanan pertama
Lokmin triwulanan pertama Bahan Musrenbangmat bidang kesehatan
Musrenbangmat Penyesuaian draft RUK 2022 dan draft rencana lima tahunan berdasarkan hasil musrembangmat
Maret 2021
Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Ketiga
Musrenbangkab
dan seterusnya hingga diperoleh keputusan persetujuan anggaran terhadap usulan kegiatan yang diajukan
Artinya hasil-hasil musrembang ini memberikan kejelasan peran dalam penyediaan sumber daya, keterlibatan lintas sektor dan masyarakat dalam pelaksnaan kegiatan
#14: Penyusunan Rencana 5 tahunan pada tahun berjalan, harus melihat hasil analisis trend 4 tahun kebelakang.
Dengan adanya data hasil kinerja 4 tahun, maka dapat dilihat kecenderungan dan prediksi hasil di tahun berjalan tersebut
Selain itu penting untuk menghitung kembali ketersediaan sumberdaya termasuk kompetensinya serta pengelolaannya
Lakukan pula identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat baik dari SMD MMD Potensi desa, Kotak saran dll
Lakukan pula prediksi situasi dan kondisi hingga 4 tahun kebelakang terkait jumlah penduduk, kesehatan masyarakat, poleksosbud yang dapat berpengaruh terkadap status kesehatan
Pastikan pada perencanaan tersebut memasukkan pelaksanaan dan wasdal serta evaluasi mid term
Dalam mencapai output yang diharapakan dalam rencana 5 tahunan tersebut dilakukan pembagaian atau di breakdown per tahun. Menjadi perencanaan tahunan
============================================
Garis besar proses penyusunan :
Tahun pertama sudah dibahas saat menyusun 5 tahunan
Tahun berriktnya dilakukan analisis situasi (CHA, CSS/SMD) MMD yang dilihat bukan hanya angka-angka rutin tetapi dilihat juga adanya perubahan perubahan sesuai situasi dan kondisi
Penetapan tujuan (objektif) dimana rumusan pemecahan masalah mencapai sasaran dalam 5 tahunan dan tahunan yang dituangkan dalam bentuk sususan rancana program-program bermutu
Rumusan tujuan harus SMART (Spesific, measurable, achieveable, Reliable; time bound)
Dalam penyusunan strategi lakukan pengelompokan atau segmentasi, lalu tetapkan urutan prioritas, dan pemosisian terhadao upaya pemecahan masalah (STP / segmentasi, prioritas, p0sisi)
Pentahapan berdasarka urutan prioritas dan pemosisian (posisi sentral/tidak sentral) misal gizi, air bersih
Rumuskan Rencana Langkah-lankah pelaksanaan
Rumuskan Rencanaan Action Plan menjadi rencana pelaksanaan kegiatan
Laksanakan apa yang sudah disusun (Implementasi_
Lakukan Controling : dengan wasdal, lakukan PDCA dalam setiap kegaitan untuk mencapai tujuan peningkatan mutu yang berkesinambungan
#17: Berikut contoh-contoh metode analisa data yang dapat dilaksanakan:
Analisa menurut waktu (tren berdasarkan hari, minggu, bulan, tahun). Merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan estimasi pada masa yang akan datang;
Analisa menurut demografi (jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, dll). Dapat dilihat perbandingan kejadian pada masing-masing kelompok.
Analisa komparatif, menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.
#18: Kita juga dapat menggabungkan peta masalah kesehatan dari wilayah kerja Puskesmas. Kita dapat melihat desa/kelurahan mana yang paling banyak masalah kesehatannya, sehingga dapat kita gunakan dalam menentukan Lokus prioritas. Dengan penggabungan ini, kita juga dapat mengetahui apakah permasalahan kesehatan yang satu timbul akibat masalah kesehatan lainnya, seperti tingginya masalah diare dan kecacingan akibat akses air bersih di daerah tersebut masih menjadi masalah.
#24: Puskesmas memperoleh data base by name by address individu/ keluarga bermasalah kesehatan untuk intervensi lanjut
Puskesmas mendapatkan data sasaran riil sebagai sasaran SPM (life cycle dan masalah penyakit)
Puskesmas dapat mencocokkan dengan data program
Mengaitkan capaian PIS-PK dengan capaian program, misalnya persalinan di fasyankes dengan Hb0, IMD (apakah terjadi miss opportunity)
Diantara informasi yang dikumpulkan saat kunjungan keluarga oleh Tim Pembina Keluarga adalah identifikasi ibu hamil di setiap keluarga, informasi ini dikomunikasikan saat Lokakarya Mini kepada Koordinator KIA untuk selanjutnya disandingkan dengan data kohort ibu yang tersedia. Jika ditemukan gap, artinya terdapat sasaran ibu hamil yang belum pernah memeriksakan diri ke Puskesmas untuk ante natal care. Hal inilah yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh petugas KIA.
#25: Dalam memudahkan untuk melaksanakan analisis data pencapaian hasil kinerja pelaksanaan suatu program atau antar program terkait di kelurahan wilayah kerja Puskesmas, hasil cakupan kegiatan dapat disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba. Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan dapat lebih mudah diketahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidakserasian antara hasil cakupan kegiatan pada setiap desa di wilayah kerja Puskesmas.
Keterangan:1. Grafik dibagi dalam beberapa sektor sesuai dengan jumlah desa/kelurahan yang ada di wilayaha kerja Puskesmas, dan nama setiap desa/kelurahan dituliskan disetiap sudut
2. Pencapaian 0% - 100% pada grafik menggambarkan persentase pencapaian target indikator yang ditetapkan oleh program. Contoh: untuk K1 target pencapaian program adalah 95%. Maka jika target KN1 tercapai 95% dalam grafik akan digambarkan 100%. Bila capaiannya adalah 75% maka dalam gambar grafik menjadi 75/95 x 100% yaitu 78,95%
3. Untuk capaian target semua kegiatan yang saling berkaitan dalam satu program ataupun dengan program lain dapat digambarkan pada satu grafik sarang laba-laba/diagram radar.
#26: Setelah dilakukannya analisis secara menyeluruh seperti yang telah dijelaskan tadi,
Maka Puskesmas Perlu merunutkan masalah masalah apa saja yang ada. Untuk mempermudah maka puskesmas mengisi tabel lampiran seperti yang dapat dilihat pada slide berikutnya.
Seluruh masalah tentu saja harapannya dapat diselesaikan semua. Tetapi perlu diingat pula dnegan ketersediaan sumber daya yang ada. Oleh karena itu Puskesmas perlu menetapkan urutan prioritas masalah mana terlebih dahulu yang perlu ditangani segera dan memberikan daya ungkit tinggi. Untuk hal ini puskesmas antara lain dapat menggunakan cara USG.
Setiap permasalahan agar dapat diatasi dengan tepat maka diperlukan identifikasi akar penyebab masalah yang utamanya.
#27: Setelah dilakukannya analisis secara menyeluruh seperti yang telah dijelaskan tadi,
Maka Puskesmas Perlu merunutkan masalah masalah apa saja yang ada. Untuk mempermudah maka puskesmas mengisi tabel lampiran seperti yang dapat dilihat pada slide berikutnya.
Seluruh masalah tentu saja harapannya dapat diselesaikan semua. Tetapi perlu diingat pula dnegan ketersediaan sumber daya yang ada. Oleh karena itu Puskesmas perlu menetapkan urutan prioritas masalah mana terlebih dahulu yang perlu ditangani segera dan memberikan daya ungkit tinggi. Untuk hal ini puskesmas antara lain dapat menggunakan cara USG.
Setiap permasalahan agar dapat diatasi dengan tepat maka diperlukan identifikasi akar penyebab masalah yang utamanya.
#28: Setelah dilakukannya analisis secara menyeluruh seperti yang telah dijelaskan tadi,
Maka Puskesmas Perlu merunutkan masalah masalah apa saja yang ada. Untuk mempermudah maka puskesmas mengisi tabel lampiran seperti yang dapat dilihat pada slide berikutnya.
Seluruh masalah tentu saja harapannya dapat diselesaikan semua. Tetapi perlu diingat pula dnegan ketersediaan sumber daya yang ada. Oleh karena itu Puskesmas perlu menetapkan urutan prioritas masalah mana terlebih dahulu yang perlu ditangani segera dan memberikan daya ungkit tinggi. Untuk hal ini puskesmas antara lain dapat menggunakan cara USG.
Setiap permasalahan agar dapat diatasi dengan tepat maka diperlukan identifikasi akar penyebab masalah yang utamanya.
#29: Caranya dapat dilakukan dengan menggunakan pohon masalah (problem tree) ataupun dengna menggunakan metode diagram fishbone
Penting diperhatikan pada tahapan ini adalah bagaimana ketajaman Puskesmas dalam mencari akan masalah.
Jika diumamakan sebagai Pohon maka masalah yang terlihat atau kasat mata dapat diibaratkatkan seperti menguningnya daun atau kerontokan daun, tidak tumbuhnya buah dll adalah merupaan gejala sama dengan permasalahan di puskesmas, tidak tercapainya target, tingginya angka kesakitan dll adalah merupakan gejala dari adanya permasalahan yang lebih dalam
Oleh karena itu, penggunaan metode pemecahan masalah (baik pohon masalah atau fishbone) harus dapat menggali hingga akar yang paling dalam agar solusi yang diberikan tepat
Caranya adalah menggunakan cangkul yang tajam yaitu dengan mempertanyakan mengapa atau Why terhadap masalah yang ditemukan tidak hanya satu kali tetapi bisa hingga 5 kali
#30: Dari raw data hasil kunjungan keluarga PIS-PK, Puskesmas bisa memperoleh data pendukung dalam menentukan akar penyebab masalah kesehatan. Contohnya pada kasus hipertensi, di mana dari populasi didiagnosis hipertensi yang tidak berobat teratur, berdasar jenis pekerjaan, terdapat kelompok wiraswasta yang 9 orang di antaranya belum menjadi anggota JKN, sehingga dapat merupakan akar penyebab mengapa tidak mengakses pengobatan/cek kesehatan rutin.
Sementara latar belakang pendidikan dapat menentukan bentuk edukasi yang sesuai bagi kelompok tertentu.
#31: Berdasarkan hasil tahapan sebelumnya, Puskesmas dapat mengisikan Permecahan masalah terpilih pada kolom yang disediakan.
Dengan ini diharapkan dapat terinci permasalah mana dan kegiatan apa yang diperlukan puskesmas dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada
#32: Berdasarkan hasil tahapan sebelumnya, Puskesmas dapat mengisikan Permecahan masalah terpilih pada kolom yang disediakan.
Dengan ini diharapkan dapat terinci permasalah mana dan kegiatan apa yang diperlukan puskesmas dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Matriks tersebut merupakan indikator kegiatan prioritas yang dilakuan oleh Puskesmas di dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilkernya untuk Lima tahun ke depan.
Target indikator dapat ditambah berdasarkan hasil perumusan prioritas masalah Puskesmas di wilkernya
Pada kolom dua, diisi upaya-upaya kesehatan yaitu UKM, UKP, pelayanan kefarmasian, keperawatn kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Kolom tiga diisi dengan tujuan dari setiap upaya kesehatan
Kolom empat diisi dengan indikator pencapaian upaya kesehatan yang ditentukan berdasarkan masalah prioritas kesehatan di wilker Puskesmas dinama pencapaiannya dapat didukung oleh beberapa upaya yang dilaksanakan Puskesmas. Sehingga tidak setiap upaya harus memiliki indikator sendiri mengingat prinsip integrasi program dalam pendekatan siklus kehidupan
Kolom lima, diisi dengan cara perhitungan masing masing target indikator kinerja yang telah ditetapkan
Kolom enam diisi target pencapaian setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan per tahun
Kolom tujuh, diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target pada kolom 6. Rincian kegiatan akan menjadi bahan dalam penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas
Kolom delapan, diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yagn telah dirumuskan
#33: Dalam penyusunan perencanaan tahunan Puskesmas. Harus mengacu pada rencana lima tahunan Puskesmas dan juga kebijakan kesehatan yang sedang berjalan.
Jika ada Kebijakan baru terkait kesehatan yang ditetapkan setelah disusunnya rencana tahunan, maka perlu dilakukan penelaahan ulang rencana tersebut untuk dapat
disesuaikan dengan hal-hal yang sangat prinsip dan prioritas.
Adapun tahap penyusunan rencana tahunan Puskesmas dilaksanakan dengan proses yang sama seperti penyusunan perencanaan 5 tahunan Puskesmas.
#34: RUK
Berisi :
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Puskesmas dengan memanfaatkan sumber daya sendiri, dan
Rencana kegiatan yang akan diusulkan Puskesmas untuk dilakukan oleh lintas sektor terkait, dalam upaya mendukung penyelesaian masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Contoh : Sesuai hasil analisa Puskesmas, untuk menyelesaikan masalah diare, Puskesmas memerlukan dukungan dari Pemerintah Desa untuk membangun jamban pada keluarga yang belum memiliki jamban lewat Dana Desa (DD)
Selanjutnya, rencana kegiatan pada RUK yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas disusun menjadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Puskesmas, sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
#35: RUK
Berisi :
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Puskesmas dengan memanfaatkan sumber daya sendiri, dan
Rencana kegiatan yang akan diusulkan Puskesmas untuk dilakukan oleh lintas sektor terkait, dalam upaya mendukung penyelesaian masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Contoh : Sesuai hasil analisa Puskesmas, untuk menyelesaikan masalah diare, Puskesmas memerlukan dukungan dari Pemerintah Desa untuk membangun jamban pada keluarga yang belum memiliki jamban lewat Dana Desa (DD)
Selanjutnya, rencana kegiatan pada RUK yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas disusun menjadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Puskesmas, sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
#38: RPK Tahunan yang telah disusun kemudian dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target pencapaiannya, dan direncakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya. RPK Bulanan dibuat seperti format diatas.
#40: Setelah penyusunan perencanaan Puskesmas (P1), dilaksanakan Penggerakkan Pelaksanaan dari rencana tersebut (P2). Dalam penggerakkan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun, dapat melalui beberapa kegiatan sbb:
Rapat Dinas
Pengarahan saat apel pegawai
Pelaksanaan kegiatan dari setiap program
Forum khusus untuk penggerakkan pelaksanaan, yang dikenal dengan lokakarya mini.
Perlu diperhatikan bahwa lokmin tidak hanya sekedar koordinasi internal antar program, tetapi juga merupakan wadah untuk memonitor pelaksanaan kegiatan.
#45: Pengawasan Dan Pengendalian Pada Manajemen Puskesmas Dapat Dilakukan Melalui Forum Lokakarya Mini
Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh
Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim audit internal maupun
setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana program.
pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara
lain dinas kesehatan kabupaten/kota, institusi lain selain Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat.
Pengawasan yang dilakukan mencakup aspek administratif, sumber daya,
pencapaian kinerja program, dan teknis pelayanan.
Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh Dinas kesehatan kabupaten/kota, Kepala Puskesmas, maupun penanggung jawab program.
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian:
Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan,
Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan
Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan
Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan penyebabnya, perubahan lingkungan, akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan.
Sehingga dapat dilakukan tindak lanjut yang diperlukan.
Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi
untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas
Dilakukan Untuk Menilai Capaian Cakupan Pelayanan Kesehatan Dan Pelaksanaan Manajemen Puskesmas
Nilai Cakupan pelayanan kesehatan :
Kinerja Baik : > 91 %
Kinerja Cukup : 81 - 90
Kinerja Kurang : 80 %
Nilai pelaksanaan manajemen :
Kinerja Baik 8,5
Kinerja Cukup 5,5 8,4
Kinerja Kurang < 5.5
#46: Matriks ini merupakan beberapa contoh kegiatan yang dilakukan. Pengisian kegiatan disesuaikan dengan RPK Puskesmas
Matriks dapat dikembangkan sesuai kebutuhand an kebijakan daerah tanpa mengurangi variable kolom yang telah ada
Kolom 2 diisi upaya-upaya kesehatan sesuai dengan RPK Puskesmas
Kolom 3 diisi penjabaran kegiatan masing masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang tlah ditetapkan
Kolom 4 diisi dengan satuan kegiatan, misal orang, ibu hamil, bayi, dll sesuai NSPK masing masing program
Kolom 5 terget sasaran adalah jumlah sasaran atau area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja dan capaian terdahulu
Kolom 6 diisi pencapaian kegiatan dari target sasaran yang telah ditentukan
Kolom 7 cakupan diperoleh dnegan menghitung capaian hasil kegiatan (kolom 6) dibagi target sasaran (kolom 5)
Cakupan dihitung reratanya dari hsl masing masing variable.
Tiap variable dihitung dari rerata sub variable
Penetapan kelom,pok variable dan subvariable dilaksanakan oelh puskesmas Bersama dinkes mengacu pada NSPK program
#47: Matriks ini merupakan beberapa contoh jenis variable penilaian manajemen.
Penetapan kelom,pok variable dan subvariable dilaksanakan oelh puskesmas Bersama dinkes mengacu pada NSPK program
Matriks dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah tanpa mengurangi variable kolom yang telah ada
Standar nilai pada setiap skala pada manajemen mutu sesuai standar mutu
pelayanan yang ditetapkan oleh program dana atau hasil koordinasi dengan dinas kese
Point (G). Manajemen Mutu, diisi dengan indikator prioritas Puskesmas yang
tercantum dalam Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
Cara perhitungan:
Mengisi pada kolom (6) sesuai dengan hasil penilaian di Puskesmas. Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan seluruh variabel penilaian. Hasil akhir
dikelompokkan menjadi:
(1). Baik, dengan nilai rata-rata 8,5;
(2). Sedang, dengan nilai rata-rata 5,5-8,4; dan
(3). Kurang dengan nilai rata-rata < 5,5.hatan kabupaten/kota.
#48:
Nilai Cakupan pelayanan kesehatan :
Kinerja Baik : > 91 %
Kinerja Cukup : 81 - 90
Kinerja Kurang : 80 %
Nilai pelaksanaan manajemen :
Kinerja Baik 8,5
Kinerja Cukup 5,5 8,4
Kinerja Kurang < 5.5