Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kader Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Posyandu oleh kader, khususnya dalam melaksanakan 5 program Posyandu dan tugas-tugas penting kader seperti penimbangan, pemberian suplemen, imunisasi, dan penyuluhan gizi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita di posyandu yang meliputi proses penimbangan, pencatatan, penilaian status gizi, dan tindakan yang diberikan berdasarkan hasil penilaian tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dijelaskan seperti fasilitas, kelengkapan, jumlah dan pelatihan petugas posyandu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemant
Pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu bertujuan untuk mengetahui status pertumbuhan secara teratur dan dini, memberikan intervensi pada anak dengan gangguan pertumbuhan, serta memberikan konseling kepada orang tua. Hal penting yang perlu diperhatikan meliputi cara plot berat badan di KMS, teknik penimbangan yang benar, penghitungan umur yang tepat, serta penilaian dan tindak lanjut pada anak yang tidak tumbuh sesuai
Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu mendukung perbaikan prilaku kesehatan, gizi, dan lingkungan serta memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, balita, dan keluarga berencana. Pelaksanaan Posyandu melibatkan kader dan
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut merangkum kegiatan Posyandu di Kabupaten Kotabaru, termasuk langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di Posyandu, deklarasi Loksado tahun 2017, kegiatan hari H dan hari berikutnya, sistem informasi Posyandu, serta kelengkapan administrasi Posyandu.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengelolaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di suatu wilayah, mencakup tujuan, pelaksanaan kegiatan, peran kader, dan manfaatnya. Posyandu bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan gizi melalui pemantauan pertumbuhan bulanan dan penyuluhan gizi. Keberhasilannya membutuhkan dukungan seluruh pihak termasuk kader yang aktif
3. PPT- VARIABEL TERPILIH DALAM PEMANTAUAN BUMIL DAN PASCASALIN - Copy.pptxdesabobos
油
Variabel penting dalam pemantauan fase hamil dan pasca persalinan mencakup usia ibu, jumlah anak, status gizi, dan riwayat kesehatan. Deteksi dini faktor risiko stunting meliputi skrining kehamilan, pertumbuhan janin, dan status gizi ibu. Google form digunakan untuk mendokumentasikan variabel-variabel tersebut guna memantau ibu hamil dan balita.
PPT Pelatihan Kader ILP di tingkat desa.pptherygusmayana
油
Pelatihan kader ILP di posyandu merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Posyandu sebagai salah satu bentuk LKD di tingkat desa, merupakan rekan kerja dari Pemdes dalam peningkatan derajar kesehatan masyarakat.
Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu mendukung perbaikan prilaku kesehatan, gizi, dan lingkungan serta memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, balita, dan keluarga berencana. Pelaksanaan Posyandu melibatkan kader dan
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut merangkum kegiatan Posyandu di Kabupaten Kotabaru, termasuk langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di Posyandu, deklarasi Loksado tahun 2017, kegiatan hari H dan hari berikutnya, sistem informasi Posyandu, serta kelengkapan administrasi Posyandu.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengelolaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di suatu wilayah, mencakup tujuan, pelaksanaan kegiatan, peran kader, dan manfaatnya. Posyandu bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan gizi melalui pemantauan pertumbuhan bulanan dan penyuluhan gizi. Keberhasilannya membutuhkan dukungan seluruh pihak termasuk kader yang aktif
3. PPT- VARIABEL TERPILIH DALAM PEMANTAUAN BUMIL DAN PASCASALIN - Copy.pptxdesabobos
油
Variabel penting dalam pemantauan fase hamil dan pasca persalinan mencakup usia ibu, jumlah anak, status gizi, dan riwayat kesehatan. Deteksi dini faktor risiko stunting meliputi skrining kehamilan, pertumbuhan janin, dan status gizi ibu. Google form digunakan untuk mendokumentasikan variabel-variabel tersebut guna memantau ibu hamil dan balita.
PPT Pelatihan Kader ILP di tingkat desa.pptherygusmayana
油
Pelatihan kader ILP di posyandu merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Posyandu sebagai salah satu bentuk LKD di tingkat desa, merupakan rekan kerja dari Pemdes dalam peningkatan derajar kesehatan masyarakat.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
2. TUJUAN UMUM
Setelah selesai mengikuti Pelatihan
Kader Posyandu, diharapkan para
Kader Posyandu dapat mengelola
dan melaksanakan kegiatan
minimal di Posyandu (5 PROGRAM
POSYANDU)
3. TUJUAN KHUSUS
1. Memahami tugas-tugas Kader Posyandu dalam mengelola
Posyandu.
2. Melakukan Penimbangan BB & Pengukuran TB secara
tepat & akurat
3. Mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat
(KMS).
4. Melakukan penyuluhan perorangan maupun kelompok.
5. Melakukan pencatatan Sistem Informasi Posyandu (SIP)
Posyandu.
6. Melakukan penilaian masalah Posyandu.
7. Melaksanakan Program Minimal di Posyandu (5 Program)
4. PENGERTIAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA
MASYARAKAT (UKBM) DARI, OLEH, UNTUK
DAN BERSAMA MASYARAKAT DALAM
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN DASAR
UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU
(AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
5. TUJUAN UMUM
UMUM
Mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
melalui Pemberdayaan Masyarakat
TUJUAN KHUSUS
Meningkatnya
Peran lintas sektor
dalam penyelenggaraan
Posyandu
Meningkatnya
cakupan
dan jangkauan
yankes dasar
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
Meningkatnya
Peran masyarakat
dalam penyelenggaraan
Upaya kes. dasar
6. SASARAN
Seluruh masyarakat, utamanya:
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui
4. PUS
FUNGSI
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi
dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar
sesama masyarakat dalam rangka mempercepat
penurunan AKI dan AKB
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
8. SEBELUM HARI BUKA
POSYANDU (H -)
HARI BUKA
POSYANDU (H)
SETELAH HARI BUKA
POSYANDU (H +)
TUGAS KADER POSYANDU
9. SEBELUM HARI BUKA POSYANDU (H -)
Timbangan Dacin, KMS, Buku Register, buku bantu & nama meja, Lembar Balik
Penyuluhan,. Contoh Menu seimbang & Vit.A, Oralit, Pil KB, Tablet Fe
Menyiapkan alat & bahan
Mengundang masyarakat
Menghubungi Pokja Posyandu & memastikan kehadiran
petugas
Pembagian tugas di 5 Meja & Pembuatan PMT
Melaksanakan pembagian tugas persiapan & pelaksanaan
hari buka posyandu
10. PENDAFTARAN
Mendaftar
Bayi/Balita & Ibu
hamil
MEJA 1
PENIMBANGAN
BALITA
9 LANGKAH
PENIMBANGAN!
MEJA 2 PENGISIAN KMS
Menilai BB Naik /
Tetap / Turun
MEJA 3
PENYULUHAN
MEJA 4 PELAYANAN OLEH
PETUGAS KESEHATAN
Imunisasi, KB,
Suplemen, Periksa
Kehamilan
MEJA 5
HARI BUKA POSYANDU
11. 11
1. D A TA N G K E
PO SYA N D U
2. D ID A FTA R 3. D ITIM B A N G
4. D IC A TA T D A LA M
B U K U /K M S
5. D IB A G I M A K A N A N /
K U EH
6. PU LA N G
1. D A TA N G K E
PO SYA N D U
2. D ID A FTA R 3. D ITIM B A N G
4. D IC A TA T D A LA M
B U K U /K M S
5. D IB A G I M A K A N A N /
K U EH
6. PU LA N G
PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU
POSYANDU SEBAGAI TEMPAT
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
12. DIAGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU
Didaftar dan
diberi nomor
urut
Ke ruang
tunggu
Ditimbang
Dicatat dlm
buku catatan
penimbangan
Diplot dlm KMS
dan diinterpretasi
Naik/
Sehat
PMT
Penyuluhan
PULANG
Tidak Naik:
Naik Kurang/
Turun/Tetap
KONSELING
Perlu PMT
Pemulihan
dan/atau
YanKesDas
Perlu
dirujuk ke
Puskesmas/RS
DATANG
Sesuai
nomor
urut
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 Dst.
13. 9 LANGKAH PENIMBANGAN
MENGGUNAKAN DACIN
1. Gantungkan dacin pd
penyangga kaki tiga atau
pelana rumah, periksalah
apakah dacin sdh terpasang
kuat
2. Sejajarkan batang dacin
dg mata penimbang
3.Letakkan bandul geser pd
angka nol, batang dacin
dikaitkan dg tali pengaman
4. Pasang sarung timbangan
yg kosong pada dacin
5. Seimbangkan dacin yg
sudah dibebani sarung
dengan cara mengikatkan
kantung yg sdh diisi pasir /
beras, diujung timbangan
sampai jarum seimbang
6. Anak ditimbang, geser
bandul sampai jarum
timbangan tegak lurus
7. Tentukan BB bayi atau
balita dengan membaca
angka diujung bandul geser
dan hasil dicatat di secarik
kertas berikut nama anak
8. Catat hasil penimbangan
9. Kembalikan bandul geser
pada angka nol . Masukkan
ujung batang dacin ke tali
pengaman . Baru anak
diturunkan
14. SETELAH HARI BUKA POSYANDU (H +)
Menilai hasil kegiatan & merencanakan
kegiatan bulan berikutnya
Penyuluhan Kelompok org tua Balita yg
berdekatan
Kunjungan Rumah
16. 5 PROGRAM POSYANDU
KESEHATAN IBU & ANAK (KIA)
KELUARGA BERENCANA (KB)
IMUNISASI
GIZI
PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN DIARE
17. KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL
BAYI DAN BALITA :
Penimbangan bulanan dan
penyuluhan gizi dan kesehatan
Pemberian paket pertolongan
gizi: Pemberian vitamin A,
pemberian paket
Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI), Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Imunisasi lengkap dan
pemantauan kasus lumpuh
layuh
Identifikasi
gangguan/penyakit,
pengobatan sederhana dan
rujukan, terutama
untuk diare, radang paru-paru
(Pnemonia)
IBU HAMIL:
Pemeriksaan Kehamilan
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) bagi Ibu
kurang gizi atau Kurang Energi
Kronis (KEK)
Pemberian tablet tambahan
darah (tablet besi)
Penyuluhan tentang gizi dan
kesehatan ibu
IBU NIFAS/MENYUSUI
Pemberian kapsul vitamin A
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Pelayanan nifas bagi ibu dan
bayinya dan pemberian tablet
tambah darah
Pelayanan KB
KIEK / Penyuluhan tentang
makanan selama menyusui,
ASI Eksklusif, perawatan nifas
dan perawatan bayi baru lahir,
pengenalan tanda bahaya dan
KB
21. PERTUMBUHAN :
Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu
Contoh: anak bertambah tinggi dan bertambah besar
PERKEMBANGAN :
Berkembangnya fungsi mental, psikomotor dan
sosial
Contoh: anak dari berbaring mampu duduk, berjalan,
dapat bergaul, dan bersosialisasi
22. Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi
Kebutuhan zat gizi meningkat pada masa percepatan
pertumbuhan
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK
adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan
dan kebutuhan gizinya seimbang
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK
adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan
dan kebutuhan gizinya tidak seimbang (kurang)
Status gizi normal ~ anak tumbuh normal
23. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi
Gizi Seimbang = Gizi Baik
Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi
Berat normal
24. Asupan zat gizi
Kebutuhan zat gizi
Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi
Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi
Berat kurang
25. Asupan zat gizi
Kebutuhan zat gizi
Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih
Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi
Berat lebih
26. 26
TUMBUH KEMBANG ANAK
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
U m ur Anak (bulan)
U
k
u
ra
n
fisik
Anak yang sehat akan tum buh
dan berkem bang dengan baik
Pertum buhan Anak
Perkem bangan anak
27. D
D
T
K
B
D
D
T
K
B
= Datang
= Daftar
= Timbang
= Kueh
= Bubar
= Deteksi
= Dini
= Tumbuh
= Kembang
= Balita
UMUM TERJADI
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
PENIMBANGAN
BULANAN
SEHARUSNYA
28. 1. DATANG KE
POSYANDU
2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG
PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU
4. DICATAT DALAM
BUKU REGISTER
5. DIBAGI MAKANAN/
KUEH
6. PULANG
29. 1. DATANG KE
POSYANDU
4. BB ANAK DICATAT
& DI PLOT KE KMS
2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG
5. DINILAI STATUS
PERTUMBUHAN
BERDASARKAN
KURVA BB ANAK
N = NAIK
T = TIDAK
NAIK
BGM, PERTAMA
DITIMBANG
KONFIRMASI
GIZI BURUK
TIDAK
GIZI
BURUK
DIRUJUK
6.
KONSELING
PELAYANAN GIZI
DAN KESEHATAN
DASAR
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU
30. 30
Pertumbuhan disebut BAIK :
N1 (tumbuh kejar) : bila BB naik dibanding bulan lalu
dan grafik berpindah ke pita yang lebih atas (tua)
N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan
grafik mengikuti pita warna yang sama
Pertumbuhan TIDAK BAIK :
T1 (tumbuh tidak memadai) : bila BB naik dibanding
bulan lalu tetapi grafik berpindah ke pita dibawahnya
(lebih muda)
T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap dibanding
bulan lalu, sehingga grafik di KMS mendatar
T3 (tumbuh negatif) : bila BB bulan ini turun dibanding
bulan lalu, sehingga grafik di KMS turun
PENAFSIRAN PERTUMBUHAN BALITA
DENGAN KMS (Lanjutan )
36. 36
Bila kecenderungan grafik N
pertumbuhan tidak bermasalah
Bila kecenderungan grafik T
pertumbuhan bermasalah
GIZI BURUK
POSISI STRATEGIS KMS DALAM
MONITORING PERTUMBUHAN
37. 37
Bila nilai (absolut) BB naik, tetapi grafik berpindah ke
pita yang lebih bawah (T1): kenaikkan/pertumbuhan
BB yang tidak memadai artinya pembentukan
jaringan baru lebih lambat dari anak yang sehat
Bila nilai BB tetap sehingga arah grafik mendatar (T2)
pertumbuhan berhenti artinya pembentukan
jaringan baru tidak terjadi
Bila nilai BB berkurang sehingga arah grafik menurun
(T3) pertumbuhan negatif artinya terjadi
penghancuran jaringan yang sebelumnya telah
terbentuk
POSISI STRATEGIS KMS DALAM
MONITORING PERTUMBUHAN (Lanjutan)
39. 39
Status Gizi:
Status Pertumbuhan:
B B B B B B K K
T T T T T T T T
B=Baik; K=Kurang; T=Tidak naik/Turun/Gagal tumbuh
Berat badan terus turun,
tetapi status gizi tetap baik
menjadi
gizi kurang
GANGGUAN PERTUMBUHAN
41. 41
GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan )
Penyebab yang paling sering kegagalan
kenaikan berat badan pada anak balita :
Demam
Batuk pilek, sesak nafas (ISPA)
Diare
Campak
Tuberkulosa
Gangguan telinga (otitis media)
Susah makan
Cacad bawaan (Labio-palato schizis, Congenital Heart
Disease, Neurology)
42. 42
POSYANDU SEBAGAI TEMPAT
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (Lanjutan ..)
Timbang
Plot hasil
penimbangan
Buat grafik
Pada KMS
Interpretasi
hasil penimbangan
Naik (N1, N2)
Tidak naik
(T1,T2, T3)
Rujuk
Cari pemecahan
masalah
Beri pujian
Analisa
Cari kemungkinan
penyebab
Alur pelacakan balita gizi buruk
43. RUJUKAN KASUS :
BB berada di Bawah Garis Merah (BGM)
T1, T2, T3 (walau BB masih > BGM)
Balita sakit
PERANAN POSYANDU SEBAGAI
SISTEM KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK
44. No Aspek yg
dimonitor
Arti Tindak Lanjut oleh Kader
1 Berat badan naik Anak sehat, gizi baik Keluarga balita diberi pujian dan diberi
dukungan untuk mempertahankan kondisi
anak sehat
2 Berat badan tidak
naik
Anak memiliki kemungkinan
makanannya
kurang dari segi jumlah atau mutu
gizinya,
atau terganggu kesehatannya (misalnya
:
cacingan, panas, campak, dll)
Diberikan makanan tambahan
揃 Penyuluhan gizi seimbang
揃 Perlu dirujuk ke sarana kesehatan
(Puskesmas/Rumah Sakit)
3 Di Bawah garis
merah
Anak perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam tumbuh kembangnya
揃 Anak belum tentu terganggu tumbuh
kembangnya, perlu pengecekan
panjang / tinggi badannya
揃 Anak tersebut memang perlu
perhatian
khusus jika tubuhnya kurus
Perlu pemberian makanan tambahan (PMT)
yang diselenggarakan oleh Posyandu
揃 Perlu penyuluhan gizi oleh kader/petugas gizi
Puskesmas
揃 Perlu dirujuk ke sarana kesehatan
(puskesmas/Rumah sakit) untuk di tindak
lanjuti
4 Titik-titik berat
badan dalam KMS
terputus-putus
(tidak teratur)
Orang tua kurang giat memantau
proses
tumbuh kembang anak
Pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat
memantau proses tumbuh kembang anak
揃 Diberi motivasi untuk menimbang setiap bula
DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH
45. PANJANG BADAN adalah istilah atau terminologi
yang dipakai bila anak diukur BERBARING (atau
anak belum dapat berdiri)
TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologi
yang dipakai bila anak diukur BERDIRI (atau
anak sudah dapat berdiri)
Istilah Panjang Badan
dan Tinggi Badan
46. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN
ATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN
Bagian pertama alat ukur
panjang badan Bagian kedua alat ukur panjang
badan di taruh terbalik
Sekrup pengikat kedua
bagian alat ukur
Alat geser
47. Sekrup pengikat di buka
kedua bagian alat ukur dilepas
dan siap untuk disambungkan
Pasak kayu
Lubang tempat
pasak kayu di
masukkan
49. Posisi alat geser menempel rapat di dinding
tempat kepala anak menempel
Ujung pita pengukur ditarik dan baud pengikatnya
dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat di
di bagian ujung alat ukur
Pita pengukur
50. Putar sekrup pengikat ke kanan
atau ke kiri sampai angka pada
jendela baca menunjukkan NOL
Jendela baca
Alat geser menempel
rapat ke dinding alat
ukur
0
53. Alat Ukur Tinggi Badan (Microtoise)
Pita pengukur tinggi badan
Tempat paku atau perekat untuk
menempelkan alat ke dinding
Sisi
siku-siku
yang
menempel
ke
dinding
Sisi siku-siku yang menempel
ke kepala anak
Jendela pembaca angka
tinggi badan anak
54. CARA
MEMASANG
MICROTOISE
2. Pilih dinding yang rata dan
tegak lurus ke lantai
1. Pilih lantai yang rata
3. Letakkan microtoise dgn bagian yang
akan menempel pada kepala anak
rapat di lantai
4.
Tarik
pita
ke
atas
menempel
di
dinding
sampai
pada
jendela
baca
menunjukkan
angka
NOL
5. Pakukan atau rekatkan ujung
pita ke dinding