Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita di posyandu yang meliputi proses penimbangan, pencatatan, penilaian status gizi, dan tindakan yang diberikan berdasarkan hasil penilaian tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dijelaskan seperti fasilitas, kelengkapan, jumlah dan pelatihan petugas posyandu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemant
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
油
Dokumen ini memberikan standar operasional prosedur untuk penatalaksanaan balita gizi buruk di Puskesmas Kalimanggis. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita yang gizinya buruk dan menargetkan balita berusia 0-59 bulan yang mengalami gizi buruk. Prosedur yang dijelaskan meliputi persiapan, pelaksanaan yang terdiri dari pemeriksaan medis, anamnesa, penentuan kebutuhan gizi, pemberian p
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengisian dan pembacaan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berisi data pertumbuhan dan informasi perkembangan anak dari lahir hingga usia 5 tahun. Dokumen menjelaskan jenis-jenis catatan pada KMS seperti berat badan, ASI, imunisasi, dan aspek yang dimonitor untuk menilai pertumbuhan anak. Cara membaca KMS adalah dengan menghubungkan titik berat badan bul
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
油
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan pemberian dan pendampingan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka ibu hamil KEK, kematian bayi dan ibu, serta bayi berat lahir rendah dengan memberikan makanan tambahan lokal selama 90 hari dan memantau perkembangan berat badan serta lingkar lengan atas ibu hamil. Kegiatan akan dilaks
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Administrasi dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan PMT lokal.pdfImoelzAdhy
油
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil dan balita di beberapa desa, mencakup perencanaan, anggaran, pelaksanaan, dan pelaporannya.
Kerangka acuan ini membahas strategi pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Dokumen ini menjelaskan pentingnya menyusui bayi secara eksklusif hingga umur 6 bulan sesuai rekomendasi WHO/UNICEF, serta merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan evaluasi untuk mendukung program tersebut.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
油
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri, edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita, serta pengolahan bahan pangan dan penyajian makanan yang memenuhi syarat gizi dan keamanan dalam rangka pemberian makanan tambahan lokal.
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
油
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Dokumen tersebut berisi pedoman dan contoh-contoh program gizi untuk ibu hamil, termasuk rekomendasi asupan gizi, contoh pola makan, materi konseling gizi, dan contoh-contoh pangan tambahan berbasis sumber daya lokal.
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peran dan tugas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Kader bertugas sebagai penggerak masyarakat, penyuluh kesehatan, serta melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana di Posyandu. Tugas-tugas tersebut meliputi penggerakan masyarakat, penyuluhan kesehatan, identifikasi masalah, serta pencatatan dan pelaporan data di Posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kader Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Posyandu oleh kader, khususnya dalam melaksanakan 5 program Posyandu dan tugas-tugas penting kader seperti penimbangan, pemberian suplemen, imunisasi, dan penyuluhan gizi.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Administrasi dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan PMT lokal.pdfImoelzAdhy
油
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil dan balita di beberapa desa, mencakup perencanaan, anggaran, pelaksanaan, dan pelaporannya.
Kerangka acuan ini membahas strategi pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Dokumen ini menjelaskan pentingnya menyusui bayi secara eksklusif hingga umur 6 bulan sesuai rekomendasi WHO/UNICEF, serta merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan evaluasi untuk mendukung program tersebut.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
油
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri, edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita, serta pengolahan bahan pangan dan penyajian makanan yang memenuhi syarat gizi dan keamanan dalam rangka pemberian makanan tambahan lokal.
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
油
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Dokumen tersebut berisi pedoman dan contoh-contoh program gizi untuk ibu hamil, termasuk rekomendasi asupan gizi, contoh pola makan, materi konseling gizi, dan contoh-contoh pangan tambahan berbasis sumber daya lokal.
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peran dan tugas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Kader bertugas sebagai penggerak masyarakat, penyuluh kesehatan, serta melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana di Posyandu. Tugas-tugas tersebut meliputi penggerakan masyarakat, penyuluhan kesehatan, identifikasi masalah, serta pencatatan dan pelaporan data di Posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kader Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Posyandu oleh kader, khususnya dalam melaksanakan 5 program Posyandu dan tugas-tugas penting kader seperti penimbangan, pemberian suplemen, imunisasi, dan penyuluhan gizi.
Pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu bertujuan untuk mengetahui status pertumbuhan secara teratur dan dini, memberikan intervensi pada anak dengan gangguan pertumbuhan, serta memberikan konseling kepada orang tua. Hal penting yang perlu diperhatikan meliputi cara plot berat badan di KMS, teknik penimbangan yang benar, penghitungan umur yang tepat, serta penilaian dan tindak lanjut pada anak yang tidak tumbuh sesuai
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian resiko bencana oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP). Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan konsep bahaya, kerentanan, kemampuan, dan resiko bencana serta cara melakukan penilaian resiko bencana dengan mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kontinjensi sebagai suatu proses perencanaan kedepan untuk menghadapi situasi yang belum pasti terjadi agar dapat mencegah atau menangani dampaknya lebih baik. Dokumen tersebut juga membahas mengenai definisi kontinjensi dan rencana kontinjensi, kapan sebaiknya dilakukan perencanaan kontinjensi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan, meliputi pengertian bencana, jenis bencana alam dan ulah manusia, dampaknya terhadap kesehatan, serta kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan dan rekonstruksi."
Dokumen tersebut membahas prosedur penyuntikan yang aman, meliputi penggunaan alat suntik sekali pakai, teknik penyuntikan yang benar, pencegahan luka tusukan jarum, dan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi."
Maaf, saya tidak bisa menjawab kasus 7-12 karena informasi yang diberikan masih kurang lengkap. Perlu ditanyakan informasi lebih lanjut seperti status kehamilan saat ini, usia kehamilan, dll agar bisa menentukan status dan jadwal pemberian TT.
MTBS adalah upaya untuk menurunkan angka kematian balita dengan peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit di sarana kesehatan. Strategi MTBS mencakup penatalaksanaan penyakit utama balita seperti ISPA, diare, campak, malaria dan malnutrisi secara bersamaan. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian balita terkait penyebab utama penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Standar kompetensi bidan mencakup 9 bidang utama keahlian, meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, keluarga berencana, gangguan reproduksi, hingga kesehatan komunitas sesuai budaya lokal. Kompetensi inti meliputi pemberian perawatan kesehatan yang bermutu tinggi pada setiap tahapan kehidupan reproduksi wanita.
1. Beberapa variabel psikologis seperti kepribadian, proses belajar, dan pusat kontrol pribadi mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi.
2. Perilaku individu dipengaruhi oleh karakteristik biografis, kemampuan kerja, dan interaksi antara kepentingan individu dan organisasi.
3. Teori-teori belajar seperti klasikal dan operant conditioning dapat menjelaskan bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku manusia mel
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di SD, SMP, dan SMA. Program UKS bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kesehatan, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat, dan memelihara kesehatan siswa. Program UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pem
The document discusses occupational health and industrial hygiene. It covers topics like temperature, humidity, air pressure, ventilation, lighting, dust, and other physical, chemical, and biological factors in the work environment. Maintaining appropriate standards for these factors is important for worker health, productivity, and efficiency. Exposure to conditions outside recommended limits can negatively impact the body and increase health issues, fatigue, and errors.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengarusutamaan gender dalam bidang kesehatan. Gender tidak sama dengan jenis kelamin namun merujuk pada perbedaan hak, peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan akibat nilai-nilai sosial budaya. Rekonstruksi sosial diperlukan untuk menghilangkan bias gender. Pengarusutamaan gender bertujuan mencegah ketidaksetaraan dengan mempertimbangkan gender dalam ke
2. CIRI CIRI PERTUMBUHAN MERUPAKAN PERUBAHAN YANG DAPAT DIUKUR. MENGIKUTI PERJALANAN WAKTU DALAM KEADAAN NORMAL MEMMILIKI JALUR TERTENTU UNTUK SETIAP ANAK (GROWTH TRAJECTORY)
3. Pertumbuhan memiliki pengertian perubahan ukuran fisik dari waktu ke waktu. Ukuran fifik tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi dimensi, proporsi maupun komposisiny yang lebih dikenal dengan sebutan antropomentri. Oleh karena pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan mengikuti perjalanan waktu maka pertumbuhan pada manusia dapat diartikan pula sebagai perubahan antropometri dari waktu ke waktu
4. GIZI SEIMBANG ? Pertumbuhan seimbang Pertumbuhan terganggu Tidak Ya Indikasi perkembangan Keadaan Gizi Baik Indikasi perkembangan Keadaan gizi yang memburuk
5. Ke Posyandu Ditimbang Plot dlm KMS Tumbuh Baik Lakukan Tindakan Lakukan Konfirmasi Naik Tidak Baik BGM Bagaimana BB Anak ( Dinilai Per Kembangannya)
6. Ada subyek yaitu anak Balita Ada KMS alat timbang Ada partisipasi masyarakat Ada proses penimbangan(petugas dan tempat) Ada penilaian pertumbuhan balita (N/T) Ada tindakan (KIE dan Intervensi/rujukan)
7. KEGIATAN DASAR PEMANTAUAN DAN PROMOSI PERTUMBUHAN BALITA (PPPB) 1. Pendaftaran 2. Penimbangan 3. Pencatatan hasil penimbangan 4. Pengisian KMS + Plotting Berat Badan anak 5. Penilaian Status Pertumbuhan Anak: Naik, Naik Tidak Cukup, Tidak naik (Turun/Tetap) 6. Konseling Gizi 7. Pelayanan Gizi dan Kesehatan Dasar
8. Didasarkan pada penilaian PENCAPAIAN PERTUMBUHAN (GROWTH ACHIEVEMENT) 1. Indeks BB/U menyatakan Apakah Berat Badan yang dicapai pada UMUR tertentu sesuai dengan NORMA (rujukan) 2. Indeks TB/U menyatakan Apakah Tinggi Badan yang dicapai pada UMUR tertentu sesuai dengan NORMA (rujukan) 3. Indeks BB/TB menyatakan Apakah Berat Badan yang dicapai pada TINGGI tertentu sesuai dengan NORMA (rujukan) PENILAIAN STATUS GIZI DENGAN INDEKS ANTROPOMETRI: BB/U, TB/U dan BB/TB
9. PENCAPAIAN PERTUMBUHAN YANG BAIK Mengontrol Kecepatan Pertumbuhan Balita ( Growth Velocity ) Penimbangan balita secara teratur setiap bulan Kegiatan Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan Balita ( PPPB )
10. PENCAPAIAN PERTUMBUHAN YANG BAIK STATUS GIZI BAIK Merupakan refleksi dari Jumlah Zat Gizi yang dikonsumsi Sesuai dengan Jumlah Zat Gizi yang dibutuhkan (Gizi Seimbang) Keadaan Kesehatan Anak yang Baik
11. +2 M -2 -2 +2 M +2 -2 M BB/TB BB/UM TB/UM 12 13 14 9 10 11 8 2 1 3 5 4 6 7 15 16 17
12. 1. BB/UM: Karena berat badan berhubungan linier dengan Tinggi Badan, maka indikator BB/UM dapat memberikan gambaran masalah gizi masa lalu atau KRONIS . Disamping itu karena berat badan juga labil terhadap perubahan yang terjadi, maka BB/UM juga memberikan gambaran masalah gizi saat kini ( AKUT ). KARAKTERISTIK INDIKATOR ANTROPOMETRI
13. Hambatan pertumbuhan pada tinggi badan berlangsung pada kurun waktu yang cukup lama, dari beberapa bulan sampai beberapa tahun. Oleh karena itu indikator TB/UM memberikan indikasi masalah pada masa lalu ( KRONIS ). Banyaknya jumlah anak yang pendek memberi- kan indikasi bahwa di masyarakat bersangkutan ada masalah yang sudah berlangsung cukup lama. Perlu dipelajari apa masalah dasar dari gangguan pertumbuhan ini sebelum dilakukan program perbaikan gizi secara komprehensif. 2. TB/UM
14. Pada keadaan yang baik BB seseorang akan berbanding lurus dengan TB-nya. Dengan kata lain BB akan proporsional dgn TB-nya. Bila terjadi kondisi yang kurang baik dalam waktu cepat, BB akan berubah karena sifat BB yang labil sedangkan TB tidak terpengaruh. AKibatnya BB dalam waktu singkat akan menjadi tidak proporsi- onal dengan TB-nya. Oleh karena itu indikator BB/TB memberikan gambaran tentang status gizi saat kini atau masalah gizi AKUT . 3. BB/TB
15. CARA MENGHITUNG UMUR ANAK YANG SEDERHANA TAPI CUKUP AKURAT 1. TANGGAL UKUR 4 4 1998 2. TANGGAL LAHIR 15 9 1994 DIKURANGKAN -11 HARI - 5 BULAN 4 TAHUN DIKONVERSIKAN KE BULAN -0 BULAN - 5 BULAN 48 BULAN JUMLAHKAN = -0 BULAN 5 BULAN + 48 BULAN = 43 BULAN HARI BULAN TAHUN
16. TUJUAN UTAMA KEGIATAN PPPB 1. Mengetahui status pertumbuhan balita dari waktu ke waktu secara teratur 2. Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya gangguan pertumbuhan pada individu balita 3. Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi) segera pada anak yang mengalami gangguan pertumbuhan agar dapat dikembalikan ke jalur pertumbuhan normalnya 4. Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak dalam upaya mempertahankan atau meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan anak
17. FAKTOR-2 YANG BERPENGARUH PADA PENINGKATAN KUALITAS PPPB PPPB Tempat yang memadai untuk kegiatan Jumlah kader/ petugas yang cukup Alat timbang yang layak pakai Kelengkapan lain: pedoman , alat penyuluhan, alat konseling, buku register, KMS, dll. Partisipasi masyarakat Dukungan tokoh formal, non-formal Pelatihan kader/ petugas dan Pelatihan ulang Monitoring dan Evaluasi Suplai peralatan dan kelengkapan kegiatan
18. BERAPA BANYAK PETUGAS (KADER) YANG OPTIMAL UNTUK KEGIAYAN PPPB 1. Pendaftaran 1 orang 2. Penimbangan 1 orang 3. Pencatatan hasil penimbangan 1 orang 6. Konseling Gizi 1 orang 7. Pelayanan Gizi dan Kesehatan Dasar 1 orang JUMLAH KADER/PETUGAS OPTIMAL = 6 ORANG 4. Pengisian KMS + Plotting Berat Badan anak 5. Penilaian Status Pertumbuhan Anak: Naik, Naik Tidak Cukup, Tidak naik (Turun/Tetap) 1 orang
19. FASILITAS YANG DIPERLUKAN UNTUK KEGIATAN PPPB Tempat yang memadai bagi : 1. Ibu-ibu/pengasuh balita menunggu giliran untuk dipanggil menimbang anak, dst. Juga untuk petugas/kader memberikan penyuluhan 2. Kader/Petugas untuk melakukan kegiatan PPPB 3. Pemasangan alat timbang (dacin)
20. KELENGKAPAN YANG DIPERLUKAN UNTUK KEGIATAN PPPB 1. Timbangan yang layak pakai dan alat penggantungnya yang aman 2. Buku pendaftaran (registrasi) 3. Buku catatan hasil penimbangan 4. Kartu Menuju Sehat (KMS) 5. Buku yang berisi pedoman bagi setiap komponen Kegiatan PPPB 6. Alat-alat penyuluhan dan konseling 7. Perlengkapan untuk pelayanan gizi dan kesehatan dasar
21. KEGIATAN PENUNJANG YANG DIPERLUKAN UNTUK KEGIATAN PPPB 1. Pelatihan bagi kader/petugas untuk pelaksanaan PPPB dan refreshing secara berkala (misal: setahun sekali) 2. Pembinaan rutin bagi kader/petugas 3. Pemeriksaan kelayakan alat timbang secara berkala (misal: setahun sekali) 4. Pengecekan ketersediaan kelengkapan PPPB secara berkala (misal: 6 bulan sekali)
22. DIAGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN PPPG Didaftar dan diberi nomor urut Ke ruang tunggu Ditimbang Dicatat dlm buku catatan penimbangan Diplot dlm KMS dan diinterpretasi Naik/ Sehat PMT Penyuluhan PULANG Tidak Naik: Naik Kurang/ Turun/Tetap KONSELING Perlu PMT Pemulihan dan/atau YanKesDas Perlu dirujuk ke Puskesmas/RS DATANG Sesuai nomor urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dst.
23. BAGAIMANA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT/TOKOH FORMAL/INFORMAL/ LSM/DAN SWASTA 1. Libatkan mereka dalam PROSES PERENCANAAN kegiatan 2. Libatkan mereka dalam PROSES PELAKSANAAN kegiatan 3. Libatkan mereka dalam PROSES MONITORING dan EVALUASI (MONEV) 4. Tumbuhkan perasaan bahwa kegiatan PPPB memberi manfaat dan keuntungan bagi mereka (Shared Benefit)
24. BAGAIMANA MENILAI EFEKTIVITAS PPPB Apa Indikatornya (CONTOH): INPUT: a. % K/S, % D/S a. % Kader/petugas yang sudah dilatih OUTPUT: b. % Ibu/Pengasuh yang menerima konseling c. Rata-2 Skor Pengetahuan dan Sikap Ibu/ Pengasuh b. % Posyandu dgn dacin layak pakai c. % Posyandu yg memiliki kelengkapan PPPB
25. OUTCOME: a. % N/D b. Rata-2 lama memberikan ASI ekslusif c. % Ibu memberikan ASI ekslusif sampai 6 bln dari jumlah ibu yg memiliki anak>= 6 bln d. % Ibu memperkenalkan MP-ASI pada umur 6-9 bln dari jumlah ibu yg memiliki anak>= 9 bln IMPACT: % Balita 6-24 bln yg memiliki berat badan rendah (<=-2 SD BB/U) dari anak umur 6-24 bln yang ditimbang
33. KESALAHAN PENENTUAN UMUR ANAK Angka di bawah ini adalah Umur anak Kolom ini diisi bulan penimbangan UMUR dan BULAN PENIMBANGGAN SERING TIDAK COCOK dapat berbeda 1-2 bulan Hal ini dapat disebabkaan oleh: Perhitungan umur yang kurang tepat Jadwal penimbangan yang tidak teratur Penempatan bulan penimbaan yang salah APA AKIBATNYA? Dapat salah interpretasi status pertumbuhan anak
36. AKURASI KADER PENIMBANG 70 kader tidak akurat 2 kader akurat 65 kader tidak benar menimbang 5 kader benar menimbang 64 kader tidak tahu cara menimbang 1 kader tahu cara menimbang (1,5%) 59 Kader salah Mengatur posisi Bandul timbangan 81,9% 90,3% 88,9% 54 kader tidak memperoleh pembinaan yang baik 75,0% + 10 kader memperoleh pembinaan baik 72 kader penimbang + + + 97,2% 2,8% 6,9% 0,4% 13,9%
38. PERSENTASE KADER MENURUT JUMLAH KESALAHAN INTERPRETASI STATUS PERTUMBUHAN (Dit BGM, Sukabumi 2003)
39. JUMLAH KADER MENURUT CARA INTERPRETASI STATUS PERTUMBUHAN (Dit BGM, Sukabumi 2003) DENGAN KURVA BB ASAL NAIK BERAT BADAN % % SARAT JEBAKAN KESALAHAN STATUS PERTUMBUHAN
40. SUDAH SIAPKAH KITA MELAKUKAN PEMANTAUAN DAN PROMOSI PERTUMBUHAN BALITA (PPPB)
42. BILA BELUM SIAP Lakukan asesmen terhadap semua persyaratan untuk implementasi PPPB 2. Lakukan persiapan: Galang partisipasi masyarakat/tokoh masyarakat formal/non-formal/swasta Fasilitas dan kelengkapan pelaksanaan PPPB Pelatihan kader/petugas pelaksana PPPB
43. Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan hanya SATU bagian dari Persyaratan Peningkatan Kualitas Pemantauan Pertumbuhan Balita Persyaratan lain tergantung dari keberhasilan kita dalam menggalang partisipasi masyarakat dan pihak lain PERTANYAAN TERAKHIR Siapa-siapa saja yang bertanggung jawab dalam suksesnya implementasi kegiatan PPPB sebagai salah satu STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS ? BAGAIMANA DENGAN BUKU STANDAR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ?