Permainan Tradisional indonesia yang sering dimainaknsmpn13math
油
erikut ini adalah daftar permainan anak tradisional yang bisa anak-anak mainkan bersama teman.
Cublak Cublak Suweng. ...
2. Bermain Layangan. ...
Permainan Tradisional Petak Umpet. ...
Permainan Tradisional Bola Bekel. ...
6. Permainan Tradisional Gundu. ...
7. Permainan Lompat Tali Karet. ...
Permainan Tradisional Congklak
Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina mengatakan bahwa menurut data dari Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia terdapat 2.600 permainan tradisional di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di seluruh dunia.
PERTANDINGAN BLOGGING 2010-ENTRI KELIMA-KETIGA BELASbmhairul10
油
Dokumen tersebut membahas tiga permainan tradisional Melayu yaitu congkak, guli, dan makanan tradisional seperti rendang dan pulut kuning. Congkak dan guli adalah permainan yang melibatkan biji-bijian yang dimasukkan ke dalam lubang papan atau tanah. Rendang adalah masakan daging lembu populer yang dimasak dengan santan, rempah, dan gula jawa. Pulut kuning dibuat dengan mewarnai beras dengan kunyit unt
Permainan tradisional Konda-Kondi berasal dari Melaka dan populer di kalangan kanak-kanak lelaki Melayu. Ia melibatkan dua pasukan yang menggunakan dua batang kayu berbeza saiz untuk melayangkan dan memukul kayu pendek ke udara sebelum ditangkap lawan. Skor ditentukan melalui jarak jatuh kayu. Peraturan dan cara bermain telah diterangkan dengan terperinci dalam dokumen ini.
Dokumen tersebut mendeskripsikan 18 jenis permainan tradisional Indonesia, termasuk petak umpet, bola bekel, gundu atau kelereng, lompat tali, egrang, benteng sodor, ular naga panjang, engklek, congklak, pletekon, gasing atau panggalan, layangan, sepak bola kampung, mobil-mobilan, masak-masakan, dan bambu betung. Permainan-permainan tersebut umumnya dimainkan oleh anak-anak dan mas
Laporan ini membahas dua permainan tradisional yaitu engklek dan dakon. Engklek adalah permainan lompat yang melatih keseimbangan dan koordinasi, sementara dakon melatih kemampuan berhitung dan strategi dengan menggerakkan biji di papan permainan. Kedua permainan ini memberikan manfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai permainan tradisional Malaysia seperti batu seremban, gasing, dan konda kond. Batu seremban melibatkan menangkap batu kecil dengan tangan, gasing melibatkan melempar dan memukul bola anyaman, sedangkan konda kond melibatkan memukul kayu pendek dengan kayu panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang permainan tradisional Tuju Lubang dan inovasi dari permainan tersebut yaitu Permainan Sarang Lebah. Tuju Lubang berasal dari kegiatan nelayan mengumpulkan kerang dan anak-anak memanfaatkan kulit kerang yang terbuang untuk bermain dengan melemparkannya ke lubang. Permainan Sarang Lebah mengubah permainan asli dengan menggunakan bola pingpong dan papan dengan lubang, dimana murid dap
Permainan tradisional seperti congkak, galah panjang dan teng-teng melibatkan pengiraan dan kepintaran. Permainan-permainan ini dimainkan dengan menggunakan alat sederhana seperti papan, getah dan gundu. Cara bermainnya mudah namun menguji ketangkasan dan daya ingatan pemain.
Permainan tradisional Melayu seperti congkak, wau, dan konda-kondi telah ada sejak zaman dahulu sebagai hiburan dan untuk mempertahankan identiti budaya. Congkak melibatkan pemain menggerakkan biji-biji di atas papan berlubang, manakala wau dan layang-layang diterbangkan dengan menarik tali. Konda-kondi pula melibatkan pemain melempar dan memukul kayu pendek dengan kayu panjang untuk m
Dokumen tersebut menjelaskan tentang permainan tradisional Egrang dari Indonesia. Permainan ini melibatkan berdiri di atas dua batang bambu dan berlomba atau saling menjatuhkan lawan. Egrang dapat dimainkan oleh anak-anak berusia 7-13 tahun dan hanya memerlukan dua batang bambu sebagai peralatannya.
Makalah ini membahas dua permainan tradisional yaitu boi-boian dan benteng. Permainan boi-boian berasal dari Jawa Barat yang melibatkan dua kelompok yang saling melempar bola kertas untuk menjatuhkan menara batu lawan. Sedangkan permainan benteng melibatkan dua kelompok yang saling berusaha menyentuh markas lawan dengan aturan tertentu. Kedua permainan bertujuan untuk mengasah kerja sama, ketelit
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai permainan tradisional Malaysia seperti batu seremban, gasing, dan konda kond. Batu seremban melibatkan menangkap batu kecil dengan tangan, gasing melibatkan melempar dan memukul bola anyaman, sedangkan konda kond melibatkan memukul kayu pendek dengan kayu panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang permainan tradisional Tuju Lubang dan inovasi dari permainan tersebut yaitu Permainan Sarang Lebah. Tuju Lubang berasal dari kegiatan nelayan mengumpulkan kerang dan anak-anak memanfaatkan kulit kerang yang terbuang untuk bermain dengan melemparkannya ke lubang. Permainan Sarang Lebah mengubah permainan asli dengan menggunakan bola pingpong dan papan dengan lubang, dimana murid dap
Permainan tradisional seperti congkak, galah panjang dan teng-teng melibatkan pengiraan dan kepintaran. Permainan-permainan ini dimainkan dengan menggunakan alat sederhana seperti papan, getah dan gundu. Cara bermainnya mudah namun menguji ketangkasan dan daya ingatan pemain.
Permainan tradisional Melayu seperti congkak, wau, dan konda-kondi telah ada sejak zaman dahulu sebagai hiburan dan untuk mempertahankan identiti budaya. Congkak melibatkan pemain menggerakkan biji-biji di atas papan berlubang, manakala wau dan layang-layang diterbangkan dengan menarik tali. Konda-kondi pula melibatkan pemain melempar dan memukul kayu pendek dengan kayu panjang untuk m
Dokumen tersebut menjelaskan tentang permainan tradisional Egrang dari Indonesia. Permainan ini melibatkan berdiri di atas dua batang bambu dan berlomba atau saling menjatuhkan lawan. Egrang dapat dimainkan oleh anak-anak berusia 7-13 tahun dan hanya memerlukan dua batang bambu sebagai peralatannya.
Makalah ini membahas dua permainan tradisional yaitu boi-boian dan benteng. Permainan boi-boian berasal dari Jawa Barat yang melibatkan dua kelompok yang saling melempar bola kertas untuk menjatuhkan menara batu lawan. Sedangkan permainan benteng melibatkan dua kelompok yang saling berusaha menyentuh markas lawan dengan aturan tertentu. Kedua permainan bertujuan untuk mengasah kerja sama, ketelit
2. suatu hasil budaya masyarakat, yang berasal dari zaman
yang sangat tua, yang telah tumbuh dan hidup hingga
sekarang, dengan masyarakat pendukungnya yang
terdiri atas tua muda, laki perempuan, kaya miskin, rakyat
bangsawan dengan tiada bedanya
APA ITU PERMAINAN TRADISIONAL?
3. PERMAINAN TANPA ALAT
1. ABC LIMA DASAR
2. PETAK UMPET
3. KUCING-KUCINGAN
4. ULAR NAGA PANJANG
5. GALA PANJANG
6. ENGKLEK/STATAK
5. PETAK UMPET
PERMAINAN INI ADALAH
PERMAINAN YANG DAPAT
DIMAINKAN MINIMAL 2 ORANG
ATAU LEBIH,
PERMAINAN INI DAPAT DI
MAINKAN DI DALAM ATAU DI
LUAR RUANGAN
8. Permainan ini di isi 6-10 orang dan dibagi dua tim. Tim pertama menjaga garis
atau galah yang telah dibuat dan tim kedua menjadi musuh atau siapa yang
akan melewati penjaga tersebut. Permainan harus seimbang, tidak boleh yang
satu ganjil dan yang satu genap.
permainan tradisional ini atau jika kita pernah bermain langsung dan ikut serta
dalam permainan Galah Panjang adalah menjaga suatu negara dari penjajah.
Dimana yang menjaga garis adalah penjaga dan yang mau melewati garis itu
adalah penjajah.
10. Engklek/statak adalah permainan tradisional anak-anak yang dimainkan di atas bidang
berupa gambar delapan kotak dan satu gambar gunung. Gambar sebagai bidang
permainan tersebut dibuat di lantai, jalanan, tanah lapang, dan tempat datar lainnya.
Biasanya, gambar di buat dengan kapur tulis, arang, dan kayu jika dibuat di atas tanah.
Engklek/statak dapat dimainkan sendiri atau bersama-sama. Jika dilakukan bersama-
sama, pengundian urutan pemain dapat dilakukan dengan hompimpa atau suit.
Permainan ini menggunakan alat bernama gaco, yaitu berupa potongan genteng atau
batu yang pipih. Gaco dilempar pada kotak pertama. Setelahnya, pemain mulai
melompat-lompat dengan satu kaki dari satu kotak ke kotak lain secara berurutan,
kecuali kotak tempat gaco.
11. PERMAINAN MENGGUNAKAN ALAT
1. Egrang. 5. Kelereng.
2. Lompat tali karet. 6. Layang-
layang.
3. Congklak. 7. Patok lele.
4. Bakiak. 8. Gasing.
13. EGRANG
Egrang merupakan salah satu permainan tradisional khas Indonesia yang juga
digolongkan sebagai bagian dari olahraga tradisional.
Permainan ini menggunakan alat berupa kayu/bambu yang telah di modifikasi
yang di jadikan sebagai pijakan.
Permainan ini rakyat ini tentunya sulit di lakukan untuk pemula. Dikarenakan
membutuhkan keseimbangan untuk dapat berjalan menggunakan engrang.
16. Cara bermain patok lele terbilang sederhana dan membutuhkan peralatan yang mudah untuk diperoleh.
Patok lele hanya membutuhkan dua buah kayu berukuran masing-masing kurang lebih 10 cm sebagai kayu
anak dan berukuran 30 cm sebagai kayu induk. Permainan patok lele juga membutuhkan sebuah lubang
untuk memasang tongkat yang akan dilempar agar dapat diungkit dengan tongkat lainnya; dapat juga
dengan menyusun beberapa bilah kayu/bata jika tidak dapat membuat lubang.
Kelompok permainan dibagi menjadi dua kelompok/tim. Tim pertama bertindak sebagai pemukul kayu dan
tim kedua berperan sebagai kubu penjaga atau penangkap kayu anak. Masing-masing kelompok terdiri
atas beberapa pemain.
Selanjutnya, tim pemukul kayu akan menentukan urutan pemain yang akan melakukan permainan. Pemain
pertama yang mendapat giliran akan meletakkan potongan kayu anak di atas lubang/susunan kayu,
lantas dicungkil dari bawah menggunakan potongan kayu induk. Cungkilan dilakukan ke atas atau ke arah
tim yang bertindak sebagai kubu penjaga dan telah bersiap siap untuk menangkap kayu anak yang
dilemparkan.
Jika potongan kayu anak berhasil ditangkap, maka tim penangkap menang.
Namun, apabila tidak ada seorang pun anggota tim penjaga yang mampu menangkap potongan
kayu anak yang dilempar oleh tim pelempar, maka tim penjaga harus melemparkan kembali
potongan kayu anak ke arah kayu induk yang telah diletakkan melintang diatas lubang oleh tim
pelempar. Jarak melempar berdasarkan tempat kayu anak jatuh.
Jika lemparan dari tim penjaga berhasil mengenai potongan kayu induk, maka tim pelempar
dinyatakan kalah dan harus bertukar posisi dengan tim penjaga untuk bertindak sebagai tim
penjaga.
20. Congklak dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan menggunakan
papan yang terbuat dari kayu atau plastik. Ukuran papan kurang lebih 40 - 50
sentimeter. Papan tersebut berisi 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan
lubang besar di kedua sisi (kanan dan kiri). Masing-masing permainan dibagi
tujuh lubang dan satu lubang besar. Setiap lubang kecil di isi 5-7 biji kerang
atau sawo, sedangkan lubang besar dibiarkan kosong. Lubang besar dianggap
sebagai gudang penyimpanan pemainan.
Cara bermainnya adalah dua orang pemain ini secara bergantian untuk
memilih satu lubang kecil miliknya. Kemudian, biji pada lubang tersebut
dipindahkan satu per satu ke lubang lain searah jarum jam, sampai biji dalam
genggaman habis. Permainan akan berakhir saat biji di semua lubang kecil
kosong dan berpindah ke lubang besar. Pemenangnya adalah ditentukan dari
jumlah biji terbanyak di lubang besar masing-masing pemain.
23. Bakiak merupakan permainan tradisional anak-anak yang berasal dari Sumatera
Barat. Permainan ini kerap digunakan dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia setiap 17 Agustus. Permainan tradisional ini dimainkan secara bersama-
sama dan berkelompok.
Bakiak yang digunakan untuk permainan merupakan bakiak yang terbuat dari papan
panjang yang dapat digunakan oleh tiga orang atau lebih secara bersama-sama.
Permainan bakiak ini harus melangkah dan dengan kecepatan yang sama. Dalam
perlombaan, para tim bakiak akan beradu cepat mencapai garis finish. Di sisi lain,
mereka harus menjaga kekompakkan supaya tidak terjatuh Pemain paling depan
memberikan komando supaya para pemain dalam satu tim dapat berjalan dengan
langkah yang sama.