Dokumen tersebut membahas tentang Kimia Analisis Farmasi Kuantitatif. Ia membahas bahwa kimia analisis farmasi kuantitatif adalah pengujian untuk menentukan jumlah suatu zat dalam sampel, dan terbagi atas beberapa jenis analisis berdasarkan jumlah dan jenis zat yang diuji. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam suatu analisis kuantitatif farmasi.
Analisis bahan makanan dan minuman dapat dilakukan dengan cara kimiawi, fisika, nutrisi dan uji organoleptik untuk mengetahui senyawa yang terkandung dan memastikan kualitas produk. Terdapat berbagai teknik seperti uji fisik, kimia, mikrobiologi, dan organoleptik yang digunakan untuk menilai karakteristik produk makanan.
Analisis bahan makanan dan minuman dapat dilakukan dengan cara kimiawi, fisika, nutrisi dan uji organoleptik untuk mengetahui senyawa yang terkandung dan memastikan kualitas produk. Terdapat berbagai teknik seperti uji fisik, kimia, mikrobiologi, dan organoleptik yang digunakan untuk menilai karakteristik produk makanan.
Kimia analitik mempelajari teori dan praktik metode analisis zat kimia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi zat, menentukan kadarnya, dan strukturnya dalam suatu sampel. Analisis kimia penting untuk berbagai bidang seperti lingkungan, kedokteran, pertanian, dan industri farmasi.
Teks tersebut membahas tentang ilmu kimia analisis. Kimia analisis mempelajari teori dan praktik metode analisis untuk mengidentifikasi, menentukan kadar, dan menentukan struktur zat kimia dalam suatu sampel. Metode analisis meliputi kualitatif untuk identifikasi dan kuantitatif untuk penentuan kadar. Kimia analisis bermanfaat untuk berbagai bidang seperti lingkungan, kedokteran, dan industri.
Daun pepaya dan air laut dijadikan sampel untuk percobaan preparasi sampel basah dan kering. Sampel air laut dihancurkan dengan asam nitrat dan didinginkan, sedangkan sampel daun pepaya dikeringkan di oven dan tanur sebelum dihancurkan dengan asam untuk menjadi abu yang siap dianalisis.
Dokumen ini membahas tentang analisis kuantitatif zat kimia menggunakan metode titrimetri khususnya permanganometri. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar besi dalam larutan FeSO4 dengan mereaksikan larutan tersebut menggunakan larutan baku kalium permanganat secara kuantitatif. Tujuan percobaan ini adalah membuktikan pembakuan larutan KMnO4 0,1 N dan menentukan kadar besi dalam larut
Dokumen tersebut membahas tentang analisis gravimetri dalam kimia analitik. Metode analisis gravimetri meliputi pengendapan, penguapan, dan elektrolisis. Prinsipnya adalah memisahkan analit dari sampel dan mengukur beratnya setelah dibentuk menjadi zat murni dan stabil.
Kimia analitik mempelajari teori dan praktik metode analisis zat kimia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi zat, menentukan kadarnya, dan strukturnya dalam suatu sampel. Analisis kimia penting untuk berbagai bidang seperti lingkungan, kedokteran, pertanian, dan industri farmasi.
Teks tersebut membahas tentang ilmu kimia analisis. Kimia analisis mempelajari teori dan praktik metode analisis untuk mengidentifikasi, menentukan kadar, dan menentukan struktur zat kimia dalam suatu sampel. Metode analisis meliputi kualitatif untuk identifikasi dan kuantitatif untuk penentuan kadar. Kimia analisis bermanfaat untuk berbagai bidang seperti lingkungan, kedokteran, dan industri.
Daun pepaya dan air laut dijadikan sampel untuk percobaan preparasi sampel basah dan kering. Sampel air laut dihancurkan dengan asam nitrat dan didinginkan, sedangkan sampel daun pepaya dikeringkan di oven dan tanur sebelum dihancurkan dengan asam untuk menjadi abu yang siap dianalisis.
Dokumen ini membahas tentang analisis kuantitatif zat kimia menggunakan metode titrimetri khususnya permanganometri. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar besi dalam larutan FeSO4 dengan mereaksikan larutan tersebut menggunakan larutan baku kalium permanganat secara kuantitatif. Tujuan percobaan ini adalah membuktikan pembakuan larutan KMnO4 0,1 N dan menentukan kadar besi dalam larut
Dokumen tersebut membahas tentang analisis gravimetri dalam kimia analitik. Metode analisis gravimetri meliputi pengendapan, penguapan, dan elektrolisis. Prinsipnya adalah memisahkan analit dari sampel dan mengukur beratnya setelah dibentuk menjadi zat murni dan stabil.
2. PENDAHULUAN
• Kimia Analitik adalah satu cabang ilmu kimia
yang mempelajari analisis cuplikan material
untuk mengetahui komposisi, struktur, dan
fungsi kimiawinya.
• Kimia Analitik dibagi dalam 2 bagian :
• 1. Kimia Analitik Kualitatif
• 2 Kimia Analitik Kuantitatif
3. • Kimia Analitik Kualitatif adalah suatu
analisis yang hanya dibatasi untuk
mengidentifikasi keberadaan satu atau lebih
unsur atau senyawa kimia baik organic maupun
anorganik
• Kimia Analitik Kuantitatif adalah suatu
pengujian (analisis) untuk menentukan
seberapa banyak jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam cuplikan
4. ï‚— Zat yang ditetapkan disebut analit (konstituen yang
diinginkan).
ï‚— Jumlah banyaknya suatu zat tertentu dalam sampel,
disebut kadar/konsentrasi, misalnya molar, persen
berat, gram per liter, ppm
5. ANALISIS KUALITATIF
 Menggunakan dua macam uji :
1 Reaksi kering yaitu uji yang dilakukan tanpa
melarutkan sampel.
Contoh : uji nyala, uji manik boraks, uji
manik natrium kabonat dan uji manik
fosfat
2. Reaksi basah yaitu uji yang dibuat dengan zat-zat
dalam larutan
6. ANALISIS KUANTITATIF
 Berdasarkan informasi yang diberikan analisis dapat
diklasifikasikan :
1) Proximat analysis : semua unsur dalam sampel
ditentukan tanpa memperhatikan unsur yang
sebenarnya ada dalam sampel.
2) Partial analysis : menentukan unsur-unsur yang dipilih
dalam sampel
3) Trace constituent analysis : penentuan unsur spesifik
yang jumlahnya sangat kecil
4) Complete analysis : penentuan semua unsur yang ada
dalam sampel
7.  Berdasarkan banyaknya sampel :
1) Analisis makro ,analisis dengan jumlah
lebih dari 0,1 g
2) Analisis semimikro, analisis dengan
jumlah antara 10-2 g – 10-1 g
3) Analisis submikro, analisis dengan
jumlah antara 10-4 g – 10-3 g
4) Analisis ultra mikro, analisis dengan
jumlah dibawah 10-4 g
8. Berdasarkan proporsi konstituen yang akan
ditetapkan :
1. Analisis konstituen utama (major), kadar
konstituen lebih besar dari 1 %
2. Analisis konstituen kecil (mikro), kadar
konstituen antar 0,01 –1 %
3. Analisis konstituen runutan ( trace)
Kadar konstituen kurang dari 0,01 %
9. Tahapan Pekerjaan Analisis
1. Pemilihan Metode
 Merupakan tahapan yang sangat penting
dalam pemecahan masalah analisis.
 Pemilihan metode harus mempertimbangkan
sensitivitas, akurasi, presisi serta biaya yang
dibutuhkan.
10. 2. Sampling
 Syarat melakukan sampling yaitu sampel yang
diambil harus benar-benar mewakili
(representative) parameter yang akan diukur.
11. 3. Perlakuan awal sampel
 jumlah sampel yang diambil harus selalu
diukur berat atau volumenya.
 Sampel harus dibuat dalam bentuk homogen.
 Suatu sampel padat membutuhkan
penghancuran dan pencampuran agar
homegen.
 Sampel padat juga membutuhkan preparasi
tambahan seperti pengeringan, pembakaran
atau pelarutan.
12. 4. Pemisahan
 dilakukan untuk mengurangi gangguan dari
pengotor lain terhadap suatu analit yang
terdapat di dalam sampel.
 harus mempertimbangan aspek kuantitatif
atau jumlah analit yang akan dianalisis.
13. 5. Pengukuran Akhir
Metode yang sering dipakai pada analisis ini
adalah
1. Gravimetri
2. Volumetri
3. Spektrofotometri
4. Radiokimia
5. Spektrofotometri massa
6. Kromatografi
7. Termal
14. 6. Validasi Metode
 Fungsi dari validasi metode adalah untuk
menentukan suatu hasil analisis menjadi
bermakna atau tidak
7. Penilaian hasil (the assessment of result)
 Untuk menilai suatu hasil analisis diperlukan
metode statistika agar dapat menarik
kesimpulan.