ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Perdarahan
Post Partum
Perdarahan Post Partum
Perdarahan post partum adalah
perdarahan melebihi 500 ml yang
terjadi setelah bayi lahir.
• Perdarahan post partum primer / dini
(early postpartum hemarrhage
• Perdarahan Post Partum Sekunder /
lambat (late postpartum hemorrhage)
Klasifikasi
perdarahan
postpartum :
PENGERTIAN
Perdarahan post partum primer / dini (early
postpartum hemarrhage), yaitu perdarahan
yang terjadi dalam 24 jam pertama .
Penyebab utamanya adalah atonia uteri,
retention plasenta, sisa plasenta dan robekan
jalan lahir . Banyaknya terjadi pada 2 jam
pertama
PENGERTIAN
Perdarahan post partum sekunder adalah
perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama
Perdarahan nifas dinamakan sekunder adalah
bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah persalinan
Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan
yang terjadi setelah lebih 24 jam post partum
dan biasanya terjadi pada minggu kedua nifas
Perdarahan post
partum
Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala
lain
Atonia uteri miometrium tidak
berkontraksi
Uterus tidak
berkontraksi dan
lembek Perdarahan
segera setelah anak
lahir
Syok  Bekukan
darah pada serviks
atau posisi
terlentang akan
menghambat aliran
darah ke luar
Atonia
Uteri
Penanganan kala tiga secara aktif, yaitu:
- Menyuntikan Oksitosin
- Peregangan Tali Pusat Terkendali
- Mengeluarkan plasenta
- Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan
melahirkan plasenta dengan hati-hati dan sabar
untuk mencegah robeknya selaput ketuban.
- Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase
pada fundus uteri
-Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca
persalinan
- Kelengkapan plasenta dan ketuban
- Kontraksi uterus
- Perlukaan jalan lahir
Perdarahan
post partum
Pengertian Gejala dan
tanda
Tanda dan
gejala lain
Robekan
jalan lahir
Perdarahan
dalam keadaan
di mana
plasenta telah
lahir lengkap
dan kontraksi
rahim baik,
dapat dipastikan
bahwa
perdarahan
tersebut berasal
dari perlukaan
jalan lahir.
Darah segar
yang
mengalir
segera
setelah bayi
lahir,
Uterus
kontraksi dan
keras,
Plasenta
lengkap
Pucat
Lemah
Menggigil
Robekan serviks
• Persalinan selalu mengakibatkan robekan serviks, sehingga serviks
seorang multipara berbeda dari yang belum pernah melahirkan
pervaginam.
• Robekan serviks yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat
menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan yang
tidak berhenti meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus
sudah berkontraksi baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir,
khususnya robekan serviks uteri.
• Setelah persalinan buatan atau kalau ada perdarahan walaupun
kontraksi uterus baik dan darah yang keluar berwarna merah muda
harus dilakukan pemeriksaan dengan speculum. Jika terdapat
robekan yang berdarah atau robekan yang lebih besar dari 1 cm,
maka robekan tersebut hendaknya dijahit.
Perlukaan vagina
• Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai.
Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat
ekstraksi dengan cunam. Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada
pemeriksaan spekulum.
– Kolpaporeksis
Kolpaporeksis adalah robekan melintang atau miring pada bagian atas vagina. Hal ini
terjadi apabila pada persalinan yang disproporsi sefalopelvik terjadi regangan segmen
bawah uterus dengan servik uteri tidak terjepit antara kepala janin dengan tulang
panggul, sehingga tarikan ke atas langsung ditampung oleh vagina. Kolpaporeksis juga
bisa timbul apabila pada tindakan pervaginam dengan memasukkan tangan penolong ke
dalam uterus terjadi kesalahan, dimana fundus uteri tidak ditahan oleh tangan luar
untuk mencegah uterus naik ke atas.
– Fistula
Fistula akibat pembedahan vaginal makin lama makin jarang karena tindakan vaginal
yang sulit untuk melahirkan anak banyak diganti dengan seksio sesarea.
Robekan perineum
• Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama
dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan
perineum umumnya terjadi di garis tengan dan bisa menjadi luas
apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil
daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan
ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito
bregmatika.
• Perdarahan pada traktus genetalia sebaiknya dicurigai, ketika terjadi
perdarahan yang berlangsung lama yang menyertai kontraksi uterus
yang kuat. Tingkatan robekan pada perineum:
– Tingkat 1: hanya kulit perineum dan mukosa vagina yang robek
– Tingkat 2: dinding belakang vagina dan jaringan ikat yang
menghubungkan otot-otot diafragma urogenitalis pada garis tengah
terluka.
– Tingkat 3: robekan total m. Spintcher ani externus dan kadang-kadang
dinding depan rektum.
Robekan jalan
lahir
a. Episiotomi, robekan perineum, dan robekan
vulva : Ketiga jenis perlukaan tersebut harus
dijahit.
b. Hematoma vulva : Pada hematoma yang kecil,
tidak perlu tindakan operatif, cukup dilakukan
kompres. Pada hematoma yang besar lebih-
lebih disertai dengan anemia dan presyok,
perlu segera dilakukan pengosongan
hematoma tersebut.
c. Robekan dinding vagina : Robekan dinding
vagina harus dijahit. Kasus kolporeksis dan
fistula visikovaginal harus dirujuk ke rumah
sakit.
d. Robekan serviks : Robekan serviks harus di
jahit
Perdarahan post
partum
Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala
lain
Retensio plasenta Plasenta yang
belum lahir dalam
setengah jam
setelah janin lahir
Plasenta belum
lahir setelah 30
menit Perdarahan
segera (P3) Uterus
berkontraksi dan
keras
Tali pusat putus
akibat traksi
berlebihan Inversio
uteri akibat tarikan
Perdarahan
lanjutan
Penyebab retensio plasenta :
Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh lebih dalam.
Menurut tingkat perlekatannya :
a. Plasenta adhesiva : plasenta yang melekat pada desidua endometrium lebih
dalam.
b. Plasenta inkreta : vili khorialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua
endometrium sampai ke miometrium.
c. Plasenta akreta : vili khorialis tumbuh menembus miometrium sampai ke serosa.
d. Plasenta perkreta : vili khorialis tumbuh menembus serosa atau peritoneum
dinding rahim.
Plasenta sudah terlepas dari dinding rahim namun belum keluar karena atoni uteri
atau adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim (akibat kesalahan
penanganan kala III) yang akan menghalangi plasenta keluar
(plasenta inkarserata).
Perdarahan post
partum
Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala
lain
Sisa plasenta atau
ketuban
Sisa plasenta dan
ketuban yang masih
tertinggal dalam
rongga rahim dapat
menimbulkan
perdarahan
postpartum dini
atau perdarahan
pospartum lambat
(biasanya terjadi
dalam 6 – 10 hari
pasca persalinan)
Plasenta atau
sebagian selaput
(mengandung
pembuluh darah)
tidak lengkap
Perdarahan segera
(P3)
Uterus berkontraksi
tetapi tinggi fundus
tidak berkurang
Retensio plasenta
Sisa plasenta atau
ketuban
Lakukan plasenta manual Setelah plasenta dilahirkan dan
diperiksa bahwa plasenta lengkap, segera dilakukan
kompresi bimanual uterus dan disuntikkan Ergometrin
0.2 mg IM atau IV sampai kontraksi uterus baik.
Apabila kontraksi rahim tetap buruk, dilanjutkan dengan
tindakan sesuai prosedur tindakan pada atonia uteri.
Plasenta akreta ditangani dengan histerektomi oleh
karena itu harus dirujuk ke rumah sakit
Sisa plasenta dilakukan dengan kuretase .
Apabila memungkinkan, sisa plasenta dapat dikeluarkan
secara manual.
Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati
karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan
kuretase pada abortus.
Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta,
dilanjutkan dengan pemberian obat uterotonika melalui
suntikan atau per oral.
Antibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan.
Perdarahan post
partum
Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala
lain
Sub involusio kemacetan atau
kelambatan involusio
yang disertai
pemanjangan periode
pengeluaran lokhea dan
kadang-kadang oleh
perdarahan yang
banyak.proses ini dapat
diikuti oleh leukhore
yang berlangsung lama
dan perdarahan uterus
yang tidak teratur atau
berlebihan
uterus akan teraba
lebih besar dan
lebih lunak daripada
keadaan normalnya.
Nyeri tekan perut
bawah dan pada
uterus, kadang di
persulit dengan
anemia dan demam
Inversio Uteri
• Inversio Uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian
atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri. Uterus dikatakan
mengalami inverse jika bagian dalam menjadi di luar saat
melahirkan plasenta. Reposisi sebaiknya segera dilakukan dengan
berjalannya waktu, lingkaran konstriksi sekitar uterus yang
terinversi akan mengecil dan uterus akan terisi darah.
• Pembagian inversio uteri :
1. Inversio uteri ringan : Fundus uteri terbalik menonjol ke dalam
kavum uteri namun belum keluar dari ruang rongga rahim.
2. Inversio uteri sedang : Terbalik dan sudah masuk ke dalam vagina.
3. Inversio uteri berat : Uterus dan vagina semuanya terbalik dan
sebagian sudah keluar vagina.
Penyebab inversio uteri :
1. Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan
intra abdominal yang tinggi (mengejan dan batuk).
2. Tindakan : cara Crade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta
yang dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim.
Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya inversio uteri :
1. Uterus yang lembek, lemah, tipis dindingnya.
2. Tarikan tali pusat yang berlebihan.
Gejala klinis inversio uteri :
- Dijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang hebat,
perdarahan yang banyak sampai syok. Apalagbila plasenta masih melekat dan
sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat terjadi strangulasi dan nekrosis
GEJALA KLINIS SECARA UMUM
1. Terjadi perdarahan berkepanjangan
melampaui pengeluaran lokhea normal
2. Terjadi perdarahan cukup banyak
3. Rasa sakit di daerah uterus
4. Pada palpasi fundus uteri masih dapat
diraba lebih besar dari seharusnya
5. Pada VT didapatkan uterus yang
membesar, lunak dan dari ostium uteri
keluar darah
DIAGNOSA HEMORAGIC POST PARTUM
1. Untuk membuat diagnosis perdarahan postpartum perlu diperhatikan
ada perdarahan yang menimbulkan hipotensi dan anemia. apabila hal ini
dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam keadaan syok.
perdarahan postpartum tidak hanya terjadi pada mereka yang mempunyai
predisposisi, tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadinya
perdarahan postpartum selalu ada.
2. Perdarahan yang terjadi dapat deras atau merembes. perdarahan yang
deras biasanya akan segera menarik perhatian, sehingga cepat ditangani
sedangkan perdarahan yang merembes karena kurang nampak sering kali
tidak mendapat perhatian. Perdarahan yang bersifat merembes bila
berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah yang banyak.
Untuk menentukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah
uri lahir harus ditampung dan dicatat.
3. Kadang-kadang perdarahan terjadi tidak keluar dari vagina, tetapi
menumpuk di vagina dan di dalam uterus. Keadaan ini biasanya diketahui
karena adanya kenaikan fundus uteri setelah uri keluar.
4. Untuk menentukan etiologi dari perdarahan postpartum diperlukan
pemeriksaan lengkap yang meliputi anamnesis, pemeriksaan umum,
pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam
Perdarahan Post Partum
PENGELOLAAN UMUM
Selalu
siapkan
tindakan
gawat
darurat
Tata
laksana
persalinan
kala III
secara
aktif
Minta pertolongan
pada petugas lain
untuk membantu
bila dimungkinkan
Lakukan penilaian
cepat keadaan
umum ibu meliputi
kesadaran nadi,
tekanan darah,
pernafasan dan
suhu
Jika terdapat
syok lakukan
segera
penanganan
Periksa
kandung
kemih, bila
penuh
kosongkan
Cari
penyebab
perdarahan
dan lakukan
pemeriksaa
n untuk
menentukan
penyebab
perdarahan
Perdarahan Post Partum

More Related Content

What's hot (20)

PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
dewisetiyana52
Ìý
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Fransiska Oktafiani
Ìý
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
pjj_kemenkes
Ìý
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
hidayatulnessa
Ìý
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
Hetty Astri
Ìý
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
Dian Vivahana
Ìý
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
dhewychabi
Ìý
Gawat janin
Gawat janinGawat janin
Gawat janin
Yeni Anggraini
Ìý
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsang
MariaBjr
Ìý
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
fikri asyura
Ìý
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAHISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
Ayu Insafi Mulyantari
Ìý
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
Rahmah Fitria
Ìý
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
Kiki Kino
Ìý
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
itafatimahahmad
Ìý
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
adefelia_91
Ìý
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorumFetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fadel Muhammad Garishah
Ìý
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
Joni Iswanto
Ìý
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
pjj_kemenkes
Ìý
Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
fikri asyura
Ìý
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Gabriella Cereira Angelina
Ìý
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
dewisetiyana52
Ìý
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Fransiska Oktafiani
Ìý
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
pjj_kemenkes
Ìý
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
hidayatulnessa
Ìý
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
Hetty Astri
Ìý
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
Dian Vivahana
Ìý
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
dhewychabi
Ìý
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsang
MariaBjr
Ìý
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
fikri asyura
Ìý
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAHISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
Ayu Insafi Mulyantari
Ìý
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
Rahmah Fitria
Ìý
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
Kiki Kino
Ìý
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
adefelia_91
Ìý
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorumFetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fadel Muhammad Garishah
Ìý
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
Joni Iswanto
Ìý
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
pjj_kemenkes
Ìý
Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
fikri asyura
Ìý

Viewers also liked (19)

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Isma Nur'aini
Ìý
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Isma Nur'aini
Ìý
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
Andra Dewi Hapsari
Ìý
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAMASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
sri wahyuni
Ìý
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
Ìý
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
Rahayu Pratiwi
Ìý
ASKEB KALA I
ASKEB KALA IASKEB KALA I
ASKEB KALA I
Neyzha Neyz
Ìý
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Erlina Wati
Ìý
Leaflet anc akper pemda muna
Leaflet anc akper pemda munaLeaflet anc akper pemda muna
Leaflet anc akper pemda muna
Septian Muna Barakati
Ìý
Sap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsiSap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsi
Warung Bidan
Ìý
Leaflet bersalin
Leaflet bersalinLeaflet bersalin
Leaflet bersalin
Chenk Alie Patrician
Ìý
Leafleat vulva telly
Leafleat vulva tellyLeafleat vulva telly
Leafleat vulva telly
Warung Bidan
Ìý
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Leaflet KB
Leaflet  KBLeaflet  KB
Leaflet KB
Warung Bidan
Ìý
Tanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmah
Tanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmahTanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmah
Tanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmah
Mia Wibowo
Ìý
leaflet persiapan persalinan 2
leaflet persiapan persalinan 2leaflet persiapan persalinan 2
leaflet persiapan persalinan 2
dery laskar/ kahadari
Ìý
Leaflat persiapan persalinan
Leaflat persiapan persalinanLeaflat persiapan persalinan
Leaflat persiapan persalinan
Warung Bidan
Ìý
Personal hygiene leaflet
Personal hygiene leafletPersonal hygiene leaflet
Personal hygiene leaflet
yeni_halim
Ìý
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Isma Nur'aini
Ìý
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Isma Nur'aini
Ìý
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
Andra Dewi Hapsari
Ìý
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAMASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
sri wahyuni
Ìý
ASKEB KALA I
ASKEB KALA IASKEB KALA I
ASKEB KALA I
Neyzha Neyz
Ìý
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Erlina Wati
Ìý
Sap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsiSap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsi
Warung Bidan
Ìý
Leafleat vulva telly
Leafleat vulva tellyLeafleat vulva telly
Leafleat vulva telly
Warung Bidan
Ìý
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Tanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmah
Tanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmahTanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmah
Tanda-tanda persalinan by siti fatimatul rohmah
Mia Wibowo
Ìý
leaflet persiapan persalinan 2
leaflet persiapan persalinan 2leaflet persiapan persalinan 2
leaflet persiapan persalinan 2
dery laskar/ kahadari
Ìý
Leaflat persiapan persalinan
Leaflat persiapan persalinanLeaflat persiapan persalinan
Leaflat persiapan persalinan
Warung Bidan
Ìý
Personal hygiene leaflet
Personal hygiene leafletPersonal hygiene leaflet
Personal hygiene leaflet
yeni_halim
Ìý

Similar to Perdarahan Post Partum (20)

Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
Idha Chan
Ìý
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
krist14
Ìý
PERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNAL
PERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNALPERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNAL
PERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNAL
CaturErty1
Ìý
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
fhermien
Ìý
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
Lilis c'Ben
Ìý
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Yunita Dipra
Ìý
Perdarahan pada Kehamilan.pdf
Perdarahan pada Kehamilan.pdfPerdarahan pada Kehamilan.pdf
Perdarahan pada Kehamilan.pdf
AdindaZahraniMintarj
Ìý
penyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksana
penyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksanapenyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksana
penyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksana
adeyle82
Ìý
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
Ìý
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
rahmiayuda
Ìý
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNARetensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinan
Lilis c'Ben
Ìý
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
IGDKSP
Ìý
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
pjj_kemenkes
Ìý
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
Idha Chan
Ìý
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
krist14
Ìý
PERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNAL
PERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNALPERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNAL
PERDARAHAN POSTPARTUM KEGAWATDARURATAN MATERNAL
CaturErty1
Ìý
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
fhermien
Ìý
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
Lilis c'Ben
Ìý
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Yunita Dipra
Ìý
Perdarahan pada Kehamilan.pdf
Perdarahan pada Kehamilan.pdfPerdarahan pada Kehamilan.pdf
Perdarahan pada Kehamilan.pdf
AdindaZahraniMintarj
Ìý
penyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksana
penyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksanapenyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksana
penyulit kala III dalam persalinan dan tatalaksana
adeyle82
Ìý
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
Ìý
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
rahmiayuda
Ìý
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinan
Lilis c'Ben
Ìý
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
IGDKSP
Ìý
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
pjj_kemenkes
Ìý

Recently uploaded (20)

pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý

Perdarahan Post Partum

  • 2. Perdarahan Post Partum Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir. • Perdarahan post partum primer / dini (early postpartum hemarrhage • Perdarahan Post Partum Sekunder / lambat (late postpartum hemorrhage) Klasifikasi perdarahan postpartum :
  • 3. PENGERTIAN Perdarahan post partum primer / dini (early postpartum hemarrhage), yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama . Penyebab utamanya adalah atonia uteri, retention plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir . Banyaknya terjadi pada 2 jam pertama
  • 4. PENGERTIAN Perdarahan post partum sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama Perdarahan nifas dinamakan sekunder adalah bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah persalinan Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah lebih 24 jam post partum dan biasanya terjadi pada minggu kedua nifas
  • 5. Perdarahan post partum Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala lain Atonia uteri miometrium tidak berkontraksi Uterus tidak berkontraksi dan lembek Perdarahan segera setelah anak lahir Syok  Bekukan darah pada serviks atau posisi terlentang akan menghambat aliran darah ke luar
  • 6. Atonia Uteri Penanganan kala tiga secara aktif, yaitu: - Menyuntikan Oksitosin - Peregangan Tali Pusat Terkendali - Mengeluarkan plasenta - Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati dan sabar untuk mencegah robeknya selaput ketuban. - Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri -Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan - Kelengkapan plasenta dan ketuban - Kontraksi uterus - Perlukaan jalan lahir
  • 7. Perdarahan post partum Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala lain Robekan jalan lahir Perdarahan dalam keadaan di mana plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari perlukaan jalan lahir. Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir, Uterus kontraksi dan keras, Plasenta lengkap Pucat Lemah Menggigil
  • 8. Robekan serviks • Persalinan selalu mengakibatkan robekan serviks, sehingga serviks seorang multipara berbeda dari yang belum pernah melahirkan pervaginam. • Robekan serviks yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir, khususnya robekan serviks uteri. • Setelah persalinan buatan atau kalau ada perdarahan walaupun kontraksi uterus baik dan darah yang keluar berwarna merah muda harus dilakukan pemeriksaan dengan speculum. Jika terdapat robekan yang berdarah atau robekan yang lebih besar dari 1 cm, maka robekan tersebut hendaknya dijahit.
  • 9. Perlukaan vagina • Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dengan cunam. Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan spekulum. – Kolpaporeksis Kolpaporeksis adalah robekan melintang atau miring pada bagian atas vagina. Hal ini terjadi apabila pada persalinan yang disproporsi sefalopelvik terjadi regangan segmen bawah uterus dengan servik uteri tidak terjepit antara kepala janin dengan tulang panggul, sehingga tarikan ke atas langsung ditampung oleh vagina. Kolpaporeksis juga bisa timbul apabila pada tindakan pervaginam dengan memasukkan tangan penolong ke dalam uterus terjadi kesalahan, dimana fundus uteri tidak ditahan oleh tangan luar untuk mencegah uterus naik ke atas. – Fistula Fistula akibat pembedahan vaginal makin lama makin jarang karena tindakan vaginal yang sulit untuk melahirkan anak banyak diganti dengan seksio sesarea.
  • 10. Robekan perineum • Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengan dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito bregmatika. • Perdarahan pada traktus genetalia sebaiknya dicurigai, ketika terjadi perdarahan yang berlangsung lama yang menyertai kontraksi uterus yang kuat. Tingkatan robekan pada perineum: – Tingkat 1: hanya kulit perineum dan mukosa vagina yang robek – Tingkat 2: dinding belakang vagina dan jaringan ikat yang menghubungkan otot-otot diafragma urogenitalis pada garis tengah terluka. – Tingkat 3: robekan total m. Spintcher ani externus dan kadang-kadang dinding depan rektum.
  • 11. Robekan jalan lahir a. Episiotomi, robekan perineum, dan robekan vulva : Ketiga jenis perlukaan tersebut harus dijahit. b. Hematoma vulva : Pada hematoma yang kecil, tidak perlu tindakan operatif, cukup dilakukan kompres. Pada hematoma yang besar lebih- lebih disertai dengan anemia dan presyok, perlu segera dilakukan pengosongan hematoma tersebut. c. Robekan dinding vagina : Robekan dinding vagina harus dijahit. Kasus kolporeksis dan fistula visikovaginal harus dirujuk ke rumah sakit. d. Robekan serviks : Robekan serviks harus di jahit
  • 12. Perdarahan post partum Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala lain Retensio plasenta Plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir Plasenta belum lahir setelah 30 menit Perdarahan segera (P3) Uterus berkontraksi dan keras Tali pusat putus akibat traksi berlebihan Inversio uteri akibat tarikan Perdarahan lanjutan
  • 13. Penyebab retensio plasenta : Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh lebih dalam. Menurut tingkat perlekatannya : a. Plasenta adhesiva : plasenta yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam. b. Plasenta inkreta : vili khorialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua endometrium sampai ke miometrium. c. Plasenta akreta : vili khorialis tumbuh menembus miometrium sampai ke serosa. d. Plasenta perkreta : vili khorialis tumbuh menembus serosa atau peritoneum dinding rahim. Plasenta sudah terlepas dari dinding rahim namun belum keluar karena atoni uteri atau adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim (akibat kesalahan penanganan kala III) yang akan menghalangi plasenta keluar (plasenta inkarserata).
  • 14. Perdarahan post partum Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala lain Sisa plasenta atau ketuban Sisa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari pasca persalinan) Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap Perdarahan segera (P3) Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang
  • 15. Retensio plasenta Sisa plasenta atau ketuban Lakukan plasenta manual Setelah plasenta dilahirkan dan diperiksa bahwa plasenta lengkap, segera dilakukan kompresi bimanual uterus dan disuntikkan Ergometrin 0.2 mg IM atau IV sampai kontraksi uterus baik. Apabila kontraksi rahim tetap buruk, dilanjutkan dengan tindakan sesuai prosedur tindakan pada atonia uteri. Plasenta akreta ditangani dengan histerektomi oleh karena itu harus dirujuk ke rumah sakit Sisa plasenta dilakukan dengan kuretase . Apabila memungkinkan, sisa plasenta dapat dikeluarkan secara manual. Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus. Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau per oral. Antibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan.
  • 16. Perdarahan post partum Pengertian Gejala dan tanda Tanda dan gejala lain Sub involusio kemacetan atau kelambatan involusio yang disertai pemanjangan periode pengeluaran lokhea dan kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak.proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya. Nyeri tekan perut bawah dan pada uterus, kadang di persulit dengan anemia dan demam
  • 17. Inversio Uteri • Inversio Uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri. Uterus dikatakan mengalami inverse jika bagian dalam menjadi di luar saat melahirkan plasenta. Reposisi sebaiknya segera dilakukan dengan berjalannya waktu, lingkaran konstriksi sekitar uterus yang terinversi akan mengecil dan uterus akan terisi darah. • Pembagian inversio uteri : 1. Inversio uteri ringan : Fundus uteri terbalik menonjol ke dalam kavum uteri namun belum keluar dari ruang rongga rahim. 2. Inversio uteri sedang : Terbalik dan sudah masuk ke dalam vagina. 3. Inversio uteri berat : Uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah keluar vagina.
  • 18. Penyebab inversio uteri : 1. Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi (mengejan dan batuk). 2. Tindakan : cara Crade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yang dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim. Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya inversio uteri : 1. Uterus yang lembek, lemah, tipis dindingnya. 2. Tarikan tali pusat yang berlebihan. Gejala klinis inversio uteri : - Dijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang hebat, perdarahan yang banyak sampai syok. Apalagbila plasenta masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat terjadi strangulasi dan nekrosis
  • 19. GEJALA KLINIS SECARA UMUM 1. Terjadi perdarahan berkepanjangan melampaui pengeluaran lokhea normal 2. Terjadi perdarahan cukup banyak 3. Rasa sakit di daerah uterus 4. Pada palpasi fundus uteri masih dapat diraba lebih besar dari seharusnya 5. Pada VT didapatkan uterus yang membesar, lunak dan dari ostium uteri keluar darah
  • 20. DIAGNOSA HEMORAGIC POST PARTUM 1. Untuk membuat diagnosis perdarahan postpartum perlu diperhatikan ada perdarahan yang menimbulkan hipotensi dan anemia. apabila hal ini dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam keadaan syok. perdarahan postpartum tidak hanya terjadi pada mereka yang mempunyai predisposisi, tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadinya perdarahan postpartum selalu ada. 2. Perdarahan yang terjadi dapat deras atau merembes. perdarahan yang deras biasanya akan segera menarik perhatian, sehingga cepat ditangani sedangkan perdarahan yang merembes karena kurang nampak sering kali tidak mendapat perhatian. Perdarahan yang bersifat merembes bila berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah yang banyak. Untuk menentukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri lahir harus ditampung dan dicatat. 3. Kadang-kadang perdarahan terjadi tidak keluar dari vagina, tetapi menumpuk di vagina dan di dalam uterus. Keadaan ini biasanya diketahui karena adanya kenaikan fundus uteri setelah uri keluar. 4. Untuk menentukan etiologi dari perdarahan postpartum diperlukan pemeriksaan lengkap yang meliputi anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam
  • 22. PENGELOLAAN UMUM Selalu siapkan tindakan gawat darurat Tata laksana persalinan kala III secara aktif Minta pertolongan pada petugas lain untuk membantu bila dimungkinkan Lakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu Jika terdapat syok lakukan segera penanganan Periksa kandung kemih, bila penuh kosongkan Cari penyebab perdarahan dan lakukan pemeriksaa n untuk menentukan penyebab perdarahan