Dokumen tersebut membahas tentang statistika nonparametrik untuk pengujian satu sampel dan dua sampel. Metode-metode yang dijelaskan antara lain uji tanda, uji chi-kuadrat, uji run, uji Kolmogorov-Smirnov, uji tanda pasangan, uji Wilcoxon, uji Q-Cochran, dan analisis ragam Friedman.
Dokumen tersebut membahas tentang uji nonparametrik untuk satu sampel, dimana dijelaskan bahwa uji nonparametrik digunakan ketika asumsi uji parametrik tidak terpenuhi. Dua contoh uji nonparametrik untuk satu sampel yang dijelaskan adalah Sign Test untuk menguji rata-rata dan Chi-Square Test untuk menguji kesesuaian antara frekuensi yang diamati dengan yang diharapkan.
Teks tersebut membahas uji statistik Wilcoxon untuk menguji perbedaan dua kelompok dependen dengan data ordinal. Uji ini menilai besaran selisih antar pasangan dan memberi peringkat, lalu menghitung nilai-T untuk dibandingkan dengan tabel Wilcoxon. Contoh kasus menunjukkan obat B lebih baik dari A karena nilai-T lebih kecil dari nilai tabel. Teks juga membahas uji Wilcoxon rank sum untuk dua kelompok independen, den
Dokumen tersebut membahas analisis varians (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata antar beberapa kelompok. Metode ini digunakan untuk menganalisis sumber variabilitas ke dalam komponen antar kelompok dan dalam kelompok menggunakan ukuran F. Contoh penyelesaian menunjukkan penggunaan ANOVA untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan tiga metode mengajar berbeda.
Uji tanda (sign-test) adalah uji statistik nonparametrik sederhana yang menggunakan tanda (positif atau negatif) dari nilai data, bukan besarnya nilai, untuk menguji hipotesis median populasi. Uji ini dapat dilakukan pada satu sampel maupun sampel berpasangan dengan menandai nilai di atas dan di bawah median secara bertanda, kemudian membandingkan jumlah tanda untuk menentukan apakah median sampel sama dengan median populasi
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Dokumen tersebut membahas pengertian distribusi hipergeometrik, yang merupakan distribusi probabilitas diskrit untuk sampel yang diambil tanpa pengembalian dari populasi yang terdiri dari beberapa kategori. Rumus distribusi hipergeometrik dan perbedaannya dengan distribusi binomial juga dijelaskan, beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen ini membahas distribusi peluang binomial dan Poisson dalam statistika dasar. Terdapat contoh-contoh perhitungan peluang menggunakan distribusi binomial untuk percobaan Bernoulli dan distribusi Poisson untuk kejadian acak yang terjadi dalam interval waktu.
Distribusi binomial digunakan untuk menghitung peluang dari hasil percobaan yang memenuhi syarat-syarat tertentu seperti jumlah percobaan tetap, dua kemungkinan hasil, dan peluang yang sama pada setiap percobaan."
Dokumen tersebut membahas analisis varians (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata antar beberapa kelompok. Metode ini digunakan untuk menganalisis sumber variabilitas ke dalam komponen antar kelompok dan dalam kelompok menggunakan ukuran F. Contoh penyelesaian menunjukkan penggunaan ANOVA untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan tiga metode mengajar berbeda.
Uji tanda (sign-test) adalah uji statistik nonparametrik sederhana yang menggunakan tanda (positif atau negatif) dari nilai data, bukan besarnya nilai, untuk menguji hipotesis median populasi. Uji ini dapat dilakukan pada satu sampel maupun sampel berpasangan dengan menandai nilai di atas dan di bawah median secara bertanda, kemudian membandingkan jumlah tanda untuk menentukan apakah median sampel sama dengan median populasi
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Dokumen tersebut membahas pengertian distribusi hipergeometrik, yang merupakan distribusi probabilitas diskrit untuk sampel yang diambil tanpa pengembalian dari populasi yang terdiri dari beberapa kategori. Rumus distribusi hipergeometrik dan perbedaannya dengan distribusi binomial juga dijelaskan, beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen ini membahas distribusi peluang binomial dan Poisson dalam statistika dasar. Terdapat contoh-contoh perhitungan peluang menggunakan distribusi binomial untuk percobaan Bernoulli dan distribusi Poisson untuk kejadian acak yang terjadi dalam interval waktu.
Distribusi binomial digunakan untuk menghitung peluang dari hasil percobaan yang memenuhi syarat-syarat tertentu seperti jumlah percobaan tetap, dua kemungkinan hasil, dan peluang yang sama pada setiap percobaan."
Statistik nonparametrik digunakan untuk menguji hipotesis tanpa asumsi tentang bentuk distribusi populasi. Dokumen ini membahas uji runs test untuk menguji keacakan data dan uji tanda untuk satu sampel. Beberapa contoh soal uji runs test untuk sampel kecil dan besar serta uji tanda juga diberikan beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji beda atau uji hipotesis, termasuk pengertian hipotesis, ciri-ciri hipotesis yang baik, jenis-jenis uji komparatif sampel, dan langkah-langkah menguji hipotesis dengan uji beda seperti menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf nyata, melakukan uji statistik, dan membuat kesimpulan.
Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Metode statistika nonparametrik membahas beberapa metode uji statistik yang tidak memerlukan asumsi kenormalan data dan ukuran sampel kecil, seperti uji run untuk menguji keacakan data, uji sign untuk membandingkan median, dan uji tanda untuk membandingkan dua kondisi."
Dokumen tersebut membahas mengenai statistika parametrik dan beberapa metode parametrik seperti inferensi terhadap rata-rata populasi, hubungan antar variabel, analisis regresi dan korelasi, serta contoh penerapannya menggunakan SPSS dan analisis variansa satu arah dan dua arah.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa jenis uji hipotesis yang dijelaskan adalah uji hipotesis rata-rata populasi, uji hipotesis beda dua rata-rata populasi, dan uji hipotesis proporsi populasi. Contoh-contoh soal juga diberikan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas penjelasan.
Dokumen tersebut membahas berbagai uji statistik nonparametrik untuk menguji hipotesis, meliputi: uji mean satu populasi (Binomial), uji mean dua sampel independen (Mann-Whitney, Kolmogorov Smirnov), uji mean dua sampel dependen (Wilcoxon Signed-Rank, McNemar), uji mean k sampel independen (Kruskal-Wallis, Median Test), dan uji mean k sampel dependen (Friedman, Q Cochran).
Dokumen tersebut membahas metode-metode parametrik untuk melakukan inferensi statistika, seperti inferensi terhadap rata-rata populasi menggunakan z test dan t test, inferensi terhadap dua rata-rata populasi, serta analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Juga dibahas mengenai model matematika yang digunakan dalam analisis regresi seperti garis linier, kurva, dan metode untuk menentukan ko
Berdasarkan analisis data keuangan tiga produk tabungan bank BCA selama satu tahun, terdapat perbedaan rata-rata keuntungan antara produk Tahapan BCA dengan Tapres BCA namun tidak terdapat perbedaan antara Tahapan BCA dengan BCA Dollar. Produk Tapres BCA memberikan keuntungan rata-rata lebih rendah dibandingkan Tahapan BCA.
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleSelvin Hadi
油
Bab sepuluh membahas pengujian hipotesis satu sampel untuk menguji klaim tentang parameter populasi. Terdapat lima langkah pengujian hipotesis yaitu membuat hipotesis nol dan alternatif, menentukan tingkat signifikansi, mengidentifikasi uji statistik yang sesuai, merumuskan aturan keputusan, dan membuat kesimpulan. Bab ini juga membedakan pengujian ekor satu dan dua, serta mendemonstrasikan contoh pengujian rata-rata dan
Modul ini menjelaskan tentang penggunakan uji T. Modul ini digunakan untuk kalangan terbatas saja, tapi jika ada kalangan lain yang ingin menggunakannya, dipersilahkan dengan tetap mengedepankan profesionalitas.
Bahan Ajar Materi Garis Singgung Lingkaran dengan Pendekatan Saintifik untuk ...Sowanto Sanusi
油
Lembar kerja siswa ini membahas tentang menemukan rumus panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Siswa diminta menyelesaikan beberapa soal untuk memahami konsep tersebut. Rumus yang didapat adalah panjang garis singgung (d) sama dengan akar kuadrat dari (p^2)-(R-r)^2.
Bahan Ajar Materi Garis Singgung Lingkaran dengan Pendekatan Saintifik untuk ...Sowanto Sanusi
油
Lembar kerja siswa ini membahas tentang menemukan rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran. Siswa diminta menyelesaikan beberapa soal untuk memahami konsep ini. Berdasarkan soal yang diberikan, siswa menemukan bahwa rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran adalah d = (R2 - r2).
Bahan Ajar Materi Garis Singgung Lingkaran dengan Pendekatan Saintifik untuk ...Sowanto Sanusi
油
Lembar kerja siswa memberikan masalah tentang menemukan panjang tali yang menyentuh katrol berbentuk lingkaran dari titik Ihsan di luar lingkaran tersebut. Siswa diminta menentukan unsur-unsur masalah, menggambar sketsa, mencari cara menghitung panjang tali, dan menyimpulkan rumusnya. Rumus yang didapat adalah panjang tali (g) sama dengan akar dari (p^2 - r^2).
Enhancing students mathematical representation and selfefficacy through situ...Sowanto Sanusi
油
This document discusses a study that used situation-based learning assisted by Geometer's Sketchpad program to enhance students' mathematical representation abilities and self-efficacy. The study found that students who learned through this method showed greater improvement in mathematical representation abilities compared to the regular teaching method. Additionally, there was no significant difference in self-efficacy between the two groups. The study implemented situation-based learning in 4 stages: 1) creating mathematical situations, 2) posing mathematical problems, 3) solving problems, and 4) applying mathematics. Students directly interacted with geometric objects using the program to help pose and solve problems.
Bahan ajar baru tentang garis singgung lingkaran dengan pendekatan saintifik untuk siswa SMP dikembangkan. Bahan ajar ini berisi empat tugas yang bertujuan untuk membantu siswa memahami definisi garis singgung lingkaran, rumus panjang garis singgung dari titik di luar lingkaran, dan rumus panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Uji coba menunjukkan bahan ajar ini dapat memfasilitasi pemahaman siswa meskipun
Situation-Based Leraning Assisted by Geometer's Sketchpad to Enhacing Matemat...Sowanto Sanusi
油
This study examined the effects of situation-based learning assisted by the Geometer's Sketchpad program on the mathematical representation abilities and self-efficacy of junior high school students in Indonesia. The study found that students who received situation-based learning with the Geometer's Sketchpad program showed greater improvement in mathematical representation abilities compared to students who received regular instruction only. However, there was no difference in self-efficacy between the two groups after instruction.
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
油
Teks tersebut membahas tentang analisis variansi (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada lima model pembelajaran yang berbeda. Langkah-langkah ANOVA satu arah dijelaskan beserta contoh penyelesaiannya secara manual dan menggunakan SPSS. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelima model pembelajaran.
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
油
Pertemuan 12 13
1. 01/15/10 ANALISIS NON PARAMETRIK I PENGUJIAN SATU SAMPEL Uji Tanda Binomial Uji Chi-Square Uji Run Uji Kolmogorov-Smirnov PENGUJIAN DUA SAMPEL BERPASANGAN Uji Tanda Uji Ranking Bertanda Wilcoxon PENGUJIAN K SAMPEL BERPASANGAN Uji Q-Qochran Analisis Ragam Friedman
2. Pengertian Statistika Non Parametrik Bila kita tidak menspesifikasikan sifat sebaran populasinya , maka umumnya kita tidak berhubungan dengan parameter. Oleh karena itu, sebagai pengganti statistika parametrik kita menggunakan statistika non parametrik . Kelebihan-kelebihan yangn dimiliki statistika non parametrik yaitu Perhitungan yang diperlukan sederhana dan dapat dikerjakan dengan cepat karena analisisnya menggunakan cacahan, peringkat (rank) bahkan tanda dari selisih pengamatan yang berpasangan. Datanya tidak harus merupakan data kuantitatif, tetapi dapat berupa respon yang kualitatif ( skala nominal dan ordinal). Uji-ujinya disertai dengan asumsi-asumsi yang jauh tidak mengikat dibandingkan dengan uji parametrik. 01/15/10
3. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki statistika non parametrik adalah : Kurang efisien, karena tidak memanfaatkan semua informasi yang terkandung dalam sampel. Uji non parametrik memerlukan ukuran sampel yang lebih besar dibandingkan dengan uji parametrik untuk mencapai peluang galat jenis II yang sama. Uji-uji non parametrik tidak dapat digunakan untuk: Menguji ada tidaknya pengaruh interaksi dari faktor-faktor yang diuji seperti dalam analisis ragam, dan Peramalan, seperti dalam analisis regresi. 01/15/10
4. PENGUJIAN KASUS SATU SAMPEL Uji Tanda (Uji binominal) Uji Chi-Square Uji Run Uji Kolmogorov-Smirnov 01/15/10
5. UJI TANDA (BINOMIAL) D alam uji tanda digunakan pengganti tanda positif atau negatif bagi nilai-nilai pengamatan. Nilai pengamatan positif jika nilai pengamatan tersebut > rata-rata hitung (populasinya setangkup) atau > median( populasinya menjulur). Nilai pengamatan negatif jika < nilai rata-ratanya atau mediannya. Hipotesis : H 0 : 袖=袖 o. vs H 1 : 袖 袖 o. Statistik uji bagi Uji tanda adalah variabel acak X yang menyatakan banyaknya tanda positif atau negatif yang paling sedikit. Bila hipotesis nol 袖=袖 o benar, maka peluang bahwa suatu nilai sampel menghasilkan tanda positif atau negatif sama dengan 遜. Akibatnya, statistik uji X memiliki sebaran peluang Binom dengan parameter p=遜 Jadi uji signifikasi dilakukan dengan menggunakan rumus binom : P(X x) = 裡b (x;n,p) = 裡b (x;n,遜) 01/15/10
6. Contoh 01/15/10 Misal kita ingin menguji pada taraf nyata 0,05 bahwa isi kaleng suatu jenis minyak pelumas adalah 10 liter. Suatu sampel acak 10 kaleng telah diukur isinya, hasilnya adalah: 10,2; 9,7; 10,1; 10,3; 9,8; 9,9; 10,4; 10,3 dan 9,8 liter Manajer bagian pemasaran sebuah perusahaan ban mobil bermerek A menyatakan bahwa daya tempuh ban yang diproduksinya yaitu 40.000 km. Suatu sampel acak sebanyak 8 ban dicoba dan dicatat jarak tempuhnya (dalam km) sampai ban tersebut diganti, datanya adalah : 34.400 ; 45.500; 32.000; 32.800; 38.100 dan 30.100. Sebuah perusahaan elektronik sedang mempertimbangkan untuk memberikan liburan berikut biayanya bagi para eksekutif senior dan keluarganya. Untuk menentukan preferensi antara seminggu di Hawaii atau seminggu di Spanyol. Suatu uji sampel acak 18 staf eksekutif ditanya pilihannya. ujilah pada taraf 5% bahwa kedua lokasi itu sama-sama disukai lawan alternatifnya bahwa preferensi mereka berbeda bila ternyata 4 di antara 18 yang ditanyai lebih menyukai spanyol.
7. Penyelesaian (1) 1. Hipotesis : H 0 : 袖 = 10 lawan H 1 : 袖 10 2. Uji statistik : Uji binom 3. Taraf nyata : 0,05 4. Wilayah kritik : 裡b (x;n,p) < 0,05 5. Perhitungan: (+) >10 ; (-) < 10 Banyaknya tanda (+) = 6 dan banyaknya tanda (-)= 4. Jadi X=4 ; n=10; p=遜. Dari tabel jumlah binom diperoleh :P(X4)= 裡b (x;10, 遜) = 0,3770 Untuk pengujian dua arah maka P(X4)=2(0,3770)=0,7540 6.Kesimpulan : Terima H0 artinya bahwa rata-rata kaleng minyak pelumas sebanyak 10 liter dapat diterima. 01/15/10
8. Penyelesaian (2) 1. Hipotesis : H0 : p1= p2 = 遜 lawan H0 : p1 p2 遜 2. Uji statistik : Uji Binom 3. Taraf nyata : 0,05 4. Wilayah kritik : 裡b (x;n,p) < 0,05 5. Perhitungan : (+) > 40.000 ; (-) < 40.000 0 = 40.000 (tdk ikut) tanda (+)=2 , (-)=6 X=2 ; n=8; p=遜 ; dari tabel diperoleh :P(X2)= 裡b (x;8, 遜) = 0,1445 dan untuk pengujian dua arah maka P(X2)=2(0,1445)=0,2890 6. Kesimpulan : Terima H0 artinya pernyataan manajer pemasaran bahwa rata-rata jarak tempuh ban yang diproduksinya sejauh 40.000km dapat diterima 01/15/10
9. Penyelesaian (3) 01/15/10 1. Hipotesis : H0 : p1=p2 = 遜 lawan H1 : p1= p2 = 遜 2. Uji statistik : Uji Binom 3. Taraf nyata : 0,05 4. Wilayah kritik : 裡b (x;n,p) < 0,05 5. Perhitungan : X=4 ; n=18; p=遜 Dari tabel jumlah peluang binom diperoleh : P(X4)= 裡b (x;18, 遜) = 0,0154 Untuk pengujian dua arah maka P(X4) = 2(0,0154) = 0,0308 6. Kesimpulan : Terima H0 artinya Hawai lebih disukai daripada spanyol.
10. UJI CHI-SQUARE ( 2 ) Uji Chi-Square merupakan Uji Kesesuaian (Godness of Fit) artinya uji tersebut dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat kesesuaian yang nyata antara banyaknya atau frekuensi objek yang diamati (observed) dengan frekuensi objek yang diharapkan (expected) dalam tiap-tiap kategori. banyaknya kategori bisa dua atau lebih. Hipotesis : H 0 : f 1 = f 2 =....f k H 1 : Frekuensi kemenangan tidak semuanya sama Uji Statistk: dimana: O i = Frekwensi Observasi E i = Frekwensi Ekspektasi, dk=k-1 01/15/10
15. UJI RUN Pengujian terhadap keacakan sampel yang dimaksud digunakan Uji Runtun (Run). Runtun (run) adalah barisan huruf ( lambang atau tanda-tanda) yang identik yang didahului atau diikuti sebuah huruf (lambang atau tanda) yang berbeda. Uji Runtun (run) membagi data menjadi dua penggolongan yang tidak berpotongan (laki-laki atau perempuan, cacat atau utuh, diatas atau dibawah median, dan sebagainya ). Barisan hasil pengamatan terdiri dari dua lambang. Misalkan n1 adalah banyaknya lambang pertama atau yang lebih sedikit dan n2 adalah banyaknya lambang kedua atau yang lebih banyak, maka ukuran sampelnya adalah n= n1+ n2 01/15/10
20. Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorof-Smirnov termasuk uji kebaikan/ kesesuaian ( Godness of Fit). Tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (Normal, uniform atau poisson). Hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) 01/15/10
23. PENGUJIAN DUA SAMPEL BERPASANGAN Dalam uji parametrik, pengujian rata-rata bagi dua sampel yang berpasangan menggunakan statistik t. Asumsi yang mendasarinya yaitu kedua sampel mempunnyai ragam yang sama dan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Seringkali asumsi tersebut sulit dipenuhi, apalagi data yang diperoleh merupakan data peringkat (ordinal). Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan metode non parametrik misalnya dengan Uji Tanda UjiRangking Bertanda Wilcoxon . 01/15/10
24. UJI TANDA Prosedur uji tanda didasarkan pada tanda positif atau negatif bagi selisih nilai pengamatan pada setiap pasangan sampel. Uji tanda digunakan sebagai uji signifikasi perubahan (sebelum dan sesudah perlakuan). Jika nilai pengamatan untuk pasangan tersebut adalah YA dan YB maka selisihnya d= YA - YB. Hipotesis statistik (H 0 ) yang ingin diuji adalah d=0. Jika H 0 benar artinya banyaknya tanda positif akan sama dengan banyaknya tanda negatif atau p=遜 Rumus perhitungan : a. Jika Sampel kecil ( n < 25) digunakan rumus binom P(Xx) = 裡b (x;n,p) X = Banyaknya tanda (+) atau (-) yang paling sedikit n = banyaknya tanda positif atau negatif. b. Untuk sampel besar digunakan pendekatan normal z = (X-袖)/袖= n.p =遜n dan = = 遜 01/15/10
31. UJI WILCOXON Dalam uji tanda hanya memperlihatkan arah perbedaan saja sedangkan dalam uji rangking bertanda Wilcoxon selain memperlihatkan arah perbedaan juga memperlihatkan besar relatif dari perbedaan tersebut. Cara analisis uji Peringkat Bertanda wilcoxon adalah: Tentukan selisih nilai pasangan yaitu d. Untuk nilai yang sama (d=0) data dieliminir selisih d dirangking tanpa memperhatikan tanda positif atau negatifnya. Untuk nilai d yang sama, rangkingnya adalah rata-rata. Pengujian dilakukan menggunakan statistik T. Statistik T dihitung dengan menjumlahkan rangking bertanda positif atau negatif yang menghasilkan jumlah paling sedikit. Bandingkan dengan statistik T dengan tabel nilai kritis T uji rangking bertanda Wilcoxon. Kaidahnya : Tolak H0 jika Untuk n > 25, maka statistik T mendekati normal dengan nilai : 01/15/10
35. PENGUJIAN K SAMPEL BERPASANGAN Dalam metode parametrik, uji rata-rata K sampel berpasangan (berhubungan) dilakukan melalui Analisis Ragam dengan statistik F. Berbagai asumsi menyebabkan keterbatasan penggunaan analisis tersebut. Dalam metode nonparametrik, pengujian K sampel berhubungan dimaksudkan untuk membandingkan skor (nilai pengamatan) dari K sampel atau kondisi yang berpasangan (banyaknya pengamatan setiap kondisi sama). Uji Q-Cochran Analisis Ragam Dua Arah dari Friedman . 01/15/10
36. UJI Q-COCHRAN Uji Q Cochran digunakan untuk menguji apakah tiga (atau lebih) himpunan skor (proporsi atau frekuensi) berpasangan saling signifikan. Skala data yang digunakan dapat berupa skala nominal maupun ordinal yang dipisahkan (dikotomi), seperti sukses dan gagal, ya dan tidak, dan sebagainya. 01/15/10
39. ANALISIS RAGAM FRIEDMAN 01/15/10 Uji friedman digunakan untuk menguji signifikasi k sampekl berpasangan dengan skala data minimal ordinal. data disusun dalam n (baris ulangan) dan k kolom (perlakuan) kemudian dilakukan rangking terhadap seluruh perlakuan atau kondisi pada setiap ulangan.