5) BANTUAN HIDUP DASAR pada lingkungan kerja.pptvebiadrias5
油
Kecelakaan kerja bisa dialami oleh siapa saja dan di mana saja. Bahkan, kamu yang bekerja di kantor pun tidak dapat menghindarinya. Misalnya, terbentur dan tersandung sehingga mengakibatkan luka dan butuh perawatan. Apalagi, buat kamu yang bekerja dengan risiko tinggi, maka kemungkinan mengalami kecelakaan kerja pun bisa lebih tinggi.
Lantas, kecelakaan kerja itu apa sih dan apa saja penyebabnya? Cari tahu jawaban lengkapnya di kelanjutan artikel ini, yuk!
Arti Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan insiden yang terjadi di tempat kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan. Di mana, kecelakaan tersebut dapat mengakibatkan Penyakit Akibat Kerja (PAK), cedera, bahkan sampai kematian.
Sementara, menurut Permenaker No. 5 Tahun 2021, kecelakaan kerja diartikan kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, serta penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Jenis Kecelakaan Kerja
Ada beberapa jenis kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja. Berikut adalah daftarnya:
Tertimpa objek, biasanya terjadi di pabrik atau proyek lapangan yang banyak materialnya. Kecelakaannya sering disebabkan karena objeknya yang tanpa sengaja jatuh akibat human error atau masalah pada objek tersebut.
Terjatuh dan terpeleset, sering terjadi di lokasi yang areanya licin dan tidak rata. Meskipun terlihat ringan, akan tetapi kondisinya bisa menjadi serius apalagi kalau jatuhnya dari atas ketinggian.
Terkena benda tajam, terjadi di sektor pekerjaan yang banyak menggunakan benda tajam maupun mesin. Maka dari itu, perlu lebih berhati-hati ketika bekerja karena kamu bisa terkena benda tajam tersebut.
Kecelakaan lalu lintas, alami kecelakaan lalu lintas ketika melakukan perjalanan berangkat, pulang, dan ke tempat kerja. Kecelakaan ini umumnya sering terjadi pada pekerjaan yang bergerak di bidang pengangkutan dan perniagaan.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut:
Abai dengan prosedur keselamatan
Pekerjaan dengan risiko tinggi seperti bekerja dari ketinggian biasanya memiliki prosedur keselamatan dan wajib untuk ditaati oleh pekerja. Misalnya saja, memakai Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja. Akan tetapi, kalau mengabaikannya, maka bisa saja membahayakan diri sendiri dan pekerja lain.
Kurang pelatihan dan edukasi
Sebelum bekerja, biasanya akan akan ada pelatihan dan edukasi terkait pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya, cara bekerja menggunakan mesin atau benda tajam di lokasi kerja. Namun, pekerja yang tidak mendapatkan pelatihan dan edukasi yang cukup, maka risiko mengalami kecelakaan kerja bisa lebih tinggi. Oleh sebab itu, sangat penting mengikuti pelatihan.
Kondisi fisik yang tidak fit
Kecelakaan di tempat kerja bisa juga disebabkan karena kondisi fisik yang tidak fit. Sebagai contoh, kurang tidur di malam sebelumnya sehingga mengakibatkan tubuh jadi kelelahan.
Rangkuman tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada anak dan bayi:
- Kompresi dada 100 kali/menit dengan kedalaman 1/3-1/2 dada untuk anak dan 1,5-2,5 cm untuk bayi; ventilasi 1-1,5 detik
- Lokasi pemeriksaan nadi berbeda antara anak (nadi karotis) dan bayi (nadi brakialis)
- Tanda keberhasilan RJP
Dokumen tersebut merupakan pedoman Bantuan Hidup Dasar (BLS) tahun 2020 dan panduan mengenai Covid-19 yang mencakup definisi BLS, kondisi keadaan darurat, rantai keselamatan BLS, prosedur RJP kualitas tinggi, penggunaan AED, BLS pada anak dan neonatus, serta tindakan pertolongan pertama pada tersedak.
Materi Bantuan hidu dasar . vasic life supportd4kebidanan1
油
MATERI BHD yaitu Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS).
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang tidak sadarkan diri. Ia menjelaskan prinsip dasar RJP (Resusitasi Jantung Paru) yaitu menilai bahaya, kesadaran, jalan napas, pernapasan dan sirkulasi darah. Jika tidak ada nadi atau napas, maka perlu dilakukan kompresi jantung dan bantuan pernapasan secara bergantian hingga bantuan me
1. Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan penyelamatan jiwa penting untuk meningkatkan keberhasilan pasien yang mengalami henti jantung atau napas.
2. RJP optimal dilakukan secepat dan seefektif mungkin dengan melakukan ABCD yaitu mengamati saluran napas, pernapasan, sirkulasi, dan diagnosis bedah.
3. Tindakan dasar RJP meliputi membuka saluran napas, memberikan bantuan pernapasan
Dokumen tersebut membahas tentang kematian jantung mendadak dan bagaimana mencegahnya. Kematian jantung mendadak disebabkan oleh gangguan listrik jantung yang menyebabkan ventrikel bergetar sangat cepat sehingga jantung tidak dapat memompa darah. Aktivitas fisik teratur dapat mengurangi risiko kematian jantung mendadak, namun aktivitas berat perlu dihindari bagi mereka dengan risiko tinggi. Skrining kesehatan
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang tidak sadarkan diri. Ia menjelaskan prinsip dasar RJP (Resusitasi Jantung Paru) yaitu menilai bahaya, kesadaran, jalan napas, pernapasan dan sirkulasi darah. Jika tidak ada nadi atau napas, maka perlu dilakukan kompresi jantung dan bantuan pernapasan secara bergantian hingga bantuan me
1. Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan penyelamatan jiwa penting untuk meningkatkan keberhasilan pasien yang mengalami henti jantung atau napas.
2. RJP optimal dilakukan secepat dan seefektif mungkin dengan melakukan ABCD yaitu mengamati saluran napas, pernapasan, sirkulasi, dan diagnosis bedah.
3. Tindakan dasar RJP meliputi membuka saluran napas, memberikan bantuan pernapasan
Dokumen tersebut membahas tentang kematian jantung mendadak dan bagaimana mencegahnya. Kematian jantung mendadak disebabkan oleh gangguan listrik jantung yang menyebabkan ventrikel bergetar sangat cepat sehingga jantung tidak dapat memompa darah. Aktivitas fisik teratur dapat mengurangi risiko kematian jantung mendadak, namun aktivitas berat perlu dihindari bagi mereka dengan risiko tinggi. Skrining kesehatan
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptxFajar Baskoro
油
Pertolongan Pertama_BHD & RJP (Perusahaan).ppt
2. Jika dalam penilaian dini penolong menemukan
Gangguan pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas,Tidak ditemukan
adanya nafas dan nadi maka Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
3. M A T I
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah
Mati ;
Mati Klinis dan Mati Biologis.
Mati Klinis :
Tidak ditemukannya adanya pernapasan dan denyut nadi,
Mati klinis dapat reversibel. Penderita mempunyai
kesempatanWaktu selama 4 6 menit untuk dilakukan RJP
tanpa Kerusakan Otak.
Mati Biologis:
Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat
Irreversibel, biasa terjadi dalam waktu 8 10 menit dari
henti jantung.
4. Tanda tanda pasti mati :
Lebam Mayat ( terjadi 20 30 menit setelah kematian )
Kaku Mayat ( terjadi antara 1 2 jam kemudian )
Pembusukan ( terjadi setelah 6 12 jam setelah kematian )
Tanda lainnya / Cedera yang mematikan
5. Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup
lebih baik jika semua langkah dalam Rantai Penyelamatan /
Rantai survival dilakukan bersamaan.
Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart Association )
Yang mempunyai 4 mata rantai :
Kecepatan meminta bantuan
Resusitasi jantung Paru
Defibrilasi
Pertolongan hidup lanjut (Advance Cardiac Life
Support)
6. RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP harus dimulai sesegera mungkin.
Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen ABC.
7. Airway control ( Penguasaan jalan nafas )
ANGKAT DAGU TEKAN DAHI PERASAT PENDORONGAN
RAHANG BAWAH
8. Breathing Support ( Bantuan
Pernafasan )
Frekuensi pernafasan :
Dewasa : 10 12 X / menit, masing-masing 1,5 -
2detik
Anak ( 1-8 th ) ; 20 X / menit, masing-masing 1 1,5
detik
Bayi (0-1 th) : lebih dari 20 X /menit, masing-masing 1 1,5
detik
Bayi baru lahir : 40 X/ menit, masing-masing 1 1,5 detik
9. Circulatory Support
Dewasa Anak - anak Bayi
Jumlah penekanan (Rasio) :
Dewasa : 30 : 2 (5
siklus)
Anak-anak : 30 : 2 (5 siklus)
Bayi : 30 : 2 (5 siklus)
Kedalaman Penekanan :
Dewasa : 4 5
cm
Anak-anak : 3 4 cm
Bayi : 1,5 2,5 cm
11. Kapan RJP tidak dilakukan ?
Lebam Mayat
Kaku mayat
Pembusukan
Luka yang mematikan
Penyakit Kronis
Bayi yang mati dalam kandungan
Efek Samping/komplikasi dari RJP :
Patah tulang dada
Pneumotorax (bocornya paru-paru)
Hemotorax (perdarahan dlm paru-
paru/rongga dada
Robekan atau memar paru
Robekan pada hati
12. Tindakan RJP dapat dihentikan apabila :
Penderita pulih kembali
Penolong kelelahan
Diambil alih oleh tenaga yang sama atau
yang lebih terlatih
Jika ada tanda pasti mati, tidak usah
lakukan RJP
13. MASALAH DALAM MELAKUKAN RJP
MASALAH
Penderita tidak tidur dialas keras
Penderita tidur tidak Horizontal
HTCL tidak dilakukan
Penutupan tidak rapat
Mulut tidak terbuka dg baik
Letak tangan tdk baik atau
kompresi tidak tepat
Letak tangan tidak sempurna
Kompresi terlalu dalam & cepat
Perbandingan Kompresi &
ventilasi tidak benar
AKIBAT
RJP Kurang efektif
Bila kepala lebih tinggi aliran darah
ke otak kurang
Airway tidak terbuka
Ventilasi tidak efektif
Ventilasi tidak efektif
Patah sternum,iga, robek pd jantung
Darah yang terpompa kurang
Oksigenisasi darah kurang