Dokumen tersebut membahas tentang longsor dan cara mengatasinya. Longsor terjadi ketika massa tanah berpindah dari daerah dengan potensi energi tinggi ke daerah rendah akibat berbagai faktor seperti hujan, lereng terjal, dan tanah yang lembek. Cara mengatasinya meliputi penanaman tanaman, pembuatan saluran drainase, terasering, serta bangunan penguat tebing dan jurang.
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Helmas Tanjung
油
1. Tanah longsor adalah pergerakan tanah dan batuan akibat berbagai faktor alam dan manusia.
2. Faktor penyebab tanah longsor terdiri atas faktor pendorong seperti kemiringan lereng dan litologi, serta faktor pemicu seperti air dan getaran gempa.
3. Cara menanggulangi tanah longsor meliputi preventif dengan pemetaan rawan longsor, mitigasi melalui pemantauan, dan rehabilitasi fisik serta penanaman ke
Tanah longsor terjadi ketika gaya pendorong pada lereng melebihi gaya penahan, dan dipengaruhi oleh faktor seperti kemiringan lereng, air, beban, dan aktivitas manusia seperti pembukaan hutan. Tanah longsor dapat mencelakakan manusia, dan pencegahannya meliputi identifikasi daerah rawan, penyuluhan, dan pemantauan secara terus menerus.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk geografis yang terbentuk akibat proses alam seperti erosi, transportasi, dan pengendapan yang disebabkan oleh tenaga eksogen seperti air, angin, dan gletser. Di antaranya adalah cliff, meander, delta, tanah loss, pasir berombak, morena, relung, platform gelombang, fyord, hamada, areg, tombolo, spit, pantai, dan gosong sungai.
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiPricilla Tan
油
Dokumen tersebut membahas proses geomorfologi di pinggir pantai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses tersebut termasuk tindakan ombak seperti hakisan, pemendapan, dan pengangkutan bahan. Faktor seperti jenis batuan, orientasi pantai, kedalaman air, dan jenis ombak memainkan peran penting dalam membentuk morfologi pinggir pantai.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Dokumen tersebut membahas berbagai proses sedimentasi yang dapat terjadi di darat maupun laut. Proses sedimentasi darat meliputi sedimentasi sungai, danau, pantai, serta gletser yang menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti dataran banjir, kipas aluvial, dan lembah berbentuk U. Sedimentasi laut dapat terjadi akibat gelombang dan arus yang mengendapkan material di pantai dan membentuk tombolo atau spit.
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannyaHansen Wijaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang tanah longsor, termasuk jenis, penyebab, wilayah rawan, mitigasi, contoh kasus di Tulungagung, dan tinjauan hukum berdasarkan Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/2007.
Pendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi PranataWahyu Dwi Pranata
油
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam khususnya tanah longsor, termasuk penyebab, gejala, dan wilayah yang rawan terjadinya tanah longsor serta tindakan pencegahan seperti penanaman tanaman berakar kuat dan membangun saluran air hujan.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan fisik seperti erosi tanah, abrasi pantai, longsor, banjir, dan korasi yang disebabkan oleh faktor alam seperti hujan, angin, dan gelombang laut serta dampaknya seperti berkurangnya kesuburan tanah dan meningkatnya risiko bencana. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara-cara pencegahan kerusakan lingkungan seperti reboisasi, penanaman pohon bak
Dokumen ini membahas tentang peranan angin dalam proses pembentukan pantai. Angin bertindak sebagai agen erosi maupun deposisi di pantai dengan menggerakkan pasir dan membentuk bukit-bukit pasir. Arus yang dihasilkan oleh angin dan ombak juga memainkan peran penting dalam membentuk berbagai fitur pantai seperti lagun dan beting pasir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi oleh agen alam seperti air, angin, dan gletser. Material tersebut akan terbawa dan terendap di tempat lain, membentuk berbagai fitur geologi seperti delta, dataran banjir, dan morain gletser. Sedimentasi dapat terjadi di sungai, laut, darat, danau, serta daerah es dan memiliki dampak positif maupun negatif.
Tanah longsor terjadi ketika gaya pendorong pada lereng melebihi gaya penahan, dan dipengaruhi oleh faktor seperti kemiringan lereng, air, beban, dan aktivitas manusia seperti pembukaan hutan. Tanah longsor dapat mencelakakan manusia, dan pencegahannya meliputi identifikasi daerah rawan, penyuluhan, dan pemantauan secara terus menerus.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk geografis yang terbentuk akibat proses alam seperti erosi, transportasi, dan pengendapan yang disebabkan oleh tenaga eksogen seperti air, angin, dan gletser. Di antaranya adalah cliff, meander, delta, tanah loss, pasir berombak, morena, relung, platform gelombang, fyord, hamada, areg, tombolo, spit, pantai, dan gosong sungai.
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiPricilla Tan
油
Dokumen tersebut membahas proses geomorfologi di pinggir pantai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses tersebut termasuk tindakan ombak seperti hakisan, pemendapan, dan pengangkutan bahan. Faktor seperti jenis batuan, orientasi pantai, kedalaman air, dan jenis ombak memainkan peran penting dalam membentuk morfologi pinggir pantai.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Dokumen tersebut membahas berbagai proses sedimentasi yang dapat terjadi di darat maupun laut. Proses sedimentasi darat meliputi sedimentasi sungai, danau, pantai, serta gletser yang menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti dataran banjir, kipas aluvial, dan lembah berbentuk U. Sedimentasi laut dapat terjadi akibat gelombang dan arus yang mengendapkan material di pantai dan membentuk tombolo atau spit.
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannyaHansen Wijaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang tanah longsor, termasuk jenis, penyebab, wilayah rawan, mitigasi, contoh kasus di Tulungagung, dan tinjauan hukum berdasarkan Peraturan Menteri PU No.22/PRT/M/2007.
Pendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi PranataWahyu Dwi Pranata
油
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam khususnya tanah longsor, termasuk penyebab, gejala, dan wilayah yang rawan terjadinya tanah longsor serta tindakan pencegahan seperti penanaman tanaman berakar kuat dan membangun saluran air hujan.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan fisik seperti erosi tanah, abrasi pantai, longsor, banjir, dan korasi yang disebabkan oleh faktor alam seperti hujan, angin, dan gelombang laut serta dampaknya seperti berkurangnya kesuburan tanah dan meningkatnya risiko bencana. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara-cara pencegahan kerusakan lingkungan seperti reboisasi, penanaman pohon bak
Dokumen ini membahas tentang peranan angin dalam proses pembentukan pantai. Angin bertindak sebagai agen erosi maupun deposisi di pantai dengan menggerakkan pasir dan membentuk bukit-bukit pasir. Arus yang dihasilkan oleh angin dan ombak juga memainkan peran penting dalam membentuk berbagai fitur pantai seperti lagun dan beting pasir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi oleh agen alam seperti air, angin, dan gletser. Material tersebut akan terbawa dan terendap di tempat lain, membentuk berbagai fitur geologi seperti delta, dataran banjir, dan morain gletser. Sedimentasi dapat terjadi di sungai, laut, darat, danau, serta daerah es dan memiliki dampak positif maupun negatif.
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesiaFajar Fajar
油
Kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia timbul setelah kekalahan Prancis dalam Perang Koalisi dan penyerahan kembali Indonesia kepada Belanda melalui Konvensi London 1814. Belanda menerapkan kebijakan seperti sistem tanam paksa, politik pintu terbuka, dan politik etis yang menyebabkan penduduk Indonesia menderita akibat eksploitasi dan diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan Al-Quran pada pendidikan sekolah rendah, termasuk resam Uthmani, jenis-jenis bacaan Al-Quran, dan adab berinteraksi dengan Al-Quran. Dokumen ini menjelaskan sejarah pengumpulan dan penulisan Al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad hingga zaman Khalifah Utsman, serta kelebihan menggunakan resam Utsmani.
Aliran Seni Lukis Neo Klasikisme , SurealismeAnnes Niwayatul
油
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran seni lukis seperti surealisme, fauvisme, neo-klasikisme, dan tokoh-tokoh serta karya mereka. Definisi, ciri-ciri, dan teknik dari masing-masing aliran dijelaskan secara singkat."
Surelisme adalah aliran kesusasteraan yang mengekspresikan alam bawah sadar melalui karya yang tidak rasional dan logis. Karya surelisme menampilkan unsur kejutan dan kombinasi objek yang tidak terduga untuk merayakan imajinasi liar. Surelisme berfokus pada spiritualitas yang bebas dari kendali estetika.
Aliran seni lukis beserta contoh gambarnyaKap Igoy
油
Aliran seni lukis Futurisme menekankan penangkapan gerak dan kecepatan dalam lukisan, serta mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi. Gambar ilustrasi bertujuan memperjelas suatu pengertian dengan menggambarkannya secara jelas, dan dapat berbentuk realistis, karikatur, atau dekoratif.
Prinsip prinsip hidup berdampingan secara damai berdasarkan persamaan derajatFajar Fajar
油
Prinsip hidup berdampingan secara damai telah dirintis dalam KAA I Bandung 1955 yang menghasilkan 10 Dasa Sila Bandung. Prinsip ini mendorong kerja sama antar negara berdasarkan persamaan derajat dan saling menguntungkan seperti kerja sama ekonomi Indonesia dan Malaysia. Penggunaan kekerasan dalam hubungan internasional dilarang berdasarkan Piagam PBB.
Dokumen tersebut membahas berbagai aliran seni rupa modern dan kontemporer seperti abstrakisme, dadaisme, ekspresionisme, fauvisme, futurisme, impresionisme, kubisme, naturalisme, realisme, postmodernisme, pop art, romantisme dan surealisme. Tokoh-tokoh kunci surealisme seperti Salvador Dali dan Rene Magritte juga disebutkan.
mitigasi bencana merupakan upaya mengurangi resiko bencanaimamsujarwo10
油
mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Dokumen tersebut membahas tentang tanah longsor, termasuk pengertian, faktor penyebab, gejala, proses kejadian, dan wilayah rawan tanah longsor di Indonesia. Faktor penyebab utama tanah longsor adalah hujan lebat, lereng terjal, dan jenis tanah yang mudah longsor seperti tanah liat. Gejala awal tanah longsor antara lain retakan di lereng dan munculnya mata air baru. Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera
Wilayah rawan tanah longsor di Indonesia meliputi daerah pegunungan dan perbukitan dengan lereng yang terjal, tanah lempung tebal, dan sering terjadi hujan deras. Faktor-faktor seperti kemiringan lereng, jenis tanah, hujan, erosi, dan aktivitas manusia berperan menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik yang bergerak menabrak satu sain lain, menyebabkan terbentuknya gunung berapi, palung, dan patahan di sepanjang pulau-pulau. Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif yang dapat menyebabkan bencana letusan dan gempa bumi. Jenis tanah dan kondisi lereng yang curam juga berperan dalam terjadinya longsor yang berbahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan gambaran umum kesiapsiagaan bencana gerakan tanah longsor. Termasuk penjelasan tentang proses terjadinya longsor, faktor penyebab, gejala umum, tingkat kerawanan, jenis-jenis longsor, serta langkah pencegahan, penguatan, saat terjadi dan pasca bencana tanah longsor.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis erosi tanah yang disebabkan oleh air, gletser, angin, serta faktor-faktor penyebab erosi tanah seperti kemiringan lereng, karakteristik tanah, aliran air dan iklim.
Tanah longsor adalah pergerakan material lereng seperti batuan, tanah, atau campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Faktor penyebabnya adalah pendorong seperti gravitasi dan pemicu seperti erosi, hujan, gempa bumi. Pencegahannya meliputi menutup retakan tanah, menjaga drainase, dan tidak membangun di lereng atau tepi sungai.
Tanah longsor terjadi ketika tanah dan batuan pada lereng bergeming dan bergerak ke bawah atau keluar lereng akibat gaya pendorong yang melebihi gaya penahan. Faktor penyebabnya meliputi kondisi geologi, iklim, topografi, tata air, tutupan lahan, serta aktivitas manusia seperti pemotongan tebing, penimbunan tanah, dan penebangan hutan. Pencegahannya meliputi pembangunan terasering, penutupan retak
Dokumen tersebut membahas penyebab terjadinya longsor, termasuk gempa bumi yang menggeser lempeng bawah tanah dan curah hujan tinggi yang menyebabkan retakan dan akumulasi air di lereng, serta dampak dari bencana longsor seperti kerugian harta dan jiwa.
Content Marketing merupakan Proses pemasaran dalam dunia bisnis yang tugasnya untuk membuat dan distribusikan sebuah konten relevan, memperoleh, dan melibatkan target konsumen.
RHK dalam konteks guru adalah singkatan dari Rencana Hasil Kerja. RHK merupakan rencana kerja yang harus disusun oleh setiap guru untuk memandu mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. RHK juga membantu guru dalam menentukan target dan poin penilaian yang harus dicapai.
Peradaban Sungai Kuning, juga dikenal sebagai peradaban Lembah Huanghe atau peradaban Huanghe, adalah peradaban kuno yang berkembang di sekitar Sungai Kuning di Tiongkok. Sungai Kuning, yang airnya berwarna kekuningan akibat membawa lumpur, merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Tiongkok kuno.
3. LONGSOR YAITU, Perpindahan Material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,
tanah, atau material campuran tersebut, Bergerak
kebawah atau keluar lereng
7. 3. PERGERAKAN BLOK
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau
material lain bergerak ke bawah dengan jatuh bebas
8. 4. RAYAPAN TANAH
Jenis longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa
butiran kasar dan halus.
9. 5. ALIRAN BAHAN ROMBAKAN
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak
didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan
lereng, volume dan tekanan air.
10. Faktor-faktor penyebab tanah
longsor:
1.Hujan
hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan
longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan
masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng,
sehingga menimbulkan gerakan lateral.
12. 3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Tanah lempung dengan ketebalan lebih dari 2,5 m
13. 4. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan
campuran antara kerikil, pasir, dan lempung yang umumnya kurang kuat.
14. 5.Jenis tata lahan
Terjadi pada tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya
genangan air di lereng yang terjal.
15. 6. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan,
getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan. Akibat yang
ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah
menjadi retak.
16. 7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan
lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah
terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh
retakan.
17. 8. pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu
akibat penggundulan hutan disekitar tikungan sungai, tebing akan
menjadi terjal.
18. 9. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul
dimana pengikatan air tanah sangat kurang.
19. 10. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah
dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi
ditambah guyuran hujan.
20. GEJALA UMUM TANAH LONGSOR
Munculnya retakan-retakan di
lereng yang sejajar dengan arah
tebing.
Biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara
tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai
berjatuhan.
21. Cara mencegah Longsor
Tidak membuat sawah atau kolam pada lereng bagian
atas yang dekat pemukiman.
Membuat terasering jika membangun pemukiman atau
pertanian pada lereng yang terjal.
Segera menutup retakan tanah dan memadatkannya
agar air tidak masuk edalam tanah melalui retakan.
Tidak melakukan penggalian dilereng yang terjal.
Tidak menebang pohon dilereng.
Tidak membangun rumah dibawah tebing.
Membangun rumah dilereng bukit secara benar.