Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
油
Total Station Nikon DTM Series mampu merekam hingga 10.000 data pengukuran dalam 32 job dan memiliki ketelitian pengukuran jarak hingga 賊3 mm. Alat ini dapat digunakan untuk pengukuran poligon dan detil dengan cara memasukkan koordinat station, backsight, dan mengukur sudut serta jarak ke titik-titik lainnya. Hasil pengukuran dapat diunduh ke perangkat lunak TransIT untuk dianalisis lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran poligon tertutup. Metode ini digunakan untuk menentukan titik kontrol horisontal berupa poligon yang akan berfungsi sebagai kerangka peta. Terdapat beberapa jenis poligon berdasarkan bentuk dan titik ikatnya. Pengukuran dilakukan menggunakan peralatan seperti theodolit, statif, bak ukur, dan meteran. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penentuan titik pol
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan penggunaan alat total station Topcon Topbasic yang diselenggarakan oleh PT Alat Ukur Indosurta. Terdapat penjelasan mengenai pengertian total station, bagian-bagian dari Topcon Topbasic, fungsi-fungsi tombolnya, dan aksesoris yang mendukung penggunaan alat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perhitungan teodolit. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengukuran dengan teodolit dapat mengukur sudut dan koordinat titik-titik, serta menentukan luas suatu daerah.
2. Ada dua cara pengukuran sudut dengan teodolit, yaitu triangulasi dan poligon tertutup atau terbuka.
3. Dibahas pula rumus-rumus yang dipakai d
Laporan ini menjelaskan praktikum pengukuran tanah menggunakan alat theodolit untuk mengukur beda tinggi dan jarak kontur. Mahasiswa belajar cara mengoperasikan theodolit di lapangan dan mengolah data pengukuran untuk gambar profil lapangan. Mereka melakukan pengukuran di dua titik dan mendapatkan beda tinggi dan jarak antara titik-titik tersebut.
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit, mampu menghitung koordinat secara langsung. Tahapan kerjanya meliputi penempatan statif di atas titik, pengaturan nivelmen dan centering untuk mengarahkan pembidik ke titik sasaran, serta pengukuran dan penyimpanan data koordinat untuk pengolahan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat, metode penentuan koordinat, tinggi dan beda tinggi, serta metode pengukuran beda tinggi menggunakan alat ukur tanah seperti teodolit, altimeter, dan waterpassing."
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Ukur Tanah yang disajikan untuk mahasiswa program Diploma dan S1 Jurusan Geologi dan Tambang. Materi yang dibahas meliputi pengukuran dengan kompas geologi, waterpas, poligon, situasi, titik tetap, perhitungan luas dan volume, serta transformasi koordinat."
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Bab ini membahas perhitungan koordinat pada pemetaan dengan kerangka poligon. Terdapat dua jenis poligon yaitu tertutup dan terbuka. Poligon tertutup digunakan untuk bangunan sedangkan terbuka untuk jalan. Langkah perhitungannya meliputi koreksi sudut, hitung sudut definitif, jarak datar, delta x dan y, hingga koordinat titik poligon.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
油
Tambang terbuka adalah metode penambangan di mana pekerja berhubungan langsung dengan udara luar untuk menggali mineral seperti batubara yang berada dekat permukaan tanah. Metode ini memberikan hasil tambang lebih besar dengan biaya rendah dibanding tambang bawah tanah. Survey dan pemetaan memainkan peran penting dalam menentukan lokasi tambang, perencanaan desain, dan monitoring lingkungan.
Standar ini menjelaskan prosedur klasifikasi tanah untuk keperluan teknik dengan sistem klasifikasi unifikasi tanah berdasarkan hasil pengujian laboratorium karakteristik ukuran butir, batas cair, dan indeks plastisitas. Standar ini mengklasifikasikan tanah ke dalam tiga kelompok utama yaitu tanah berbutir kasar, tanah berbutir halus, dan tanah berorganik tinggi dengan menggunakan simbol dan nama kelompok.
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Laporan ini membahas hasil praktikum ilmu ukur tanah yang meliputi pengukuran polygon tertutup menggunakan waterpass, pengukuran beda tinggi menggunakan theodolite, dan pengolahan data menjadi gambar di depan gedung Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Laporan ini juga membahas hasil pengukuran cut and fill serta rancangan master plan sekolah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
Teks tersebut berisi contoh-contoh soal latihan ilmu ukur tanah yang meliputi hitungan back azimut, back bearing, hubungan antara azimut dan bearing, true bearing, azimut kaki-kaki poligon, jarak, sudut dalam, dan koordinat titik-titik pada poligon terbuka dan tertutup. Secara keseluruhan teks tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu ukur tanah beserta contoh soal latihannya.
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polygon Tertutupnoussevarenna
油
Laporan ini mendeskripsikan praktikum pengukuran polygon menggunakan theodolit untuk mengukur bangunan Masjid Alumni. Mahasiswa belajar cara pengoperasian theodolit, pengukuran sudut dan jarak, perhitungan data, dan penentuan tinggi tanah.
Laporan ini membahas pengukuran dengan waterpass dan metode polar untuk menentukan beda tinggi, jarak, dan luas lahan. Terdapat penjelasan teori, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, data hasil ukur, perhitungan, serta dokumentasi foto hasil pengukuran.
Laporan ini menjelaskan praktikum pengukuran tanah menggunakan alat theodolit untuk mengukur beda tinggi dan jarak kontur. Mahasiswa belajar cara mengoperasikan theodolit di lapangan dan mengolah data pengukuran untuk gambar profil lapangan. Mereka melakukan pengukuran di dua titik dan mendapatkan beda tinggi dan jarak antara titik-titik tersebut.
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit, mampu menghitung koordinat secara langsung. Tahapan kerjanya meliputi penempatan statif di atas titik, pengaturan nivelmen dan centering untuk mengarahkan pembidik ke titik sasaran, serta pengukuran dan penyimpanan data koordinat untuk pengolahan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat, metode penentuan koordinat, tinggi dan beda tinggi, serta metode pengukuran beda tinggi menggunakan alat ukur tanah seperti teodolit, altimeter, dan waterpassing."
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Ukur Tanah yang disajikan untuk mahasiswa program Diploma dan S1 Jurusan Geologi dan Tambang. Materi yang dibahas meliputi pengukuran dengan kompas geologi, waterpas, poligon, situasi, titik tetap, perhitungan luas dan volume, serta transformasi koordinat."
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Bab ini membahas perhitungan koordinat pada pemetaan dengan kerangka poligon. Terdapat dua jenis poligon yaitu tertutup dan terbuka. Poligon tertutup digunakan untuk bangunan sedangkan terbuka untuk jalan. Langkah perhitungannya meliputi koreksi sudut, hitung sudut definitif, jarak datar, delta x dan y, hingga koordinat titik poligon.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
油
Tambang terbuka adalah metode penambangan di mana pekerja berhubungan langsung dengan udara luar untuk menggali mineral seperti batubara yang berada dekat permukaan tanah. Metode ini memberikan hasil tambang lebih besar dengan biaya rendah dibanding tambang bawah tanah. Survey dan pemetaan memainkan peran penting dalam menentukan lokasi tambang, perencanaan desain, dan monitoring lingkungan.
Standar ini menjelaskan prosedur klasifikasi tanah untuk keperluan teknik dengan sistem klasifikasi unifikasi tanah berdasarkan hasil pengujian laboratorium karakteristik ukuran butir, batas cair, dan indeks plastisitas. Standar ini mengklasifikasikan tanah ke dalam tiga kelompok utama yaitu tanah berbutir kasar, tanah berbutir halus, dan tanah berorganik tinggi dengan menggunakan simbol dan nama kelompok.
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Laporan ini membahas hasil praktikum ilmu ukur tanah yang meliputi pengukuran polygon tertutup menggunakan waterpass, pengukuran beda tinggi menggunakan theodolite, dan pengolahan data menjadi gambar di depan gedung Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Laporan ini juga membahas hasil pengukuran cut and fill serta rancangan master plan sekolah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
Teks tersebut berisi contoh-contoh soal latihan ilmu ukur tanah yang meliputi hitungan back azimut, back bearing, hubungan antara azimut dan bearing, true bearing, azimut kaki-kaki poligon, jarak, sudut dalam, dan koordinat titik-titik pada poligon terbuka dan tertutup. Secara keseluruhan teks tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu ukur tanah beserta contoh soal latihannya.
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polygon Tertutupnoussevarenna
油
Laporan ini mendeskripsikan praktikum pengukuran polygon menggunakan theodolit untuk mengukur bangunan Masjid Alumni. Mahasiswa belajar cara pengoperasian theodolit, pengukuran sudut dan jarak, perhitungan data, dan penentuan tinggi tanah.
Laporan ini membahas pengukuran dengan waterpass dan metode polar untuk menentukan beda tinggi, jarak, dan luas lahan. Terdapat penjelasan teori, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, data hasil ukur, perhitungan, serta dokumentasi foto hasil pengukuran.
Ilmu Ukur Tanah (IUT) - Pengukuran profil memanjang dan melintang jalannoussevarenna
油
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Laporan ini membahas pelaksanaan praktikum lapangan kartografi dasar oleh 42 mahasiswa di Desa Manimbahoi, Gowa. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa terampil menggunakan theodolit dan kompas geologi serta mengukur dan membuat peta arah jalan dan kemiringan berdasarkan data lapangan."
Laboratorium ukur tanah merangkum teknik pengukuran vertikal dan horizontal menggunakan alat ukur seperti waterpass dan theodolite untuk membuat peta dan menghitung volume galian serta kemiringan tanah. Metode pengukuran meliputi poligon terbuka dan tertutup dengan rumus-rumus perhitungan jarak, sudut, dan tinggi titik untuk menentukan kontur tanah.
Laporan praktikum ini menjelaskan tentang pengukuran profil air dengan waterpass untuk mengetahui tinggi tanah di beberapa titik. Peralatan yang digunakan antara lain waterpass, statif, rambu ukur, dan meteran. Praktikan melakukan pengukuran dari titik A hingga D dengan membaca nilai pada rambu ukur. Terjadi beberapa kesalahan akibat sulitnya membaca rambu dan ketidaktegakan rambu terhadap tanah
Laporan praktikum fisika tentang percobaan konversi energi menggunakan sistem roller coaster untuk mempelajari hukum kekekalan energi. Tujuan percobaan adalah mempelajari konsep konversi energi dengan mengukur kecepatan mobil sebelum dan sesudah menaiki bukit roller coaster menggunakan photogate dan smart timer. Hasil pengukuran menunjukkan kecepatan rata-rata sebesar 1,6239 m/s.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pemotretan udara untuk pembuatan peta topografi, meliputi penentuan jalur terbang, waktu, alat, dan teknik pemotretan. Langkah-langkah pentingnya adalah perencanaan jalur terbang, penentuan waktu dan alat, serta pelaksanaan pemotretan sesuai rencana untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan pemotretan udara untuk pendidikan perwira TNI AD. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan pemotretan udara termasuk pembuatan jalur terbang, waktu dan alat yang diperlukan. Dokumen ini juga membahas tentang pelaksanaan pemotretan udara sesuai dengan rencana serta persyaratan yang dibutuhkan.
1. 1 | P a g e
Praktek Ilmu Ukur
Tanah II
Pengukuran
Polygon Tertutup
Menggunakan
Sokkisha
Lembar Kerja
Program : PTB
Jurusan : PTK
Semester : IV
Hari : Senin
Tanggal : 7 & 21 April 2014
Waktu : 2x Pertemuan
Kelompok : II
A. STANDAR KOMPETENSI
Membuat Peta Sederhana, Situasi dan Kontur.
B. KOMPETENSI DASAR
Membuat peta sederhana.
C. SUB KOMPETENSI DASAR
Membuat kerangka polygon tertutup.
D. INDIKATOR
1. Membuat denah lokasi praktek yang digunakan.
2. Mendirikan statif.
3. Memasang pesawat.
4. Menyetel kedataran pesawat.
5. Menentukan azimuth utara.
6. Membaca bak ukur.
7. Membaca sudut jurusan.
8. Mengukur tinggi pesawat.
9. Mengecek jarak manual dan perhitungan jarak optis.
10. Menghitung beda tinggi.
11. Menghitung tinggi titik.
12. Menghitung koordinat titik.
13. Menggambar hasil analisis data.
2. 2 | P a g e
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat membuat denah lokasi praktek yang digunakan dengan
benar.
2. Mahasiswa dapat mendirikan statif dengan benar.
3. Mahasiswa dapat memasang pesawat dengan benar.
4. Mahasiswa dapat menyetel kedataran pesawat dengan benar.
5. Mahasiswa dapat menentukan azimuth utara dengan benar.
6. Mahasiswa dapat membaca bak ukur dengan benar.
7. Mahasiswa dapat membaca sudut jurusan dengan benar.
8. Mahasiswa dapat mengukur tinggi pesawat dengan benar.
9. Mahasiswa dapat mengecek jarak manual dan perhitungan jarak optis
dengan benar.
10. Mahasiswa dapat menghitung beda tinggi dengan benar.
11. Mahasiswa dapat menghitung tinggi titik dengan benar.
12. mahasiswa dapat menghitung koordinat titik polygon dengan benar.
13. Mahasiswa dapat menggambar hasil perhitungan dengan benar.
F. PENDAHULUAN
Poligon tertutup merupakan poligon yang titik awal dan titik akhir saling
berimpit atau pada posisi yang sama atau saling bertemu..Dimana titik sudut
pertama sama dengan titik sudut yang terakhir, atau dengan kata lain titik
terakhir menempati titik pertama. Tujuan pengukuran polygon tertutup
adalah untuk menentukan titik koordinat titik yang diukur. Yang perlu
diukur didalam polygon tertutup ini adalah sudut dan jarak.
G. ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Pesawat SOKKISHA : 1 buah
b. Statif : 1 buah
c. Bak ukur : 1 buah
d. Unting unting : 1 buah
e. Payung : 1 buah
f. Rol meter : 1 buah
3. 3 | P a g e
g. Patok : 5 buah
h. Alat tulis : seperlunya
H. LANGKAH KERJA
1. Memperhatikan dan mendengarkan petunjuk serta pengarahan dari
pembimbing.
2. Menyiapkan alat alat yang digunakan untuk praktek polygon tertutup
di lapangan.
3. Memeriksa kelengkapan dan kondisi alat yang akan digunakan di
lapangan.
4. Membuat sketsa gambar lokasi yang akan digunakan untuk praktek
polygon tertutup di lapangan.
5. Menentukan titik P1 sebagai kedudukan pesawat
6. Menempatkan pesawat dititik P1 dengan cara :
a. Memasang statif dengan unting-unting tepat di atas paku, tinggi
statif disesuaikan dengan tinggi anggota kelompok.
b. Menempatkan ketiga kaki statif dengan membentuk sudut 賊 60尊
atau membentuk segitiga sama sisi.
c. Memasang pesawat pada kepala statif, bila posisi sudah siap
dihubungkan dengan skrup meja statif dan dikuncikan.
7. Menyetel pesawat di mulai dengan mengatur kedataran pesawat di titik
P1
a. As teropong ditempatkan disalah satu as skrup penyetel ( kedua
skrup penyetel yang lain sejajar dengan nivo tabung ).
b. Menyetel gelembung nivo tabung dengan cara memutar dua skrup
penyetel yang sejajar dengan nivo tabung keluar atau kedalam secara
bersamaan hingga gelembung nivo ditengah-tengah garis.
c. Pesawat diputar 1800, apabila gelembung nivo belum ditengah
gelembung nivo ditengahkan dengan cara menyetel dua skrup
penyetel yang sejajar dengan nivo tabung keluar atau kedalam secara
bersamaan hingga gelembung nivo ditengah-tengah garis.
4. 4 | P a g e
d. Pesawat diputar 1800 kembali jika ada kesalahan, setengah kesalahan
dibetulkan dengan koreksi nivo dan setengah kesalahan dengan dua
skrup penyetel yang sejajar dengan nivo tabung.
e. Putar pesawat 900, putar skrup penyetel ketiga untuk menempatkan
gelembung nivo tabung ditengah-tengah garis.
f. Jika gelembung nivo sudah berada di tengah-tengah, pesawat diputar
ke segala arah untuk memastikan kedudukan gelembung nivo tetap
berada ditengah. Jika tetap berada di tengah maka pesawat siap
dioperasikan, tetapi jika gelembung nivo berubah maka dilakukan
penyetelan ulang seperti langkah kerja a f.
8. Menempatkan teropong tegak lurus terhadap sumbu vertikal dengan
cara:
a. Kencangkan skrup pengunci arah horizontal dan kendorkan skrup
pengunci arah vertikal, putar teropong pesawat hingga kedudukan
mendekati 900 sumbu vertikal pesawat.
b. Kunci skrup penggerak kasar arah vertical dan putar skrup penggerak
halus arah vertikal hingga menunjukkan sudut 900.
9. Menentukan azimuth utara dengan cara:
a. Kendorkan skrup penggerak kasar K1 arah horizontal, pesawat
diputar sampai arah horisontal mendekati 00 pada garis indeks
pembacaan skala horizontal dengan melihat pada luph pembacaan,
kemudian skrup penggerak kasar K1 dikencangkan.
b. Skrup penggerak halus H1 diputar sampai arah horizontal tepat 0o.
c. Menempatkan kompas pada tempat yang tersedia di pesawat
kemudian kendorkan skrup pengunci kompas.
d. Skrup arah horizontal K2 dikendorkan, pesawat diputar sampai jarum
kompas mendekati tengah-tengah garis indeks kompas, kemudian
kunci skrup penggerak kasar arah horisontal K2.
e. Gunakan skrup penggerak halus arah horizontal H2 untuk
menempatkan jarum kompas tepat arah di tengah-tengah garis indeks
kompas.
5. 5 | P a g e
f. Kemudian K1 dikendurkan dan K2 tetap dan micrometer kita nolkan.
10. Memasang bak ukur dititik P5, kemudian mengarahkan teropong dan
membidik bak ukur dan dibaca benang atas, benang tengah, benang
bawah dan nonius.
11. Memindah arah teropong ke titik P2 dan membaca benang atas, benang
tengah, benang bawah dan nonius.
12. Memindah pesawat ke titik P2, kemudian menyetel alat hingga siap
untuk dioperasikan, mengukur dan mencatat tinggi pesawat. Melakukan
pembidikan terhadap titik P1, dan melakukan pembacaan benang atas,
benang tengah, benang bawah dan nonius.
13. Membidik titik P3 dan membaca benang atas, benang bawah, benang
tengah dan nonius.
14. Pindahkan pesawat ketitik P3 kemudian melakukan penyetelan alat
hingga dapat dioperasikan dan mencatat tinggi pesawat.
15. Mengarahkan teropong ke titik P2 kemudian melakukan pembidikan
terhadap titik P2 dan melakukan pembacaan benang atas, benang
tengah, benang bawah serta nonius
16. Mengarahkan teropong ketitik P4 dan melakukan pembacaan benang
atas, benang tengah, benang bawah dan nonius.
17. Menempatkan pesawat di titik P4 kemudian melakukan penyetelan
pesawat hingga pesawat siap dioperasikan
18. Mengukur tinggi pesawat P4, melakukan pembidikan terhadap titik P3
sebagai bacaan belakang.
19. Mengarahkan teropong ke titik P5 dan melakukan pembacaan benang
atas, benang tengah, benang bawah dan nonius ( bacaan muka )
20. Memindah pesawat ke titik P5, kemudian menyetel alat hingga siap
untuk dioperasikan, mengukur dan mencatat tinggi pesawat. Melakukan
pembidikan terhadap titik P4, dan melakukan pembacaan benang atas,
benang tengah, benang bawah dan nonius.
21. Membidik titik P1 dan membaca benang atas, benang bawah, benang
tengah dan nonius.
6. 6 | P a g e
22. Memasukkan semua data hasil pengukuran kedalam tabel.
23. Memeriksa semua alat dan mengembalikan ke laboraturium.
8. 8 | P a g e
J. ANALISIS DATA
Rumus-rumus dalam perhitungan hasil kerja
a. Kontrol benang tengah
2
BbBa
Bt
b. Jarak optis d = (Ba - Bb) x 100
c. Beda tinggi Bak muka = (Bt + Patok) Tp
d. Koreksi tiap-tiap titik = kesalahanbesar
d
d
1. Kontrol benang tengah
P5 Blkng = Bt =
Ba+Bb
2
=
1179 + 727
2
= 0953
P2 Muka = Bt =
Ba+Bb
2
=
1380 + 1134
2
= 1257
P1 Blkng = Bt =
Ba+Bb
2
=
1171 + 0925
2
= 1048
P3 Muka = Bt = Ba+Bb
2
= 1110 + 0660
2
= 0885
P2 Blkng = Bt =
Ba+Bb
2
=
1520 + 1070
2
= 1295
P4 Muka = Bt =
Ba+Bb
2
=
1180 +1028
2
= 1104
P3 Blkng = Bt =
Ba+Bb
2
=
0964 + 0812
2
= 0888
P5 Muka = Bt = Ba+Bb
2
= 0998 + 0902
2
= 0950
P4 Blkng = Bt =
Ba+Bb
2
=
1254 + 1158
2
= 1206
P1 Muka = Bt =
Ba+Bb
2
=
1418 + 0966
2
= 1192
2. Perhitungan Jarak Optis Poligon Tertutup
P1 P5 belakang = (BaBb) x 100 mm
= (1179 727) x 100 mm = 45,2 m
P1 P2 muka = (BaBb) x 100 mm
= (1380 1134 ) x 100 mm = 24,6 m
9. 9 | P a g e
P2 P1 belakang = (Ba Bb) x 100 mm
= (1171 0925 ) x 100 mm = 24,6 m
P2P3 muka = (Ba Bb) x 100 mm
= (1110 0660 ) x 100 mm = 45 m
P3 P2 belakang = (Ba Bb) x 100 mm
= (1520 1070 ) x 100 mm = 45 m
P3P4 muka = (Ba Bb) x 100 mm
= (1180 1028 ) x 100 mm = 15,2 m
P4 P3 belakang = (Ba Bb) x 100 mm
= (0964 0812) x 100 mm = 15,2 m
P4 P5 muka = (Ba Bb) x 100 mm
= (0998 0902) x 100 mm = 9,6 m
P5 P4 belakang = (Ba Bb ) x 100 mm
= (1254 1158 ) x 100 mm = 9,6 m
P5 P1 muka = (Ba Bb) x 100mm
= (1418 + 0966) x 100 mm = 45,2 m
Jarak = 24,6 + 45 + 15,2 + 9,6 + 45,2 = 139,6 m
3. Perhitungan Beda Tinggi dan Tinggi Titik
Tinggi Persamaan = 賊 90000
P1 = beda tinggi = (Bt + tinggi patok) - Tp
= ( 1257 + 0) - 1298 = -41
Tinggi titik = 90000 - 41 = 89959
P2 = beda tinggi = (Bt + tinggi patok) Tp2
= (0885 + 310) - 1263 = -68
Tinggi titik = 89959 - 68 = 89891
P3 = beda tinggi = (Bt + tinggi patok) - Tp3
= (1104 + 240) 1255 = 89
Tinggi titik = 89891 + 89 = 89980
10. 10 | P a g e
P4 = beda tinggi = Tp4牟 - Bt + tinggi titik
= (950 + 280) 1288 = -58
Tinggi titik = 89980 - 58 = 89922
P5 = beda tinggi = (Tp5 - Bt + tinggi patok)
= (1192 + 260) - 1373 = 79
Tinggi titik = 89922 + 79 = 90001
Jadi besar koreksi = 90001 90000 = 1 mm
4. Perhitungan besar koreksi beda tinggi masing-masing titik polygon
Koreksi =
Jarak
裡jarak
selisih tinggi titik
P1 P2 =
24600
139600
1 = + 0,176218
P2 P3 =
45000
139600
1 = + 0,32235
P3 P4 =
15200
139600
1 = + 0,108883
P4 P5 =
9600
139600
1 = + 0,068768
P5 P1 =
45200
139600
1 = + 0,323782
5. Perhitungan Tinggi Titik Poligon Tertutup Setelah Koreksi
Titik P1 = ( 90000 - 41 - 0,1762178 ) = 89958,82378
Titik P2 = ( 89958,82378 68 - 0,32235 ) = 89890,50143
Titik P3 = ( 89890,50143 + 89 - 0,108883 ) = 89979,39255
Titik P4 = ( 89979,39255 58 - 0,068768 ) = 89921,32378
Titik P5 = (89921,32378 + 79 - 0,323782) = 90000
6. Perhitungan Sudut Poligon Tertutup yang diukur (Sn)
<P1 = ( P1 P2 - P1 P5 ) + 360属
= (101属 51 00" - 187属 38 00" ) + 360属
= 274属 13' 00"
13. 13 | P a g e
留P5 P1 = 留P4 P5 + <P5 - 180属 00' 00"
= 286属 08' 51" + 261属 29' 06"- 180属 00' 00"
= 7属 37' 56"
10. Perhitungan koordinat sebelum koreksi
a. Perhitungan Koordinat (x)
Titik P2 = (24,6 x sin 101属51' 00") + Titik P1 = 24,076+0,00
= 24,076
Titik P3 = (45 x sin 187属27'07") + Titik P2 = -5,836+24,076
= 18,240
Titik P4 = (15,2 x sin 278属18'29") + Titik P3 =-15,041+18,240
= 3,199
Titik P5 = (9,6 x sin 286属08'51") + Titik P4 = -9,221+3,199
= -6,022
Titik P1 = (45,2 x sin 7属37'56") + Titik P5 = 5,999+-6,022
= - 0,023
Jadi koreksi absis Dx = - 0,023
b. Perhitungan Koordinat (y)
Titik P1 = 0,000
Titik P2 = (24,6 x cos 101属51' 00") + Titik P1 = -5,052 + 0,00
= -5,052
Titik P3 = (45 x cos 187属27'07") + Titik P2 = -44,620 + (-5,052)
= -49,672
Titik P4 = (15,2 x cos 278属18'29") + Titik P3 = 2,196 + (-49,672)
= -47,476
Titik P5 = (9,6 x cos 286属08'51") + Titik P4 = 2,670 + (-47,476)
= -44,806
Titik P1 = (45,2 x cos 7属37'56") + Titik P5 = 44,800+ (-44,806)
= - 0,006
Jadi koreksi absis Dy = - 0,006
14. 14 | P a g e
11. Perhitungan koreksi
a. Koreksi absis ( X )
Koreksi =
Jarak
裡jarak
xselisih absis Dx
KP1 =
24600
139600
0,023 = +0,003
KP2 =
45000
139600
0,023 = +0,006
KP3 =
15200
139600
0,023 = +0,002
KP4 =
9600
139600
0,023 = +0,001
KP5 =
45200
139600
0,023 = +0,000
b. Koreksi absis ( Y )
Koreksi =
Jarak
裡jarak
xselisih absis Dy
KP1 =
24600
139600
0,006 = +0,001
KP2 =
45000
139600
0,006 = +0,002
KP3 =
15200
139600
0,006 = +0,001
KP4 =
9600
139600
0,006 = +0,000
KP5 =
45200
139600
0,006 = +0,002
12. Perhitungan koordinat setelah koreksi
a. Perhitungan Koordinat (x)
Titik P2 = (24,6 x sin 101属51' 00")+Titik P1+KP1= 24,076+0,00+ 0,003
= 24,079
15. 15 | P a g e
Titik P3 = (45 x sin 187属27'07")+Titik P2+KP2 =-5,836+24,079+0,006
= 18,249
Titik P4 = (15,2 x sin 278属18'29")+Titik P3+KP3 =15,041+18,249+0,002
= 3,211
Titik P5 = (9,6 x sin 286属08'51")+Titik P4+KP4 = -9,221+3,211+0,001
= -6,009
Titik P1 = (45,2 x sin 7属37'56") +Titik P5+KP1 =5,999+-6,009+0,006
= 0,000
b. Perhitungan Koordinat (y)
Titik P2 = (24,6 x cos 101属51' 00")+Titik P1+KP1
= -5,052 + 0,00 + 0,001
= -5,051
Titik P3 = (45 x cos 187属27'07")+Titik P2+KP2
= -44,620+(-5,051)+0,002
= -49,669
Titik P4 = (15,2 x cos 278属18'29")+Titik P3+KP3
= 2,196+(-49,669)+0,001
= -47,472
Titik P5 = (9,6 x cos 286属08'51")+Titik P4+KP4
= 2,670+(-47,476)+ 0,000
= -44,801
Titik P1 = (45,2 x cos 7属37'56") +Titik P5+KP5
= 44,800+(-44,801)+0,002
= 0,000
16. 16 | P a g e
13. Koordinat Poligon Tertutup (X,Y)
P1 = ( 0 ; 0 )
P2 = ( 24,079 ; -5,051 )
P3 = ( 18,249 ; -49,669 )
P4 = ( 3,211 ; -47,472 )
P5 = ( -6,009 ; -44,801 )
K. GAMBAR HASIL KERJA
(Terlampir)
17. 17 | P a g e
L. TABELPERHITUNGAN POLIGON TERTUTUP
TITIK
TP
(mm)
T.patok
(mm)
ARAH
BACAAN BENANG (mm) JARAK
(m)
BEDA TINGGI
(mm)
KOREKSI
TINGGI TITIK
(mm)BA BT BB
P1
1298 260 P5 1179 953 727 45,2 90000
P2 1380 1257 1134 24,6 -41 0,176218 89958,82378
P2
1263 0 P1 1171 1048 925 24,6
P3 1110 885 660 45 -68 0,32235 89890,50143
P3
1255 310 P2 1520 1295 1070 45
P4 1180 1104 1028 15,2 89 0,108883 89979,39255
P4
1288 240 P3 964 888 812 15,2
P5 998 950 902 9,6 -58 0,068768 89921,32378
P5
1373 280 P4 1254 1206 1158 9,6
P1 1418 1192 966 45,2 79 0,323782 90000
19. 19 | P a g e
M. KESULITAN YANG DIHADAPI
1. Dalam pemegangan bak ukur sering goyang sehingga menyulitkan dalam
pembacaan.
2. Adanya tanaman liar yang dapat mengganggu jalannya praktek .
3. Lokasi praktek yang berbatasan dengan pagar proyek pembangunan Rumah
Sakit UNS.
N. KESIMPULAN
Melalui praktek pengukuran memanjang keliling dapat diketahui beda
tinggi dan jarak suatu tempat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka
dibutuhkan ketelitian, kekompakan, dan ketrampilan yang memadai.
O. SARAN
1. Mahasiswa diharapkan lebih tenang dan rileks pada saat memegang bak
ukur.
2. Mahasiswa bersama petugas kebersihan kampus membersihkan area
sebelum melaksanakan praktek.
3. Mahasiswa hendaknya lebih kreatif dalam menghadapi situasi dan kondisi
yang ada di area praktek.