Presentasi menjelaskan proses pelaksanaan pekerjaan teknisi geoteknik di lapangan, mulai dari persiapan, penyelidikan, pengambilan sampel, hingga pelaporan. Tahapan utama meliputi identifikasi spesifikasi dan peta lokasi, persiapan sumber daya, pengujian tanah dan batuan di lapangan, pengambilan sampel untuk laboratorium, serta dokumentasi dan pelaporan hasil kerja.
Survey konstruksi digunakan untuk menentukan titik referensi awal yang diperlukan untuk memfasilitasi proses konstruksi bangunan atau jalan. Surveyor bertugas melakukan pengukuran dan memastikan batas lahan sesuai dengan sertifikat tanah. Mereka juga mengukur kontur tanah, meletakkan tanda acuan level, dan membuat gambar situasi serta potongan yang mendokumentasikan data lapangan untuk digunakan sebagai pedoman konstruksi.
Dokumen ini membahas tentang climbing formwork, yaitu jenis formwork khusus untuk pembangunan struktur beton vertikal atau bertingkat tinggi. Terdapat tiga jenis climbing formwork yaitu crane, self-climbing, dan shaft climbing formwork. Climbing formwork memiliki manfaat seperti menghemat biaya dan waktu pembangunan serta menyediakan ruang kerja bagi pekerja konstruksi.
Dokumen tersebut merangkum metode pelaksanaan pekerjaan renovasi rumah jabatan. Terdiri dari pekerjaan persiapan seperti pembersihan lokasi, pemasangan papan nama proyek, pekerjaan interior seperti pemasangan wallpaper dan HPL, pekerjaan plafond, WC, instalasi listrik dan lampu, pengecatan, serta dokumentasi dan pelaporan pekerjaan.
Dokumen tersebut merupakan rencana pembangunan gedung tambahan Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat yang akan dilaksanakan selama 120 hari dengan nilai proyek Rp. 789.805.740,12 serta menjelaskan rincian pekerjaan dan metode pelaksanaannya."
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pembangunan gedung lima lantai, mulai dari persiapan lahan, pembangunan pondasi menggunakan tiang pancang, pembangunan kolom dan plat lantai, pembangunan tembok, scaffolding, dan replikasi proses pada lantai-lantai selanjutnya. Tahap terakhir adalah pemasangan utilitas seperti tangga, pintu, kamar mandi, sistem elektrikal dan plambing, hing
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab seorang Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jalan dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, melaksanakan survei, perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan jalan serta mengawasi pelaksanaannya sesuai standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
Presentasi ini membahas perencanaan struktur bangunan gedung untuk proyek Harum Jaya 3 di Lhokseumawe. Mencakup tahapan perencanaan mulai dari persiapan, konsepsi, pengembangan pra-rencana, rencana detail, dokumen perencanaan, penjelasan dan evaluasi pengadaan, serta pengawasan berkala. Juga membahas pengendalian pekerjaan struktur bawah dan atas gedung, serta petunjuk pemakaian gedung setelah
Dokumen tersebut berisi justifikasi teknis atas perubahan volume pekerjaan pada proyek pembangunan jalan beton Pongkeru-Malili. Terjadi perubahan pada item pekerjaan jembatan yang semula pembangunan 3 unit menjadi 4 unit dengan memanfaatkan bangunan bawah jembatan yang ada, serta penambahan volume galian tanah dan timbunan tanah akibat perubahan kondisi lapangan.
Presentasi ini memberikan ringkasan tentang urutan pekerjaan konstruksi gedung mulai dari persiapan, pelaksanaan pondasi, struktur, dan finishing serta penjelasan mengenai regulasi dan manajemen keselamatan yang harus dipenuhi. Presentasi ini disusun sebagai bagian dari uji kompetensi untuk sertifikasi Manajer Lapangan Pelaksana Pekerjaan Gedung.
Silabus mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan kelas XI ini membahas 4 kompetensi inti dan 13 kompetensi dasar yang mencakup materi pokok mengenai penggambaran proyeksi bangunan, pondasi, lantai dan dinding, pintu dan jendela serta ventilasi dengan menggunakan kaidah gambar teknik dan spesifikasi teknis. Pembelajaran dilakukan secara praktis melalui pengamatan, penanyaan, eksplorasi, asosias
Dokumen tersebut merangkum metode pelaksanaan pembangunan gedung Student Center Fakultas Kedokteran UNHAS di Makassar. Metode tersebut mencakup pekerjaan persiapan seperti pembersihan lokasi, keamanan, dan papan nama proyek. Juga meliputi pekerjaan struktur seperti pemasangan floor deck, wiremesh, bekisting, dan pengecoran beton. Semua pekerjaan harus selesai dalam 180 hari sesuai anggaran dan spesifikasi
Survey konstruksi digunakan untuk menentukan titik referensi awal yang diperlukan untuk memfasilitasi proses konstruksi bangunan atau jalan. Surveyor bertugas melakukan pengukuran dan memastikan batas lahan sesuai dengan sertifikat tanah. Mereka juga mengukur kontur tanah, meletakkan tanda acuan level, dan membuat gambar situasi serta potongan yang mendokumentasikan data lapangan untuk digunakan sebagai pedoman konstruksi.
Dokumen ini membahas tentang climbing formwork, yaitu jenis formwork khusus untuk pembangunan struktur beton vertikal atau bertingkat tinggi. Terdapat tiga jenis climbing formwork yaitu crane, self-climbing, dan shaft climbing formwork. Climbing formwork memiliki manfaat seperti menghemat biaya dan waktu pembangunan serta menyediakan ruang kerja bagi pekerja konstruksi.
Dokumen tersebut merangkum metode pelaksanaan pekerjaan renovasi rumah jabatan. Terdiri dari pekerjaan persiapan seperti pembersihan lokasi, pemasangan papan nama proyek, pekerjaan interior seperti pemasangan wallpaper dan HPL, pekerjaan plafond, WC, instalasi listrik dan lampu, pengecatan, serta dokumentasi dan pelaporan pekerjaan.
Dokumen tersebut merupakan rencana pembangunan gedung tambahan Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat yang akan dilaksanakan selama 120 hari dengan nilai proyek Rp. 789.805.740,12 serta menjelaskan rincian pekerjaan dan metode pelaksanaannya."
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pembangunan gedung lima lantai, mulai dari persiapan lahan, pembangunan pondasi menggunakan tiang pancang, pembangunan kolom dan plat lantai, pembangunan tembok, scaffolding, dan replikasi proses pada lantai-lantai selanjutnya. Tahap terakhir adalah pemasangan utilitas seperti tangga, pintu, kamar mandi, sistem elektrikal dan plambing, hing
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab seorang Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jalan dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, melaksanakan survei, perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan jalan serta mengawasi pelaksanaannya sesuai standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
Presentasi ini membahas perencanaan struktur bangunan gedung untuk proyek Harum Jaya 3 di Lhokseumawe. Mencakup tahapan perencanaan mulai dari persiapan, konsepsi, pengembangan pra-rencana, rencana detail, dokumen perencanaan, penjelasan dan evaluasi pengadaan, serta pengawasan berkala. Juga membahas pengendalian pekerjaan struktur bawah dan atas gedung, serta petunjuk pemakaian gedung setelah
Dokumen tersebut berisi justifikasi teknis atas perubahan volume pekerjaan pada proyek pembangunan jalan beton Pongkeru-Malili. Terjadi perubahan pada item pekerjaan jembatan yang semula pembangunan 3 unit menjadi 4 unit dengan memanfaatkan bangunan bawah jembatan yang ada, serta penambahan volume galian tanah dan timbunan tanah akibat perubahan kondisi lapangan.
Presentasi ini memberikan ringkasan tentang urutan pekerjaan konstruksi gedung mulai dari persiapan, pelaksanaan pondasi, struktur, dan finishing serta penjelasan mengenai regulasi dan manajemen keselamatan yang harus dipenuhi. Presentasi ini disusun sebagai bagian dari uji kompetensi untuk sertifikasi Manajer Lapangan Pelaksana Pekerjaan Gedung.
Silabus mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan kelas XI ini membahas 4 kompetensi inti dan 13 kompetensi dasar yang mencakup materi pokok mengenai penggambaran proyeksi bangunan, pondasi, lantai dan dinding, pintu dan jendela serta ventilasi dengan menggunakan kaidah gambar teknik dan spesifikasi teknis. Pembelajaran dilakukan secara praktis melalui pengamatan, penanyaan, eksplorasi, asosias
Dokumen tersebut merangkum metode pelaksanaan pembangunan gedung Student Center Fakultas Kedokteran UNHAS di Makassar. Metode tersebut mencakup pekerjaan persiapan seperti pembersihan lokasi, keamanan, dan papan nama proyek. Juga meliputi pekerjaan struktur seperti pemasangan floor deck, wiremesh, bekisting, dan pengecoran beton. Semua pekerjaan harus selesai dalam 180 hari sesuai anggaran dan spesifikasi
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan lapangan pada proyek pembangunan daerah irigasi. Terdapat beberapa tahapan pelaksanaan pekerjaan lapangan seperti mobilisasi, persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan saluran, dan pekerjaan pintu air. Pekerjaan dimulai dengan mobilisasi peralatan dan persiapan seperti papan nama proyek, barak kerja, dan persiapan alat. Pekerjaan selanjutnya ad
Proyek perluasan terminal 3 bandara Soekarno-Hatta mencakup pembangunan fasilitas baru di lahan 369.800 m2 untuk meningkatkan kapasitas bandara. Dokumen ini menjelaskan lokasi, data umum, struktur, fasilitas, manajemen proyek, dan sistem pelelangannya.
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan rehabilitasi saluran drainase Binuang. Mencakup tujuan pekerjaan untuk menghasilkan kesepakatan metode kerja agar pelaksanaan tepat biaya, mutu, waktu, manfaat dan nol kecelakaan. Juga menjelaskan peran dan tanggung jawab berbagai pihak terkait seperti kontraktor, manajer proyek, petugas K3, serta tahapan pekerjaan seperti survei, pers
Uji kompetensi pelaksana konstruksi bangunan mencakup penilaian kemampuan dalam merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi pekerjaan konstruksi gedung induk MAKO, rumah dinas pimpinan, dan mess Pamen di Timika dengan progres masing-masing 68%, 100%, dan 100%.
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalinfosanitasi
Ìý
Dokumen tersebut membahas ketentuan dan pedoman pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik, mencakup kualifikasi kontraktor dan konsultan, persiapan lokasi dan peralatan, konstruksi sipil dan mekanikal, serta uji coba unit-unit pengolahan."
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
Skema Sertifikasi : Pelaksana Bangunan Gedung atau
Pekerjaan Gedung
Jenjang : 6
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor : 1.
2.
2. PETUNJUK/INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam
FR.IA.04
• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat menambah
jumlah halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan
• Materi diupayakan singkat dan padat.
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan
dokumen, Gambar/grafik dan Foto Kegiatan dalam slide presentasi
anda
• Waktu untuk Presentasi ± 15 menit
3. MAKSUD DAN TUJUAN PCM
Maksud : Merupakan Rapat Pra Konstruksi
atau rapat penjelasan oleh
kontraktor sebelum dimulainya
pelaksanaan kegiatan fisik yang
diadakan atas undangan dari
penggguna jasa
Tujuan : untuk menyamakan persepsi
membahas Syarat-syarat Umum dan
Khusus Dokumen Kontrak dan
membuat kesepakatan hal-hal
penting yang belum terdapat dalam
Dokumen Kontrak maupun
kemungkinan-kemungkinan kendala
yang akan terjadi dalam pelaksanaan
pekerjaan, Agar pekerjaan dapat
lancar, berjalan / dilaksanakan
dengan baik, mutu (spesifikasi yang
telah ditentukan) dan biaya yg telah
ditentukan dalam RAB serta
diselesaikan sesuai target waktu
NAMA PEKERJAAN
NO KONTRAK
TANGGAL KONTRAK
NILAI KONTRAK Rp. ,-
SUMBER DANA
LOKASI PEKERJAAN
PEMBERI TUGAS
KONTRAKTOR PELAKSANA
KONSULTAN PENGAWAS
MASA PELAKSANAAN 135 HARI
MASA PEMELIHARAAN ….. HARI
DATA KONTRAK
4. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PEMILIK
PROYEK/OWNER
KONTRAKTOR
PELAKSANA
KONSULTAN
PERENCANA
KONSULTAN
PENGAWAS
KETERANGAN :
Garis Tegas : Garis Koordinasi
Garis Putus-putus : Garis Perintah
Pemilik proyek atau disebut juga pemberi
tugas, owner adalah suatu badan usaha atau
perorangan, baik pemerintah maupun swasta
yang meiliki, memberikan pekerjaan, serta
membiayai suatu proyek dalam proses
pembangunan suatu proyek.
Konsultan perencana mempunyai kewajiban
atau tugas yang merencanakan suatu rencana
dala perencanaan struktur, arsitektur, dan
mekanikal/elektrikal, dengan ketentuan yang
diinginkan oleh pemilik proyek
Konsultan pengawas adalah organisasi atau
perorangan yang bersifat multidisiplin yang
bekerja untuk dan atas nama pemilik proyek.
Pengawas harus mampu bekerjasama dengan
konsultan perencana dalam suatu proyek.
Kontraktor pelaksana adalah perusahaan
berbadan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan pemborongan. Kontraktor dapat
berupa perseorangan ataupun badan hukum,
baik pemerintah maupun swasta yang telah
ditetapkan dari pemilik proyek serta telah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja.
Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan
mengacu pada gambar kerja, rencana kerja, dan
syarat-syarat (RKS) yang telah disusun
sebelumnya.
6. MANAJER TEKNIK
SUPERVISOR DRAFTER
LOGISTIK DAN
KEUANGAN
MANDOR
TUKANG
PEKERJA
Konsultan perencana memmpunyai kewajiban
atau tugas yang merencanakan suatu rencana dala
perencanaan struktur, arsitektur, dan
mekanikal/elektrikal, dengan ketentuan yang
diinginkan oleh pemilik proyek
STRUKTUR ORGANISASI
PENYEDIA JASA/KONTRAKTOR
Manajer Teknik adalah perwakilan dari kontraktor
yang bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan pekerjaan proyek, sesuai dengan
manajemen proyek dan perencanaan proyek secara
menyeluruh.
Supervisor adalah bagian dari kontraktor yang
bertugas dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan teknik dilapangan.
Logistik proyek bangunan adalah suatu
bagian profesi yang ada dalam rangkaian
struktur organisasi proyek dengan tugas
pendatangan, penyimpanan dan penyaluran
material atau alat proyek ke bagian pelaksana
lapangan
Drafter adalah orang yang pekerjaannya
adalah menyiapkan gambar, gambar teknik
untuk pekerjaan arsitektur dan sipil
untuk proyek pembuatan bangunan atau
gedung
8. TAHAPAN PEKERJAAN
MULAI
Mobilisasi
Pengukuran/Setting Out
Shop Drawing
Menentukan Titik Tiang
Pancang
Sesuai Gambar
tidak
ya
Pemancangan Tiang Pancang
beton, uk. 25x25 cm
Pengadaan Tiang Pancang
beton, uk. 25x25 cm
Pemancangan Selesai
Galian Struktur Untuk pile cap
A
A
Pemotongan Tiang Pancang
Pasir Urug tebal 10 cm dan lantai
kerja tebal 5 cm mutu beton K.100
Pembesian dan Bekisting Pile cap dan
Sloof Beton
Pengecoran Pile cap dan Sloof Beton
dengan mutu beton K300
Pembesian dan Bekisting Pedestal
Pengecoran Pedestal dengan mutu
K300
Pekerjaan Timbunan Tanah Bawah Lantai
B
Pekerjaan Cut n Fill
9. Pembesian dan Bekisting Plat Lantai dan balok
Pengecoran Plat Lantai dan Balok
dengan Mutu K300
Cek Elevasi dan
Dimensi
tidak
ya
Pengecoran Kolom lantai I dengan Mutu Beton K300
Pembesian dan Bekisting Balok dan Plat Lantai II
Pengecoran Balok dan Plat Lantai II dengan mutu beton K300
C
C
Bekisting Kolom Lt.2
Pengecoran Kolom Lantai II dengan
mutu beton K300
Pembesian dan Bekisting Balok, Plat
Lantai III
Pengecoran Balok . Plat Lantai III dan
dengan mutu beton K300
D
B
Bekisting Kolom Lt.1
Cek Elevasi dan
Dimensi
tidak
Pekerjaan Atap
10. Pembesian dan Bekisting Plat Lantai dan balok
Pengecoran Plat Lantai dan Balok
dengan Mutu K300
Cek Elevasi dan
Dimensi
tidak
ya
Pengecoran Kolom lantai I dengan Mutu Beton K300
Pembesian dan Bekisting Balok dan Plat Lantai 3
Pengecoran Balok dan Plat Lantai 3 dengan mutu beton K300
E
E
Pabrikasi Kuda-kuda Atap (IWF
300 dan IWF 150)
Pemasangan kuda-kuda dan Gording
D
Bekisting Kolom Lt.3
Cek kemiringan atap
dan dimensi baja IWF
tidak
Pekerjaan penutup atap (kaso, reng,
genteng beton dan nok)
17. METODE PELAKSANAAN PROYEK
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Mendatangkan personil-personil dan alat-alat kerja
beserta bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan.
1. Mobilisasi Personil
Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal
sebelum pekerjaan dimulai. Personil yang akan
digunakan dalam proyek ini antara lain:
Project Manager, Pelaksana Lapangan, Logistik,
Drafter Cad, Mandor, Tukang, Pekerja, Operator
Alat Berat, dan Mekanik
2. Mobilisasi Alat
Peralatan utama hingga peralatan penunjung
yang akan digunakan di lapangan harus
dipersiapkan paling lambat 3 hari sebelum
pekerjaan dimulai.
Mobilisasi peralatan dapat dilakukan pada awal
pekerjaan dan demobilisasi dilakukan pada
mingggu akhir pekerjan setelah pekerjaan
selesai.
3. Mobilisasi Bahan
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan
diangkut ke tempat penyimpanan sesuai
jadwal yang akan dipersiapkan
SHOP DRAWING
Sebelum mengerjakan pekerjaan, terlebih dahulu
menyiapkan Gambar kerja (shop drawing) yang
dibuat berdasarkan Gambar Rencana yang terakhir.
Jika terdapat perbedaan antara gambar kerja dengan
keadaan sebenarnya di lapangan, maka yang
dilaksanakan adalah keputusan yang diberikan oleh
Pengawas. Selanjutnya melakukan penggambaran
kembali tapak proyek sesuai dengan keadaan
sebenarnya/ eksisting di lapangan.
Shop Drawing atau gambar kerja, merupakan
acuan bagi pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan
lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan terkendali
secara teknis, baik dari segi waktu maupun mutu
kerja
PENGADAAN MATERIAL UNTUK
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode pelaksanaan untuk pengadaan material
tidak ada yang khusus. Untuk pekerjaan persiapan,
belum banyak memerlukan material. Material yang
dibutuhkan terutama hanya untuk kebutuhan
pembuatan perakitan Kantor Proyek, Gudang, Pagar,
dan bangunan-bangunan yang bersifat sementara
lainnya.
18. PENYIAPAN SARANA DAN PRASARANA
1. Pembuatan Kantor Proyek
Kantor proyek dibangun sebagai tempat bekerja
bagi para staf baik staf dari Kontraktor,
Pengawas maupun Pemilik Proyek di lapangan
Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun
untuk pekerjaan persiapan ini adalah
sementara. Oleh karena itu, desain kantor
tersebut juga dibuat tidak permanen.
2. Gudang Material dan Peralatan
Bahan-bahan yang harus terlindungi dari
pengaruh cuaca, seperti semen dan material
finishing lainnya harus disimpan dalam tempat
tertutup. Untuk itu diperlukan tempat
penyimpanan yang disebut gudang
3. Pagar Proyek
Pembuatan pagar proyek adalah suatu
pekerjaan pemberian batas terhadap lahan
yang akan dibangun. Bahan yang digunakan
bisa berupa seng yang ditempel pada batang
besi yang berfungsi sebagai penguat.
4. Papan Nama Proyek
Menyiapkan papan nama dari papan plywood 5
mm dicat warna dasar putih dengan redaksi
dan ukuran 1,50 m x 1,00 m Pemasangan
papan-papan nama dilengkapi tiang-tiang
penyangga dan pondasi yang cukup stabil dan
dipasang di lokasi yang disetujui Pengawas
Pekerjaan.
5. Kebutuhan Listrik Kerja
Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah
jumlah daya yang diperlukan oleh Kontraktor
untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi
selama pelaksanaan proyek. Sumber daya listrik
biasanya deperoleh dari PLN maupun
penyediaan genset sendiri, tergantung
penggunaanya. Daya listrik yang diperlukan
oleh proyek, meliputi penerangan, Peralatan
Kerja, Peralatan Kantor, dan lain-lain.
6. Kebutuhan Air Kerja
Kebutuhan air kerja untuk keperluan proyek
bisa diperoleh dari sumur atau PAM (Perusahan
Air Minum). Air diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan-kenutuhan seperti toilet,
kendaraan proyek, dan keperluan lain yang
membutuhkan air
19. PENERANGAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)
1. Mengutamakan keselamatan kerja dengan
menyediakan sarana pengamanan kerja baik itu
berupa helm, sepatu, pakaian pelindung dan
pengaman lain yang diperlukan.
2. Pemilik Pengguna/Penyelenggara bersama
Konsultan Pengawas dan/atau Kontraktor wajib
mernbenfuk Satuan Tugas Pencegahan covids-19.
3. Kontraktor wajib menyediakan fasilitas pengukur
suhu badan (thermoscan), pencuci tangan dengan
sabun desinfektan (hand sanitizer), tissue, masker
di kantor dan lapangan proyek bagi para
karyawan/ staf, mandor, pekeria dan tamu
proyek.
4. Satuan Tugas nelarang seseorarg yang sakit
dengan indikasi suhu > 38 derajat Celcius
(seluruh karyawan/ staf, mandor, pekeria dan
tamu proyek) datang ke lokasi proyek
5. Berkoordinasi dengan pihak keamanan
setempat untuk menghindari hal – hal yang
tidak diinginkan.
6. Menjaga kebersihan agar menjamin kesehatan
lingkungan.
7. Menyediakan kotak obat lengkap dengan obat-
obatan untuk memberi pertolongan darurat bila
ada petugas/pekerja yang sakit.
8. Mengasuransikan tenaga kerja.
9. Penginapan untuk petugas/pekerja layak dan
memenuhi syarat kesehatan.
10. Menyediakan fasilitas sebagai berikut;
• Listrik dan penerangan untuk kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan dan keamanan.
• Air minum atau air bersih yang dapat
diminum untuk semua keperluan selama
pelaksanaan pekerjaan dan semua
petugas yang ada diproyek.
• Alat-alat pemadam kebakaran.
• Alat-alat P3K. .
• Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
20. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Membersihkan lokasi / lapangan kerja bangunan dan
bangunan yang akan dikerjakan dari kotoran-kotoran,
rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-
tonggak (sampai dengan kedalaman 1 m dari
permukaan tanah), dan semua rintangan permukaan
kecuali bangunan-bangunan sampai permukaan
tanahnya kelihatan. Hasil-hasil dari pembersihan
(rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-
tonggak dan sampah lainnya) akan dibakar sampai
habis pada lokasi yang aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya.
Sisa pembakaran yang dipastikan tidak ada lagi api
yang menyala/membara ditanam dan diurug kembali
secara rapI
PENGUKURAN AWAL/MARKING
1. Pada setiap pembangunan, dipasang bouwplank/
Marking dan mencantumkan elevasi .
Pemasangan bouwplank/Marking berdasarkan
peil elevasi ketinggian dari patok hasil
pengukuran dan pemasangannya dapat
dilaksanakan apabila pengukuran dinyatakan
selesai dan benar serta mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.
2. Bouwplank/marking dibuat dari papan kayu
kelas III yang lurus dan rata, untuk membimbing
pelaksanaan dilapangan digunakan tarikan
benang dan kapur bangunan agar terlihat
bentuk tanah yang akan digali, dipancang
ataupun bangunan yang akan dipasang, untuk
pekerjaan tanah profil dipasang setiap jarak 25
m ataupun lebih rapat bila diperlukan sehingga
terlihat penampang yang harus di pancang,
digali ataupun yang harus ditimbun
21. PONDASI PANCANG SEGI EMPAT UK. 25X25
1. Penyiapan lahan Area Kerja yang cukup guna
penempatan Alat Berat juga area manuver alat
2. Penyiapan Lahan untuk penempatan material
(tiang Pancang) pada posisi yang strategis guna
memudahkan dalam pengerjaan
3. Penyiapan alat-alat kerja pendukung lainnya
4. Melakukan Pengukuran
kedudukan/posisi masing-masing tiang pancang
yang ditandai dengan patok yang berwarna
mencolok
5. Pengujian Tiang Pancang
Tujuannya untuk membuktikan kebenaran
asumsi yang di pergunakan dalam penurunan
dan perhitungan design load dari pancang
6. Semua pemancangan harus di lakukan sampai
mencapai kedalaman yang direncanakan dan
disyaratkan. Dalam hal pemancangan setiap
titik harus secara terus menerus tanpa terputus
kecuali terdapat penyambungan yang di
pancang.
22. PENGUJIAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG
Pile Dynamic Analysisi (PDA) Test
• Prinsip pengujian: Pondasi tiang dipukul dengan palu
pancang (hammer), gelombang dan perpendekan tiang
yang dihasilkan dimonitor dengan accelerometer dan
strain gauge
• Gelombang yang dihasilkan kemudian diproses dengan
mengeliminir komponen dinamis dan menghasilkan
tahanan statis tiang.
Prosedur Pengujian
1. Pasang sensor PDA (sepasang strain transducer dan
sepasang accelerometer) di badan tiang dalam jarak 1
hingga 2 kali diameter (lebar) tiang pada permukaan.
2. Kedua pasang sensor dipasang berpasangan dan
berlawanan arah.
3. Tiang diberi beban dinamis dengan cara menjatuhkan
kepala palu secara jatuh bebas ke kepala tiang (dengan
beberapa variasi ketinggian)
4. Berat palu lebih kurang 1,5% - 2% dari daya dukung
rencana
Pengujian Daya Dukung Tiang
Interpretasi Pile Dynamic Analysisi (PDA) Test
1. Dilakukan dengan mengeliminasi komponen dinamis hasil
pengukuran
2. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode yang
dikenal dengan signal matching
3. Dari signal matching dapat diturunkan daya dukung statis
tiang
23. PEKERJAAN STRUKTUR (PILE CAP, SLOOF
BETON, KOLOM BETON, BALOK BETON, PLAT
LANTAI, DINDING PENAHAN TANAH DAN
MENARA
1. PEKERJAAN PEMBESIAN
Pekerjaan pembesian selalu erat hubungannya
dengan pembuatan elemen struktur beton disamping
pekerjaan bekisting dan pengecoran beton. Sebelum
pekerjaan pembesian dimulai, perlu dilakukan
marking.
Marking sendiri adalah pengukuran as atau posisi
kolom dimana pekerjaan pembesian tidak boleh
melenceng dari gambar rencana atau shop drawing.
Pekerjaan pembesian ini akan berpengaruh besar
terhadap kualitas kekuatan dan daya tahan pada
bangunan yang akan dibuat
Ada beberapa tahapan dalam melakukan pekerjaan
pembesian, antara lain:
1. Pengadaan Material Baja Tulangan
2. Penyimpanan Material Baja Tulangan
3. Pemotongan dan Pembengkokan Baja Tulangan
(fabrikasi)
Pada proses fabrikasi ini akan dilakukan
pembengkokan dan pemotongan pada baja
tulangan untuk kemudian dirakit sesuai desain
dan spesifikasi yang dibutuhkan.
24. 4. Pemasangan Baja Tulangan pada Elemen
Struktur
Material yang telah difabrikasi akan dirakit
oleh para pekerja sehingga membentuk
komponen struktur seperti kolom, balok,
pelat, atau dinding Penahan Tanah
5. Pengecekan Tulangan
Setelah seluruh tulangan terpasang, maka
perlu dilakukan pengecekan tulangan apakah
jumlah dan posisi tulangan sudah
terpasang dengan benar sesuai dengan
gambar rencana.
25. 2. PEKERJAAN BEKISTING
1. bekisting atau formwork adalah cetakan
sementara yang digunakan untuk menahan
beton selama beton dituang dan dibentuk
sesuai dengan bentuk yang diinginkan Bentuk
tersebut dapat berupa kolom, balok, pelat,
dan dinding penahan tanah
2. Bekisting dapat dibuat dari kayu, waterproof-
plywood, baja atau material lain sesuai dengan
kebutuhan, kemudahan pekerjaan dan efisiensi
biaya
3. Bekisting sebagai cetakan beton, harus
mempunyai kekuatan dan kekakuan yang cukup
untuk memikul tekanan dan getaran yang
timbul pada saat pengecoran.
4. Selain itu, bekisting juga harus kedap untuk
mencegah hilang atau lolosnya adukan beton
5. Setelah beton selesai dicor, maka bekisting
harus segera dilepas sesudah beton dianggap
cukup keras sehingga tidak rusak pada saat
pembongkarannya.
26. 3. PEKERJAAN COR BETON K-300,
(fc' = 24,90 mpa)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton (Sloof
Beton, Kolom Beton, Balok Beton, Plat Lantai, Tangga Beton
dan Dinding Penahan Tanah) yaitu sebagai berikut :
1. Sebelum pengecoran beton, bersihkan benar-benar
cetakannya, semprot dengan air dan kencangkan.
Sebelum pengecoran, semua cetakan, tulangan beton,
dan benda-benda yang ditanamkan atau di cor harus
telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
2. Penulangan harus sudah terjamin dan diperiksa serta
disetujui. Logam-logam yang ditanam harus bebas dari
adukan lama, minyak, karat besi dan pergerakan lain
ataupun lapisan yang dapat mengurangi rekatan
3. Basahkan cetakan beton secukupnya untuk mencegah
timbulnya retak
4. Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah
dikotori oleh bahan asing tidak boleh dituang ke dalam
struktur.
5. Segera setelah dicor, setiap lapis beton digetarkan
dengan alat penggetar/vibrator, untuk mencegah
timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang
kerikil
6. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak
kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat
belas) hari
7. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang
kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang
diinginkan, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat,
harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya
menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau
diperbaiki segera