Jaringan saraf terdiri dari neuron dan sel pendukung yang disebut neuroglia. Neuron berperan dalam komunikasi antara otak dan tubuh, sedang neuroglia melindungi dan memelihara neuron. Terdapat tiga jenis neuron yaitu sensori, motorik, dan intermediet yang berperan menerima, mengirim, dan menghubungkan sinyal saraf.
Bab ini membahas sistem regulasi manusia, termasuk struktur dan fungsi sistem saraf, neuron, dan sinapsis. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf simpatik dan parasimpatik). Neuron adalah unit struktural dan fungsional sistem saraf yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson. Sinapsis merupakan sambungan antara neuron yang memungkinkan penghantaran impuls
Sistem koordinasi memungkinkan terjadinya kerjasama antar organ dan sistem organ melalui sistem saraf. Sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang berperan sebagai pusat pengaturan, sedangkan sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh untuk mengoordinasikan gerakan sadar maupun tidak sadar.
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
Ìý
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan keempat mata kuliah psikologi faal yang membahas tentang struktur dan fungsi sel saraf (neuron), konduksi neural, dan transmisi sinaps.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan berkomunikasi untuk mengirimkan sinyal ke seluruh bagian tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sistem saraf berperan dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh dan menanggapi rangsangan dari lingkungan.
Presentasi menjelaskan tentang sistem saraf, termasuk pengertian, penyusunan, fungsi, klasifikasi, mekanisme penghantar impuls, dan kelainan yang dapat terjadi. Sistem saraf berperan penting dalam mengkoordinasikan tubuh dengan mengirimkan sinyal dari reseptor ke efektor.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang mengatur kerja semua sistem organ tubuh. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung membentuk jaringan untuk mengirimkan impuls. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan tepi, dimana sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pusat pengatur dan pengolah informasi, sedangkan sistem saraf tepi mengh
Sistem saraf berperan penting dalam merasakan perubahan lingkungan dan memberikan respon. Sistem saraf terdiri dari sel saraf, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), serta sistem saraf tepi. Sel saraf menghantarkan impuls saraf, sedangkan sistem saraf pusat dan tepi bekerja sama dalam menerima, mengolah, dan mengirimkan sinyal saraf.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf pusat berperan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sedangkan sistem saraf tepi mengontrol otot dan organ. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik yang mengatur gerakan sadar dan sistem saraf otonom yang mengatur proses dalam tubuh secara tak sadar seperti det
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi yang terdiri dari neuron dan sel neuroglia. Neuron memiliki bagian seperti badan sel, akson, dan dendrit yang berperan dalam menghantar impuls saraf. Terdapat tiga jenis neuron yaitu afferen, intermedier, dan efferen yang berperan dalam menyampaikan pesan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan saraf yang bekerja bersama-sama untuk mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Struktur ini bertanggung jawab atas pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan sinyal-sinyal saraf yang berperan dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas fisik dan kognitif.
Sinyal saraf dikirimkan melalui serangkaian sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki kemampuan untuk menghantar impuls listrik dan menghubungkan satu sama lain melalui sinapsis, yaitu sambungan antar-neuron.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang bagian dan fungsi sistem saraf manusia berikut ini!
Bagian-Bagian Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian yang berperan penting dalam mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Berikut adalah bagian-bagian utamanya:
1. Otak (Encephalon)
Otak merupakan pusat pengendalian utama sistem saraf dan menjadi organ paling kompleks dalam tubuh manusia.
Organ ini terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Otak mengendalikan berbagai fungsi kognitif, emosi, gerakan, persepsi dan panca indera.
2. Sumsum tulang belakang (Spinal cord)
Setelah itu ada sumsum tulang belakang yang termasuk sistem saraf pusat. Ini merupakan saluran saraf yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya.
Fungsi utamanya untuk menghantarkan sinyal-sinyal saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Selain itu, sumsum tulang belakang juga dapat memproses beberapa respon refleks tanpa melibatkan otak.
3. Saraf perifer (Peripheral nervous system/PNS)
Sistem saraf perifer meliputi seluruh saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Struktur ini terbagi menjadi dua bagian utama:
Sistem saraf somatik. Bagian ini bertanggung jawab atas mengontrol gerakan sadar dan menerima informasi sensorik dari indera seperti penglihatan, pendengaran, perasa, dan lain-lain.
Sistem saraf otonom. Sedangkan saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari secara sadar, seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan kelenjar-kelenjar tubuh. Bagian ini terbagi menjadi sistem saraf simpatis (mobilisasi atau “fight or flight“) dan sistem saraf parasimpatis (relaksasi atau “rest and digest“).
4. Saraf kranial (Cranial Nerves)
Sistem saraf kranial adalah serangkaian saraf yang langsung berhubungan dengan otak dan mengontrol berbagai fungsi sensorik dan motorik di kepala dan leher.
Ada total 12 pasang saraf kranial yang mengatur fungsi-fungsi seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan bicara.
Setiap bagian struktur ini berfungsi secara sinergis untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, merespons rangsangan dari lingkungan, dan memastikan keseimbangan serta fungsi yang baik.
Kerjasama yang harmonis antara bagian-bagian ini memungkinkan tubuh untuk berfungsi dengan baik dan menjaga homeostasis internal.
Selain itu, ketahui pula Cara Tepat Merawat Sistem Saraf.
Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi. Otak terbagi menjadi otak besar, otak kecil, dan batang otak. Sistem saraf berperan mengkoordinasikan seluruh aktivitas tubuh dengan menerima, mengolah, dan menyampaikan sinyal dari seluruh organ melalui jaringan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan berkomunikasi melalui impuls listrik untuk mengkoordinasikan kerja organ tubuh. Neuron dibedakan menjadi neuron sensorik, motorik, dan konektor. Sistem saraf bekerja dengan menerima, menghantar, dan menanggapi rangsangan melalui proses depolarisasi dan repolarisasi membran sel saraf.
Presentasi menjelaskan tentang sistem saraf, termasuk pengertian, penyusunan, fungsi, klasifikasi, mekanisme penghantar impuls, dan kelainan yang dapat terjadi. Sistem saraf berperan penting dalam mengkoordinasikan tubuh dengan mengirimkan sinyal dari reseptor ke efektor.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang mengatur kerja semua sistem organ tubuh. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung membentuk jaringan untuk mengirimkan impuls. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan tepi, dimana sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pusat pengatur dan pengolah informasi, sedangkan sistem saraf tepi mengh
Sistem saraf berperan penting dalam merasakan perubahan lingkungan dan memberikan respon. Sistem saraf terdiri dari sel saraf, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), serta sistem saraf tepi. Sel saraf menghantarkan impuls saraf, sedangkan sistem saraf pusat dan tepi bekerja sama dalam menerima, mengolah, dan mengirimkan sinyal saraf.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf pusat berperan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sedangkan sistem saraf tepi mengontrol otot dan organ. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik yang mengatur gerakan sadar dan sistem saraf otonom yang mengatur proses dalam tubuh secara tak sadar seperti det
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi yang terdiri dari neuron dan sel neuroglia. Neuron memiliki bagian seperti badan sel, akson, dan dendrit yang berperan dalam menghantar impuls saraf. Terdapat tiga jenis neuron yaitu afferen, intermedier, dan efferen yang berperan dalam menyampaikan pesan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan saraf yang bekerja bersama-sama untuk mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Struktur ini bertanggung jawab atas pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan sinyal-sinyal saraf yang berperan dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas fisik dan kognitif.
Sinyal saraf dikirimkan melalui serangkaian sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki kemampuan untuk menghantar impuls listrik dan menghubungkan satu sama lain melalui sinapsis, yaitu sambungan antar-neuron.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang bagian dan fungsi sistem saraf manusia berikut ini!
Bagian-Bagian Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian yang berperan penting dalam mengatur dan mengontrol fungsi tubuh. Berikut adalah bagian-bagian utamanya:
1. Otak (Encephalon)
Otak merupakan pusat pengendalian utama sistem saraf dan menjadi organ paling kompleks dalam tubuh manusia.
Organ ini terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Otak mengendalikan berbagai fungsi kognitif, emosi, gerakan, persepsi dan panca indera.
2. Sumsum tulang belakang (Spinal cord)
Setelah itu ada sumsum tulang belakang yang termasuk sistem saraf pusat. Ini merupakan saluran saraf yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya.
Fungsi utamanya untuk menghantarkan sinyal-sinyal saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Selain itu, sumsum tulang belakang juga dapat memproses beberapa respon refleks tanpa melibatkan otak.
3. Saraf perifer (Peripheral nervous system/PNS)
Sistem saraf perifer meliputi seluruh saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Struktur ini terbagi menjadi dua bagian utama:
Sistem saraf somatik. Bagian ini bertanggung jawab atas mengontrol gerakan sadar dan menerima informasi sensorik dari indera seperti penglihatan, pendengaran, perasa, dan lain-lain.
Sistem saraf otonom. Sedangkan saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari secara sadar, seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan kelenjar-kelenjar tubuh. Bagian ini terbagi menjadi sistem saraf simpatis (mobilisasi atau “fight or flight“) dan sistem saraf parasimpatis (relaksasi atau “rest and digest“).
4. Saraf kranial (Cranial Nerves)
Sistem saraf kranial adalah serangkaian saraf yang langsung berhubungan dengan otak dan mengontrol berbagai fungsi sensorik dan motorik di kepala dan leher.
Ada total 12 pasang saraf kranial yang mengatur fungsi-fungsi seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan bicara.
Setiap bagian struktur ini berfungsi secara sinergis untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, merespons rangsangan dari lingkungan, dan memastikan keseimbangan serta fungsi yang baik.
Kerjasama yang harmonis antara bagian-bagian ini memungkinkan tubuh untuk berfungsi dengan baik dan menjaga homeostasis internal.
Selain itu, ketahui pula Cara Tepat Merawat Sistem Saraf.
Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi. Otak terbagi menjadi otak besar, otak kecil, dan batang otak. Sistem saraf berperan mengkoordinasikan seluruh aktivitas tubuh dengan menerima, mengolah, dan menyampaikan sinyal dari seluruh organ melalui jaringan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan berkomunikasi melalui impuls listrik untuk mengkoordinasikan kerja organ tubuh. Neuron dibedakan menjadi neuron sensorik, motorik, dan konektor. Sistem saraf bekerja dengan menerima, menghantar, dan menanggapi rangsangan melalui proses depolarisasi dan repolarisasi membran sel saraf.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. APA ITU SISTEM SARAF?
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impuls
saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf ialah sel saraf atau neuron. Sistem saraf
sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan
makhluk hidup bisa menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas yaitu
kemampuan menanggapi rangsangan
3. 1. Dendrit
2. Badan Sel
3. Nuklueus
4. Neurit (Akson)
5. Selubung Mielin
6. Sel Schawan
7. Nodus Ranvier
8. Sinapsis
PENYUSUN SEL SARAF
6. 1. Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
2. Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya
secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya.
3. Menyimpan memori dan melepaskannya bila
dibutuhkan.
4. Mengekspresikan emosi.
5. Mengirimkan pesan untuk bagian sistem saraf lain,
untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
6. Mengontrol tubuh dengan mempertahankan
kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya dan
mengingatkan aktivitas yang menyenangkan.
9. Sistem saraf sadar
Sistem saraf tak sadar
- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf parasimpatik
- Sistem saraf olfaktori, saraf optic, dan saraf auditori
- Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, dan hipoglosal
- Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus
Bagian-bagian sistem saraf
tepi
10. Mekanismepenghantar impuls
a. Pengahantaran impuls melalui sel saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa
rangsangan ataupun tanggapan melalui
serabut saraf (akson) dapat terjadi karena
adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel.
Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus)
pada indra menyebabkan terjadinya
pembalikan perbedaan potensial listrik
sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)
terjadi berurutan sepanjang serabut saraf
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, diantaranya melalui
sel saraf dan sinapsis.
b. Penghantaran impuls melalui sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap
terminal aksonmembengkak membentuk tonjolan
sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis
terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis
disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung
dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis.
11. kesimpulan
1. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf
dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
2. Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki
kemampuan mersepon rangsangan yang cukup kuat.
3. Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu Menerima
berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh .
4. Sistem saraf terdiri dari 2 bagian utama yakni sistem saraf pusat dan juga
sistem saraf tepi (sering disebut sebagai sistem saraf perifer). Sistem saraf
pusat meliputi bagian otak dan juga bagian sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi meliputi bagian atas sistem saraf somatik dan
juga bagian sistem saraf otonom.
5. Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, diantaranya melalui sel saraf
dan sinapsis