ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Mobilitas pada Manusia
Apa itu mobilitas pada manusia ?
Mobilitas pada manusia
Kemampuan individu untuk bergerak secara fisik dari suatu tempat ke tempat lain
untuk melakukan perpindahan berbagai posisi. Seperti kegiatan berlari, merangkak,
memanjat
Melibatkan
Struktur dalam Sistem Saraf
pada Manusia Struktur dalam Sistem Gerak
Struktur dalam Sistem saraf
Apa itu sistem saraf ?
Sistem kompleks dalam tubuh manusia yang terdiri
dari jaringan saraf dan organ-organ terkait lainnya
termasuk otak, sumsum tulang belakang dan saraf-
saraf yang terhubung dengan seluruh tubuh.
Sistem saraf bertanggung jawab untuk mengirim
sinyal-sinyal yang mengontrol fungsi fungsi penting
dalam tubuh, seperti gerakan otot, persepsi sentorik,
pengaturan suhu, detak jantung dan proses berpikir.
Struktur dan fungsi Sistem Saraf Manusia
ï‚´ Sistem saraf pusat
a. Otak, otak terdiri dari :
1. Otak besar (Serebrum)
Fungsi :
sebagai saraf pusat yang mengontrol aktivitas
sensorik dan motorik serta kecerdasan.
Lapisan luar otak besar, korteks serebral, terdiri dari:
serabut saraf tidak bermielin (materi abu-abu).
Lapisan dalam serebrum terdiri dari serabut saraf
bermielin (materi putih). Ganglia basal, yang
mengontrol koordinasi dan gerakan motorik,
ditemukan di materi putih.
2. Otak Kecil (Serebelum)
Berfungsi untuk mempertahankan tonus otot,
mengkoordinasikan Gerakan otot ,dan mengontrol
keseimbangan.
b. Sumsum tulang belakang
Merupakan struktur silinder di saluran tulang belakang yang
memanjang dari foramen magnum di dasar tengkorak hingga
daerah lumbal atas dari tulang belakang. Di dalam sumsum
tulang belakang, massa materi abu-abu berbentuk H dibagi
menjadi tanduk. Tanduk terutama terdiri dari badan sel neuron.
Badan sel di dua tanduk dorsal (posterior) terutama
menyampaikan sensasi, badan sel di dua tanduk ventral
(anterior) berperan dalam aktivitas motoric sadar dan refleks.
Materi putih mengelilingi tanduk. Materi putih ini terdiri dari
serabut saraf bermielin dikelompokkan dalam kolom vertikal,
atau traktus (kumpulan serabut saraf). Dengan kata lain, semua
akson yang menyusun satu saluran melayani satu fungsi umum,
seperti sentuhan, gerakan, nyeri, dan tekanan.
c. Sistem saraf tepi
ï‚´ Bagian dari sistem saraf, Dimana neuronnya dibagi
menjadi bagian yaitu
1. Aferen yaitu bagian yang membawa informasi ke
SSP
2. Eferen berarti membawa informasi dari SSP
Adapun tiga kelompok fungsional neuron yang
membentuk sistem saraf adalah neuron aferen, neuron
eferen, dan interneuron.
Sistem saraf tepi terdiari dari :
ï‚´ Saraf Kranial/saraf otak
Kumpulan saraf sensorik dan serabut motoric yang
mempersarafi otot atau kelenjar, membawa impuls dari
reseptor sensorik, atau memiliki kombinasi motorik dan
serat sensorik.
Ada 12 pasang saraf kranial, yang diberi nomor I-XII, dari
rostral ke caudal.
ï‚´ Saraf tulang belakang
Masing-masing dari 31 pasang saraf tulang belakang
diberi nama untuk vertebra (tulang belakang tepat di
bawah titik keluar saraf dari sumsum tulang belakang.
Setiap saraf tulang belakang terdiri dari aferen (sensorik)
dan neuron eferen (motorik), yang membawa pesan ke
dan dari daerah tubuh tertentu, yang disebut area kulit yg
dipersarafi serabut saraf spinal.
Proses Impuls saraf
1. Rangsangan: Rangsangan bisa berupa sinyal listrik, kimia, atau fisik yang diterima oleh neuron atau reseptor sensorik di
tubuh.
2. Depolarisasi: Ketika neuron menerima rangsangan, ion-ion bermuatan listrik, seperti ion natrium dan kalium, bergerak
melintasi membran sel saraf. Pada tahap ini, terjadi depolarisasi, di mana potensial membran neuron berubah menjadi
positif dari negatif.
3. Hantaran impuls: Jika depolarisasi mencapai ambang tertentu, maka terjadi potensi aksi. Potensi aksi adalah lonjakan
listrik atau impuls yang melewati neuron. Impuls tersebut bergerak melalui neuron dengan cepat melalui proses yang
disebut hantaran impuls.
4. Sinapsis: Impuls saraf mencapai ujung neuron yang dikenal sebagai akson dan mengaktifkan pelepasan zat kimia yang
disebut neurotransmiter dari end-bulb (arah ditembus). Neurotransmiter melepaskan rangsangan ke neuron
selanjutnya di daerah sinapsis.
5. Transmisi sinaptik: Neurotransmiter melintasi celah sinaptik dan terikat ke reseptor di neuron penerima. Hal ini
menimbulkan perubahan potensial listrik di neuron penerima, entah depolarisasi atau hiperpolarisasi.
6. Repolarisasi: Setelah impuls melewati neuron, neuron kembali ke keadaan istirahat dengan bantuan pompa ion, seperti
pompa Natrium-Potassium, yang memompa ion-ion ke posisi semula. Hal ini menyebabkan repolarisasi, di mana
potensial membran kembali negatif.
7. Refraktoris: Setelah pemicu aksi potensial atau potensi aksi, neuron mengalami periode refraktoris, di mana neuron
tidak dapat merespons rangsangan baru. Ini memungkinkan neuron untuk pulih dan mempersiapkan diri untuk impuls
berikutnya.Proses ini berlangsung dalam sekejap, dan terus berulang saat impuls saraf bergerak melalui jaringan saraf
tubuh. Kecepatan dan efisiensi proses impuls saraf merupakan faktor penting dalam pengiriman sinyal saraf yang
akurat dan tepat waktu dalam tubuh.
PPT Sistem saraf_XI2.pptx
Lengkung Refleks
ï‚´ Adapun mekanisme gerakan yang melibatkan proses lengkung refleksitu adalah
sebagai berikut.
1. Lengkung refleks adalah transmisi impuls sensorik ke neuron motorik melalui
dorsal akar. Neuron motorik memberikan impuls ke otot atau kelenjar dalam
menghasilkan respon atau tanggapan dari rangsangan.
2. Respons refleks terjadi secara otomatis, tidak selalu melibatkan otak, untuk
memperlancar proses tubuh. Saraf tulang belakang, yang memiliki kedua sensorik
dan bagian motorik, memfasilitasi refleks tendon bagian dalam secara tidak sadar
terjadi kontraksi otot setelah mengalami peregangan singkat yang disebabkan
oleh pemukulan pada tendon, refleks superfisial yaitu refleks penarikan yang
ditimbulkan oleh rangsangan berbahaya atau taktil pada kulit atau selaput lendir
dan pada bayi seperti refleks yang awal yang mendasar.

More Related Content

What's hot (20)

Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
Melda RD
Ìý
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
ahmad arif
Ìý
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
1234567898765432112345
Ìý
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
salim_perdana
Ìý
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Dokter Tekno
Ìý
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
Cahya
Ìý
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10
EmirSyarif
Ìý
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
Nona Zesifa
Ìý
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
Ìý
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Manik Puush
Ìý
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
ladychandrakasih Charsy
Ìý
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
elmakrufi
Ìý
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Prastuti Waraharini
Ìý
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Catatan Medis
Ìý
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Catur Rini
Ìý
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
Zona Bebas
Ìý
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Ìý
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
Ìý
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
kristanto djuwahir
Ìý
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
EmirSyarif
Ìý
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
Melda RD
Ìý
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
ahmad arif
Ìý
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
salim_perdana
Ìý
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Dokter Tekno
Ìý
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
Cahya
Ìý
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10
EmirSyarif
Ìý
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
Nona Zesifa
Ìý
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
Ìý
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Manik Puush
Ìý
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
elmakrufi
Ìý
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Prastuti Waraharini
Ìý
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Catatan Medis
Ìý
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Catur Rini
Ìý
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
Zona Bebas
Ìý
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
Ìý
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
EmirSyarif
Ìý

Similar to PPT Sistem saraf_XI2.pptx (20)

Jaringan Saraf
Jaringan SarafJaringan Saraf
Jaringan Saraf
Sulistia Rini
Ìý
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
Frida Wulandari
Ìý
SISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdf
SISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdfSISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdf
SISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdf
SitiSarahPuspitasari
Ìý
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
khairunisyadiva
Ìý
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuron
Nurul Sari
Ìý
Anatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.ppt
Anatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.pptAnatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.ppt
Anatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.ppt
SusanIrawan3
Ìý
Fisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusia
Fisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusiaFisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusia
Fisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusia
irsandirizkifarmanan
Ìý
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
DekaMuliya1
Ìý
Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
Krisna Mustofa
Ìý
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
Rijalul Fikri
Ìý
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
suher lambang
Ìý
Bab i
Bab iBab i
Bab i
wiryamanta
Ìý
Anatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan Otonom
Anatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan OtonomAnatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan Otonom
Anatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan Otonom
fifinoktaviani
Ìý
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
Rio Armando
Ìý
PPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptxPPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptx
alviannuriansyah
Ìý
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
Sugeng Pamudji
Ìý
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
Siti Jubaedah
Ìý
Jaringan Saraf
Jaringan SarafJaringan Saraf
Jaringan Saraf
Sulistia Rini
Ìý
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
Frida Wulandari
Ìý
SISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdf
SISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdfSISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdf
SISTEM KOORDINASI-SARAF BIOLOGI SMA. pdf
SitiSarahPuspitasari
Ìý
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
khairunisyadiva
Ìý
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuron
Nurul Sari
Ìý
Anatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.ppt
Anatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.pptAnatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.ppt
Anatomi fisiologi persarafan tubuh manusia.ppt
SusanIrawan3
Ìý
Fisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusia
Fisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusiaFisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusia
Fisiologi-II-Pertemuan sistem saraf pada manusia
irsandirizkifarmanan
Ìý
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
DekaMuliya1
Ìý
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
Rijalul Fikri
Ìý
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
suher lambang
Ìý
Anatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan Otonom
Anatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan OtonomAnatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan Otonom
Anatomi Fisiologi Sistem Syaraf Pusat dan Otonom
fifinoktaviani
Ìý
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
Rio Armando
Ìý
PPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptxPPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptx
alviannuriansyah
Ìý
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
Sugeng Pamudji
Ìý
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
Siti Jubaedah
Ìý

Recently uploaded (8)

Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
Ìý
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Ìý
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Ìý
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
Ìý
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
Ìý
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Ìý
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Ìý
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
Ìý
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
Ìý
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Ìý
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Ìý
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
Ìý
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
Ìý
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Ìý
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Ìý
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
Ìý

PPT Sistem saraf_XI2.pptx

  • 2. Apa itu mobilitas pada manusia ?
  • 3. Mobilitas pada manusia Kemampuan individu untuk bergerak secara fisik dari suatu tempat ke tempat lain untuk melakukan perpindahan berbagai posisi. Seperti kegiatan berlari, merangkak, memanjat Melibatkan Struktur dalam Sistem Saraf pada Manusia Struktur dalam Sistem Gerak
  • 4. Struktur dalam Sistem saraf Apa itu sistem saraf ? Sistem kompleks dalam tubuh manusia yang terdiri dari jaringan saraf dan organ-organ terkait lainnya termasuk otak, sumsum tulang belakang dan saraf- saraf yang terhubung dengan seluruh tubuh. Sistem saraf bertanggung jawab untuk mengirim sinyal-sinyal yang mengontrol fungsi fungsi penting dalam tubuh, seperti gerakan otot, persepsi sentorik, pengaturan suhu, detak jantung dan proses berpikir.
  • 5. Struktur dan fungsi Sistem Saraf Manusia ï‚´ Sistem saraf pusat a. Otak, otak terdiri dari : 1. Otak besar (Serebrum) Fungsi : sebagai saraf pusat yang mengontrol aktivitas sensorik dan motorik serta kecerdasan. Lapisan luar otak besar, korteks serebral, terdiri dari: serabut saraf tidak bermielin (materi abu-abu). Lapisan dalam serebrum terdiri dari serabut saraf bermielin (materi putih). Ganglia basal, yang mengontrol koordinasi dan gerakan motorik, ditemukan di materi putih.
  • 6. 2. Otak Kecil (Serebelum) Berfungsi untuk mempertahankan tonus otot, mengkoordinasikan Gerakan otot ,dan mengontrol keseimbangan. b. Sumsum tulang belakang Merupakan struktur silinder di saluran tulang belakang yang memanjang dari foramen magnum di dasar tengkorak hingga daerah lumbal atas dari tulang belakang. Di dalam sumsum tulang belakang, massa materi abu-abu berbentuk H dibagi menjadi tanduk. Tanduk terutama terdiri dari badan sel neuron. Badan sel di dua tanduk dorsal (posterior) terutama menyampaikan sensasi, badan sel di dua tanduk ventral (anterior) berperan dalam aktivitas motoric sadar dan refleks. Materi putih mengelilingi tanduk. Materi putih ini terdiri dari serabut saraf bermielin dikelompokkan dalam kolom vertikal, atau traktus (kumpulan serabut saraf). Dengan kata lain, semua akson yang menyusun satu saluran melayani satu fungsi umum, seperti sentuhan, gerakan, nyeri, dan tekanan.
  • 7. c. Sistem saraf tepi ï‚´ Bagian dari sistem saraf, Dimana neuronnya dibagi menjadi bagian yaitu 1. Aferen yaitu bagian yang membawa informasi ke SSP 2. Eferen berarti membawa informasi dari SSP Adapun tiga kelompok fungsional neuron yang membentuk sistem saraf adalah neuron aferen, neuron eferen, dan interneuron.
  • 8. Sistem saraf tepi terdiari dari : ï‚´ Saraf Kranial/saraf otak Kumpulan saraf sensorik dan serabut motoric yang mempersarafi otot atau kelenjar, membawa impuls dari reseptor sensorik, atau memiliki kombinasi motorik dan serat sensorik. Ada 12 pasang saraf kranial, yang diberi nomor I-XII, dari rostral ke caudal. ï‚´ Saraf tulang belakang Masing-masing dari 31 pasang saraf tulang belakang diberi nama untuk vertebra (tulang belakang tepat di bawah titik keluar saraf dari sumsum tulang belakang. Setiap saraf tulang belakang terdiri dari aferen (sensorik) dan neuron eferen (motorik), yang membawa pesan ke dan dari daerah tubuh tertentu, yang disebut area kulit yg dipersarafi serabut saraf spinal.
  • 9. Proses Impuls saraf 1. Rangsangan: Rangsangan bisa berupa sinyal listrik, kimia, atau fisik yang diterima oleh neuron atau reseptor sensorik di tubuh. 2. Depolarisasi: Ketika neuron menerima rangsangan, ion-ion bermuatan listrik, seperti ion natrium dan kalium, bergerak melintasi membran sel saraf. Pada tahap ini, terjadi depolarisasi, di mana potensial membran neuron berubah menjadi positif dari negatif. 3. Hantaran impuls: Jika depolarisasi mencapai ambang tertentu, maka terjadi potensi aksi. Potensi aksi adalah lonjakan listrik atau impuls yang melewati neuron. Impuls tersebut bergerak melalui neuron dengan cepat melalui proses yang disebut hantaran impuls. 4. Sinapsis: Impuls saraf mencapai ujung neuron yang dikenal sebagai akson dan mengaktifkan pelepasan zat kimia yang disebut neurotransmiter dari end-bulb (arah ditembus). Neurotransmiter melepaskan rangsangan ke neuron selanjutnya di daerah sinapsis. 5. Transmisi sinaptik: Neurotransmiter melintasi celah sinaptik dan terikat ke reseptor di neuron penerima. Hal ini menimbulkan perubahan potensial listrik di neuron penerima, entah depolarisasi atau hiperpolarisasi. 6. Repolarisasi: Setelah impuls melewati neuron, neuron kembali ke keadaan istirahat dengan bantuan pompa ion, seperti pompa Natrium-Potassium, yang memompa ion-ion ke posisi semula. Hal ini menyebabkan repolarisasi, di mana potensial membran kembali negatif. 7. Refraktoris: Setelah pemicu aksi potensial atau potensi aksi, neuron mengalami periode refraktoris, di mana neuron tidak dapat merespons rangsangan baru. Ini memungkinkan neuron untuk pulih dan mempersiapkan diri untuk impuls berikutnya.Proses ini berlangsung dalam sekejap, dan terus berulang saat impuls saraf bergerak melalui jaringan saraf tubuh. Kecepatan dan efisiensi proses impuls saraf merupakan faktor penting dalam pengiriman sinyal saraf yang akurat dan tepat waktu dalam tubuh.
  • 11. Lengkung Refleks ï‚´ Adapun mekanisme gerakan yang melibatkan proses lengkung refleksitu adalah sebagai berikut. 1. Lengkung refleks adalah transmisi impuls sensorik ke neuron motorik melalui dorsal akar. Neuron motorik memberikan impuls ke otot atau kelenjar dalam menghasilkan respon atau tanggapan dari rangsangan. 2. Respons refleks terjadi secara otomatis, tidak selalu melibatkan otak, untuk memperlancar proses tubuh. Saraf tulang belakang, yang memiliki kedua sensorik dan bagian motorik, memfasilitasi refleks tendon bagian dalam secara tidak sadar terjadi kontraksi otot setelah mengalami peregangan singkat yang disebabkan oleh pemukulan pada tendon, refleks superfisial yaitu refleks penarikan yang ditimbulkan oleh rangsangan berbahaya atau taktil pada kulit atau selaput lendir dan pada bayi seperti refleks yang awal yang mendasar.