Terapi eksistensial humanistik berfokus pada kebebasan individu, tanggung jawab atas pilihan, dan makna hidup. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien menemukan pemahaman diri dan membuat keputusan. Pendekatan ini bertujuan membantu klien menjadi lebih sadar akan eksistensi dan potensi diri serta bertindak sesuai kemampuan.
Dokumen tersebut membahas tentang eksistensialisme humanistik dalam konseling. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa pendekatan ini menekankan pada makna kehidupan individu, kebebasan, dan tanggung jawab. Prinsip-prinsipnya adalah penerimaan, rasa hormat, dan membantu klien menemukan solusi sendiri berdasarkan pemahaman diri. Contoh kasus yang diberikan melibatkan mahasiswi yang bingung mener
Dokumen tersebut membahas tentang eksistensialisme humanistik dalam konseling. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar eksistensialisme humanistik, pandangan manusia, tujuan, karakteristik, peran konselor, tahapan dan teknik konseling eksistensialisme humanistik. Dokumen juga membahas asumsi perilaku bermasalah dan contoh kasus penerapannya.
Makalah ini membahas konsep dasar dan hakekat eksistensialisme humanistik dalam konseling. Teorinya menekankan bahwa manusia bebas dan bertanggung jawab atas pilihannya, serta mampu mengembangkan potensinya secara maksimal. Tujuan konseling adalah membantu klien menjadi lebih sadar akan dirinya dan memilih jalan hidup sesuai keinginannya. Konselor berperan sebagai fasilitator untuk mendor
Pendekatan konseling humanistik menekankan pada pentingnya menghargai martabat dan potensi setiap individu. Teori ini berfokus pada membantu klien mengembangkan kesadaran diri dan memaksimalkan potensi mereka untuk mengatasi masalahnya sendiri. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien untuk mengambil keputusan secara mandiri.
Teks tersebut membahas tentang pengantar konseling gestalt, pandangan manusia, teori kepribadian, tujuan dan teknik konseling gestalt. Teori ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan tanggung jawab individu atas pikiran dan perbuatannya sendiri. Konselor berperan membantu klien meningkatkan kesadaran dan menerima diri apa adanya.
Psikologi eksistensial humanistik berfokus pada kebebasan manusia untuk menentukan nasibnya sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya. Pendekatan ini menekankan hubungan antara konselor dan klien agar klien dapat menemukan makna hidupnya secara otentik. Terdapat tiga tahapan dalam konseling eksistensial yaitu mengidentifikasi asumsi, meneliti sumber nilai, dan mewujudkan pemahaman diri
Modul ini membahas tentang kesadaran diri dan afek-emosi. Kesadaran diri penting bagi perawat untuk mengetahui diri sendiri sehingga dapat memberikan perawatan yang terapeutik kepada klien. Teori Johari Window digunakan untuk menjelaskan empat daerah kesadaran diri. Afek dan emosi merupakan bagian penting dari kepribadian manusia yang dapat berfungsi secara normal maupun tidak normal sehingga menyebabkan gangguan
Teks tersebut membahas tentang konseling pendekatan Gestalt. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya kesadaran diri klien terhadap masa sekarang, serta membantu klien mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. Konselor berperan meningkatkan kesadaran klien melalui teknik-teknik seperti mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan latihan-latihan eksperimen. Tujuannya adalah membant
Pendekatan konseling Gestalt berfokus pada masa kini dan menekankan tanggung jawab individu atas perasaan dan tingkah lakunya. Tujuannya membantu klien meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkan potensi dengan menghadapi masalah secara langsung di masa sekarang. Tekniknya meliputi penekanan tanggung jawab klien dan orientasi pengalaman di masa kini.
Presentasi berisi tiga pendekatan konseling dan terapi utama yang sudah banyak dikenal (psikoanalisis, perilaku, dan humanistik). Penjelasan disertai latihan dan cuplikan video yang bisa membantu pemahaman.
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
油
1. Dokumen tersebut membahas teori belajar humanistik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mementingkan tujuan memanusiakan manusia melalui aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri siswa.
2. Beberapa tokoh seperti Kolb, Honey dan Mumford, serta Habermas membahas tahapan dan jenis belajar manusia berdasarkan pandangan humanistik. Kolb membagi belajar menjadi 4 tahap
Pendekatan konseling humanistik menekankan pada pentingnya menghargai martabat dan potensi setiap individu. Teori ini berfokus pada membantu klien mengembangkan kesadaran diri dan memaksimalkan potensi mereka untuk mengatasi masalahnya sendiri. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien untuk mengambil keputusan secara mandiri.
Teks tersebut membahas tentang pengantar konseling gestalt, pandangan manusia, teori kepribadian, tujuan dan teknik konseling gestalt. Teori ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan tanggung jawab individu atas pikiran dan perbuatannya sendiri. Konselor berperan membantu klien meningkatkan kesadaran dan menerima diri apa adanya.
Psikologi eksistensial humanistik berfokus pada kebebasan manusia untuk menentukan nasibnya sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya. Pendekatan ini menekankan hubungan antara konselor dan klien agar klien dapat menemukan makna hidupnya secara otentik. Terdapat tiga tahapan dalam konseling eksistensial yaitu mengidentifikasi asumsi, meneliti sumber nilai, dan mewujudkan pemahaman diri
Modul ini membahas tentang kesadaran diri dan afek-emosi. Kesadaran diri penting bagi perawat untuk mengetahui diri sendiri sehingga dapat memberikan perawatan yang terapeutik kepada klien. Teori Johari Window digunakan untuk menjelaskan empat daerah kesadaran diri. Afek dan emosi merupakan bagian penting dari kepribadian manusia yang dapat berfungsi secara normal maupun tidak normal sehingga menyebabkan gangguan
Teks tersebut membahas tentang konseling pendekatan Gestalt. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya kesadaran diri klien terhadap masa sekarang, serta membantu klien mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. Konselor berperan meningkatkan kesadaran klien melalui teknik-teknik seperti mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan latihan-latihan eksperimen. Tujuannya adalah membant
Pendekatan konseling Gestalt berfokus pada masa kini dan menekankan tanggung jawab individu atas perasaan dan tingkah lakunya. Tujuannya membantu klien meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkan potensi dengan menghadapi masalah secara langsung di masa sekarang. Tekniknya meliputi penekanan tanggung jawab klien dan orientasi pengalaman di masa kini.
Presentasi berisi tiga pendekatan konseling dan terapi utama yang sudah banyak dikenal (psikoanalisis, perilaku, dan humanistik). Penjelasan disertai latihan dan cuplikan video yang bisa membantu pemahaman.
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
油
1. Dokumen tersebut membahas teori belajar humanistik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mementingkan tujuan memanusiakan manusia melalui aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri siswa.
2. Beberapa tokoh seperti Kolb, Honey dan Mumford, serta Habermas membahas tahapan dan jenis belajar manusia berdasarkan pandangan humanistik. Kolb membagi belajar menjadi 4 tahap
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdfSyarifatul Marwiyah
油
PPT GESTALT universitas negeri semarang
1. MATA KULIAH : TEORI PENDEKATAN KONSELING
DOSEN : Mulawarman, Ph.D
DISUSUN OLEH :
Gesha Narulita (0106518058)
Intan Yuli Riskiyanti (0106518066)
Miftakhul Khabibi (0106518043)
GESTALT
2. Pencetus utama dan pengembang terapi
Gestalt (Fritz Perls ) 1893 1970
Ia dilahirkan di Berlin, anak bungsu dari tiga
bersaudara, dari orang tua Yahudi Jerman
kelas menengah yang lebih tua.Keluarganya
terpengaruh oleh kebangkitan Nazisme, dan
saudara perempuan sulungnya terbunuh di
kamp konsentrasi (Shepard, 1975).
A. Biografi Pengembang
Frederick Perls
Sebuah pendekatan yang membantu
klien mengintegrasikan diri dan
pembelajaran dengan menggunakan
energinya secara tepat bagi
pertumbuhan, pengembangan dan
aktualisasi diri.
3. Perls dipengaruhi oleh konsep psikoanalitik, ia mempermasalahkan teori Freud
dengan beberapa alasan.Sementara pandangan Freud tentang manusia pada
dasarnya adalah mecha-nistic, Perls menekankan pendekatan holistik terhadap
kepribadian.Freud berfokus pada konflik intrapsikis yang ditekan sejak masa
kanak-kanak, sementara Perls menilai situasi saat ini.
4. 1) Asumsi dasar terapi Gestalt adalah bahwa individu memiliki kapasitas untuk
mengatur diri sendiri ketika mereka menyadari apa yang terjadi di dalam dan
sekitar mereka.
2) Teori perubahan Gestalt berpendapat bahwa semakin kita berupaya untuk menjadi
siapa atau tidak, semakin kita tetap sama
3) Individu-individu tersusun sepenuhnya dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
Tak satupun dari bagian ini tubuh, emosi, pikiran, sensasi dan persepsibisa
dimengerti jika terpisah dari keseluruhan konteks pribadinya.
B. Hakikat Manusia
5. 4) Individu-individu juga bagian dari lingkungannya sendiri
dan tidak bisa dimengerti jika terpisah darinya.
5) Individu-individu memilih cara mereka merespons stimuli
eksternal dan internal; mereka adalah actor, bukan
reactor.
4) Individu-individu memiliki potensi untuk menyadari
sepenuhnya semua sensasi, pikiran, emosi dan persepsi.
5) Individu-individu sanggup melakukan pilihan tertentu
karena sadar betul akan dirinya, lingkungannya dan
kebutuhannya.
6) Individu-individu memiliki kapasitas untuk mengatur hidup
mereka sendiri secara efektif.
7) Individu-individu tidak bisa mengalami masa lalu dan
masa depan; mereka hanya dapat mengalami di masa kini
(disini dan sekarang).
8) Individu pada dasarnya bukan baik atau buruk.
6. C. KONSEP DASAR
- Berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai
suatu keseluruhan
- Manusia akif terdorong kearah kseluruhan dan integrasi pemikiran,
perasaan, dan tingkah lakunya
- Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab
pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan
mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.
- Urusan yang tidak terselesaikan (unfinished business), perasaan-
perasaan yang tidak dapat diungkapkan.
7. Holism ; manusia tidak dapat dipisahkan tanpa menghilangkan esensinya.
Field Theory; manusia akan merasa tidak lengkap saat ada bagian yang
hilang
The Figure-Formation Process; Ada suatu hal atau figur yang sering
muncul dalam proses, yang membuat manusia tidak bisa berkembang
maju
Organismic Self-Regulation; manusia akan melakukan caraterbaik untuk
meregulasi diri.
Prinsip dasar
8. Kontak dan resistansi untuk hubungan dalam Gestalt , kontak terapi
diperlukan jika perubahan dan pertumbuhan yang terjadi, kontak
dibuat dengan melihat, mendengar, mencium, menyentuh, dan
bergerak.
Berikut berbagai jenis gangguan batas kontak :
Introjection mengikuti
Projection menyalahkan orang lain
Reflection menyalahkan diri sendiri
Deflection menghindar
Confluence tidak konsisten/berubah-ubah
KONTAK DAN RESISTANSI UNTUK
HUBUNGAN
9. Tujuan Konseling:
1) Bergerak menuju peningkatan kesadaran diri
2) Secara bertahap menganggap kepemilikan atas pengalaman mereka (sebagai lawan
membuatorang lain bertanggung jawab atas apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan lakukan)
3) Mengembangkan keterampilan dan mendapatkan nilai-nilai yang akan memungkinkan mereka
untuk memenuhikebutuhanmerekatanpa melanggar hak orang lain
4) Menjadi lebih sadar akan semua indera mereka
5) Belajar menerima tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, termasuk
menerimakonsekuensi dari tindakan mereka
6) Mampu meminta dan mendapatkan bantuan dari orang lain dan bisa memberi kepada orang
lain
D. Proses Konseling
10. 1) Menciptakan tempat yang aman dan nyaman
(safe container) untuk proses konseling.
2) Mengembangkan hubungan kolaboratif
(working alliance).
3) Mengumpulkan data, pengalaman klien, dan
keseluruhan gambaran kepribadiannya
dengan pendekatan Fenomenologis.
4) Meningkatkan kesadaran dan tanggung
jawab pribadi klien.
Lanjutan : Tahapan Konseling Tahap I
11. 5) Membangun sebuah hubungan yang dialogis.
6) Meningkatkan self support, khususnya dengan klien yang
memiliki proses diri yang rentan.
7) Mengidentifikasi dan mengklarifikasi kebutuhan-kebutuhan klien
dan tema-tema masalah yang muncul dan membuat prioritas.
8) Konselor mempersiapkan rencana untuk menghadapi kondisi-
kondisi khusus dari klien, seperti menyakiti diri sendiri,
kemarahan yang berlebihan dan sebagainya.
9) Bekerja sama dengan klien untuk membuat rencana konseling.
Lanjutan :
12. Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien
untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai
dengan kondisi klien.
Tahap II
Membangkitkan motivasi klien
Membangkitkan dan mengembangkan otonomi klien
13. Tahap Ke-3
Melalui fase ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian
atau aspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat diidentifikasi
apa yang harus dilakukan klien. Pada tahap ini konselor dapat
menggunakan teknik konseling kursi kosong atau teknik topdog and
underdog, bermain proyeksi dan tetap pada perasaan.
Tahap IV
Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran,
perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki fase
akhir konseling. Pada fase ini klien menunjukkan gejala-gejala yang
mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai individu yang unik dan
manusiawi.
14. ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku,
1) mengerjakan tugas tidak bersungguh-sungguh,
2)mengobrol di kelas saat guru mengajar,
3)tidak mengumpulkan tugas tepat waktu,
4)Tidtidak mengumpulkan tugas yang di berikan,
5)ak mau tahu tentang nilai ulangan maupun nilai tugas yang jatuh,
E. Kajian Empirik
15. 6) tanpa keterangan tentang ketidakhadiran di sekolah,
7) berada di luar kelas ketika jam belajar,
8) rebut pada saat tidak ada jam belajar,
9) tidak menggunakan waktu luang untuk belajar,
10) serta berulang-ulangnya pelanggaran tata tertib yang
dilakukan oleh siswa.
11) Perilaku-perilaku ini menunjukkan tidak adanya
kesadaran diri dalam belajar yang dimiliki oleh siswa.
Lanjutan :
16. Cambriage International Dictionary of English (dalam Sih 2008:7) ada
sejumlah definisi tentang kesadaran.
1) Pertama, kesadaran diartikan sebagai kondisi terjaga atau mampu
mengerti apa yang sedang terjadi.
2) Kedua, kesadaran diartikan sebagai semua ide, perasaan, pendapat,
dan sebagainya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
Perilaku siswa diatas menunjukkan bahwa adanya
kesadaran belajar dari seorang siswa
17. Danim (2012:165) mendefinisikan kesadaran diri adalah
pemahaman nyata atas keberadaan diri sendiri (explicit
understanding that one exist).
Berdasarkan pengertian berikut, dapat ditarik indikator dari
kesadaran diri yaitu mengerti tentang apa yang terjadi , semua ide,
perasaan, pendapat dan sebagainya, dan pemahaman tentang diri
sendiri, pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan, rasa suka
atau tidak suka tentang dirinya.