3. Tujuan pembelajaran
• Menjelaskan hakikat pemerolehan bahasa
anak,
• Ragam pemerolehan bahasa anak,
• Strategi pemerolehan bahasa anak,
• Menjelaskan hakikat perkembangan bahasa
anak,
• Menjelaskan tahap-tahap perkembangan
bahasa anak.
4. Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak
• Menurut Tarigan dkk, yang dimaksud dengan
pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan
kemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman
atau pun pengungkapan, secara alami, tanpa
melalui kegiatan pembelajaran formal
• Dengan demikian, proses pemerolehan adalah
proses bawah sadar yang tidak disadari dan
tidak dipengaruhi oleh pengajaran formal
dalam menguasai bahasa.
5. karakteristik pemerolehan bahasa
menurut Tarigan
• Berlangsung dalam situasi informal, anak-anak
belajar bahasa tanpa beban, dan di luar sekolah
• Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran
formal di lembaga-lembaga pendidikan seperti
sekolah atau kursus;
• Dilakukan tanpa sadar atau secara spontan; dan
• Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam
konteks berbahasa yang bermakna bagi anak.
6. Ragam Pemerolehan Bahasa Anak
Ragam atau jenis pemerolehan bahasa anak dapat ditinjau dari
berbagai sudut pandangan, antara lain:
(a) Berdasarkan bentuk
- pemerolehan bahasa pertama
- pemerolehan bahasa kedua
- pemerolehan-ulang
(b) Berdasarkan urutan
- pemerolehan bahasa pertama
- pemerolehan bahasa kedua
(c) Berdasarkan jumlah
- pemerolehan satu bahasa
- pemerolehan dua bahasa
7. (d) Berdasarkan media
- pemerolehan bahasa lisan
- pemerolehan bahasa tulis
(e) Berdasarkan keaslian
- pemerolehan bahasa asli
- pemerolehan bahasa asing
Apabila ditinjau dari segi keserentakan atau
keberurutan, pada dasarnya pemerolehan dua
bahasa oleh seorang anak dapat terjadi dalam
dua cara, yaitu:
(a) pemerolehan bahasa secara serentak, dan
(b) pemerolehan bahasa secara berurut.
8. Strategi Pemerolehan Bahasa Anak
Menurut Tarigan dkk. (1998), selain meniru dan
mengalami langsung, anak memperoleh
kemampuan berbahasa dengan cara mengingat
ataupun bermain. Mengingat, memainkan
peranan penting dalam belajar bahasa anak atau
belajar apa pun. Kegiatan bermain pun
memegang peran penting dalam pemerolehan
bahasa anak.
9. Faktor-faktor yang memungkinkan anak dapat
memperoleh kemampuan berbahasa, adalah
seperti berikut:
(a) faktor biologis;
(b) faktor lingkungan sosial;
(c) faktor intelegensi; dan
(d) faktor motivasi
10. Kebutuhan utama anak-anak sehingga belajar
berbahasa adalah:
• Keinginan untuk memperoleh informasi
tentang lingkungannya, kemudian mengenai
dirinya sendiri dan kawan-kawannya;
• Memberi perintah dan menyatakan kemauan;
• Pergaulan sosial dengan orang lain; dan
• Menyatakan pendapat dan ide-idenya.
11. Perkembangan Bahasa Anak.
Perkembangan bahasa anak ditandai oleh
keseimbangan dinamis atau suatu rangkaian
kesatuan yang bergerak dari bunyi-bunyi atau
ucapan yang sederhana menuju tuturan yang
lebih kompleks. Tangisan, bunyi-bunyi atau
ucapan yang sederhana tak bermakna, dan
celotehan bayi merupakan jembatan yang
mefasilitasi alur perkembangan bahasa anak
menuju kemampuan berbahasa yang lebih
sempurna.
12. Tahap-tahap
Tahap Pralingustik (0 – 12 bulan)
Tahap Satu-Kata (12 – 18 bulan)
Tahap dua-kata (18 – 24 bulan)
Tahap banyak-kata (3 – 5 tahun)
13. Piaget (dalam Nurhadi dan Roekhan, 1990)
membagi tahap perkembangan bahasa
sebagai berikut.
(1) Tahap meraban (pralinguistik) pertama.
(2) Tahap meraban (pralinguistik) kedua.
(3) Tahap linguistik I.
(4) Tahap linguistik II.
(5) Tahap linguistik III.
(6) Tahap linguistik IV.
(7) Tahap lingistik V.
14. Seiring dengan perkembangan bahasa
sebagaimana yang telah diuraikan, berkembang
pula penguasaan anak-anak atas sistem bahasa
yang dipelajarinya. Sistem bahasa itu terdiri atas
subsistem, yaitu:
15. 1. Perkembangan Fonologis.
2. Perkembangan Morfologis.
3. Perkembangan Sintaksis.
4. Perkembangan Semantik.
5. Perkembangan Pragmatik.