Proses komunikasi dalam sosial melibatkan pertukaran informasi, pikiran dan perasaan antara individu atau kelompok dalam suatu komunitas. Komunikasi sosial merupakan bagian penting dari interaksi manusia dan melibatkan berbagai elemen yang bekerja sama untuk menyampaikan pesan, memahami pesan yang diterima dan menanggapinya dengan tepat.
Teori yang menyatakan ada hubungan antara media (budaya) dan struktur sosial masyarakat. Media adalah ceminan dari masyarakat itu sendiri. Media dipengaruhi oleh kekuatan politik dan ekonomi, pemilik modal atau pemilik media dapat mengontrol konten. Media sangat berperan untuk menyebar ideologi dan memngaruhi pola pikir serta prilaku khalayak. Media memiliki ruang dan waktu. Media adalah adalah alat penghubung (mediation) antara pengalamandan realitas-realitas.Namun tidak semua pengalama atau realitas yang termediasi oleh media.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara media massa dan masyarakat dalam empat teori utama. Pertama, teori masyarakat massa yang menekankan dominasi media oleh kekuatan sosial dan ekonomi. Kedua, teori Marxis yang melihat media dikendalikan kelas borjuis untuk mempromosikan ideologi mereka. Ketiga, teori fungsionalisme yang menyatakan media berperan menjaga stabilitas masyarakat. Keempat, kritik politik
Teks tersebut membahas tentang sosiologi komunikasi massa. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi massa adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara media massa dengan institusi sosial lain dan masyarakat, serta proses produksi dan pengaruh media terhadap audiens."
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)Irwansyah Hazniel
油
Dokumen tersebut membahas tentang jejaring sosial yang mencakup definisi, sejarah perkembangan, dampak positif dan negatifnya, serta contoh aplikasi jejaring sosial seperti Facebook."
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
油
Tugas Individu Matkul Sosiologi Komunikasi
Nama : Putri Artha Rejeki Sinaga
Nim : 44222010169
Jurusan : Public Relation
Dosen : Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom.
Sumber : Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Penulis Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3Gladys Izra
油
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi pasangan yang terlibat hubungan jarak jauh menggunakan perangkat teknologi. Objek penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UI yang memiliki hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Metode penelitian menggunakan wawancara, media diary, dan pelacakan media sosial untuk melihat pola komunikasi, media yang digunakan, serta manfaat dan kekurangan masing
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Bintang Maulana
油
Fenomena cancel culture terhadap Gofar Hilman membentuk networked individualism melalui berbagai aktivitas online seperti penandatanganan petisi dan komentar di media sosial. Individu terhubung meski tidak saling kenal karena tujuan bersama menolak Gofar Hilman.
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
Semoga Bermanfaat..
Teori-teori Komunikasi Massa memberikan ringkasan singkat tentang berbagai teori komunikasi massa seperti teori jarum hipodermik, teori pengembangan, teori imperialisme budaya, teori sistem ketergantungan media, teori spiral keheningan, teori kesenjangan pengetahuan, teori difusi inovasi, teori penggunaan dan kepuasan, teori pengaturan agenda, teori studi kultural kritis, teori sosial kognitif, teori dua tahap, teori media
Analisis jaringan komunikasi bertujuan untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dan pola aliran informasi antara individu dalam suatu sistem. Metode ini digunakan untuk menganalisis penyebaran informasi, terutama inovasi, dari satu individu ke individu lain dalam suatu kelompok atau organisasi. Analisis jaringan komunikasi mempelajari bagaimana interaksi antar individu membentuk jaringan dan mengurangi ketidakpastian melalui konfirmasi informasi bers
Ketiga studi kasus tersebut menggunakan pendekatan etnografi digital untuk mempelajari interaksi sosial manusia yang dipengaruhi oleh teknologi digital. Studi kasus pertama mempelajari komunitas online di Malaysia, studi kasus kedua melihat peran media sosial dalam gerakan sosial di Spanyol, sedangkan studi kasus ketiga menganalisis budaya cosplay di industri game Australia.
Paragraf pertama membahas latar belakang mengenai penggunaan telepon genggam yang semakin marak di masyarakat Indonesia saat ini. Paragraf berikutnya membahas rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian ini yang berkaitan dengan penggunaan telepon genggam yang berlebihan. Paragraf selanjutnya membahas teori-teori yang relevan seperti teori ketergantungan media dan teori determinisme yang menjelaskan pengar
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
More Related Content
Similar to ppt kelompok 5.pdf adalah sebuah materi yang penting (20)
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)Irwansyah Hazniel
油
Dokumen tersebut membahas tentang jejaring sosial yang mencakup definisi, sejarah perkembangan, dampak positif dan negatifnya, serta contoh aplikasi jejaring sosial seperti Facebook."
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
油
Tugas Individu Matkul Sosiologi Komunikasi
Nama : Putri Artha Rejeki Sinaga
Nim : 44222010169
Jurusan : Public Relation
Dosen : Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom.
Sumber : Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Penulis Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3Gladys Izra
油
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi pasangan yang terlibat hubungan jarak jauh menggunakan perangkat teknologi. Objek penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UI yang memiliki hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Metode penelitian menggunakan wawancara, media diary, dan pelacakan media sosial untuk melihat pola komunikasi, media yang digunakan, serta manfaat dan kekurangan masing
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Bintang Maulana
油
Fenomena cancel culture terhadap Gofar Hilman membentuk networked individualism melalui berbagai aktivitas online seperti penandatanganan petisi dan komentar di media sosial. Individu terhubung meski tidak saling kenal karena tujuan bersama menolak Gofar Hilman.
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
Semoga Bermanfaat..
Teori-teori Komunikasi Massa memberikan ringkasan singkat tentang berbagai teori komunikasi massa seperti teori jarum hipodermik, teori pengembangan, teori imperialisme budaya, teori sistem ketergantungan media, teori spiral keheningan, teori kesenjangan pengetahuan, teori difusi inovasi, teori penggunaan dan kepuasan, teori pengaturan agenda, teori studi kultural kritis, teori sosial kognitif, teori dua tahap, teori media
Analisis jaringan komunikasi bertujuan untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dan pola aliran informasi antara individu dalam suatu sistem. Metode ini digunakan untuk menganalisis penyebaran informasi, terutama inovasi, dari satu individu ke individu lain dalam suatu kelompok atau organisasi. Analisis jaringan komunikasi mempelajari bagaimana interaksi antar individu membentuk jaringan dan mengurangi ketidakpastian melalui konfirmasi informasi bers
Ketiga studi kasus tersebut menggunakan pendekatan etnografi digital untuk mempelajari interaksi sosial manusia yang dipengaruhi oleh teknologi digital. Studi kasus pertama mempelajari komunitas online di Malaysia, studi kasus kedua melihat peran media sosial dalam gerakan sosial di Spanyol, sedangkan studi kasus ketiga menganalisis budaya cosplay di industri game Australia.
Paragraf pertama membahas latar belakang mengenai penggunaan telepon genggam yang semakin marak di masyarakat Indonesia saat ini. Paragraf berikutnya membahas rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian ini yang berkaitan dengan penggunaan telepon genggam yang berlebihan. Paragraf selanjutnya membahas teori-teori yang relevan seperti teori ketergantungan media dan teori determinisme yang menjelaskan pengar
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
ppt kelompok 5.pdf adalah sebuah materi yang penting
1. Kelompok 5 :
KOMUNIKASI MEDIA CYBER
Aldika Gardana (2426031019)
Choirunnisa (2426031024)
Jesyka Mutiara Yuda (2426031015)
Ahmad Nurkholek (2426031008)
Lilis Ernawati (2426031005)
Reka Purnama Sari (2426031013)
Ukhti Jelita (2426031011)
2. Teori komunikasi media cyber adalah cabang ilmu komunikasi yang mempelajari
bagaimana media berbasis internet atau dunia digital memengaruhi cara manusia
berkomunikasi, bertukar informasi, dan membangun hubungan sosial. Media cyber
mencakup berbagai platform seperti media sosial, situs web, aplikasi perpesanan,
hingga ruang diskusi virtual, yang memanfaatkan jaringan internet sebagai alat
utama komunikasi.
Komunikasi dalam media cyber memiliki karakteristik unik, seperti interaktivitas,
kecepatan penyebaran informasi, kemampuan multimedia, dan jangkauan global.
A. PENGERTIAN MEDIA CYBER
3. 1. Interaktivitas Tinggi: Komunikasi berlangsung dua arah, memungkinkan
interaksi real-time antara pengguna.
2. Anakronisitas dan Sinkronisitas: Pesan dapat dikirim dan diterima secara
langsung (sinkron) atau tertunda (anakron).
3. Personalisasi: Konten disesuaikan berdasarkan preferensi pengguna.
4. Anonimitas: Beberapa platform memungkinkan pengguna untuk tetap
anonim.
5. Efisiensi Global: Mampu menjangkau audiens global dengan cepat.
B. CIRI CIRI MEDIA CYBER
4. C. PERKEMBANGAN MEDIA CYBER
Media cyber adalah hasil dari berbagai inovasi oleh banyak tokoh, dari
pengembangan infrastruktur internet hingga platform media sosial modern.
Para tokoh seperti Tim Berners-Lee, Vint Cerf, hingga Mark Zuckerberg
memainkan peran penting dalam membentuk dunia media cyber seperti yang
kita kenal hari ini.
Sejarah media cyber menunjukkan evolusi teknologi dari komunikasi berbasis teks
hingga platform multimedia yang canggih. Dimulai dari ARPANET di tahun 1960-an
hingga dominasi media sosial di era modern, media cyber telah mengubah cara
manusia berkomunikasi, berbagi informasi, dan membangun hubungan sosial.
Perkembangan ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan teknologi baru seperti
kecerdasan buatan dan realitas virtual.
6. Teori Keberadaan Sosial
Teori Keberadaan Sosial (Social Presence Theory) pertama kali dikembangkan
oleh John Short, Ederyn Williams, dan Bruce Christie pada tahun 1976 dalam buku
mereka, The Social Psychology of Telecommunications. Teori ini berfokus pada
cara media komunikasi memengaruhi rasa kehadiran sosial dan kualitas interaksi
interpersonal. Pada era 1970-an, teknologi komunikasi seperti telepon dan video
conferencing mulai berkembang. Para peneliti tertarik memahami bagaimana
teknologi ini memengaruhi komunikasi manusia, khususnya dalam konteks jarak
jauh. Short dan rekan-rekannya memperkenalkan konsep social presence untuk
menjelaskan sejauh mana media komunikasi memungkinkan individu merasakan
kehadiran orang lain dalam interaksi.
7. Teori Keberadaan Sosial (Social Presence Theory) memiliki beberapa asumsi dasar yang
menjadi fondasi dalam memahami bagaimana media komunikasi memengaruhi rasa
kehadiran sosial dalam interaksi. Berikut adalah asumsi-asumsi tersebut:
1. Media Komunikasi Berbeda dalam Tingkat Keberadaan Sosialnya
2. Keberadaan Sosial Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
3. Komunikasi yang Efektif Membutuhkan Tingkat Keberadaan Sosial yang Sesuai
4. Pengalaman Keberadaan Sosial Bersifat Subjektif
5. Media Dapat Menggantikan atau Melengkapi Kehadiran Fisik
6. Keberadaan Sosial Berhubungan dengan Kepuasan Komunikasi
8. Contoh Penelitian :
Judul Penelitian : Pengaruh Social Presence terhadap perilaku
pembelian impulsive pada siaran langsung TikTok dengan
kepercayaan konsumen sebagai variabel intervening (Studi pada
Merek Somethinc)
Penulis : Nadia Aqilah Ranaa, I Made Bayu
Dirgantara, Ardiaz Ajie Aryandika
9. Teori Identitas Sosial dan Anonimitas
Teori Identitas
Teori Identitas memiliki akar dalam psikologi sosial dan komunikasi, yang berfokus pada bagaimana
individu mendefinisikan diri mereka sendiri serta bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.
Asumsi Dasar Teori Identitas:
1. Identitas bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai konteks sosial dan budaya.
2. Identitas dibentuk melalui interaksi sosial dan komunikasi dengan orang lain.
3. Identitas dapat dibangun secara online melalui media sosial, forum, dan platform digital lainnya,
di mana individu memiliki kendali atas citra yang mereka tampilkan.
10. Teori Identitas Sosial dan Anonimitas
Teori Anonimitas
Teori Anonimitas berkembang dari studi tentang perilaku manusia dalam kelompok besar,
di mana identitas individu cenderung tersembunyi.
Asumsi Dasar Teori Anonimitas:
1. Anonimitas mengurangi identifikasi personal dan meningkatkan kebebasan dalam berekspresi.
2. Anonimitas dapat memicu perilaku yang berbeda dari norma sosial, baik dalam bentuk ekspresi yang
lebih terbuka maupun perilaku agresif.
3. Anonimitas memperkuat identitas sosial kelompok, karena individu lebih cenderung mengikuti norma
kelompok daripada norma personal.
11. Teori Identitas Sosial dan Anonimitas
Contoh Artikel yang menggunakan Teori Identitas dan
Anonimitas
Marwick, A. E., & Boyd, D. (2011). I Tweet Honestly, I Tweet Passionately: Twitter Users,
Context Collapse, and the Imagined Audience. New Media & Society, 13(1), 114133.
https://doi.org/10.1177/1461444810365313
12. Teori Komunikasi Jaringan
Teori jaringan memiliki akar yang panjang, tetapi penerapannya dalam konteks
komunikasi cyber muncul bersamaan dengan perkembangan internet.
1940-1960 : Teori grafis digunakan untuk memetakan hubungan sosial dalam
penelitian sosiologi.
1967 : Stanley Milgram memperkenalkan konsep six degrees of separation yang
menunjukkan bahwa semua orang terhubung melalui senam hubungan atau
lebih sedikit.
1980-an : Kemajuan dalam matematika dan ilmu komputer (seperti teori
kompleksitas) membantu menjelaskan pola dalam jaringan besar
1990-an : Dengan muncul internet, konsep jaringan menjadi lebih relevan untuk
memahami media cyber, seperti jaringan web dan media sosial.
13. Teori Komunikasi Jaringan
Teori Komunikasi Jaringan (Network Theory) adalah pendekatan yang digunakan untuk memahami
bagaimana individu, kelompok, atau entitas saling terhubung melalui hubungan komunikasi dalam suatu
sistem. Teori ini memanfaatkan konsep jaringan (network) untuk menganalisis pola interaksi dan aliran
informasi di antara node (simpul) dalam jaringan tersebut.
Komponen Utama dalam Komunikasi Jaringan:
1. Node (simpul) : Individu, organisasi atau entitas lain yang menjadi bagian dari jaringan
2. Link (hubungan) : Hubungan atau interaksi yang terjadi antara simpul-simpul tersebut.
3. Struktur Jaringan : Pola hubungan dalam jaringan yang dapat berbentuk hierarki,
disentralisasi atau hibrida.
4. Dinamika Jaringan : Bagaimana jaringan berubah seiring waktu karen pengaruh faktor
internal (misalnya, perilaku pengguna) dan Eskternal (misalnya, perkembangan teknologi)
14. Teori Komunikasi Jaringan
Prinsip Utama:
1. Interdependensi: Node dalam jaringan saling bergantung dan memengaruhi satu sama lain melalui hubungan yang terjalin.
2. Aliran Informasi: Informasi, gagasan, dan sumber daya mengalir di sepanjang hubungan dalam jaringan.
3. Pengaruh Sosial: Posisi suatu node dalam jaringan dapat memengaruhi perilaku dan keputusan mereka, seperti dalam penyebaran
informasi atau adopsi inovasi.
4. Struktur Jaringan: Pola hubungan dalam jaringan dapat memengaruhi efektivitas komunikasi, termasuk efisiensi penyebaran
informasi.
Aplikasi Teori : Media Sosial, Kehumasan, Organisasi, Penyebaran Inovasi, Krisis Komunikasi
Kelebihan Teori:
Memberikan wawasan mendalam tentang pola hubungan dan aliran
informasi.
Mampu mengidentifikasi aktor penting yang dapat menjadi pengaruh
dalam jaringan.
Berguna untuk merancang strategi komunikasi yang lebih efektif
berdasarkan struktur jaringan.
Kekurangan Teori:
Memerlukan data yang cukup kompleks dan
analisis mendalam untuk menghasilkan wawasan
yang akurat.
Bisa menjadi terlalu teknis untuk diterapkan tanpa
alat analisis yang memadai, seperti software Social
Network Analysis (SNA).
15. Teori Komunikasi Jaringan
Contoh Artikel/Jurnal dengan teori Komunikasi Jaringan :
Rabbani, Alisya Putri, Andry Alamsyah, and Sri Widiyanesti. "Analisa
Interaksi User di Media Sosial Mengenai Industri Fintech Menggunakan
Social Network Analysis (Studi Kasus: GoPay, OVO dan LinkAja)." Jurnal
Mitra Manajemen 4.3 (2020): 341-351.
Mahmud, Dzulfikar, and Aminah Swarnawati. "Pola Jaringan Komunikasi
Organisasi Pada Havara Organizer Pt. Havara Ruhama Ramadhani Di
Tangerang Selatan." Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Politik dan Komunikasi Bisnis 4.1 (2020): 50-60.
16. Secara bahasa, pengertian agenda setting adalah pengaturan
agenda. Agenda sendiri, secara bahasa, artinya buku catatan
atau acara. Secara istilah, agenda bermakna tujuan,
sebagaimana dalam istilah agenda tersembunyi (hidden
agenda) atau maksud tertentu yang tidak dikemukakan secara
eksplisit. Agenda Setting disebut juga agenda media setting atau
agenda media.
Teori Agenda Setting
17. Agenda setting ini berawal dari pemikiran dua orang yaitu Walter
Lippman dan Bernard Cohen. Lalu teori agenda setting ini
diperkenalkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw pada tahun
1972. Maxwell McCombs dan Donald Shaw.
Teori agenda setting menyebutkan media memberi pengaruh kuat
terhadap masyarakat dalam isu tertentu. Jika media memberikan
tekanan pada suatu peristiwa, atau salah satu angle peristiwa, maka
media itu akan memengaruhi khalayak untuk menganggapnya
penting.
18. Teori ini mengacu pada bagaimana liputan berita media menentukan
isu mana yang menjadi fokus perhatian publik. Dengan demikian, teori
agenda- setting lahir, dibangun di atas gagasan bahwa media massa
menetapkan agenda tentang apa yang harus diperhatikan orang.
Fungsi agenda setting media massa ialah kemampuan media massa
untuk menseleksi dan menekankan beberapa topik, menyebabkan
publik menerima topik tersebut sebagai topik yang penting.
19. Stephen W. Littlejohn mengatakan, agenda setting beroperasi dalam
tiga bagian sebagai berikut :
1. Agenda media itu sendiri harus diformat.
2. Agenda media dalam banyak hal memengaruhi atau berinteraksi
dengan agenda publik atau kepentingan isu tertentu bagi publik.
3. Agenda publik memengaruhu atau berinteraksi ke dalam agenda
kebijakan.
Pada prosesnya, agenda setting dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Public agenda setting
2. Media agenda setting
3. Policy agenda setting
20. Secara teroritis, setiap media memiliki agenda-media yang disetting sejak
awal. Agenda dan gatekeeping itulah yang mengendalikan akses kita
terhadap berita, informasi, dan hiburan (Wilson). Dalam perspektif teori
komunikasi (massa) dikenal dengan agenda- media setting theory. The
Agenda-Setting Theory mengatakan media (terutama media berita) tidak
selalu berhasil memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan, tetapi mereka
cukup berhasil memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan.
Walter Lippmann menegaskan : media mendominasi penciptaan gambaran di
kepala kita; publik bereaksi bukan terhadap peristiwa aktual, melainkan
terhadap gambaran yang ada di kepala kita.
23. Motif Menonton Video For Your Page Tiktok dan Kepuasaan
Hiburan pada Siswa SMA PGRI Pekanbaru
Kajian Uses and Gratification Pengguna Media Sosial Untuk
Mendukung Performa Penjualan Film Melalui Opini Pra
Konsumsi
24. Teori New Media
1. Pengertian New Media
Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang
mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas mengenai
perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua pandangan, pertama yaitu
pandangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan
interaksi tatap muka. . New media merujuk pada bentuk media komunikasi yang
berkembang dengan adanya teknologi digital, seperti internet, media sosial, dan
aplikasi berbasis web. Berbeda dengan media tradisional (seperti televisi, radio, dan
cetak), new media memungkinkan interaksi dua arah, partisipasi pengguna, dan
akses informasi secara global.
25. 2. Ciri Ciri Media Baru
Martin Lister, dalam bukunya berjudul New Media: A Critical Introduction menjelaskan
ciri-ciri media baru, (Lister, 2009:11). berikut adalah ciri-cirinya:
1. Bentuk pengalaman baru dalam teks, hiburan, kesenangan, dan pola dari konsumsi
media (permainan komputer, simulasi, efek khusus film).
2. Cara baru dalam mempresentasikan dunia, penggunaan media yang menawarkan
kemungkinan representasional baru.
3. Bentuk hubungan baru antara pengguna, konsumen, dengan teknologi media.
4. Bentuk pengalaman baru dari indentitas diri maupun komunitas dalam berinteraksi.
5. Bentuk konsepsi baru dari hubungan manusia secara biologis dengan teknologi media.
26. 3. Karakteristik Media Baru
Ada beberapa karakteristik dari media baru yang disuguhkan oleh Martin Lister, yaitu: Digital, interaktif,
hypertextual,virtual, networked,dan tersimulasikan.
1. Digital: proses digitalisasi membuat media baru berbeda dari media sebelumnya. Dalam proses ini,
data yang sudah didapat (suara, teks, gambar) diubah menjadi kode biner, yang nantinya akan diolah
dengan cara tertentu oleh komputer.
2. Interaktif: khalayak ikut berperan aktif dalam mengubah atau membuat ulang teks, gambar, maupun
suara yang ia dapat. Dalam hal ini khalayak tidak hanya diposisikan sebagai konsumen yang hanya
dapat menerima, namun juga sebagai produsen atau pengguna.
3. Hypertextual:dalam hal ini pengguna dapat menggunakan bahasan atau karya orang lain, yang dapat
disematkan pada karyanya sendiri berupa sebuah link.
4. Virtual: dalam hal ini informasi yang dikonsumsi dapat tampak lebih nyata. Hal tersebut membuat
pengguna akan merasa seperti ditempat suatu kejadian terjadi. Contoh seperti teknologi VR (Virtual
Reality).
27. 4. Manfaat New Media
Misalnya dalam bidang pendidikan, manfaat dari new media di bidang ini adalah kemudahan pelajar
atau mahasiswa dalam mengakses materi-materi yang diberikan oleh pengajar. Walaupun diberikan
secara online, bentuk materi seperti e-book, sangat memudahkan pelajar untuk mengakses materi-materi
tersebut tanpa harus bertatapan langsung dengan sang pengajar dan proses pembelajaran pun bisa di
lakukan dimana saja.
Manfaat lain dalam bidang perdagangan misalnya, Bidang ini juga adalah bidang yang banyak di
akses masyarakat, manfaat yang dirasakan pembeli cukup beragam mulai dari kemudahannya, prosesnya
yang cepat, sampai pada murahnya harga yang ditawarkan.
Manfaat lainnya yang dikemukakan oleh Ben H. Bagdakian. New Media (media baru) memiliki
kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan
sebuah informasi terbaru informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan
internet lancer dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya dengan cepat serta
harus ada juga koneksi internet dimana pun berada bersama media baru.