際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Dosen Pengampu :
Helvi Maudy Saswita, M.Si
Parasitologi
nematoda
Nematoda adalah anggota filum Nemalthemintes berasal
dari bahasa yunani, nema yang artinya benang dan oidos
yang artinya bentuk.
Ciri-ciri Nematoda :
1. Bentuknya Panjang
2. Silindrik (gilik) tidak bersegmen
3. Tubuh bilateral simetrik
4. Panjang cacing mulai 2 mm sampai 1 meter
5. Hewan multiseluler avetebrata
6. Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindungi
diri
7. Memiliki sistem pencernaan
8. Hidup parasite didalam tubuh makhluk hidup lain
9. Ditemukan pada manusia, yaitu dalam organ usus,
jaringan dan sistem peredaran darah.
Pengertian dan ciri-ciri
nematoda
Penggolongan
nematoda
Menurut tempat hidupnya, Nematoda
pada manusia digolongkan menjadi dua,
yaitu :
1. Nematoda intetinaslis (usus)
2. Nematoda jaringan/darah
1. Nematoda
intetinaslis (usus)
Contoh Spesies Nematoda Usus:
a. Ascaris lumbricoides
(cacing gelang)
b. Trichuris truchuira
(cacing cambuk)
c. Oxyuris vermicularis
(cacing kremi)
d. Strongyloides stercoralis h. Ancylostoma duodenale, Necator
americanus dan
Ancylostoma caninum (cacing
tambang)
e. Trichinella spiralis
(cacing otot)
f. Toxocara canis
(cacing gelang pada anjing)
g) Toxocara catii
(cacing gelang pada kucing)
a. Wuchereria bancrofti
(Cacing filaria)
2. Nematoda jaringan/
darah
Contoh Spesies Nematoda Jaringan/ Darah:
b. Brugia malayi
c. Manzonella ozzardi
d. Onchocerca volvulus f. Dracunculus medinensis
e. Loa loa (cacing mata)
Nematoda intetinaslis
(usus)
 Ascaris lumbricoides adalah
nematoda usus atau cacing usus
yang ditularkan melalui tanah
(soil transmitted helminth) yang
dapat meyebabkan penyakit
ascariasis, cacing ini disebut juga
dengan cacing gelang.
 Dalam periode hidupnya cacing
ini memerlukan tanah untuk
berkembang dan penularan
cacing ini melalui perantara
tanah.
Ascaris lumbricoides
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Famili : Ascarididae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
Pengertian Taksonomi
 Terdapat 2 macam jenis telur yaitu telur
yang mengalami pembuahan (fertil) dan
yang tidak mengalami pembuahan
(infertil).
 Dari kedua jenis telur ini kadang dijumpai
telur yang tanpa dilapisi albumin
(dekortikasi) dan telur yang utuh /
dilapisi albumin (kortikasi).
Ascaris lumbricoides
Morfologi Telur
Telur
fertil
Telur
infertil
Ciri-ciri :
 berbentuk oval
 ukuran : panjang 45  75 亮m dan lebar 35  50 亮m
 dinding 3 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok-
kelok (lapisan albumin), lapisan kedua dan ketiga
relatif halus (lapisan hialin dan vitelin)
 telur berisi embrio berwarna kuning kecoklatan
Ciri-ciri :
 bentuk oval memanjang (kedua ujungnya agak datar)
 ukuran : panjang 88  94 亮m dan lebar 40  45 亮m
 dinding 2 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok-kelok sangat
kasar / tidak teratur (lapisan albumin), lapisan kedua relatif
halus (lapisan hialin)
 telur berwarna granula refraktil berwarna kuning kecoklatan
Ciri-ciri cacing dewasa :
 berbentuk silindris ujung anterior tumpul sedangkan ujung posterior
runcing pada ujung anterior
 terdapat 3 buah bibir yang tersusun dari : satu bibir terletak dorso
medial dan dua bibir terletak di sebelah ventro lateral, ditengahnya
terdapat cavum bucalis yang berbentuk segitiga
 pada tiap-tiap sisi terdapat garis-garis longitudinal disebut lateral
lines
 mempunyai cuticula yang bergaris-garis melintang menyelubungi
tubuhnya (transversal lines)
 ukuran cacing betina : panjang tubuh 20  40 cm dan diameter 0,3 
0,6 cm
 ukuran cacing jantan : panjang tubuh 15  30 cm dan diameter 0,2 
0,5 cm
 bagian posterior cacing betina lurus sedangkan bagian posterior
cacing jantan melengkung ke ventral dengan sepasang spicula
Ascaris lumbricoides
Morfologi Cacing Dewasa
 Cacing ini mempunyai distribusi geografis kosmopolit,
tetapi lebih banyak terdapat didaerah tropis dengan kondisi
sanitasi yang buruk.
 Cacing ini bisa dijumpai pada semua umur, tetapi lebih
sering menginfeksi pada anak-anak.
 Telur infektif dapat menginfeksi dari tanah ke mulut
terutama melalui tangan, hal ini banyak terjadi pada anak-
anak yang banyak berhubungan dengan tanah yang
tercemar. Tanah yang subur, lembab, dan teduh merupakan
tempat yang ideal bagi pertumbuhan telur cacing ascaris.
 Telur ini tahan terhadap desinfektan kimiawi, tahan pada
suhu beku, tetapi tidak tahan terhadap kekeringan.
 Telur ini dalam kondisi ideal dapat bertahan sampai 7
tahun.
Ascaris lumbricoides
Epidemiologi
Siklus hidup
Ascaris lumbricoides
 eosinofilia : meningkatnya sel
eosinofil dalam darah
 manifestasi alergi karena adanya
larva dalam tubuh bisa berupa asma,
sindroma loeffler atau tropycal
eosinofilia
 adanya larva dalam paru-paru bisa
mengakibatkan brinkhopneumonia,
terutama bila jumlah larva banyak
Ascaris lumbricoides
 biasanya sangat ringan, infeksi oleh 20 ekor cacing dewasa
bisa berlangsung tanpa keluhan, keluhan yang timbul
biasanya hanya berupa sakit perut yang tidak jelas, didalam
usus cacing ini mengganggu absorbsi nutrisi dan ikut
mengambil nutrisi makanan dari usus
 cacing dewasa dapat menimbulkan komplikasi berupa erratic
migration yaitu berpindahnya cacing ke tempat yang tidak
semestinya misalnya saluran empedu, kandung empedu, hati,
apendixm dan eritoneum
 cacing dewasa kadang bisa saling belit satu sama lain
sehingga membentuk gumpalan yang bisa menyimbat
saluran usus dan mengakibatkan terjadinya ileus
obstruktivus yang bisa berakibat fatal
Disebabkan Larva Disebabkan Cacing Dewasa
Gejala Klinis Ascariasis
 Diagnosis ditegakkan
dengan menemukan
telur pada pemeriksaan
tinja. Karena telur sulit
ditemukan pada infeksi
ringan disarankan
menggunakan prosedur
konsentrasi.
Ascaris lumbricoides
Cara diagnosis
 Cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir sebelum
makan.
 Cuci, kupas atau masak
sayuran dan buah-buahan
sebelum dimakan.
 Mengajarkan pada anak-
anak jangan bermain
ditanah terutama tanah
yang kemungkinan terdapat
kotoran manusia.
Cara Pencegahan
 Obat Anthelminthic (obat yang
membersihkan tubuh dari
cacing parasit), seperti
albendazole dan mebendazole
merupakan obat pilihan untuk
pengobatan penyakit ascariasis.
 Ascariasis pada umumnya
diobati selama 1  3 hari.
 Obat ini efektif mengobati
ascariasis dan memiliki sedikit
efek samping.
Cara Pengobatan
Infeksi Ascaris lumbricoides
Nematoda jaringan
 Loa loa adalah salah satu nematoda jaringan
yang bisa menyebabkan penyakit loiasis / calabar
swelling / fugitive swelling / eye worm disease.
 Loiasis adalah penyakit kronis yang ditandai
dengan proses inflamasi dan pembengkakan
subkutan yang cepat terbentuk dan bersifat
sementara yang disebut dengan calabar swelling.
 Cacing dewasa dapat berpindah tempat melalui
jaringan subkutan dengan kecepatan 1 cm/menit
dan bisa terdapat di semua bagian tubuh,
misalnya di axilla, punggung, kulit kepala dan
mata.
 Nama lain Loa loa adalah Filaria oculi, Filaria
oculi humani, Filaria lacrimalis, Filaria sub
conjunctifslis, dan Dracunculus loa.
Loa loa
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Chromadorea
Ordo : Spirurida
Famili : Onchocercidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa
Pengertian Taksonomi
Loa loa
Morfologi
Mikrofilaria
Filaria
Ciri-ciri mikrofilaria :
 ukuran : panjang 250  300 亮m dan lebar 6
 8,5 亮m
 mempunyai sheath / bersarung
 inti tubuh teratur sampai ujung posterior
Ciri-ciri cacing dewasa / filaria :
 berbentuk seperti benang
 ukuran cacing betina : panjang 5  7 mm dan lebar 賊 0,5 mm
 ukuran cacing jantan : panjang 3  4 mm dan lebar 賊 0,5 mm
 kutikula berbenjol-benjol seperti tetesan embun (dew drops)
 ujung posterior cacing jantan melengkung ke ventral dan
mempunyai 8 pasang papila perianal, spicula tidak sama
panjang
 Loiasis terdapat di daerah Afrika yang
di lewati garis khatulistiwa terutama
di daerah Afrika Barat.
 Lalat Chrysop merupakan serangga
yang menggigit pada siang hari dan
mempunyai tempat perindukan di
rawa-rawa dan perairan yan
berlumpur.
 Lalat ini lebih banyak menggigit orang
negro dari pada orang berkulit putih.
Epidemiologi
Loa loa
Siklus hidup
Loa loa
 Gejala klinis yang mencolok adalah
adanya tumor yang bersifat sementara
yang dapat mencapai ukuran sebesar telur
ayam.
 Gejala ini timbul secara tiba-tiba dalam
waktu yang tidak tentu dan menghilang
setelah 2  3 hari sampai 1 minggu.
 Keadaan ini disebut dengan calabar
swelling / fugitive swelling.
 Hal ini terjadi karena supersensitivitas
hospes terhadap parasit atau
metabolitnya.
 Diagnosis ditegakkan dengan
menemukan mikrofilaria pada
pemeriksaan darah pada waktu siang
hari serta dapat ditemukan cacing
dewasa yang mengembara di bawah
conjungtiva mata.
Gejala Klinis Loiasis Cara Diagnosis Infeksi Loa loa
Loa loa
 Menghindari daerah di mana lalat penyebar
loiasis ditemukan, seperti berlumpur, daerah
teduh di sepanjang sungai atau sekitar api kayu.
 Menggunakan obat anti serangga yang
mengandung DEET (N, N-Diethyl-meta-
toluamide).
 Memakai baju lengan panjang dan celana
panjang selama siang hari.
 Jika sedang berada di daerah dengan loiasis
untuk jangka waktu yang panjang, konsumsi obat
diethylcarbamazine (DEC) 300mg seminggu
sekali, bisa untuk mengurangi risiko infeksi.
Cara Pencegahan
 Ada dua obat yang dapat
digunakan untuk mengobati
infeksi dan meredakan gejala.
 Obatnya yaitu obat
diethylcarbamazine (DEC)
yang dapat membunuh
mikrofilaria dan dewasa
cacing serta obat Albendazole
yang digunakan sebagai
altenatif diethylcarbamazine
(DEC).
Cara Pengobatan
Loa loa
Infeksi Loa loa
Nematoda darah
 Wuchereria bancrofti adalah salah satu
nematoda jaringan yang merupakan salah
satu parasit manusia yang menyebabkan
penyakit filariasis limfatik (kaki gajah).
 Penyebaran cacing ini kosmopolit terutama di
daerah tropis dan sub tropis.
 Insidensi tinggi terjadi di daerah sekitar pantai
dan kota besar, karena hal ini berhubungan
dengan kebiasaan intermediate host / hospes
perantara (nyamuk).
 Wuchereria bancrofti mempunyai nama lain
Filaria bancrofti, Filaria sanguinis hominis,
Filaria sanguinis, Filaria nocturna, dan Filaria
pasifica.
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Onchocercidae
Genus : Wuchereria
Spesies : Wuchereria bancrofti
Pengertian Taksonomi
Wuchereria bancrofti
Morfologi
Mikrofilaria
Filaria
Ciri-ciri mikrofilaria :
 ukuran : panjang 230  300 亮m dan lebar 7,5  10 亮m
 mempunyai sheath / bersarung pada tubuhnya mempunyai
inti yang halus, sama besar dan tersusun teratur tanpa inti
tambahan (nukleus terminalis) pada ujung posterior
 ujung anterior tumpul membulat, ujung posterior
meruncing
 cephalic space  panjang : lebar = 1 : 1
 lekukan badan halus
Ciri-ciri cacing dewasa / filaria :
 berwarna putih kekuningan
 bentuk seperti benang
 ujung anterior dan posterior tumpul
 mempunyai lapisan kutikula yang halus
 ukuran cacing betina : panjang 賊 80 mm dan lebar 賊 0,24 mm ukuran
cacing jantan : panjang 賊 40 mm dan lebar 賊 0,1 mm
 ujung posterior cacing betina tumpul ujung posterior cacing jantan
runcing, melengkung ke arah ventral, dan mempunyai 2 buah spicula.
Wuchereria bancrofti
Mikrofilaria Filaria
Wuchereria bancrofti
 Cacing ini banyak ditemukan di
daerah tropis, di Indonesia ditemukan
di daerah-daerah endemik.
 Vektor utama filariasis adalah nyamuk
Culex fatigans yang menggigit pada
malam hari di dalam rumah dan di
daerah perkotaan.
 Vektor lain yang juga dapat
menyebarkan filariasis adalah Culex
annulirostris, Aedes kochi, Anopheles
bancrofti, Anopheles farauti, dan
Anopheles punctulatus.
Epidemiologi
Wuchereria bancrofti
 Habitat cacing dewasa berada di dalam pembuluh limfa dan kelenjar limfa.
 Mikrofilaria didapatkan dalam darah dan limfa.
 Predileksi cacing ini adalah jaringan limfa abdomen ke bawah.
 Dalam pembuluh / kelenjar limfa filaria dapat melingkarkan tubuhnya sehingga
menjadi suatu nodule (seperti tumor) sehinggnya menimbulkan varises yaitu
pelerbaran dari pembuluh yang abnormal.
 Mikrofilaria dikeluarkan dari nodule langsung ke aliran limfa dan melalui ductus
thoracicus masuk ke aliran darah.
 Mikrofilaria mempunyai periodisitas nocturna, yaitu berada dalam pembuluh darah
pada waktu malam hari (jam 22.00  04.00). Hal ini perlu diingat untuk mengambil
sampel darah pada malam hari untuk diagnosis.
Sifat Biologis
Wuchereria bancrofti
Siklus hidup
Wuchereria bancrofti
 Akibat terbentuknya nodule yang menimbulkan varises
akan mengakibatkan reaksi granulomatosus, reaksi
peradangan, selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis
dan limfadenitis.
 Terjadinya nodule secara terus-menerus mengakibatkan
infeksi kronis yang menimbulkan fibrimatous dan lebih
parah lagi karena timbulnya cicatrix pada pembuluh limfa
sehingga timbul obstruksi yang meyebabkan terjadinya
stasis aliran limfe dan aliran darah.
 Pada keadaan kronis jika penderita tetap tinggal di daerah
endemis dapat terjadi reinfeksi berulang-ulang yang akan
berakibat lebih parah sehingga terjadi Elephantiasis
(penyakit kaki gajah), yang letaknya yang khas yaitu di
extremitas inferior / genitalia externa.
Gejala Klinis Filariasis
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
 Diagnosis ditegakkan
dengan menemukan
mikrofilaria pada
pemeriksaan darah
(sediaan darah tebal)
dan cacing dewasa
(filaria) dengan
biopsi.
Cara Diagnosis Infeksi
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
 Menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan
 Menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk
 Menggunakan kelambu saat tidur
 Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
 Menanam tanaman pengusir nyamuk
 Mengatur cahaya dan ventilasi dalam
rumah
 Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk.
Cara Pencegahan
 Diethylcarbamazine (DEC)
adalah obat pilihan untuk
mengatasi filariasis.
 Obat ini dapat membunuh
mikrofilaria dan beberapa
cacing dewasa.
 Efek samping dari obat ini
adalah pusing, mual, demam,
sakit kepala, dan nyeri pada
otot atau sendi.
Cara Pengobatan
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
Penyakit Filariasis
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to PPT Phylum Nematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx (20)

Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
Imawaty Yulia
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
nurahlina08
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
Apridinata
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
PARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptx
PARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptxPARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptx
PARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptx
melatiaprillianarama1
Nematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptx
Nematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptxNematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptx
Nematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptx
ssuserc1d0ee
Pertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptx
Pertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptxPertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptx
Pertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptx
jheckdhaniel
(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx
Fickry2
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
henirahayu8
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
evarahma70
Insecta class.pptx
Insecta class.pptxInsecta class.pptx
Insecta class.pptx
Rakhmatul1
Bab 8 animalia2
Bab 8 animalia2Bab 8 animalia2
Bab 8 animalia2
Rudy LP
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxAschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
SitiHafsoh3
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
Yuga Rahmat S
PPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptx
PPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptxPPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptx
PPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptx
AdilaDjhr
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptxCILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
KheziaSimangunsong
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
dewii_er
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
akmallala
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
Imawaty Yulia
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
nurahlina08
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
Apridinata
PARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptx
PARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptxPARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptx
PARASIT YANG DAPAT MENGINFEKSI MANUSIA.pptx
melatiaprillianarama1
Nematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptx
Nematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptxNematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptx
Nematoda Wuchereria bancrofti oleh kel. 6.pptx
ssuserc1d0ee
Pertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptx
Pertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptxPertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptx
Pertemuan 6 Parasitologi dan virologi.pptx
jheckdhaniel
(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx
Fickry2
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
henirahayu8
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
evarahma70
Insecta class.pptx
Insecta class.pptxInsecta class.pptx
Insecta class.pptx
Rakhmatul1
Bab 8 animalia2
Bab 8 animalia2Bab 8 animalia2
Bab 8 animalia2
Rudy LP
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxAschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
SitiHafsoh3
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
Yuga Rahmat S
PPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptx
PPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptxPPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptx
PPT Kelompok 4 Takswan_Nematoda bahasa.pptx
AdilaDjhr
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptxCILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
KheziaSimangunsong
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
dewii_er
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
akmallala

More from Helvi Maudy (20)

PPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptx
PPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptxPPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptx
PPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptx
Helvi Maudy
Karya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_Wellyatara
Karya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_WellyataraKarya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_Wellyatara
Karya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_Wellyatara
Helvi Maudy
PPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptxPPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptxPPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
Helvi Maudy
PPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptxPPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
Helvi Maudy
PPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptxPPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
Helvi Maudy
Biokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptx
Biokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptxBiokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptx
Biokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptxSistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptxSistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptxSel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptxSistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Peran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptx
Peran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptxPeran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptx
Peran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptxEkologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Klasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Klasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptxKlasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Klasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptx
PPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptxPPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptx
PPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptx
Helvi Maudy
Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...
Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...
Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...
Helvi Maudy
PPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptx
PPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptxPPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptx
PPT DM dan Perfusi Perifer_Wellyatara Safitri.pptx
Helvi Maudy
Karya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_Wellyatara
Karya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_WellyataraKarya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_Wellyatara
Karya Ilmiah Akhir _Diabetes Melitus_Wellyatara
Helvi Maudy
PPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptxPPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPTParasit Trematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Phylum Protozoa_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Pendahuluan Parasitologi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Infeksi Parasit Protozoa, Cacing dan Ektoparasit_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptxPPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Cestoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
Helvi Maudy
PPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptxPPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Arthropoda_Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
Helvi Maudy
PPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptxPPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
PPT Entamoeba hystolitica_ Helvi Maudy Saswita, M.Si.pptx
Helvi Maudy
Biokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptx
Biokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptxBiokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptx
Biokontrol dan Sensor_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptxSistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Indera dan System syaraf _Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptxSistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Gerak Organisme_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptxSel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sel, Jaringan dan Organ Tubuh Manusia_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Sistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptxSistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptx
Sistem Sirkulasi Tubuh_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Peran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptx
Peran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptxPeran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptx
Peran dan Asal Usul Makhluk Hidup_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptxEkologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
Klasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Klasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptxKlasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Klasifikasi organisme, Biodiversitas, Evolusi_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy
PPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptx
PPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptxPPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptx
PPT Bioproses_Helvi Maudy Saswita., M.Si.pptx
Helvi Maudy
Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...
Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...
Sel, Jaringan dan Organ, Struktur Organ, Sistem Organ dan Organisme_Helvi Mau...
Helvi Maudy
PPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptxPPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptx
PPT Self Manajement_Helvi Maudy Saswita.pptx
Helvi Maudy

PPT Phylum Nematoda_Helvi Maudy Saswita.pptx

  • 1. Dosen Pengampu : Helvi Maudy Saswita, M.Si Parasitologi nematoda
  • 2. Nematoda adalah anggota filum Nemalthemintes berasal dari bahasa yunani, nema yang artinya benang dan oidos yang artinya bentuk. Ciri-ciri Nematoda : 1. Bentuknya Panjang 2. Silindrik (gilik) tidak bersegmen 3. Tubuh bilateral simetrik 4. Panjang cacing mulai 2 mm sampai 1 meter 5. Hewan multiseluler avetebrata 6. Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindungi diri 7. Memiliki sistem pencernaan 8. Hidup parasite didalam tubuh makhluk hidup lain 9. Ditemukan pada manusia, yaitu dalam organ usus, jaringan dan sistem peredaran darah. Pengertian dan ciri-ciri nematoda
  • 3. Penggolongan nematoda Menurut tempat hidupnya, Nematoda pada manusia digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Nematoda intetinaslis (usus) 2. Nematoda jaringan/darah
  • 4. 1. Nematoda intetinaslis (usus) Contoh Spesies Nematoda Usus: a. Ascaris lumbricoides (cacing gelang) b. Trichuris truchuira (cacing cambuk) c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) d. Strongyloides stercoralis h. Ancylostoma duodenale, Necator americanus dan Ancylostoma caninum (cacing tambang) e. Trichinella spiralis (cacing otot) f. Toxocara canis (cacing gelang pada anjing) g) Toxocara catii (cacing gelang pada kucing)
  • 5. a. Wuchereria bancrofti (Cacing filaria) 2. Nematoda jaringan/ darah Contoh Spesies Nematoda Jaringan/ Darah: b. Brugia malayi c. Manzonella ozzardi d. Onchocerca volvulus f. Dracunculus medinensis e. Loa loa (cacing mata)
  • 6. Nematoda intetinaslis (usus) Ascaris lumbricoides adalah nematoda usus atau cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminth) yang dapat meyebabkan penyakit ascariasis, cacing ini disebut juga dengan cacing gelang. Dalam periode hidupnya cacing ini memerlukan tanah untuk berkembang dan penularan cacing ini melalui perantara tanah. Ascaris lumbricoides Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Ascaridida Famili : Ascarididae Genus : Ascaris Spesies : Ascaris lumbricoides Pengertian Taksonomi
  • 7. Terdapat 2 macam jenis telur yaitu telur yang mengalami pembuahan (fertil) dan yang tidak mengalami pembuahan (infertil). Dari kedua jenis telur ini kadang dijumpai telur yang tanpa dilapisi albumin (dekortikasi) dan telur yang utuh / dilapisi albumin (kortikasi). Ascaris lumbricoides Morfologi Telur Telur fertil Telur infertil Ciri-ciri : berbentuk oval ukuran : panjang 45 75 亮m dan lebar 35 50 亮m dinding 3 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok- kelok (lapisan albumin), lapisan kedua dan ketiga relatif halus (lapisan hialin dan vitelin) telur berisi embrio berwarna kuning kecoklatan Ciri-ciri : bentuk oval memanjang (kedua ujungnya agak datar) ukuran : panjang 88 94 亮m dan lebar 40 45 亮m dinding 2 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok-kelok sangat kasar / tidak teratur (lapisan albumin), lapisan kedua relatif halus (lapisan hialin) telur berwarna granula refraktil berwarna kuning kecoklatan
  • 8. Ciri-ciri cacing dewasa : berbentuk silindris ujung anterior tumpul sedangkan ujung posterior runcing pada ujung anterior terdapat 3 buah bibir yang tersusun dari : satu bibir terletak dorso medial dan dua bibir terletak di sebelah ventro lateral, ditengahnya terdapat cavum bucalis yang berbentuk segitiga pada tiap-tiap sisi terdapat garis-garis longitudinal disebut lateral lines mempunyai cuticula yang bergaris-garis melintang menyelubungi tubuhnya (transversal lines) ukuran cacing betina : panjang tubuh 20 40 cm dan diameter 0,3 0,6 cm ukuran cacing jantan : panjang tubuh 15 30 cm dan diameter 0,2 0,5 cm bagian posterior cacing betina lurus sedangkan bagian posterior cacing jantan melengkung ke ventral dengan sepasang spicula Ascaris lumbricoides Morfologi Cacing Dewasa
  • 9. Cacing ini mempunyai distribusi geografis kosmopolit, tetapi lebih banyak terdapat didaerah tropis dengan kondisi sanitasi yang buruk. Cacing ini bisa dijumpai pada semua umur, tetapi lebih sering menginfeksi pada anak-anak. Telur infektif dapat menginfeksi dari tanah ke mulut terutama melalui tangan, hal ini banyak terjadi pada anak- anak yang banyak berhubungan dengan tanah yang tercemar. Tanah yang subur, lembab, dan teduh merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan telur cacing ascaris. Telur ini tahan terhadap desinfektan kimiawi, tahan pada suhu beku, tetapi tidak tahan terhadap kekeringan. Telur ini dalam kondisi ideal dapat bertahan sampai 7 tahun. Ascaris lumbricoides Epidemiologi
  • 11. eosinofilia : meningkatnya sel eosinofil dalam darah manifestasi alergi karena adanya larva dalam tubuh bisa berupa asma, sindroma loeffler atau tropycal eosinofilia adanya larva dalam paru-paru bisa mengakibatkan brinkhopneumonia, terutama bila jumlah larva banyak Ascaris lumbricoides biasanya sangat ringan, infeksi oleh 20 ekor cacing dewasa bisa berlangsung tanpa keluhan, keluhan yang timbul biasanya hanya berupa sakit perut yang tidak jelas, didalam usus cacing ini mengganggu absorbsi nutrisi dan ikut mengambil nutrisi makanan dari usus cacing dewasa dapat menimbulkan komplikasi berupa erratic migration yaitu berpindahnya cacing ke tempat yang tidak semestinya misalnya saluran empedu, kandung empedu, hati, apendixm dan eritoneum cacing dewasa kadang bisa saling belit satu sama lain sehingga membentuk gumpalan yang bisa menyimbat saluran usus dan mengakibatkan terjadinya ileus obstruktivus yang bisa berakibat fatal Disebabkan Larva Disebabkan Cacing Dewasa Gejala Klinis Ascariasis
  • 12. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur pada pemeriksaan tinja. Karena telur sulit ditemukan pada infeksi ringan disarankan menggunakan prosedur konsentrasi. Ascaris lumbricoides Cara diagnosis Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan. Cuci, kupas atau masak sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan. Mengajarkan pada anak- anak jangan bermain ditanah terutama tanah yang kemungkinan terdapat kotoran manusia. Cara Pencegahan Obat Anthelminthic (obat yang membersihkan tubuh dari cacing parasit), seperti albendazole dan mebendazole merupakan obat pilihan untuk pengobatan penyakit ascariasis. Ascariasis pada umumnya diobati selama 1 3 hari. Obat ini efektif mengobati ascariasis dan memiliki sedikit efek samping. Cara Pengobatan
  • 14. Nematoda jaringan Loa loa adalah salah satu nematoda jaringan yang bisa menyebabkan penyakit loiasis / calabar swelling / fugitive swelling / eye worm disease. Loiasis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan proses inflamasi dan pembengkakan subkutan yang cepat terbentuk dan bersifat sementara yang disebut dengan calabar swelling. Cacing dewasa dapat berpindah tempat melalui jaringan subkutan dengan kecepatan 1 cm/menit dan bisa terdapat di semua bagian tubuh, misalnya di axilla, punggung, kulit kepala dan mata. Nama lain Loa loa adalah Filaria oculi, Filaria oculi humani, Filaria lacrimalis, Filaria sub conjunctifslis, dan Dracunculus loa. Loa loa Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Chromadorea Ordo : Spirurida Famili : Onchocercidae Genus : Loa Spesies : Loa loa Pengertian Taksonomi
  • 15. Loa loa Morfologi Mikrofilaria Filaria Ciri-ciri mikrofilaria : ukuran : panjang 250 300 亮m dan lebar 6 8,5 亮m mempunyai sheath / bersarung inti tubuh teratur sampai ujung posterior Ciri-ciri cacing dewasa / filaria : berbentuk seperti benang ukuran cacing betina : panjang 5 7 mm dan lebar 賊 0,5 mm ukuran cacing jantan : panjang 3 4 mm dan lebar 賊 0,5 mm kutikula berbenjol-benjol seperti tetesan embun (dew drops) ujung posterior cacing jantan melengkung ke ventral dan mempunyai 8 pasang papila perianal, spicula tidak sama panjang
  • 16. Loiasis terdapat di daerah Afrika yang di lewati garis khatulistiwa terutama di daerah Afrika Barat. Lalat Chrysop merupakan serangga yang menggigit pada siang hari dan mempunyai tempat perindukan di rawa-rawa dan perairan yan berlumpur. Lalat ini lebih banyak menggigit orang negro dari pada orang berkulit putih. Epidemiologi Loa loa
  • 18. Gejala klinis yang mencolok adalah adanya tumor yang bersifat sementara yang dapat mencapai ukuran sebesar telur ayam. Gejala ini timbul secara tiba-tiba dalam waktu yang tidak tentu dan menghilang setelah 2 3 hari sampai 1 minggu. Keadaan ini disebut dengan calabar swelling / fugitive swelling. Hal ini terjadi karena supersensitivitas hospes terhadap parasit atau metabolitnya. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah pada waktu siang hari serta dapat ditemukan cacing dewasa yang mengembara di bawah conjungtiva mata. Gejala Klinis Loiasis Cara Diagnosis Infeksi Loa loa Loa loa
  • 19. Menghindari daerah di mana lalat penyebar loiasis ditemukan, seperti berlumpur, daerah teduh di sepanjang sungai atau sekitar api kayu. Menggunakan obat anti serangga yang mengandung DEET (N, N-Diethyl-meta- toluamide). Memakai baju lengan panjang dan celana panjang selama siang hari. Jika sedang berada di daerah dengan loiasis untuk jangka waktu yang panjang, konsumsi obat diethylcarbamazine (DEC) 300mg seminggu sekali, bisa untuk mengurangi risiko infeksi. Cara Pencegahan Ada dua obat yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi dan meredakan gejala. Obatnya yaitu obat diethylcarbamazine (DEC) yang dapat membunuh mikrofilaria dan dewasa cacing serta obat Albendazole yang digunakan sebagai altenatif diethylcarbamazine (DEC). Cara Pengobatan Loa loa
  • 21. Nematoda darah Wuchereria bancrofti adalah salah satu nematoda jaringan yang merupakan salah satu parasit manusia yang menyebabkan penyakit filariasis limfatik (kaki gajah). Penyebaran cacing ini kosmopolit terutama di daerah tropis dan sub tropis. Insidensi tinggi terjadi di daerah sekitar pantai dan kota besar, karena hal ini berhubungan dengan kebiasaan intermediate host / hospes perantara (nyamuk). Wuchereria bancrofti mempunyai nama lain Filaria bancrofti, Filaria sanguinis hominis, Filaria sanguinis, Filaria nocturna, dan Filaria pasifica. Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Spirurida Famili : Onchocercidae Genus : Wuchereria Spesies : Wuchereria bancrofti Pengertian Taksonomi Wuchereria bancrofti
  • 22. Morfologi Mikrofilaria Filaria Ciri-ciri mikrofilaria : ukuran : panjang 230 300 亮m dan lebar 7,5 10 亮m mempunyai sheath / bersarung pada tubuhnya mempunyai inti yang halus, sama besar dan tersusun teratur tanpa inti tambahan (nukleus terminalis) pada ujung posterior ujung anterior tumpul membulat, ujung posterior meruncing cephalic space panjang : lebar = 1 : 1 lekukan badan halus Ciri-ciri cacing dewasa / filaria : berwarna putih kekuningan bentuk seperti benang ujung anterior dan posterior tumpul mempunyai lapisan kutikula yang halus ukuran cacing betina : panjang 賊 80 mm dan lebar 賊 0,24 mm ukuran cacing jantan : panjang 賊 40 mm dan lebar 賊 0,1 mm ujung posterior cacing betina tumpul ujung posterior cacing jantan runcing, melengkung ke arah ventral, dan mempunyai 2 buah spicula. Wuchereria bancrofti
  • 24. Cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis, di Indonesia ditemukan di daerah-daerah endemik. Vektor utama filariasis adalah nyamuk Culex fatigans yang menggigit pada malam hari di dalam rumah dan di daerah perkotaan. Vektor lain yang juga dapat menyebarkan filariasis adalah Culex annulirostris, Aedes kochi, Anopheles bancrofti, Anopheles farauti, dan Anopheles punctulatus. Epidemiologi Wuchereria bancrofti
  • 25. Habitat cacing dewasa berada di dalam pembuluh limfa dan kelenjar limfa. Mikrofilaria didapatkan dalam darah dan limfa. Predileksi cacing ini adalah jaringan limfa abdomen ke bawah. Dalam pembuluh / kelenjar limfa filaria dapat melingkarkan tubuhnya sehingga menjadi suatu nodule (seperti tumor) sehinggnya menimbulkan varises yaitu pelerbaran dari pembuluh yang abnormal. Mikrofilaria dikeluarkan dari nodule langsung ke aliran limfa dan melalui ductus thoracicus masuk ke aliran darah. Mikrofilaria mempunyai periodisitas nocturna, yaitu berada dalam pembuluh darah pada waktu malam hari (jam 22.00 04.00). Hal ini perlu diingat untuk mengambil sampel darah pada malam hari untuk diagnosis. Sifat Biologis Wuchereria bancrofti
  • 27. Akibat terbentuknya nodule yang menimbulkan varises akan mengakibatkan reaksi granulomatosus, reaksi peradangan, selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis dan limfadenitis. Terjadinya nodule secara terus-menerus mengakibatkan infeksi kronis yang menimbulkan fibrimatous dan lebih parah lagi karena timbulnya cicatrix pada pembuluh limfa sehingga timbul obstruksi yang meyebabkan terjadinya stasis aliran limfe dan aliran darah. Pada keadaan kronis jika penderita tetap tinggal di daerah endemis dapat terjadi reinfeksi berulang-ulang yang akan berakibat lebih parah sehingga terjadi Elephantiasis (penyakit kaki gajah), yang letaknya yang khas yaitu di extremitas inferior / genitalia externa. Gejala Klinis Filariasis Wuchereria bancrofti Wuchereria bancrofti
  • 28. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah (sediaan darah tebal) dan cacing dewasa (filaria) dengan biopsi. Cara Diagnosis Infeksi Wuchereria bancrofti Wuchereria bancrofti
  • 30. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk Menggunakan kelambu saat tidur Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk Menanam tanaman pengusir nyamuk Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Cara Pencegahan Diethylcarbamazine (DEC) adalah obat pilihan untuk mengatasi filariasis. Obat ini dapat membunuh mikrofilaria dan beberapa cacing dewasa. Efek samping dari obat ini adalah pusing, mual, demam, sakit kepala, dan nyeri pada otot atau sendi. Cara Pengobatan Wuchereria bancrofti