Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMATeuku Ichsan
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filum Nemathelminthes yang merupakan filum cacing benang, mencakup ciri tubuh, sistem organ, cara hidup, dan beberapa spesies cacing terkenal seperti Ascaris lumbricoides dan Wuchereria bancrofti.
Dokumen tersebut merangkum tentang loiasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Loa loa. Loa loa adalah nematoda filarial yang hidup di lapisan subkutan manusia dan menyebabkan gejala seperti bengkak dan iritasi kulit. Penyakit ini menular melalui gigitan vektor lalat Chrysops. Diagnosis didasarkan pada temuan mikrofilaria di darah siang hari atau cacing dewasa di mata. Pengobatan yang direkomendasikan ad
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri umum cacing gilig/cacing tubuh bulat serta beberapa contoh spesies cacing gilig beserta deskripsi singkat mengenai karakteristik dan daur hidupnya. Dokumen tersebut juga membahas kelas-kelas cacing gelang/anelida beserta contoh spesiesnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Nemathelminthes adalah filum yang memiliki anggota terbanyak baik jenis maupun individunya. Jenis-jenis nematoda seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, dan Wuchereria bancrofti dapat menyebabkan penyakit seperti ascariasis, anemia, dan kaki gajah pada manusia.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan contoh-contoh cacing tubuh bulat (Nematoda dan Achantocepala) serta cacing bersegmen (Annelida). Cacing-cacing tersebut dibedakan berdasarkan bentuk tubuh, sistem pencernaan, ukuran, dan habitatnya, baik sebagai parasit maupun bebas. Beberapa contoh cacing tubuh bulat adalah Enterobius vermicularis dan Ascaris lumbricoides, sedangkan conto
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi, ciri-ciri morfologi, siklus hidup, ekologi, patologi, diagnosis, komplikasi, cara infeksi, dan pengobatan dari beberapa jenis parasit seperti tungau, kutu ikan, kutu kelamin, dan kutu rambut. Dokumen tersebut memberikan informasi rinci mengenai klasifikasi, anatomi, lingkaran hidup, habitat alami, gejala penyakit, diagnosis, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Trematoda Paru bernama Paragonimus westermani. Cacing ini termasuk kelas Trematoda yang menginfeksi paru-paru manusia dan hewan, menyebabkan penyakit Paragonimiasis. Spesies P. westermani merupakan agen penyebab utama infeksi ini.
Modul ini membahas parasitologi khususnya tentang helmintiasis. Terdapat penjelasan tentang pengertian helmintologi, klasifikasi cacing, gangguan yang ditimbulkan nematoda (cacing bulat) seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma braziliense, dan Trichuris trichiura, serta gangguan yang ditimbulkan trematoda dan cestoda (cacing pipih). Modul ini bertujuan memberikan pemahaman tentang klasifikasi, siklus hidup, infeksi dan pence
Modul ini membahas parasitologi khususnya tentang helmintiasis. Terdapat penjelasan tentang pengertian helmintologi, klasifikasi cacing ke dalam nematoda dan platyhelminthes, gangguan yang ditimbulkan oleh nematoda seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma sp., dan Trichuris trichiura, serta gambaran umum tentang siklus hidup, gejala, diagnosis, dan pencegahannya.
Ascaris lumbricoides adalah nematoda usus yang parasit tunggal manusia. Siklus hidupnya meliputi telur yang dikeluarkan bersama feses manusia, menjadi larva di tanah selama 3 minggu, lalu ditelan dan menginfeksi manusia di usus halus.
Mata kuliah ini membahas tentang parasitologi. Dokumen ini memberikan informasi tentang beberapa jenis nyamuk dan kutu yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan filariasis. Jenis-jenis nyamuk yang dijelaskan meliputi Anopheles, Aedes, Culex, dan Mansonia, sedangkan jenis kutu yang diuraikan adalah kutu rambut. Diberikan pula informasi tentang ciri-ciri, siklus
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri dan contoh-contoh cacing dalam dua kelas, yaitu Nematoda dan Achantocepala. Cacing-cacing tersebut memiliki bentuk tubuh bulat, tidak beruas-ruas, dan memiliki saluran pencernaan sempurna dengan mulut dan anus. Contoh nematoda adalah Enterobius vermicularis, Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, dan Wuchereria brancrofti, sedangkan contoh a
Dokumen tersebut membahas tentang filum Aschelminthes yang merupakan kelompok cacing benang/gelang tanpa segmen. Aschelminthes dapat hidup bebas atau bersifat parasit. Terdapat dua kelas utama yaitu Nematoda dan Nematomorpha. Beberapa contoh siklus hidup cacing seperti Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, dan Wuchereria bancrofti dijelaskan. Aschelminthes dapat menyebabkan berbagai penyak
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)akmallala
油
Nematoda adalah cacing bulat panjang yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Terdapat berbagai jenis nematoda yang menginfeksi manusia, hewan, dan tumbuhan. Nematoda dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti askariasis, filariasis, dan gangguan pada tanaman.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi, ciri-ciri morfologi, siklus hidup, ekologi, patologi, diagnosis, komplikasi, cara infeksi, dan pengobatan dari beberapa jenis parasit seperti tungau, kutu ikan, kutu kelamin, dan kutu rambut. Dokumen tersebut memberikan informasi rinci mengenai klasifikasi, anatomi, lingkaran hidup, habitat alami, gejala penyakit, diagnosis, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Trematoda Paru bernama Paragonimus westermani. Cacing ini termasuk kelas Trematoda yang menginfeksi paru-paru manusia dan hewan, menyebabkan penyakit Paragonimiasis. Spesies P. westermani merupakan agen penyebab utama infeksi ini.
Modul ini membahas parasitologi khususnya tentang helmintiasis. Terdapat penjelasan tentang pengertian helmintologi, klasifikasi cacing, gangguan yang ditimbulkan nematoda (cacing bulat) seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma braziliense, dan Trichuris trichiura, serta gangguan yang ditimbulkan trematoda dan cestoda (cacing pipih). Modul ini bertujuan memberikan pemahaman tentang klasifikasi, siklus hidup, infeksi dan pence
Modul ini membahas parasitologi khususnya tentang helmintiasis. Terdapat penjelasan tentang pengertian helmintologi, klasifikasi cacing ke dalam nematoda dan platyhelminthes, gangguan yang ditimbulkan oleh nematoda seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma sp., dan Trichuris trichiura, serta gambaran umum tentang siklus hidup, gejala, diagnosis, dan pencegahannya.
Ascaris lumbricoides adalah nematoda usus yang parasit tunggal manusia. Siklus hidupnya meliputi telur yang dikeluarkan bersama feses manusia, menjadi larva di tanah selama 3 minggu, lalu ditelan dan menginfeksi manusia di usus halus.
Mata kuliah ini membahas tentang parasitologi. Dokumen ini memberikan informasi tentang beberapa jenis nyamuk dan kutu yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan filariasis. Jenis-jenis nyamuk yang dijelaskan meliputi Anopheles, Aedes, Culex, dan Mansonia, sedangkan jenis kutu yang diuraikan adalah kutu rambut. Diberikan pula informasi tentang ciri-ciri, siklus
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri dan contoh-contoh cacing dalam dua kelas, yaitu Nematoda dan Achantocepala. Cacing-cacing tersebut memiliki bentuk tubuh bulat, tidak beruas-ruas, dan memiliki saluran pencernaan sempurna dengan mulut dan anus. Contoh nematoda adalah Enterobius vermicularis, Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, dan Wuchereria brancrofti, sedangkan contoh a
Dokumen tersebut membahas tentang filum Aschelminthes yang merupakan kelompok cacing benang/gelang tanpa segmen. Aschelminthes dapat hidup bebas atau bersifat parasit. Terdapat dua kelas utama yaitu Nematoda dan Nematomorpha. Beberapa contoh siklus hidup cacing seperti Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, dan Wuchereria bancrofti dijelaskan. Aschelminthes dapat menyebabkan berbagai penyak
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)akmallala
油
Nematoda adalah cacing bulat panjang yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Terdapat berbagai jenis nematoda yang menginfeksi manusia, hewan, dan tumbuhan. Nematoda dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti askariasis, filariasis, dan gangguan pada tanaman.
Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Entamoeba histolytica adalah amoebozoa parasit anaerobik, bagian dari genus Entamoeba.
E. histolytica , yang sebagian besar menginfeksi manusia dan primata lain yang menyebabkan amoebiasis ,diperkirakan menginfeksi sekitar 35-50 juta orang di seluruh dunia.
Ekologi dan Konservasi_Helvi Maudy Saswita.pptxHelvi Maudy
油
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik organisme dengan lingkungannya. Penerapan ekologi pun bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya cara hewan mencari makan, berkembang biak, hingga berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri bentuk tubuh, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran.
Taksonomi adalah ilmu yg khusus mempelajari klasifikasi makhluk hidup
Bioproses adalah proses untuk menghasilkan suatu produk dengan menggunakan konsep-konsep utama berupa bioteknologi, biologi, dan teknik rekayasa proses.
Ilmu dalam bioproses memegang peran penting mulai dari skala laboratorium, hingga skala pabrikan, mulai dari rekayasa genetika sel mikroorganismenya, hingga rekayasa proses produksinya.
2. Nematoda adalah anggota filum Nemalthemintes berasal
dari bahasa yunani, nema yang artinya benang dan oidos
yang artinya bentuk.
Ciri-ciri Nematoda :
1. Bentuknya Panjang
2. Silindrik (gilik) tidak bersegmen
3. Tubuh bilateral simetrik
4. Panjang cacing mulai 2 mm sampai 1 meter
5. Hewan multiseluler avetebrata
6. Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindungi
diri
7. Memiliki sistem pencernaan
8. Hidup parasite didalam tubuh makhluk hidup lain
9. Ditemukan pada manusia, yaitu dalam organ usus,
jaringan dan sistem peredaran darah.
Pengertian dan ciri-ciri
nematoda
4. 1. Nematoda
intetinaslis (usus)
Contoh Spesies Nematoda Usus:
a. Ascaris lumbricoides
(cacing gelang)
b. Trichuris truchuira
(cacing cambuk)
c. Oxyuris vermicularis
(cacing kremi)
d. Strongyloides stercoralis h. Ancylostoma duodenale, Necator
americanus dan
Ancylostoma caninum (cacing
tambang)
e. Trichinella spiralis
(cacing otot)
f. Toxocara canis
(cacing gelang pada anjing)
g) Toxocara catii
(cacing gelang pada kucing)
5. a. Wuchereria bancrofti
(Cacing filaria)
2. Nematoda jaringan/
darah
Contoh Spesies Nematoda Jaringan/ Darah:
b. Brugia malayi
c. Manzonella ozzardi
d. Onchocerca volvulus f. Dracunculus medinensis
e. Loa loa (cacing mata)
6. Nematoda intetinaslis
(usus)
Ascaris lumbricoides adalah
nematoda usus atau cacing usus
yang ditularkan melalui tanah
(soil transmitted helminth) yang
dapat meyebabkan penyakit
ascariasis, cacing ini disebut juga
dengan cacing gelang.
Dalam periode hidupnya cacing
ini memerlukan tanah untuk
berkembang dan penularan
cacing ini melalui perantara
tanah.
Ascaris lumbricoides
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Famili : Ascarididae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
Pengertian Taksonomi
7. Terdapat 2 macam jenis telur yaitu telur
yang mengalami pembuahan (fertil) dan
yang tidak mengalami pembuahan
(infertil).
Dari kedua jenis telur ini kadang dijumpai
telur yang tanpa dilapisi albumin
(dekortikasi) dan telur yang utuh /
dilapisi albumin (kortikasi).
Ascaris lumbricoides
Morfologi Telur
Telur
fertil
Telur
infertil
Ciri-ciri :
berbentuk oval
ukuran : panjang 45 75 亮m dan lebar 35 50 亮m
dinding 3 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok-
kelok (lapisan albumin), lapisan kedua dan ketiga
relatif halus (lapisan hialin dan vitelin)
telur berisi embrio berwarna kuning kecoklatan
Ciri-ciri :
bentuk oval memanjang (kedua ujungnya agak datar)
ukuran : panjang 88 94 亮m dan lebar 40 45 亮m
dinding 2 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok-kelok sangat
kasar / tidak teratur (lapisan albumin), lapisan kedua relatif
halus (lapisan hialin)
telur berwarna granula refraktil berwarna kuning kecoklatan
8. Ciri-ciri cacing dewasa :
berbentuk silindris ujung anterior tumpul sedangkan ujung posterior
runcing pada ujung anterior
terdapat 3 buah bibir yang tersusun dari : satu bibir terletak dorso
medial dan dua bibir terletak di sebelah ventro lateral, ditengahnya
terdapat cavum bucalis yang berbentuk segitiga
pada tiap-tiap sisi terdapat garis-garis longitudinal disebut lateral
lines
mempunyai cuticula yang bergaris-garis melintang menyelubungi
tubuhnya (transversal lines)
ukuran cacing betina : panjang tubuh 20 40 cm dan diameter 0,3
0,6 cm
ukuran cacing jantan : panjang tubuh 15 30 cm dan diameter 0,2
0,5 cm
bagian posterior cacing betina lurus sedangkan bagian posterior
cacing jantan melengkung ke ventral dengan sepasang spicula
Ascaris lumbricoides
Morfologi Cacing Dewasa
9. Cacing ini mempunyai distribusi geografis kosmopolit,
tetapi lebih banyak terdapat didaerah tropis dengan kondisi
sanitasi yang buruk.
Cacing ini bisa dijumpai pada semua umur, tetapi lebih
sering menginfeksi pada anak-anak.
Telur infektif dapat menginfeksi dari tanah ke mulut
terutama melalui tangan, hal ini banyak terjadi pada anak-
anak yang banyak berhubungan dengan tanah yang
tercemar. Tanah yang subur, lembab, dan teduh merupakan
tempat yang ideal bagi pertumbuhan telur cacing ascaris.
Telur ini tahan terhadap desinfektan kimiawi, tahan pada
suhu beku, tetapi tidak tahan terhadap kekeringan.
Telur ini dalam kondisi ideal dapat bertahan sampai 7
tahun.
Ascaris lumbricoides
Epidemiologi
11. eosinofilia : meningkatnya sel
eosinofil dalam darah
manifestasi alergi karena adanya
larva dalam tubuh bisa berupa asma,
sindroma loeffler atau tropycal
eosinofilia
adanya larva dalam paru-paru bisa
mengakibatkan brinkhopneumonia,
terutama bila jumlah larva banyak
Ascaris lumbricoides
biasanya sangat ringan, infeksi oleh 20 ekor cacing dewasa
bisa berlangsung tanpa keluhan, keluhan yang timbul
biasanya hanya berupa sakit perut yang tidak jelas, didalam
usus cacing ini mengganggu absorbsi nutrisi dan ikut
mengambil nutrisi makanan dari usus
cacing dewasa dapat menimbulkan komplikasi berupa erratic
migration yaitu berpindahnya cacing ke tempat yang tidak
semestinya misalnya saluran empedu, kandung empedu, hati,
apendixm dan eritoneum
cacing dewasa kadang bisa saling belit satu sama lain
sehingga membentuk gumpalan yang bisa menyimbat
saluran usus dan mengakibatkan terjadinya ileus
obstruktivus yang bisa berakibat fatal
Disebabkan Larva Disebabkan Cacing Dewasa
Gejala Klinis Ascariasis
12. Diagnosis ditegakkan
dengan menemukan
telur pada pemeriksaan
tinja. Karena telur sulit
ditemukan pada infeksi
ringan disarankan
menggunakan prosedur
konsentrasi.
Ascaris lumbricoides
Cara diagnosis
Cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir sebelum
makan.
Cuci, kupas atau masak
sayuran dan buah-buahan
sebelum dimakan.
Mengajarkan pada anak-
anak jangan bermain
ditanah terutama tanah
yang kemungkinan terdapat
kotoran manusia.
Cara Pencegahan
Obat Anthelminthic (obat yang
membersihkan tubuh dari
cacing parasit), seperti
albendazole dan mebendazole
merupakan obat pilihan untuk
pengobatan penyakit ascariasis.
Ascariasis pada umumnya
diobati selama 1 3 hari.
Obat ini efektif mengobati
ascariasis dan memiliki sedikit
efek samping.
Cara Pengobatan
14. Nematoda jaringan
Loa loa adalah salah satu nematoda jaringan
yang bisa menyebabkan penyakit loiasis / calabar
swelling / fugitive swelling / eye worm disease.
Loiasis adalah penyakit kronis yang ditandai
dengan proses inflamasi dan pembengkakan
subkutan yang cepat terbentuk dan bersifat
sementara yang disebut dengan calabar swelling.
Cacing dewasa dapat berpindah tempat melalui
jaringan subkutan dengan kecepatan 1 cm/menit
dan bisa terdapat di semua bagian tubuh,
misalnya di axilla, punggung, kulit kepala dan
mata.
Nama lain Loa loa adalah Filaria oculi, Filaria
oculi humani, Filaria lacrimalis, Filaria sub
conjunctifslis, dan Dracunculus loa.
Loa loa
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Chromadorea
Ordo : Spirurida
Famili : Onchocercidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa
Pengertian Taksonomi
15. Loa loa
Morfologi
Mikrofilaria
Filaria
Ciri-ciri mikrofilaria :
ukuran : panjang 250 300 亮m dan lebar 6
8,5 亮m
mempunyai sheath / bersarung
inti tubuh teratur sampai ujung posterior
Ciri-ciri cacing dewasa / filaria :
berbentuk seperti benang
ukuran cacing betina : panjang 5 7 mm dan lebar 賊 0,5 mm
ukuran cacing jantan : panjang 3 4 mm dan lebar 賊 0,5 mm
kutikula berbenjol-benjol seperti tetesan embun (dew drops)
ujung posterior cacing jantan melengkung ke ventral dan
mempunyai 8 pasang papila perianal, spicula tidak sama
panjang
16. Loiasis terdapat di daerah Afrika yang
di lewati garis khatulistiwa terutama
di daerah Afrika Barat.
Lalat Chrysop merupakan serangga
yang menggigit pada siang hari dan
mempunyai tempat perindukan di
rawa-rawa dan perairan yan
berlumpur.
Lalat ini lebih banyak menggigit orang
negro dari pada orang berkulit putih.
Epidemiologi
Loa loa
18. Gejala klinis yang mencolok adalah
adanya tumor yang bersifat sementara
yang dapat mencapai ukuran sebesar telur
ayam.
Gejala ini timbul secara tiba-tiba dalam
waktu yang tidak tentu dan menghilang
setelah 2 3 hari sampai 1 minggu.
Keadaan ini disebut dengan calabar
swelling / fugitive swelling.
Hal ini terjadi karena supersensitivitas
hospes terhadap parasit atau
metabolitnya.
Diagnosis ditegakkan dengan
menemukan mikrofilaria pada
pemeriksaan darah pada waktu siang
hari serta dapat ditemukan cacing
dewasa yang mengembara di bawah
conjungtiva mata.
Gejala Klinis Loiasis Cara Diagnosis Infeksi Loa loa
Loa loa
19. Menghindari daerah di mana lalat penyebar
loiasis ditemukan, seperti berlumpur, daerah
teduh di sepanjang sungai atau sekitar api kayu.
Menggunakan obat anti serangga yang
mengandung DEET (N, N-Diethyl-meta-
toluamide).
Memakai baju lengan panjang dan celana
panjang selama siang hari.
Jika sedang berada di daerah dengan loiasis
untuk jangka waktu yang panjang, konsumsi obat
diethylcarbamazine (DEC) 300mg seminggu
sekali, bisa untuk mengurangi risiko infeksi.
Cara Pencegahan
Ada dua obat yang dapat
digunakan untuk mengobati
infeksi dan meredakan gejala.
Obatnya yaitu obat
diethylcarbamazine (DEC)
yang dapat membunuh
mikrofilaria dan dewasa
cacing serta obat Albendazole
yang digunakan sebagai
altenatif diethylcarbamazine
(DEC).
Cara Pengobatan
Loa loa
21. Nematoda darah
Wuchereria bancrofti adalah salah satu
nematoda jaringan yang merupakan salah
satu parasit manusia yang menyebabkan
penyakit filariasis limfatik (kaki gajah).
Penyebaran cacing ini kosmopolit terutama di
daerah tropis dan sub tropis.
Insidensi tinggi terjadi di daerah sekitar pantai
dan kota besar, karena hal ini berhubungan
dengan kebiasaan intermediate host / hospes
perantara (nyamuk).
Wuchereria bancrofti mempunyai nama lain
Filaria bancrofti, Filaria sanguinis hominis,
Filaria sanguinis, Filaria nocturna, dan Filaria
pasifica.
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Onchocercidae
Genus : Wuchereria
Spesies : Wuchereria bancrofti
Pengertian Taksonomi
Wuchereria bancrofti
22. Morfologi
Mikrofilaria
Filaria
Ciri-ciri mikrofilaria :
ukuran : panjang 230 300 亮m dan lebar 7,5 10 亮m
mempunyai sheath / bersarung pada tubuhnya mempunyai
inti yang halus, sama besar dan tersusun teratur tanpa inti
tambahan (nukleus terminalis) pada ujung posterior
ujung anterior tumpul membulat, ujung posterior
meruncing
cephalic space panjang : lebar = 1 : 1
lekukan badan halus
Ciri-ciri cacing dewasa / filaria :
berwarna putih kekuningan
bentuk seperti benang
ujung anterior dan posterior tumpul
mempunyai lapisan kutikula yang halus
ukuran cacing betina : panjang 賊 80 mm dan lebar 賊 0,24 mm ukuran
cacing jantan : panjang 賊 40 mm dan lebar 賊 0,1 mm
ujung posterior cacing betina tumpul ujung posterior cacing jantan
runcing, melengkung ke arah ventral, dan mempunyai 2 buah spicula.
Wuchereria bancrofti
24. Cacing ini banyak ditemukan di
daerah tropis, di Indonesia ditemukan
di daerah-daerah endemik.
Vektor utama filariasis adalah nyamuk
Culex fatigans yang menggigit pada
malam hari di dalam rumah dan di
daerah perkotaan.
Vektor lain yang juga dapat
menyebarkan filariasis adalah Culex
annulirostris, Aedes kochi, Anopheles
bancrofti, Anopheles farauti, dan
Anopheles punctulatus.
Epidemiologi
Wuchereria bancrofti
25. Habitat cacing dewasa berada di dalam pembuluh limfa dan kelenjar limfa.
Mikrofilaria didapatkan dalam darah dan limfa.
Predileksi cacing ini adalah jaringan limfa abdomen ke bawah.
Dalam pembuluh / kelenjar limfa filaria dapat melingkarkan tubuhnya sehingga
menjadi suatu nodule (seperti tumor) sehinggnya menimbulkan varises yaitu
pelerbaran dari pembuluh yang abnormal.
Mikrofilaria dikeluarkan dari nodule langsung ke aliran limfa dan melalui ductus
thoracicus masuk ke aliran darah.
Mikrofilaria mempunyai periodisitas nocturna, yaitu berada dalam pembuluh darah
pada waktu malam hari (jam 22.00 04.00). Hal ini perlu diingat untuk mengambil
sampel darah pada malam hari untuk diagnosis.
Sifat Biologis
Wuchereria bancrofti
27. Akibat terbentuknya nodule yang menimbulkan varises
akan mengakibatkan reaksi granulomatosus, reaksi
peradangan, selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis
dan limfadenitis.
Terjadinya nodule secara terus-menerus mengakibatkan
infeksi kronis yang menimbulkan fibrimatous dan lebih
parah lagi karena timbulnya cicatrix pada pembuluh limfa
sehingga timbul obstruksi yang meyebabkan terjadinya
stasis aliran limfe dan aliran darah.
Pada keadaan kronis jika penderita tetap tinggal di daerah
endemis dapat terjadi reinfeksi berulang-ulang yang akan
berakibat lebih parah sehingga terjadi Elephantiasis
(penyakit kaki gajah), yang letaknya yang khas yaitu di
extremitas inferior / genitalia externa.
Gejala Klinis Filariasis
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
28. Diagnosis ditegakkan
dengan menemukan
mikrofilaria pada
pemeriksaan darah
(sediaan darah tebal)
dan cacing dewasa
(filaria) dengan
biopsi.
Cara Diagnosis Infeksi
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
30. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan
Menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk
Menggunakan kelambu saat tidur
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
Menanam tanaman pengusir nyamuk
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam
rumah
Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk.
Cara Pencegahan
Diethylcarbamazine (DEC)
adalah obat pilihan untuk
mengatasi filariasis.
Obat ini dapat membunuh
mikrofilaria dan beberapa
cacing dewasa.
Efek samping dari obat ini
adalah pusing, mual, demam,
sakit kepala, dan nyeri pada
otot atau sendi.
Cara Pengobatan
Wuchereria bancrofti