Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
Modul ini membahas parasitologi khususnya tentang helmintiasis. Terdapat penjelasan tentang pengertian helmintologi, klasifikasi cacing ke dalam nematoda dan platyhelminthes, gangguan yang ditimbulkan oleh nematoda seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma sp., dan Trichuris trichiura, serta gambaran umum tentang siklus hidup, gejala, diagnosis, dan pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi dan telur 6 spesies cacing parasit yaitu Ascaridia galli, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Taenia saginata, Raillietina tetragona, dan Fasciola hepatica. Hasilnya menunjukkan perbedaan warna, ukuran, bentuk bibir, ekor, tubuh, dan kelamin antara nematoda, cestoda, dan trematoda.
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Flagellata dalam filum protozoa. Flagellata memiliki ciri khas bergerak menggunakan flagelum dan memiliki alat pernapasan berupa stigma. Jenis-jenisnya dapat bersifat parasit atau menguntungkan bagi ekosistem. Beberapa contoh spesies yang dijelaskan adalah Leishmania donovani, Trypanosoma brucei rhodesiense, dan Giardia lamblia.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Cacing gelang adalah parasit yang umum menginfeksi manusia. Cacing betina dapat bertelur hingga 240.000 telur per hari yang bisa menyebabkan infeksi jika tertelan. Telur akan menetas menjadi larva di usus lalu beredar ke paru-paru dan kembali ke usus untuk tumbuh dewasa. Gejala infeksi berat pada anak-anak antara lain perut buncit, lesu, dan gangguan pencernaan.
Yurimar carrero-20047110-sistema-nerviosodel valle
油
El ser humano est叩 dotado de mecanismos nerviosos, a trav辿s de los cuales recibe informaci坦n de las alteraciones que ocurren en el ambiente externo e interno que les permite reaccionar a la informaci坦n en forma adecuada. Por medio de estos mecanismos ve y oye, analiza, organiza, y guarda en su enc辿falo registro de sus experiencias.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi dan telur 6 spesies cacing parasit yaitu Ascaridia galli, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Taenia saginata, Raillietina tetragona, dan Fasciola hepatica. Hasilnya menunjukkan perbedaan warna, ukuran, bentuk bibir, ekor, tubuh, dan kelamin antara nematoda, cestoda, dan trematoda.
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Flagellata dalam filum protozoa. Flagellata memiliki ciri khas bergerak menggunakan flagelum dan memiliki alat pernapasan berupa stigma. Jenis-jenisnya dapat bersifat parasit atau menguntungkan bagi ekosistem. Beberapa contoh spesies yang dijelaskan adalah Leishmania donovani, Trypanosoma brucei rhodesiense, dan Giardia lamblia.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Cacing gelang adalah parasit yang umum menginfeksi manusia. Cacing betina dapat bertelur hingga 240.000 telur per hari yang bisa menyebabkan infeksi jika tertelan. Telur akan menetas menjadi larva di usus lalu beredar ke paru-paru dan kembali ke usus untuk tumbuh dewasa. Gejala infeksi berat pada anak-anak antara lain perut buncit, lesu, dan gangguan pencernaan.
Yurimar carrero-20047110-sistema-nerviosodel valle
油
El ser humano est叩 dotado de mecanismos nerviosos, a trav辿s de los cuales recibe informaci坦n de las alteraciones que ocurren en el ambiente externo e interno que les permite reaccionar a la informaci坦n en forma adecuada. Por medio de estos mecanismos ve y oye, analiza, organiza, y guarda en su enc辿falo registro de sus experiencias.
Visceral larva migrans typically occurs in young children and results from nematode larvae entering extraintestinal viscera, causing a phagocytic attack. It is caused by the larvae of Toxocara canis or Toxocara cati. T. canis and T. cati have complex life cycles involving dogs/cats and paratenic hosts like rodents or insects. Symptoms vary depending on the localization of larvae and include fatigue, abdominal pain, cough, and occasionally seizures. Diagnosis involves clinical examination, serology, biopsy of affected tissues like the liver, and detection of secretory antigens. Prevention includes regular deworming of pets and good hygiene.
The document provides an overview of useful materials for events specialist interviews and resume writing, including samples and tips. It lists top resume formats like chronological, functional, curriculum vitae, and combination resumes. It also provides links to resume samples, cover letter samples, interview questions, thank you letters, job search techniques, and more. The resources are aimed at helping events specialists prepare effective resumes and interview successfully for jobs.
This document provides examples for practicing basic Python operations, control flow statements, and graphing with matplotlib. It includes examples to:
1) Create lists using range() and dictionary using zip();
2) Print "fizz" or "buzz" based on modulo (%) operations and create a list of multiples of 3 and 5 between 1-20;
3) Find the 10th Fibonacci number using a recursive function;
4) Draw the graph of a binary entropy function using np.log2().
This document outlines AT&T's digital marketing strategy to target 18-25 year olds. It recommends using social media like LinkedIn, search engine optimization by targeting common searches of this age group, and placing ads on relevant websites. Key performance indicators like return on investment will be used to monitor progress over time periods when this age group is active like graduation seasons. 35% of AT&T's $2.4 billion annual advertising budget will fund this targeted digital approach.
The document outlines a 5-step process for categorizing a list of activities. It starts with a list of 38 activities. It then groups the activities, labels the groups, and further refines the groups. The final step synthesizes the information by describing the different types of activities in general terms, noting competitive activities can be individual or team-based, and distinguishing necessary activities from suggested daily tasks.
This document describes a career coaching program that helps unemployed young adults and recent graduates find jobs. It offers services like resume writing, interview coaching, networking opportunities, and mentorship from professionals who have navigated tough job markets. The program claims to take a personalized approach and carefully plan strategies to help clients gain experience, build their career, and achieve financial independence.
The document discusses how to use basic arithmetic operators like addition, subtraction, multiplication, and division to create formulas in Excel. It explains that cells are identified by their column letter and row number intersection, and that formulas use cell references and arithmetic operators to perform calculations on the data in those cells. As an example, it shows how to use the SUM function to add the values in a range of cells by writing the formula =SUM(B4:B7) to total the numbers in cells B4 through B7.
Capital Via is a public financial company founded in 2008 and headquartered in Indore, India. It is led by CEO Rohit Gadia and has a vision of becoming a 50,000 person organization delighting customers globally through integrity, intelligence, and energy. The company aims to become a billion dollar enterprise by 2020 by taking care of clients' investments, ensuring best services, maintaining an informative website, and strengthening communication and relationships with clients while respecting their privacy. Capital Via has received several awards including the Deloitte Technology Fast 500 Asia Awards in 2013 and 2014 and the Red Herrings' Top 100 Asia Award in 2014. The company also promotes hospitals, orphanages, NGOs and the growth of its employees
Modul ini membahas parasitologi khususnya tentang helmintiasis. Terdapat penjelasan tentang pengertian helmintologi, klasifikasi cacing, gangguan yang ditimbulkan nematoda (cacing bulat) seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma braziliense, dan Trichuris trichiura, serta gangguan yang ditimbulkan trematoda dan cestoda (cacing pipih). Modul ini bertujuan memberikan pemahaman tentang klasifikasi, siklus hidup, infeksi dan pence
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi, termasuk istilah-istilah yang digunakan dalam parasitologi seperti parasitisme, hospes, vektor, zoonosis, serta menjelaskan morfologi dan daur hidup beberapa jenis nematoda (cacing) yang menginfeksi manusia seperti Ascaris lumbricoides, cacing tambang, Enterobius vermicularis, serta Trichuris trichura.
1. Trichuris trichiura adalah cacing nematoda yang hidup di usus manusia dan menyebabkan penyakit trichuriasis.
2. Cacing dewasa memiliki tubuh berbentuk cambuk dengan bagian depan tipis dan belakang tebal.
3. Infeksi paling sering terjadi pada anak-anak di daerah tropis akibat telur cacing yang tertelan melalui kontaminasi tanah atau sayuran.
Teks memberikan informasi mengenai ascariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk. Gejalanya bervariasi dari tidak bergejala hingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan malnutrisi pada infeksi berat, terutama pada anak-anak. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing pada tinja, sedangkan pengobatannya menggunak
Modul ini membahas tentang parasitologi, khususnya protozoa. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan organ pergerakannya, yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, dan Sporozoa. Protozoa penting yang menyebabkan penyakit pada manusia dijelaskan morfologi, siklus hidup, gejala, diagnosis, dan pencegahannya. Diantaranya adalah Entamoeba histolytica yang menyebabkan amebiasis, serta Trichomonas
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis nematoda usus, yaitu:
1. Trichinella spiralis atau cacing gelang, yang menyebabkan trikinosis.
2. Enterobius vermicularis atau cacing pin, yang menyebabkan enterobiasis.
3. Strongyloides stercoralis atau cacing benang, yang menyebabkan strongyloidiasis.
4. Larva migrans kulit, yang disebabkan oleh invasi larva cacing tambang ke kulit.
Dokumen tersebut membahas tentang Trematoda Paru bernama Paragonimus westermani. Cacing ini termasuk kelas Trematoda yang menginfeksi paru-paru manusia dan hewan, menyebabkan penyakit Paragonimiasis. Spesies P. westermani merupakan agen penyebab utama infeksi ini.
Trematoda usus adalah cacing parasit yang memiliki habitat di usus manusia dan hewan. Terdapat beberapa jenis trematoda usus yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, diantaranya Fasciolopsis buski, Heterophyes heterophyes, Metagonimus yokogawai, Echinostoma ilocanum, dan Troglotrema salmincola. Semua trematoda usus memiliki siklus hidup yang melibatkan hospes perantara berupa siput atau ikan sebelum mencapai
2. NEMATODA USUS 2
Soil Transmited Helmint
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat memahami tentang
nematoda usus (Soil Transmited Helmint)
Indikator
Mahasiswa di harapkan dapat :
1. Menjelaskan tentang habitat, distribusi,
morfologi, siklus hidup, patogenesis,
dan pencegahan penyakit akibat
(Strobgyloides stercoralis, Oxyuris
vermicularis,Trichuris trichiura, Trichinela
4. Strobgyloides stercoralis
a. Morfologi dan daur hidup
Larva Rabditiform
Panjangnya 賊 225 mikron, ruang mulut:
terbuka, pendek dan lebar.
Esophagus dengan 2 bulbus, ekor runcing.
Larva Filariform
Bentuk infektif, panjangnya 賊 700 mikron,
langsing, tanpa sarung, ruang mulut tertutup,
esophagus menempati setengah panjang
badan, bagian ekor berujung tumpul berlekuk
5. cacing dewasa betina :
panjangnya 賊 1 mm, esophagus
pendek dengan 2 bulbus, uterus
berisi telur dengan ekor runcing.
Cacing dewasa jantan :
panjangnya 賊 1 mm, esophagus
pendek dengan 2 bulbus, ekor
melingkar dengan spikulum
7. Daur Hidup
Mempunyai 3 macam siklus hidup:
1. Siklus langsung
2-3 hari di tanah larva rabditiform larva filariform
menembus kulit manusia peredaran darah vena jantung
kanan paru-paru parasit mulai menjadi dewasa
menembus alveolus masuk trakhea dan laring terjadi
refleks batuk & parasit tertelan sampai di usus halus
dewasa.
2. Siklus tidak langsung
Larva rabditiform di tanah cacing jantan & betina bentuk
bebas terjadi pembuahan telur menetas menjadi larva
rabditiform larva filariform masuk dalam hospes baru.
3. Autoinfeksi
Larva rabditiform larva filariform di usus/ daerah perianal
menembus mukosa usus/ perianal menyebabkan
strongiloidiasis menahun.
9. b. Patologi dan gejala klinis
patologi
Bila larva filariform menembus kulit, timbul
rasa gatal yang hebat. Cacing dewasa
menyebabkan kelainan pada mukosa usus
muda.
Gejala klinis
Infeksi ringan tidak menimbulkan gejala
Infeksi sedang menyebabkan rasa sakit seperti
tertusuk-tusuk di daerah epigastrium tengah dan
tidak menjalar, disertai mual, muntah, diare dan
konstipasi.
10. c. Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan :
Sanitasi pembuangan tinja
Melindungi kulit dari tanah yang
terkontaminasi
Penerangan kepada masyarakat
mengenai cara penularan, dan cara
pembuatan serta pemakaian jamban.
Pengobatan :
Tiabendazol, dosis 25 mg per kg berat
badan, 1 atau 2 kali sehari selama 2 atau 3
hari.
Albendazol 400 mg, 1 atau 2 kali sehari
11. Oxyuris vermicularis
a. Morfologi dan Daur Hidup
Cacing jantan :
Berukuran 2-5 mm
Sayap dan ekor melingkar seperti tanda tanya
Cacing betina :
Berukuran 8-13 mm x 0,4 mm
Ujung anterior ada pelebaran kutikulum seperti
sayap
Bulbus esofagus jelas, ekor panjang dan
runcing
Uterus cacing yang gravid melebar dan penuh
telur.
13. Telur cacing
oxyuris berbentuk
lonjong dan lebih
datar pd 1 sisi
(asimetrik).
Dinding telur
bening dan agak
lbh tebal
Telur cacing
oxyuris mjd
matang setelah 6
jam dikeluarkan
dan bersifat
resisten thd
desinfektan dan
udara dingin
15. b. Patologi dan gejala klinis
Patologi
karena cacing bermigrasi ke daerah anus
maka dan menyebabkan pruritus ani, maka
penderita menggaruk daerah sekitar anus
sehingga timbul luka garuk.
Gejala klinis
Gejala klinis yang menonjol di sebabkan
iritasi di sekitar anus, perineum dan vagina
oleh cacing betina gravid yang bermigrasi
ke daerah anus dan vagina sehingga
menyebabkan pruritus lokal.
Gejala infeksi : kurang nafsu makan, berat
badan turun, cept marah, aktivitas
meninggi, gigi menggeretak, insomnia dan
16. c. Diagnosis
Dilakukan dengan ditemukannya telur atau
larva cacing pd pemeriksaan mikroskopik
secara 3 hari berturut-turut.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dg
cara anal swab
Pengambilan sampel ini dilakukan waktu
pagi hari sebelum anak BAB maupun
cebok.
17. d. Habitat, distribusi, pencegahan dan
pengobatan.
Habitat : cacing dewasa biasanya di
rongga sekum, usus besar dan di usus
halus yang berdekatan dengan rongga
sekum.
Distribusi : di temukan di daerah dingin, hal
ini mungkin di sebabkan pada umumnya
orang di daerah dingin jarang mandi dan
ganti baju dalam.
18. Pencegahan
seluruh anggota keluarga sebaiknya di beri
pengobatan bila di temukan salah
seoragng anggota mengandung Oxyuris
vermicularis
Pengobatan
piperazin
Pirantel pamoat
Mebendazol
19. e. Epidemiologi
Penularan dari tangan ke mulut sesudah
menggaruk daerah perianal atau tangan
dapat menyebarkan telur kepada orang
lain maupun kepada diri sendiri karena
memegang benda-benda maupun yang
terkontaminasi.
Telur cacing dapat di isolasi dari debu di
ruangan.
Retrofeksi melalui anus
20. Trichuris trichiura
Morfologi Cacing Dewasa
1. Bentuk menyerupai cambuk, 3/5
anterior tubuh halus seperti benang
dan pada ujung
terdapat kepala. bagian ini akan
menancapkan dirinya pada mukosa
usus, 2/5 bagian posterior lebih tebal
berisi usus dan seperngkat alat
kelamin.
2. Cacing jantan panjangnya 30-45 mm,
bagian posteriornya melengkung
kedepan membentuk satu lingkarang
penuh
3. Cacing betina panjangnya 30-50 mm,
21. Morfologi Trichuris trichiura
Morfologi Telur
1. Berbentuk seperti tempayan pada
kedua kutubnya terdapat overculum
yang jernih dan menonjol
2. Telur dilapisi 2 buah dinding, sebelah
dalam jernih dan sebelah luar
kecoklatan.
3. Telur akan terapung dalam larutan
garam jenuh
4. Jumlah telur yang dihasilkan oleh
cacing betina antara 3000-10000
25. Siklus Hidup Trichuris
trichiura
Sikluh hidup trichuris trichiura dimulai dari telur infektif
tertelan oleh manusia kemudian larva akan menetas di
usus halus dan menetap sampai dewasa dalam waktu 3-
10 hari di usus halus tersebut. setelah cacing menjadi
dewasa, cacing akan turun ke darah coecum dan
menempel serta mengambil sari-sari makanan dengan
menancapkan bagian anterior yang seperti cambuk pada
mukosa usus. masa pertumbuhan mulai dari tertelan
sampai menjadi cacing dewasa menghasilkan telur
diperlukan waktu sekitar 30-90 hari.
jumlah telur yang dihasilkan oleh cacing betinanya sekitar
3000-10000 butir telur per hari. telur akan terbawa oleh
feses dalam keadaan belum matang keluar tubuh hospes.
pematangan sel telur berada di luar tubuh hospes, yaitu di
lingkungan tanah yang sesuai sekitar 3-4 minggu barulah
telur berisi embrio/larva pertama yang infektif. infeksi ini
terjadi secara langsung tidak memerlukan hospes
parantara.
26. Patologi dan gejala klinik
Habitat cacing dewasa adalah sekum, namun jika
infeksi yang terjadi berat bisa juga di temukan di kolon
atau rektum. Infeksi biasanya ringan tanpa gejala
namun jika tidak di obati bisa menjadi infeksi berat.
penderita dengan infeksi menahun yang berat dapat
menunjukan gejala seperti berikut :
- Anemia berat karena banyak darah yang di hisap oleh
cacing
- Diare sering dengan feses yang bercampur dengan
darah
- Sakit perut, mual dan muntah
- Berat badan menurun
- Terjadi prolapsus rectum akibat mengejan yang
sering
27. Diagnosis
Diagnosis trichuriasis diu buat dengan menemukan telur
di dalam tinja
Epidemiologi
Prevalensi trichuriasis cukup tinggi, beberapa daerah di
indonesia menunjukan prosentase yang cukup tinggi yakni
antara 30-90%. infeksi cacing trichuris trichiura sering di
sertai dengan infeksi cacing ascaris lumbricoides. pemakaian
tinja sebagai pupuk atau penggunaan jamban yang belum
infektif merupakan sumber infeksi yang penting.
kebersihan dalam mengolah makanan
28. Pencegahan
Cara pencegahan penyakit trichuriasis tidak
beda jauh dengan pencegahan penyakit
ascariasis caranya seperti berikut :
1. Individu
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan
Mencuci sayuran yang di makan mentah
Memasak sayuran di dalam air mendidih
2. lingkungan
Menggunakan jamban ketika buang air
besar
Tidak menyiram jalanan dengan air got
Dalam mebeli makanan, kita harus
memastikan bahwa penjual makanan
memperhatikan aspek kebersihan dalam
mengolah makanan
29. Trichinella spiralis
a. Morfologi dan daur hidup
cacing jantan
Panjang 1,4 - 1,6 milimeter diameter 0,04
mm-
Bagian anterior lebih ramping dan berisi
stichosome oesophagus.
Ujung posterior lebih tumpul dan mempunyai
2 conical papillae.
Cacing jantan jarang dapat ditemukan karena
biasanya mati sesudah kopulasi
30. cacing betina :
Betina :
Panjang 3-4 milimeter, diameter 0,06 milimeter
Bagian anterior lebih ramping dibanding
posterior.
Vulva terletak 1/5 bagian anterior tubuh.
Betina yang gravid nampak mengandung larva
dalam uterusnya.
Cacing betina berumur lebih panjang daripada
yang jantan (5-7 minggu)
31. Larva :
Panjang kurang lebih 100 mikron, tinggal melingkar di dalam
kista dalam otot bergaris.-
Arah kista biasanya sejajar dengan serat longitudinal otot, dan
terutama pada otot-otot yangaktivitasnya tinggi (kadar glycogen
rendah) seperti: otot diagfragma, m. deltoideus,
m.gastrocnemius, m. pectoralis major, m. intercostalis dsb.
Kista terbentuk dari hasil reaksi jaringan host terhadap parasit.
Di dalam kista larva tumbuh terus dan mengadakan
deferensiasi sexual. Pada manusia larvadalam kista dapat
bertahan sampai beberapa bulan/tahun, dan ukurannya dapat
menjadi 10 Xsemula ( kurang lebih 1 mm). Dalam satu kista
umumnya berisi satu larva-
Otot yang mengandung kista berisi larva hidup ini infektif untuk
host lain yang memakannya.
Satu siklus hidup dapat terjadi dalam tubuh satu host, jadi satu
host dapat menjadi definitif hostdan intermediate host sekaligus.
Sedangkan untuk melanjutkan dan melengkapi siklushidupnya
membutuhkan paling sedikit dua host
33. b. Patologi dan gejala klinis
Perubahan patologis dan gejala klinis dapat
dibagi dalam tiga tahap/fase
1. Tahap /fase invasi (fase incubasi) :
Berlangsung selama 5-7 hari
Excystasi larva yang tertelan kemudian keluar
dari kistanya menyebabkan iritasi dankeradangan
pada dinding mucosa duodenum dan jejunum di
tempat larva yang baru mengalamiexistasi tadi
menembus dinding usus. Gejala yang timbul
adalah nausea, formiting colic,dysentry dan
keringat dingin jadi mirip dengan gejala keracunan
makanan
34. 2. Tahap/fase larviposition dan migrasi larva :
Adanya larva yang lahir, migrasi dan infiltrasi larva
ke dalam otot menimbulkan gejala- gejalanyeri
otot, menunjukkan adanya keradangan otot.
Sering didapatkan kesukaran bernafas,
mengunyah, menelan dan berbicara dan paralysa
spastik dari otot.
Ini terjadi kurang lebih setelah hari ketujuh sampai
kesepuluh, sampai terjadinya kista.
Gejala2 lain yang dapat timbul seperti :
* Suhu badan yang meningkat dan remitten.
* Timbulnya rash pada kulit dan urticaria.
* Nyeri otot dan pembengkakan kelenjar parotis,
mirip gejala parotitis.
* Oedema palpebra.
Pada pemeriksaan darah menujukkan adanya
leucositosis dengan hiper eosinophilia.
35. 3. Tahap/fase Encystasi :
Fase kritis dari penyakit bisa menunjukkan
oedema toxic . Padakasus yang jelas mula-
mula menunjukkan gejala pulsasi nadi yang
cepat dan kuat lalu mendadak turun dan
penderita nampak cyanosis.
Dengan terbentuknya kista, larva dapat
bertahan hidup sampai bertahun-tahun. Bila
terjadipenyembuhan akan terjadi pengapuran
dalam lapisan otot atau di tempat
terbentuknya kista.
Kista yang terbentuk di otak dapat
menimbulkan gejala-gejala neurologis.
Walaupun demikianpada beberapa kasus tak
dijumpai gejala-gejala seperti di atas
36. c. Diagnosa
Anamnese yang menunjang diagnosa
biasanya adalah adanya riwayat memakan
daging babi yang tak dimasak dengan baik.
Gejala klinis berupa nyeri otot, bengkak otot
serta skin rash juga dapat mengarahkan
diagnosa.
Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan
menemukan larva pada biopsi atau autopsi
otot, atau pada pemeriksaan faeces; dan
ditemukannya cacing dewasa atau larva
(sangat jarang terjadi).
Beberapa pemeriksaan pembantu, yang dapat
menunjang diagnosa adalah :
* pemeriksaan darah :hypereosinophilia (15-
50% atau lebih)
* pemeriksaan serologis/khas, tapi sulit.
* pemeriksaan radiologis, mungkin didapatkan
37. d. Habitat, distribusi, pencegahan dan
pengobatan
Habitat :
Cacing dewasa hidup parasitik pada
mukosa usus halus (duodenum/jejunum)
atau menembuskripta-kripta usus dari
definitif hostnya (babi, tikus, manusia).
Larva yang dikeluarkan cacing betina
setelah kopulasi, dapat ditemukan
berada dalam otot bergaris dan
membentuk kista.
Distribusi : kosmopolitan
38. Pengobatan :
Sampai sekarang obat yang dikenal paling efektif
adalah Thiabendazole.
Corticosteroid dan analgetika bisa juga diberikan
untuk meringankan gejala.
e. Epidemiologi
Infeksi pada babi terjadi karena babi makan
tikus yang mengandung larva infektif.
Sebaliknya infeksi pada tikus infeksi karena
makan sisa daging babi.
Infeksi T.spiralis pada manusia tergantung
pada lenyappnya penyakit pada babi.