Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
Makalah ini membahas tentang pengujian hipotesis dalam statistika. Hipotesis adalah pernyataan sementara yang dapat diuji kebenarannya melalui data. Terdapat berbagai jenis hipotesis dan pengujian hipotesis bergantung pada jenis parameter, ukuran sampel, distribusi statistik, dan bentuk formulasi hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan untuk mengambil keputusan apakah hipotesis nol diterima atau ditolak.
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxTegar Adi
油
Uji hipotesis satu rata-rata untuk menguji pernyataan bahwa rata-rata PAD Tk II tidak sama dengan Rp 200 juta. Data sampel 50 kabupaten menunjukkan rata-rata PAD sebesar Rp 203,5 juta dengan standar deviasi Rp 16 juta. Uji statistik menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak pada tingkat keyakinan 99%.
Dokumen tersebut membahas tentang uji beda atau uji hipotesis, termasuk pengertian hipotesis, ciri-ciri hipotesis yang baik, jenis-jenis uji komparatif sampel, dan langkah-langkah menguji hipotesis dengan uji beda seperti menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf nyata, melakukan uji statistik, dan membuat kesimpulan.
Inferensi statistik adalah proses membuat kesimpulan umum tentang populasi berdasarkan sampel. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan interval kepercayaan atau menguji hipotesis nihil untuk menolak atau menerima klaim tentang populasi. Peneliti harus mempertimbangkan resiko kesalahan dalam analisis.
Hypothesis
Asumsi / jawaban sementara / praduga terhadap suatu masalah atau hubungan antara dua variable yang masih harus dibuktikan kebenarannya
Hypothesis Testing
Proses membuktikan kebenaran hypothesis
Inductive Reasoning
Spesifik Umum
Deductive Reasoning
Umum Spesifik
Dokumen tersebut membahas tentang hipotesis statistik. Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya mengenai parameter populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis melibatkan pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis nol berdasarkan hasil perhitungan statistik dan taraf signifikansi.
Makalah ini membahas tentang hipotesis dalam statistika matematika. Pertama, dijelaskan pengertian hipotesis sebagai dugaan yang harus diuji kebenarannya. Kedua, dilakukan pembahasan mengenai langkah-langkah pengujian hipotesis dan jenis-jenisnya. Terakhir, dijelaskan cara melakukan pengujian nilai tengah dengan uji satu arah dan dua arah.
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxTegar Adi
油
Uji hipotesis satu rata-rata untuk menguji pernyataan bahwa rata-rata PAD Tk II tidak sama dengan Rp 200 juta. Data sampel 50 kabupaten menunjukkan rata-rata PAD sebesar Rp 203,5 juta dengan standar deviasi Rp 16 juta. Uji statistik menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak pada tingkat keyakinan 99%.
Dokumen tersebut membahas tentang uji beda atau uji hipotesis, termasuk pengertian hipotesis, ciri-ciri hipotesis yang baik, jenis-jenis uji komparatif sampel, dan langkah-langkah menguji hipotesis dengan uji beda seperti menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf nyata, melakukan uji statistik, dan membuat kesimpulan.
Inferensi statistik adalah proses membuat kesimpulan umum tentang populasi berdasarkan sampel. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan interval kepercayaan atau menguji hipotesis nihil untuk menolak atau menerima klaim tentang populasi. Peneliti harus mempertimbangkan resiko kesalahan dalam analisis.
Hypothesis
Asumsi / jawaban sementara / praduga terhadap suatu masalah atau hubungan antara dua variable yang masih harus dibuktikan kebenarannya
Hypothesis Testing
Proses membuktikan kebenaran hypothesis
Inductive Reasoning
Spesifik Umum
Deductive Reasoning
Umum Spesifik
Dokumen tersebut membahas tentang hipotesis statistik. Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya mengenai parameter populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis melibatkan pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis nol berdasarkan hasil perhitungan statistik dan taraf signifikansi.
Makalah ini membahas tentang hipotesis dalam statistika matematika. Pertama, dijelaskan pengertian hipotesis sebagai dugaan yang harus diuji kebenarannya. Kedua, dilakukan pembahasan mengenai langkah-langkah pengujian hipotesis dan jenis-jenisnya. Terakhir, dijelaskan cara melakukan pengujian nilai tengah dengan uji satu arah dan dua arah.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupankusuandi01
油
ppt uji H.T. dalam spss umtuk uji statistik
1. UJI HIPOTESIS DAN UJI T (TEST)
NAMA : DEFI NAPITU
NPM : 2101080006
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
2. Hipo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya
pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka
perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Beberapa pengertian hipotesis lainnya:
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji
menggunakan teknik tertentu.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori,dugaan,pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan
yang masih sangat sementara.
Hipotesis adalah jawaban teoritik atau deduktif dan bersifat sementara.
Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi
yang dikumpulkan melalui sampel.
Jika pernyataan dibuat untuk menjelaskan nilai parameter populasi, maka disebut hipotesis statistik.
3. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis:
Perumusan hipotesis harus didukung oleh landasan teoritis yang tepat sehingga kebenaran hipotesis dapat
dipertanggung jawabkan. Contoh korelasi antara pendapatan dan pengeluaran harus ditentukan berdasarkan
teori/substansi.
Dianjurkan peneliti berusaha memilih hipotesis sepihak karena menunjukkan kedalaman pengetahuan peneliti
terhadap permasalahan yang akan diselesaikan.
Hipotesis dua pihak hanyalah dipakai jika peneliti kurang yakin tentang nilai parameter yang diharapkan.
Benar atau salahnya hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti kecuali bila kita memeriksa seluruh populasi.
Oleh karena itu kita mengambil sampel random dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung
sampel itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti data dari sampel
yang tidak konsisten dengan hipotesis membawa kita pada penolakan hipotesis tersebut, demikian juga sebaliknya.
Secara umum, pengujian hipotesis dibedakan 2, pengujian hipotesis komparatif dan asosiasi. Pengujian hipotesis
komparasi berkaitan dengan pengujian perbedaan (difference) mean antara dua kelompok atau lebih. Pengujian
hipotesis asosiasi berkaitan dengan menguji antara dua variabel.
4. FUNGSI HIPOTESIS
1. Menguji teori, artinya berfungsi untuk menguji kesahihan teori. Pernyataan teori dalam bentuk yang
teruji disebut hipotesis. Teori adalah satu satu prinsip yang dirumuskan untuk menerangkan sekelompok
gejala/peristiwa yang saling berkaitan. Teori menunjukkan adanya hubungan antara fakta yang satu dengan
fakta yang lain.
2. Menyarankan teori baru, apabila hasil pengujian hipotesis dapat membentuk proposisi, asumsi atau
penjelasan tentang suatu peristiwa.
3. Mendeskripsikan fenomena sosial, artinya hipotesis memberikan informasi kepada peneliti tentang apa
yang nyata-nyata terjadi secara empirik.
5. MANFAAT HIPOTESIS
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian
peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan
penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti.
Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
6. LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis lambangnya H atau Ho
Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah
penolakan hipotesis
Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis
7. Prosedur Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hip坦tesis statistik dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :
Hipotesis nol atau hipotesis nihil
Hipotesis nol, disimbolkan Ho adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji.
Hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan
Hipotesis alternatif disimbolkan H1 atau Ha adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari
hipotesis nol.
2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter
populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan a (alpha). Semakin tinggi taraf nyata yang digunakan, semakin tinggi pula
penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol benar. Besarnya nilai a bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut
sebagai daerah kritis pengujian (critical region oftest) atau daerah penolakan (region of rejection).
8. 3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan
nilai a table distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji
statistik berada di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji
statistik berada di dalam nilai kritis.
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho), sesuai dengan kriteria
pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji staistik dengan nilai a tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada diluar nilai kritisnya
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statitik berada di dalam nilai kritisnya
9. DEFENISI UJI T
Uji t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji t
merupakan dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t
digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji
yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean
sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan).
10. Syarat-syarat Uji t independent
Sebelum menggunakan analisis statistik dengan metode uji t perlu terpenuhi beberapa asumsi sebagai berikut:
a. Variabel dependen harus diukur pada skala kontinu (yaitu, diukur pada skala interval atau skala rasio). Contoh variabel yang memenuhi kriteria ini
termasuk waktu revisi (diukur dalam jam), kecerdasan (diukur dengan menggunakan skor IQ), hasil ujian (diukur dari 0 sampai 100), berat badan (diukur
dalam kg), dan sebagainya.
b. Variabel independen harus terdiri dari dua kategori. Contoh variabel independen yang memenuhi kriteria ini antara jenis kelamin (2 kelompok: laki-laki
atau perempuan), status pekerjaan (2 kelompok: bekerja atau menganggur), perokok (2 kelompok: ya atau tidak), dan sebagainya.
c. Harus terdapat sifat independensi antar pengamatan, yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara pengamatan di setiap kelompok atau antara kelompok
sendiri. Misalnya, saat mengukur hasil ujian setiap peserta dalam kelompok harus tak berubungan ataupun pada peserta antar kelompok yang berbeda.
d. Tidak terdapat outlier. Outlier adalah titik suatu data tertentu dalam data yang tidak mengikuti pola yang biasa (misalnya, dalam sebuah studi dari nilai IQ
100 siswa, dimana nilai rata-rata adalah 105 dengan hanya variasi kecil antara siswa, satu siswa memiliki IQ yang sangat tidak biasa, yaitu skor 176). Saat
asumsi ini tidak terpenuhi, maka data outlier tersebut selanjutnya tidak dapat digunakan dalam penelitian dan tidak disertakan dalam analisis.
e. Sebaran variabel dependen harus mendekati sebaran normal. Asumsi ini dapat diuji menggunakan uji Lilliefor atau Shapiro-Wilk menggunakan SPSS.
Saat data gagal memenuhi asumsi ini diduga terdapat outlier dan selanjutnya perlu diperiksa apakah terdapat outlier pada data. Apabila tidak terdapat
outlier (yang berarti data tidak menyebar normal), maka selanjutnya digunakan uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok
berbeda, yaitu uji Mann-Whitney.
f. Pada uji t independen, antara dua kelompok harus memiliki ragam yang relatif sama. Asumsi yang demikian adalah asumsi homogenitas ragam. Asumsi
homogenitas ragam dapat diuji menggunakan uji Levene. Apabila asumsi ini tak terpenuhi, uji t masih bisa dilakukan tetapi dengan koreksi pada rumus uji
t yang digunakan.
11. Fungsi Uji t independent
Fungsi pengujian uji t :
a. Untuk memperkirakan interval rata-rata.
b. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel.
c. Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis.
d. Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak.