際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
UJI HIPOTESIS DAN UJI T (TEST)
NAMA : DEFI NAPITU
NPM : 2101080006
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
Hipo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya
pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka
perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Beberapa pengertian hipotesis lainnya:
 Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji
menggunakan teknik tertentu.
 Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori,dugaan,pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan
yang masih sangat sementara.
 Hipotesis adalah jawaban teoritik atau deduktif dan bersifat sementara.
 Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi
yang dikumpulkan melalui sampel.
 Jika pernyataan dibuat untuk menjelaskan nilai parameter populasi, maka disebut hipotesis statistik.
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis:
 Perumusan hipotesis harus didukung oleh landasan teoritis yang tepat sehingga kebenaran hipotesis dapat
dipertanggung jawabkan. Contoh korelasi antara pendapatan dan pengeluaran harus ditentukan berdasarkan
teori/substansi.
 Dianjurkan peneliti berusaha memilih hipotesis sepihak karena menunjukkan kedalaman pengetahuan peneliti
terhadap permasalahan yang akan diselesaikan.
 Hipotesis dua pihak hanyalah dipakai jika peneliti kurang yakin tentang nilai parameter yang diharapkan.
 Benar atau salahnya hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti kecuali bila kita memeriksa seluruh populasi.
Oleh karena itu kita mengambil sampel random dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung
sampel itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti data dari sampel
yang tidak konsisten dengan hipotesis membawa kita pada penolakan hipotesis tersebut, demikian juga sebaliknya.
Secara umum, pengujian hipotesis dibedakan 2, pengujian hipotesis komparatif dan asosiasi. Pengujian hipotesis
komparasi berkaitan dengan pengujian perbedaan (difference) mean antara dua kelompok atau lebih. Pengujian
hipotesis asosiasi berkaitan dengan menguji antara dua variabel.
FUNGSI HIPOTESIS
1. Menguji teori, artinya berfungsi untuk menguji kesahihan teori. Pernyataan teori dalam bentuk yang
teruji disebut hipotesis. Teori adalah satu satu prinsip yang dirumuskan untuk menerangkan sekelompok
gejala/peristiwa yang saling berkaitan. Teori menunjukkan adanya hubungan antara fakta yang satu dengan
fakta yang lain.
2. Menyarankan teori baru, apabila hasil pengujian hipotesis dapat membentuk proposisi, asumsi atau
penjelasan tentang suatu peristiwa.
3. Mendeskripsikan fenomena sosial, artinya hipotesis memberikan informasi kepada peneliti tentang apa
yang nyata-nyata terjadi secara empirik.
MANFAAT HIPOTESIS
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian
peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan
penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
 Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
 Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
 Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti.
 Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
LANGKAH  LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
 Hipotesis lambangnya H atau Ho
 Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
 Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah
penolakan hipotesis
 Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
 Formulasi atau perumusan hip坦tesis statistik dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :
Hipotesis nol atau hipotesis nihil
Hipotesis nol, disimbolkan Ho adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji.
Hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan
 Hipotesis alternatif disimbolkan H1 atau Ha adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari
hipotesis nol.
2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)
 Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter
populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan a (alpha). Semakin tinggi taraf nyata yang digunakan, semakin tinggi pula
penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol benar. Besarnya nilai a bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut
sebagai daerah kritis pengujian (critical region oftest) atau daerah penolakan (region of rejection).
3. Menentukan Kriteria Pengujian
 Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan
nilai a table distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji
statistik berada di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji
statistik berada di dalam nilai kritis.
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
 Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
5. Membuat Kesimpulan
 Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho), sesuai dengan kriteria
pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji staistik dengan nilai a tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada diluar nilai kritisnya
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statitik berada di dalam nilai kritisnya
DEFENISI UJI T
Uji t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji t
merupakan dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t
digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji
yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean
sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan).
Syarat-syarat Uji t independent
Sebelum menggunakan analisis statistik dengan metode uji t perlu terpenuhi beberapa asumsi sebagai berikut:
a. Variabel dependen harus diukur pada skala kontinu (yaitu, diukur pada skala interval atau skala rasio). Contoh variabel yang memenuhi kriteria ini
termasuk waktu revisi (diukur dalam jam), kecerdasan (diukur dengan menggunakan skor IQ), hasil ujian (diukur dari 0 sampai 100), berat badan (diukur
dalam kg), dan sebagainya.
b. Variabel independen harus terdiri dari dua kategori. Contoh variabel independen yang memenuhi kriteria ini antara jenis kelamin (2 kelompok: laki-laki
atau perempuan), status pekerjaan (2 kelompok: bekerja atau menganggur), perokok (2 kelompok: ya atau tidak), dan sebagainya.
c. Harus terdapat sifat independensi antar pengamatan, yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara pengamatan di setiap kelompok atau antara kelompok
sendiri. Misalnya, saat mengukur hasil ujian setiap peserta dalam kelompok harus tak berubungan ataupun pada peserta antar kelompok yang berbeda.
d. Tidak terdapat outlier. Outlier adalah titik suatu data tertentu dalam data yang tidak mengikuti pola yang biasa (misalnya, dalam sebuah studi dari nilai IQ
100 siswa, dimana nilai rata-rata adalah 105 dengan hanya variasi kecil antara siswa, satu siswa memiliki IQ yang sangat tidak biasa, yaitu skor 176). Saat
asumsi ini tidak terpenuhi, maka data outlier tersebut selanjutnya tidak dapat digunakan dalam penelitian dan tidak disertakan dalam analisis.
e. Sebaran variabel dependen harus mendekati sebaran normal. Asumsi ini dapat diuji menggunakan uji Lilliefor atau Shapiro-Wilk menggunakan SPSS.
Saat data gagal memenuhi asumsi ini diduga terdapat outlier dan selanjutnya perlu diperiksa apakah terdapat outlier pada data. Apabila tidak terdapat
outlier (yang berarti data tidak menyebar normal), maka selanjutnya digunakan uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok
berbeda, yaitu uji Mann-Whitney.
f. Pada uji t independen, antara dua kelompok harus memiliki ragam yang relatif sama. Asumsi yang demikian adalah asumsi homogenitas ragam. Asumsi
homogenitas ragam dapat diuji menggunakan uji Levene. Apabila asumsi ini tak terpenuhi, uji t masih bisa dilakukan tetapi dengan koreksi pada rumus uji
t yang digunakan.
Fungsi Uji t independent
 Fungsi pengujian uji t :
a. Untuk memperkirakan interval rata-rata.
b. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel.
c. Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis.
d. Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak.

More Related Content

Similar to ppt uji H.T. dalam spss umtuk uji statistik (20)

dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptxdasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
alia Rosmaniah
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
NaniWidia3
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiahPENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
LatestOnLine
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
Davi Conan
際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx
際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx
際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx
MuhammadHamdisyah
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
Tegar Adi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Dedi Mukhlas
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
Bayu Bayu
Inferensi statistik1
Inferensi statistik1Inferensi statistik1
Inferensi statistik1
Yunawati Sele
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Sayid Rizqi Ramdhani
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.pptUJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
melwaati
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
Aditya sujarminto
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
Indah Dwi Lestari
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
Alzena Vashti
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
rizka_safa
PPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptx
abduladi2
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptxAPA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
dpppabksphpa2024
penelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.pptpenelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.ppt
CarmelDeboraSiregar
Desain Penelitian
Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain Penelitian
macet
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
abbas usn
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptxdasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
alia Rosmaniah
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
Hipotesis nani.pptx merancang hipotesis.
NaniWidia3
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiahPENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
LatestOnLine
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
Davi Conan
際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx
際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx
際際滷-INF207-uji-hipotesa.pptx
MuhammadHamdisyah
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
Tegar Adi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Dedi Mukhlas
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
Bayu Bayu
Inferensi statistik1
Inferensi statistik1Inferensi statistik1
Inferensi statistik1
Yunawati Sele
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Sayid Rizqi Ramdhani
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.pptUJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
melwaati
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
Aditya sujarminto
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
Indah Dwi Lestari
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
Alzena Vashti
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
rizka_safa
PPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Metodologi-Riset-Pertemuan-5.pptx
abduladi2
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptxAPA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
dpppabksphpa2024
penelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.pptpenelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.ppt
CarmelDeboraSiregar
Desain Penelitian
Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain Penelitian
macet
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
abbas usn

More from DefiNapitu (6)

MEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUM
MEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUMMEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUM
MEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUM
DefiNapitu
bilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTI
bilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTIbilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTI
bilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTI
DefiNapitu
PENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIK
PENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIKPENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIK
PENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIK
DefiNapitu
ppt kelompok proses kewirausaan untuk tugas
ppt kelompok proses kewirausaan untuk tugasppt kelompok proses kewirausaan untuk tugas
ppt kelompok proses kewirausaan untuk tugas
DefiNapitu
Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...
Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...
Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...
DefiNapitu
pertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswa
pertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswapertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswa
pertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswa
DefiNapitu
MEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUM
MEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUMMEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUM
MEDAN MAGNET UNTUK MEMENUHI TUGAS FISIKA KUANTUM
DefiNapitu
bilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTI
bilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTIbilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTI
bilangan biner DALAM MEMENUHI TUGAS FISIKA INTI
DefiNapitu
PENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIK
PENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIKPENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIK
PENGERTIAN-STATISTIK DALAM MEMENUHI TUGAS STATISTIK
DefiNapitu
ppt kelompok proses kewirausaan untuk tugas
ppt kelompok proses kewirausaan untuk tugasppt kelompok proses kewirausaan untuk tugas
ppt kelompok proses kewirausaan untuk tugas
DefiNapitu
Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...
Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...
Hitam dan Biru Ilustrasi Tugas Kelompok Teknologi Artificial Intelligence _20...
DefiNapitu
pertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswa
pertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswapertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswa
pertemuan 8 profesi pendidikan mahasiswa
DefiNapitu

Recently uploaded (20)

Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01

ppt uji H.T. dalam spss umtuk uji statistik

  • 1. UJI HIPOTESIS DAN UJI T (TEST) NAMA : DEFI NAPITU NPM : 2101080006 PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
  • 2. Hipo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Beberapa pengertian hipotesis lainnya: Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori,dugaan,pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Hipotesis adalah jawaban teoritik atau deduktif dan bersifat sementara. Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel. Jika pernyataan dibuat untuk menjelaskan nilai parameter populasi, maka disebut hipotesis statistik.
  • 3. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis: Perumusan hipotesis harus didukung oleh landasan teoritis yang tepat sehingga kebenaran hipotesis dapat dipertanggung jawabkan. Contoh korelasi antara pendapatan dan pengeluaran harus ditentukan berdasarkan teori/substansi. Dianjurkan peneliti berusaha memilih hipotesis sepihak karena menunjukkan kedalaman pengetahuan peneliti terhadap permasalahan yang akan diselesaikan. Hipotesis dua pihak hanyalah dipakai jika peneliti kurang yakin tentang nilai parameter yang diharapkan. Benar atau salahnya hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti kecuali bila kita memeriksa seluruh populasi. Oleh karena itu kita mengambil sampel random dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung sampel itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti data dari sampel yang tidak konsisten dengan hipotesis membawa kita pada penolakan hipotesis tersebut, demikian juga sebaliknya. Secara umum, pengujian hipotesis dibedakan 2, pengujian hipotesis komparatif dan asosiasi. Pengujian hipotesis komparasi berkaitan dengan pengujian perbedaan (difference) mean antara dua kelompok atau lebih. Pengujian hipotesis asosiasi berkaitan dengan menguji antara dua variabel.
  • 4. FUNGSI HIPOTESIS 1. Menguji teori, artinya berfungsi untuk menguji kesahihan teori. Pernyataan teori dalam bentuk yang teruji disebut hipotesis. Teori adalah satu satu prinsip yang dirumuskan untuk menerangkan sekelompok gejala/peristiwa yang saling berkaitan. Teori menunjukkan adanya hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. 2. Menyarankan teori baru, apabila hasil pengujian hipotesis dapat membentuk proposisi, asumsi atau penjelasan tentang suatu peristiwa. 3. Mendeskripsikan fenomena sosial, artinya hipotesis memberikan informasi kepada peneliti tentang apa yang nyata-nyata terjadi secara empirik.
  • 5. MANFAAT HIPOTESIS Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut: a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. b. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada: Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada. Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti. Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
  • 6. LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis lambangnya H atau Ho Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1 Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis
  • 7. Prosedur Pengujian Hipotesis Langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Formulasi Hipotesis Formulasi atau perumusan hip坦tesis statistik dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut : Hipotesis nol atau hipotesis nihil Hipotesis nol, disimbolkan Ho adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji. Hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan Hipotesis alternatif disimbolkan H1 atau Ha adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis nol. 2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level) Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan a (alpha). Semakin tinggi taraf nyata yang digunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol benar. Besarnya nilai a bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region oftest) atau daerah penolakan (region of rejection).
  • 8. 3. Menentukan Kriteria Pengujian Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai a table distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis. b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji statistik berada di dalam nilai kritis. 4. Menentukan Nilai Uji Statistik Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi. 5. Membuat Kesimpulan Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho), sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji staistik dengan nilai a tabel atau nilai kritis. a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada diluar nilai kritisnya b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statitik berada di dalam nilai kritisnya
  • 9. DEFENISI UJI T Uji t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji t merupakan dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan).
  • 10. Syarat-syarat Uji t independent Sebelum menggunakan analisis statistik dengan metode uji t perlu terpenuhi beberapa asumsi sebagai berikut: a. Variabel dependen harus diukur pada skala kontinu (yaitu, diukur pada skala interval atau skala rasio). Contoh variabel yang memenuhi kriteria ini termasuk waktu revisi (diukur dalam jam), kecerdasan (diukur dengan menggunakan skor IQ), hasil ujian (diukur dari 0 sampai 100), berat badan (diukur dalam kg), dan sebagainya. b. Variabel independen harus terdiri dari dua kategori. Contoh variabel independen yang memenuhi kriteria ini antara jenis kelamin (2 kelompok: laki-laki atau perempuan), status pekerjaan (2 kelompok: bekerja atau menganggur), perokok (2 kelompok: ya atau tidak), dan sebagainya. c. Harus terdapat sifat independensi antar pengamatan, yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara pengamatan di setiap kelompok atau antara kelompok sendiri. Misalnya, saat mengukur hasil ujian setiap peserta dalam kelompok harus tak berubungan ataupun pada peserta antar kelompok yang berbeda. d. Tidak terdapat outlier. Outlier adalah titik suatu data tertentu dalam data yang tidak mengikuti pola yang biasa (misalnya, dalam sebuah studi dari nilai IQ 100 siswa, dimana nilai rata-rata adalah 105 dengan hanya variasi kecil antara siswa, satu siswa memiliki IQ yang sangat tidak biasa, yaitu skor 176). Saat asumsi ini tidak terpenuhi, maka data outlier tersebut selanjutnya tidak dapat digunakan dalam penelitian dan tidak disertakan dalam analisis. e. Sebaran variabel dependen harus mendekati sebaran normal. Asumsi ini dapat diuji menggunakan uji Lilliefor atau Shapiro-Wilk menggunakan SPSS. Saat data gagal memenuhi asumsi ini diduga terdapat outlier dan selanjutnya perlu diperiksa apakah terdapat outlier pada data. Apabila tidak terdapat outlier (yang berarti data tidak menyebar normal), maka selanjutnya digunakan uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok berbeda, yaitu uji Mann-Whitney. f. Pada uji t independen, antara dua kelompok harus memiliki ragam yang relatif sama. Asumsi yang demikian adalah asumsi homogenitas ragam. Asumsi homogenitas ragam dapat diuji menggunakan uji Levene. Apabila asumsi ini tak terpenuhi, uji t masih bisa dilakukan tetapi dengan koreksi pada rumus uji t yang digunakan.
  • 11. Fungsi Uji t independent Fungsi pengujian uji t : a. Untuk memperkirakan interval rata-rata. b. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel. c. Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis. d. Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak.