Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Batuan piroklastik terbentuk dari material vulkanik yang dilemparkan dari gunung api dan terendapkan di darat atau air. Terdapat tiga jenis endapan piroklastik: jatuhan, aliran, dan surge. Endapan aliran terbentuk dari aliran material panas yang bergerak cepat mengikuti gravitasi dan topografi, mengisi lembah dan cekungan. Endapan aliran umumnya tidak terpilah dengan baik dan menampakkan lapisan kasar.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi endapan bahan galian, termasuk bentuk-bentuk morfologi batuan beku seperti intrusi dan vulkanik, serta bentuk badan bijih seperti tabular, tubular, disseminated, dan konkordan/diskordant terhadap batuan induknya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Batuan beku atau igneus terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma, baik di bawah permukaan (intrusif) atau di atas permukaan (ekstrusif). Jenis batuan igneus intrusif meliputi granit dan granodiorit yang terbentuk dari kristalisasi lambat di bawah tekanan, sedangkan ekstrusif seperti andesit dan basalt terbentuk dari lava atau piroklastik. Sebagian besar gunung api aktif terletak di sepanjang pertem
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Rangkuman utama proses pembentukan endapan adalah sebagai berikut:
- Endapan dapat terbentuk dari proses magmatik seperti kristalisasi magma, hidrotermal, dan lateral secretion.
- Proses eksternal seperti akumulasi mekanis, endapan sedimen, dan proses residu juga dapat membentuk endapan.
- Klasifikasi endapan didasarkan pada asal fluida pembawa bijih, assosiasi mineral, lingkungan pengendap
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi endapan bahan galian, termasuk bentuk-bentuk morfologi batuan beku seperti intrusi dan vulkanik, serta bentuk badan bijih seperti tabular, tubular, disseminated, dan konkordan/diskordant terhadap batuan induknya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Batuan beku atau igneus terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma, baik di bawah permukaan (intrusif) atau di atas permukaan (ekstrusif). Jenis batuan igneus intrusif meliputi granit dan granodiorit yang terbentuk dari kristalisasi lambat di bawah tekanan, sedangkan ekstrusif seperti andesit dan basalt terbentuk dari lava atau piroklastik. Sebagian besar gunung api aktif terletak di sepanjang pertem
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Rangkuman utama proses pembentukan endapan adalah sebagai berikut:
- Endapan dapat terbentuk dari proses magmatik seperti kristalisasi magma, hidrotermal, dan lateral secretion.
- Proses eksternal seperti akumulasi mekanis, endapan sedimen, dan proses residu juga dapat membentuk endapan.
- Klasifikasi endapan didasarkan pada asal fluida pembawa bijih, assosiasi mineral, lingkungan pengendap
Beberapa istilah penting dalam sistem informasi geografi dijelaskan dalam dokumen tersebut, seperti absolute location, contour line, dan data spasial. Istilah-istilah tersebut merujuk pada konsep-konsep geografis yang berkaitan dengan lokasi, ketinggian, dan data spasial yang digunakan dalam sistem informasi geografi.
Peta topografi menggambarkan ketinggian permukaan bumi dengan garis kontur dan memberikan informasi penting seperti judul, skala, legenda, dan koordinat untuk mengidentifikasi lokasi dan fitur-fitur geografis suatu daerah. Peta topografi berguna untuk berbagai tujuan seperti perencanaan dan studi geografis.
Bab 1 dokumen tersebut membahas tentang pengertian peta topografi dan elemen-elemennya. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief suatu daerah dengan menggunakan garis kontur, dan elemen pentingnya meliputi relief, pola aliran, dan budaya manusia. Bab ini juga menjelaskan tentang kelengkapan peta topografi seperti skala, arah utara, legenda, dan profil topografi.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu ukur tanah dan sistem koordinat. Ilmu ukur tanah adalah cabang geodesi yang mempelajari pengukuran titik-titik permukaan bumi untuk membuat peta. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis peta, sistem koordinat, dan proyeksi peta yang digunakan untuk merepresentasikan bumi di permukaan datar.
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil dengan skala. Peta berisi simbol dan komponen seperti judul, skala, legenda, dan sumber untuk membantu pembaca memahami lokasi dan fitur geografis. Peta berguna untuk menunjukkan posisi, ukuran, dan bentuk wilayah serta menyajikan data potensi wilayah.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. Oleh :
SAMSARMIN
13 31 2 027
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2016
2. PENGERTIAN PETA
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari
seluruh atau sebagai unsure permukaan bumi yang
digambar dalam skala tertentu.
PETA TOPOGRAFI
Peta topografi adalah suatu peta yang
menggambarkan tantang roman muka bumi,
memperlihatkan posisi, hubungan; ukuran, bentuk
dari suatu daerah, meliputi relief, drainage dan
kultur ( hasil kebidayaan manusia seperti; hubungan
gedung, jalanan, jalan kereta api, jembatan dll).
3. Beberapa Istilah Yang Berhubungan Dengan Peta Topografi
RELIEF : adalah perbedaan dalam ketinggian antara
puncak- puncak bukit dan dasar-dasar lembah.
ELEVASI ( ketinggian atau altitude ) : adalah jarak
vertical antara suatu titik dengan bidang datum.
BIDANG DATUM : adalah bidang permukaan terhadap
mana semua ketinggian pada peta diukur, biasanya yang
digunakan adalah permukaan air laut.
TITIK TRIANGULASI : adalah suatu titik yang
diketahui posisinya, serat ketinggiannya secara teliti,
ketinggian biasanya dituliskan dekat titik tersebut yang
dinyatakan dalam bentuk segitiga.
4. CARA PENGGAMBARAN PETA TOPOGRAFI
Penggambaran peta topografi dapat dilakukan dengan cara:
Garis kontur ( Garis khayal )
Tingthing (Pewarnaan )
Showding ( Bayangan )
Hacture ( Garis Patah patah )
MACAM MACAM GARIS KONTUR
1. Kontur Indeks ( penunjuk ); Adalah suatu garis kontur yang nilainya biasanya
kelipatan 5 sampai 10 kali dari nilai kontur biasa, dibuat garis tebal.
2. Kontur setengah ; Adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis putus
putus dengan nilai ketinggian adalah setengah dari kontur biasa, misalnya nilai
nilai kontur biasa 25 meter, maka kontur setengah nilainya 遜 x 25 = 12,5 meter.
3. Kontur Biasa ; Adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis biasa yang
memperlihatkan titik ketinggian suatu daerah. Garis garis ini merupakan titik
pada permukaan tanah yang mempunyai ketinggian yang sama.
5. BEBERAPA SIFAT SIFAT KONTUR
Semua titki dalam suatu garis mempunyai ketinggian yang sama.
Garis kontur memisahkan semua titik yang lebih tinggi dari semua titik
titik pada ketinngian yang rendah.
Ketinggian dari suatu garis kontur selalu merupakan kelipatan dari
interval kontur.
Garis garis kontur tidak mungkin berpotongan dengan kontur lainnya.
Suatu tebing yang vertikal diperlihtkan oleh kontur yang berhimpitan.
Setiap kontur menutup pada dirinya sendiri dalam peta atau diluar peta,
dalam hal ini garis kontur akan berhenti di tepi peta.
Garis garis kontur tidak mungkin bercabang
6. Garis kontur yang berspasi seragam ( uniform contour space )
menunjukkan suatu lereng yang seragam.
Garis garis kontur yang rapat, menunjukkan suatu lereng yang curam /
terjal.
Garis garis kontur yang merenggang menunjukkan suatu lereng yang
landai.
Suatu kontur yang melingkar / menutup dalam peta menunjukkan bukit.
Garis kontur yang bergerigi ( Hacture ) , menunjukkan suatu daerah
depresi ( cekungan ), garis pendek menunjukkan ke arah depresi
tersebut.
Garis kontur meruncing kea rah hulu dari suatu lembah / sungai.
Garis kontur pada punggung bukit atau gunung membulat, tetapi pada alur
alur sungai atau lembah membentuk huruf V yang tajam.
7. BAGIAN BAGIAN PENTING DARI PETA TOPOGRAFI
Suatu peta topografi yang baik / lengkap jika dalam peta tersebut dijumpai
antara lain :
1. Skala peta
2. Nomor Lembar peta
3. Nama Geografi ( Judul Peta )
4. Deklinasi / Inklinasi
5. Index a joining sheet
6. Roman muka bumi ( dengan garis kontur , dsb )
7. Keterangan / legenda
8. Tahun Penerbitan
9. Administrasi indeks
8. Gambar . Tata letak bagian-bagian dari peta topografi daerah BARRU
9. SKALA PETA
Skala adalah besarnya reduksi yang diambil untuk peta yang dibuat terhadap
areal permukaan bumi yang sesungguhnya. Jadi skala peta adalah
perbandingan jarak antara dua buah titik pada terhadap jarak antara kedua
titik tersebut pada keadaan sebenarnya.
Umumnya skala peta dapat dipisahkan dalam tiga kelompok , yakni :
1. Skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 10000 atau lebih besar.
2. Skala menengah adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 10000 s / d
1 : 50000.
3. Skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 100000 atau lebih kecil
( skala ihtisar ).
Hitungan skala peta dengan garis kontur dinyatakan dengan membagi angka
skala dengan angka 2000 , dan hasil dari pembagian tersebut dinyatakan
sebagai beda contour ( CONTOUR INTERVAL ) .
Rumus:
C . I. = 1 / 2000 X SKALA PETA
10. Penentuan besarnya interval kontur ( jarak vertikal antara dua kontur
berdekatan dengan ketinggian berbeda ) adalah :
1. Tergantung pada kegunaan dari peta kontur.
2. Luas suatu daerah.
3. Tergantung pada reliefnya.
Skala peta umumnya dapat dinyatakan dalam tiga cara antara lain :
1. Skala peta dengan skala verbal ( dengan kalimat ) misalnya satu Cm.
adalah satu meter. Dengan kalimat ini seorang dapat mengerti bahwa 1
Cm. diatas peta = 1 meter di lapangan ( lokasi ) .
2. Skala peta dengan skala grafis adalah suatu garis yang merupakan
gabungan dari unsur unsur garis yang mempunyai panjang yang sama
dan dapat dipakai dalam menyiratkan pernyataan skala tersebut .
3. Skala peta dengan angka ( Refresentatip Fraction ) , biasa disingkat
dengan dengan skala RF , misalnya 1 : 10.000 , ini berarti untuk
setiap satu bagian panjang diatas peta sama dengan 10.000 kali di atas
permukaan tanah ( di lapangan ) dengan ketentuan satuan panjangnya
harus sama .
11. DAFTAR KONVENSI SATUAN UKURAN ( KESAMAAN UKURAN )
(METRIC EQUIVALENT )
Jarak / Ukuran panjang Nilai konversi
1 kilometer = 0, 62 statute Mile
1 meter = 39, 4 inches = 3, 28 kaki
1 mile ( nautical ) = 1, 85 kilometer
1 mile ( statute ) = 1, 61 kilomteter
1 yard = 0, 914 meter
1 foot ( kaki ) = 0, 305 meter
1 inches = 2, 54 centimeter
1 fathon = 6 feet = 1,83 meter
12. NOMOR LEMBAR PETA DAN NAMA GEOGRAFI
Pada peta topografi yang lengkap selalu dituliskan nomor lembar peta
dan nama geografinya, nomor lembar peta dan nama geografinya , nomor
lembar peta umunya ditulis dibagian kanan atas , sedangkan nama
geografinya dibagian atas kiri atau tengah peta yang bersangkutan ,
nomor lembar peta tersebut pada peta indeks dengan skala yang sama .
Contoh : Peta daerah Barru ( Kab . Barru Sulawesi Tengah ), mempunyai
nomor lembar peta ( 2011-61 ) dengan skala 1 : 50.000
PEMBAGIAN LEMBAR PETA
Pada peta indeks terdapat
bagian lembar peta menurut
skala tertentu , dengan
pembagian lembar kita akan
dapat mengetahui hubungan
dengan lembar peta di daerah
sekitarnya ( indeks a joining
sheet ).
13. DEKLINASI
Deklinasi adalah sudut horizontal yang dibentuk oleh perpotongan antara
arah utara magnet ( MN ) dengan arah utara sebenarnya ( TN ) , besarnya
sudut deklinasi pada peta umumnya digambarkan pada bagian bawah
peta tersebut .
Keterangan :
GN = Grid North ( Utara Peta )
TN = True North ( Utara
sebenarnya )
MN = Magnit North ( Utara
Magnit )
14. PETA GEOLOGI
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk
menggambarkan tubuh batuan , penyebaran batuan ,
kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan
batuan serta merangkum berbagai data lainnya. Peta geologi
juga merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan
sebagian bawah permukaan yang mempunyai arah , unsur
unsurnya yang merupakan gambaran geologis , dinyatakan
sebagai garis yang mempunyai kedudukan yang pasti .
15. Tabel : Simbol warna berdasarkan periode
Simbol Periode ( umur ) warna
Q
N
Pg
Cr
J
T
P
C
D
S
O
Cm
Quarternary
Neogen
Palegoen
Cretaceous ( kapur )
Jurassic
Triassic
Permian
Carboni Feruous
Devonian
Silurian
Ordovisian
Cambrium
Abu abu terang atau hijau terang
Kuning terang
Orange
Hijau
Biru
Ungu Terang
Merah batubata
Abu abu
Coklat
Hijau keabu abuan
Coklat kehijauan
Ungu
16. PEMETAAN GEOLOGI
Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interprestasi
dan dapat menghasilkan berbagai macam tujuan , termasuk misalnya
untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran ,
memprediksi bencana longsor , gempa bumi , erupsi gunung api ,
karakteristik sumber daya mineral dan energi , manajemen lahan dan
perencanaan tataguna lahan , dan lain sebagainya .
MANFAAT DAN KEGUNAAN PETA GEOLOGI
1. Keteknikan ( pembangunan Pondasi Bendungan , Jalan Raya , Daya
Dukung Lahan , Daerah Rawan Longsor , Daerah Rawan Banjir , dan
lain lain )
2. Perencanaan Wilayah dan Kota ( Perencanaan Tata Ruang )
3. Pertambangan ( Potensi Bahan Galian Ekonomis )
4. Perminyakan ( Potensi Sumberdaya Gas dan Minyak Bumi )
5. Industri ( Potensi Sumberdaya Air dan Mineral ) .
17. HUBUNGAN ANTARA TOPOGRAFI , KEDUDUKAN PERLAPISAN
DAN LUAS PENYEBARAN BATUAN
a. Pengaruh topografi terhadap luas singkapan pada lapisan horizontal
b. Pengaruh topografi terhadap luas singkapan pada lapisan vertical ( tegak
lurus )
c. Pengaruh topografi terhadap luas singkapan pada lapisan yang miring ,
yang searah dengan aliran sungai
d. Pengaruh Topografi terhadap luas singkapan pada lapisan miring ,
arahnya berlawanan dengan arah aliran sungai ( upstream ) .
SAYATAN GEOLOGI
Untuk lebih jelasnya gambaran kita mengenai susunan lapisan batuan ,
maka peta harus dilengkapi dengan sayatan geologi ( Geological
Section )
18. Prinsip Dasar Pembuatan Sayatan Geologi
Buat suatu garis lurus yang ditarik dari peta geologi dan pada titik awal dan akhir
diberi tanda berupa huruf besar ( kapital ) , misalnya ; A A , A B dan
seterusnya . Dalam menarik garis sayatan yang ada , yakni diusahakan garis
sayatan memotong garis tegak lurus jurus perlapisan batuan
Pilih skala untuk sayatan , untuk panjang ( skala horizontal = H ) biasanya sama
dengan skala peta dan untuk skala vertikal ( V ) dapat diperbesar , khususnya
pada lapisan batuan yang terlalu tipis ( namun cara seperti ini sebaiknya dihindari
agar sayatan geologi yang dibuat menggambarkan keadaan yang sebenarnya .
Data geologi ditulis diatas profil topografi , misalnya batas lithologi , struktur
struktur , bukit dan lembah sungai
Determinasi khusus yang dijumpai pada singkapan berbagai lapisan , jika
lapisannya terlipat , maka yang pertama diberi tanda adalah pusat lipatan .
Problema :
Buat peta geologi daerah tersebut
Buat sayatan geologi melalui X Y
Tentukan tebal masing masing lapisan
Uraikan secara singkat dari kesimpulan mengenai peta ini .