Dokumen tersebut membahas tentang peluang, tantangan, dan strategi pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia dan Aceh. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan mekanisasi pertanian, tantangan yang dihadapi seperti agroekologi yang berbeda, serta strategi selektif dan partisipatif untuk pengembangan mekanisasi.
Teks tersebut membahas program FEATI (Farmers Empowerment Through Agricultural Technology Innovation) di Kabupaten Malang yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan aktivitas agribisnis di pedesaan. Program ini mengubah pola pikir petani dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dengan sikap kewirausahaan, melalui proses pembelajaran berkelanjutan. Agar keberlanjutan program ini berhasil, perlu
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykePertanianburu
Ìý
Dokumen tersebut merupakan profil Dinas Pertanian Kabupaten Buru yang mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran dinas. Visi dinas adalah mencapai petani mandiri pada tahun 2017. Misi dinas meliputi ekstensifikasi, intensifikasi, peningkatan mutu dan nilai tambah produk, serta peningkatan sumber daya manusia. Tujuan dinas adalah meningkatkan produksi dan produktivitas, mengembangkan sistem pasca panen dan k
Dokumen ini membahas Dasar Agromakanan Negara (DAN) 2011-2020 yang bertujuan untuk (1) meningkatkan pendapatan dan kontribusi pertanian kepada ekonomi, (2) menjamin bekalan makanan yang mencukupi dan selamat, melalui (3) pembangunan pertanian bernilai tinggi, peningkatan produktiviti dan inovasi, serta amalan pertanian mampan. DAN diwujudkan untuk menangani cabaran seperti bekalan makanan, daya saing, h
Pertanian masih penting untuk perekonomian Indonesia dan mata pencaharian pedesaan. R&D pertanian menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. R&D pertanian diselenggarakan oleh lembaga penelitian yang fokus pada berbagai bidang seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan pascapanen.
Dokumen tersebut merupakan rencana diseminasi hasil pengkajian produksi benih padi dan kedelai di Sumatera Selatan untuk mendukung ketahanan pangan. Tujuannya adalah menghasilkan benih sumber bermutu, melakukan pembinaan kelompok penangkar benih, dan mendukung penyediaan benih. Target produksi benih padi sebesar 26 ton dan benih kedelai sebesar 2 ton. Kegiatan akan dilaksanakan menggunakan teknologi standar
Dokumen ini membahas rencana kegiatan BPTP Sumatera Selatan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional melalui identifikasi lokasi, koordinasi, bimbingan, dan dukungan teknologi untuk komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi potong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani di Sumatera Selatan.
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menciptakan keunggulan usaha. Dokumen ini juga menjelaskan strategi penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan berbasis pengetahuan, seperti pengembangan klaster industri dan jaringan inovasi.
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...Hermanto .
Ìý
Dokumen ini membahas pelajaran yang diperoleh dan arahan ke depan dalam pengembangan dukungan teknis strategis sektor pertanian nasional. Indonesia kini tidak hanya sebagai negara penerima bantuan tetapi juga memberikan bantuan kepada negara lain. Kerja sama teknik memberikan manfaat bagi peningkatan kapasitas SDM, eksposur internasional, dan upaya penetrasi pasar. Meski demikian, Indonesia masih membutuhkan bantuan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan model kelembagaan untuk mencapai integrasi perencanaan pembangunan peternakan dalam upaya swasembada daging sapi di Indonesia.
2. Beberapa program sebelumnya gagal mencapai swasembada karena masalah pendanaan, teknis, ekonomi, sosial, dan koordinasi antar lembaga.
3. Penelitian ini berfokus pada pengembangan model ke
Mata kuliah Produksi Ternak Unggas membahas tentang perkembangan industri perunggasan di Indonesia, mulai dari peranan penting ternak unggas dalam pangan nasional, populasi dan produksi ayam broiler serta telur yang terus meningkat, hingga sejarah perkembangan pembibitan ayam ras dari tingkat final stock hingga grand parent stock.
1. Diskusi fokus grup membahas model pembangunan daya saing daerah yang inklusif melalui penguatan landasan berpikir, rekonstruksi model, dan pengembangan model partisipatif sesuai konteks Indonesia.
2. Tujuan penelitian adalah menemukan indikator baru yang relevan, meningkatkan pengetahuan dan strategi, serta memperkuat tata kelola dan UMKM dalam pembangunan daerah.
3. Pembangunan ekonomi
More Related Content
Similar to Presentasi seminar regional [compatibility mode] (20)
Dokumen ini membahas rencana kegiatan BPTP Sumatera Selatan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional melalui identifikasi lokasi, koordinasi, bimbingan, dan dukungan teknologi untuk komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi potong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani di Sumatera Selatan.
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menciptakan keunggulan usaha. Dokumen ini juga menjelaskan strategi penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan berbasis pengetahuan, seperti pengembangan klaster industri dan jaringan inovasi.
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...Hermanto .
Ìý
Dokumen ini membahas pelajaran yang diperoleh dan arahan ke depan dalam pengembangan dukungan teknis strategis sektor pertanian nasional. Indonesia kini tidak hanya sebagai negara penerima bantuan tetapi juga memberikan bantuan kepada negara lain. Kerja sama teknik memberikan manfaat bagi peningkatan kapasitas SDM, eksposur internasional, dan upaya penetrasi pasar. Meski demikian, Indonesia masih membutuhkan bantuan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan model kelembagaan untuk mencapai integrasi perencanaan pembangunan peternakan dalam upaya swasembada daging sapi di Indonesia.
2. Beberapa program sebelumnya gagal mencapai swasembada karena masalah pendanaan, teknis, ekonomi, sosial, dan koordinasi antar lembaga.
3. Penelitian ini berfokus pada pengembangan model ke
Mata kuliah Produksi Ternak Unggas membahas tentang perkembangan industri perunggasan di Indonesia, mulai dari peranan penting ternak unggas dalam pangan nasional, populasi dan produksi ayam broiler serta telur yang terus meningkat, hingga sejarah perkembangan pembibitan ayam ras dari tingkat final stock hingga grand parent stock.
1. Diskusi fokus grup membahas model pembangunan daya saing daerah yang inklusif melalui penguatan landasan berpikir, rekonstruksi model, dan pengembangan model partisipatif sesuai konteks Indonesia.
2. Tujuan penelitian adalah menemukan indikator baru yang relevan, meningkatkan pengetahuan dan strategi, serta memperkuat tata kelola dan UMKM dalam pembangunan daerah.
3. Pembangunan ekonomi
1. Peluang, Tantangan, dan Strategi
Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Prof. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MPProf. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MP
Disampaikan dalam:
Seminar Regional Pembangunan Pertanian
Kawasan Asia Tenggara
Diselenggarakan di Darussalam, 7 Mei 2011 oleh Ikateta Unsyiah
2. Pendahuluan
Visi Pembangunan Pertanian
Terwujudnya sistem pertanian industrialTerwujudnya sistem pertanian industrial
berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu
menjamin ketahanan pangan dan
kesejahteraan petani (Deptan, 2006)
3. Orientasi Pembangunan Pertanian
Peningkatan:
- Produktifitas ; kapasitas kerja, indeks penanaman, dan
perluasan areal.
- Efesiensi; pengurangan biaya dan kehilangan hasil (susut
kuntitatif dan kualitatif).
- Kualitas ; jaminan mutu, aman dan halal (standar SNI).- Kualitas ; jaminan mutu, aman dan halal (standar SNI).
- Nilai tambah; aneka produk olahan hasil dan limbah
pertanian.
- Daya saing; tidak dibanjiri produk luar.
- Kesejahteraan masyarakat; mendorong pengembangan
agribisnis dan agroindustri.
4. Pilar utama
• Inovasi teknologi ; Mekanisasi Pertanian
• Infrastruktur
– Jalan usaha tani
– Jaringan Irigasi
• Kelembagaan
– Kelompok tani
– P3A– P3A
– Gapoktan
– Institusi Pemerintah
• Kebijakan
– UU No.12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian
– PP No. 102/2000 tentang Standarisasi Nasional
– PP No. 81/2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman
– Permentan No. 65/2006 tentang Pengadaan, Peredaran, dan
Penggunaan Alsintan
– Permentan No. 05/2007 tentang Syarat dan Tata cara Pengujian
dan Pemberian Sertifikat Alsintan
– Inpres No.1 tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan
5. Inovasi Teknologi
Mekanisasi pertanian memiliki peranan penting dan
Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi pertanian memiliki peranan penting dan
strategis:
- Budidaya (pra panen) ; pengolahan tanah, pembenihan,
pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan.
- Panen ; pemanenan dan pengangkutan
- Pasca panen; penanganan hasil , penyimpanan/penggudangan
dan pengolahan hasil panen dan kemasan.
6. Kondisi Penunjang
• Perkembangan Sosial Masyarakat ; kecendrungan terjadinya
penurunan minat untuk bekerja di sektor pertanian sehingga
tenaga kerja bidang pertanian semakin terbatas.
Gambar 1. Penurunan Jumlah Petani di Indonesia,
(Yasar, 2011)
7. • Peningkatan Kebutuhan Pangan; baik secara kuantitas
maupun kualitas.
Gambar 2. Perbandingan Jumlah Penduduk dengan
produksi padi di Indonesia (Yasar, 2011)
8. 0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
4500000
5000000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JumlahPenduduk
Tahun (1999 - 2008)
1800000
Gambar 3. Pertumbuhan Penduduk di
Provinsi Aceh (BPS)
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JumlahProduksiPadi(ton)
Tahun (1999 - 2008)
Provinsi Aceh (BPS)
Gambar 4. Produksi padi di Provinsi Aceh (BPS)
9. Masalah dan Kendala Mekanisasi
Pertanian di Indonesia
• Perkembangannya lamban (mengalami pasang surut)
karena kurangnya ketersediaan alsintan dan sosialisasi
• Pengembangan belum komprehensif (masih bersifat parsial
dan lebih didominasi oleh penyediaan perangkat keras).
• Luas pemilikan dan sebaran lahan.• Luas pemilikan dan sebaran lahan.
• Sosial ekonomi petani ; pengetahuan, keterampilan, modal
dan budaya.
• Sistem usaha tani ; subsisten dan tradisional.
• Prasarana penunjang ; penataan lahan, jalan UT, dan
bengkel
• Kelembagaan petani ; penyuluhan dan jasa
• Petani menjadi objek pengusaha Alsintan
10. Perkembangan Mekanisasi Pertanian
di Aceh
Kebutuhan dan Ketersediaan Alsintan di Aceh
No Jenis Alsintan Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan % Ketersediaan
1 Traktor Roda 4 330 108 222 32.731 Traktor Roda 4 330 108 222 32.73
2 Traktor Roda 2 5524 2780 2744 50.33
3 Pompa Irigasi 2540 1190 1350 46.85
4 Power Thresher 19937 2320 17617 11.64
5 Alsintan yang lain 25900 8880 17020 34.29
Sumber : Distan TPH Prov. Aceh, 2009
11. RMU
Mitra Kerja Bulog Aceh (2011):
• 39 unit di Sigli
• 18 unit di Meulaboh
• 12 unit di Langsa/Tamiang12 unit di Langsa/Tamiang
• 8 unit di Lhoksemawe/ Aceh Utara
• 14 unit di Kutacane
• 6 unit di Abdya
• 15 unit di Aceh Besar/Sabang
• 4 unit di Takengon
13. Analisa SWOT Pengembangan
Mekanisasi Pertanian
Tantangan
- Prioritas penggunaan
- Kebijakan berpihak grass root
- Memfasilitasi secara prioritas
- Kerjasama saling menguntungkan
Peluang
Kekuatan
- SNI
- Dukungan stakeholder
- Kemampuan industri dalam negeri
- Respon pengguna
Kelemahan Peluang
- Ketersediaan Tenaga Tani
- Unggul secara teknis dan ekonomis
- Pengembangan Workshop
- Dukungan pemerintah
Kelemahan
- Agro ekologi yang berbeda-beda
- Masih dianggap sebagai pelengkap
- Koordinasi antar lembaga
- Sistem pengawasan
- Skala prioritas
- Mengikut kebijakan pengembangan
komoditas
- Harga yang tinggi
- Ketersediaan suku cadang
14. Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Mekanisasi Pertanian
• Kebijakan pemerintah yang diperlukan:
- Proaktif dalam sosialisasi
- Pendampingan dan pembinaan
- Regulasi dan fasilitasi
- Pengembangan SDM- Pengembangan SDM
- Infrastruktur dan kelembagaan penunjang
- Pengembangan sistem usaha tani
• Pendekatan ; holistik dan progresif
• Strategi ; selektif (sesuai agroekosistem) dan
partisipatif (partisipasi aktif stakeholders)
15. Kesimpulan
Untuk mendorong percepatan pengembangan
mekanisasi pertanian diperlukan dukungan dan
kerjasama yang sinergis dan harmonis dari
seluruh komponen utamaseluruh komponen utama
(stakeholders), meliputi:
- Pemerintah
- industri/swasta
- lembaga penelitian dan perguruan tinggi
- masyarakat/petani
16. Referensi
• BPS Aceh, 2010
• Departement Pertanian. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005 – 2006. Departement
Pertanian. Jakarta.
• Distan TPH Aceh.
• Muhammad Yasar, Chamhuri Siwar, dan Shaharudin Idrus. 2011. Pengekalan Tanah Sawah
sebagai Kawasan Pertanian Berterusan. Prosiding. Aceh Development International
conference 2011. UKM, Bangi, Malaysia.
• Sumarjo GI. 2008. Inovasi Mekanisasi Pertanian untuk Mendukung Peningkatan Daya Saing
dan Ketahanan Pangan. Prosiding. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008. Balaidan Ketahanan Pangan. Prosiding. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008. Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
• Yuswar Yunus. 2008. Diversivikasi Teknologi Mekanisasi di Lahan Miring untuk meningkatkan
Produksi Pangan Nasional. Pengukuhan Guru Besar Unsyiah. Darussalam.
• Yuswar Yunus. 2008. Pasang Surut Saudagar Aceh. Menggagas Tatanan Ekonomi Kerakyatan.
Kongres Saudagar Aceh Serantau. Banda Aceh