PERKEMBANGAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BAGIAN TIMUR PRIODE JANUARI-NOVEMB...AfneiNganBillyTumba
Ìý
Inflasi di Indonesia bagian timur terjadi akibat ketidakseimbangan ekonomi. Beberapa provinsi di bagian timur seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua mengalami inflasi pada tahun 2017 meskipun tingkatnya mulai menurun. Faktor penyebab inflasi antara lain kelebihan permintaan agregat dibandingkan penawaran agregat.
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016iqbal haqiqi94
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. IMF mengapresiasi kebijakan ekonomi Indonesia dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada 2016.
2. BI diharapkan akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
3. Inflasi diperkirakan akan terkendali di bawah target 4% untuk 2016.
Teks tersebut membahas dampak krisis ekonomi 1997-1998 dan krisis keuangan global 2008 terhadap sektor-sektor ekonomi di Indonesia. Krisis ekonomi 1997 menyebabkan kontraksi ekonomi dan pengangguran, namun sektor pertanian tetap kuat. Krisis keuangan global 2008 memengaruhi sektor riil seperti infrastruktur, perumahan, dan pertanian melalui depresiasi rupiah dan keterbatasan anggaran.
Asmu'ah 5 x_11140176_pertumbuhan ekonomi indonesiaAsmu'ah muah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010-2015, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti SDM dan teknologi, serta permasalahan ekonomi seperti korupsi dan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut berkisar antara 4,8-6,1% dengan penopang utama konsumsi rumah tangga dan investasi.
Dokumen ini membahas tentang perekonomian Indonesia dalam konteks globalisasi. Indonesia menghadapi tantangan dari kondisi ekonomi global namun juga peluang dari pertumbuhan ekspor dan investasi asing. Tingkat pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang kuat meskipun rasio ekspor terhadap PDB menurun. Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di kawasan ASEAN dan dunia serta tingkat pemb
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia periode 1998-2009, termasuk penyebab-penyebab inflasi, dampaknya terhadap perekonomian, serta tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti harga BBM, suku bunga investasi, dan jumlah uang beredar terhadap inflasi dan dampak inflasi terhadap PDB Indonesia.
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
Ìý
Teks tersebut membahas peran kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia. Kebijakan fiskal dapat meningkatkan atau mengurangi belanja pemerintah dan pajak untuk memengaruhi permintaan agregat, sementara kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga untuk memengaruhi penawaran agregat. Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh permintaan transport
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mengalami penurunan di triwulan III 2013 menjadi 5,4% dari sebelumnya 6,1% akibat melemahnya sektor pertanian, pertambangan, dan industri. Inflasi naik menjadi 7,21% ditopang kenaikan BBM dan listrik. Angkatan kerja turun 2,3% tetapi pengangguran turun 0,49%.
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiMonicaMagdalena5
Ìý
Kebijakan fiskal berperan penting dalam mencegah resesi ekonomi di Indonesia. Tujuan kebijakan fiskal antara lain meningkatkan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan distribusi pendapatan nasional. Selama pandemi Covid-19, pemerintah melakukan stimulus fiskal besar-besaran untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong produktivitas sektor pangan agar dapat menghindari resesi dan krisis pangan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan ekonomi global dan domestik pada tahun 2014. Secara ringkas:
- Perekonomian global membaik tetapi pertumbuhan negara berkembang melambat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5,5-5,9% pada 2014 ditopang konsumsi domestik dan ekspor yang membaik.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal yang mencakup pengertian, tujuan, instrumen, dan jenis pembiayaan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi pemerintah yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran negara untuk menstabilkan perekonomian."
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal, moneter, dan investasi. Secara ringkas, kebijakan fiskal berkaitan dengan pengaturan pendapatan dan belanja negara, kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga, dan kedua kebijakan tersebut berpengaruh terhadap tingkat investasi.
Dokumen tersebut membahas rencana kerangka ekonomi makro pemerintah untuk tahun 2020, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6% dan inflasi 2-4%. Pemerintah akan menjaga stabilitas makroekonomi serta mendorong pertumbuhan melalui investasi, transformasi struktural, dan diversifikasi ekspor.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi, jenis-jenisnya, faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Secara ringkas, inflasi adalah kenaikan harga secara umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kenaikan biaya produksi, melemahnya mata uang, atau kenaikan permintaan barang dan jasa. Inflasi dapat memberikan dampak positif jika rendah, namun negatif jika tinggi sepert
PENGARUH INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG DI INDONESIAJhonSitumorang1
Ìý
Dalam makalah ini menjelaskan apa pengaruh inflasi terhadap impor barang yang ada di Indonesia. Dengan rumusan masalah, yakni: "apakah ada pengaruh inflasi terhadap impor barang di Indonesia? ". Dalam makalah ini sudah dijawab terkait dengan apa yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini. Tentunya, pembahasan dalam makalah ini tidak langsung ada, ini diambil dari berbagai buku, artikel, jurnal bahkan dari data data yang terkait seperti Badan Pusat Statistik, dan Bank Indonesia. Semuanya disusun menjadi satu dalam makalah ini hingga selesai.
Dokumen ini membahas tentang perekonomian Indonesia dalam konteks globalisasi. Indonesia menghadapi tantangan dari kondisi ekonomi global namun juga peluang dari pertumbuhan ekspor dan investasi asing. Tingkat pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang kuat meskipun rasio ekspor terhadap PDB menurun. Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di kawasan ASEAN dan dunia serta tingkat pemb
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia periode 1998-2009, termasuk penyebab-penyebab inflasi, dampaknya terhadap perekonomian, serta tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti harga BBM, suku bunga investasi, dan jumlah uang beredar terhadap inflasi dan dampak inflasi terhadap PDB Indonesia.
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
Ìý
Teks tersebut membahas peran kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia. Kebijakan fiskal dapat meningkatkan atau mengurangi belanja pemerintah dan pajak untuk memengaruhi permintaan agregat, sementara kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga untuk memengaruhi penawaran agregat. Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh permintaan transport
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mengalami penurunan di triwulan III 2013 menjadi 5,4% dari sebelumnya 6,1% akibat melemahnya sektor pertanian, pertambangan, dan industri. Inflasi naik menjadi 7,21% ditopang kenaikan BBM dan listrik. Angkatan kerja turun 2,3% tetapi pengangguran turun 0,49%.
Penggunaan kebijakan fiskal dalam mencegah terjadinya resesiMonicaMagdalena5
Ìý
Kebijakan fiskal berperan penting dalam mencegah resesi ekonomi di Indonesia. Tujuan kebijakan fiskal antara lain meningkatkan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan distribusi pendapatan nasional. Selama pandemi Covid-19, pemerintah melakukan stimulus fiskal besar-besaran untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong produktivitas sektor pangan agar dapat menghindari resesi dan krisis pangan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan ekonomi global dan domestik pada tahun 2014. Secara ringkas:
- Perekonomian global membaik tetapi pertumbuhan negara berkembang melambat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5,5-5,9% pada 2014 ditopang konsumsi domestik dan ekspor yang membaik.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal yang mencakup pengertian, tujuan, instrumen, dan jenis pembiayaan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi pemerintah yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran negara untuk menstabilkan perekonomian."
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal, moneter, dan investasi. Secara ringkas, kebijakan fiskal berkaitan dengan pengaturan pendapatan dan belanja negara, kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga, dan kedua kebijakan tersebut berpengaruh terhadap tingkat investasi.
Dokumen tersebut membahas rencana kerangka ekonomi makro pemerintah untuk tahun 2020, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6% dan inflasi 2-4%. Pemerintah akan menjaga stabilitas makroekonomi serta mendorong pertumbuhan melalui investasi, transformasi struktural, dan diversifikasi ekspor.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi, jenis-jenisnya, faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Secara ringkas, inflasi adalah kenaikan harga secara umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kenaikan biaya produksi, melemahnya mata uang, atau kenaikan permintaan barang dan jasa. Inflasi dapat memberikan dampak positif jika rendah, namun negatif jika tinggi sepert
PENGARUH INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG DI INDONESIAJhonSitumorang1
Ìý
Dalam makalah ini menjelaskan apa pengaruh inflasi terhadap impor barang yang ada di Indonesia. Dengan rumusan masalah, yakni: "apakah ada pengaruh inflasi terhadap impor barang di Indonesia? ". Dalam makalah ini sudah dijawab terkait dengan apa yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini. Tentunya, pembahasan dalam makalah ini tidak langsung ada, ini diambil dari berbagai buku, artikel, jurnal bahkan dari data data yang terkait seperti Badan Pusat Statistik, dan Bank Indonesia. Semuanya disusun menjadi satu dalam makalah ini hingga selesai.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan berbagai cara untuk mengatasi dan mengendalikannya, meliputi kebijakan moneter, fiskal, dan nonmoneter seperti meningkatkan pasokan pangan, mengurangi defisit anggaran, dan meningkatkan cadangan devisa. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah khusus untuk menangani inflasi di Indonesia.
Inflasi, pos moneter dan non-moneter, akuntansi untuk inflasi, dan perubahan kurs adalah elemen-elemen yang signifikan dalam lingkungan ekonomi dan bisnis yang dapat memberikan dampak pada pelaporan akuntansi suatu entitas. Dalam pembahasan ini, pendahuluan singkat tentang masing-masing konsep ini memberikan landasan untuk memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh praktisi akuntansi.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Inflasi, Pos Moneter dan Non Moneter, Akuntansi untuk Inflasi, Perubahan Kurs yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat teori tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kebijakan moneter dan fiskal merupakan kebijakan ekonomi pemerintah untuk mengatur peredaran uang dan aktivitas ekonomi. Kebijakan moneter ditangani oleh bank sentral untuk menjaga stabilitas moneter sementara kebijakan fiskal mengatur anggaran negara dan belanja untuk mempengaruhi perekonomian. Kedua kebijakan memiliki tujuan dan instrumen yang berbeda dalam menstabilk
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, kebijakan ekonomi yang diambil, dan beberapa capaian positif di bidang ekonomi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, penyebab, teori, dampak, dan cara mengatasi inflasi. Inflasi dijelaskan sebagai kenaikan harga secara umum dalam jangka panjang yang disebabkan oleh jumlah uang beredar yang melebihi kebutuhan. Jenis inflasi dibedakan berdasarkan tingkatannya serta sumber dan penyebabnya.
1. Inflasi adalah peningkatan harga umum yang berlangsung secara terus menerus yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran barang serta jasa.
2. Tingginya inflasi pada bulan Maret 2008 disebabkan naiknya harga kebutuhan pokok dan komoditas pangan.
3. Masyarakat berpendapatan rendah merasakan dampak negatif inflasi karena pengeluaran makanan mereka meningkat.
Riset ini menguji hubungan rasio keuangan bank seperti CAR, LDR, dan DPK terhadap pertumbuhan perbankan. Hasilnya menunjukkan bahwa secara bersamaan ketiga rasio tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan perbankan, meskipun secara individu hanya LDR dan DPK yang berpengaruh positif. Riset ini bermanfaat bagi investor dan pengambil kebijakan perbankan.
Warga negara adalah penduduk yang menempati suatu wilayah negara dan tunduk pada peraturan yang berlaku. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Namun, banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam kehidupan mereka karena adanya kesenjangan sosial.
Berdasarkan observasi terhadap dokumen tersebut, ada beberapa poin penting yang dapat dirangkum dalam 3 kalimat:
Corporate culture merupakan nilai-nilai yang diyakini oleh seluruh anggota perusahaan dan selaras dengan visi misi perusahaan. Leadership berhubungan erat dengan corporate culture karena bertanggung jawab mendefinisikan budaya perusahaan. Penerapan corporate culture yang efektif dapat mendukung kinerja leadership dalam mengelola kary
Dokumen ini membahas profil global leader pada bisnis internasional. Global leader didefinisikan sebagai mampu beroperasi secara efektif dalam lingkungan global dengan menghormati keragaman budaya. Untuk menjadi global leader yang sukses, diperlukan kolaborasi, belajar, dan tindakan serta pola pikir global yang mencakup stabilitas kepribadian, keseimbangan profesional, kerja sama tim global, modal psikologis, dan sensitivitas budaya.
Kode etik perusahaan diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnis jangka panjang dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban seluruh pemangku kepentingan. Kode etik dirancang oleh direksi dan disetujui pemegang saham untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan menjamin perlakuan yang adil.
Program ini bertujuan untuk mengantisipasi dini kadar gula darah warga di beberapa RT di Desa Sukabungah dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara cuma-cuma. Hasilnya menunjukkan sebagian besar warga memiliki kadar gula darah tinggi sehingga perlu kontrol lanjutan di puskesmas.
Berikut adalah ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai kewajiban hukum dan implikasinya terhadap iklim investasi di Indonesia. Dibahas pula studi kasus pencemaran lingkungan oleh PT Newmont Minahasa Raya di Teluk Buyat."
This document contains analysis of the liquidity of BBCA and BBNI stock prices from September 17, 2014 to October 7, 2014. It shows the daily closing prices, returns, and technical indicators like cumulative volume, cumulative value, relative strength, and relative strength index for each stock. It also includes data from the order book like volume, offer price, bid price, bid depth, and the bid depth to relative spread ratio for each stock. The analysis finds that BBCA stock has a higher bid depth to relative spread ratio, indicating it has higher liquidity than BBNI stock.
Dokumen ini membahas tentang pengaruh kenaikan harga BBM terhadap harga produk Semen Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa Semen Indonesia tidak akan menaikkan harga produknya berdasarkan kenaikan harga BBM, tetapi akan mempertimbangkan faktor lain seperti daya beli masyarakat, tingkat permintaan, persaingan pasar, dan biaya produksi. Dokumen ini juga membahas strategi manajemen perusahaan seperti peningkatan ef
Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian yang membahas pengaruh rasio keuangan seperti Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return on Assets (ROA) terhadap pertumbuhan kredit pada kondisi umum perbankan di Indonesia periode 2012-2014. Proposal ini mencakup latar belakang, tujuan, ruang lingkup, kerangka pemikiran, dan sistematika pelaporan penelitian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. MNC Land merupakan perusahaan pengembang properti yang bergerak di bidang pengembangan, pembangunan, dan akuisisi properti serta jasa properti.
2. MNC Land berencana membangun gedung MNC Media Center setinggi 58 lantai yang akan digunakan sebagai perkantoran dan hotel bintang enam.
3. MNC Land juga akan membangun gedung untuk stasiun televisi milik MNC Group sepert
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesia
1. INFLASI PER DESEMBER 2010
SAMPAI DESEMBER 2013 DI
INDONESIA
Nama Presenter :
Bambang Hadi Putranto
Verarika Vebria Syaan
Muhammad Febrianto
Bisowarno Sejati
Adham Harahap
Syaeful Anwar
2. •
DEFENISI INFLASI
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya hargaharga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau
dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah
Indeks Harga Konsumen (IHK).dasar Survei Biaya Hidup (SBH)
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara
lain:
Indeks Harga Perdagangan Besar(IHPB).
Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga
transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan
pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar
pertama atas suatu komoditas.
Deflator Produk Domestik Bruto(PDB)
Menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (final goods)
dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB
dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB
atas dasar harga konstan.
3. DESAGREGASI INFLASI
•
BPS melakaukan publikasi inflasi berdasarkan pengelompokan disebut
Desagregasi Inflasi.
•
Disagregasi inflasi dilakukan untuk menghasilkan suatu indikator
inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat
fundamental.
Di Indonesia, disagregasi inflasi IHK tersebut dikelompokan menjadi:
•
Inflasi Inti ; yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau
persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan
dipengaruhi oleh faktor fundamental,Inflasi non Inti
•
Inflasi Non Inti ; yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi
volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental.
Komponen inflasi non inti terdiri dari :
1. Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) : Inflasi yang dominan
dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan
2. Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices)
:Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa
kebijakan harga Pemerintah.
3. Determinan Inflasi Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply
(cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan
dari ekspektasi inflasi.
4. Analisis (perbandingan)
Menurut saya, inflasi di Indonesia pada tahun 2010 di mata pasar
masih tinggi yang mencapai angka 6,96.Hal ini juga di dukung berdasarkan
hasil survei oleh Bank Indonesia terhadap perkiraan ekonomi tahunan yang
meliputi pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, pertumbuhan ekspor dan impor,
defisit PDB dan lain-lainnya.Namun pada tahun 2010 inflasi mengalami
penurunan (deflasi). Pada tahun 2011 kembali lagi inflasi mengalami
penurunan yaitu 3,79, yang biasa disebut down turn ( recassion ). Pada
tahun 2012 angka inflasi mengalami kenaikan sedikit yaitu 4,30 biasa disebut
up turn ( expansion ). Pada tahun 2013 angka inflasi terus bergerak naik
mencapai angka 8.40 mengalami titik puncak atau biasa disebut kulminasi
( peak ) di bulan september 2013 dari data Bank Indonesia.
Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik mengukur tingkat
inflasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan atas dasar Survei Biaya
Hidup (SBH). Indikator lain berdasar international best practice yang antara
lain Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dan Deflator Produk Domestik
Bruto (PDB).
Inflasi pada tahun 2010 mencapai angka 6.96 pada tahun 2011 terjadi
penurunan deflasi atau biasa di sebut down turn ( recassion ) sampai pada
angka 3.79 pada tahun 2012 dan mulai bergerak naikInflasi dari angka 4.30
dari tahun 2013 atau biasa disebut up turn (expansion).
5. Inflasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.
1. Dampak positif:
a. Peredaran / perputaran barang lebih cepat
b. Produksi barang-barang bertambah, karena
keuntungan pengusaha bertambah.
c. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi
tambahan investasi.
d. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang,
karena kenaikanpendapatan kecil.
2. Dampak Negatif:
a. Harga barang-barang dan jasa naik.
b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau
berkurang.
c. Menimbulkan tindakan spekulasi.
d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
6. SOLUSI
Kordinasi pengendalian Inflasi
Koordinasi dalam rangka pencapaian inflasi yang
rendah dan stabil, Pemerintah dan Bank Indonesia
membentuk Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi
(TPI) di level pusat sejak tahun 2005. Penguatan
koordinasi kemudian dilanjutkan dengan membentuk
Tim Pengendalian Inflasi di level Daerah (TPID) pada
tahun 2008. Selanjutnya, untuk menjembatani tugas dan
peran TPI di level pusat dan TPID di daerah, maka pada
Juli 2011 terbentuk Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas)
TPID yang diharapkan dapat menjadi katalisator yang
dapat memperkuat efektivitas peran TPID. Keanggotaan
Pokjanas TPID adalah Bank Indonesia, Kemenko
Perekonomian dan Kemendagri.
7. Pengendalian Inflasi
Kebijakan moneter Bank Indonesia ditujukan untuk
mengelola tekanan harga yang berasal dari sisi permintaan
aggregat (demand management) relatif terhadap kondisi sisi
penawaran. Kebijakan moneter tidak ditujukan untuk merespon
kenaikan inflasi yang disebabkan oleh faktor yang bersifat kejutan
yang bersifat sementara (temporer) yang akan hilang dengan
sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Sementara inflasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor yang
berasal dari sisi penawaran ataupun yang bersifat kejutan (shocks)
seperti kenaikan harga minyak dunia dan adanya gangguan panen
atau banjir Dari bobot dalam keranjang IHK, bobot inflasi yang
dipengaruhi oleh faktor kejutan diwakili oleh kelompok volatile
food dan administered prices yang mencakup kurang lebih 40%
dari bobot IHK.
8. Penetapan Target Inflasi
Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh
Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi
berdasarkan UU mengenai Bank Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota
Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk
tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Berdasarkan PMK
No.66/PMK.011/2012 tentang Sasaran Inflasi tahun 2013, 2014, dan 2015 tanggal 30
April 2012 sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk periode 2013 – 2015,
masing-masing sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% masing-masing dengan deviasi ±1%.
Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha
dan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya ke depan sehingga tingkat
inflasi dapat diturunkan pada tingkat yang rendah dan stabil. Pemerintah dan Bank
Indonesia akan senantiasa berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi yang
ditetapkan tersebut melalui koordinasi kebijakan yang konsisten dengan sasaran inflasi
tersebut. Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil
adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar
mengacu (anchor) pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan (Lihat Peraturan Menteri
Keuangan tentang sasaran inflasi 2013, 2014, dan 2015)
Sebelum UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sasaran inflasi
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sementara setelah UU tersebut, dalam rangka
meningkatkan kredibilitas Bank Indonesia maka sasaran inflasi ditetapkan oleh
Pemerintah.
9. Pentingnya Kestabilan Harga
Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang
pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya
pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil
memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
~ Pertama
Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun
sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang,
terutama orang miskin, bertambah miskin.
~ Kedua
Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi
dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak
stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan
produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
~ Ketiga
Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara
tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat
memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Melalui amanat yang tercakup di Undang Undang tentang Bank Indonesia, tujuan Bank Indonesia
fokus pada pencapaian sasaran tunggal atau ‘single objective-nya’, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu
kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara
lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin
pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negara lain.