際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
By: Siti Yuriah, S.Tr.Keb., M.Keb
By: Siti Yuriah, S.Tr.Keb., M.Keb
PRINSIP
PENCEGAHAN
INFEKSI DALAM
PRAKTIK
KEBIDANAN
A. PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
 Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan/ benda lainnya telah
diproses dgn benar, hrs dianggap telah terkontaminasi
 Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tapi dpt dikurangi hingga
sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan2 pencegahan infeksi yg benar
& konsisten.
2. TRANSMISI KUMAN
 Pengertian : proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang dapat
menimbulkan radang/ penyakit.
 Proses transmisi kuman melibatkan bbrp unsur yaitu :
a.Reservoir : mrpk habitat pertumbuhan & perkembangan mikroorganisme, dpt
berupa manusia, binatang, tumbuhan, tanah
b.Jalan masuk : mrpk jalan msknya mikroorganisme ke tempat penampungan dari
berbagai kuman, spt sal pernafasan, pencernaan, kulit, dll
c.Inang (host) : mrpk tempat berkembangnya suatu mikroorganisme yg dpt
didukung oleh ketahanan kuman.
d.Jalan keluar : mrpk tempat keluar mikroorganisme dari reservoir, spt sal
pernafasan, sal pencernaan, alat kelamin, dll.
Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt
3.TEKNIK ISOLASI
3 poin utama yg perlu diingat untuk teknik isolasi :
Teknik isolasi adl sebutan utk metode perawatan pasien dgn
penyakit yg mudah tertular
Penting bhw setiap org bertanggungjawab & menggunakan teknik
isolasi yg tepat utk mencegah penyebaran penyakit utk org lain
Seluruh benda2 yg berhubungan dgn ekskresi, sekresi, darah/
cairan tubuh yg mengandung mikroba yg sdh dikenal atau masih
dlm dugaan hrs dianggap terkontaminasi bahan2 potensial infeksi
& hrs diperlakukan scr khusus.
4.TINDAKAN2 PENCEGAHAN
INFEKSI
 Cuci tangan
 Memakai sarung tangan
 Memakai alat perlindungan diri (tutup kepala,
masker, skort, sepatu boot, pelindung mata)
 Menggunakan teknik aseptik (asepsis)
 Memproses alat bekas pakai
 Menangani peralatan tajam dgn aman
 Menjaga kebersihan & kerapian lingkungan serta
pembuangan sampah scr benar.
A. MENCUCITANGAN
 Pengertian : membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari
ujung jari sampai siku & lengan dgn cara tertentu sesuai kebutuhan.
 Tujuan : membebaskan tangan dari kuman & mencegah kontaminasi,
mencegah/ mengurangi peristiwa infeksi.
 Peralatan :
1.Wastafel/ air mengalir
2.Sabun biasa/ antiseptik
3.Handuk kerja
4.Sikat kuku (bila perlu)
5.Tempat utk handuk kotor
Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt
B. PELINDUNG MATA
 Tujuan : mencegah transmisi patogen melalui membran
mukosa
 Peralatan : googles plastik utk mata
 Prosedur kerja :
1.Cuci tangan
2.Gnkn pelindung mata (psg googles pd mata dgn baik)
3.Stlh tindakan selesai letakkan googles pd tempat semula
4.Cuci tangan
C. MEMAKAI MASKER
 Tujuan : utk mengurangi transmisi droplet mikroorganisme, melindungi
dari infeksi pernafasan
 Peralatan : masker bersih sekali pakai
 Prosedur kerja :
1.Temukan tepi pita masker (masker biasanya mpy strip logam tipis
ditepinya)
2.Pegang masker pd kedua tali/ pita bag atasnya, ikatkan kedua tali diatas
telinga
3.Ikat kedua tali bawah dgn kuat disekitar leher, dgn masker tepat di bwh
dagu
4.Dgn perlahan, cubit pita logam atas sekitar batang hidung
Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt
D. MEMAKAI SARUNG
TANGAN STERIL
 Pengertian : menggunakan sarung tangan mrpk komponen
kunci dlm meminimalkan penularan penyakit serta
mempertahankan lingkungan bebas infeksi
 Tujuan : mengurangi resiko petugas terkena bakteri dr klien,
mencegah penularan flora kulit petugas pd klien,
mengurangi kontaminasi tangan petugas dgn
mikroorganisme yg dpt berpindah dari klien satu ke klien yg
lainnya.
 Persiapan alat : sarung tangan steril, wastafel/ air mengalir
utk cuci tangan, handuk bersih, sabun
 Prosedur :
1.Siapkan peralatan & bahan yg dibutuhkan
2.Lepaskan perhiasan (cincin) dan jam tangan
3.Lakukan cuci tangan
4.Buka pembungkus kemasan bagian luar dgn hati2 dgn menyibakkan ke
samping
5.Pegang kemasan bagian dalam & taruh pd permkaan datar yg bersih
tepat diatas ketinggian pergelangan tangan
6.Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pd permukaan dalam
pembungkus
7.Identifikasi sarung tangan kanan & kiri. Setiap sarung tangan mempunyai
manset 賊 5cm. Kenakan sarung tangan pd tangan yg lebih dominan
8. Dgn ibu jari & 2 jari lainnya dr tangan non dominan, pegang tepi
manset sarung tangan utk tangan dominan. Sentuh hanya pd
permukaan dalam sarung tangan
9. Tarik sarung tangan pd tangan yg dominan, lebarkan manset,
pastikan bahwa manset tdk menggulung pd tangan, pastikan ibu
jari & jari2 pd posisi yg tepat
10. Dgn tangan yg telah memakai sarung tangan, masukkan jari di
bawah manset sarung tangan kedua
11. Tarik sarung tangan kedua pd tangan yg non dominan. Jgn biarkan
jari2 & ibu jari sarung tangan dominan menyentuh bagian tangan
non dominan yg terbuka.
12. Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan,
manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan utk
menyentuh bagian yg steril.
Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt
B. PEMROSESAN ALAT/ INSTRUMEN
BEKAS PAKAI
1. Dekontaminasi
Langkah pertama dlm menangani peralatan, sarung tangan & benda2 lainnya
yg terkontaminasi.
Tujuan : agar benda2 yg tlh terkontaminasi lbh aman utk ditangani oleh
petugas pd saat dilakukan pembersihan.
Utk perlindungan lbh jauh gnkn sarung tangan karet yg tebal/ sarung tangan
rmh tangga dari lateks jk menangani peralatan yg sdh dgnk/ kotor/
terkontaminasi
Prosedur : segera stlh dgnk, mskkan benda2 yg tlh terkontaminasi ke dlm
larutan klorin 0,5% selama 10 mnt  pastikan bhwa benda2 tsb tlh
terendam seluruhnya dlm larutan klorin.
Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt
2. Pencucian & pembilasan
Pencucian adl cara yg efektif utk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pd peralatan & instrumen yg sdh digunakan/ terkontaminasi
Pembilasan : bila benda2 yg terkontaminasi tdk dpt dicuci segera stlh
didekontaminasi, BILAS peralatan dgn air utk mencegah korosi lalu cuci dgn
seksama secepat mungkin
Peralatan utk mencuci : sarung tangan karet yg tebal, sikat halus, wadah plastik/
baja anti karat (stainless steel), air bersih, sabun & deterjen
Tahap pencucian & pembilasan :
a.Gunakan sarung tangan yg tebal pd kedua tangan
b.Ambil peralatan bekas pakai yg sdh didekontaminasi (hati2 bila memegang
peralatan yg tajam  gunting, jarum jahit)
c. Agar tdk merusak benda2 yg terbuat dari platik/ karet, jgn dicuci scr
bersamaan dgn peralatan yg terbuat dari logam
d. Cuci setiap benda tajam scr terpisah & hati2 :
 Gunakan sikat dgn air & sabun utk menghilangkan darah & kotoran
 Buka engsel gunting & klem
 Sikat dgn seksama terutama dibagian sambungan & pojok peralatan
 Pastikan tdk ada sisa darah & kotoran yg tertinggal di peralatan
 Cuci setiap benda sedikitnya 3 kali (lebih jk perlu) dgn air & sabun/ deterjen
e. Bilas benda2 tsb dgn air bersih
f. Ulangi prosedur tsb pd benda2 lain
3. DesinfeksiTingkatTinggi (DTT) dan Sterilisasi
 Sterilisasi : cara yg plg efektif utk membunuh
mikroorganisme  tdk selalu memungkinkan & tdk selalu
praktis.
 DTT : alternatif utk situasi tsb  bisa dlkn dgn cara
merebus, mengukus.
DTT DGN CARA MEREBUS
 Gunakan panci dgn penutup yg rapat
 Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
 Rendam peralatan shg semuanya terendam air
 Mulai panaskan air
 Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih
 Jgn tambahkan benda apapun kedalam air mendidih stlh
perhitungan waktu dimulai
 Rebus selama 20 menit
 Catat lama waktu perebusan peralatan di dlm buku catatan
Biarkan peralatan kering dgn cara diangin-
anginkan sblm digunakan/ disimpan
Stlh peralatan kering, gunakan segera atau
simpan dlm wadah DTT & berpenutup.
Peralatan bisa disimpan sampai 1 minggu
asalkan penutupnya tdk dibuka.
DTT DGN UAP PANAS
Setelah peralatan didekontaminasi & dicuci maka peralatan
siap di DTT dgn uap.
Gunakan panci perebus yg mpy 3 susunan nampan pengukus
Letakkan peralatan pd baki/ nampan pengukus yang
berlubang di bawahnya. Jgn menumpuk peralatan.
Ulangi proses tsb hingga semua nampan pengukus terisi
peralatan.
Letakkan penutup diatas panci pengukus plg atas &
panaskan air hingga mendidih
 Jika uap mulai keluar dari celah2 diantara panci pengukus,
mulailah perhitungan waktu. Catat lamanya waktu
pengukusan
 Kukus selama 20 menit
 Angkat nampan pengukus paling atas
 Letakkan nampan pengukus diatas panci perebus kosong
 Biarkan peralatan kering dgn diangin-anginkan sampai
kering selama 4-6 jam.
 Letakkan peralatan tsb dlm wadah DTT lalu tutup rapat.
bisa disimpan sampai 1 minggu.
C. PENANGANAN SAMPAH
1. Tujuan : melindungi petugas, melindungi pencegahan infeksi,
mencegah penularan infeksi pd masy sekitar, membuang bhn2
berbahaya dgn aman.
2. Cara pembuangan sampah terkontaminasi :
 Menuangkan cairan/ sampah basah ke sistem pembuangan
kotoran tertutup
 Insinerasi/ pembakaran utk menghancurkan bahan2 sekaligus
mikroorganisme
 Menguburkan sampah terkontaminasi utk ditangani lbh lanjut
3. PENANGANAN SAMPAH
TERKONTAMINASIYGTEPAT
 Pakailah wadah plastik/ logam dgn tutup yg rapat
 Gunakan wadah tahan tembus utk pembuangan benda2 tajam
 Tempatkan wadah sampah dekat dgn lokasi terjadinya sampah &
mudah dicapai oleh pemakai
 Peralatan yg dipakai utk mengumpulkan & mengangkut sampah tdk
boleh dipakai utk keperluan lain (sebaiknya peralatan diberi tanda
sampah terkontaminasi)
 Cuci semua wadah sampah dgn larutan dekontaminasi & bilas dgn air
 Gunakan wadah terpisah utk sampah yg akan dibakar
dgn yg tdk akan dibakar sblm dibuang
 Gunakan perlengkapan perlindungan diri ketika
menangani sampah
 Cuci tangan/ gunakan penggosok tangan antiseptik
berbahan dasar alkohol tanpa air stlh melepaskan
sarung tangan sehabis menangani sampah
4. MACAM2 SAMPAHTERKONTAMINASI & CARA
PENANGANANNYA
1) Sampah Kering (sampah kering padat & sampah benda tajam)
Macam : jarum, kapas, kassa, pembalut, vial, pisau, semprit.
Penanganan : dibakar dlm insenerator, sisa pembakaran spt abu/
benda2 tajam yg tdk hangus dlm pembakaran ditanam dlm
lubang tertutup.
2) Sampah basah (sampah cair & sampah padat)
Macam : darah, cairan tubuh, jaringan plasenta, bagian janin, set
transfusi dll
Penanganannya : dibuang dlm lubang dalam & tertutup
LANGKAH2 PEMBUANGAN SAMPAH BENDATAJAM
 Jangan menutup kembali penutup/ melepaskan jarum semprit
 Masukkan benda tajam ke dalam wadah yg tahan tusukan (safety box)
 Jika wadah sdh terisi 他 bag, pindahkan dari area tindakan utk dibuang
 Buang wadah benda tajam : pakailah sarung tgn rumah tangga yg tebal, kontainer yg
tlh terisi 他 bag ditutup/ disumbat dgn plester dan rapat, pastikan tdk ada bag benda
tajam yg menonjol ke luar wadah, buang wadah dgn cara dibakar/ dikubur, lepaskan
sarung tgn & cuci, cuci tgn & keringkan dgn handuk bersih.
LANGKAH2 MEMBUANG SAMPAH CAIR
 Pakai peralatan perlindungan diri (APD)
 Tuangkan sampah cair ke sistem pembuangan dgn hati2
& disiram dgn air
 Jika sistem pembuangan kotoran tdk tersedia, buang
sampah cair dlm lubang tertutup
 Wadah bekas sampah cair didekontaminasi kmd dicuci
 Lepaskan sarung tgn dan APD
 Cuci tgn & keringkan dgn handuk bersih
LANGKAH2 MEMBUANG
SAMPAH PADAT
 Pakai sarung tgn rumah tangga
 Buang sampah padat dlm wadah logam atau plastik
dgn penutup ketat
 Kumpulkan wadah sampah scr reguler & pindahkan
yg bs dibakar ke dlm insinerator/ area pembakaran
 Lepaskan sarung tgn & cuci
 Cuci tangan & keringkan dgn handuk bersih
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt (20)

PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATAN
PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATANPRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATAN
PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATAN
lina162093
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
materipptgc
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
AstriYuliaSariLubis1
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
Ridwan451977
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
MulyantiUnisaBandung
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
pjj_kemenkes
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
RetnoListyawati
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
Vhe Fransisca
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdkPrinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Kiran Madridista
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
PENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.ppt
PENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.pptPENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.ppt
PENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.ppt
BudiGunawan43
Bahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptx
Bahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptxBahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptx
Bahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptx
naki22
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
07051994
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
AidilRamadhan7
PPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptxPPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptx
TinoKashara1
PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATAN
PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATANPRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATAN
PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI DALAM KEPERAWATAN
lina162093
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
materipptgc
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
AstriYuliaSariLubis1
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
Ridwan451977
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
MulyantiUnisaBandung
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
pjj_kemenkes
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
RetnoListyawati
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
Vhe Fransisca
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdkPrinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Kiran Madridista
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
PENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.ppt
PENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.pptPENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.ppt
PENCEGAHAN INFEKSI menular seksual remaja.ppt
BudiGunawan43
Bahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptx
Bahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptxBahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptx
Bahan 際際滷 Hari 1 Pencegahan infeksi(2).pptx
naki22
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
07051994
PPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptxPPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptx
TinoKashara1

Recently uploaded (20)

Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
bijigandum5454
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptxPromosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
JulimingKenedy
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
bijigandum5454
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptxPromosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
JulimingKenedy
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13

Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan [Autosaved].ppt

  • 1. Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan By: Siti Yuriah, S.Tr.Keb., M.Keb By: Siti Yuriah, S.Tr.Keb., M.Keb
  • 4. Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan/ benda lainnya telah diproses dgn benar, hrs dianggap telah terkontaminasi Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tapi dpt dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan2 pencegahan infeksi yg benar & konsisten.
  • 5. 2. TRANSMISI KUMAN Pengertian : proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang dapat menimbulkan radang/ penyakit. Proses transmisi kuman melibatkan bbrp unsur yaitu : a.Reservoir : mrpk habitat pertumbuhan & perkembangan mikroorganisme, dpt berupa manusia, binatang, tumbuhan, tanah b.Jalan masuk : mrpk jalan msknya mikroorganisme ke tempat penampungan dari berbagai kuman, spt sal pernafasan, pencernaan, kulit, dll c.Inang (host) : mrpk tempat berkembangnya suatu mikroorganisme yg dpt didukung oleh ketahanan kuman. d.Jalan keluar : mrpk tempat keluar mikroorganisme dari reservoir, spt sal pernafasan, sal pencernaan, alat kelamin, dll.
  • 7. 3.TEKNIK ISOLASI 3 poin utama yg perlu diingat untuk teknik isolasi : Teknik isolasi adl sebutan utk metode perawatan pasien dgn penyakit yg mudah tertular Penting bhw setiap org bertanggungjawab & menggunakan teknik isolasi yg tepat utk mencegah penyebaran penyakit utk org lain Seluruh benda2 yg berhubungan dgn ekskresi, sekresi, darah/ cairan tubuh yg mengandung mikroba yg sdh dikenal atau masih dlm dugaan hrs dianggap terkontaminasi bahan2 potensial infeksi & hrs diperlakukan scr khusus.
  • 8. 4.TINDAKAN2 PENCEGAHAN INFEKSI Cuci tangan Memakai sarung tangan Memakai alat perlindungan diri (tutup kepala, masker, skort, sepatu boot, pelindung mata) Menggunakan teknik aseptik (asepsis) Memproses alat bekas pakai Menangani peralatan tajam dgn aman Menjaga kebersihan & kerapian lingkungan serta pembuangan sampah scr benar.
  • 9. A. MENCUCITANGAN Pengertian : membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari ujung jari sampai siku & lengan dgn cara tertentu sesuai kebutuhan. Tujuan : membebaskan tangan dari kuman & mencegah kontaminasi, mencegah/ mengurangi peristiwa infeksi. Peralatan : 1.Wastafel/ air mengalir 2.Sabun biasa/ antiseptik 3.Handuk kerja 4.Sikat kuku (bila perlu) 5.Tempat utk handuk kotor
  • 11. B. PELINDUNG MATA Tujuan : mencegah transmisi patogen melalui membran mukosa Peralatan : googles plastik utk mata Prosedur kerja : 1.Cuci tangan 2.Gnkn pelindung mata (psg googles pd mata dgn baik) 3.Stlh tindakan selesai letakkan googles pd tempat semula 4.Cuci tangan
  • 12. C. MEMAKAI MASKER Tujuan : utk mengurangi transmisi droplet mikroorganisme, melindungi dari infeksi pernafasan Peralatan : masker bersih sekali pakai Prosedur kerja : 1.Temukan tepi pita masker (masker biasanya mpy strip logam tipis ditepinya) 2.Pegang masker pd kedua tali/ pita bag atasnya, ikatkan kedua tali diatas telinga 3.Ikat kedua tali bawah dgn kuat disekitar leher, dgn masker tepat di bwh dagu 4.Dgn perlahan, cubit pita logam atas sekitar batang hidung
  • 14. D. MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL Pengertian : menggunakan sarung tangan mrpk komponen kunci dlm meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi Tujuan : mengurangi resiko petugas terkena bakteri dr klien, mencegah penularan flora kulit petugas pd klien, mengurangi kontaminasi tangan petugas dgn mikroorganisme yg dpt berpindah dari klien satu ke klien yg lainnya. Persiapan alat : sarung tangan steril, wastafel/ air mengalir utk cuci tangan, handuk bersih, sabun
  • 15. Prosedur : 1.Siapkan peralatan & bahan yg dibutuhkan 2.Lepaskan perhiasan (cincin) dan jam tangan 3.Lakukan cuci tangan 4.Buka pembungkus kemasan bagian luar dgn hati2 dgn menyibakkan ke samping 5.Pegang kemasan bagian dalam & taruh pd permkaan datar yg bersih tepat diatas ketinggian pergelangan tangan 6.Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pd permukaan dalam pembungkus 7.Identifikasi sarung tangan kanan & kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset 賊 5cm. Kenakan sarung tangan pd tangan yg lebih dominan
  • 16. 8. Dgn ibu jari & 2 jari lainnya dr tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan utk tangan dominan. Sentuh hanya pd permukaan dalam sarung tangan 9. Tarik sarung tangan pd tangan yg dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tdk menggulung pd tangan, pastikan ibu jari & jari2 pd posisi yg tepat 10. Dgn tangan yg telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan kedua 11. Tarik sarung tangan kedua pd tangan yg non dominan. Jgn biarkan jari2 & ibu jari sarung tangan dominan menyentuh bagian tangan non dominan yg terbuka. 12. Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan utk menyentuh bagian yg steril.
  • 18. B. PEMROSESAN ALAT/ INSTRUMEN BEKAS PAKAI 1. Dekontaminasi Langkah pertama dlm menangani peralatan, sarung tangan & benda2 lainnya yg terkontaminasi. Tujuan : agar benda2 yg tlh terkontaminasi lbh aman utk ditangani oleh petugas pd saat dilakukan pembersihan. Utk perlindungan lbh jauh gnkn sarung tangan karet yg tebal/ sarung tangan rmh tangga dari lateks jk menangani peralatan yg sdh dgnk/ kotor/ terkontaminasi Prosedur : segera stlh dgnk, mskkan benda2 yg tlh terkontaminasi ke dlm larutan klorin 0,5% selama 10 mnt pastikan bhwa benda2 tsb tlh terendam seluruhnya dlm larutan klorin.
  • 20. 2. Pencucian & pembilasan Pencucian adl cara yg efektif utk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pd peralatan & instrumen yg sdh digunakan/ terkontaminasi Pembilasan : bila benda2 yg terkontaminasi tdk dpt dicuci segera stlh didekontaminasi, BILAS peralatan dgn air utk mencegah korosi lalu cuci dgn seksama secepat mungkin Peralatan utk mencuci : sarung tangan karet yg tebal, sikat halus, wadah plastik/ baja anti karat (stainless steel), air bersih, sabun & deterjen Tahap pencucian & pembilasan : a.Gunakan sarung tangan yg tebal pd kedua tangan b.Ambil peralatan bekas pakai yg sdh didekontaminasi (hati2 bila memegang peralatan yg tajam gunting, jarum jahit)
  • 21. c. Agar tdk merusak benda2 yg terbuat dari platik/ karet, jgn dicuci scr bersamaan dgn peralatan yg terbuat dari logam d. Cuci setiap benda tajam scr terpisah & hati2 : Gunakan sikat dgn air & sabun utk menghilangkan darah & kotoran Buka engsel gunting & klem Sikat dgn seksama terutama dibagian sambungan & pojok peralatan Pastikan tdk ada sisa darah & kotoran yg tertinggal di peralatan Cuci setiap benda sedikitnya 3 kali (lebih jk perlu) dgn air & sabun/ deterjen e. Bilas benda2 tsb dgn air bersih f. Ulangi prosedur tsb pd benda2 lain
  • 22. 3. DesinfeksiTingkatTinggi (DTT) dan Sterilisasi Sterilisasi : cara yg plg efektif utk membunuh mikroorganisme tdk selalu memungkinkan & tdk selalu praktis. DTT : alternatif utk situasi tsb bisa dlkn dgn cara merebus, mengukus.
  • 23. DTT DGN CARA MEREBUS Gunakan panci dgn penutup yg rapat Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan Rendam peralatan shg semuanya terendam air Mulai panaskan air Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih Jgn tambahkan benda apapun kedalam air mendidih stlh perhitungan waktu dimulai Rebus selama 20 menit Catat lama waktu perebusan peralatan di dlm buku catatan
  • 24. Biarkan peralatan kering dgn cara diangin- anginkan sblm digunakan/ disimpan Stlh peralatan kering, gunakan segera atau simpan dlm wadah DTT & berpenutup. Peralatan bisa disimpan sampai 1 minggu asalkan penutupnya tdk dibuka.
  • 25. DTT DGN UAP PANAS Setelah peralatan didekontaminasi & dicuci maka peralatan siap di DTT dgn uap. Gunakan panci perebus yg mpy 3 susunan nampan pengukus Letakkan peralatan pd baki/ nampan pengukus yang berlubang di bawahnya. Jgn menumpuk peralatan. Ulangi proses tsb hingga semua nampan pengukus terisi peralatan. Letakkan penutup diatas panci pengukus plg atas & panaskan air hingga mendidih
  • 26. Jika uap mulai keluar dari celah2 diantara panci pengukus, mulailah perhitungan waktu. Catat lamanya waktu pengukusan Kukus selama 20 menit Angkat nampan pengukus paling atas Letakkan nampan pengukus diatas panci perebus kosong Biarkan peralatan kering dgn diangin-anginkan sampai kering selama 4-6 jam. Letakkan peralatan tsb dlm wadah DTT lalu tutup rapat. bisa disimpan sampai 1 minggu.
  • 27. C. PENANGANAN SAMPAH 1. Tujuan : melindungi petugas, melindungi pencegahan infeksi, mencegah penularan infeksi pd masy sekitar, membuang bhn2 berbahaya dgn aman. 2. Cara pembuangan sampah terkontaminasi : Menuangkan cairan/ sampah basah ke sistem pembuangan kotoran tertutup Insinerasi/ pembakaran utk menghancurkan bahan2 sekaligus mikroorganisme Menguburkan sampah terkontaminasi utk ditangani lbh lanjut
  • 28. 3. PENANGANAN SAMPAH TERKONTAMINASIYGTEPAT Pakailah wadah plastik/ logam dgn tutup yg rapat Gunakan wadah tahan tembus utk pembuangan benda2 tajam Tempatkan wadah sampah dekat dgn lokasi terjadinya sampah & mudah dicapai oleh pemakai Peralatan yg dipakai utk mengumpulkan & mengangkut sampah tdk boleh dipakai utk keperluan lain (sebaiknya peralatan diberi tanda sampah terkontaminasi) Cuci semua wadah sampah dgn larutan dekontaminasi & bilas dgn air
  • 29. Gunakan wadah terpisah utk sampah yg akan dibakar dgn yg tdk akan dibakar sblm dibuang Gunakan perlengkapan perlindungan diri ketika menangani sampah Cuci tangan/ gunakan penggosok tangan antiseptik berbahan dasar alkohol tanpa air stlh melepaskan sarung tangan sehabis menangani sampah
  • 30. 4. MACAM2 SAMPAHTERKONTAMINASI & CARA PENANGANANNYA 1) Sampah Kering (sampah kering padat & sampah benda tajam) Macam : jarum, kapas, kassa, pembalut, vial, pisau, semprit. Penanganan : dibakar dlm insenerator, sisa pembakaran spt abu/ benda2 tajam yg tdk hangus dlm pembakaran ditanam dlm lubang tertutup. 2) Sampah basah (sampah cair & sampah padat) Macam : darah, cairan tubuh, jaringan plasenta, bagian janin, set transfusi dll Penanganannya : dibuang dlm lubang dalam & tertutup
  • 31. LANGKAH2 PEMBUANGAN SAMPAH BENDATAJAM Jangan menutup kembali penutup/ melepaskan jarum semprit Masukkan benda tajam ke dalam wadah yg tahan tusukan (safety box) Jika wadah sdh terisi 他 bag, pindahkan dari area tindakan utk dibuang Buang wadah benda tajam : pakailah sarung tgn rumah tangga yg tebal, kontainer yg tlh terisi 他 bag ditutup/ disumbat dgn plester dan rapat, pastikan tdk ada bag benda tajam yg menonjol ke luar wadah, buang wadah dgn cara dibakar/ dikubur, lepaskan sarung tgn & cuci, cuci tgn & keringkan dgn handuk bersih.
  • 32. LANGKAH2 MEMBUANG SAMPAH CAIR Pakai peralatan perlindungan diri (APD) Tuangkan sampah cair ke sistem pembuangan dgn hati2 & disiram dgn air Jika sistem pembuangan kotoran tdk tersedia, buang sampah cair dlm lubang tertutup Wadah bekas sampah cair didekontaminasi kmd dicuci Lepaskan sarung tgn dan APD Cuci tgn & keringkan dgn handuk bersih
  • 33. LANGKAH2 MEMBUANG SAMPAH PADAT Pakai sarung tgn rumah tangga Buang sampah padat dlm wadah logam atau plastik dgn penutup ketat Kumpulkan wadah sampah scr reguler & pindahkan yg bs dibakar ke dlm insinerator/ area pembakaran Lepaskan sarung tgn & cuci Cuci tangan & keringkan dgn handuk bersih