Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Ìý
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Dokumen tersebut membahas kewenangan Puskesmas dalam melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Pembinaan teknis adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada dengan metode atau sistem. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa. Sedangkan upaya kesehatan berbasis masy
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Dokumen tersebut berisi petunjuk teknis pelayanan kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah untuk tahun 2020. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, struktur organisasi, dan tugas masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
Ìý
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
Dokumen tersebut membahas rencana penyusunan program mutu dan keselamatan pasien di suatu puskesmas yang mencakup (1) latar belakang mengapa program tersebut diperlukan, (2) tujuan umum dan khusus program, (3) rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, dan (4) tahapan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
Ìý
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Dokumen tersebut berisi daftar kode ICD-10 untuk berbagai penyakit yang sering ditemukan di puskesmas. Terdapat penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, serta penyakit jiwa, mata, telinga, dan kardiovaskuler.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi (1) perencanaan program kesehatan jangka pendek dan panjang, (2) pelaksanaan program kesehatan secara terintegrasi dan berkelanjutan, (3) pengawasan dan evaluasi kinerja Puskesmas secara berkala.
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfMokhamadSuyonoYahya1
Ìý
Buku saku ini memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di Puskesmas dan jejaringnya hingga tingkat desa/dusun. Terdapat 4 klaster pelayanan yaitu manajemen Puskesmas, ibu hamil dan anak, usia produktif dan lansia, serta penanggulangan penyakit. Pada klaster ibu hamil dan anak, buku ini menjelaskan alur pelayanan antenatal, neonatal, balita termasuk imunisasi dan pemantauan tumbuh kemb
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
Ìý
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang berisi 9 bab dan 54 standar akreditasi yang meliputi (1) penyelenggaraan pelayanan puskesmas, (2) kepemimpinan dan manajemen puskesmas, (3) peningkatan mutu puskesmas, (4) upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran, (5) kepemimpinan dan manajemen upaya kesehatan masyarakat, (6) sasaran kinerja dan MDG's, (
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan salah satu pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia. Integrasi pelayanan dilaksanakan melalui empat klaster yaitu klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan usia produktif dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, serta klaster manajemen puskesmas. Pelayanan kesehatan primer akan diselenggarakan secara terintegrasi di ting
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Laporan ini merangkum kinerja Ni Nyoman Purwandani sebagai tenaga kesehatan teladan di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun 2019. Laporan ini mencakup profil, tugas, dan kinerja Ni Nyoman dalam kegiatan kesehatan lingkungan seperti inspeksi air minum, sanitasi tempat umum, dan penyehatan lingkungan pemukiman. Laporan ini juga menguraikan program inovasi 'Gelora Si Cetar' untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ketepatan identifikasi pasien di fasilitas kesehatan
2. Komunikasi serah terima antar petugas kesehatan menggunakan metode SBAR
3. Upaya meningkatkan keamanan obat-obatan injeksi dan mencegah infeksi nosokomial"
Laporan ini memberikan ringkasan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program UKM di Puskesmas Suela periode Januari-Maret 2017. Secara umum pelaksanaan program sudah sesuai prosedur kecuali beberapa kekurangan seperti keterlambatan pelaksanaan pemantauan garam, ketidakhadiran register pasien lansia, dan ketidaklengkapan alat pemeriksaan. Rencana tindak lanjut mencakup perbaikan data pasien, perekrutan tenaga kesehatan
Algoritma Pandu PTM digunakan untuk menilai risiko pasien terhadap penyakit tidak menular melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, dan faktor risiko lainnya. Pasien kemudian dirujuk untuk konseling atau tes lebih lanjut jika diperlukan, atau diberi edukasi kesehatan. Algoritma ini memandu proses skrining dan tindak lanjut yang tepat untuk pencegahan dan pengendalian
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
Ìý
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Dokumen tersebut berisi daftar kode ICD-10 untuk berbagai penyakit yang sering ditemukan di puskesmas. Terdapat penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, serta penyakit jiwa, mata, telinga, dan kardiovaskuler.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi (1) perencanaan program kesehatan jangka pendek dan panjang, (2) pelaksanaan program kesehatan secara terintegrasi dan berkelanjutan, (3) pengawasan dan evaluasi kinerja Puskesmas secara berkala.
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfMokhamadSuyonoYahya1
Ìý
Buku saku ini memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di Puskesmas dan jejaringnya hingga tingkat desa/dusun. Terdapat 4 klaster pelayanan yaitu manajemen Puskesmas, ibu hamil dan anak, usia produktif dan lansia, serta penanggulangan penyakit. Pada klaster ibu hamil dan anak, buku ini menjelaskan alur pelayanan antenatal, neonatal, balita termasuk imunisasi dan pemantauan tumbuh kemb
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
Ìý
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang berisi 9 bab dan 54 standar akreditasi yang meliputi (1) penyelenggaraan pelayanan puskesmas, (2) kepemimpinan dan manajemen puskesmas, (3) peningkatan mutu puskesmas, (4) upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran, (5) kepemimpinan dan manajemen upaya kesehatan masyarakat, (6) sasaran kinerja dan MDG's, (
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan salah satu pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia. Integrasi pelayanan dilaksanakan melalui empat klaster yaitu klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan usia produktif dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, serta klaster manajemen puskesmas. Pelayanan kesehatan primer akan diselenggarakan secara terintegrasi di ting
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Laporan ini merangkum kinerja Ni Nyoman Purwandani sebagai tenaga kesehatan teladan di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun 2019. Laporan ini mencakup profil, tugas, dan kinerja Ni Nyoman dalam kegiatan kesehatan lingkungan seperti inspeksi air minum, sanitasi tempat umum, dan penyehatan lingkungan pemukiman. Laporan ini juga menguraikan program inovasi 'Gelora Si Cetar' untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ketepatan identifikasi pasien di fasilitas kesehatan
2. Komunikasi serah terima antar petugas kesehatan menggunakan metode SBAR
3. Upaya meningkatkan keamanan obat-obatan injeksi dan mencegah infeksi nosokomial"
Laporan ini memberikan ringkasan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program UKM di Puskesmas Suela periode Januari-Maret 2017. Secara umum pelaksanaan program sudah sesuai prosedur kecuali beberapa kekurangan seperti keterlambatan pelaksanaan pemantauan garam, ketidakhadiran register pasien lansia, dan ketidaklengkapan alat pemeriksaan. Rencana tindak lanjut mencakup perbaikan data pasien, perekrutan tenaga kesehatan
Algoritma Pandu PTM digunakan untuk menilai risiko pasien terhadap penyakit tidak menular melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, dan faktor risiko lainnya. Pasien kemudian dirujuk untuk konseling atau tes lebih lanjut jika diperlukan, atau diberi edukasi kesehatan. Algoritma ini memandu proses skrining dan tindak lanjut yang tepat untuk pencegahan dan pengendalian
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Pasir Panjang di Kota Lama, termasuk jumlah penduduk, penyebaran penduduk per kelurahan, tenaga kesehatan, sarana kesehatan, konsep reformasi, hasil-hasil reformasi seperti visi, motto, nilai-nilai, dan peningkatan citra positif Puskesmas Pasir Panjang.
Profil Puskesmas Perawatan Natam memberikan gambaran umum tentang puskesmas tersebut, meliputi lokasi, luas wilayah, jumlah penduduk yang dilayani, sarana prasarana, tenaga kesehatan, program kesehatan ibu dan anak, serta target capaian kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut berisi tentang struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat penjelasan tentang jabatan-jabatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat seperti Direktur, Kepala Instalasi, Dokter Jaga, Perawat, dan juga uraian tugas dari masing-masing jabatan.
Profil Kesehatan Lingkungan, Permukiman dan Perilaku - Riskesdas 2013Joy Irman
Ìý
Profil Kesehatan Lingkungan, Permukiman dan Perilaku (Air Minum, Sanitasi, Persampahan, CTPS dan PHBS) berdasarkan hasil Survei Riskesdas 2013, Balitbang Kesehatan.
Dokumen tersebut merangkum tugas dan tanggung jawab berbagai subbagian dan unit di Puskesmas Muara Ancalong, termasuk subbagian tata usaha, unit keuangan, unit umum dan kepegawaian, serta unit-unit program kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya kesehatan dan puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer. Dibahas pula profil, visi misi, wilayah kerja, struktur organisasi, sumber daya, dan analisis sistem puskesmas Buniwangi."
Keluarga Ny. S menerima penyuluhan tentang perawatan pasien gangguan jiwa di rumah agar dapat
meningkatkan manajemen kesehatan pasien secara mandiri. Penyuluhan memberikan informasi tentang
gejala halusinasi, obat rutin, cara perawatan di rumah, lingkungan yang mendukung, dan dukungan
keluarga.
Kabupaten Mamasa merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat yang secara administrasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.11 tahun 2002 dan terbagi atas 15 kecamatan dengan 167 desa, dan 11 kelurahan. Pada Tahun 2013 terdapat 17 kecamatan dimana kecamatan Mambi dan Aralle yang memiliki desa dan kelurahan terbanyak yaitu 22 desa/kelurahan. Kabupaten Mamasa termasuk daerah dengan curah hujan dan kelembaban yang tinggi dan beriklim dingin, yang secara topografi merupakan daerah pegunungan
Pedoman ini menjelaskan cara penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menguraikan jenis data yang dibutuhkan, sumber data, mekanisme pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data secara sistematis beserta contoh-contohnya dalam rangka memantau capaian program kesehatan dan pencapaian Kabupaten/Kota Sehat.
Profil Kesehatan Kabupaten Mamasa Tahun 2015Muh Saleh
Ìý
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari bidang pembangunan lainnya, misalnya pembangunan ekonomi, budaya dan infrastruktur, tujuannya adalah peningkatkan kesejahtaraan masyarakat, dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yaitu keadaan sehat, fisik-jasmani, mental, dan rohani-spiritual serta social bagi setiap orang agar dapat hidup produktif secara social dan ekonomi.
Salah satu sarana yang dapat dipergunakan untuk melihat derajat kesehatan dari hasil-hasil pembangunan kesehatan adalah adanya profil kesehatan yang berisi berbagai data atau informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat, sekaligus juga sebagai laporan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal dibidang kesehatan di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Permenkes 14 2015 standar kompetensi manajerial jabatan fungsional apotekerUlfah Hanum
Ìý
Peraturan ini menetapkan standar kompetensi manajerial untuk jabatan fungsional apoteker di Kementerian Kesehatan. Standar kompetensi tersebut mencakup 5 kelompok kompetensi yaitu kemampuan berpikir, mengelola diri, mengelola orang lain, mengelola tugas, dan mengelola sosial budaya. Standar kompetensi ini digunakan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan fungsional apoteker.
Juknis Profil kesehatan Tahun 2013_TerbaruMuh Saleh
Ìý
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan lengkap tentang penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota mulai dari tujuan, ruang lingkup, mekanisme pengelolaan data, sistematika penyajian, indikator kesehatan yang digunakan, hingga distribusi hasil profil kesehatan."
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)FebiFrastikaYuniar
Ìý
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sejarah berdirinya puskesmas di Indonesia dan peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Definisi puskesmas, visi misi, wilayah kerja, tugas dan fungsi puskesmas serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanannya.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan pelaksanaan praktek lapangan pendampingan akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Dokumen ini juga menjelaskan gambaran umum kondisi geografis, demografi, sarana prasarana, dan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Kel 2 makalah puskesmas lembursitu ( 2 b d3 kep )..DiniSafitri99
Ìý
Makalah ini membahas tentang analisis data pasien di Puskesmas Lembur Situ selama 5 hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita masyarakat adalah infeksi saluran pernafasan dengan 91 kasus, diikuti gangguan jaringan lunak dan gangguan fungsi lambung.
1. PENDAHULUAN
I. RUANG LINGKUP
I.1 Fungsi Puskesmas
Sesuai dengan fungsi pokok puskesmas, Puskesmas Pattallassang
melakukan 3 fungsi pokok pelayanan yaitu :
1. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Mengurangi penderita sakit.
3. Membina masyarakat di wilayah kerja untuk berperan serta aktif dan
diharapkan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan.
I..2 Program Puskesmas
Puskesmas Pattallassang melakukan upaya kesehatan yang bersifat
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif dalam mewujudkan ketiga fungsi
pokok pelayanan. Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka
usaha pokok Puskesmas Pattallassang bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, jika ditinjau
dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
1. Upaya Kesehatan Wajib meliputi:
- Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
- Perbaikan Gizi.
- Kesehatan Lingkungan.
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Promosi Kesehatan
- Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi:
- Upaya Kesehatan Sekolah
- Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
2. Upaya pelayanan penunjang dari kedua pelayanan tersebut antara lain
upaya laboratoriummedis dan laboratoriumkesehatan masyarakat serta upaya
pencatatan pelaporan.
2 . VISI, MISI dan STRATEGI PUSKESMAS PATTALLASSANG
1. Visi
Meningkatkan Mutu Pelayanan Menuju Indonesia Sehat tahun 2015
2. Misi
a. Perubahan perilaku petugas, disiplin kerja dan peningkatan SDM.
b. Berupaya setiap saat memberikan pelayanan prima sesuai dengan
perkembangan dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
c. Berupaya menanamkan pengalaman perilaku hidup sehat yang mandiri
melalui promosi kesehatan
3. Strategi
a. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang terkait.
b. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat
melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharan kesehatan masyarakat
meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga termasuk KB dan
pengobatan dasar serta upaya kesehatan masyarakat lainnya sesuai
kebutuhan.
c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
d. Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu, merata
dan terjangkau melalui pelayanan rawat jalan di Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling di Wilayah Kerja Puskesmas.
ANALISISSITUASI
Analisis situasi bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang
keadaan dan masalah operasional puskesmas yang perlu ditangani.
II.1 Situasi Umum
II.1.1 Geografis
3. Puskesmas Pattallassang merupakan salah satu puskesmas yang terletak di
Kecamatan Pattallassang Kab. Gowa, dengan jarak tempuh 13 km dari
ibukota kabupaten dengan batas-batas sebagai berikut:
SebelahUtara : berbatasandenganKotamadyaMakassardanKabupatenMaros
SebelahTimur : berbatasandenganKecamatanParangloe KabupatenGowa
SebelahSelatan : berbatasandenganKelurahanBalang-balangKecamatanBontomarannuKabupaten
Gowa
SebelahBarat : berbatasandenganKecamatanSombaOpuKabupatenGowa
Puskesmas Pattallassang didirikan pada tahun 1992 dan diresmikan pada
tanggal 27 September 1993 oleh Rotary Club Leiden Netherland, dengan luas
wilayah 5.880,03 km2, yang terdiri dari 5 (lima) wilayah kerja, yaitu: Desa
Pattallassang (6 dusun), Desa Pallantikang (5 dusun), Desa Sunggumanai (3
dusun), Desa Borong Pa’la’la (3 dusun) dan Desa Timbuseng (6 dusun), dengan
jarak tempuh terjauh dari desa ke puskesmas sejauh 1,5 km (lihat tabel 14).
II.1.1 Demografis
Perkembangan penduduk di wilayah Puskesmas Pattallassang sangat
pesat dan sangat heterogen, bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan
penduduk pada daerah-daerah pedesaan yang umumnya merupakan suku
Makassar. Secara demografis wilayah kerja Puskesmas Pattallassang tahun
2014 sebanyak 16.805 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 8.028 jiwa dan
perempuan sebanyak 8.777 jiwa, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1
Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Pattallassang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Tahun 2014
Sumber: Puskesmas Pattallassang, 2014
Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
JumlahLaki-laki
(Jiwa)
Perempuan
(Jiwa)
Pattallassang 1812 2043 3855
Pallantikang 1828 1981 3809
Timbuseng 2198 2463 4661
Sunggumanai 1257 1237 2494
Borong Pa’lal’la 933 1053 1986
Jumlah 8.028 8.777 16.805
4. II.2. Organisasi
II.2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Pattallassang dapat dilihat pada gambar
berikut:
STRUKTUR ORGANI SASI PUSKESMAS PATTALLASSANG
KEC. PATTALLASSANG KAB. GOWA TAHUN 2015
KEPALA PUSKESMAS
H.BADOLLAHI, S.KM,M.KES
TATA USAHA
SUBAIR SUAIB, S.KM
DOKTER UMUM PEMERIKSA
dr. Ariyanti, YH
ADM. UMUM & KEPEGAWAIAN
MUH. ZAKIR
BENDAHARA
BOK ZURAIDAH MAS’UD,S.KM,M.KES
JAMKESMAS ASNIAH, S.Farm
YANKESTIS NURLAILATUL QADRI, S.KM
PROGRAM KESEHATAN DASAR PROGRAM KESEHATAN
PENGEMBANGAN
RAWAT INAP/UGD
H. MUH, RUSLI HUSAIN, S.KM
KIA
ST. SYAMSIAH, S.ST
PERSALINAN
RIATI, S.ST,M.Kes
GIZI
MUNIRAH,BACHTIAR, S.KM
UKS/UKGS
drg. HELVINEA. RUMEEN
PROMKES
ARNIATY NAING, S.ST
LABORATORIUM
HJ. NURLIAH
P2P
MU’TASIM, S.Kep,Ns
PERKESMAS & USILA
SERLINA ARIYANTI, S.Kep.Ns
SURVEILANS
ZURAIDAH MAS’UD,S.KM,M.KES
KESEHATAN LINGKUNGAN
NURLAILATUL QADRI, S.KM
PUSTU/POSKESDES
PUSTU TIMBUSENG H. TAJUDDIN, AMK
PUSTU BORONG PA’LA’LA HERNITABERLIANA, A.Md.Keb
POSKESDES BORONG PA’LA’LA HERNITA BERLIANA, A.Md.Keb
POSKESDES SUNGGUMANAI YOSFINATETTY, A.Md,Keb
Gambar1.Struktur OrganisasiPuskesmasPattallassang
5. II.2.2 Jenis dan Jumlah Pegawai
Jenis pegawai di Puskesmas Pattallassang terdiri dari PNS, PTT, dan tenaga
honorer/sukarela, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 99 orang. Berikut ini
jumlah dan jenis ketenagaan serta status kepegawaian di Puskesmas
Pattallassang.
Tabel 2
Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Ketenagaan dan Status
Kepegawaian Puskesmas Pattallassang Kecamatan Pattallassang Kabupaten
Gowa Tahun 2014
Jenis Ketenagaan
Status Kepegawaian
JumlahPNS PTT Honorer/
Sukarela
Dokter
- Dokter Umum
- Dokter Gigi
-
1
1
-
-
-
1
1
Perawat
- S1/Ners
- D3
- SPK/SMK
- D3 Gigi
- D4 Gigi
3
2
-
1
1
-
-
-
-
-
7
20
5
1
-
10
22
5
2
1
Bidan
- D3
- D4 Pendidik
2
2
2
-
23
2
27
4
Kesehatan Masyarakat
- Epidemiologi (S2)
- Epidemiologi (S1)
- Administrasi Kesehatan (S1)
- Promosi Kesehatan (S1)
- Promosi Kesehatan (D4)
- Kesling/Sanitarian (S1)
- Kesling/Sanitarian (D3)
- Nutrisionist (S1)
- Nutrisionist (D3)
2
1
1
1
1
1
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
3
2
-
2
1
2
1
1
1
3
3
1
Analisis Kesehatan
- Laboratorium 1 - 2 3
Apoteker
- S1 Farmasi 2 - 2 4
Administrasi 2 - 2 4
Jumlah 26 3 70 99
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Pattallassang, 2014
II.2.3 Data Ketenagaan Kader Kesehatan
Data ketenagaan kader kesehatan yang ada di Puskesmas Pattallassang
pada tahun 2014 sebanyak 94 orang, dengan rincian sebagai berikut:
6. Tabel 3
Data Ketenagaan Kader Kesehatan di Wilayah Puskesmas Pattallassang Kec.
Pattallassang Kab. Gowa Tahun 2014
Desa
Jumlah Kader Kesehatan
JumlahKader
Posyandu
Bayi/Balita
Kader
Posyandu
Lansia
Dukun
Pattallassang
Pallantikang
Timbuseng
Sunggumanai
Borong Pa’la’la
18
10
12
9
9
6
6
6
3
3
1
3
2
3
3
25
19
20
15
15
Jumlah 58 24 12 94
Sumber : Puskesmas Pattallassang, 2014
II.2.4 Sarana Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan diperlukan untuk
mengoptimalkan berbagai upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam pembangunan
kesehatan agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara adil dan
merata. Sarana dan prasarana kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Sarana dan Prasarana Puskesmas Pattallassang Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa Tahun 2014
Jenis Sarana Jumlah Keterangan
Puskesmas
Rumah Dinas
Pustu
Poskesdes
Posyandu
Mobil Puskel
Motor Operasional
Komputer
1 buah
5 buah
2 buah
2 buah
24 buah
1 buah
6 buah
1 unit
Permanen
Permanen
Pustu Timbuseng
Pustu Borong Pa’la’la
Permanen
Semi Permanen
Rusak
Sumber: Puskesmas Pattallassang, 2014
7. Tabel 5
Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Pattallassang Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa Tahun 2014
Sarana Pendidikan Jumlah Persentase (%)
TK
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Pondok Pesantren
Perguruan Tinggi Swasta
13
12
1
1
1
1
44,83
41,37
3,45
3,45
3,45
3,45
Jumlah 29 100,0
Sumber: Puskesmas Pattallassang, 2014
II.2.5 Peran Serta Masyarakat
Seluruh desa sudah memiliki Upaya kesehatan berbasis Masyarakat
(UKBM) yaitu salah satu bentuknya adalah Posyandu. Posyandu adalah salah
satu bentuk peran serta masyarakat dari 24 Posyandu yang ada, 10 posyandu
masih tergolong kategori pratama, 7 Posyandu kategori Madya dan 5
Posyandu kategori Purnama, sedangkan Posyandu Kategori Mandiri belum
ada. Perlu adanya peningkatan pembinaan dari tenaga kesehatan
Puskesmas dan instansi terkait dalam mewujudkan peran aktif kader dalam
memotivasi masyarakat dan memaksimalkan kegiatan posyandu, sehingga
Kategori Posyandu Purnama dan Mandiri Purnama dapat tercapai.
Tabel 6 Distribusi Upaya Kerja Berbasis Masyarakat (UKBM) Puskesmas
Pattallassang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Tahun 2014
Desa
Posyandu Kader Posyandu
LansiaPratama Madya Purnama Mandiri Dilatih
Pattallassang
Pallantikang
Timbuseng
Sunggumanai
Borong Pa’la’la
2
3
2
1
2
3
1
2
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
12
20
20
6
6
3
1
1
3
3
Jumlah 10 7 5 0 64 11
Sumber: Puskesmas Pattallassang, 2014