Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
0 likes329 views
Dokumen ini membahas tentang pemanenan air hujan (rain water harvesting) sebagai metode yang efektif untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan manusia. Terdapat berbagai sistem dan teknologi yang dapat digunakan untuk menangkap air hujan dari berbagai sumber, dengan tujuan meningkatkan ketersediaan air bersih dan mengurangi dampak pencemaran. Selain itu, dokumen juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dan penelitian untuk mendukung pengelolaan air hujan yang berkelanjutan.
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
- 1. Prodi TeknikLingkungan Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Pertemuan Ketiga
- 2. RAIN WATER HARVESTING? Kegiatan menampung air hujan secara lokal dan menyimpannya melalui berbagai teknologi, untuk penggunaan masa depan untuk memenuhi tuntutan konsumsi manusia atau kegiatan manusia BPPT Pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian air hujan dari atap, untuk penggunaan di dalam dan di luar rumah maupun bisnis (www.rainharvesting. com.au)
- 3. RAIN WATER HARVESTING? Pemanfaatan air hujan adalah serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan, dan/atau meresapkan air hujan ke dalam tanah. Permen LH No. 12 tahun 2009, pasal 1 ayat 1 Kolam pengumpul air hujan adalah kolam atau wadah yang dipergunakan untuk menampung air hujan yang jatuh di atap bangunan (rumah, gedung perkantoran atau industri) yang disalurkan melalui talang. Permen LH No. 12 tahun 2009, pasal 3
- 4. RAIN WATER HARVESTING? Penyelenggaraan Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya; penetapan Status Wajib Kelola Air Hujan pada Bangunan Gedung dan persilnya; penyelenggaraan sarana dan prasarana Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya; pembinaan; dan peran masyarakat. Permen PU No. 11/PRT/M/2 014, pasal 3
- 5. RAIN WATER HARVESTING WHY? Cukup tingginya curah hujan Di daerah tertentu hujan menjadi air limpasan yang cukup besar karena kondisi tanah yang ada tidak dapat menyerap semua air hujan yang volumenya besar dalam waktu singkat Curah hujan
- 6. Prinsip Rain Water Harvesting (RWH) Menangkap dan mengumpulkan air hujan dari atap bangunan, permukaan lahan, atau dari sungai musiman. Sistem RWH dengan mengumpulkan air hujan dari atap bangunan atau dari permukaan lahan pemanen air hujan Sistem RWH dengan mengumpulkan air hujan dari sungai-sungai musiman Pemanen air banjir
- 7. Prinsip Rain Water Harvesting (RWH) Sebagian daerah tangkapan air hujan yang berupa lahan, dialirkan ke lahan-lahan yang produktif. Limpasan air permukaan (runoff) dikumpulkan ke area budidaya dengan menggunakan metode konservasi lengas tanah (bangunan yang terbuat dari tanah atau batu) air hujan ber-infiltrasi ke dalam tanah untuk dimanfaatkan tanaman
- 8. Pengumpulan 転 Ground water catchment system: Cocok untuk sistem komunal Areanya memiliki curah hujan kecil
- 9. Pengumpulan (界看稼t) 転 Roof catchment system: Efektif untuk daerah dengan curah hujan >200 mm/tahun
- 10. Pengumpulan (界看稼t) 転 Infiltrasi akuifer Dibangun pada akuifer untuk meningkatkan level muka air tanah 転 Ground water recharge Air yang terkumpul disimpan dalam bak resapan
- 11. Kualitas air hujan? How could? Kotoran burung CO2 NOx Sox Pencemaran udara Ca, Mg, Na, K, Cl, SO4 Ion organik dari laut How? Parameter biologi
- 12. Kualitas air hujan di Kota Semarang 転 Sebanyak 69% dari sampel menunjukkan residu terlarut pada air hujan lebih bagus dari air baku. 転 Sebanyak 92% sampel air hujan menunjukkan jumlah colliform melebihi baku mutu.
- 13. RWH melalui atap Terdiri dari 3 elemen dasar Pengumpulan Sistem alat distribusi Fasilitas penyimpanan Tempat penampungan berupa atap rumah atau bangunan Luas efektif atap mempengaruhi efisiensi pengumpulan dan kualitas air.
- 14. RWH melalui atap (界看稼t)
- 15. RWH melalui atap (界看稼t)
- 16. Penampung air hujan (PAH) Jenis PAH Di atas permukaan tanah Di bawah permukaan tanah
- 17. Penampung air hujan (PAH): di atas permukaan tanah Di atas permukaan tanah Mudah dalam mengambil/ memanfaatkan airnya (pengalirannya dapat dengan metode gravitasi) Mudah perawatannya
- 18. Sarana dan Prasarana Penampungan Air Hujan Sarana Retensi Sumur resapan Kolam retensi Biopori Sumur Resapan Dalam Sarana Detensi Bak/tandon/ kolam detensi Taman vertikal Taman atap
- 19. Penampung air hujan (PAH): di atas permukaan tanah
- 20. Penampung air hujan (PAH): di bawah permukaan tanah
- 21. Study case
- 27. Aplikasi penampung and dan pengolahan unit RWH
- 28. Sistem penampungan air hujan dan sumur resapan 転 Untuk menangkap air hujan yang jatuh pada atap bangunan tidak menjadi aliran permukaan (run off) pada saat hujan. 転 Dapat dimanfaatkan untuk kepentingan MCK. 転 Jika hujan berlebih air dari kolam pemanenan akan mengalir ke sumur resapan dan meresap kedalam tanah.
- 29. Sistem penampungan air hujan dan sumur resapan (界看稼t) Air hujan ditampung dalam bak PAH Bak pengolahan (media pasir dan kerikil) Sumur resapan
- 30. Desain PAH Terbuat dari beton p= 5m, h= 2,35m, l= 1,1m Dilengkapi dengan pompa dan filter
- 31. Perhitungan jumlah air yang dapat dipanen 転 Suatu areal tangkapan hujan dengan luas 200 m2, curah hujan tahunan 500 mm, maka jumlah air yang dapat dipanen ditetapkan sebagai berikut: Dengan luas area = 200 m2 dan jumlah curah hujan tahunan = 500 mm, maka volume air hujan yang jatuh di area tersebut: 20.000 dm2 x 5 dm = 100.000 liter
- 32. Perhitungan jumlah air yang dapat dipanen (界看稼t) Dengan asumsi hanya 80% dari total hujan yang dapat dipanen (20% hilang karena evaporasi atau kebocoran), maka volume yang dapat dipanen : = 100.000 x 0.8 = 80.000 liter/tahun.
- 33. Sistem penampungan air hujan dan sumur resapan (界看稼t)
- 34. Sistem penampungan air hujan dan sumur resapan (界看稼t)
- 35. Sistem penampungan air hujan dan sumur resapan (界看稼t)
- 36. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT) Fungsi: 1. Menghemat pengunaan air tanah, 2. Menampung 10 meter kubik air pada saat hujan, 3. Mengurangi run off & beban sungai saat hujan lebat, 4. Menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah, 5. Mempertahankan tinggi muka air tanah, 6. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah, 7. Memperbaiki kualitas air tanah dangkal, 8. Mengurangi laju erosi dan sedimentasi, 9. Mereduksi dimensi jaringan drainase, 10. Menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut, 11. Mencegah terjadinya penurunan tanah, 12. Stok air pada musim kemarau (plus rain harvesting).
- 37. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT)
- 38. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT)
- 39. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT) 転 Desain bak tampungan air hujan dengan volume 10 ~ 12 m3. 転 Air hujan yang jatuh di atap rumah kemudian dengan menggunakan saluran pipa dari atap dialirkan ke dalam bak penampung awal yang berisi saringan pasir-kerikil. 転 Dari bak penampung ini, air dialirkan ke bak tampungan, dan kelebihannya akan diresapkan ke dalam tanah.
- 40. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT)
- 41. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT)
- 42. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT)
- 43. Sistem Pemanfaatan Air Hujan dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM) (BPPT)
- 44. Pemanenan air hujan dengan embung 転 Air yang tertampung di dalam embung digunakan sebagai air baku air minum ataupun untuk keperluan pertanian di musim kemarau. 転 Cocok bagi ekosistem tadah hujan dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak pasti. 転 Embung juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan untuk usaha sampingan sebelum air itu digunakan sebagai pengairan.
- 45. Pemanenan air hujan dengan embung (界看稼t) 転 Embung yang alami memenuhi kondisi ekologi-hidrolik dan dilingkari oleh pohon dan vegetasi yang secara umum dibedakan menjadi tiga ring. 転 Untuk dapat mengkondisikan menjadi embung alami penggalakan penghijauan daerah disekitar embung tercipta daerah tangkapan hujan yang makin luas dan akan mengakibatkan terjaminnya ketersediaan air pada embung tersebut.
- 46. Pemanenan air hujan dengan embung (界看稼t) Umumnya ditumbuhi pohon- pohon besar Ring 1 Dipenuhi dengan pepohonan yang lebih kecil yang relatif kurang rapat dibanding ring pertama Ring 2
- 47. Pemanenan air hujan dengan embung (界看稼t) Berbatasan dengan daerah luar embung Tingkat kerapatan tanaman yang lebih jarang Ring 3 (ring luar )
- 48. Pemanenan air hujan dengan embung (界看稼t)
- 49. Pemanenan air hujan dalam tanah
- 50. Paradigma baru pengelolaan air hujan: study case di Korea Selatan 転 Air hujan adalah sumber dari semua air Pengumpulan langsung dan penggunaan air hujan tidak hanya menghemat energi yang dibutuhkan untuk pengolakan dan perpindahan air. meningkatkan faktor keamanan terhadap kerusakan oleh banjir, kekurangan air, polusi, atau kebakaran. Pemanenan air hujan harus dipertimbangkan sebagai pilihan pertama untuk suplai air untuk sistem pemasok air yang baru maupun yang telah ada sebelumnya.
- 51. Paradigma baru pengelolaan air hujan: study case di Korea Selatan 転 Pengelolaan dengan menahan laju air hujan yang jatuh ke tanah Perubahan permeabilitas permukaan tanah yang disebabkan oleh pembangunan atau curah hujan yang besar perubahan iklim dapat meningkatkan jumlah limpasan mengalirkan ke sungai terdekat, termasuk menggunakan stasiun pompa air hujan, bendungan, dan meninggikan tanggul.
- 52. What should we do next...? 1. Penelitian dan pengembangan teknologi Kuantitas air Kualitas air Pemodelan sistem saluran pembuangan Latar belakang logika bagi para pengambil keputusan
- 53. What should we do next...? 2. Pertukaran informasi Teknologi informasi yang tersedia saat ini berbagi kebijaksanaan, pengetahuan, dan pengalaman dari studi kasus dengan cara yang relatif mudah 3. Pendidikan dan kesadaran masyarakat Memicu masyarakat untuk memahami bahwa kebutuhan air bersih sangat penting
- 54. TERIMA KASIH