ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah
Kesulitan Air dan Bentuk Net Zero Water Building
Mata Kuliah Utilitas Bangunan
Fajar Rian Wulandari, 1706973464
Arsitektur, Universitas Indonesia
Jakarta, 5 November 2020
Net Zero Water Building pada dasarnya merupakan bentuk upaya untuk meminimalkan
penggunaan air hingga mencapai nol. Hal tersebut dapat dicapai dengan 2 cara, pasif dan aktif.
Untuk strategi pasif dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan air yang tidak perlu dan
menerapkan teknologi inovatif yang mengonsumsi lebih sedikit air. Sedangkan untuk strategi
aktifnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan air dari sumber alternatif seperti air
hujan, laut, sungai, dll. Selain itu juga dengan menggunakan kembali air bekas yang sudah
melalui proses treatment.
Salah satu sumber air alternatif adalah berasal dari hujan, atau yang dikenal dengan sistem
Rainwater Harvesting, yaitu kegiatan mengumpulkan dan menampung air hujan dengan
menggunakan sistem tertentu untuk digunakan di kemudian hari. Atau menurut Peraturan Mentri
Negara Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1, Pemanfaatan air hujan adalah
serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan, dan/atau meresapkan air hujan ke dalam
tanah.
Implementasi
Rainwater Harvesting ini pada umumnya digunakan pada bangunan bertingkat di perkotaaan.
Selain karena air tanah sudah yang semakin menipis karena terdapat eksploitasi air besar-
besaran, tapi juga tidak diikuti dengan peresapan air hujan ke dalam tanah karena sebagian besar
permukaan tanah di perkotaan sudah tertutup aspal. Yang mana hal tersebut dapat menyebabkan
terjadi penurunan permukaan tanah. Oleh karena itu, dengan menerapkan sistem ini dapat
mengurangi penggunaan air tanah dengan beralih menggunakan air hujan.
Gambar 1. Skema penggunaan air tanah.
Gambar 2. Skema penggunaan sistemRainwater Harvesting.
Selain di perkotaan, sistem ini juga dapat menyelesaikan masalah permukiman di daerah karst
yang notabenenya sulit air. Di beberapa daerah, air bahkan diperjualbelikan sebagai sektor
ekonomi.
Gambar 3. Skema air di daerah karst.
Daerah karst merupakan daerah yang terdiri atas batuan kapur atau gamping. Batuan tersebut
merupakan lapisan yang kedap air (impermeable). Akan tetapi, karena bergesekan dengan air
terus-menerus, maka akan membuka celah-celah kecil bahkan dalam waktu lama dapat
membentuk sebuah goa. Oleh karena itu, pada dasarnya daerah karst memiliki banyak air, tapi
letaknya jauh dari permukaan tanah. Jadi setiap kali hujan turun, air akan langsung turun ke
bagian dasar melalui celah-celah tersebut. Selain itu juga terdapat sumber air (sungai) yang
menghilang tiba-tiba pada daerah karst. Hal tersebut terjadi karena munculnya lubang di
permukaan batu gamping atau terjadi amblesan tanah (sink hole). Akan tetapi, bersamaan hal
tersebut akan muncul mata air di suatu tempat.
Sistem
ï‚· Utama
Dengan sistem Rainwater Harvesting, air dapat disimpan dan digunakan tanpa harus
mengambil kembali dari tanah. Karena pada daerah karst, sulit untuk menjangkau air
tanah, terutama saat musim kemarau.
Gambar 4. Air tertampung dalam tangki.
Dalam pengaplikasian sistem ini yang perlu dilakukan adalah memasang perangkat
seperti talang air pada atap atap miring atau membuat floordrain pada atap datar,
memasang pipa-pipa yang menuju tangki penampungan dan menyediakan tangki dengan
volume yang diperlukan. Jika pada daerah karst yang sulit air maka menggunakan tangki
yang besar sehingga dapat menampung lebih banyak air untuk persediaan bulan kemarau,
jadi tidak perlu lagi membeli air. Lalu selanjutnya adalah memasang filter sebelum
akhirnya disambungkan dengan pompa dorong untuk disalurkan ke tangki air yang
berada di atap. Dari atap, air hujan yang sudah difilter dapat disalurkan ke seluruh
perangkat seperti keran yang terdapat di kamar mandi, wastafel, outdoor, dll.
Kekurangan dari sistem ini adalah dibutuhkan lahan yang cukup besar untuk meletakkan
tangki penampungannya. Karena semakin besar kebutuhan air, semakin banyak volme air
yang ditampung, semakin besar ukuran tangkinya. Selain itu untuk sistem filtrasinya
cukup rumit, karena membutuhkan lebih dari satu jenis filter seperti ijuk, pasir, kerikil,
dll. Di samping itu, juga perlu diperhatikan perhitungan mengenai bulan basah atau hari
hujannya karena tidak menentu. Sehingga pada saat kemarau, persediaan air masih tetap
ada. Sedangkan untuk kelebihannya adalah selain tidak perlu memerlukan biaya alias
gratis, sistem ini mempermudah orang-orang yang tinggal di daerah karst untuk
mendapatkan air. Terlebih dengan menggunakan sistem ini akan menghindari kerusakan
alam.
Mungkin memang belum banyak yang menggunakannya untuk skala kecil seperti pada
rumah keluarga tunggal, akan tetapi prinsip ini mungkin untuk diaplikasikan. Hanya saja
penggunaan airnya sedikit terbatas, berbeda dengan air tanah. Bisa digunakan untuk apa
saja kecuali untuk minum, mencuci bahan makanan, dan juga memasak.
ï‚· Pelengkap
Sebagai sistem pelengkap yang tidak dapat dipisahkan dari solusi utama ialah dengan
menyuntikan (injection) air hujan ke dalam.
Gambar 5. Skema injeksi air hujan.
Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi amblesan (sink hole) yang disebabkan karena
adanya kekosongan pada rongga-rongga batu gamping, sebab itu tanah dari permukaan
turun dan mengisi kekosongan tersebut melalui retakan pada batu gamping. Oleh karena
itu, tidak disarankan untuk membuat sumur bor lebih dalam yang mengambil air artesis
(air tanah bertekanan).
Gambar 6. Skema terjadinya amblesan (sink hole).
Gambar 7. Contoh sink hole yang terdapat di Sukabumi, Indonesia.
Kesimpulan
Rainwater Harvesting merupakan sistem yang sangat sesuai untuk diaplikasikan di daerah karst.
Sistem ini menyimpan air hujan dalam tangki, sehingga air tidak lolos lagi ke bagian terdalam
batuan gamping. Begitupun dalam Net Zero Water Building, jadi dapat mengurangi penggunaan
air tanah yang sebenarnya sulit dijangkau juga.
Sumber :
https://sukabumiupdate.com/detail/
sukabumi/peristiwa/45602-Heboh-
Lubang-Misterius-Mendadak-
Muncul-di-Kadudampit-Sukabumi
Referensi
Hardina, Rahma. 2018. Karakteristik Hidrologi Karst.
Retnowati, Arry. 2014. Culture and Risk Based Water and Land Management in Karst Areas: An
Understanding of Local Knowledge in Gunungkidul, Java, Indonesia.
Nedvidek, Dan. (2014). Evaluating the Effectiveness of Regulatory Stormwater Monitoring
Protocols on Groundwater Quality in Urbanized Karst Regions.
Net Zero Water Building Strategies
https://www.energy.gov/eere/femp/net-zero-water-building-strategies
(Diakses pada 5 November 2020)

More Related Content

What's hot (20)

Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Yahya M Aji
Ìý
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
Mailendra Hatake
Ìý
Bendung Karet
Bendung KaretBendung Karet
Bendung Karet
Yahya M Aji
Ìý
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
Andrew Hutabarat
Ìý
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
Boaz Salosa
Ìý
Das ( daerah aliran sungai )
Das ( daerah aliran sungai )Das ( daerah aliran sungai )
Das ( daerah aliran sungai )
sylviamoniqe8
Ìý
Reklamasi Rawa
Reklamasi RawaReklamasi Rawa
Reklamasi Rawa
Maytri Handayani
Ìý
Reklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawaReklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawa
Kevin Niro
Ìý
Jenis parit on construction
Jenis parit on construction Jenis parit on construction
Jenis parit on construction
Catim Bintara
Ìý
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjirLubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Romanza Al-Imron
Ìý
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
aguskarmadi
Ìý
Sdrain bab i
Sdrain bab iSdrain bab i
Sdrain bab i
Mada Dichter Indo
Ìý
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
Kharistya Amaru
Ìý
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Erlana Citra Putri Kharisma
Ìý
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Yahya M Aji
Ìý
Tugas makalah iut ii deep tunnel
Tugas makalah iut ii   deep tunnelTugas makalah iut ii   deep tunnel
Tugas makalah iut ii deep tunnel
FandriSudaryanto
Ìý
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Purwandaru Widyasunu
Ìý
Presentasi Bank Sampah
Presentasi Bank SampahPresentasi Bank Sampah
Presentasi Bank Sampah
Dicky Supriatna
Ìý
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
fahri fatharani
Ìý
Bencana Banjir
Bencana BanjirBencana Banjir
Bencana Banjir
AfifahZahrunnisa
Ìý
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Yahya M Aji
Ìý
Bendung Karet
Bendung KaretBendung Karet
Bendung Karet
Yahya M Aji
Ìý
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
Andrew Hutabarat
Ìý
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
Boaz Salosa
Ìý
Das ( daerah aliran sungai )
Das ( daerah aliran sungai )Das ( daerah aliran sungai )
Das ( daerah aliran sungai )
sylviamoniqe8
Ìý
Reklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawaReklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawa
Kevin Niro
Ìý
Jenis parit on construction
Jenis parit on construction Jenis parit on construction
Jenis parit on construction
Catim Bintara
Ìý
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjirLubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Romanza Al-Imron
Ìý
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Yahya M Aji
Ìý
Tugas makalah iut ii deep tunnel
Tugas makalah iut ii   deep tunnelTugas makalah iut ii   deep tunnel
Tugas makalah iut ii deep tunnel
FandriSudaryanto
Ìý
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Purwandaru Widyasunu
Ìý
Presentasi Bank Sampah
Presentasi Bank SampahPresentasi Bank Sampah
Presentasi Bank Sampah
Dicky Supriatna
Ìý

Similar to Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Air dan Bentuk Net Zero Water Building (20)

Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
sidik purnomo
Ìý
Bak air baku
Bak air bakuBak air baku
Bak air baku
Nosa Safwanda
Ìý
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
gede5
Ìý
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujanProses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Nurina Fitriani
Ìý
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
selegani
Ìý
Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290
Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290
Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290
hildahefram
Ìý
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
Repository Ipb
Ìý
kelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptx
kelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptxkelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptx
kelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptx
HasanulArifinPurba1
Ìý
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
noussevarenna
Ìý
PP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdf
PP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdfPP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdf
PP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdf
mumuhbita
Ìý
Hidrologi tanaman(Panen air hujan).pptx
Hidrologi tanaman(Panen air hujan).pptxHidrologi tanaman(Panen air hujan).pptx
Hidrologi tanaman(Panen air hujan).pptx
Jundi2019
Ìý
Tugas TIK 2.pptx
Tugas TIK 2.pptxTugas TIK 2.pptx
Tugas TIK 2.pptx
BobbyRhinos911
Ìý
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
DesriEmiliyaniSinaga
Ìý
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptxPENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
NennyRoos2
Ìý
Bank air
Bank airBank air
Bank air
Edisaputra17
Ìý
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
Andrew Hutabarat
Ìý
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPGHybrid1
Ìý
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxPPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
RossaLesmana2
Ìý
Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290
Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290
Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290
hildahefram
Ìý
Rencana drainase
Rencana drainaseRencana drainase
Rencana drainase
Yohanes Sudiantha
Ìý
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
sidik purnomo
Ìý
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
gede5
Ìý
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujanProses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Nurina Fitriani
Ìý
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
selegani
Ìý
Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290
Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290
Supplier Tube Settler Lamella | 0813–3535–3290
hildahefram
Ìý
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
Repository Ipb
Ìý
kelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptx
kelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptxkelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptx
kelompok 1 bangunan air sumber air (85).pptx
HasanulArifinPurba1
Ìý
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
noussevarenna
Ìý
PP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdf
PP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdfPP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdf
PP 12 tahun 2009 Pemamfaatan Air Hujan.pdf
mumuhbita
Ìý
Hidrologi tanaman(Panen air hujan).pptx
Hidrologi tanaman(Panen air hujan).pptxHidrologi tanaman(Panen air hujan).pptx
Hidrologi tanaman(Panen air hujan).pptx
Jundi2019
Ìý
Tugas TIK 2.pptx
Tugas TIK 2.pptxTugas TIK 2.pptx
Tugas TIK 2.pptx
BobbyRhinos911
Ìý
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
DesriEmiliyaniSinaga
Ìý
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptxPENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
NennyRoos2
Ìý
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
Andrew Hutabarat
Ìý
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPGHybrid1
Ìý
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxPPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
RossaLesmana2
Ìý
Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290
Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290
Distributor Tube Settler Lamella 0813–3535–3290
hildahefram
Ìý

More from Fajar Rian Wulandari (19)

Presentasi 12 September 2023.pptx
Presentasi 12 September 2023.pptxPresentasi 12 September 2023.pptx
Presentasi 12 September 2023.pptx
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di NusantaraHunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta RumahPengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Fajar Rian Wulandari
Ìý
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiLaporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 anMenganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Naskah Drama
Naskah DramaNaskah Drama
Naskah Drama
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Pranata Politik
Pranata PolitikPranata Politik
Pranata Politik
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Perkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di NusantaraPerkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara
Fajar Rian Wulandari
Ìý
MACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSESMACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSES
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan ZatPlkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Presentasi 12 September 2023.pptx
Presentasi 12 September 2023.pptxPresentasi 12 September 2023.pptx
Presentasi 12 September 2023.pptx
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di NusantaraHunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta RumahPengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Fajar Rian Wulandari
Ìý
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiLaporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 anMenganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Fajar Rian Wulandari
Ìý
Perkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di NusantaraPerkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara
Fajar Rian Wulandari
Ìý

Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Air dan Bentuk Net Zero Water Building

  • 1. Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Air dan Bentuk Net Zero Water Building Mata Kuliah Utilitas Bangunan Fajar Rian Wulandari, 1706973464 Arsitektur, Universitas Indonesia Jakarta, 5 November 2020 Net Zero Water Building pada dasarnya merupakan bentuk upaya untuk meminimalkan penggunaan air hingga mencapai nol. Hal tersebut dapat dicapai dengan 2 cara, pasif dan aktif. Untuk strategi pasif dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan air yang tidak perlu dan menerapkan teknologi inovatif yang mengonsumsi lebih sedikit air. Sedangkan untuk strategi aktifnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan air dari sumber alternatif seperti air hujan, laut, sungai, dll. Selain itu juga dengan menggunakan kembali air bekas yang sudah melalui proses treatment. Salah satu sumber air alternatif adalah berasal dari hujan, atau yang dikenal dengan sistem Rainwater Harvesting, yaitu kegiatan mengumpulkan dan menampung air hujan dengan menggunakan sistem tertentu untuk digunakan di kemudian hari. Atau menurut Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1, Pemanfaatan air hujan adalah serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan, dan/atau meresapkan air hujan ke dalam tanah. Implementasi Rainwater Harvesting ini pada umumnya digunakan pada bangunan bertingkat di perkotaaan. Selain karena air tanah sudah yang semakin menipis karena terdapat eksploitasi air besar- besaran, tapi juga tidak diikuti dengan peresapan air hujan ke dalam tanah karena sebagian besar permukaan tanah di perkotaan sudah tertutup aspal. Yang mana hal tersebut dapat menyebabkan terjadi penurunan permukaan tanah. Oleh karena itu, dengan menerapkan sistem ini dapat mengurangi penggunaan air tanah dengan beralih menggunakan air hujan.
  • 2. Gambar 1. Skema penggunaan air tanah. Gambar 2. Skema penggunaan sistemRainwater Harvesting. Selain di perkotaan, sistem ini juga dapat menyelesaikan masalah permukiman di daerah karst yang notabenenya sulit air. Di beberapa daerah, air bahkan diperjualbelikan sebagai sektor ekonomi.
  • 3. Gambar 3. Skema air di daerah karst. Daerah karst merupakan daerah yang terdiri atas batuan kapur atau gamping. Batuan tersebut merupakan lapisan yang kedap air (impermeable). Akan tetapi, karena bergesekan dengan air terus-menerus, maka akan membuka celah-celah kecil bahkan dalam waktu lama dapat membentuk sebuah goa. Oleh karena itu, pada dasarnya daerah karst memiliki banyak air, tapi letaknya jauh dari permukaan tanah. Jadi setiap kali hujan turun, air akan langsung turun ke bagian dasar melalui celah-celah tersebut. Selain itu juga terdapat sumber air (sungai) yang menghilang tiba-tiba pada daerah karst. Hal tersebut terjadi karena munculnya lubang di permukaan batu gamping atau terjadi amblesan tanah (sink hole). Akan tetapi, bersamaan hal tersebut akan muncul mata air di suatu tempat. Sistem ï‚· Utama Dengan sistem Rainwater Harvesting, air dapat disimpan dan digunakan tanpa harus mengambil kembali dari tanah. Karena pada daerah karst, sulit untuk menjangkau air tanah, terutama saat musim kemarau.
  • 4. Gambar 4. Air tertampung dalam tangki. Dalam pengaplikasian sistem ini yang perlu dilakukan adalah memasang perangkat seperti talang air pada atap atap miring atau membuat floordrain pada atap datar, memasang pipa-pipa yang menuju tangki penampungan dan menyediakan tangki dengan volume yang diperlukan. Jika pada daerah karst yang sulit air maka menggunakan tangki yang besar sehingga dapat menampung lebih banyak air untuk persediaan bulan kemarau, jadi tidak perlu lagi membeli air. Lalu selanjutnya adalah memasang filter sebelum akhirnya disambungkan dengan pompa dorong untuk disalurkan ke tangki air yang berada di atap. Dari atap, air hujan yang sudah difilter dapat disalurkan ke seluruh perangkat seperti keran yang terdapat di kamar mandi, wastafel, outdoor, dll. Kekurangan dari sistem ini adalah dibutuhkan lahan yang cukup besar untuk meletakkan tangki penampungannya. Karena semakin besar kebutuhan air, semakin banyak volme air yang ditampung, semakin besar ukuran tangkinya. Selain itu untuk sistem filtrasinya cukup rumit, karena membutuhkan lebih dari satu jenis filter seperti ijuk, pasir, kerikil, dll. Di samping itu, juga perlu diperhatikan perhitungan mengenai bulan basah atau hari hujannya karena tidak menentu. Sehingga pada saat kemarau, persediaan air masih tetap ada. Sedangkan untuk kelebihannya adalah selain tidak perlu memerlukan biaya alias gratis, sistem ini mempermudah orang-orang yang tinggal di daerah karst untuk mendapatkan air. Terlebih dengan menggunakan sistem ini akan menghindari kerusakan alam.
  • 5. Mungkin memang belum banyak yang menggunakannya untuk skala kecil seperti pada rumah keluarga tunggal, akan tetapi prinsip ini mungkin untuk diaplikasikan. Hanya saja penggunaan airnya sedikit terbatas, berbeda dengan air tanah. Bisa digunakan untuk apa saja kecuali untuk minum, mencuci bahan makanan, dan juga memasak. ï‚· Pelengkap Sebagai sistem pelengkap yang tidak dapat dipisahkan dari solusi utama ialah dengan menyuntikan (injection) air hujan ke dalam. Gambar 5. Skema injeksi air hujan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi amblesan (sink hole) yang disebabkan karena adanya kekosongan pada rongga-rongga batu gamping, sebab itu tanah dari permukaan turun dan mengisi kekosongan tersebut melalui retakan pada batu gamping. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk membuat sumur bor lebih dalam yang mengambil air artesis (air tanah bertekanan).
  • 6. Gambar 6. Skema terjadinya amblesan (sink hole). Gambar 7. Contoh sink hole yang terdapat di Sukabumi, Indonesia. Kesimpulan Rainwater Harvesting merupakan sistem yang sangat sesuai untuk diaplikasikan di daerah karst. Sistem ini menyimpan air hujan dalam tangki, sehingga air tidak lolos lagi ke bagian terdalam batuan gamping. Begitupun dalam Net Zero Water Building, jadi dapat mengurangi penggunaan air tanah yang sebenarnya sulit dijangkau juga. Sumber : https://sukabumiupdate.com/detail/ sukabumi/peristiwa/45602-Heboh- Lubang-Misterius-Mendadak- Muncul-di-Kadudampit-Sukabumi
  • 7. Referensi Hardina, Rahma. 2018. Karakteristik Hidrologi Karst. Retnowati, Arry. 2014. Culture and Risk Based Water and Land Management in Karst Areas: An Understanding of Local Knowledge in Gunungkidul, Java, Indonesia. Nedvidek, Dan. (2014). Evaluating the Effectiveness of Regulatory Stormwater Monitoring Protocols on Groundwater Quality in Urbanized Karst Regions. Net Zero Water Building Strategies https://www.energy.gov/eere/femp/net-zero-water-building-strategies (Diakses pada 5 November 2020)