[Ringkasan]
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk secara aktif mengkonstruksi konsep melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan memiliki karakter melalui pembelajaran yang mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
- Taksonomi merupakan model yang digunakan untuk menganalisis bidang pendidikan yang melibatkan domain pengetahuan, kecekapan dan psikomotor.
- Terdapat 3 domain utama iaitu domain kognitif (intelektual), afektif (perasaan) dan psikomotor (keterampilan motorik).
- Taksonomi Bloom dan Krathwohl merupakan model yang banyak digunakan, di mana Bloom memberi fokus kepada domain kognitif manakala Krathwohl pula ke
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang mencakup proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyajikan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa."
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Taksonomi Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah utama yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi kemampuan berpikir, ranah afektif meliputi sikap dan emosi, sedangkan ranah psikomotorik meliputi keterampilan motorik. Masing-masing ranah tersebut terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan tingkat kesulitan belajarnya. Konsep ini bertujuan
Model pembelajaran honey & mumford izzyansyazwaniIzzyanSyazwani
Ìý
Model pembelajaran Honey & Mumford mendefinisikan empat gaya pembelajaran - aktivis, reflektif, teoris, dan pragmatis - berdasarkan sikap dan tingkah laku individu. Setiap gaya mempunyai ciri-ciri khusus dalam pendekatan terhadap pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Model pembelajaran discovery learning merupakan metode belajar dimana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final
2. Terdiri dari beberapa langkah yaitu persiapan, pelaksanaan meliputi stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan sendiri tanpa diberikan penjelasan langsung oleh guru. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah atau stimulus untuk mendorong siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan menarik kesimpulan sendiri. Metode ini bertujuan membantu siswa belajar se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Teks tersebut membahasikan tentang taksonomi Bloom dan domain-domain yang terkandung didalamnya. Terdapat tiga domain utama iaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif membahagikan enam aras pembelajaran mulai dari pengetahuan hingga penilaian. Manakala domain afektif pula terbahagi kepada lima peringkat iaitu penerimaan, tindak balas, penilaian, organisasi dan perwatakan.
Model pembelajaran honey & mumford izzyansyazwaniIzzyanSyazwani
Ìý
Model pembelajaran Honey & Mumford mendefinisikan empat gaya pembelajaran - aktivis, reflektif, teoris, dan pragmatis - berdasarkan sikap dan tingkah laku individu. Setiap gaya mempunyai ciri-ciri khusus dalam pendekatan terhadap pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Model pembelajaran discovery learning merupakan metode belajar dimana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final
2. Terdiri dari beberapa langkah yaitu persiapan, pelaksanaan meliputi stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan sendiri tanpa diberikan penjelasan langsung oleh guru. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah atau stimulus untuk mendorong siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan menarik kesimpulan sendiri. Metode ini bertujuan membantu siswa belajar se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Teks tersebut membahasikan tentang taksonomi Bloom dan domain-domain yang terkandung didalamnya. Terdapat tiga domain utama iaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif membahagikan enam aras pembelajaran mulai dari pengetahuan hingga penilaian. Manakala domain afektif pula terbahagi kepada lima peringkat iaitu penerimaan, tindak balas, penilaian, organisasi dan perwatakan.
Dokumen tersebut membahasikan pentaksiran, pengujian, penilaian, dan jadual spesifikasi ujian dalam proses pendidikan. Taksonomi Bloom, Solo dan Krathwohl juga dibincangkan untuk menjelaskan domain kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran. "
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran tematik untuk SD kelas I-III. Pembelajaran tematik bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema, sehingga siswa dapat mempelajari berbagai kompetensi dasar secara utuh dan terkait. Dokumen tersebut menjelaskan landasan, karakteristik, pelaksanaan, dan implikasi dari pembelajaran
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibiMichaelLee1007
Ìý
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum untuk peserta didik berbakat. Ia menjelaskan bahwa kurikulum harus didiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan dan potensi siswa berbakat. Kurikulum berdiferensiasi melibatkan modifikasi materi, proses, produk, dan lingkungan belajar agar lebih menantang bagi siswa berbakat. Metode pengajaran harus memberi ruang untuk kreativitas dan kemandirian belajar.
Taksonomi tujuan pendidikan yang disusun Bloom dkk. merupakan kerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang apa yang diharapkan siswa pelajari. Terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi enam kategori proses berpikir yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Dokumen tersebut merangkum konsep dan model penyelidikan tindakan dalam pendidikan. Ia menjelaskan bahawa penyelidikan tindakan melibatkan pengamal dalam meningkatkan kualiti amalan mereka melalui kitaran merancang, melaksanakan, memantau dan merefleksi tindakan. Dokumen ini juga membincangkan strategi menentukan fokus kajian dan perancangan tindakan intervensi.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar peserta didik yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang untuk menentukan posisi setiap peserta didik terhadap standar yang ditetapkan. Selain itu juga membahas tujuan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai strategi belajar mengajar dan konsep dasarnya.
2. Ada beberapa klasifikasi strategi belajar mengajar seperti empat strategi dasar, pola-pola belajar siswa, dan memilih sistem belajar mengajar.
3. Strategi belajar mengajar berkaitan dengan tujuan pembelajaran, pendekatan, prosedur, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pendidikan, teori-teori belajar mengajar, program pengajaran, metode interaksi pembelajaran umum, pengelolaan kelas, dan rancangan pembelajaran praktek. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar dalam bidang pendidikan mulai dari teori belajar, program pengajaran, metode pembelajaran, hingga pengelolaan kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pendidikan, teori-teori belajar mengajar, program pengajaran, metode interaksi pembelajaran umum, pengelolaan kelas, dan rancangan pembelajaran praktek. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar dalam bidang pendidikan mulai dari teori belajar, program pengajaran, metode pembelajaran, hingga pengelolaan kelas.
Teori taksonomi Bloom membahas tiga ranah utama belajar: kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif terkait proses berfikir dan meliputi enam tingkat kemampuan. Ranah afektif terkait sikap dan nilai, serta dibagi menjadi lima tingkat kemampuan. Ranah psikomotor terkait keterampilan fisik dan beberapa taksonomi membaginya menjadi 5-7 tingkat kemampuan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar mengajar seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, serta metode dan strategi pembelajaran seperti microteaching dan cara belajar siswa aktif. Dokumen ini juga membahas tentang pengelolaan kelas, evaluasi pembelajaran, dan pemilihan media pembelajaran.
1. The document provides a list of English words divided into three categories: low frequency words, moderate frequency words, and high frequency words.
2. It also provides the definitions for the words in the low and moderate frequency categories.
3. The lists focus on English words that Malaysian students in Form 1 are expected to be able to spell as part of the Johor Spelling Assessment Standard.
3. • Taksonomi ini pertama kali disusun oleh
Benjamin S. Bloom pada tahun 1956 dan
seterusnya Domain Krathwohl.
• Taksonomi Bloom menitikberatkan aspek
kognitif atau pengetahuan.
• Ia bercorak hierarki (tahap rendah ke tahap
tinggi). Guru akan membuat soalan pelbagai
aras untuk menguji tahap berfikir murid-
murid.
4. • Taksonomi ini menekankan aspek
kognitif(pengetahuan) di mana apa yang
dicari adalah seperti fakta, teori dan
hukum.
• Tujuan taksonomi ini ialah membina
kebolehan pemikiran dan pemahaman
murid-murid. Contohnya mengeluarkan
isi-isi penting dalam petikan yang telah
dibaca.
5. • Tujuan pendidikan dibahagikan kepada tiga
domain, iaitu:
1. Cognitive Domain (Domain Kognitif), melibatkan
perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berfikir.
2. Affective Domain (Domain Afektif) melibatkan
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan
dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara
penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Domain Psikomotor)
mengenai perilaku-perilaku yang menekankan aspek
keterampilan motor seperti tulisan
tangan, berenang, dan mengoperasi mesin.
8. PENGETAHUAN
Knowledge
• Berasaskan kemampuan untuk mengenali dan
mengingat peristilahan, definisi, fakta-
fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prins
ip dasar, dan sebagainya.
9. PEMAHAMAN
(Comprehension)
• Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan
memahami gambaran, laporan, jadual
, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya.
10. APLIKASI
(Application)
• Pada tahap ini, seseorang pelajar memiliki
kemampuan untuk menerapkan
gagasan, prosedur, metodologi , rumus, teori
dan sebagainya di dalam persekitaran sebenar.
11. ANALISIS
(Analysis)
• Pada tahap analisis, seseorang akan mampu
menganalisa maklumat yang diperoleh dan
mencerakinkannya atau menstrukturkan
maklumat itu ke dalam bahagian yang lebih
kecil untuk mengenali pola atau hubungannya
dan mampu mengenali serta membezakan
faktor penyebab dan akibat dari sebuah
senario yang rumit.
12. Sintesis
(Synthesis)
• Seseorang pelajar pada tahap sintesis akan
mampu menjelaskan struktur atau pola dari
sebuah senario yang sebelumnya tidak terlihat
dan mampu mengenali data atau maklumat
yang harus didapati untuk menghasilkan
bentuk penyelesaian yang diharapkan.
13. Penilaian (Evaluation)
• Dikenali dari kemampuan untuk memberikan
penilaian terhadap
penyelesaian, gagasan, metodologi dan
sebagainya dengan menggunakan kriteria
yang sesuai atau standard yang ada untuk
memastikan nilai efektif atau manfaatnya.
16. • Diasaskan oleh, David R. Krathwohl
• Merupakan bidang berhubung dengan
perasaan, emosi dan sikap.
• Guru harus berkebolehan menggunakan unsur
afektif untuk mewujudkan satu suasana
pembelajaran yang baik.
• Pembelajaran dapat dijalankan dengan
berkesan dengan adanya murid yang dapat
membentuk sikap positif.
18. PENERIMAAN
(Receiving)
TINDAK BALAS
(Responding)
MENILAI
(Valuing)
ORGANISASI
(Organization)
PERWATAKAN
(Characterization by a
Value )
19. PENERIMAAN
(Receiving)
• Berhubung dengan kemahuan pelajar untuk
memberi perhatian.
• Tindakan pelajar mencerminkan satu kesedaran
atau perhatian terhadap rangsangan dan
peristiwa atau persekitaran yang berhubung
dengan domain afektif.
• Konteks pengajaran menekankan kepada
kebolehan mendengar, menanyakan
soalan, mengenal bahagian-bahagian ayat dan
menjawab dengan lengkap.
20. • Keinginan dan kesanggupan menerima
(kesanggupan memberi perhatian, mendengar
ucapan, pendapat orang lain, menghormati
kebudayaan yang berlainan)
• Kesedaran
(faktor estitik, ekabentuk, kecantikan sesuatu
benda, pelbagai pendapat dalam sesuatu
perkara)
• Perhatian terkawal
(kebolehan memberi perhatian kepada
sesuatu ransangan – cth : mendengar dan
menghayati sajak)
21. OBJEKTIF AM
• Mendengar dengan berhati-hati.
• Menunjukkan kesedaran dalam kepentingan
pembelajaran.
• Menunjukkan sensitiviti dalam masalah sosial.
• Menerima perbezaan keturunan dan
kebudayaan.
• Mengambil bahagian dalam aktiviti.
22. TINDAK BALAS
(Responding)
• Melibatkan diri secara aktif terhadap sesuatu
dan mendapat kepuasan daripadanya.
• Pada aras ini, pelajar bersedia dan rela untuk
membuat reaksi yang mudah terhadap
sesuatu objek atau situasi.
23. MENILAI
(Valuing)
• Pada peringkat ini perlakuan adalah
didasarkan atas konsep dan prinsip yang telah
dinuranikan sehingga menjadi kepercayaan.
• Perlakuan cenderung menjadi konsisten
walaupun dalam keadaan yang berbeza jika
kepercayaan itu boleh dipratikkan.
24. ORGANISASI
• Membawa maksud membentuk sesuatu
sistem nilai.
• Apabila lebih daripada satu nilai dinuranikan
maka membolehkan beberapa nilai
digunakan.
• Pelajar terpaksa membina beberapa
hubungan dan keutamaan di antara nilai-
nilainya.
25. PEMBENTUKAN IDEA BERDASARKAN
NILAI
(characterization by a value)
• Membentuk perwatakan yang positif dan
penuh nilai-nilai murni dalam diri pelajar.