Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kader Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Posyandu oleh kader, khususnya dalam melaksanakan 5 program Posyandu dan tugas-tugas penting kader seperti penimbangan, pemberian suplemen, imunisasi, dan penyuluhan gizi.
Peran IBI dalam Peningkatan Kesertaan KB Pasca PersalinanNunik Endang
油
IBI (Ikatan Bidan Indonesia) berperan dalam peningkatan kesertaan KB pasca persalinan melalui 3 strategi utama: (1) meningkatkan kompetensi bidan melalui pendidikan dan pelatihan, (2) memaksimalkan peran bidan dalam pelayanan KB, dan (3) bekerjasama dengan instansi terkait seperti BKKBN dan Kementerian Kesehatan. Upaya ini bertujuan memanfaatkan potensi besar jumlah dan distribusi bidan di DIY untuk men
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Posyandu dan sistem pelayanan 5 meja Posyandu, termasuk penjelasan tentang penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), serta pengertian SKDN."
Pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu bertujuan untuk mengetahui status pertumbuhan secara teratur dan dini, memberikan intervensi pada anak dengan gangguan pertumbuhan, serta memberikan konseling kepada orang tua. Hal penting yang perlu diperhatikan meliputi cara plot berat badan di KMS, teknik penimbangan yang benar, penghitungan umur yang tepat, serta penilaian dan tindak lanjut pada anak yang tidak tumbuh sesuai
Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu mendukung perbaikan prilaku kesehatan, gizi, dan lingkungan serta memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, balita, dan keluarga berencana. Pelaksanaan Posyandu melibatkan kader dan
Materi Pembelajaran Inti Layanan Bayi dan Balita dalam mendukung POSYANDU ILP...RizaWidyatami2
油
materi pelatihan keterampilan dasar posyandu untuk memenuhi kriteria 25 kecakapan kader posyandu, dalam materi ini juga disampaikan mengenai pengelolaan posyandu dengan menggunakan format terbaru 2024 untuk mendukung ILP (integrasi layanan primer)
semoga bisa menjadikan referensi materi untuk disampaikan ke kader posyandu dalam mendukung posyandu ILP
tetap semangat semoga dengan langkah ini mendukung masyarakat indonesia untuk hidup sehat sesuai dengan siklus hidup manusia dimulai dari bayi balita anak remaja usia produktif sampai dengan lansia
Posyandu merupakan lembaga kemasyarakatan penting untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan. Dokumen ini memberikan panduan untuk meningkatkan kinerja Posyandu dengan cara menjadikannya lebih trendi, energik, dan inovatif melalui berbagai program dan kegiatan tambahan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat. Contoh inovasi yang diberikan adalah berbagai kelompok kegiatan seperti Posyandu Remaja,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi tentang visi, misi, dan uraian tugas seorang bidan bernama Siti Hawa dalam pelaksanaan tugasnya di UPTD Puskesmas Pota, Kabupaten Manggarai Timur.
Peran IBI dalam Peningkatan Kesertaan KB Pasca PersalinanNunik Endang
油
IBI (Ikatan Bidan Indonesia) berperan dalam peningkatan kesertaan KB pasca persalinan melalui 3 strategi utama: (1) meningkatkan kompetensi bidan melalui pendidikan dan pelatihan, (2) memaksimalkan peran bidan dalam pelayanan KB, dan (3) bekerjasama dengan instansi terkait seperti BKKBN dan Kementerian Kesehatan. Upaya ini bertujuan memanfaatkan potensi besar jumlah dan distribusi bidan di DIY untuk men
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Posyandu dan sistem pelayanan 5 meja Posyandu, termasuk penjelasan tentang penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), serta pengertian SKDN."
Pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu bertujuan untuk mengetahui status pertumbuhan secara teratur dan dini, memberikan intervensi pada anak dengan gangguan pertumbuhan, serta memberikan konseling kepada orang tua. Hal penting yang perlu diperhatikan meliputi cara plot berat badan di KMS, teknik penimbangan yang benar, penghitungan umur yang tepat, serta penilaian dan tindak lanjut pada anak yang tidak tumbuh sesuai
Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu mendukung perbaikan prilaku kesehatan, gizi, dan lingkungan serta memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, balita, dan keluarga berencana. Pelaksanaan Posyandu melibatkan kader dan
Materi Pembelajaran Inti Layanan Bayi dan Balita dalam mendukung POSYANDU ILP...RizaWidyatami2
油
materi pelatihan keterampilan dasar posyandu untuk memenuhi kriteria 25 kecakapan kader posyandu, dalam materi ini juga disampaikan mengenai pengelolaan posyandu dengan menggunakan format terbaru 2024 untuk mendukung ILP (integrasi layanan primer)
semoga bisa menjadikan referensi materi untuk disampaikan ke kader posyandu dalam mendukung posyandu ILP
tetap semangat semoga dengan langkah ini mendukung masyarakat indonesia untuk hidup sehat sesuai dengan siklus hidup manusia dimulai dari bayi balita anak remaja usia produktif sampai dengan lansia
Posyandu merupakan lembaga kemasyarakatan penting untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan. Dokumen ini memberikan panduan untuk meningkatkan kinerja Posyandu dengan cara menjadikannya lebih trendi, energik, dan inovatif melalui berbagai program dan kegiatan tambahan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat. Contoh inovasi yang diberikan adalah berbagai kelompok kegiatan seperti Posyandu Remaja,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi tentang visi, misi, dan uraian tugas seorang bidan bernama Siti Hawa dalam pelaksanaan tugasnya di UPTD Puskesmas Pota, Kabupaten Manggarai Timur.
3. MENGENAL POSYANDU
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu)
merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan
bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.
5. Kegiatan Pelayanan di
POSYANDU
B. KEGIATAN PENGEMBANGAN/PILIHAN
Menambah kegiatan baru disamping lima
kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan
Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut
misalnya :
- Bina Keluarga Balita (BKB);
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
- Bina Keluarga Lansia (BKL);
- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
- Dan lainnya
POSYANDU dibutuhkan untuk:
- bayi dan anak balita;
- ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;
- pasangan usia subur;
- pengasuh anak.
6. MANFAAT POSYANDU
BAGI MASYARAKAT
1. Mudah mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
2. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak
menderita gizi kurang atau gizi buruk.
3. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin
4. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
5. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil,
ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk
ke puskesmas.
7. MANFAAT POSYANDU
BAGI KADER
1. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu
dan lebih lengkap.
2. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh
kembang anak balita dan kesehatan ibu.
3. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang
yang terpercaya dalam bidang kesehatan.
4. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi
pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.
11. 8. Mencatat hasil
penimbangan pada kertas
9. Menggeser bandul ke angka 0 (nol), dan
meletakkan batang dacin dalam tali
pengaman, setelah itu anak atau bayi dapat
diturunkan
15. 15
1. Mencari lantai yang datar atau dapat meletakkan
papan alas pada permukaan yang rata dan keras
sebagai tempat pijakan klien.
2. Memasang microtoise pada dinding/tiang yang
tegak lurus 90 derajat ddengan lantai/papan alas.
3. Memastikan bahwa microtoise terpasang dengan stabil
dan titik nol tepat pada lantai atau papan pijakan.
4. Meminta klien untuk melepaskan sepatu alas
kaki dan aksesoris rambut yang dapat mengganggu
pengukuran. Klien dipersilakan untuk naik ke papan alas
dan membelakangi dinding.
5. Mengatur telapak kaki klien agar menapak
sempurna pada lantai/papan alas tepat di tengah
dan tumit menyentuh sudut dinding. Memastikan bahwa
kaki klien lurus serta tumit dan betis menempel pada
dinding.
16. 16
6
MENGATUR PANDANGAN KLIEN LURUS
KE DEPAN DAN BERDIRI TEGAK.
TANGAN KIRI PENGUKUR
PADA DAGU KLIEN,
BAHU KLIEN LURUS DAN TEGAK,
TANGAN DISAMPING,
BAGIAN BELAKANG KEPALA, RENTANG BAHU, DAN
BOKONG TEPAT MENEMPEL DI DINDING.
7
MENURUNKAN PERLAHAN-LAHAN BATAS KEPALA
MICROTOISE SAMPAI PUNCAK KEPALA KLIEN.
PASTIKAN BAHWA PENGUKUR MENEKAN
(DENGAN LEMBUT) RAMBUT KLIEN.
17. 17
8. Memeriksa posisi anak. Jika perlu, ulangi satu
persatu.
9. Apabila posisi anak telah benar. Membaca dan
menentukan tinggi badan klien dengan akurasi 0,1
cm. Batas kepala dipindahkan kembali dan tangan kiri
dilepaskan dari dagu klien.
10. Mencatat hasil pengukuran dan klien dipersilkan
untuk turun dari papan alas, serta mengucapkan
terima kasih.
19. 19
Memilih kms sesuai jenis
kelamin
Mengisi identitas anak
dan orang tua pada
halaman muka kms
Mengisi bulan lahir dan
bulan penimbangan anak
1
2
3
20. 20
Meletakkan titik berat badan dan
membuat garis pertumbuhan anak
Mencatat setiap kejadian yang dialami anak.
Contoh: pada bulan maret anak tidak mau makan, penimbangan bulan
agustus anak mengalami diare
4
5
23. 4
Cara Konseling KADER
A. LANGKAH LANGKAH KONSELING GIZI
1. Membangun dasar-dasar konseling
(salam, perkenalkan diri, mengenal klien,
membangun hubungan, menjelaskan
tujuan konseling).
2. Menggali permasalahan klien
3. Memilih solusi dalam menangani masalah
klien
4. Memperoleh komitmen dari klien
5. Menutup konseling dengan baik
(mengucapkan terima kasih)
24. Topik konseling antara lain:
1) Istirahat cukup
2) Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
3) Makan hidangan bergizi
4) KB
5) Tablet Tambah Darah
6) Pengenalan dini tanda bahaya kehamilan:
Bahaya Anemia
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
7) Ibu hamil KEK dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan
8) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
9) Kolostrum ASI
10) Perawatan kesehatan gigi dan mulut
B. KONSELING UNTUK IBU HAMIL
1. Perhatikan hasil pengukuran LiLA
bulan ini.
2. Beri informasi pada ibu
hamil sesuai kondisi ibu.
25. C. KONSELING UNTUK PUS (PASANGAN USIA
SUBUR)
1) Menganjurkan untuk ber-KB
2) Menjaga jarak/mengatur kehamilan
3) Menghindari 4 Terlalu dan 3 Terlambat
4) Manfaat imunisasi TT 5 dosis
5) Memelihara kesehatan
reproduksi
6) Menjaga keharmonisan
keluarga