際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ROUTING DINAMIS
(ROUTING INFORMATION PROTOCOL VERSI 1)
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa bisa memahami tentang routing dinamis.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengkonfigurasi router dengan menggukan RIP (Routing
Information Protocol).
2.1 Teori Dasar
Routing dinamis adalah routing protokol yang digunakan untuk memfasilitasi
pertukaran informasi routing antar router. Protokol routing memungkinkan router untuk
secara dinamis berbagi informasi tentang jaringan remote dan secara otomatis menambahkan
informasi ini ke tabel routing mereka sendiri.
Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap jaringan yang kemudian
ditambahkan ke tabel routing. Salah satu manfaat utama menggunakan protokol routing
dinamis adalah bahwa router bertukar informasi setiap kali ada perubahan topologi.
Pertukaran ini memungkinkan router untuk secara otomatis mempelajari jaringan baru dan
juga untuk menemukan jalur alternatif ketika terjadi kegagalan link ke suatu jaringan.
Routing protocol dinamis biasanya digunakan dalam jaringan yang lebih besar untuk
mempermudah administrasi dan operasional dibanding hanya menggunakan rute statis.
Biasanya, jaringan menggunakan kombinasi dari kedua protokol routing dinamis dan rute
statis.Pada kebanyakan jaringan, menggunakan satu protokol routing dinamis, namun ada
kasus di mana bagian yang berbeda dari jaringan dapat menggunakan protokol routing yang
berbeda.
Dibandingkan dengan routing statis, protokol routing dinamis memerlukan
administrasi yang kurang. Namun, biaya menggunakan protokol routing dinamis adalah
mendedikasikan bagian dari sumber daya router untuk operasi protokol termasuk proses CPU
dan bandwidth link jaringan. Meskipun manfaat dari routing dinamis, routing statis masih
tetap dibutuhkan. Ada kalanya routing statis lebih tepat dan di lain waktu routing dinamis
adalah pilihan yang lebih baik. Anda akan menemukan kombinasi kedua jenis routing dalam
jaringan yang memiliki tingkat kompleksitas.
GambarPrinsipRouting Dinamis
2.1.1 Routing Information Protocol (RIP)
Salah satu protokol routing paling pertama adalah Routing Information
Protocol (RIP). RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance
vector(dihitungberdasarkanjarakterpendekantar node). RIP menggunakan protokol
UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router dan
menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan hop. RIP mengirim routing table
yang

lengkapkesemuainterface

hanyamenggunakanjumlah

hop

yang

aktifsetiap

30

detik.

untukmenentukancaraterbaikkesebuah

RIP
network

remote.
RIP memiliki beberapa keterbatasan seperti RIP menghitung routing terbaik
berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan
protokol LAN yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
Keterbatasan RIP yang lain adalah tidak dapat mengatur hop lebih dari 15 karena hal
ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.RIP bekerjabaikpadajaringankecil,
tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang
menggunakan banyak router.
Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan
hanya mengetahui cara routing kedirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudian mengirimkan
informasi local tersebut dalam bentuk distance-vector kesemua link yang terhubung
langsung dengannya.Router yang menerima informasi routing menghitung distancevector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempatin formasi tersebut
diterima, dan memasukkannya kedala mentri forwarding table jika dianggap
merupakan jalur terbaik.Informasi routing setelah penambahan metric kemudian
dikirim lagi keseluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu
tertentu.Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi
jaringan tersebut.
Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam
jaringan ada link yang terputus.Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi
adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity).Efek
bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada
minimal sebuah link.Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga
datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router
(bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis.
Menghitung

sampai

tak

hingga

terjadi

karena

router

terlambat

menginformasikan bahwa suatu link terputus.Keterlambatan ini menyebabkan router
harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metric sampai batas
maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah
distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metric ini
juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi
efek bouncing.
3.1 Alat&Bahan
1. Sebuah unit komputer
2. Program simulasi Packet Tracer 5.31
4.1 LangkahKerja
1) Struktur / Skemajaringan.
2) Konfigurasipada router 0.
Router>en
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.

End with

CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state
to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int s0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to
down
Router(config-if)#exit
Setelahbeberapa interface di konfigurasi, selanjutnyamembuat routing
dinamisyaitudenganmenggunakn Routing Information Protocol (RIP).
Router>en
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.

End with

CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.0.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#do sh run

Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.0.2
Router(config)#do ship route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA
external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type
2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2,
ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route,
o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

C

192.168.1.0/24 is directly connected,

FastEthernet0/0
S

192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2

Router#debugip rip
RIP protocol debugging is on
RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1
192.168.0.0 in 1 hops
RIP: sending

v1 update to 255.255.255.255 via

FastEthernet0/0 (192.168.2.1)
RIP: build update entries
network 192.168.0.0 metric 2
network 192.168.1.0 metric 1
RIP: sending

v1 update to 255.255.255.255 via

Serial0/0/1 (192.168.1.2)
RIP: build update entries
network 192.168.2.0 metric 1
RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1
192.168.0.0 in 1 hops
RIP: sending

v1 update to 255.255.255.255 via

FastEthernet0/0 (192.168.2.1)
RIP: build update entries
network 192.168.0.0 metric 2
Router#ship interface brief
Interface IP-Address
FastEthernet0/0

OK? Method Status Protocol
192.168.0.1

YES manual up

unassigned

YES unset

up
FastEthernet0/1

administratively down down
Serial0/0/0

unassigned

YES unset

administratively down down
Serial0/0/1

192.168.1.1

YES manual up

up
Vlan1

unassigned

administratively down down

Setting / berikanalamatippadahost sepertiberikut :
a)

b)

PC0

PC1

YES unset
c) PC2

3) Konfigurasipada router1.
Router>enable
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.
CNTL/Z.
Router(config)#interface s0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.0.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Kemudianbuatkan routing RIP
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#do sh run
Building configuration...
Current configuration : 629 bytes
!
version 12.4
no service timestamps log datetimemsec
no service timestamps debug datetimemsec

End with
no service password-encryption
!
hostname Router
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
noip address
duplex auto
speed auto
shutdown
!
interface Serial0/0/0
noip address
shutdown
!
interface Serial0/0/1
ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
!
interface Vlan1
noip address
shutdown
!
router rip
network 192.168.1.0
network 192.168.2.0
!
ip classless
line con 0
linevty 0 4
!
login
end
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.0.1
Router(config)#do ship route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA
external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type
2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2,
ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route,
o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

S

192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1

C

192.168.2.0/24 is directly connected,

FastEthernet0/0
Router#debugip rip
RIP protocol debugging is on
Setelah router di konfigurasi selanjutnya setting host agar bisa berkomunikasi dengan
jaringan yang telah dibuat.
a) PC3.
b) PC4.

c) PC5.

4) Uji Koneksi
a) PC0ke PC4.
PC>ping 192.168.2.3
Pinging 192.168.2.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=110ms TTL=126
Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=80ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.2.3:
Packets: Sent = 4, Received = 2, Lost = 2 (50%
loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 80ms, Maximum = 110ms, Average = 95ms

b) PC0 ke PC2.
PC>ping 192.168.2.1
Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=57ms TTL=254
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=254
Ping statistics for 192.168.2.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0%
loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 40ms, Maximum = 60ms, Average = 49ms
2.1

Analisis dan Kesimpulan
RIP versi 1 memiliki hasil debug ip rip seperti RIP: sending

v1 update to

255.255.255.255 via Serial0/0/1 (192.168.1.2)artinya mengirim dan
menerima update secara classfull karena merupakan classfull distance vector.Pada saat
alamat jaringan dialokasikan berdasarkan kelas  kelas, routing protocol tidak perlu
menyertakan subnet mask dalam update routing karena mask jaringan dapat ditentukan
berdasarkan octet pertama alamat jaringan. Hal tersebut juga disebabkan dari hasil ip route
dimanaisi table router dapat dilihat seperti berikut ini :
Pada Router 0, isi tabelnya seperti berikut :
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

C

192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
S

192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2
Alamat 192.168.2.0 merupakan alamat yang tidak berhubungan langsung dengan router

tersebut dan untuk menghubungkannya melewati alamat 192.168.0.2
Pada router 1, isitabelnya seperti berikut :
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

S

192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1

C

192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
RIP:

received

v1

update

from

192.168.1.1

on

Serial0/0/1192.168.0.0 in 1 hops. Artinya dia menerima update hasil update
dari IP 192.168.1.1 pada hop s0/0/1.Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap
jaringan yang kemudian ditambahkan ketabel routing.
Karakteristik RIP versi1 :
a. RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector.
b. Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan.
c. Tidak mendukung VLSM sehingga protokol routing classful tidak dapat digunakan
ketika jaringan di subnet menggunakan lebih dari satu subnet mask.
d. Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
e. Routing Table selalu dibroadcast.
Prinsip dasar RIP yaitu didalam table routing terdapat alamat jaringan yang
terhubung langsung dengannya.
Ad

Recommended

Routing Protocol
Routing Protocol
irmanbudiman2
Routing Protocol
Routing Protocol
engguh123
Routing Protocol
Routing Protocol
M Aditya Fathur Rahman
Routing Protocol
Routing Protocol
Imam Nurrahmat
Routing
Routing
caturbawa
Routing protocol
Routing protocol
irmanbudiman2
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
sams4droid
Routing protokol
Routing protokol
tribayukusnadi
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
Gama Iffahindra
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
antony veru
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
NightXynt
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
Octavio Dakosta
Pertemuan 14
Pertemuan 14
sartinimaisarah
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
Aaron Ferdinand
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioaribowo
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
lingacing
Routing protocol
Routing protocol
engguh123
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Cindy Carissa
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Sylvia Dianita
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
tribayukusnadi
Bab II routing
Bab II routing
uninersitas sriwijaya
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
setioaribowo
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
smk methodist-8
Makalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
Routing
Routing
caturbawa
9 routing
9 routing
Barie Malkan
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
32120023
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
glennsade

More Related Content

What's hot (16)

Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
Gama Iffahindra
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
antony veru
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
NightXynt
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
Octavio Dakosta
Pertemuan 14
Pertemuan 14
sartinimaisarah
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
Aaron Ferdinand
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioaribowo
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
lingacing
Routing protocol
Routing protocol
engguh123
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Cindy Carissa
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Sylvia Dianita
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
tribayukusnadi
Bab II routing
Bab II routing
uninersitas sriwijaya
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
setioaribowo
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
Gama Iffahindra
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
antony veru
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
NightXynt
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
Octavio Dakosta
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
Aaron Ferdinand
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioaribowo
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
lingacing
Routing protocol
Routing protocol
engguh123
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Cindy Carissa
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Sylvia Dianita
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
tribayukusnadi
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
setioaribowo
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123

Similar to Rip versi 1 (20)

P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
smk methodist-8
Makalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
Routing
Routing
caturbawa
9 routing
9 routing
Barie Malkan
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
32120023
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
glennsade
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
RochmadGSaputra
Routing
Routing
Felix Felix
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
HasobrBlank
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Deprilana Ego Prakasa
Laporan routing ospf
Laporan routing ospf
penyejuk qolbu
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
HafidzahPatel1
Pertemuan 15
Pertemuan 15
sartinimaisarah
Distance vektor
Distance vektor
Ahmad Hsn
Rip v2
Rip v2
perhimpunan mahasiswa bone "ARUMPONE" Politeknik negeri ujung pandang
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip--eigrp--ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip--eigrp--ospf
amri am
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
Rezi Fenorita
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
DanuSetiawan5
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioariwibowo
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
smk methodist-8
Makalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
32120023
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
glennsade
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
RochmadGSaputra
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
HasobrBlank
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Deprilana Ego Prakasa
Laporan routing ospf
Laporan routing ospf
penyejuk qolbu
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
HafidzahPatel1
Distance vektor
Distance vektor
Ahmad Hsn
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip--eigrp--ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip--eigrp--ospf
amri am
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
Rezi Fenorita
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
DanuSetiawan5
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioariwibowo
Ad

Recently uploaded (20)

chapter 14 ketahanan keluarga, ketahanan komunitas dan sosial
chapter 14 ketahanan keluarga, ketahanan komunitas dan sosial
Panca Titis
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
anjahfikri
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
refinsa23090
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun
Pengaturan dosis pada kondisi uremia (Farmakokinetika Pendosisan Dengan Perti...
Pengaturan dosis pada kondisi uremia (Farmakokinetika Pendosisan Dengan Perti...
Gilang Rizki
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
SABDA
Materi ppt topik 12 landasan filosofis pendidikan
Materi ppt topik 12 landasan filosofis pendidikan
aditya23173
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI RUPA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKUL...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI RUPA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKUL...
AndiCoc
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
refinsa23090
Kebijakan TKA 2025 Penjelasan Sistem TKA
Kebijakan TKA 2025 Penjelasan Sistem TKA
GitaAyu35
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Namin AB Ibnu Solihin
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Dadang Solihin
PUBLIC SPEAKING BNNK DEPOK 11 JUNI 2024.pptx
PUBLIC SPEAKING BNNK DEPOK 11 JUNI 2024.pptx
Dedi Dwitagama
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI MUSIK KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKU...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI MUSIK KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKU...
AndiCoc
Tujuan, Fungsi dan Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *...
Tujuan, Fungsi dan Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *...
Kanaidi ken
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
DivaAndinnaSalsabill
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Sejarah Terbentuknya GMNI Kolaka Tahun 2017.pdf
Sejarah Terbentuknya GMNI Kolaka Tahun 2017.pdf
Zulzaman GMNI
materi ppt topik 13 filosofis pendidikan
materi ppt topik 13 filosofis pendidikan
refinsa23090
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Namin AB Ibnu Solihin
chapter 14 ketahanan keluarga, ketahanan komunitas dan sosial
chapter 14 ketahanan keluarga, ketahanan komunitas dan sosial
Panca Titis
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
anjahfikri
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
materi ppt topik 15 filosofis pendidikan
refinsa23090
Pengaturan dosis pada kondisi uremia (Farmakokinetika Pendosisan Dengan Perti...
Pengaturan dosis pada kondisi uremia (Farmakokinetika Pendosisan Dengan Perti...
Gilang Rizki
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
SABDA
Materi ppt topik 12 landasan filosofis pendidikan
Materi ppt topik 12 landasan filosofis pendidikan
aditya23173
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI RUPA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKUL...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI RUPA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKUL...
AndiCoc
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
materi ppt topik 14 filosofis oendidikan
refinsa23090
Kebijakan TKA 2025 Penjelasan Sistem TKA
Kebijakan TKA 2025 Penjelasan Sistem TKA
GitaAyu35
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Namin AB Ibnu Solihin
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju
Dadang Solihin
PUBLIC SPEAKING BNNK DEPOK 11 JUNI 2024.pptx
PUBLIC SPEAKING BNNK DEPOK 11 JUNI 2024.pptx
Dedi Dwitagama
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI MUSIK KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKU...
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI MUSIK KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKU...
AndiCoc
Tujuan, Fungsi dan Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *...
Tujuan, Fungsi dan Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *...
Kanaidi ken
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
Pengenalan-Software-Animasi-3D.pptxjhbjhj
DivaAndinnaSalsabill
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Sejarah Terbentuknya GMNI Kolaka Tahun 2017.pdf
Sejarah Terbentuknya GMNI Kolaka Tahun 2017.pdf
Zulzaman GMNI
materi ppt topik 13 filosofis pendidikan
materi ppt topik 13 filosofis pendidikan
refinsa23090
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Namin AB Ibnu Solihin
Ad

Rip versi 1

  • 1. ROUTING DINAMIS (ROUTING INFORMATION PROTOCOL VERSI 1) 1.1 Tujuan 1. Mahasiswa bisa memahami tentang routing dinamis. 2. Mahasiswa diharapkan mampu mengkonfigurasi router dengan menggukan RIP (Routing Information Protocol). 2.1 Teori Dasar Routing dinamis adalah routing protokol yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran informasi routing antar router. Protokol routing memungkinkan router untuk secara dinamis berbagi informasi tentang jaringan remote dan secara otomatis menambahkan informasi ini ke tabel routing mereka sendiri. Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap jaringan yang kemudian ditambahkan ke tabel routing. Salah satu manfaat utama menggunakan protokol routing dinamis adalah bahwa router bertukar informasi setiap kali ada perubahan topologi. Pertukaran ini memungkinkan router untuk secara otomatis mempelajari jaringan baru dan juga untuk menemukan jalur alternatif ketika terjadi kegagalan link ke suatu jaringan. Routing protocol dinamis biasanya digunakan dalam jaringan yang lebih besar untuk mempermudah administrasi dan operasional dibanding hanya menggunakan rute statis. Biasanya, jaringan menggunakan kombinasi dari kedua protokol routing dinamis dan rute statis.Pada kebanyakan jaringan, menggunakan satu protokol routing dinamis, namun ada kasus di mana bagian yang berbeda dari jaringan dapat menggunakan protokol routing yang berbeda. Dibandingkan dengan routing statis, protokol routing dinamis memerlukan administrasi yang kurang. Namun, biaya menggunakan protokol routing dinamis adalah mendedikasikan bagian dari sumber daya router untuk operasi protokol termasuk proses CPU dan bandwidth link jaringan. Meskipun manfaat dari routing dinamis, routing statis masih tetap dibutuhkan. Ada kalanya routing statis lebih tepat dan di lain waktu routing dinamis adalah pilihan yang lebih baik. Anda akan menemukan kombinasi kedua jenis routing dalam jaringan yang memiliki tingkat kompleksitas.
  • 2. GambarPrinsipRouting Dinamis 2.1.1 Routing Information Protocol (RIP) Salah satu protokol routing paling pertama adalah Routing Information Protocol (RIP). RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector(dihitungberdasarkanjarakterpendekantar node). RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router dan menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan hop. RIP mengirim routing table yang lengkapkesemuainterface hanyamenggunakanjumlah hop yang aktifsetiap 30 detik. untukmenentukancaraterbaikkesebuah RIP network remote. RIP memiliki beberapa keterbatasan seperti RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat. Keterbatasan RIP yang lain adalah tidak dapat mengatur hop lebih dari 15 karena hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.RIP bekerjabaikpadajaringankecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router. Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing kedirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
  • 3. mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudian mengirimkan informasi local tersebut dalam bentuk distance-vector kesemua link yang terhubung langsung dengannya.Router yang menerima informasi routing menghitung distancevector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempatin formasi tersebut diterima, dan memasukkannya kedala mentri forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik.Informasi routing setelah penambahan metric kemudian dikirim lagi keseluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu tertentu.Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan tersebut. Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus.Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity).Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link.Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis. Menghitung sampai tak hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus.Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metric sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metric ini juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing. 3.1 Alat&Bahan 1. Sebuah unit komputer 2. Program simulasi Packet Tracer 5.31 4.1 LangkahKerja 1) Struktur / Skemajaringan.
  • 4. 2) Konfigurasipada router 0. Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router(config-if)#int s0/0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down Router(config-if)#exit Setelahbeberapa interface di konfigurasi, selanjutnyamembuat routing dinamisyaitudenganmenggunakn Routing Information Protocol (RIP). Router>en Router#config t
  • 5. Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.0.0 Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#do sh run Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.0.2 Router(config)#do ship route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
  • 6. P - periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 S 192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2 Router#debugip rip RIP protocol debugging is on RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1 192.168.0.0 in 1 hops RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via FastEthernet0/0 (192.168.2.1) RIP: build update entries network 192.168.0.0 metric 2 network 192.168.1.0 metric 1 RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via Serial0/0/1 (192.168.1.2) RIP: build update entries network 192.168.2.0 metric 1 RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1 192.168.0.0 in 1 hops RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via FastEthernet0/0 (192.168.2.1) RIP: build update entries network 192.168.0.0 metric 2 Router#ship interface brief
  • 7. Interface IP-Address FastEthernet0/0 OK? Method Status Protocol 192.168.0.1 YES manual up unassigned YES unset up FastEthernet0/1 administratively down down Serial0/0/0 unassigned YES unset administratively down down Serial0/0/1 192.168.1.1 YES manual up up Vlan1 unassigned administratively down down Setting / berikanalamatippadahost sepertiberikut : a) b) PC0 PC1 YES unset
  • 8. c) PC2 3) Konfigurasipada router1. Router>enable Router#config t Enter configuration commands, one per line. CNTL/Z. Router(config)#interface s0/0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.0.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#int fa0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Kemudianbuatkan routing RIP Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.2.0 Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#do sh run Building configuration... Current configuration : 629 bytes ! version 12.4 no service timestamps log datetimemsec no service timestamps debug datetimemsec End with
  • 9. no service password-encryption ! hostname Router interface FastEthernet0/0 ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 duplex auto speed auto ! interface FastEthernet0/1 noip address duplex auto speed auto shutdown ! interface Serial0/0/0 noip address shutdown ! interface Serial0/0/1 ip address 192.168.1.2 255.255.255.0 ! interface Vlan1 noip address shutdown ! router rip network 192.168.1.0 network 192.168.2.0 ! ip classless line con 0 linevty 0 4 ! login
  • 10. end Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.0.1 Router(config)#do ship route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 S 192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1 C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 Router#debugip rip RIP protocol debugging is on Setelah router di konfigurasi selanjutnya setting host agar bisa berkomunikasi dengan jaringan yang telah dibuat. a) PC3.
  • 11. b) PC4. c) PC5. 4) Uji Koneksi a) PC0ke PC4. PC>ping 192.168.2.3 Pinging 192.168.2.3 with 32 bytes of data:
  • 12. Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=110ms TTL=126 Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=80ms TTL=126 Ping statistics for 192.168.2.3: Packets: Sent = 4, Received = 2, Lost = 2 (50% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 80ms, Maximum = 110ms, Average = 95ms b) PC0 ke PC2. PC>ping 192.168.2.1 Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254 Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254 Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=57ms TTL=254 Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=254 Ping statistics for 192.168.2.1: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 40ms, Maximum = 60ms, Average = 49ms 2.1 Analisis dan Kesimpulan RIP versi 1 memiliki hasil debug ip rip seperti RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via Serial0/0/1 (192.168.1.2)artinya mengirim dan menerima update secara classfull karena merupakan classfull distance vector.Pada saat alamat jaringan dialokasikan berdasarkan kelas kelas, routing protocol tidak perlu menyertakan subnet mask dalam update routing karena mask jaringan dapat ditentukan berdasarkan octet pertama alamat jaringan. Hal tersebut juga disebabkan dari hasil ip route dimanaisi table router dapat dilihat seperti berikut ini : Pada Router 0, isi tabelnya seperti berikut : Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
  • 13. S 192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2 Alamat 192.168.2.0 merupakan alamat yang tidak berhubungan langsung dengan router tersebut dan untuk menghubungkannya melewati alamat 192.168.0.2 Pada router 1, isitabelnya seperti berikut : Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 S 192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1 C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1192.168.0.0 in 1 hops. Artinya dia menerima update hasil update dari IP 192.168.1.1 pada hop s0/0/1.Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap jaringan yang kemudian ditambahkan ketabel routing. Karakteristik RIP versi1 : a. RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector. b. Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan. c. Tidak mendukung VLSM sehingga protokol routing classful tidak dapat digunakan ketika jaringan di subnet menggunakan lebih dari satu subnet mask. d. Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table. e. Routing Table selalu dibroadcast. Prinsip dasar RIP yaitu didalam table routing terdapat alamat jaringan yang terhubung langsung dengannya.