Penggulungan logam adalah salah satu proses manufaktur logam paling penting. Proses ini melibatkan pengurangan ketebalan logam mentah melalui deformasi plastik antara dua gulungan berputar. Penggulungan logam digunakan untuk memproduksi berbagai bentuk logam dasar seperti mekar dan pelat.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengecoran dan pembentukan logam, mencakup definisi, jenis, dan proses masing-masing. Secara khusus dibahas proses pengecoran pasir, pengecoran mould permanen, serta pembentukan logam dengan metode rolling, forging, extrusion, dan drawing."
Dokumen tersebut membahas proses pengecoran logam menggunakan cetakan pasir, yang merupakan metode pengecoran tradisional yang banyak digunakan. Proses ini melibatkan penempatan pola dalam cetakan pasir untuk membentuk rongga, pengisian rongga dengan logam cair, pendinginan hingga mengeras, dan pelepasan hasil pengecoran dari cetakan. Cetakan pasir memiliki kelebihan biaya rendah namun toleransi dim
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan tuangan logam, termasuk rekabentuk acuan dan pemutus untuk menghasilkan tuangan yang bermutu tinggi tanpa kecacatan. Teknik seperti menetapkan garis pemisahan dan merekabentuk pintu dan pelari digunakan untuk mengawal aliran logam lebur dan mencegah kecacatan semasa pemejalannya. Prinsip-prinsip rekabentuk penting untuk menghasilkan tuangan yang bebas kecacatan.
Cold extrusion adalah proses membentuk logam dengan mendorongnya melalui rongga pada suhu bilik untuk menghasilkan profil berkeratan rentas. Proses ini menghasilkan permukaan halus dan dimensi tepat serta meningkatkan kekuatan logam tanpa perlu memanaskannya. Cold extrusion penting bagi industri kerana mampu menghasilkan bentuk rumit dengan mengurangkan bahan mentah, meningkatkan produktiviti, dan mengoptimumkan kitar pengeluaran
Logam paduan merupakan kombinasi dua logam atau lebih yang menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan logam tunggal. Chromium digunakan dalam logam paduan seperti baja tahan karat karena memberikan sifat tahan karat. Chromium juga digunakan dalam industri, seperti pewarnaan dan elektroplating.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh waktu celup terhadap sifat adhesive, ketebalan, dan ketahanan korosi lapisan pada baja API 5L Grade B dengan metode hot dip galfan (Zn-5%Al). Penelitian ini menganalisis sifat lapisan hasil pelapisan dengan variasi waktu celup 1,5,9, dan 13 menit menggunakan berbagai pengujian seperti SEM, metallographi, XRD, tes ketebalan, kekuatan adhesive, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan material dalam teknik perminyakan dan jenis-jenis material yang digunakan dalam industri tersebut seperti logam, baja stainless, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan material.
Dokumen tersebut membandingkan bahan zincalume dan galvanis yang digunakan sebagai material atap. Zincalume diproduksi dengan proses pelapisan panas yang mengandung campuran aluminium dan seng, sehingga lebih tahan korosi dibanding galvanis. Perubahan iklim berdampak pada peningkatan kelembaban yang menyebabkan korosi pada baja lebih cepat. Oleh karena itu, zincalume lebih efektif digunakan sebagai material atap k
Proses pengecoran melibatkan pembuatan cetakan, melelehkan logam, menuang logam cair ke cetakan, membersihkan produk cor, dan mendaur ulang pasir cetakan. Terdapat dua jenis proses pengecoran yaitu pengecoran dan percetakan, yang membedakan cara pengisian logam ke cetakan. Cetakan dapat dibuat dari bahan seperti pasir, logam, atau plastik, sementara pola dibuat untuk memfasilitasi proses p
Dokumen tersebut membahas proses blackening, yaitu proses konversi lapisan permukaan logam menjadi lapisan pasif untuk mencegah korosi. Metode blackening meliputi pemanasan dalam uap air, celupan kimia, dan anodizing elektrokimia. Dokumen juga membahas jenis lapisan konversi seperti oksida, kromat, dan fosfat yang dapat digunakan untuk melindungi berbagai jenis logam.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kaleng logam mulai dari jenis tutup kaleng, proses pembuatan tutup tetap dan tutup mudah buka, jenis kaleng (tiga bagian dan dua bagian), dan proses pembuatan sisi lipatan pada kaleng tiga bagian menggunakan penyolderan atau pengelasan.
Logam paduan merupakan kombinasi dua logam atau lebih yang menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan logam tunggal. Chromium digunakan dalam logam paduan seperti baja tahan karat karena memberikan sifat tahan karat. Chromium juga digunakan dalam industri, seperti pewarnaan dan elektroplating.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh waktu celup terhadap sifat adhesive, ketebalan, dan ketahanan korosi lapisan pada baja API 5L Grade B dengan metode hot dip galfan (Zn-5%Al). Penelitian ini menganalisis sifat lapisan hasil pelapisan dengan variasi waktu celup 1,5,9, dan 13 menit menggunakan berbagai pengujian seperti SEM, metallographi, XRD, tes ketebalan, kekuatan adhesive, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan material dalam teknik perminyakan dan jenis-jenis material yang digunakan dalam industri tersebut seperti logam, baja stainless, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan material.
Dokumen tersebut membandingkan bahan zincalume dan galvanis yang digunakan sebagai material atap. Zincalume diproduksi dengan proses pelapisan panas yang mengandung campuran aluminium dan seng, sehingga lebih tahan korosi dibanding galvanis. Perubahan iklim berdampak pada peningkatan kelembaban yang menyebabkan korosi pada baja lebih cepat. Oleh karena itu, zincalume lebih efektif digunakan sebagai material atap k
Proses pengecoran melibatkan pembuatan cetakan, melelehkan logam, menuang logam cair ke cetakan, membersihkan produk cor, dan mendaur ulang pasir cetakan. Terdapat dua jenis proses pengecoran yaitu pengecoran dan percetakan, yang membedakan cara pengisian logam ke cetakan. Cetakan dapat dibuat dari bahan seperti pasir, logam, atau plastik, sementara pola dibuat untuk memfasilitasi proses p
Dokumen tersebut membahas proses blackening, yaitu proses konversi lapisan permukaan logam menjadi lapisan pasif untuk mencegah korosi. Metode blackening meliputi pemanasan dalam uap air, celupan kimia, dan anodizing elektrokimia. Dokumen juga membahas jenis lapisan konversi seperti oksida, kromat, dan fosfat yang dapat digunakan untuk melindungi berbagai jenis logam.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kaleng logam mulai dari jenis tutup kaleng, proses pembuatan tutup tetap dan tutup mudah buka, jenis kaleng (tiga bagian dan dua bagian), dan proses pembuatan sisi lipatan pada kaleng tiga bagian menggunakan penyolderan atau pengelasan.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
1. PENGECORAN
LOGAM
PRESENTATION
TITLE
1
PENGECORAN LOGAM ADALAH SUATU PROSES MANUFAKTUR YANG
MENGGUNAKAN LOGAM CAIR DAN CETAKAN UNTUK
MENGAHASILKAN BENTUK YANG MENDEKATI GEOMETRI AKHIR
PRODUK JADI. LOGAM CAIR AKAN DITUANGKAN ATAU DITEKAN
KE DALAM CETAKAN YANG MEMILIKI RONGGA CETAK (CAVITY)
SESUAI DENGAN BENTUK ATAU DESAIN YANG DIINGINKAN.
SETELAH LOGAM CAIR MEMENUHI RONGGA CETAK DAN
TERSOLIDIFIKASI, SELANJUTNYA CETAKAN DISINGKIRKAN
DAN HASIL COR DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PROSES SEKUNDER
2. PROSES PENGECORAN
SECARA UMUM
Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan
logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan
proses daur ulang pasir cetakan. Produk pengecoran disebut coran atau benda
cor. Berat coran itu sendiri berbeda, mulai dari beberapa ratus gram sampai
beberapa ton dengan komposisi yang berbeda, mulai dari beberapa ratus gram
sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda dan hamper semua
logam atau paduan dapat dilebur dan dicor.
3. LOW PRESSURE DIE CASTING
PRESENTATION
TITLE
3
Die casting bertekanan rendah adalah metode produksi yang menggunakan
tekanan bukan gravitasi untuk mengisi cetakan dengan logam cair seperti
aluminium dan magnesium. Dalam proses ini, tungku penahan terletak di bawah
cetakan dan logam cair didorong ke atas melalui pipa riser dan masuk ke dalam
rongga. Tekanan diterapkan terus-menerus, kadang-kadang secara bertahap, untuk
mengisi cetakan dan menahan logam di tempatnya di dalam cetakan sampai
mengeras. Setelah cetakan mengeras, tekanan dilepaskan dan sisa cairan di dalam
tabung atau rongga mengalir kembali ke tungku penahan untuk didaur
ulang. Saat didinginkan, cetakannya dilepas begitu saja.
4. PROSES PENGECORAN LOW PRESSURE DIE CASTIG
PRESENTATION
TITLE
4
1. Cairan logam dimaksuk ke dalam shot chamber (ruang tembak)
menggunakan sistem hot chamber atau cold chamber
2. Moveable die di Gerakan mendekati fixed die sehingga rongga
cetakan tertutup rapat
3. Kemudian logam cair yang telah dimasukan di dorong oleh
plunger dengan tekanan tertentu hingga mengisi seluruh rongga
cetakan
4. Logam cair yang mengisi rongga cetakan dibiarkan sampai
membeku
5. Setelah rongga cor dingin bagian moveable die digerakan
menjauh dari fixed die agar cetakan terbuka
6. Enjector pins digerakan untuk mendorong benda coran agar
lepas dan keluar dari rongga cetakan
7. PRESENTATION
TITLE
7
1.Magnesium
Paduan magnesium sering digunakan dalam aplikasi yang mengutamakan bobot ringan dan rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi. Paduan ini dapat diterapkan di industri
seperti: dirgantara, otomotif, dan elektronik. Dalam industri otomotif, komponen magnesium digunakan untuk mengurangi bobot keseluruhan kendaraan, meningkatkan
efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi. Misalnya, casing gearbox dan komponen kemudi yang terbuat dari paduan magnesium berkontribusi pada mobil yang lebih
ringan dan efisien.
2. Aluminium
Aluminium dan paduannya banyak diproses menggunakan metode pengecoran bertekanan rendah. Faktanya, mereka mendominasi semua pilihan logam lainnya dalam
pengecoran bertekanan rendah. Fleksibilitas aluminium, sifatnya yang ringan, dan ketahanan terhadap korosi yang sangat baik menjadikannya pilihan populer untuk berbagai
industri, termasuk: otomotif, dirgantara, dan barang konsumsi. Pada barang konsumsi, seperti laptop dan ponsel pintar, casing aluminium memberikan keseimbangan antara
daya tahan dan daya tarik estetika
3. Tembaga
Tembaga kurang umum dibandingkan logam lain dalam daftar karena titik lelehnya yang lebih tinggi sehingga memerlukan lebih banyak energi dan waktu untuk
meleleh. Konduktivitas termal tembaga yang tinggi, meskipun menguntungkan dalam aplikasi, dapat menyebabkan retaknya cetakan dan tekanan termal selama pendinginan
cepat, sehingga memerlukan desain cetakan khusus. Kerentanan terhadap oksidasi pada suhu tinggi memerlukan tindakan perlindungan untuk menjaga kualitas bagian
cor. Selain itu, paduan tembaga menunjukkan fluiditas yang lebih rendah, sehingga berpotensi mempengaruhi pengisian cetakan dalam desain yang rumit.
Secara keseluruhan, paduan tembaga dihargai karena konduktivitas listrik dan termalnya, sehingga cocok untuk aplikasi di bidang elektronik dan telekomunikasi. Industri
elektronik menggunakannya untuk heat sink, konektor, dan berbagai komponen listrik yang memerlukan pembuangan panas yang efisien.
4. Seng
Paduan seng sering dipilih untuk aplikasi die casting karena sifatnya yang membuatnya mudah untuk dikerjakan: fluiditas yang sangat baik, titik leleh rendah, dan stabilitas
dimensi. Paduan ini digunakan dalam aplikasi yang memiliki bentuk rumit, untuk potongan dekoratif, dan untuk perangkat keras. Penerapan penting adalah dalam produksi
gagang pintu dan perangkat keras, di mana paduan seng dapat dibentuk secara rumit menjadi desain yang detail dengan tetap menjaga daya
tahan dan ketahanan terhadap korosi.
8. KARAKTERISTIK
PRESENTATION
TITLE
8
1. Magnesium logam ringan dengan karakteristik sama dengan aluminium tetapi magnesium memiliki titik cair yang
lebih rendah dari aluminium
2. Aluminium memiliki berat jenis sekitar
1. Magnesium logam ringan dengan karakteristik sama dengan aluminium tetapi magnesium memiliki titik cair yang
lebih rendah dari aluminium
2. Aluminium memiliki berat jenis sekitar 2,65-2,8 kg/dm3 mempunyai daya hantar listrik dan panas yang
baik, tahan terhadap korosi, dalam beberapa bahan, titik lebur 6580C.
3. Tembaga konduktor panas dan listrik yang baik.
4. Sang ukup reaktif, berwarna putih kebiruan, dan terbakar bila terkena udara.
9. CACAT PRODUK
PRESENTATION
TITLE
9
Cacat Internal
Berdasarkan sifatnya, cacat internal akan lebih sulit dikenali saat memeriksa hasil
pengecoran. Cacat ini terjadi di dalam bagian tersebut dan tidak terlihat selama inspeksi
visual. Beberapa cacat internal yang paling umum adalah:
Inklusi
Porositas Gas
Porositas Penyusutan
Karena hal ini terjadi di dalam suatu bagian, hal ini biasanya hanya dapat diidentifikasi setelah
bagian tersebut dikerjakan atau melalui identifikasi sinar-X. Cacat internal dapat secara signifikan
mengurangi integritas struktural pengecoran akhir dan harus dihindari.
Cacat Superfisial
Karena cacat ini terjadi pada permukaan coran, cacat yang dangkal biasanya lebih mudah diketahui
selama inspeksi visual. Meskipun lebih mudah ditemukan, cacat yang dangkal dapat merusak
kualitas hasil akhir. Cacat yang dangkal harus diatasi untuk memastikan pengecoran berkualitas
tinggi. Beberapa cacat permukaan yang paling umum adalah:
Lepuh
Retak
Putaran Dingin
Laminasi
10. PRESENTATION
TITLE
1 0
Karakteristik Produk Hasil Low pressure die casting
Udara bertekanan rendah dimasukkan ke dalam tungku tertutup yang menampung tangki logam cair. Logam
dimasukkan secara perlahan melalui pipa riser dan masuk ke dalam rongga cetakan. Setelah pengecoran
mengeras di dalam cetakan, tekanan udara dilepaskan, memungkinkan sisa logam cair yang masih berada
di dalam riser jatuh kembali ke dalam tangki untuk didaur ulang. Setelah dingin, cetakannya dilepas.
11. KELEBIHAN&KEKURANGA
N
PRESENTATION
TITLE
1 1
Kelebihan
1.Menunjukkan akurasi tinggi sebagai hasil dari mempertahankan tekanan rendah selama pemadatan
2. Meminimalkan inklusi dari oksidasi atau terak yang terperangkap.
3. Memasukkan logam cair ke cetakan tanpa turbulensi. Menghindari pengadukan dan percikan logam cair membantu menghindari pembentukan oksida,
yang pada gilirannya akan menurunkan tingkat inklusi yang tidak diinginkan dalam pengecoran akhir.
Kekurangan
1.Membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi bentuk cetakan tertentu dibandingkan proses pengecoran lainnya, seperti
die casting bertekanan tinggi.
2. Potensi erosi pada bentuk pengecoran aluminium terutama muncul dari interaksi antara logam cair dan komponen
logam pada peralatan. Fenomena erosi ini biasanya mempengaruhi komponen seperti wadah dan riser. Meskipun erosi
pada pengecoran aluminium itu sendiri bukanlah masalah yang umum, erosi lokal mungkin terjadi di area dengan
turbulensi tinggi, seperti di dekat titik masuk atau area kritis lainnya pada cetakan.