More Related Content
Similar to Sejarah Gereja Abad Ke-2 Hingga Ke-10.pptx (20)
Recently uploaded (20)
Sejarah Gereja Abad Ke-2 Hingga Ke-10.pptx
- 1. SKISMA T I M U R - B A R A T ( A B A D I I - X I )
- 2. Skisma Gereja Timur dan Barat Skisma berasal dari kata schizo (Yunani), schism (Inggris) artinya memecah, memisahkan yang berarti perpecahan. Inilah yang terjadi dalam sejarah gereja pada tahun 1054 yaitu dimana Gereja Katolik (gereja resmi sejak abad ke-2 yang berpusat di Roma) dan Gereja Orthodoks-Yunani/Orthodoks-Gerika (yang berpusat di Konsantinopel, Istanbul). Skisma Timur-Barat ini disebabkan oleh pemisahan dunia Kristen Latin (Barat) dan Yunani (Timur) yang berlangsung lama. Gereja terpecah dalam hal doktrin, teologi, linguistik, politik serta geografi yang bersifat fundamental.
- 3. Perang Salib (1096 - 1291) -Perang Salib I (1096 1099) > Menang -Perang Salib II (1147 1149) > Kalah -Perang Salib III (1189 1192) > Kalah -Perang Salib IV (1202 1204) > Kalah -Perang Salib Anak-Anak (1212) -Perang Salib V (1217 1221) > Kalah -Perang Salib VI (1228 1229) > Menang -Perang Salib VII (1248 0 1254) > Kalah -Perang Salib VIII (1270) > Kalah
- 4. Penyeba b Pada pertengahan abad ke-11 terjadilah tindakan anarki dan kekacauan di Konstantinopel. Kaisar-kaisar dibunuh, tentara Romawi Timur tidak berdaya dan tentara Turki yang tergabung dalam khalifah Arab memasuki wilayah Asia Kecil. Pada tahun 1071 tentara Turki berhasil menaklukkan kekaisaran Romawi di Armenia serta merebut wilayah kekuasaan Romawi di Asia, seperti Asia Kecil (Turki), Suriah, Palestina dan Yerusalem. Akibat dari perang ini, orang-orang Kristen (Eropa) yang berziarah ke Yerusalem diganggu bahkan dibunuh. Sikap bangsa Turki Seljuk Islam yang keras sangat memusuhi Kristen sehingga umat Kristen yang berziarah diganggu oleh mereka.
- 5. Penyeba b Inti utama dalam peristiwa Perang Salib ini adalah perebutan wilayah Yerusalem yang menjadi kota suci bagi tiga agama Abrahamik, yaitu Kristen, Islam dan Yahudi. Dalam hal ini, agama sering digunakan sebagai alat untuk memobilisasi massa dan membenarkan tindakan kekerasan meskipun hal ini tidak selalu berlaku
- 6. Akiba t Perang Salib menyebabkan kegoncangan iman bagi orang Kristen sedangkan Islam dianggap unggul dan muncullah sikap skeptisisme. Ada yang berpindah keyakinan menjadi penganut agama Islam. Bagi kalangan Kristen muncullah sikap acuh terhadap hal- hal rohani, sikap anti gereja, penolakan kepausan dan Gereja Katolik serta percepatan sekularisme. Dalam hubungan antara Islam dan Kristen terjadi distorsi fanatisme yang mengakibatkan ketidakharmonisan.
- 7. Akiba t Perang Salib juga memberikan sebuah terobosan penginjilan yang baru, yaitu pemberitaan Injil tanpa menggunakan kekerasan senjata. Kerinduan ini disampaikan oleh seorang rahib Dominikan, yaitu Wilhelm dari Tripolis (Yunani). Karena hal itu ia berhasil membaptis 1000 orang Muslim.
- 9. Kata reformasi memiliki arti perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam bidang sosial, politik atau agama dan lainnya dalam suatu wilayah masyarakat atau negara. Reformasi berasal dari kata re yang berarti kembali dan form yang berarti bentuk. Jadi reformasi dapat diartikan sebagai sebuah gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran agama semula. Definis i
- 10. 1. Krisis Kepemimpinan Terjadi pertikaian antara Paus dan Kaisar yang memuncak pada masa pemerintahan Philip IV dengan Paus Boniface VIII. Peristiwa ini dimulai pada abad ke- 13 hingan awal abad ke-14 dimana Gereja Katolik mencapai titik kekuasaan puncak. Paus dianggap sebagai wakil Tuhan di bumi dan memiliki otoritas atas urusan sekuler dan spiritual. Namun para raja di Eropa mulai membatasi kekuasaan Paus dan menegaskan otoritas mereka. Philip IV dari Prancis pun mengambil alih kekuasaan agar berada di tangan raja dan mengurangi pengaruh gereja.
- 11. 1. Krisis Kepemimpinan Philip IV pun melakukan dua tindakan yang paling menonjol dalam peristiwa ini, yaitu: Memungut pajak kepada klerus (rohaniawan), namun sayangnya Paus Boniface VIII menentang hal ini dengan mengeluarkan bulla (surat kepausan) yang melarang raja memungut pajak pada klerus tanpa persetujuan Paus. Mengendalikan pengangkatan uskup dengan mengangkat seorang uskup di Prancis, namun Paus Boniface menolak hal ini dengan hak prerogatifnya.
- 12. 1. Krisis Kepemimpinan Akibat dari peristiwa itu, Philip IV menjadi sangat marah dan menangkap Paus Boniface VIII walaupun setelah itu Paus dibebaskan. Beberapa saat kemudian akhirnya Paus Boniface VIII meninggal dunia dan kepausan dipindahkan ke Avignon (Prancis) selama hampir 7 dekade. Dampak dari hal ini adalah otoritas paus menjadi lemah dan para raja memiliki kekuasaan yang semakin kuat.
- 13. 2. Krisis Kerohanian Banyak orang melakukan tindakan penyimpangan yaitu dengan mencari pengalaman mistis seperti penghormatan kepada para santo, berziarah dan mengadakan misa bagi orang yang telah meninggal/misa arwah. Misa arwah adalah tindakan mendoakan jiwa-jiwa orang beriman yang telah meninggal. Tujuan dari misa ini adalah untuk memohon pengampunan dan keselamatan bagi mereka yang telah meninggal, terutama bagi mereka yang masih berada dalam keadaan pemurnian di Api Penyucian.
- 14. 3. Krisis Pengajaran Para pemimpin gereja sibuk mengurus dengan diskusi-diskusi skolastik (metode berpikir dan pengajaran: iman dan akal berjalan bersama) yang rumit dan mengabaikan pertanyaan- pertanyaan iman seperti kebangitan rohani dan lainnya. Sumber pengajaran tidak hanya didasarkan kepada Alkitab saja melainkan ditambah dengan perbuatan (semi- pelagianisme: penggabungan pandangan dari Pelagianisme dan Augustianisme yang menyatakan bahwa iman adalah hasil kehendak bebas manusia dan pertumbuhan iman adalah hasil dari anugerah Allah, Roh Kudus bekerja dalam diri orang percaya untuk membantunya bertumbuh, manusia yang memulai proses dan Allah yang menyelesaikannya). Muncul pengajaran purgatori (api penyucian) dan surat penghapus siksa (indulgensia) yang menjadi beban bagi jemaat karena diperjualbelikan.
- 15. 4. Krisis Keteladanan Penjualan surat penghapus siksa ini ditunggangi oleh Paus Leo X (1513-1521) dan Uskup Agung Albrecht dari Mainz (Jerman) dimana Uskup Agung mengambil dua tempat keuskupan sebab tidak ada yang menjadi uskup di sana. Karena hal itu, Uskup Agung Albrecht menerima pendapatan uang tiga kali lipat dan Paus Leo X tidak mengizinkan hal itu kecuali jika Uskup Agung Albrecht membayar uang kepada Paus sebanyak kurang dari 10.000 uang keping emas. Uskup Agung Albrecht mencoba meminjam uang tersebut di bank namun tidak cukup, akhirnya atas perintah Paus maka surat penghapus siksa diperdagangkan secara luas dengan isu-isu yang tidak sesuai dengan pengajaran Firman Tuhan agar hutang kepada Paus terbayarkan. Isu yang disebarkan adalah surat penghapus siksa dapat mengampuni dosa. Pada saat itu juga banyak para pemimpin gereja hidup jauh dari kesalehan, melakukan tindakan imoral, hidup bergelimang kemewahan (mengoleksi emas dan perempuan), serta menguras jemaat untuk membangun gedung gereja yang megah.
- 16. REFORMATOR GEREJA Pada tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther menerbitkan deklarasinya yang menjadi benih-benih reformasi Protestan, yaitu 95 dalil di All Saints Church, Wittenberg, Jerman. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk pertentangan terhadap gereja Katolik. Pada tahun 1520, doktrin-doktrin Martin Luther ditolak oleh Paus dan ia dikucilkan namun muncul juga tokoh reformator lainnya yang mendukung gerakan Martin Luther. Pada tahun 1522, Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman dari baasa Latin dan memproklamasikan doktrin Kitab Suci Yang Terbuka dan Interpretasi Yang Bebas. Dampak yang ditimbulkan oleh doktrin Kitab Suci Yang Terbuka dan Interpretasi Yang Bebas ini adalah berkembangbiaknya sekte-sekte dan berbagai macam opini dalam Protestanisme yang terpecah-pecah.
- 17. REFORMATOR GEREJA Selain itu Martin Luther dengan tegas menolak supremasi Paus, otoritas gereja, selibat, sakramen-sakramen (penguatan, pengakuan dosa, pengurapan orang sakit, imamat dan perkawinan), api penyucian/prugatorium dan pengajaran gereja tentang justifikasi dan dosa asal. Martin Luther pun dikenal dengan ajarannya yang khas yang disebut sebagai teologi Lutheran, yaitu Sola Fide (Iman), Sola Gratia (Anugerah) dan Sola Scriptura (Alkitab). Selain Martin Luther, terdapat juga tokoh-tokoh reformator gereja protestan seperti Johanes Calvin (Prancis, 1536), Ulrich Zwingli (Swiss, 1520) dan John Knoxx (Skotlandia, 1554).
- 19. Penyebab Reformasi Gereja: Krisis Kepemimpinan (peran seorang pemimpin). Krisis Kerohanian (kebingungan jemaat dan tidak ada yang mengarahkan). Krisis Pengajaran (pengajaran yang disampaikan tidak disesuaikan dengan kebutuhan jemaat). Krisis Keteladanan (pemipin Kristen tidak memberikan teladan yang baik sebagai wakil Allah). Reformasi tidak bertujuan untuk memecah-belah gereja melainkan untuk memperbarui gereja agar kembali kepada ajaran yang benar. KESIMPULAN