Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
油
PT GO-JEK Indonesia menerapkan berbagai sistem informasi untuk mendukung operasional dan pengambilan keputusan, seperti sistem pemesanan layanan, strategi pemasaran berbasis sistem informasi, dan sistem manajemen informasi. Sistem informasi tersebut didukung oleh teknologi seperti aplikasi seluler, basis data cloud, dan sistem pembayaran online.
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
油
Dokumen tersebut membahas tentang kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, dan delegasi dalam organisasi. Terdapat penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut beserta faktor-faktor yang melandasinya. Juga dibahas mengenai jenis-jenis kewenangan, persyaratan agar kewenangan efektif, serta manfaat dan kendala dalam pelimpahan wewenang.
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
油
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab sosial perusahaan terhadap berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, karyawan, pemegang saham, lingkungan dan komunitas. Tanggung jawab terhadap pelanggan mencakup produk yang aman dan layanan berkualitas, sedangkan tanggung jawab terhadap karyawan meliputi gaji dan tunjangan yang layak. Tanggung jawab terhadap pemegang saham berupa laporan keuangan jujur, sedangkan
Dokumen tersebut membahas pendekatan sistem dalam pemecahan masalah. Pendekatan sistem terdiri dari tiga tahap yaitu upaya persiapan, pendefinisian masalah, dan pemecahan masalah. Langkah-langkah pendekatan sistem memberikan kerangka untuk mengelompokkan berbagai keputusan yang dapat dibuat dalam pemecahan masalah tunggal.
Sistem informasi pemasaran bertujuan untuk menyediakan informasi terkini bagi pengambil keputusan pemasaran secara tepat waktu dan akurat melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi data menjadi informasi yang berguna. Komponen utamanya adalah sistem pencatatan internal, intelijen pemasaran, dan riset pemasaran. Kendala yang dihadapi antara lain perbedaan standar data antarnegara dan kesulitan memperoleh informasi lokal di
Perubahan organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal meliputi perubahan budaya, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, dan teknologi. Sedangkan faktor internal berasal dari tujuan organisasi, strategi, kebijakan manajemen, teknologi baru, dan sikap karyawan. Organisasi dapat mengubah struktur, teknologi, atau sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan perubahan lingkun
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratYudha Kusuma
油
- Surat ini berisi tentang komunikasi bisnis melalui surat, karakteristik surat yang baik, contoh direct request untuk meminta informasi, pengaduan, dan rekomendasi, serta strategi penulisan pesan rutin, berita baik, dan ucapan terima kasih.
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenOktavianus Putra
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan pengendalian sistem informasi, termasuk jenis gangguan yang dapat terjadi, cara mengelola gangguan, dan pengendalian yang dapat diterapkan seperti pengendalian organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik dan lainnya."
Makalah ini membahas tentang cash flow dan penyusunan cash flow. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar perusahaan pada setiap periode. Terdapat empat langkah penyusunan cash flow yaitu menentukan minimum uang diperlukan, menyusun perkiraan hutang, menyusun kembali penerimaan dan pengeluaran, serta contoh penghitungan cash flow dan NPV proyek.
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab kenaikan harga bawang merah dan bawang putih di Indonesia yang disebabkan oleh produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga harus banyak mengandalkan impor, namun sering terjadi keterlambatan izin impor yang menyebabkan pasokan menjadi berkurang.
Manajemen global melibatkan aktivitas manajemen sumber daya manusia, operasi, keuangan, pemasaran, dan informasi secara global. Hal ini mempengaruhi rekrutmen, produksi, pendanaan, pemasaran, dan pengelolaan informasi perusahaan multinasional di berbagai negara dengan budaya yang berbeda. Tenaga kerja global berasal dari berbagai negara dengan kualifikasi bervariasi, sementara angkatan kerja terdiri atas penduduk usia produktif antara 15-64
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan dalam manajemen, meliputi definisi pengawasan, bentuk-bentuknya, tahapan proses pengawasan, pelaku pengawasan, metode pengawasan, perancangan proses pengawasan, syarat pengawasan yang baik, dan tujuan pengawasan.
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaAhhmadd Yansyah
油
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis persediaan yang terdiri dari bahan mentah, komponen, bahan pembantu, barang dalam proses, dan barang jadi. Selanjutnya membahas fungsi persediaan seperti efisiensi operasional, memungkinkan independensi antar operasi, penghematan biaya melalui lot size, dan antisipasi fluktuasi permintaan. Terakhir membahas biaya-biaya yang terkait dengan persediaan seperti
Babakan dokumen membahas tentang penentuan lokasi perusahaan, termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan lokasi, metode evaluasi alternatif lokasi, dan strategi lokasi pelayanan jasa.
Dokumen ini juga menjelaskan metode transportasi dalam pembuatan keputusan lokasi pabrik atau gudang.
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (7)felikstevanus
油
Teks ini membahas metode pengembangan sistem informasi seperti prototyping dan pengembangan berfase. Prototyping memungkinkan pengembang dan pengguna berkomunikasi lebih baik untuk menentukan persyaratan, sementara pengembangan berfase menggabungkan teknik SDLC tradisional, prototyping, dan RAD."
Sistem informasi pemasaran bertujuan untuk menyediakan informasi terkini bagi pengambil keputusan pemasaran secara tepat waktu dan akurat melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi data menjadi informasi yang berguna. Komponen utamanya adalah sistem pencatatan internal, intelijen pemasaran, dan riset pemasaran. Kendala yang dihadapi antara lain perbedaan standar data antarnegara dan kesulitan memperoleh informasi lokal di
Perubahan organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal meliputi perubahan budaya, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, dan teknologi. Sedangkan faktor internal berasal dari tujuan organisasi, strategi, kebijakan manajemen, teknologi baru, dan sikap karyawan. Organisasi dapat mengubah struktur, teknologi, atau sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan perubahan lingkun
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratYudha Kusuma
油
- Surat ini berisi tentang komunikasi bisnis melalui surat, karakteristik surat yang baik, contoh direct request untuk meminta informasi, pengaduan, dan rekomendasi, serta strategi penulisan pesan rutin, berita baik, dan ucapan terima kasih.
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenOktavianus Putra
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan pengendalian sistem informasi, termasuk jenis gangguan yang dapat terjadi, cara mengelola gangguan, dan pengendalian yang dapat diterapkan seperti pengendalian organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik dan lainnya."
Makalah ini membahas tentang cash flow dan penyusunan cash flow. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar perusahaan pada setiap periode. Terdapat empat langkah penyusunan cash flow yaitu menentukan minimum uang diperlukan, menyusun perkiraan hutang, menyusun kembali penerimaan dan pengeluaran, serta contoh penghitungan cash flow dan NPV proyek.
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab kenaikan harga bawang merah dan bawang putih di Indonesia yang disebabkan oleh produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga harus banyak mengandalkan impor, namun sering terjadi keterlambatan izin impor yang menyebabkan pasokan menjadi berkurang.
Manajemen global melibatkan aktivitas manajemen sumber daya manusia, operasi, keuangan, pemasaran, dan informasi secara global. Hal ini mempengaruhi rekrutmen, produksi, pendanaan, pemasaran, dan pengelolaan informasi perusahaan multinasional di berbagai negara dengan budaya yang berbeda. Tenaga kerja global berasal dari berbagai negara dengan kualifikasi bervariasi, sementara angkatan kerja terdiri atas penduduk usia produktif antara 15-64
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan dalam manajemen, meliputi definisi pengawasan, bentuk-bentuknya, tahapan proses pengawasan, pelaku pengawasan, metode pengawasan, perancangan proses pengawasan, syarat pengawasan yang baik, dan tujuan pengawasan.
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaAhhmadd Yansyah
油
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis persediaan yang terdiri dari bahan mentah, komponen, bahan pembantu, barang dalam proses, dan barang jadi. Selanjutnya membahas fungsi persediaan seperti efisiensi operasional, memungkinkan independensi antar operasi, penghematan biaya melalui lot size, dan antisipasi fluktuasi permintaan. Terakhir membahas biaya-biaya yang terkait dengan persediaan seperti
Babakan dokumen membahas tentang penentuan lokasi perusahaan, termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan lokasi, metode evaluasi alternatif lokasi, dan strategi lokasi pelayanan jasa.
Dokumen ini juga menjelaskan metode transportasi dalam pembuatan keputusan lokasi pabrik atau gudang.
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (7)felikstevanus
油
Teks ini membahas metode pengembangan sistem informasi seperti prototyping dan pengembangan berfase. Prototyping memungkinkan pengembang dan pengguna berkomunikasi lebih baik untuk menentukan persyaratan, sementara pengembangan berfase menggabungkan teknik SDLC tradisional, prototyping, dan RAD."
Sim, sofi hayu desbiana irda lestari, hapzi, prof. dr. mm, pengembangan siste...Sofi Hayu
油
Pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan sistem yang meliputi pendekatan
siklus hidup seperti SLDC tradisional, prototyping, dan pengembangan aplikasi cepat.
Metode ini memberikan manfaat seperti peningkatan akses data, efisiensi biaya dan waktu,
serta kualitas data.
1. Pendekatan sistem dan siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) merupakan metodologi untuk memecahkan masalah sistem.
2. Diagram arus data dan kasus penggunaannya merupakan alat untuk memodelkan proses dan data dalam suatu sistem.
3. Manajemen proyek pengembangan sistem dikelola secara hierarki dari atas ke bawah oleh komite eksekutif dan steering committee.
Dokumen tersebut membahas berbagai metodologi pengembangan sistem informasi seperti pendekatan sistem, siklus hidup pengembangan sistem, prototyping, pengembangan berkecepatan tinggi, rekayasa ulang proses bisnis, dan alat-alat pendukung pengembangan sistem. Metodologi-metodologi tersebut mencakup tahapan dan aktivitas yang harus dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi mulai dari perencanaan, analisis, desain,
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMAAyuEndahLestari
油
Proses pengembangan system yaitu seperangkat aktivitas, metode, dan praktik dan alat-alat terotomatisasi yang digunakan untuk meningkatkan dalam pengembangan sistem dan software. Pada awal berkembangnya system informasi, pengembangan system informasi dilakukan oleh programmer. Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programmer untuk membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya. Dengan permintaan tersebut programmer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan atau informasi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programmer mulai dan bekerja. Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak memuaskan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem informasi dirancang, dan lahirlah satu metode pengembangan sistem informasi.
Sim p13, rizhul januar ramadhan, prof hapzi ali mm, sistem life cycle, univer...Rizhul Ramadhan
油
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Ini biasanya digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem yang besar. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi, yang meliputi konsep dasar pengembangan sistem, metode-metode pengembangan sistem seperti SDLC dan prototyping, serta prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem seperti keterlibatan pemakai sistem dan justifikasi sistem sebagai investasi.
Presentasi ini membahas pengembangan sistem informasi manajemen dengan menjelaskan tujuan belajar, pendekatan sistem, jenis-jenis prototipe, pengembangan prototipe evolusioner dan persyaratan, keuntungan prototyping, potensi kesulitan, pengembangan aplikasi lebih cepat, pengembangan berfase, tahapannya, pemodelan proses, diagram arus data, kasus penggunaan, kepemimpinan proyek, input pengestimasian biaya, alat-al
Dokumen tersebut membahas sistem pengembangan siklus hidup (SDLC) yang terdiri dari 5 fase yaitu perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan dukungan/pemeliharaan. Juga membahas model pengembangan perangkat lunak seperti waterfall, prototipe, RAD, dan agile yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode System Development Life Cycle (SDLC) dan tahapan-tahapannya dalam pengembangan sistem informasi baru, serta kendala yang dihadapi dalam proses implementasinya.
2. Beberapa kendala utama yang dihadapi antara lain ketidakpahaman antara pengguna dan pengembang sistem, serta kurangnya kerja sama antara departemen operasional dan IT.
3. Diperluk
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. A. PENDEKATAN SISTEM
Pencarian asal muasal proses pemecahan
masalah secara sistematis mengarah pada John
Adewey, seorang profesor ilmu filosofi di
Columbia University. Dalam sebuah buku di tahun
1910, Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian
pertimbangan yang terlibat dalam pemecahan
sebuah kontroversi secara memadai, yakni:
Mengenali kontroversi
Mempertimbangkan klaim-klaim alternatif
Membentuk satu pertimbangan
3. 1. Urut-urutan Langkah
Upaya persiapan menyiapkan pemecahan
masalah dengan memberikan suatu orientasi
sistem. Upaya definisi terdiri atas
pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan
dan kemudian memahaminya.
4. 2. Upaya Persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dikerjakan
secara berurutan, yakni:
Langkah 1 (MELIHAT PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU
SISTEM)
Langkah 2 (MENGENAL SISTEM LINGKUNGAN)
Langkah 3 (MENGIDENTIFIKASI SUBSISTEM
PERUSAHAAN)
Bentuk termudah yang dapat dilihat oleh manajer
adalah area-area bisnis. Seperti pada gambar dibawah
ini:
6. 3. Upaya Definisi
Upaya definisi biasanya dirangsang oleh
suatu pemicu masalah (problem trigger).
Langkah-langkah pada upaya definisi yakni:
Langkah 4 (MELANJUTKAN TINGKAT SISTEM
KE TINGKAT SUBSISTEM)
Langkah 5 (MENGANALISIS BAGIAN SISTEM
DALAM URUTAN TERTENTU)
Urut-urutan unsur sistem seperti gambar
dibawah ini.
8. 4. Upaya Solusi
Pada upaya solusi langkah-langkah nya yakni:
Langkah 6 (MENGIDENTIFIKASIKAN
SOLUSI-SOLUSI ALTERNATIF)
Langkah 7 (MENGEVALUASI SOLUSI-
SOLUSI ALTERNATIF)
Langkah 8 (MEMILIH SOLUSI YANG
TERBAIK)
9. B. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN
SISTEM
Pendekatan sistem merupakan sebuah
metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu.
Siklus hidup npengembangan sistem
(Systems development life cycle - SDLC)
adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi
pengembangan suatu sistem informasi.
10. C. SLDC TRADISIONAL
SLDC tradisional sering juga disebut juga
sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach).
Pada SDLC tradisional terdapat beberapa tahapan
pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan
dalam urut-urutan tertentu
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
Perencanaan
Analisis
Desain
Implementasi
Penggunaan
11. Pola Melingkar dari Siklus Hidup Sistem
Figur yang akan ditunjukkan dibawah ini
mengilustrasikan sifat melingkar dari siklus
hidup. Ketika sebuah sistem melampaui masa
manfaatnya dan harus diganti, satu siklus
hidup baru akan dimualai dengan awali boleh
tahap perencanaan.
13. D. PROTOTYPING
Propotipe adalah satu versi dari sebuah
sistem potensial yang memberikan ide bagi
para pengembang dan calon pengguna.
Proses pembuatan prototipe ini disebut
prototyping.
14. 1. Jenis-jenis Prototipe
Terdapat dua jenis prototipe yaitu prototipe
evolusioner dan persyaratan. Prototipe
evolusioner terus-menerus disempurnakan
sampai memiliki seluruh fungsionalitas sampai
yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang
baru. Prototipe persyaratan dikembangkan
sebagai satu cara untuk mendefinisikan
persyaratan-persyaratan fungsional dari
sistem baru ketika pengguna tidak mampu
mengungkapkan dengan jelas apa yang
mereka inginkan.
15. Pengembangan prototipe evolusioner
menunjukan empat langkah dalam pembuatan
suatu prototipe evolusioner. Empat langkah
tersebut adalah:
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
Membuat satu prototipe
Menentukan apakan prototipe dapat diterima
Menngunakan prototipe
Berikut adalah gambar pembuatan prototipe
evolusioner:
17. Pengembangan prototipe persyaratan memiliki
tujuh langkah dalam pembuatan suatu prototipe
persyaratan. Tujuh langkah tersebut adalah:
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
Membuat satu prototipe
Menentukan apakan prototipe dapat diterima
Membuat kode sistem baru
Menguji sistem baru
Menentukan apakah sistem baru dapat diterima
Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
Berikut adalah gambar dari pembuatan prototipe
persyaratan:
19. 2. Daya tarik prototype
Pengguna maupun pengembang menyukai
prototyping karena alasan-alasan dibawah ini:
Membaiknya komunikasi antara pengembangan dan
pengguna
Pengembangan dapat melakukan pekerjaan yang
lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna
Pengguna memainkan peran yang lebih aktif dalam
pengembangan sistem
Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu
dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan
sistem
Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena
pengguna tau apa yang diharapkannya
20. 3. Potensi kesulitan dari
prototipe
Kesulitan-kesulitan dari prototipe antara lain:
Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat
menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam definisi
masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi. Jalan
alternatif ini akan menciptakan usaha-usaha yang
cepat dan kotor.
Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe
yang diberikan, yang mengarah pada ekspektasi yang
tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi
nantinya.
Prototipe evolusioner bisa jadi tidak telalu efisien
Antarmuka komputer manusia yang diberikan oleh
beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak
mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.
21. E. PENGEMBANGAN APLIKASI
CEPAT
Satu metodologi yang memiliki tujuan yang
sama dengan prototyping yaitu memberikan
respon yang cepat atas kebutuhan pengguna,
namun dengan lingkup yang lebih luas adalah
RAD. RAD adalah kumpulan strategi,
metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat
didalam suatu kerangka kerja yang disebut
rekayasa informasi dan diperkenalkan oleh
James Martin.
23. Gambar diatas mengilustrasikan siklus hidup
RAD menurut James Martin, yang menunjukkan
banyaknya upaya yang dikeluarkan oleh baik
pengguna maupun spesialis informasi. Pada
figurdiatas pengguna memainkan peran penting
kecuali dalam tahap konstruksi. Semakin banyak
keterlibatan pengguna, khususmya dalam tahp
awal-awal maka haltersebut memungkinkan
sistem dikembangkan dengan lebih cepat. Serah
terima terjadi lebih cepat dalam RAD di
bandingkan dengan dalam siklus hidup
tradisional.
25. F. PENGEMBANGAN BERFASE
Satu metodologi pengembangan sistem ini
digunakan oeleh banyak perusahaan adalah
kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping,
dan RAD.
26. 1. Tahap-tahap perkembangan
berfase
Enam tahap yang perkembangan fase ini
adalah:
Investigasi awal
Analisis
Desaain
Konstruksi awal
Konstruksi akhir
Pengujian dan pemasangan sistem
ditunjukkan seperti gambar di bawah:
29. G. DESAIN ULANG PROSES
BISNIS
Teknologi informasi mengalami kemajuan
dengan sangat cepat, dan organisasi perlu
mengambil keuntungan dari kemajuan-kemajuan
ini. Manajemen sering kali menyimpulkan bahwa
pendekatan-pendekatan baru hendaknya
dilakukan untuk sistem-sistem ini, dengan
memanfaatkan secara penuh kemajuan dibidang
teknologi komputer modern. Proses pengerjaan
ulang sistem disebut dengan istilah desain ulang
proses bisnis (business process redisign-BPR).
BPR mempengaruhi operasi TI perusahaan dalam
dua hal. Pertama,TI dapat menerapkan BPR
untuk mendesain ulang sistem-sistem informasi
yang hiidupnya tidak dapat dipertahankan lagi
dengan pemeliharaan biasa. Sistem-sistem
seperti ini disebut sistem warisan (legacy
31. Pada figur diatas menunjukkan bahwa
proyek-proyek seperti ini dipicu oleh suatu
masalah atau peluang. Menejemen strategis
memutuskan bahwa BPR layak untuk
dilakukan dan menyetujui proses-proses fisik
didesain ulang (lingkaran 1 dalam figur).
Proses-proses fisik meliputi logistik sumber
daya fisik yang masuk, operasi-operasi yang
menghasilkan produk atau jasaperusahaan,
dan logistik keluar.
32. 2. Rekayasa terbalik
Rekayasa terbalik (reserve engineering)
berasal dari intelijen bisnis. Rekayasa terbalik
adalah proses menganalisis sistem yang
sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur
tersebut sekaligus untuk membuat
dokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih
tinggi dari pada yang telah ada saat ini.
33. 3. Rekayasa ulang
Rekayasa ulang (reengineering) adalah
merancang ulang sebuah sistem seluruhnya
dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya.
Nama rekayas ke depan (forward engineering)
diberikan untuk proses mengikuti SDLC
dengan cara yang normal sambil sekaligus
menjalankan BPR.
36. Pada gambar diatas menunjukan pengaruh dari
segi fungsionalitas dan sifat teknisnya. Mutu
fungsionalitas adalah ukuran dari apa yang dikerjakan
oleh sistem. Mutu teknis adalah ukuran dari seberapa
baik sistem tersebut melaksanakannya. Ketika mutu
fungsional maupun teknis sama-sama buaruk, maka
akan dibutuhkan suatu proyek rekayasa ke depan.
Ketika fungsionalitas baik tetapi mutu teknis buruk,
maka rekayasa terbalik hendaknya dicoba untuk
dilakukan. Ketika fungsionalitas buruk tetapi mutu
teknis baik, maka dibutuhkan rekayasa terbalik. Ketika
mutu fungsionalitas meuoun teknis sama-sama baik,
hal yang paling baik dilakukan adlah membiarkan
sistem tersebut apa adanya.
37. H. MENEMPATKAN SDLC TRADISIONAL,
PROTOTYPING, RAD, PENGEMBANGAN BERFASE,
DAN BPR DALAM PERSPEKTIF
SDLC tradisional, prototyping, RAD, dan
BPR semuanya adalah metodologi. Semuanya
adalah cara-cara yang direkomendasikan
dalam mengembangkan sistem informasi.
SDLC tradisional adalah suatu penerapan
pendekatan sistem terhadap masalah
pengembangan sistem, dan memiliki seluaruh
unsur-unsur pendekatan sistem dasar, diawali
deri identifikasi masalah dan diakhiri dengan
penggunaan sistem.
38. I. ALAT-ALAT PENGEMBANGAN
SISTEM
Pendekatan sistem dan berbagai siklus
hidup pengembangan sistem adalah
metodologi atau cara-cara yang
direkomendasikan dalam memecahkan
masalah-masalah sistem.
39. Pendekatan yang dipicu oleh data dan
dipicu oleh proses
Alat-alat pemodelan data seperti diagram
relasi entitas dan diagram kelas adalah bukti
dari perhatian ini. Kini kita mengembalikan
perhatian kita pada pemodelan proses-proses
yang dilakukan oelh sistem
40. J. PEMODELAN PROSES
Pemodelan proses pertama kali dilakukan
dengan menggunakan diagram alur (flowchart).
Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui
system dan program. Diagram arus data sangat
baik untuk membuat model proses pada tingkat
ringkasan. Akan tetapi, diagram arus data
kurang baik dalam menangkap detail-detail
pemrosesan..
41. 1. Diagram Arus Data
Suatu diagram arus data adalah penyajian grafis
dari sebuah system yang mempergunakan empat
symbol untuk mengilustrasikan bagaimana data
mengalir melalui proses-proses yang saling
tersambung. Simbol simbol tersebut mencerminkan :
Unsur-unsur lingkungan dengan mana system
berinteraksi
Proses
Arus data
Penyimpanan data
Diagram arus data bertingkat
Diagram Konteks
Diagram Nomor N
42. 2. Kasus pengguna
Kasus pengguna adalah suatu uraian
naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yag
terjadi antara system preimer dengan
sistemsekunder. Dalam kasus, system primer
adalah sebuah program computer dan system
sekunder adalah orang yang berinteraksi
dengan program computer.
43. 3. Panduan kasus pengguna
Beberapa panduan untuk membuat sebuah
kasus pengguna dalam format ping-pong
disajikan dalam Figure 7.16
45. K. MANAJEMEN PROYEK
Proyek-proyek pengembangan system
yang pertama dikelola oleh manajer unit TI,
dengan dibantu oleh manajer dari analisis
system,pemrograman, dan operasi. Ketika
system memiliki nilai strategi atau
pengaruhnya meliputi keseluruhan organisasi,
direktur utaa atau komite eksekutif perusahaan
dapat memutuskan untuk mengawasi sendiri
proyek pengembangan tersebut.
46. 1. Steering Committee SIM
Steering committee SIM menjalankan tiga fungsi utama:
Menciptakan kebijakan yang memastikan dukungan computer
untuk mencapai sasaran strategis perusahaan
Melakukan pengendalian fiscal engan bertindak sebagai yang
berwenang dalam memberikan persetujuan untuk seluruh
permintaan akan pendanaan yang berhubungan dengan computer
Menyelesaikan perselisihan yang terjadi sehubungan dengan
prioritas penggunaan computer.
Jadi secara tidak langsung tugas steering committee SIM
adalah melaksanakan seluruh strategi yang dibuat oleh komite
eksekutif maupun rencana strategi untuk sumber daya informasi.
Dan steeringcommitte SIM adalah bukti yang paling nyata dalam
perusahaan memang berniat untuk menjadikan sumber daya
informasi tersedia bagi seluruh pengguna yang benar-benar
membutuhkan.
48. 2. Kepemimpinan Proyek
Tim proyek meliputi semua orang yang ikut
berpatisipasi dalam pengambangan system
informasi. Satu tim dapat memiliki anggota
hingga selusin, yang terdiri atas gabungan
bebetapa orang pengguna, spesialis informasi,
dan mungkin auditor internal. Aktivitas tim
akan diarahkan oleh seorang ketua tim atau
pimpinan proyek yang memberikan arahan di
sepanjang masa proyek.
49. 3. Mekanisme Manajemen
Proyek
Dasar dari manajemen proyek adalh
rencana proyek, yang dibuat selama tahap
investigasi awal ketika metodologi
pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan-
tujuan proyek, kendala, dan ruang lingkupnya
telah selesai didefinisikan, kita akan dapat
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilakukan.
50. Para Manajer dari suatu Sistem Siklus Hidup
Disusun dalam suatu Hierarki
51. 4. Dukungan Web bagi Manajemen
Proyek
Selain system manajemen proyek berbasis
piranti lunak seperti Microsoft Project,
dukungan juga dapat diperoleh dari internet.
Seperti contoh, Logic Software, sebuah
perusahaan yang berbasis di Toronto,
menawarkan sebuah system manajemen
proyek yang disebut Easy Projects.net
52. L. MENGESTIMASI BIAYA
PROYEK
Mengestimasikan waktu dan uang yang
dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah
system telah lama menjadi satu tugas yang
menantang. Semua metode ini kurang lebih
mengandalkan pada tiga komponen:
Informasi mengenai system tertentu yang
sedang dibuat dan orang yang akan
melakukan pengembangan
Pengalamanhistoris
Pengetahuan mengenai proses
pengembangan piranti lunak dan alat-alat
serta teknik estimasi
53. 1. Input Pengestimasi Biaya
Sebuah work breakdown structure
mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas proyek
yang akan membutuhkan sumber daya.
Contoh WSBadalah grafik Gantt dan diagram
jaringan. Kebutuhan sumber daya
mencantumkan sumber daya tertentu yang
akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Tarif
sumber daya adalah biaya perunit untuk
setiap jenis sumber daya. Estimasi durasi
aktivitas menyebutkan periode pekerjaan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
54. 2. Alat-alat dan Teknik Estimasi
Biaya
Estimasi analogis menggunakan biaya
actual proyek-proyek serupa yang telah
dilakukan di masa lalu sebagai dasar untuk
memproyeksikan biaya dariproyek yang
sedang dipertimbangkan. Estimasi dari atas
bawah dimulai dengan detail, seperti aktivitas
di dalam grafik Gantt, lalu mengalikannya
dengan data biaya, sepeti tariff per jam untuk
karyawan.
55. 3. Output Pengestimasian
Biaya
Estimasi biasa dibuat untuk seluruh sumber
daya yang dibebankan ke proyek dan
biasanya dinyatakan dalam unit-unit keuangan
yang berlaku, seperti dolar atau euro. Estimasi
seperti ini dapat disempurnakan kembali
selama proyek berlangsung untuk
mencerminkan tambahan informasi seiring
dengan semakin jelasnya proyek tersebut.