3. SISTEM KOORDINAT
1. SISTEM DAN KERANGKA
REFERENSI KOORDINAT
2. BENTUK DAN
UKURAN BUMI
3. DINAMIKA
BUMI
4. SISTEM KOORDINAT
5. SISTEM KOORDINAT
DALAM GEODESY SATELIT
6. SISTEM KOORDINAT
REFERENSI ICRS DAN ITRS
7. WGS 84
5. KOORDINAT
REFERENSI
Suatu himpunan
dari sumbu -
sumbu koordinat
bangun geometric
yang lainnya,
kepada suatu
titik yang
ditentukan.
Realisasi praktis
dari system
referensi melalui
pengukuran dan
pengamatan.
6. KOORDINAT REFERENSI
Suatu metode
untuk menentukan
posisi titik
terhadap kerangka
koordinat
tertentu.
Definisi secara
konseptual secara
lengkap bagaimana
sistem koordinat
ditentukan
7. Sistem!
REFERENSI KOORDINAT
Sistem referensi koordinat adalah sebagai
realisasi praktis dari Syste mereferensi,
sehingga system tersebut dapat digunakan untuk
pendeskripsian secara kuantitatif posisi dan
pergerakan posisi dan pergerakan titik-titik.
10. Tiram atau cakram yang
terapung di permukaan bumi
2500 SM
500 SM
Lempeng dasar
Bangsa Yunani
Kotak persegi panjang
400 SM
495 SM
Bola
Bangsa Yunani kuno :
Phytagoras
Bangsa Babilonia Geograf Yunani Kuno
16. Dinamika!
BUMI
Dinamika pergerakan Bumi
mempunyai spektrum yang
sangat luas, dari skala
galaksi sampai skala
pergerakan lokal kerak
bumi
Bumi mengelilingi
matahari dalam orbit
berbentuk ellips
Sumbu panjang ± 149,6 juta km
Eksentrisitas orbit ± 0,0167
Periode Orbit 365,24 hari
Kecepatan bumi ± 29,8 km/s
[Yoder,1995]
17. Parameter!
ORIENTASI BUMI
parameter orientasi Bumi:
â–ª pergerakan sumbu rotasi
bumi dalam ruang inersia
(Presesi dan Nutasi),
â–ª pergerakan sumbu rotasi
bumi relatif terhadap
kerak bumi (pergerakan
kutub), dan
â–ª flukltuasi dalam kecepatan
rotasi bumi [perubahan
panjang hari (LOD, length
of day)
Gaya-gaya yang mempengaruhi
rotasi bumi :
â–ª gaya gravitasional dari benda-
benda langit lainnya,
â–ª gala tekan (loadingl atmosfer
dan air laut, serta
â–ª Pergerakan massa baik di dalam
bumi, daratan, lautan' dan
atmosfer, maupun pergerakan
dari lempeng-lempeng Bumi
18. Presesi dan Nutasi!
Presesi adalah pergeseran
orientasi sumbu rotasi
Bumi secara perlahan-
lahan setiap satu kali
putaran. Bumi disebut
juga dengan presesi
equinox.
Posisi Bumi dalam
orbitnya ketika mengitari
Matahari pada titik
solstice dan titik
equinox akan berubah
secara perlahan
Nutasi adalah gerak
irregular dalam order
beberapa detik busur pada
sumbu rotasi Bumi.
Nutasi pada planet terjadi
akibat efek pasang surut
(tidal efek), mrnyrbabkan
presesi equinox berbeda dari
waktu ke waktu sehingga
kecepatan presesi menjadi
tidak konstan.
20. Polar!
MOTION
Pergerakan kutub (Polar
motion) adalah pergerakan
sumbu rotasi bumi relatif
terhadap badan atau kerak
bumi sendiri.
Polar motion atau gerak
kutub yang dapat
diperkirakan hanya dalam
beberapa bulan, karena ia
terpengaruhi oleh hal-hal
yang cepat berubah dan tidak
dapat diprediksi seperti
pasang surut, kecepatan dan
arah angin serta gerak perut
Bumi.
tiga komponen utama Pergerakan
kutub (Polar motion) yaitu
(IERS,2000):
▪ Osilasi bebas → elastisitas
(non-igidity
▪ Osilasi tahunan → perpindahan
massa air
▪ Komponen sekular → berupa
pergeseran (dift)
22. Perubahan!
PANJANG HARI (LOD)
Kecepatan rotasi bumi
tidak konstan, sehingga
menyebabkan adanya
perubahan Variasi LOD
yang mencakup:
â–ª Variasi yang dapat
diprediksi
â–ª Variasi yang sifatnya
tidak teratur, yang
dapat dibagi menjadi
komponen-komponen
decadal, interannual,
seasonal, and
intrseasonal
components
fluktuasi pada LOD secara umum
dapat diklasifikasikan sebagai:
â–ª Gaya luar yang bekerja pada
Bumi
â–ª Adanya perubahan-perubahan
momen inersia dari Bumi, yang
disebabkan adanya deformasi
yang sifatnya peiodik
24. Pengamatan!
PARAMETER ORIENTASI BUMI
Parameter-parameter orientasi Bumi yang digunakan
saat ini (Dickey, 1995):
â–ª teknik klasik (seperti astrometri optik dan
okultasi Bulan), dan
â–ª teknik-teknik geodesi satelit (seperti VLBI,
SLR, dan GPS).
26. Terdapat 3 pendefinisian sistem koordinat :
â–ª Lokasi titik asal (titik nol) dari system koordinat
â–ª Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat
â–ª Besaran (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk
mendefinisikan posisi suatu titik dalam system
koordinat tersebut.
27. Berdasarkan Parameter
No. Klasifikasi Parameter
1 Geosentrik (di pusat Bumi)
Lokasi Titik
nol
Toposentrik (di permukaan
Bumi)
Heliosentrik (di pusat
Matahari)
2 Terikat Bumi (Earth-Fixed)
Orientasi Sumbu
Terikat Langit (Space-Fixed)
3 Jarak (Kartesian [X, Y, Z])
Besaran
Koordinat
Sudut dan Jarak (Geodetik [Ï•,
λ, h])
29. Sistem Koordinat dalam Geodesi Satelit
â–ª CIS (Coventional Inertial System) merupakan
sistem koordinat referensi yang terikat dengan
langit. Dalam Ilmu Geodesi Satelit, CIS
digunakan untuk pendeskripsian posisi dan
pergerakan satelit
â–ª CTS (Coventional Terrestrial System) merupakan
sistem koordinat referensi yang terikat dengan
bumi. Dalam Ilmu Geodesi Satelit, CTS digunakan
untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan
titik-titik di permukaan bumi
â–ª Sistem Ellipsoid referensi merupakan bentuk
matematis dari bumi yang mendckati bentuk geoid
33. ICRS
Karakteristik dari sistem referensi ICRS adalah
(ERS, 2000):
â–ª Titik Nol sistem koordinat adalah pusat massa
(barycentePJ dari sistem Matahari dalam
kerångka relativitas.
â–ª Sumbu-X mengarah ke titik semi (vernal
equinox) dari ERS,Dalam hal ini nilai nol
dari asensiorekta ditetapkan dari nilai
asehsiorekta kuasar 3C 273B.
â–ª Sumbu-Z mengarah ke CEP dari ERS yang
didefinisikan oleh model konvensi dari IAU.
â–ª Sumbu-Y tegak lurus sumbu-sumbuX dan Z, dan
membentuk sistem koordinat tangan-kanan
(right-handed system); dimana sumbu-sumbu X
dan Y terletak pada bidang ekuator (mean
equator) Bumi pada epok J2000.0.
34. Acuan ICRS
Menjelaskan tentang Sistem
Acuan ICRS (International
Celestial Reference System)
dengan gambar bola langit
dengan bumi sebagai
porosnya. Ekuator bumi dan
bidang orbit bumi
diproyeksikan pada bidang
bola langit. Sistem acuan
ICRS adalah standar sistem
acuan langit yang dipakai
saat ini oleh International
Astronomical Union (IAU).
35. Internasional Terrestrial
Reference System (ITRS)
adalah sistem referensi
spasial dunia yang ikut
berrotasi dengan Bumi dalam
gerakan diurnal di ruang
angkasa. IERS bertugas untuk
menyediakan referensi global
untuk masyarakat astronomi,
geodesi dan geofisika, dan
mengawasi realisasi ITRS.
Realisasi dari ITRS
diproduksi oleh IERS Pusat
Produk ITRS (ITRS-PC) di
bawah nama ITRF. Koordinat
ITRF diperoleh dengan
kombinasi solusi TRF
dihitung oleh pusat analisis
IERS menggunakan pengamatan
teknik Space Geodesi (GPS,
VLBI, SLR, LLR dan Doris).
Mereka semua menggunakan
jaringan stasiun yang
terletak di seluruh bumi.
ITRS
36. karakteristiknya :
â–ª Sistem geosentrik, dimana pusat massanya
didefinisikan untuk seluruh bumi, termasuk lautan
dan atmosfer.
â–ª Satuan panjang yang digunakan adalah meter.
â–ª Sumbu-Z mengarah ke kutub CTP yang dinamakan IRP
(IERS Reference Pole).
â–ª Sumbu-X berada dalam bidang meredian Greenwich
yang dinamakan IRM (IERS Reference Meredian) dan
terletak pada bidang ekuator bumi.
â–ª Sumbu-Y tegak lurus dengan sumbu-sumbu X dan Z
dan membentuk system koordinat tangan kanan.
â–ª Evolusi waktu dari orientasi sistem koordinat
dipastikan dengan menerapkan kondisi no net-
rotation dalam konteks pergerakan tektonik
(horizontal) untuk seluruh permukaan bumi.
38. WGS 84 adalah sistem yang saat ini digunakan
oleh sistem navigasi satelit GPS (Global
Positioning System) berdasarkan peningkatan
kualitas dari WGS 84 yang dilakukan secara
berkesinambungan, sudah dikenal tiga sistem
yaitu WGS 84, WGS 84 (G730), dan WGS 84
(G873).
39. Karakteristik
WGS 84
â–ª Sistem geosentrik dimana
pusat masanya didefinisikan
untuk seluruh bumi, termasuk
lautan dan atmosfer.
â–ª Skalanya adalah kerangka
lokal bumi, dalam konteks
teori relativitas grativasi.
â–ª Evolusi waktu dari orientasi
sistem koordinat tidak
menyebabkan adanya residual
dari rotasi global terhadap
kerak bumi