Sistem pengolahan tebu di PT. Madukismo melibatkan tiga proses utama: (1) penanaman dan pemeliharaan tebu, (2) pemupukan tebu, dan (3) pengolahan tebu menjadi gula. Proses ini memerlukan pengelolaan tebu dan pemupukan yang tepat agar menghasilkan produk gula yang berkualitas.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proyek yang mencakup definisi proyek, tahapan siklus proyek, aspek-aspek kritis dalam formulasi proyek, dan jenis-jenis proyek. Dibahas pula perbedaan antara analisis finansial dan ekonomis serta manfaat dan biaya yang dihasilkan dari suatu proyek."
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah ekonomi pertanian di Indonesia yang meliputi (1) jarak waktu panjang antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan, (2) keterbatasan pembiayaan pertanian, dan (3) tekanan penduduk yang berlebihan terhadap sumber daya pertanian.
Logbook ini mencatat kegiatan aktualisasi selama 15 hari di Balai Penelitian Tebu (Balittas) Malang. Kegiatan utama meliputi persilangan tanaman tebu, pengamatan pertumbuhan benih, penyemaian, dan penanaman. Hal ini bertujuan untuk memperoleh benih unggul baru tebu. Kendala yang dihadapi antara lain cuaca panas yang menyebabkan kegagalan tumbuh beberapa benih, serta keterbatasan sarana dan prasarana penelitian.
Laporan ini merangkum Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. LG Electronics Indonesia yang meliputi proses inspeksi detail pada produk monitor UltraWide. Pelaksanaan PRAKERIN memberikan pengalaman langsung tentang prosedur inspeksi elektronika industri.
Dokumen tersebut membahas tentang proses produksi yang melibatkan berbagai biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Dijelaskan pula siklus proses produksi dan komponen-komponen biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Contoh perhitungan biaya produksi dan harga pokok produksi per unit juga disajikan.
Modul ini berfungsi untuk membantu pengguna dalam
menggunakan SAP.
Finance (FI): Modul ini berfungsi untuk mengelola keuangan
perusahaan seperti akuntansi, pengelolaan keuangan, pelaporan
keuangan, dan lain-lain.
Controlling (CO): Modul ini berfungsi untuk mengelola biaya dan
manajemen biaya perusahaan.
Materials Management (MM): Modul ini berfungsi untuk
mengelola persediaan bar
Dokumen tersebut merupakan rencana bisnis untuk usaha makanan penutup dalam tabung bernama Tubedoux. Rencana bisnis ini mencakup informasi usaha, analisis SWOT, anggaran biaya, produksi dengan menu Pavlova dan Lemon Meringue Pie dalam tabung, analisis keuangan, dan ramalan penjualan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan kata pengantar dan ucapan terima kasih penulis skripsi tentang tradisi penguburan masyarakat Mamasa.
2. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, pembimbing, dosen, staf universitas, kerabat, teman-teman yang telah membantu penyelesaian skripsi.
3. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
Proposal ini meminta dukungan untuk membangun dan memperbaiki prasarana SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Prasarana yang dibutuhkan antara lain paving jalan masuk dan halaman, pagar keliling, pintu dan kaca jendela untuk ruang belajar dan kamar mandi. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp61.860.000. Dermawan diajak berpartisipasi dengan memberikan sumbangan uang atau barang serta memilih prasarana mana yang akan didukung.
Teks tersebut membahas tentang gelombang konjungtur ekonomi dan penyebabnya. Beberapa penyebab gelombang konjungtur menurut para ahli antara lain karena faktor psikologi pelaku bisnis, sistem moneter dan kredit, serta inovasi teknologi. Gelombang konjungtur terdiri dari empat tahap yaitu ekspansi, resesi, depresi, dan pemulihan. Indonesia juga mengalami gelombang konjungtur yang mempengaruhi neraca perdagangan dan aktiv
This document provides background information and objectives for developing standardized unit prices for goods and services for the Tangerang Regency government. It discusses the need to coordinate procurement planning and budgeting with standardized prices. The goals are to control APBD spending, provide price information for units, and standardize prices for consistency, quality and ease of procurement. The outputs will be a draft of standardized unit prices for goods needed by regency work units, data entry of the prices, and preliminary and final reports. The standardized prices are expected to provide a basis for procurement planning and control of regency spending.
STIE AUB akan mengadakan Seminar Hasil Penelitian pada 20 September 2015 untuk memperingati Dies Natalis ke-49. Seminar ini akan membahas hasil-hasil penelitian yang dilakukan di STIE AUB dengan format presentasi, diskusi panel, dan sesi paralel. Undangan termasuk pejabat pemerintah daerah, ketua lembaga dan asosiasi, serta civitas akademika STIE AUB.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan produk obat dan makanan kadaluwarsa masih beredar di pasar kota Medan serta untuk mengetahui peran Balai Besar POM Medan dalam pengawasan label kadaluwarsa produk tersebut.
Modul ini berfungsi untuk membantu pengguna dalam
menggunakan SAP.
Finance (FI): Modul ini berfungsi untuk mengelola keuangan
perusahaan seperti akuntansi, pengelolaan keuangan, pelaporan
keuangan, dan lain-lain.
Controlling (CO): Modul ini berfungsi untuk mengelola biaya dan
manajemen biaya perusahaan.
Materials Management (MM): Modul ini berfungsi untuk
mengelola persediaan bar
Dokumen tersebut merupakan rencana bisnis untuk usaha makanan penutup dalam tabung bernama Tubedoux. Rencana bisnis ini mencakup informasi usaha, analisis SWOT, anggaran biaya, produksi dengan menu Pavlova dan Lemon Meringue Pie dalam tabung, analisis keuangan, dan ramalan penjualan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan kata pengantar dan ucapan terima kasih penulis skripsi tentang tradisi penguburan masyarakat Mamasa.
2. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, pembimbing, dosen, staf universitas, kerabat, teman-teman yang telah membantu penyelesaian skripsi.
3. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
Proposal ini meminta dukungan untuk membangun dan memperbaiki prasarana SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Prasarana yang dibutuhkan antara lain paving jalan masuk dan halaman, pagar keliling, pintu dan kaca jendela untuk ruang belajar dan kamar mandi. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp61.860.000. Dermawan diajak berpartisipasi dengan memberikan sumbangan uang atau barang serta memilih prasarana mana yang akan didukung.
Teks tersebut membahas tentang gelombang konjungtur ekonomi dan penyebabnya. Beberapa penyebab gelombang konjungtur menurut para ahli antara lain karena faktor psikologi pelaku bisnis, sistem moneter dan kredit, serta inovasi teknologi. Gelombang konjungtur terdiri dari empat tahap yaitu ekspansi, resesi, depresi, dan pemulihan. Indonesia juga mengalami gelombang konjungtur yang mempengaruhi neraca perdagangan dan aktiv
This document provides background information and objectives for developing standardized unit prices for goods and services for the Tangerang Regency government. It discusses the need to coordinate procurement planning and budgeting with standardized prices. The goals are to control APBD spending, provide price information for units, and standardize prices for consistency, quality and ease of procurement. The outputs will be a draft of standardized unit prices for goods needed by regency work units, data entry of the prices, and preliminary and final reports. The standardized prices are expected to provide a basis for procurement planning and control of regency spending.
STIE AUB akan mengadakan Seminar Hasil Penelitian pada 20 September 2015 untuk memperingati Dies Natalis ke-49. Seminar ini akan membahas hasil-hasil penelitian yang dilakukan di STIE AUB dengan format presentasi, diskusi panel, dan sesi paralel. Undangan termasuk pejabat pemerintah daerah, ketua lembaga dan asosiasi, serta civitas akademika STIE AUB.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan produk obat dan makanan kadaluwarsa masih beredar di pasar kota Medan serta untuk mengetahui peran Balai Besar POM Medan dalam pengawasan label kadaluwarsa produk tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan ini membahas upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran IPS melalui metode diskusi kelompok; (2) Peneliti mengamati bahwa metode ceramah saja menyebabkan siswa bosan, setelah menggunakan metode diskusi siswa tidak lagi bosan; (3) Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa SD Negeri 7 Wakorut tentang IPS.
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptxZalfaHuwaida1
油
Modul ini membahas proyek pembuatan minuman herbal olahan dari tanaman asam jawa dan kunyit yang ada di sekolah. Proyek ini bertujuan agar siswa dapat memanfaatkan sumber daya alam sekitar menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Siswa akan melakukan identifikasi tanaman herbal, menganalisis manfaatnya, dan membuat minuman herbal secara berkelompok.
Guru perlu berkoordinasi dengan pihak yang terkait untuk
memperoleh izin kunjungan ke lahan pertanian.
Tujuan
Memperoleh
pengetahuan
langsung tentang
proses budidaya
kacang tanah di
lahan pertanian
Aktivitas 5
Modul ini membahas sistem pengolahan makanan fungsional berdasarkan bahan dan alat yang digunakan. Terdapat dua jenis bahan utama yaitu bahan nabati seperti sayur, buah, kacang-kacangan dan umbi-umbian, serta bahan hewani seperti telur, ikan, daging dan susu. Setiap bahan memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi teknik pengolahannya. Modul ini juga menjelaskan berbagai alat dapur
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum dapat terjadi akibat proses persalinan alami maupun operasi sesar. Perawatan luka perineum bertujuan mencegah infeksi organ reproduksi yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan kematian ibu. Kasus ini melibatkan seorang ibu umur 26 tahun satu hari pasca persalinan di BPS Kartini den
Berikut simpulan teks bacaan tentang sumber energi panas:
Sumber energi panas utama adalah matahari. Matahari menjadi sumber energi panas alami dan terbesar. Energi matahari dimanfaatkan tumbuhan untuk fotosintesis dan menghangatkan tubuh hewan dan manusia. Manusia memanfaatkan panas matahari untuk kebutuhan sehari-hari seperti menjemur pakaian, membangkitkan listrik, dan mengawetkan ikan asin atau memb
Buku ini membahas tentang filsafat ilmu dan metode riset. Pada bab pertama, dijelaskan tentang pengertian filsafat secara etimologis yaitu cinta akan kebijaksanaan. Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang asal-usul, metode, dan tujuan ilmu pengetahuan. Bab selanjutnya membahas tentang dasar-dasar penelitian, metode ilmiah, proposisi ilmiah, pendekatan kuantitatif dan
Skripsi ini membahas pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) UWP IV Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah survei terhadap 55 karyawan menggunakan kuesioner. Hasil penel
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxakpertiwi98
油
Sistem pengolahan tebu terhadap hasil akhir produk gula di pt. Madukismo
1. SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR PRODUK
GULA DI PT.MADUKISMO
(KARYA TULIS)
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Karya Tulis Ilmiah
di SMA Negeri 2 Sumedang Tahun 2013-2014
Nama : ANNISAA FAUZIA CINDI UTAMI
Kelas : XI IPA 3
NIS : 111210142
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH NEGERI 2 SUMEDANG
2013-2014
3. ABSTRAK
Karya tulis ini berjudul SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR
PRODUK GULA DI PT.MADUKISMO bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pengelolaan tebu terhadap hasil gula yang dihasilkan. Metode yang digunakan penulis adalah
metode observasi dan studi literature. Dan hasil yang diperoleh yaitu pengelolaan tebu yang baik
serta pemupukannya yang tepat akan menghasilkan produk gula yang baik. Disamping itu pula,
pemilihan pupuk untuk tanaman tebvu juga perlu diperhatikan, agar hasil gula sesuai dengan
yang diharapkan.
4. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Karya Tulis
Ilmiah di SMA Negeri 2 Sumedang. Dengan membuat karya tulis ini, penulis mengharapkan
mampu menambah pengetahuan tentang energi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak tanah
dan spirtus khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup memuaskan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bpk. Drs.Yosep Raharja selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumedang.
2. Pak H. Acep Dodi selaku guru pembimbing yang tidak lelah dan bosan untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Sri harjati S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu membimbing penulis selama
penyusunan karya ilmiah ini.
4. Ibu Ikeu S.Pd, sebagai Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing
penulis selama penyusunan karya ilmiah ini.
5. Guru-guru SMA Negeri 2 Sumedang yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran
selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang banyak memberikan Semangat dan dorongan serta
bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
7. Rekan rekan serta kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan
informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
5. Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.
Sumedang, Januari 2012
Penulis
6. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PS Madukismo merupakan satu - satunya pabrik alkohol (ethanol) di D.I. Yogyakarta,
dimana PS Madukismo merupakan salah satu unit produksi dari PT. Madu Baru selain pabrik
gula PG Madukismo. PT. Madu Baru merupakan PMDN dimana 65% saham dimiliki oleh
Sultan HB X dan 35% dimiliki oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (salah satu BUMN
Agrobisnis, Farmasi & Perdagangan)
Pabrik alkohol ini mempunyai kapasitas 25.000 liter/hari, dimana 22.000 liter adalah
alkohol prima (95% v/v) dan 3.000 liter adalah alkohol teknis (94% v/v).
Adapun letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110 - 111
BT pada ketinggian 84 m dpl. Dibangun pada bekas PG Padokan yang berjarak 5 km di sebelah
selatan kota Yogyakarta, tepatnya di dsn.Padokan , Kel.Tirtonirmolo Kec. Kasihan Kab. Bantul,
Propinsi DI.Yogyakarta (dekat ring road Selatan Yogyakarta, dan wisata Kasongan Yogyakarta)
Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi sejak tahun 1959 dengan bahan baku tetes
tebu (molasses) yang dibeli dari Pabrik Gula Gondang, karena Pabrik Gula Madukismo masih
sedikit menghasilkan tetes dimana Pabrik Gula Madukismo mulai giling 1958 sebagai taraf
percobaan berproduksi gula. Di tahun ke-2, 1960, Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi
dengan mengunakan tetes dari Pabrik Gula Madukismo.
Saat ini Pabrik Gula Madukismo menghasilkan 150 ton tetes/hari (pada musim giling),
sedangkan PS Madukismo membutuhkan 90 ton tetes/hari untuk bahan baku pembuatan alkohol.
7. 1.2 Perumusan Masalah
Untuk memudahkan penyusunan karya tulis ini penyusun membatasi masalah yang akan dibahas.
Dengan demikian yang menjadi pokok masalah adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana system pengelolaan tebu terhadap pembuatan gula?
1.2.3 Bagaimana usaha intensifikasi tebu lahan kering?
1.2.4 Bagaimana proses pemupukan di PG Madukismo?
1.3 Tujuan Penelitian
Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAN/UAS
tahun pelajaran 2013/2014. Selain itu penyusunan karya tulis ini juga bertujuan untuk hal-hal di
bawah ini.
1.3.1 Untuk menambah pengetahuan mengenai Pengolahan tebu dan Gula.
1.3.2 Mengatahui sistem pengelolaan tebu dalam proses pembuatan gula
1.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Senin, 20 Mei 2013 Pukul 13.15 - 15.00 WIB.
Tempat : PT. Madubaru (Pabrik Gula Madukismo)
Terletak di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110
- 111 BT pada ketinggian 84 m dpl.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penulisan Karya Tulis ini penulis berharap agar ada manfaat yang dapat diambil,
dan adapun manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut :
8. 1.4.1 Menambah wawasan dan pengalaman keilmuan yang lebih luas kepada penulis.
1.4.2 Mengenal Sistem pengelolaan tebu beserta proses pembuatannya.
1.4.3 Membiasakan keteramppilan menulis laporan melalui prosedur penulisan karya ilmiah yang
benar
1.5 Metode Penilitian
1.5.1 Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang dilakukan atau pada obyek survei.
1.5.2 Metode Literatur
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku,
media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
metode penelitian, sistematik penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI, Definisi produksi, factor-faktor produksi
BAB III METODOLOGI, metode observasi, metode literatur.
BAB IV PEMBAHASAN,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan, saran.
9. BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi produksi, Faktor-faktor produksi, Pengertian tebu
2.1.1 Definisi Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat
dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia
barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
2.1.2 Faktor-faktor Produksi
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor
sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik
(physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai
sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di
era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai
faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical
resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information
resources). Berikut faktor-faktor produksi :
1. Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang
mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya
adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).
10. 2. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan
sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran,
serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat
dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga
kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah
tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya,
misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja
yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di
bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan
latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga
kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan
karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani
adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang
las, pengayuh becak, dan sopir.
3. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan
untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi
menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing
adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
11. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal
konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak
adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan.
Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat.
Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber
pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan
bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus
digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
4. Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang
dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan
sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam
proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
5. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki
oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
2.1.3 Pengertian Bahan Dasar Gula (Tebu)
12. Tebu (Saccharum officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di
kawasan yang mendukung. Tebu termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan
berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada yang
mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut.Umur tanaman sejak
ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Tebu dapat dipanen dengan cara
manual atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian dipisahkan dari batang
tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk diproses menjadi gula. Tahapan-tahapan dalam
proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran,
penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan
sehingga sampai ketangan konsumen.
13. BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data,
bisa dengan wawancara langsung, bisa dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang
dilakukan atau pada obyek survei. Metode ini harus ditetapkan menggunakan apa yang paling
tepat untuk sebuah pewnelitian atau survei suatu nobyek masalah yang akan ditulis atau diteliti.
3.1.2 Metode Literatur
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku,
media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori
yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat
menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan
menggunakan buku referensi.
14. BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sistem Pengolahan Tanaman Tebu dan Perluasan Lahan di PG Madukismo
A. Sistem Pengolahan Tanaman Tebu
PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Pabrik Gula di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut aktif melaksanakan kegiatan ini sejak 3 tahun
lalu. Penataan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula
Indonesia (P3GI), Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Timur dan
Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. Penataan varietas ternyata memberikan dampak
signifikan terhadap aktivitas penggunaan bibit dan produksi hasil. Varietas yang ditanam di
kebun bibit serta kebun tebu giling (KTG) yang di wilayah produksi PG Madukismo hampir
seluruhnya telah menggunakan varietas bina.Adapun jenis varietas bina yang digunakan
sebanyak 9 varietas yaitu PS 862 dan PSCO 902 untuk masak awal. PS 864, PS 921, PS 851 dan
Kidang Kancana untuk masak tengah, dan Bululawang. Serta PS 951 dan PSJT 9433 untuk
masak lambat.
Benih bina merupakan benih dari varietas unggul yang telah dilepas oleh Pemerintah.
Untuk dapat dilepas, varietas tanaman yang diusulkan, baik oleh perseorangan, perusahaan atau
lembaga penelitian, harus melewati sejumlah proses pengujian yang dilakukan oleh para peneliti
yang memiliki lisensi. Kemudian hasil pengujian diajukan kepada tim penilai pelepasan varietas,
pada Badan Benih Nasional. Tujuannya untuk mengetahui keunggulan daya hasil serta syarat
agronomis agar dapat diperoleh hasil yang optimal dari varietas yang diusulkan. Sehingga benih
dari varietas yang akan dilepas dapat dijamin kualitasnya.
Dampak lainnya dari penataan varietas di PG Madukismo adalah terhadap peningkatan
rendemen. Berdasarkan data sementara rendemen giling harian terjadi peningkatan 0,5 % apabila
dibandingkan dengan hasil rendemen rata-rata giling harian tahun 2007. Hal ini terkait dengan
15. peningkatan penggunaan bibit tebu yang bermutu pada KTG yang dikelola oleh PG. Madukismo.
Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas
yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun
untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya
karena ada kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik. PG Madukismo
merupakan pemilik pabrik gula satu-satunya di Propinsi DIY. Untuk musim giling tahun 2008
PG Madukismo ditargetkan pencapaian produksi gula SHS I A sebanyak 40.416,9 ton.
Sedangkan produksi alkhohol ditargetkan mencapai 7,5 juta liter (Kedaulatan Rakyat, 2008).
Secara umum pertanaman tebu di wilayah PG Maukismo didominasi oleh pasir geluhan
(sandy loam) hingga tanah ringan berlempung dimana secara umum tersedia air. Masalah utama
dalam tipologi lahan disekitar Madukismo adalah kelebihan air pada musim penghujan dan
lambatnya lengas tanah turun pada musim kemarau. Sehingga tanaman tebu secara normal
menjadi mundur umur kemasakannya.
4.2 Usaha intensifikasi tebu lahan kering
1. Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu
- Tingkat produktivitas tinggi dengan titik berat bobot tebu.
- Mampu dikepras dengan tingkat produksi yang mantap.
- Bibit berasal dari KBD.
2. Penggarapan Tanah dan Penanaman
- Tenaga manusia :cangkul, garpu, linggis dll
- Semi mekanis/sontop nardiyo : bajak, garu, kair, ditarik sapi/kerbau.
- Mekanis : bajak, garu/rotavator, kair, ditarik traktor.
Cara Penggarapan :
16. - Cukup dalam dan memecahkan lapisan kedap (sub soiler) 25-35 cm.
- Lahan miring > 15% dengan kaidah konservasi lahan (Budidaya lorong).
Cara Penanaman :
- Periode I (menjelang kemarau Mei Agustus) pada daerah basah (7 bulan basah) dan sedang
95-6 bulan basah) atau tanah lembab ngompol.
- Periode II (menjelang penghujan Oktober November) pada daerah sedang dan kering (3 - 4
bulan).
- Jumlah bibit 11 mata tumbuh per meter kairan (overlapping), bibit bagal 3 atau topstek ex KBD.
- Penanaman periode I penutupan bibit rapat cukup tebal dan dipadatkan.
- Bila terjasi kemarau panjang perlu pengolahan dalam dan tambahan mulsa.
4.3 Pemupukan
Jenis pupuk
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
Alternatif Pemupukan
Kategori Alternatif I
(KU/Ha)
Alternatif II
(KU/Ha)
Altenatif III
(KU/Ha)
PG(baru) ZA =8
Sp 36 =2
KCL =1
Kelai =4
ZA =3
-
-
-
Bongkar
Ratoon
ZA =6
Sp36 =1
KCL =1
Madros =8
-
-
-
-
-
-
-
-
Ratoon ZA =4
Sp =3
Rabok =15
ZA = 5
ZA =8
Sp 36 =2
17. Madros =8 KCL =1
Cara Pemupukan
Pemupukan I
ZA : 1/3 dosis dan seluruh TSP, KCL, diberikan pada saat tanam atau setelah tebu
dikepras.
Tanaman Pertama (TRIT-I)
Diatur didasarkan kairan diikuti dan ditutupi tanah
Pemupukan II
ZA : 2/3 dosis, atau bisa diganti dengan Urea dengan dosis 50% dari dosis ZA, diberikan
pada tebu berumur + 1,5 bulan, atau pada awal musim hujan.
Tanaman keprasan (TRIT-II)
Didahului pengolahan tanah dengan garpu (manusia) atau type ripper (traktor), pupuk ditabur
dalam alucr dan ditutup tanah rapat.
Pada TRIT-I maupun TRIT-II ditabur dalam alur dan ditutup tanah rapat.
Pengolahan Lahan Tebu
Terdapat 2 sistem pengolahan lahan bagi tanaman tebu :
- Sistem Bajak
- Sistem Reynoso
BAB V
18. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Dari seluruh varietas yang
ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas yang cukup diminati petani,
yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara
bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas
ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik
2. Usaha intensifikasi tebu lahan kering
- Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu
- Penggarapan Tanah dan Penanaman
3. Menggunakan jenis pupuk:
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
5.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin menghasilkan gula yang memiliki kualitas yang baik kita harus
memperhatikan bahan dasar pembuatan gula, lalu bagaimana cara kita mengolahnya, serta
pemupakannya. Jika semua itu kita lakukan dengan baik, maka gula yang dihasilkanpun akan
menghasilkan gula yang berkualitas baik.
19. DAFTAR PUSTAKA
1. http://brkouieyasbdg.blogspot.com/ 11:16 Am 09/05/2013
2. http://csepti.blogspot.com/2011/07/gambaran-umum-pt-madu-baru-pg-
madukismo.html 11:22 AM 09/05/2013
3. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110809180142AADvnJO 11:34 AM
09/05/2013
4. http://sayudjberbagi.wordpress.com/2010/04/29/study-literature/ 11:34 AM 09/05/2013
5. http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html 11:38 09/05/2013
6. http://neodv8.blogspot.com/2013/04/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html 11:59
09/05/2013
LAMPIRAN
1. Frekwensi Bimbingan
2. Dokumentasi