際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR PRODUK
GULA DI PT.MADUKISMO
(KARYA TULIS)
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Karya Tulis Ilmiah
di SMA Negeri 2 Sumedang Tahun 2013-2014
Nama : ANNISAA FAUZIA CINDI UTAMI
Kelas : XI IPA 3
NIS : 111210142
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH NEGERI 2 SUMEDANG
2013-2014
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui/mengesahkan
Pembimbing
Acep Dodi
NIP.196609281989021001
Kepala Sekolah
Drs. Yosep Raharja,
M.MPd
NIP.196211261987031011
Wali Kelas
Hj. Sri Harjati S.Pd
NIP.196604041988112002
ABSTRAK
Karya tulis ini berjudul SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR
PRODUK GULA DI PT.MADUKISMO bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pengelolaan tebu terhadap hasil gula yang dihasilkan. Metode yang digunakan penulis adalah
metode observasi dan studi literature. Dan hasil yang diperoleh yaitu pengelolaan tebu yang baik
serta pemupukannya yang tepat akan menghasilkan produk gula yang baik. Disamping itu pula,
pemilihan pupuk untuk tanaman tebvu juga perlu diperhatikan, agar hasil gula sesuai dengan
yang diharapkan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Karya Tulis
Ilmiah di SMA Negeri 2 Sumedang. Dengan membuat karya tulis ini, penulis mengharapkan
mampu menambah pengetahuan tentang energi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak tanah
dan spirtus khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup memuaskan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bpk. Drs.Yosep Raharja selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumedang.
2. Pak H. Acep Dodi selaku guru pembimbing yang tidak lelah dan bosan untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Sri harjati S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu membimbing penulis selama
penyusunan karya ilmiah ini.
4. Ibu Ikeu S.Pd, sebagai Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing
penulis selama penyusunan karya ilmiah ini.
5. Guru-guru SMA Negeri 2 Sumedang yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran
selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang banyak memberikan Semangat dan dorongan serta
bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
7. Rekan rekan serta kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan
informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.
Sumedang, Januari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PS Madukismo merupakan satu - satunya pabrik alkohol (ethanol) di D.I. Yogyakarta,
dimana PS Madukismo merupakan salah satu unit produksi dari PT. Madu Baru selain pabrik
gula PG Madukismo. PT. Madu Baru merupakan PMDN dimana 65% saham dimiliki oleh
Sultan HB X dan 35% dimiliki oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (salah satu BUMN
Agrobisnis, Farmasi & Perdagangan)
Pabrik alkohol ini mempunyai kapasitas 25.000 liter/hari, dimana 22.000 liter adalah
alkohol prima (95% v/v) dan 3.000 liter adalah alkohol teknis (94% v/v).
Adapun letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110 - 111
BT pada ketinggian 84 m dpl. Dibangun pada bekas PG Padokan yang berjarak 5 km di sebelah
selatan kota Yogyakarta, tepatnya di dsn.Padokan , Kel.Tirtonirmolo Kec. Kasihan Kab. Bantul,
Propinsi DI.Yogyakarta (dekat ring road Selatan Yogyakarta, dan wisata Kasongan Yogyakarta)
Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi sejak tahun 1959 dengan bahan baku tetes
tebu (molasses) yang dibeli dari Pabrik Gula Gondang, karena Pabrik Gula Madukismo masih
sedikit menghasilkan tetes dimana Pabrik Gula Madukismo mulai giling 1958 sebagai taraf
percobaan berproduksi gula. Di tahun ke-2, 1960, Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi
dengan mengunakan tetes dari Pabrik Gula Madukismo.
Saat ini Pabrik Gula Madukismo menghasilkan 150 ton tetes/hari (pada musim giling),
sedangkan PS Madukismo membutuhkan 90 ton tetes/hari untuk bahan baku pembuatan alkohol.
1.2 Perumusan Masalah
Untuk memudahkan penyusunan karya tulis ini penyusun membatasi masalah yang akan dibahas.
Dengan demikian yang menjadi pokok masalah adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana system pengelolaan tebu terhadap pembuatan gula?
1.2.3 Bagaimana usaha intensifikasi tebu lahan kering?
1.2.4 Bagaimana proses pemupukan di PG Madukismo?
1.3 Tujuan Penelitian
Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAN/UAS
tahun pelajaran 2013/2014. Selain itu penyusunan karya tulis ini juga bertujuan untuk hal-hal di
bawah ini.
1.3.1 Untuk menambah pengetahuan mengenai Pengolahan tebu dan Gula.
1.3.2 Mengatahui sistem pengelolaan tebu dalam proses pembuatan gula
1.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Senin, 20 Mei 2013 Pukul 13.15 - 15.00 WIB.
Tempat : PT. Madubaru (Pabrik Gula Madukismo)
Terletak di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110
- 111 BT pada ketinggian 84 m dpl.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penulisan Karya Tulis ini penulis berharap agar ada manfaat yang dapat diambil,
dan adapun manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut :
1.4.1 Menambah wawasan dan pengalaman keilmuan yang lebih luas kepada penulis.
1.4.2 Mengenal Sistem pengelolaan tebu beserta proses pembuatannya.
1.4.3 Membiasakan keteramppilan menulis laporan melalui prosedur penulisan karya ilmiah yang
benar
1.5 Metode Penilitian
1.5.1 Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang dilakukan atau pada obyek survei.
1.5.2 Metode Literatur
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku,
media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
metode penelitian, sistematik penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI, Definisi produksi, factor-faktor produksi
BAB III METODOLOGI, metode observasi, metode literatur.
BAB IV PEMBAHASAN,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan, saran.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi produksi, Faktor-faktor produksi, Pengertian tebu
2.1.1 Definisi Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat
dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia
barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
2.1.2 Faktor-faktor Produksi
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor
sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik
(physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai
sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di
era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai
faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical
resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information
resources). Berikut faktor-faktor produksi :
1. Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang
mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya
adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).
2. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan
sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran,
serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat
dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga
kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah
tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya,
misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja
yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di
bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan
latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga
kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan
karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani
adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang
las, pengayuh becak, dan sopir.
3. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan
untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi
menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing
adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal
konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak
adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan.
Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat.
Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber
pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan
bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus
digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
4. Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang
dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan
sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam
proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
5. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki
oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
2.1.3 Pengertian Bahan Dasar Gula (Tebu)
Tebu (Saccharum officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di
kawasan yang mendukung. Tebu termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan
berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada yang
mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut.Umur tanaman sejak
ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Tebu dapat dipanen dengan cara
manual atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian dipisahkan dari batang
tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk diproses menjadi gula. Tahapan-tahapan dalam
proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran,
penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan
sehingga sampai ketangan konsumen.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data,
bisa dengan wawancara langsung, bisa dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang
dilakukan atau pada obyek survei. Metode ini harus ditetapkan menggunakan apa yang paling
tepat untuk sebuah pewnelitian atau survei suatu nobyek masalah yang akan ditulis atau diteliti.
3.1.2 Metode Literatur
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku,
media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori
yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat
menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan
menggunakan buku referensi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sistem Pengolahan Tanaman Tebu dan Perluasan Lahan di PG Madukismo
A. Sistem Pengolahan Tanaman Tebu
PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Pabrik Gula di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut aktif melaksanakan kegiatan ini sejak 3 tahun
lalu. Penataan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula
Indonesia (P3GI), Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Timur dan
Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. Penataan varietas ternyata memberikan dampak
signifikan terhadap aktivitas penggunaan bibit dan produksi hasil. Varietas yang ditanam di
kebun bibit serta kebun tebu giling (KTG) yang di wilayah produksi PG Madukismo hampir
seluruhnya telah menggunakan varietas bina.Adapun jenis varietas bina yang digunakan
sebanyak 9 varietas yaitu PS 862 dan PSCO 902 untuk masak awal. PS 864, PS 921, PS 851 dan
Kidang Kancana untuk masak tengah, dan Bululawang. Serta PS 951 dan PSJT 9433 untuk
masak lambat.
Benih bina merupakan benih dari varietas unggul yang telah dilepas oleh Pemerintah.
Untuk dapat dilepas, varietas tanaman yang diusulkan, baik oleh perseorangan, perusahaan atau
lembaga penelitian, harus melewati sejumlah proses pengujian yang dilakukan oleh para peneliti
yang memiliki lisensi. Kemudian hasil pengujian diajukan kepada tim penilai pelepasan varietas,
pada Badan Benih Nasional. Tujuannya untuk mengetahui keunggulan daya hasil serta syarat
agronomis agar dapat diperoleh hasil yang optimal dari varietas yang diusulkan. Sehingga benih
dari varietas yang akan dilepas dapat dijamin kualitasnya.
Dampak lainnya dari penataan varietas di PG Madukismo adalah terhadap peningkatan
rendemen. Berdasarkan data sementara rendemen giling harian terjadi peningkatan 0,5 % apabila
dibandingkan dengan hasil rendemen rata-rata giling harian tahun 2007. Hal ini terkait dengan
peningkatan penggunaan bibit tebu yang bermutu pada KTG yang dikelola oleh PG. Madukismo.
Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas
yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun
untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya
karena ada kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik. PG Madukismo
merupakan pemilik pabrik gula satu-satunya di Propinsi DIY. Untuk musim giling tahun 2008
PG Madukismo ditargetkan pencapaian produksi gula SHS I A sebanyak 40.416,9 ton.
Sedangkan produksi alkhohol ditargetkan mencapai 7,5 juta liter (Kedaulatan Rakyat, 2008).
Secara umum pertanaman tebu di wilayah PG Maukismo didominasi oleh pasir geluhan
(sandy loam) hingga tanah ringan berlempung dimana secara umum tersedia air. Masalah utama
dalam tipologi lahan disekitar Madukismo adalah kelebihan air pada musim penghujan dan
lambatnya lengas tanah turun pada musim kemarau. Sehingga tanaman tebu secara normal
menjadi mundur umur kemasakannya.
4.2 Usaha intensifikasi tebu lahan kering
1. Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu
- Tingkat produktivitas tinggi dengan titik berat bobot tebu.
- Mampu dikepras dengan tingkat produksi yang mantap.
- Bibit berasal dari KBD.
2. Penggarapan Tanah dan Penanaman
- Tenaga manusia :cangkul, garpu, linggis dll
- Semi mekanis/sontop nardiyo : bajak, garu, kair, ditarik sapi/kerbau.
- Mekanis : bajak, garu/rotavator, kair, ditarik traktor.
Cara Penggarapan :
- Cukup dalam dan memecahkan lapisan kedap (sub soiler) 25-35 cm.
- Lahan miring > 15% dengan kaidah konservasi lahan (Budidaya lorong).
Cara Penanaman :
- Periode I (menjelang kemarau Mei  Agustus) pada daerah basah (7 bulan basah) dan sedang
95-6 bulan basah) atau tanah lembab ngompol.
- Periode II (menjelang penghujan Oktober  November) pada daerah sedang dan kering (3 - 4
bulan).
- Jumlah bibit 11 mata tumbuh per meter kairan (overlapping), bibit bagal 3 atau topstek ex KBD.
- Penanaman periode I penutupan bibit rapat cukup tebal dan dipadatkan.
- Bila terjasi kemarau panjang perlu pengolahan dalam dan tambahan mulsa.
4.3 Pemupukan
Jenis pupuk
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
Alternatif Pemupukan
Kategori Alternatif I
(KU/Ha)
Alternatif II
(KU/Ha)
Altenatif III
(KU/Ha)
PG(baru) ZA =8
Sp 36 =2
KCL =1
Kelai =4
ZA =3
-
-
-
Bongkar
Ratoon
ZA =6
Sp36 =1
KCL =1
Madros =8
-
-
-
-
-
-
-
-
Ratoon ZA =4
Sp =3
Rabok =15
ZA = 5
ZA =8
Sp 36 =2
Madros =8 KCL =1
Cara Pemupukan
Pemupukan I
ZA : 1/3 dosis dan seluruh TSP, KCL, diberikan pada saat tanam atau setelah tebu
dikepras.
Tanaman Pertama (TRIT-I)
Diatur didasarkan kairan diikuti dan ditutupi tanah
Pemupukan II
ZA : 2/3 dosis, atau bisa diganti dengan Urea dengan dosis 50% dari dosis ZA, diberikan
pada tebu berumur + 1,5 bulan, atau pada awal musim hujan.
Tanaman keprasan (TRIT-II)
Didahului pengolahan tanah dengan garpu (manusia) atau type ripper (traktor), pupuk ditabur
dalam alucr dan ditutup tanah rapat.
Pada TRIT-I maupun TRIT-II ditabur dalam alur dan ditutup tanah rapat.
Pengolahan Lahan Tebu
Terdapat 2 sistem pengolahan lahan bagi tanaman tebu :
- Sistem Bajak
- Sistem Reynoso
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Dari seluruh varietas yang
ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas yang cukup diminati petani,
yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara
bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas
ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik
2. Usaha intensifikasi tebu lahan kering
- Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu
- Penggarapan Tanah dan Penanaman
3. Menggunakan jenis pupuk:
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
5.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin menghasilkan gula yang memiliki kualitas yang baik kita harus
memperhatikan bahan dasar pembuatan gula, lalu bagaimana cara kita mengolahnya, serta
pemupakannya. Jika semua itu kita lakukan dengan baik, maka gula yang dihasilkanpun akan
menghasilkan gula yang berkualitas baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://brkouieyasbdg.blogspot.com/ 11:16 Am 09/05/2013
2. http://csepti.blogspot.com/2011/07/gambaran-umum-pt-madu-baru-pg-
madukismo.html 11:22 AM 09/05/2013
3. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110809180142AADvnJO 11:34 AM
09/05/2013
4. http://sayudjberbagi.wordpress.com/2010/04/29/study-literature/ 11:34 AM 09/05/2013
5. http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html 11:38 09/05/2013
6. http://neodv8.blogspot.com/2013/04/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html 11:59
09/05/2013
LAMPIRAN
1. Frekwensi Bimbingan
2. Dokumentasi

More Related Content

What's hot (20)

Laporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIA
Laporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIALaporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIA
Laporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIA
Lisa Rahayuningsih
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ferriandiwibowo
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
Firman Sufiana
Laporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de cocoLaporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de coco
Melina Eka
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Sansanikhs
Makalah Rencana Usaha
Makalah Rencana UsahaMakalah Rencana Usaha
Makalah Rencana Usaha
Rania Afifa Dewi
Pkm k kelompok16
Pkm k kelompok16Pkm k kelompok16
Pkm k kelompok16
Ketut Adi Praja Putra
Kata pengantar dan ucapan terima kasih
Kata pengantar dan ucapan terima kasihKata pengantar dan ucapan terima kasih
Kata pengantar dan ucapan terima kasih
Nash Rul
Konsep Event "HORE Lotte Mart"
Konsep Event "HORE Lotte Mart"Konsep Event "HORE Lotte Mart"
Konsep Event "HORE Lotte Mart"
Lantip Budiarto
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKL
Fahmi Diin Al-haq
Uang power point
Uang power pointUang power point
Uang power point
Asep Sahwani
Proposal proyek pembangunan
Proposal proyek pembangunanProposal proyek pembangunan
Proposal proyek pembangunan
mus takim
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiArtikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Irvan Berutu
Harga satuan barang
Harga satuan barangHarga satuan barang
Harga satuan barang
Gionizer Ksm
Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...
Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...
Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...
Andi Mustahab
Proposal usaha presentasi
Proposal usaha  presentasiProposal usaha  presentasi
Proposal usaha presentasi
syukrillah5555
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
Google+
Daftar isi untuk laporan pkl
Daftar isi untuk laporan pklDaftar isi untuk laporan pkl
Daftar isi untuk laporan pkl
Rizki Ananda
Standarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baran
Standarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baranStandarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baran
Standarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baran
rupbasanjaksel
Surat undangan-ke-peserta-seminar-3
Surat undangan-ke-peserta-seminar-3Surat undangan-ke-peserta-seminar-3
Surat undangan-ke-peserta-seminar-3
qoirulazis
Laporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIA
Laporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIALaporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIA
Laporan Kunjungan Industri PT FUBORU INDONESIA
Lisa Rahayuningsih
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ferriandiwibowo
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
Firman Sufiana
Laporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de cocoLaporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de coco
Melina Eka
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Sansanikhs
Kata pengantar dan ucapan terima kasih
Kata pengantar dan ucapan terima kasihKata pengantar dan ucapan terima kasih
Kata pengantar dan ucapan terima kasih
Nash Rul
Konsep Event "HORE Lotte Mart"
Konsep Event "HORE Lotte Mart"Konsep Event "HORE Lotte Mart"
Konsep Event "HORE Lotte Mart"
Lantip Budiarto
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKL
Fahmi Diin Al-haq
Uang power point
Uang power pointUang power point
Uang power point
Asep Sahwani
Proposal proyek pembangunan
Proposal proyek pembangunanProposal proyek pembangunan
Proposal proyek pembangunan
mus takim
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiArtikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Irvan Berutu
Harga satuan barang
Harga satuan barangHarga satuan barang
Harga satuan barang
Gionizer Ksm
Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...
Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...
Tugas Presentasi Inovasi Teknologi Informasi dan Industri Kreatif Tentang Men...
Andi Mustahab
Proposal usaha presentasi
Proposal usaha  presentasiProposal usaha  presentasi
Proposal usaha presentasi
syukrillah5555
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
Google+
Daftar isi untuk laporan pkl
Daftar isi untuk laporan pklDaftar isi untuk laporan pkl
Daftar isi untuk laporan pkl
Rizki Ananda
Standarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baran
Standarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baranStandarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baran
Standarisasi penulisan jenis dan jumlah basan dan baran
rupbasanjaksel
Surat undangan-ke-peserta-seminar-3
Surat undangan-ke-peserta-seminar-3Surat undangan-ke-peserta-seminar-3
Surat undangan-ke-peserta-seminar-3
qoirulazis

Similar to Sistem pengolahan tebu terhadap hasil akhir produk gula di pt. Madukismo (20)

jurnal lomba KTI
jurnal lomba KTI jurnal lomba KTI
jurnal lomba KTI
dennyrirama
DAFTAR ISI
DAFTAR ISIDAFTAR ISI
DAFTAR ISI
aldika wau, SH,MH ALDIKA
BUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdf
BUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdfBUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdf
BUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdf
NiaPermatasari10
PPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptx
dayintaannisa
Makalah Manajemen
Makalah ManajemenMakalah Manajemen
Makalah Manajemen
beduu
Pengesahan
PengesahanPengesahan
Pengesahan
Operator Warnet Vast Raha
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Diah Dwi Ammarwati
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptxModul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptx
ZalfaHuwaida1
P5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah Pepaya
P5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah PepayaP5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah Pepaya
P5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah Pepaya
adamsatriyopmgrob02
Projek Mutiara di Lahan Kering.ppt
Projek Mutiara di Lahan Kering.pptProjek Mutiara di Lahan Kering.ppt
Projek Mutiara di Lahan Kering.ppt
Nurfitriah26
Rpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidup
Rpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidupRpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidup
Rpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidup
Rachmah Safitri
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Cecep Subagja
Kti hesti kirana
Kti hesti kiranaKti hesti kirana
Kti hesti kirana
HESTIKIRANA
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
anugerah pratama
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset NormalFilsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Ady Setiawan
Cover
CoverCover
Cover
Lulu Nurul
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Nita Mardiana
BA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdf
BA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdfBA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdf
BA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdf
ssusera0c0fd
MODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docx
MODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docxMODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docx
MODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docx
amirmurzani1
jurnal lomba KTI
jurnal lomba KTI jurnal lomba KTI
jurnal lomba KTI
dennyrirama
BUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdf
BUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdfBUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdf
BUKU EKONOMETRIKA-ALAT-ALAT PENGUJIAN HIPOTESIS.pdf
NiaPermatasari10
PPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Proses-Industri-Pertemuan-1.pptx
dayintaannisa
Makalah Manajemen
Makalah ManajemenMakalah Manajemen
Makalah Manajemen
beduu
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Diah Dwi Ammarwati
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptxModul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kewirausahaan - Pengolahan Buah.pptx
ZalfaHuwaida1
P5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah Pepaya
P5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah PepayaP5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah Pepaya
P5 Fase B Kewirausahaan - Inovasi Olahan Buah Pepaya
adamsatriyopmgrob02
Projek Mutiara di Lahan Kering.ppt
Projek Mutiara di Lahan Kering.pptProjek Mutiara di Lahan Kering.ppt
Projek Mutiara di Lahan Kering.ppt
Nurfitriah26
Rpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidup
Rpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidupRpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidup
Rpp kelas III semester 1 ipa ktsp 2006 bab 2 perubahan makhluk hidup
Rachmah Safitri
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Cecep Subagja
Kti hesti kirana
Kti hesti kiranaKti hesti kirana
Kti hesti kirana
HESTIKIRANA
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
anugerah pratama
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset NormalFilsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Ady Setiawan
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Nita Mardiana
BA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdf
BA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdfBA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdf
BA1 Penelusuran dan Telaah Pustaka.pdf
ssusera0c0fd
MODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docx
MODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docxMODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docx
MODUL 1 P5 Kelas XI Kelompok III Nov 2023.docx
amirmurzani1

More from annisa fauzia cindi utami (6)

Penentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode Lagrange
Penentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode LagrangePenentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode Lagrange
Penentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode Lagrange
annisa fauzia cindi utami
Curiculum vitae
Curiculum vitaeCuriculum vitae
Curiculum vitae
annisa fauzia cindi utami
Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham
Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham
Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham
annisa fauzia cindi utami
Perhitungan Return Saham
Perhitungan Return Saham Perhitungan Return Saham
Perhitungan Return Saham
annisa fauzia cindi utami
Laporan tentang fasilitas dan konektivitas internet
Laporan tentang fasilitas dan konektivitas internetLaporan tentang fasilitas dan konektivitas internet
Laporan tentang fasilitas dan konektivitas internet
annisa fauzia cindi utami
Penentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode Lagrange
Penentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode LagrangePenentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode Lagrange
Penentuan Maksimum Fungsi Utility Cobb-Douglass dengan Penerapan Metode Lagrange
annisa fauzia cindi utami
Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham
Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham
Perhitungan Return dan Deviasi Standar Saham
annisa fauzia cindi utami
Laporan tentang fasilitas dan konektivitas internet
Laporan tentang fasilitas dan konektivitas internetLaporan tentang fasilitas dan konektivitas internet
Laporan tentang fasilitas dan konektivitas internet
annisa fauzia cindi utami

Recently uploaded (8)

2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98

Sistem pengolahan tebu terhadap hasil akhir produk gula di pt. Madukismo

  • 1. SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR PRODUK GULA DI PT.MADUKISMO (KARYA TULIS) Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Karya Tulis Ilmiah di SMA Negeri 2 Sumedang Tahun 2013-2014 Nama : ANNISAA FAUZIA CINDI UTAMI Kelas : XI IPA 3 NIS : 111210142 PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI 2 SUMEDANG 2013-2014
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Menyetujui/mengesahkan Pembimbing Acep Dodi NIP.196609281989021001 Kepala Sekolah Drs. Yosep Raharja, M.MPd NIP.196211261987031011 Wali Kelas Hj. Sri Harjati S.Pd NIP.196604041988112002
  • 3. ABSTRAK Karya tulis ini berjudul SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR PRODUK GULA DI PT.MADUKISMO bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan tebu terhadap hasil gula yang dihasilkan. Metode yang digunakan penulis adalah metode observasi dan studi literature. Dan hasil yang diperoleh yaitu pengelolaan tebu yang baik serta pemupukannya yang tepat akan menghasilkan produk gula yang baik. Disamping itu pula, pemilihan pupuk untuk tanaman tebvu juga perlu diperhatikan, agar hasil gula sesuai dengan yang diharapkan.
  • 4. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Karya Tulis Ilmiah di SMA Negeri 2 Sumedang. Dengan membuat karya tulis ini, penulis mengharapkan mampu menambah pengetahuan tentang energi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak tanah dan spirtus khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup memuaskan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bpk. Drs.Yosep Raharja selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumedang. 2. Pak H. Acep Dodi selaku guru pembimbing yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. 3. Ibu Sri harjati S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu membimbing penulis selama penyusunan karya ilmiah ini. 4. Ibu Ikeu S.Pd, sebagai Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing penulis selama penyusunan karya ilmiah ini. 5. Guru-guru SMA Negeri 2 Sumedang yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. 6. Orang tua dan keluarga tercinta yang banyak memberikan Semangat dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual. 7. Rekan rekan serta kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
  • 5. Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca. Sumedang, Januari 2012 Penulis
  • 6. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PS Madukismo merupakan satu - satunya pabrik alkohol (ethanol) di D.I. Yogyakarta, dimana PS Madukismo merupakan salah satu unit produksi dari PT. Madu Baru selain pabrik gula PG Madukismo. PT. Madu Baru merupakan PMDN dimana 65% saham dimiliki oleh Sultan HB X dan 35% dimiliki oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (salah satu BUMN Agrobisnis, Farmasi & Perdagangan) Pabrik alkohol ini mempunyai kapasitas 25.000 liter/hari, dimana 22.000 liter adalah alkohol prima (95% v/v) dan 3.000 liter adalah alkohol teknis (94% v/v). Adapun letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110 - 111 BT pada ketinggian 84 m dpl. Dibangun pada bekas PG Padokan yang berjarak 5 km di sebelah selatan kota Yogyakarta, tepatnya di dsn.Padokan , Kel.Tirtonirmolo Kec. Kasihan Kab. Bantul, Propinsi DI.Yogyakarta (dekat ring road Selatan Yogyakarta, dan wisata Kasongan Yogyakarta) Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi sejak tahun 1959 dengan bahan baku tetes tebu (molasses) yang dibeli dari Pabrik Gula Gondang, karena Pabrik Gula Madukismo masih sedikit menghasilkan tetes dimana Pabrik Gula Madukismo mulai giling 1958 sebagai taraf percobaan berproduksi gula. Di tahun ke-2, 1960, Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi dengan mengunakan tetes dari Pabrik Gula Madukismo. Saat ini Pabrik Gula Madukismo menghasilkan 150 ton tetes/hari (pada musim giling), sedangkan PS Madukismo membutuhkan 90 ton tetes/hari untuk bahan baku pembuatan alkohol.
  • 7. 1.2 Perumusan Masalah Untuk memudahkan penyusunan karya tulis ini penyusun membatasi masalah yang akan dibahas. Dengan demikian yang menjadi pokok masalah adalah sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana system pengelolaan tebu terhadap pembuatan gula? 1.2.3 Bagaimana usaha intensifikasi tebu lahan kering? 1.2.4 Bagaimana proses pemupukan di PG Madukismo? 1.3 Tujuan Penelitian Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAN/UAS tahun pelajaran 2013/2014. Selain itu penyusunan karya tulis ini juga bertujuan untuk hal-hal di bawah ini. 1.3.1 Untuk menambah pengetahuan mengenai Pengolahan tebu dan Gula. 1.3.2 Mengatahui sistem pengelolaan tebu dalam proses pembuatan gula 1.4 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Senin, 20 Mei 2013 Pukul 13.15 - 15.00 WIB. Tempat : PT. Madubaru (Pabrik Gula Madukismo) Terletak di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110 - 111 BT pada ketinggian 84 m dpl. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan adanya penulisan Karya Tulis ini penulis berharap agar ada manfaat yang dapat diambil, dan adapun manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut :
  • 8. 1.4.1 Menambah wawasan dan pengalaman keilmuan yang lebih luas kepada penulis. 1.4.2 Mengenal Sistem pengelolaan tebu beserta proses pembuatannya. 1.4.3 Membiasakan keteramppilan menulis laporan melalui prosedur penulisan karya ilmiah yang benar 1.5 Metode Penilitian 1.5.1 Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang dilakukan atau pada obyek survei. 1.5.2 Metode Literatur Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, sistematik penulisan. BAB II KAJIAN TEORI, Definisi produksi, factor-faktor produksi BAB III METODOLOGI, metode observasi, metode literatur. BAB IV PEMBAHASAN, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan, saran.
  • 9. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi produksi, Faktor-faktor produksi, Pengertian tebu 2.1.1 Definisi Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. 2.1.2 Faktor-faktor Produksi Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Berikut faktor-faktor produksi : 1. Sumber daya fisik Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).
  • 10. 2. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya. Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain. Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir. 3. Modal Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
  • 11. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan. Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku. 4. Kewirausahaan Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal. 5. Sumber daya informasi Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya. 2.1.3 Pengertian Bahan Dasar Gula (Tebu)
  • 12. Tebu (Saccharum officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung. Tebu termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada yang mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut.Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Tebu dapat dipanen dengan cara manual atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian dipisahkan dari batang tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk diproses menjadi gula. Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran, penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan sehingga sampai ketangan konsumen.
  • 13. BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data, bisa dengan wawancara langsung, bisa dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang dilakukan atau pada obyek survei. Metode ini harus ditetapkan menggunakan apa yang paling tepat untuk sebuah pewnelitian atau survei suatu nobyek masalah yang akan ditulis atau diteliti. 3.1.2 Metode Literatur Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi.
  • 14. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengolahan Tanaman Tebu dan Perluasan Lahan di PG Madukismo A. Sistem Pengolahan Tanaman Tebu PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Pabrik Gula di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut aktif melaksanakan kegiatan ini sejak 3 tahun lalu. Penataan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Timur dan Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. Penataan varietas ternyata memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas penggunaan bibit dan produksi hasil. Varietas yang ditanam di kebun bibit serta kebun tebu giling (KTG) yang di wilayah produksi PG Madukismo hampir seluruhnya telah menggunakan varietas bina.Adapun jenis varietas bina yang digunakan sebanyak 9 varietas yaitu PS 862 dan PSCO 902 untuk masak awal. PS 864, PS 921, PS 851 dan Kidang Kancana untuk masak tengah, dan Bululawang. Serta PS 951 dan PSJT 9433 untuk masak lambat. Benih bina merupakan benih dari varietas unggul yang telah dilepas oleh Pemerintah. Untuk dapat dilepas, varietas tanaman yang diusulkan, baik oleh perseorangan, perusahaan atau lembaga penelitian, harus melewati sejumlah proses pengujian yang dilakukan oleh para peneliti yang memiliki lisensi. Kemudian hasil pengujian diajukan kepada tim penilai pelepasan varietas, pada Badan Benih Nasional. Tujuannya untuk mengetahui keunggulan daya hasil serta syarat agronomis agar dapat diperoleh hasil yang optimal dari varietas yang diusulkan. Sehingga benih dari varietas yang akan dilepas dapat dijamin kualitasnya. Dampak lainnya dari penataan varietas di PG Madukismo adalah terhadap peningkatan rendemen. Berdasarkan data sementara rendemen giling harian terjadi peningkatan 0,5 % apabila dibandingkan dengan hasil rendemen rata-rata giling harian tahun 2007. Hal ini terkait dengan
  • 15. peningkatan penggunaan bibit tebu yang bermutu pada KTG yang dikelola oleh PG. Madukismo. Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik. PG Madukismo merupakan pemilik pabrik gula satu-satunya di Propinsi DIY. Untuk musim giling tahun 2008 PG Madukismo ditargetkan pencapaian produksi gula SHS I A sebanyak 40.416,9 ton. Sedangkan produksi alkhohol ditargetkan mencapai 7,5 juta liter (Kedaulatan Rakyat, 2008). Secara umum pertanaman tebu di wilayah PG Maukismo didominasi oleh pasir geluhan (sandy loam) hingga tanah ringan berlempung dimana secara umum tersedia air. Masalah utama dalam tipologi lahan disekitar Madukismo adalah kelebihan air pada musim penghujan dan lambatnya lengas tanah turun pada musim kemarau. Sehingga tanaman tebu secara normal menjadi mundur umur kemasakannya. 4.2 Usaha intensifikasi tebu lahan kering 1. Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu - Tingkat produktivitas tinggi dengan titik berat bobot tebu. - Mampu dikepras dengan tingkat produksi yang mantap. - Bibit berasal dari KBD. 2. Penggarapan Tanah dan Penanaman - Tenaga manusia :cangkul, garpu, linggis dll - Semi mekanis/sontop nardiyo : bajak, garu, kair, ditarik sapi/kerbau. - Mekanis : bajak, garu/rotavator, kair, ditarik traktor. Cara Penggarapan :
  • 16. - Cukup dalam dan memecahkan lapisan kedap (sub soiler) 25-35 cm. - Lahan miring > 15% dengan kaidah konservasi lahan (Budidaya lorong). Cara Penanaman : - Periode I (menjelang kemarau Mei Agustus) pada daerah basah (7 bulan basah) dan sedang 95-6 bulan basah) atau tanah lembab ngompol. - Periode II (menjelang penghujan Oktober November) pada daerah sedang dan kering (3 - 4 bulan). - Jumlah bibit 11 mata tumbuh per meter kairan (overlapping), bibit bagal 3 atau topstek ex KBD. - Penanaman periode I penutupan bibit rapat cukup tebal dan dipadatkan. - Bila terjasi kemarau panjang perlu pengolahan dalam dan tambahan mulsa. 4.3 Pemupukan Jenis pupuk 1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL 2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb. Alternatif Pemupukan Kategori Alternatif I (KU/Ha) Alternatif II (KU/Ha) Altenatif III (KU/Ha) PG(baru) ZA =8 Sp 36 =2 KCL =1 Kelai =4 ZA =3 - - - Bongkar Ratoon ZA =6 Sp36 =1 KCL =1 Madros =8 - - - - - - - - Ratoon ZA =4 Sp =3 Rabok =15 ZA = 5 ZA =8 Sp 36 =2
  • 17. Madros =8 KCL =1 Cara Pemupukan Pemupukan I ZA : 1/3 dosis dan seluruh TSP, KCL, diberikan pada saat tanam atau setelah tebu dikepras. Tanaman Pertama (TRIT-I) Diatur didasarkan kairan diikuti dan ditutupi tanah Pemupukan II ZA : 2/3 dosis, atau bisa diganti dengan Urea dengan dosis 50% dari dosis ZA, diberikan pada tebu berumur + 1,5 bulan, atau pada awal musim hujan. Tanaman keprasan (TRIT-II) Didahului pengolahan tanah dengan garpu (manusia) atau type ripper (traktor), pupuk ditabur dalam alucr dan ditutup tanah rapat. Pada TRIT-I maupun TRIT-II ditabur dalam alur dan ditutup tanah rapat. Pengolahan Lahan Tebu Terdapat 2 sistem pengolahan lahan bagi tanaman tebu : - Sistem Bajak - Sistem Reynoso BAB V
  • 18. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik 2. Usaha intensifikasi tebu lahan kering - Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu - Penggarapan Tanah dan Penanaman 3. Menggunakan jenis pupuk: 1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL 2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb. 5.2 Saran Sebaiknya jika kita ingin menghasilkan gula yang memiliki kualitas yang baik kita harus memperhatikan bahan dasar pembuatan gula, lalu bagaimana cara kita mengolahnya, serta pemupakannya. Jika semua itu kita lakukan dengan baik, maka gula yang dihasilkanpun akan menghasilkan gula yang berkualitas baik.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA 1. http://brkouieyasbdg.blogspot.com/ 11:16 Am 09/05/2013 2. http://csepti.blogspot.com/2011/07/gambaran-umum-pt-madu-baru-pg- madukismo.html 11:22 AM 09/05/2013 3. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110809180142AADvnJO 11:34 AM 09/05/2013 4. http://sayudjberbagi.wordpress.com/2010/04/29/study-literature/ 11:34 AM 09/05/2013 5. http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html 11:38 09/05/2013 6. http://neodv8.blogspot.com/2013/04/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html 11:59 09/05/2013 LAMPIRAN 1. Frekwensi Bimbingan 2. Dokumentasi