Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Analisis situasi kesehatan masyarakat mencakup penilaian masalah kesehatan, faktor penyebab, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan lingkungan hidup untuk merencanakan program kesehatan yang tepat sasaran. Langkah-langkahnya meliputi analisis derajat kesehatan, demografi, pelayanan, perilaku, dan lingkungan untuk mengidentifikasi masalah utama dan prioritas.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk definisi, gejala, penyebab, prevalensi, pencegahan, dan pengobatannya. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah. Prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi, terutama pada balita, ibu hamil, dan remaja putri. Pencegahan dan pengobatannya dapat dil
Dokumen tersebut membahas tentang determinan status kesehatan seseorang yang meliputi faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan gender. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan berpengaruh terhadap kesehatan secara individual maupun masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini menjelaskan tiga jenis ukuran frekuensi penyakit yaitu proporsi, ratio, dan rate. Proporsi adalah perbandingan antara jumlah kasus dengan populasi total. Ratio membandingkan dua jumlah yang berbeda. Rate membandingkan jumlah kasus baru dengan jumlah populasi berisiko dalam suatu periode waktu. Dokumen ini juga menjelaskan prevalens, insiden, dan tiga jenis insiden rate yaitu insiden rate, attack rate,
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
MTBS adalah upaya untuk menurunkan angka kematian balita dengan peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit di sarana kesehatan. Strategi MTBS mencakup penatalaksanaan penyakit utama balita seperti ISPA, diare, campak, malaria dan malnutrisi secara bersamaan. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian balita terkait penyebab utama penyakit.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek pasien BPJS yang mendapatkan pelayanan rawat jalan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan diolah untuk menganalisis tingkat kepuasan berdasarkan lima dimensi pelayanan kesehatan.
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...Dayu Agung Dewi Sawitri
油
Dokumen tersebut merangkum program Perkesmas di UPT Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar Bali tahun 2012. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya keperawatan melalui pendekatan keluarga. Laporan ini meninjau profil puskesmas, sasaran program, kegiatan, evaluasi, dan tantangan program Perkesmas tahun 2012.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu komunikasi dan beberapa konsep dasar dalam komunikasi kesehatan masyarakat seperti advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, promosi kesehatan, dan komunikasi terapeutik.
Surveilans epidemiologi nasional adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta faktor penyebabnya guna mengambil tindakan perbaikan. Tujuannya antara lain menyediakan data epidemiologi untuk pengambilan keputusan kesehatan, perencanaan, evaluasi program, dan respon cepat terhadap kejadian luar biasa kesehatan. Kegiatannya meliputi pengumpulan
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk definisi, gejala, penyebab, prevalensi, pencegahan, dan pengobatannya. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah. Prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi, terutama pada balita, ibu hamil, dan remaja putri. Pencegahan dan pengobatannya dapat dil
Dokumen tersebut membahas tentang determinan status kesehatan seseorang yang meliputi faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan gender. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan berpengaruh terhadap kesehatan secara individual maupun masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini menjelaskan tiga jenis ukuran frekuensi penyakit yaitu proporsi, ratio, dan rate. Proporsi adalah perbandingan antara jumlah kasus dengan populasi total. Ratio membandingkan dua jumlah yang berbeda. Rate membandingkan jumlah kasus baru dengan jumlah populasi berisiko dalam suatu periode waktu. Dokumen ini juga menjelaskan prevalens, insiden, dan tiga jenis insiden rate yaitu insiden rate, attack rate,
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
MTBS adalah upaya untuk menurunkan angka kematian balita dengan peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit di sarana kesehatan. Strategi MTBS mencakup penatalaksanaan penyakit utama balita seperti ISPA, diare, campak, malaria dan malnutrisi secara bersamaan. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian balita terkait penyebab utama penyakit.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek pasien BPJS yang mendapatkan pelayanan rawat jalan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan diolah untuk menganalisis tingkat kepuasan berdasarkan lima dimensi pelayanan kesehatan.
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...Dayu Agung Dewi Sawitri
油
Dokumen tersebut merangkum program Perkesmas di UPT Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar Bali tahun 2012. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya keperawatan melalui pendekatan keluarga. Laporan ini meninjau profil puskesmas, sasaran program, kegiatan, evaluasi, dan tantangan program Perkesmas tahun 2012.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu komunikasi dan beberapa konsep dasar dalam komunikasi kesehatan masyarakat seperti advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, promosi kesehatan, dan komunikasi terapeutik.
Surveilans epidemiologi nasional adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta faktor penyebabnya guna mengambil tindakan perbaikan. Tujuannya antara lain menyediakan data epidemiologi untuk pengambilan keputusan kesehatan, perencanaan, evaluasi program, dan respon cepat terhadap kejadian luar biasa kesehatan. Kegiatannya meliputi pengumpulan
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut merangkum hasil seminar kelompok 7 tentang identifikasi masalah kesehatan di RW IV Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Ringkasannya adalah RW IV merupakan wilayah padat penduduk dengan angka kasus penyakit seperti TBC, diare, dan DBD relatif tinggi pada tahun 2017. Kelompok melakukan pengumpulan data primer dan sekunder untuk mengidentifikasi masalah kesehatan utama di wilayah
Dokumen tersebut merangkum hasil seminar kelompok 7 tentang identifikasi masalah kesehatan di RW IV Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Ringkasannya adalah RW IV memiliki kepadatan penduduk tinggi dan terjadi beberapa kasus penyakit seperti TBC, diare, dan DBD. Kelompok melakukan survei, wawancara, dan diskusi untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan penyebabnya serta menentukan solusi
Dokumen tersebut merangkum hasil seminar kelompok 7 tentang identifikasi masalah kesehatan di RW IV Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Ringkasannya adalah RW IV memiliki kepadatan penduduk tinggi dan kasus penyakit seperti TBC, diare, dan DBD masih menjadi permasalahan. Kelompok melakukan survei, wawancara, dan FGD untuk mengidentifikasi penyebab masalah kesehatan serta solusi yang diajuk
Dokumen tersebut merangkum hasil seminar kelompok 7 tentang identifikasi masalah kesehatan di RW IV Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Ringkasannya adalah RW IV memiliki kepadatan penduduk tinggi dan terjadi beberapa kasus penyakit seperti TBC, diare, dan DBD. Kelompok melakukan survei, wawancara, dan diskusi untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan penyebabnya serta menentukan solusi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi laporan manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. L yang meliputi pengkajian keluarga, analisis masalah, dan perencanaan tindakan.
Schizophrenias stigma has a serious effect for schizophrenics and their family. This stigma may worsen the relationship between a schizophrenic and normal people. Once this stigma is detected within a person, they will do anything to reject the fact. Such example is by social isolation or some extreme cases of this are being put in a stock and familys refusal in taking the proper medication. In this case, the patients family has an important role to cure their family member. The purpose of the research is to identify the schizophrenia stigma in the inflected family. This research is a study case descriptive with 2 research subjects. It was held in 2-27 April 2015. This research used free guidance interview to take the sample data with previously prepared instrument. The data was in the form of narration. The result of this research showed that the second subject (Mr. As family) suffered from public stigma and self stigma. These two points were indicated by labelling, separation, and discrimination that degenerated their social relationship with the neighborhood rapidly. The recommendations for future research are to increase the observation of social interaction and society stigmatism, and to correlate possible factors that may have an impact to the social stigmatism in order to minimize the stigma itself.
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang BolaIluDeviSania
油
Bola adalah objek geometri dimensi yang serupa dengan objek melingkar dua dimensi, yaitu "lingkaran" adalah batas dari "cakram". Pada umumnya, bola didefinisikan sebagai himpunan titik yang memiliki jarak sama dari pusat
bola ke permukaan bola.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
Bagi Barbour, dialektika ilmu dan agama bukanlah sebuah pertarungan untuk menentukan mana yang lebih benar, melainkan sebuah proses kolaboratif yang dapat memperkaya pemahaman kita terhadap dunia. Bagi banyak orang, pemikiran Barbour membuka kemungkinan bahwa sains dan agama dapat berkembang bersama, dengan keduanya saling memberi wawasan yang lebih dalam tentang realitas yang kita hadapi.
Dengan demikian, model dialektika yang dikembangkan oleh Ian Barbour menawarkan sebuah jalan tengah yang mendalam antara dua dunia yang tampaknya berbeda, namun pada kenyataannya dapat saling melengkapi, membawa pencerahan bagi umat manusia.
materi pondok romadhon, zakat fitrah.pptxahmadmunir621
油
Soal kasus klb
1. SOAL
PEDOMAN
Cermati Soal kasus KLB berikut beserta pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berfungsi sebagai panduan
untuk menyusun papernya, dan bukan dijawab per item dengan jawaban
singkat. Ingat bahwa soal KLB ini dibuat versi BEBAS, artinya Anda
diharapkan untuk kreatif dan memberikan pembahasan sesuai teori-2 yang
Anda pelajari.
3. Jawaban ujian dalam bentuk paper penelusuran KLB, yang mencakup
item berikut:
ujuan
2. KASUS KLB
Dalam suatu pertemuan koordinasi perangkat daerah di Kecamatan
Ketapang (31 Maret 2018) yang dihadiri oleh Camat serta Kepala Desa,
seorang kepala desa menyampaikan laporan kejadian aneh di wilayahnya.
Menurut informasi Kepala Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang
Kabupaten Jembrana, dalam 3 hari terakhir ada laporan 2 kematian anak,
berusia 40 bulan (inisial MIt) dan 31 bulan (inisial Pgh). Kedua anak
tersebut saling bertetangga dan diketahui sering bermain bersama-sama.
Menurut laporan Kepala Dusun, kedua anak tersebut mengalami
gejala yang sama yaitu demam serta sulit bernapas, sempat diberikan obat
tradisional, namun karena tidak kunjung membaik akhirnya dibawa ke
dokter praktek swasta di pinggiran kota dan disarankan rawat inap. Kedua
orang tua menolak karena keterbatasan biaya dan meminta untuk dirawat
jalan.
Tidak jelas apakah dokter tersebut bersedia memberikan obat atau
tidak, namun sehari berikutnya Mlt meninggal di pagi hari (27 Mar 2018).
Pgh mengalami hal serupa 2 hari berikutnya namun sore hari (29 Mar
2018). Kepala Desa agak resah karena menurut laporan Kepala Dusun,
sepanjang upacara penguburan, masyarakat tidak henti-hentinya
membicarakan hal tersebut. Ada pendapat bahwa penyakit tersebut akibat
kelalaian penduduk desa karena sering membuang sampah dan buang air
besar di sungai yang mengalir melalui desa tersebut.
Ada juga yang mengkaitkan penyakit tersebut dengan Flu Burung,
karena ada beberapa ayam yang mati di sekitar rumah kedua anak itu.
Orang tua sendiri berpikir bahwa ada tetangga lain yang tidak suka dengan
mereka dan membuat penyakit tersebut. Kepala Desa kuatir hal tersebut
akan mengganggu ketentraman di wilayahnya, sehingga melaporkan pada
Camat dan memohon masukan.
3. Sementara itu, pada hari yang sama dengan pertemuan di atas (31 Maret
2018), di Puskesmas Kecamatan Ketapang, seorang anak perempuan
berusia 3 tahun dari Desa Ketapang sedang diperiksa oleh dokter
puskesmas.
Anak tersebut tampak pucat, lemas, dan menurut Ibunya, ia
mengeluhtidak enak badan sejak duahari yanglalu, tidak nafsu makan dan
merasa sakit saat menelan. Dokter menemukan tanda fisik kemerahan
pada faring, kemerahan dan pembengkakan tonsil yang cukup signifikan,
dan pembesaran kelenjar di sekitar leher. Ia mendiagnosis sebagai
tonsilofaringitis akut dan memberikan antibiotika, serta menasehati pasien
untuk menghabiskan obat sesuai aturan dan meminta untuk kembali jika
keluhan tidak hilang. Pada hari tersebut, dokter Puskesmas setidaknya
telah memeriksa 7 kasus anak-anak dengan keluhan yang sama dari Desa
Ketapang. Dokter Puskesmas sempat heran, karena umumnya walaupun
kasus tonsilofaringitis memang sering dijumpai, namun kasus anak-anak
per desa per hari rata-rata berkisar 3-4 saja.
Saat makan siang di warung, Dokter tersebut mengungkapkan
keheranannya dengan kejadian tersebut pada dokter Kepala Puskesmas
serta perawat-perawat yang sedang berada di warung tersebut. Salah
seorang perawat dari Desa Ketapang berkomentar bahwa dalam beberapa
hari terakhir, ia juga sempat menerima dan memeriksa anak-anak dengan
keluhan nyerimenelan di puskesmas permbantu. Lebih jauh, ia mendengar
ada 2 anak yang meninggal karena keluhan yang sama, namun ia tidak
sempat mengunjungi orang tua anak tersebut karena saat kejadian ia
sedang di
4. luar kota untuk tugas. Dokter Kepala Puskesmas agak terkejut mendengar
cerita tersebut dan meminta perawat untuk mencari informasi lebih
mendalam terkait kasus kematian anak di desa Ketapang dan melaporkan
hasil secepatnya. Malam harinya, perawat menghubungi dokter Kepala
Puskesmas dan melaporkan adanya kunjungan salah satu anak yang tadi
siang berkunjung ke puskesmas. Anak tersebut (perempuan, 11 bulan)
tampak sesak dan gelisah, sehingga perawat memutuskan untuk merujuk
langsung ke rumah sakit. Dari informasi keluarganya, anak ini adalah
saudara sepupu MIt dan sudah beberapa hari berada di rumah MIt. Selain
itu Perawat juga melaporkan informasi yang baru saja diperoleh dari
Kepala Dusun tentang kematian 2 anak yang dijumpai sebelumnya.
Dokter Kepala Puskesmas berpikir telah terjadi sesuatu hal yang
serius dan belum jelas penyebabnya. Malam itu juga, Kepala Puskesmas
memanggil beberapa staf puskesmas yang terdiri dari 2 dokter, 4 perawat,
5 bidan, serta 2 petugas surveilans. Kepala puskesmas menjelaskan situasi
tersebut di atas dan meminta petugas untuk siap melaksanakan survei
kasus dengan gejala infeksi menyerupai ISPA esok hari. Setelah pertemuan
tersebut, kepala puskesmas bersama perawat di Pustu Ketapang dan 2
petugas surveilans meluncur ke rumah Kepala Desa Ketapang.
Pertanyaan 1.
-kegiatan apakah yang seharusnya dilakukan oleh Kepala
Puskesmasuntuk pertamakali menindaklanjutikasustersebut? Bagaimana
caranya? Jelaskan dengan detail.
-informasiapayangperlu diketahui sebelum maupun pada saat
kunjungan?
rasionalnya mengapa Anda menyebutkan kemungkinan penyakit tersebut.
skan alasannya.
5. Lanjutan Kasus
Sehari berikutnya (1 April 2018), Kepala Puskesmas bersama staf
melakukan survei di Desa Ketapang untuk mencari kasus-kasus serupa.
Rumah-rumah yang dikunjungi adalah yang berada di sekitar rumah kasus
yang meninggal (Ds. Tengah), serta di sekitar rumah kasus yang dirujuk ke
RS (Ds. Barat).
Atas desakan Kepala Dusun yang lain bahwa juga ditemukan kasus-
kasus yang sama dan pertimbangan keresahan masyarakat setempat,
akhirnya survei juga meluas ke Dusun Timur, Selatan dan Utara. Akhirnya
survei dilakukan berdasarkan petunjuk Kepala Dusun, selanjutnya
menanyai kepala keluarga atau ibu yang sedang berada di rumah saat
survei, tentang ada tidaknya anak balita yang mengalami kejadian sakit
dalam seminggu terakhir. Beberapa gejala yang relevan dimasukkan dalam
kuesioner. Karena dibantu oleh semua staf puskesmas, survei gejala pada
kasus-kasus berhasil diselesaikan dalam sehari dengan hasil seperti tersaji
di file (sheet survey_gejala).
6. Pertanyaan 2
kasus-kasus tersebut dengan baik, hal-hal
apa yang harus dipersiapkan oleh Kepala puskesmas?
Jelaskan kelemahan dan kelebihan diagnosis kasus tersebut.
dikerjakan olehKepala Puskesmas? Jelaskan
kemungkinan-kemungkinannya.
jelaskan dengan sektor mana saja dan jelaskan alasannya; jika TIDAK,
jelaskan mengapa.
Lanjutan Kasus
Hasil analisis data sekunder puskesmas tahun 2012, untuk Desa Ketapang
sebagai berikut:
-rata jumlah anggota keluarga 4 orang
-laki dan perempuan adalah 1:1
dengan air sumur
- 80%
Hasil wawancara mendalam dengan keluarga korban MIt menunjukkan
data sbb:
7. 2018, setelah datang dari berlibur
selama seminggu (18 Maret 24 Maret) di rumah saudara di Desa Aseman,
Banyuwangi.
mengeluh sesak dan kemudian meninggal dua hari setelahnya (27 Maret
2017).
ahir 3400gram, dan
status imunisasi inkomplit untuk DPT3, Campak, serta Hepatitis B3.
Hasil wawancara mendalam dengan keluarga korban Pgh menunjukkan
data sbb:
2018, tidak ada riwayat keluar kota.
n MIt, tetangga berdekatan (selat tembok).
2017.
status imunisasi tidak jelas. Orang tua ragu-ragu dan menyatakan telah
lengkap, namun kartu KMS sudah hilang.
8. 4 April 2018, Ada laporan dari RS bahwa anak yang dirujuk oleh perawat
Desa Ketapang telah sembuh dan keluar dari RS.
Pertanyaan 3
masalah ini?
insiden crude maupun insiden kejadian berdasarkan orang, tempat dan
waktu? Jika YA, coba lakukan perhitungannya. Namun jika TIDAK, jelaskan
mengapa.
penularan dari data tersebut? Jika YA, apa hipotesisnya; dan jika TIDAK,
mengapa?
-hasil terbaru di atas, apa yangseharusnyadilakukan
oleh Kepala Puskesmas? Jelaskan.
Lanjutan kasus
Sesungguhnya Kepala Puskesmas telah memikirkan satu penyakit yang
paling mungkin terkait dengan kejadian tersebut berdasarkan hasil analisis
beberapa data yang telah dimiliki. Namun karena belum yakin, ia
bermaksud melakukan suatu uji case control untuk mengetahui faktor
risiko penularan kejadian penyakit tersebut. Sebagai KASUS adalah semua
balita yang sakit di desa Ketapang. Sedangkan kontrolnya diambil dari
anak-anak balita yang tidak menunjukkan gejala sakit. Data penelusuran
seperti terlampir di file sheet Case Control. Survei ulang dikerjakan secara
sistematis dengan mengerahkan semua staf puskesmas.
Pertanyaan:
-faktor apa yang terbukti mempengaruhi kejadian sakit di Desa
Ketapang?
9. l penelusuran case control
tersebut?
ini?
-tindakan yang perlu dikerjakan oleh Kepala Puskesmas
(saat ini dan ke depannya).