Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan yang mencakup membangun kesadaran mutu, pembentukan tim jaminan mutu, pembuatan alur kerja dan standar pelayanan, penilaian kepatuhan terhadap standar, penyampaian hasil kegiatan, survei pelanggan, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan supervisi, serta evaluasi.
Disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, standar outcome (mutu)AdetyaWulandari
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, standar outcome, dan indikator kinerja bidan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya disiplin dalam pelayanan kebidanan, mendefinisikan 24 standar pelayanan kebidanan, menjelaskan contoh standar outcome pelayanan kebidanan seperti kepuasan pasien, dan menyebutkan indikator kinerja pelayanan antenatal seperti fasilitas, proses, output, dan outcome
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penilaian sistem kinerja di rumah sakit yang meliputi aspek maternal, neonatal, tata kelola klinik, dan pencegahan infeksi untuk mengukur kinerja rumah sakit berdasarkan standar dan mengidentifikasi kesenjangan untuk perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Indikator kinerja rumah sakit meliputi indikator input, proses, output, outcome, benefit, dan impact yang digunakan untuk mengukur kinerja tenaga medis, perawat, administrasi, instalasi, dan rumah sakit secara keseluruhan."
Alat Pantau Sistem Kinerja Klinik di PuskesmasDokter Tekno
Ìý
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi pedoman pengisian alat pantau sistem kinerja klinik di puskesmas yang meliputi lima instrumen untuk menilai standar kinerja dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Alat pantau ini digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja dan merencanakan tindak lanjut perbaikan melalui siklus peningkatan kualitas berkelanjutan. Petugas kesehatan diharapkan dapat mengisi alat pant
1. Dokumen tersebut membahas tentang Satuan Pengawas Internal (SPI) di rumah sakit. SPI bertugas untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen rumah sakit secara berkala dan independen.
2. SPI memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap berbagai aspek pengelolaan rumah sakit seperti pelayanan, sumber daya manusia, keuangan, sarana prasarana, dan lainnya.
3. Hasil pemer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep audit internal yang meliputi tujuan, manfaat, dan dasar penetapan tujuan audit internal untuk memastikan pelayanan kesehatan bermutu di fasilitas kesehatan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Komite Keperawatan berperan penting dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan dengan menetapkan standar, melakukan audit, dan menyelesaikan masalah etika. Komite ini membantu manajemen rumah sakit dalam mengawasi kualitas layanan dan meningkatkan kompetensi perawat.
pengujian pengendalian adalah pengu .pdfDwiMaharani39
Ìý
Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Perbedaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Dalam Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan"perbedaan-pengujian-pengendalian-dan-pengujian-substantif-dalam-pelaksanaan-audit-laporan-keuangan
Kreator: Imam Triyuniadi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
.Ada empat prosedur untuk melaksanakan pengujian pengendalian yaitu: 1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan klien 2. Pengamatan terhadap karyawan klien dalam melaksanakan tugasnya 3. Melakukan inspeksi dokumen, catatan, dan laporan 4. Mengulang kembali pelaksanaan pengendalian oleh auditor.
Ada dua tipe pengujian pengendalian yaitu:
Concurrent test of control yaitu pengujian pengendalian yang dilaksanakan auditor seiring dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai SPI klien.
Pengujian pengendalian tambahan atau yang direncanakan yaitu pengujian yang dilaksanakan auditor selama pekerjaan lapangan.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Perbedaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Dalam Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/imam70045/5fa14768d541df351c75f062/perbedaan-pengujian-pengendalian-dan-pengujian-substantif-dalam-pelaksanaan-audit-laporan-keuangan
Kreator: Imam Triyuniadi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Dokumen tersebut membahas tentang mutu pelayanan kesehatan dan metode peningkatannya, termasuk definisi mutu, falsafah mutu, jaminan mutu, jenis-jenisnya, kegunaan dan prinsip-prinsip program jaminan mutu."
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan persiapan audit internal di Puskesmas Kalinyamatan. Audit internal akan dilakukan pada unit pelayanan kesehatan masyarakat, unit pelayanan kesehatan primer, dan administrasi manajemen puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup, metode, instrumen, jadwal, dan evaluasi audit internal bulan ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
Ìý
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang audit internal yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan penanggung jawab program untuk mengevaluasi kegiatan perbaikan kinerja secara berkala. Audit internal bertujuan untuk memastikan kegiatan manajemen mutu sesuai dengan sistem yang dikembangkan dan hasilnya efektif sesuai komitmen dan kebijakan yang ditetapkan. Audit internal memberikan manfaat bagi berbagai pihak seperti pimpinan, unit operasional
Audit klinis di rumah sakit bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan mutu pelayanan medis. Hal ini dilakukan dengan menilai kesesuaian antara praktik klinis dengan standar yang berlaku melalui tinjauan rekam medis pasien dan proses pelayanan lainnya. Hasil audit digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem pelayanan kesehatan.
Dokumen ini memberikan pedoman untuk mengumpulkan informasi kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap layanan KIA.KB di Puskesmas Malowopati. Informasi dikumpulkan melalui kotak saran, survei pelanggan menggunakan kuesioner, serta umpan balik langsung dari pelanggan. Hasil pengumpulan informasi kemudian dibahas untuk merencanakan tindak lanjut dan menyelesaikan masalah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Satuan Pengawas Internal (SPI) di rumah sakit. SPI bertugas untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen rumah sakit secara berkala dan independen.
2. SPI memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap berbagai aspek pengelolaan rumah sakit seperti pelayanan, sumber daya manusia, keuangan, sarana prasarana, dan lainnya.
3. Hasil pemer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep audit internal yang meliputi tujuan, manfaat, dan dasar penetapan tujuan audit internal untuk memastikan pelayanan kesehatan bermutu di fasilitas kesehatan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Komite Keperawatan berperan penting dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan dengan menetapkan standar, melakukan audit, dan menyelesaikan masalah etika. Komite ini membantu manajemen rumah sakit dalam mengawasi kualitas layanan dan meningkatkan kompetensi perawat.
pengujian pengendalian adalah pengu .pdfDwiMaharani39
Ìý
Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Perbedaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Dalam Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan"perbedaan-pengujian-pengendalian-dan-pengujian-substantif-dalam-pelaksanaan-audit-laporan-keuangan
Kreator: Imam Triyuniadi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
.Ada empat prosedur untuk melaksanakan pengujian pengendalian yaitu: 1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan klien 2. Pengamatan terhadap karyawan klien dalam melaksanakan tugasnya 3. Melakukan inspeksi dokumen, catatan, dan laporan 4. Mengulang kembali pelaksanaan pengendalian oleh auditor.
Ada dua tipe pengujian pengendalian yaitu:
Concurrent test of control yaitu pengujian pengendalian yang dilaksanakan auditor seiring dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai SPI klien.
Pengujian pengendalian tambahan atau yang direncanakan yaitu pengujian yang dilaksanakan auditor selama pekerjaan lapangan.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Perbedaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Dalam Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/imam70045/5fa14768d541df351c75f062/perbedaan-pengujian-pengendalian-dan-pengujian-substantif-dalam-pelaksanaan-audit-laporan-keuangan
Kreator: Imam Triyuniadi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Dokumen tersebut membahas tentang mutu pelayanan kesehatan dan metode peningkatannya, termasuk definisi mutu, falsafah mutu, jaminan mutu, jenis-jenisnya, kegunaan dan prinsip-prinsip program jaminan mutu."
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan persiapan audit internal di Puskesmas Kalinyamatan. Audit internal akan dilakukan pada unit pelayanan kesehatan masyarakat, unit pelayanan kesehatan primer, dan administrasi manajemen puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup, metode, instrumen, jadwal, dan evaluasi audit internal bulan ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
Ìý
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang audit internal yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan penanggung jawab program untuk mengevaluasi kegiatan perbaikan kinerja secara berkala. Audit internal bertujuan untuk memastikan kegiatan manajemen mutu sesuai dengan sistem yang dikembangkan dan hasilnya efektif sesuai komitmen dan kebijakan yang ditetapkan. Audit internal memberikan manfaat bagi berbagai pihak seperti pimpinan, unit operasional
Audit klinis di rumah sakit bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan mutu pelayanan medis. Hal ini dilakukan dengan menilai kesesuaian antara praktik klinis dengan standar yang berlaku melalui tinjauan rekam medis pasien dan proses pelayanan lainnya. Hasil audit digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem pelayanan kesehatan.
Dokumen ini memberikan pedoman untuk mengumpulkan informasi kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap layanan KIA.KB di Puskesmas Malowopati. Informasi dikumpulkan melalui kotak saran, survei pelanggan menggunakan kuesioner, serta umpan balik langsung dari pelanggan. Hasil pengumpulan informasi kemudian dibahas untuk merencanakan tindak lanjut dan menyelesaikan masalah.
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layananSangidYahya
Ìý
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layanan di Puskesmas Moswaren. Prosedur tersebut meliputi penerimaan, pencatatan, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan informasi tindak lanjut atas umpan balik yang disampaikan secara lisan di Puskesmas.
Dokumen ini memberikan pedoman pelaksanaan orientasi bagi petugas di UPTD Puskesmas Harum, Kabupaten Bangka Selatan. Tujuannya agar petugas memahami tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing. Langkah-langkah orientasi meliputi mempersiapkan bahan dan jadwal, tempat, metode ceramah dan diskusi, serta pengarahan kepala puskesmas tentang tugas setiap unit seperti KIA, gizi, promkes, dan farmasi.
SOP ini menjelaskan tentang monitoring kinerja Puskesmas Harry Porter. SOP ini mendefinisikan monitoring sebagai kegiatan untuk mengikuti pelaksanaan program secara teratur dan berkelanjutan dengan cara mendengar, melihat, dan mencatat perkembangannya. SOP ini juga menjelaskan tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah monitoring yang meliputi perencanaan, pelaksanaan monitoring, analisis hasil, dan pembuatan rekomendasi.
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitSangidYahya
Ìý
Dokumen tersebut berisi pedoman pelayanan gawat darurat yang mencakup:
1. Latar belakang dan landasan hukum pelayanan gawat darurat
2. Ruang lingkup dan batasan operasional pelayanan gawat darurat
3. Standar ketenagaan pelayanan gawat darurat
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Spo audit internal
1. Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13
Pedoman
Dokumen.
i
Puskesmas
………
Audit Internal
SPO
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Malowopati
Dr. Mangunceki
NIP: 19840715
Terbitan :01
No. Revisi : 0
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1 / 3.
1. Pengertian ï‚· Audit internal adalah: Suatu kegiatan audit yang sistimatis, mandiri
dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit dan mengevaluasi
dengan obyektif untuk menentukan tingkat pemenuhan kriteria audit
Puskesmas yang disepakati.
ï‚· Audit internal dilakukan untuk memastikan keefektifan penerapan
Sistem Manajemen Mutu dan mengidentifikasi serta memperbaiki
ketidaksesuaian yang timbul dalam penerapan Sistem Manajemen
Mutu.
ï‚· Auditor adalah seorang yang ditunjuk untuk melaksanakan audit
internal dengan kualifikasi: sudah bekerja di Puskesmas Malowopati
minimum tiga tahun dan atau telah mengikuti pelatihan dan penerapan
Audit Internal.
ï‚· Auditee adalah: seorang yang menjadi sasaran audit, koordinator
maupun pelaksana pelayanan klinis, administrasi dan manajemen
maupun upaya Puskesmas,
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan sistem audit internal supaya
setiap audit dapat dilakukan secara efektif, berkala dan memberi
peluang untuk melakukan perbaikan.
3. Kebijakan  SK Ka Pus kesmas No…. Tentang Kebijakan Mutu
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 9001-2008.
5. Prosedur A. Persiapan Audit:
1. ……………………..
2. ……………………
3. ……………………..
4. ……………………..
5. ...............................
6. ...............................
7. …………………….
B. Proses Audit
8. …………………….
2. Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13
Pedoman
Dokumen.
ii
9. ……………………
10. ……………………
11. …………………..
12. .............................
13. ............................
14. ……………………
C. Tindakan Perbaikan
15. ………………………….
16. …………………………
17. …………………………
D. Verifikasi
18. ...................................
19. ………………………
6. Unit Kerja
Terkait
ï‚· Tim mutu Puskesmas,
ï‚· Koordinator pelayanan klinis,
ï‚· Koordinator administrasi dan manajemen,
ï‚· Koordinator upaya Puskesmas,
Kepala Puskesmas,