Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan golongan kata dalam bahasa Melayu yang terdiri atas empat golongan utama yaitu kata nama, kata kerja, kata adjektif, dan kata ganda. Kata nama dibagi menjadi kata nama khas dan kata nama umum, sedangkan kata kerja dibedakan menjadi kata kerja transitif dan tak transitif. Kata adjektif digolongkan berdasarkan makna dan fungsinya untuk menggambarkan sif
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat aktif pasif dan kalimat langsung tak langsung. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri dan contoh kalimat aktif, pasif, langsung dan tak langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang delapan bagian kata dalam bahasa Inggris (the eight parts of speech) dan jenis-jenis kalimat dalam bahasa Inggris. Dokumen tersebut menjelaskan delapan bagian kata yaitu kata ganti, kata sifat, kata benda, kata sambung, kata keterangan, kata kerja, kata seru, dan kata depan. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur kalimat seperti subj
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata kerja dalam bahasa Melayu yaitu kata kerja transitif yang memerlukan objek, kata kerja tak transitif yang terbagi menjadi dua jenis yaitu yang memerlukan pelengkap dan yang tidak, serta contoh-contoh penggunaan kata kerja tersebut dalam kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kata kerja dalam bahasa Melayu dan pengelompokannya. Kata kerja dibahagikan menjadi empat golongan, yaitu: (i) kata kerja tunggal, (ii) kata kerja terbitan, (iii) kata kerja majmuk, dan (iv) kata kerja ganda. Kata kerja juga dibedakan menjadi kata kerja aktif dan pasif."
Dokumen ini membahas tentang ragam ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif adalah ayat yang mengutamakan objek asal sebagai unsur yang diterangkan. Ada tiga jenis ayat pasif yaitu dengan imbuhan kata kerja pasif, menggunakan kata ganti nama diri, dan menggunakan kata "kena" sebelum kata kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat aktif dan pasif serta cara mengubah kalimat aktif menjadi pasif. Dijelaskan pula ciri-ciri dan contoh kalimat aktif dan pasif.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tatabahasa bahasa Melayu dalam berbagai aspek seperti penggunaan kata bilangan, kata hubung, imbuhan, dan lain-lain dalam konteks kalimat. Secara umum dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan unsur-unsur tatabahasa bahasa Melayu yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat aktif pasif dan kalimat langsung tak langsung. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri dan contoh kalimat aktif, pasif, langsung dan tak langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang delapan bagian kata dalam bahasa Inggris (the eight parts of speech) dan jenis-jenis kalimat dalam bahasa Inggris. Dokumen tersebut menjelaskan delapan bagian kata yaitu kata ganti, kata sifat, kata benda, kata sambung, kata keterangan, kata kerja, kata seru, dan kata depan. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur kalimat seperti subj
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata kerja dalam bahasa Melayu yaitu kata kerja transitif yang memerlukan objek, kata kerja tak transitif yang terbagi menjadi dua jenis yaitu yang memerlukan pelengkap dan yang tidak, serta contoh-contoh penggunaan kata kerja tersebut dalam kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kata kerja dalam bahasa Melayu dan pengelompokannya. Kata kerja dibahagikan menjadi empat golongan, yaitu: (i) kata kerja tunggal, (ii) kata kerja terbitan, (iii) kata kerja majmuk, dan (iv) kata kerja ganda. Kata kerja juga dibedakan menjadi kata kerja aktif dan pasif."
Dokumen ini membahas tentang ragam ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif adalah ayat yang mengutamakan objek asal sebagai unsur yang diterangkan. Ada tiga jenis ayat pasif yaitu dengan imbuhan kata kerja pasif, menggunakan kata ganti nama diri, dan menggunakan kata "kena" sebelum kata kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat aktif dan pasif serta cara mengubah kalimat aktif menjadi pasif. Dijelaskan pula ciri-ciri dan contoh kalimat aktif dan pasif.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tatabahasa bahasa Melayu dalam berbagai aspek seperti penggunaan kata bilangan, kata hubung, imbuhan, dan lain-lain dalam konteks kalimat. Secara umum dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan unsur-unsur tatabahasa bahasa Melayu yang benar.
Islamic banking operates according to Shariah principles and uses different financial instruments than conventional banking. An Islamic bank acts as an intermediary between surplus and deficit financial units by channeling funds using equity-based and debt-based instruments. As an efficient intermediary, an Islamic bank offers competitive money and capital markets, reduces information and transaction costs, and protects customers from risks through a stable payment system and risk management products. The balance sheet of an Islamic bank includes various financing instruments like trade, home, and auto financing as assets, and investment accounts and capital as liabilities.
- The document describes a linear programming (LP) problem involving the production of toys by a company called TOYCO. The problem involves three operations and three types of toys.
- The LP model is presented along with the optimal solution, which recommends producing 100 trucks and 230 cars daily for a maximum revenue of $1350.
- Dual prices and feasibility ranges for the production capacities (right-hand sides of the constraints) are then determined using an algebraic approach by introducing variables for capacity changes. The dual prices represent the effect on optimal revenue from a one-unit change in capacity within the feasibility range.
This document outlines a framework for conducting a child rights-based country context analysis. It discusses key definitions and international legal frameworks related to child rights. It then describes several tools and steps to integrate a child rights lens into development cooperation, including: [1] conducting a causal analysis to understand root, underlying and immediate causes of issues affecting children; [2] analyzing the roles, relationships, capacities and gaps of duty bearers and rights holders; and [3] examining the broader social, policy, legislative and budgetary issues that influence child rights. The overall aim is to accurately identify deprivations facing children, understand barriers to realizing their rights, and ensure the most marginalized children are prioritized in development efforts.
1) The document discusses definitions of motivation according to several motivation theories including behavioral, social, cognitive, and humanist perspectives. It outlines factors that influence motivation such as needs, reinforcement, expectations, and emotions.
2) Intrinsic and extrinsic motivation are explained, with intrinsic motivation arising from internal satisfaction and extrinsic from external factors like rewards. The ARCS model of capturing attention, relevance, confidence and satisfaction is also introduced.
3) The video game model of motivation is presented as breaking learning into achievable challenges with frequent feedback to build confidence and persistence through challenges. Buy-in, achievable challenge, and feedback strategies are suggested to engage students and prevent boredom or frustration.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
?
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
?
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
?
Buku Skrap Kupasan Novel ¡®Justeru Impian Di Jaring¡¯ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
?
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (?, ?, ?) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
2. KATA KERJA (TRANSITIF DAN TAK TRANSITIF)
Kata kerja ialah kata yang digunakan untuk menerangkan sesuatu perbuatan
atau keadaan melakukan sesuatu oleh manusia, haiwan atau benda.
Kata kerja terdiri daripada :
?Kata Kerja Transitif
?Kata Kerja Tak Transitif
KATA KERJA TRANSITIF
Kata kerja transitif ialah kata kerja yang mesti diikuti oleh objek yang terdiri
daripada frasa nama sebagai predikat dalam ayat.
Contoh ayat :
Kakak suka membaca buku.
(Kata kerja ¡°membaca¡± mesti disertai dengan objek, iaitu ¡°buku¡± supaya
maksud ayat ini lengkap)
Emak sedang mencuci baju.
(Kata kerja ¡°mencuci¡± mesti disertai dengan objek iaitu ¡°baju¡± supaya maksud
ayat ini lengkap)
Terdapat beberapa bentuk kata kerja transitif, iaitu:
3. Bentuk Kata Kerja Transitif Contoh Contoh ayat
Kata kerja berawalan ter- Terlanggar, tertelan, terpijak Ibu tertelan tulang ikan.
Kata kerja berawalan meN-
Mencuci, menendang,
memandu
Adik menendang bola di
padang.
Kata kerja berapitan meN ¨Ci Menaiki, mendekati Amir menaiki bas ke sekolah.
Kata kerja berapitan meN ¨Ckan Mengemaskan, memasukkan
Profesor Ali mengemukakan
idea yang bernas.
Kata kerja berawalan memper- Memperbuat, memperlebar
Buruh-buruh itu sedang
memperlebarkan jalan raya.
Kata kerja berapitan memper-i Memperbaiki, mempelajari Dia mempelajari bahasa asing.
Kata kerja berapitan memper-
kan
Memperkenalkan,
mempertemukan
Dia cuba mempertemukan ibu
dan anak yang sudah lama
terpisah itu.
4. ? KATA KERJA TAK TRANSITIF
? Kata kerja tak transitif ialah kata kerja yang sempurna
maknanya dengan tidak memerlukan objek.
Ayat contoh :
? Ayah sedang tidur.
? (Kata kerja ¡°tidur¡± jelas menunjukkan perbuatan ayah
tidak memerlukan objek sebagai pelengkapnya)
5. Bentuk kata kerja tak
transitif
Contoh Contoh ayat
Kata kerja tanpa imbuhan Duduk, mandi, tidur Dia asyik tidur dari tadi.
Kata kerja berawalan beR- Berjalan, bersenam
Adik berjalan menuju ke
kantin.
Kata kerja berawalan meN- Menyanyi, menangis
Lili menyanyi sambil
menari.
Kata kerja berawalan teR- Tersenyum, termenung
Wei Mun termenung
memikirkan nasib diri.
Kata kerja berapitan ber-an
Bersalaman,
berpelukan
Mereka berpelukan sebaik
saja bertemu.
6. Terdapat beberapa bentuk kata kerja :
Kata kerja tak transitif tanpa pelengkap
Kata kerja tak transitif tanpa pelengkap ialah kata kerja yang boleh berdiri
sendiri tanpa objek atau penyambut.
Contoh ayat: Mereka berdua asyik berbual.
Kata kerja tak transitif ini boleh diikuti oleh unsur keterangan yang berfungsi
memberi maklumat tambahan.
Contoh ayat : Mereka berdua asyik berbual di dalam bilik.
Kata kerja tak transitif berpelengkap
Kata kerja tak transitif berpelengkap ialah kata kerja yang mesti diikuti oleh
pelengkap untuk menyempurnakan maksud ayat.
Perbezaan di antara pelengkap dengan objek atau penyambut ialah
pelengkap hadir selepas kata kerja tak transitif untuk menyempurnakan
maksud ayat manakala objek atau penyambut hanya hadir selepas kata kerja
transitif dan boleh dipasifkan.
Unsur-unsur yang menjadi pelengkap ialah kata abjektif, frasa sendi nama dan
kata nama.
Contoh ayat :
Kehidupannya menjadi semakin miskin. (kata adjektif)
Mereka sekeluarga tinggal di Johor. (Frasa sendi nama)
Pengemis itu tidur berselimutkan surat khabar. (kata nama)
8. 1. Imbuhan me-
a. Fungsi membentuk kata kerja aktif transitif dan
intransitif.
b. Makna imbuhan me¨C
1) Melakukan perbuatan.
Contoh: menulis, menyapu, membaca.
2) Bekerja dengan alat yang disebutkan pada kata dasarnya.
Contoh: mengail, membajak, mencangkul.
3) Bermakna dalam keadaan
Contoh: menyendiri, mengantuk.
4) Berlaku atau menjadi seperti
Contoh: membabi-buta, membatu.
5) Menuju ke
Contoh: mendarat, menepi, mengudara.
*intransitif = tidak memerlukan objek
*kata kerja intransitif berpelengkap = kata kerja yang tidak
boleh dipasifkan & melengkapkan ayat supaya tidak kelihatan
tergantung dan bukannya satu objek (penyambut).
9. 2. Imbuhan ¡®me-kan¡¯
Fungsi : untuk membuat kata kerja aktif transitif.
Contoh:
a. Kinerja perusahaan meningkat.
b. Kinerja perusahaan meningkatkan produktivitas.
Kata meningkat pada kalimat (a) membentuk kalimat intransitif (tidak berobjek),
sedangkan meningkatkan pada kalimat (b) membentuk kata kerja transitif (berobjek).
Makna Imbuhan me-kan :
a. Melakukan pekerjaan untuk orang lain
Contoh: Ayah membelikan adik mainan baru.
b. Menyebabkan/membuat jadi
Contoh:
¨C Suara piring pecah itu membangunkan ayah.
c. Melakukan perbuatan
Contoh: Orang itu memukulkan tongkat ke mejaku.
d. Mengarah ke
Contoh: Kami terpaksa menepikan perahu yang kami tumpangi.
e. Memasukkan ke dalam
Contoh: Polisi memenjarakan penjahat itu.
10. 3. Imbuhan me-i
Fungsi : membentuk KK intransitif menjadi KK transitif.
Contoh:
a. Ibu sedang menangis.
b. Ibu sedang menangisi kepergian nenek.
Makna Imbuhan me-i :
a. menjadikan
- Kakak menghiasi biliknya dengan bunga-bunga hidup
- Dia mewarnai dinding dengan warna kuning
b. melengkapi dengan memberi
- Menteri itu mengakhiri ucapanya dengan dua rangkap pantun
c. menguasahakan/melakukan
- Suhaimi menziarahi kubur ibunya setiap pagi Aidilfitri
- Pak Mat selalu menasihati budak-budak nakal supaya
berkelakuan baik.
11. RUMUS
? me-¡-kan ( mesti diikuti oleh Objek
Bergerak )
me-¡.-i ( mesti diikuti oleh Objek Tidak
Bergerak)
? 1. Dia menghadiahkan sehelai kain batik kepada ibu.
(Kain batik ialah objek bergerak).
2. Dia menghadiahi ibu sehelai kain batik. (Ibu ialah
objek tidak bergerak)
13. Imbuhan ber-
Kata kerja intransitif seperti ini boleh berdiri
sendiri tetapi boleh diperluas dengan menambahkan keterangan
1. Melakukan perbuatan
Contoh: berbual, bertumbuk, berjoging, berlari, berlakon
-Amin berbasikal ke pantai.
2. Perbuatan berbalas-balas
Contoh: bergaduh, bertengkar, bergelut
-Anak-anak kecil itu bergaduh kerana berebut pistol mainan.
3. Keadaan telah sedia berlaku
Contoh: berjahit, bercat, bergam, bertampal, berikat
-Pintu bilik bacaan itu telah berkunci.
4. Memiliki
Contoh: beranak, berumah, beristeri, berpejabat, berjanggut
-Wanita muda itu masih belum bersuami.
5. Memakai
Contoh: berbaju, berseluar, berkasut, berselipar, berselendang
-Pengemis itu berseluar pendek sahaja.
14. Analisis Imbuhan ¡°Ber...¡±
?
Imbuhan ¡®Ber...¡¯ tergolong dalam imbuhan yang membentuk kata kerja aktif intransitif yang tidak berpelengkap
kata nama. Kata kerja intransitif seperti ini boleh berdiri sendiri tetapi boleh diperluas dengan menambahkan
keterangan. Pada dasarnya kata kerja berimbuhan ¡®ber..¡¯ boleh menerima semua golongan kata. Namun ada
juga kata kerja berimbuhan ¡®ber...¡¯ yang menerima pelengkap kata nama ataupun kata adjektif. Lihat
perbandingan imbuhan ¡®ber...¡¯ yang tidak berpelengkap dan berpelengkap.
Ayat Contoh;
1 Mereka sedang berjalan
2 Mereka sedang berjalan di tepi pantai
3 Datuknya yang sakit beransur sembuh
4 Dia sentiasa berbuat baik sesama manusia
Analisis Ayat:
Ayat (1) tidak memerlukan pelengkap kata nama kerana boleh berdiri sendiri tetapi boleh diperluas dengan
menambahkan keterangan sebagaimana ayat (2). Ayat (3) pula perlu menerima pelengkap yang terdiri daripada
kata adjektif iaitu ¡®sembuh¡¯. Tanpa pelengkap ¡®sembuh¡¯, ayat (3) akan membentuk ayat tergantung. Hal yang
sama dilihat pada ayat (4) perkataan ¡®berbuat¡¯ harus menerima pelengkap ¡®baik¡¯ untuk membentuk maksud ayat
yang sempurna.
Kata kerja berimbuhan ¡®ber...¡¯ yang diperluas dengan keterangan perlu didahului oleh kata sendi ataupun kata
hubung untuk membentuk struktur ayat yang sempurna. Tanpa kata sendi nama ataupun kata hubung, ayat-ayat
yang dibina tidak sempurna. Teliti contoh ayat berikut;
Ayat Contoh:
1. Zulkifli menulis buku biografinya berdasar pada pengalamannya sebagai guru.
2. Muslimin tidak mahu bertanya kepada gurunya walaupun tidak faham akan cerita itu.
? Perkataan berimbuhan awalan ¡®ber...¡¯ juga membentuk ayat pasif apabila subjek ayat merupakan benda yang
kena oleh perbuatan. Ayat-ayat pasif berawalan ¡®ber...¡¯ tidak menyatakan pelaku perbuatan. Teliti contoh ayat
berikut;
Ayat Pasif Berawalan ¡®ber...¡¯ Contoh
1. Baju-baju itu belum berbasuh sejak semalam.
2. Pintu pagar rumahnya tidak pernah bertutup.
Analisis Ayat:
Dalam ayat (1) baju merupakan benda yang belum kena basuh, ayat (2) pintu pagar rumah merupakan benda
yang tidak kena tutup. Ayat-ayat berikut juga tidak boleh menerima pelaku kerana ayat pasif berimbuhan
¡®ber....¡¯ tidak menerima pelaku kerana sifat ayat pasif tidak mementingkan pelaku kata kerja (Sebab itu dalam
ayat pasif, pelaku diletakkan sebagai predikat ayat)
Kesalahan Contoh:
1. Baju-baju itu belum berbasuh oleh Aminah sejak semalam.
2. Pintu pagar rumahnya tidak pernah bertutup oleh orang tua itu.
? Ayat tersebut perlu menggugurkan pelakunya atau digantikan dengan bentuk ayat pasif pelaku kata ganti nama
diri ketiga seperti berikut.
Ayat contoh sepatutnya;
1. Baju-baju itu belum dibasuh oleh Aminah sejak semalam.
2. Pintu pagar rumahnya tidak pernah ditutup oleh orang tua itu.
15. Imbuhan Ber-kan
? merupakan kata kerja intransitif yang
berpelengkap kata nama.
Ayat contoh:
1. Mereka hanya bertilamkan rumput semasa
menyertai perkhemahan itu.
2. Dia tidur berbantalkan lengan.
16. Analisis Imbuhan ¡°Ber...kan¡±
?
Imbuhan ¡®Ber...kan¡¯ merupakan kata kerja intransitif yang berpelengkap kata
nama. Namun perkara ini harus dibezakan dengan pembentukan frasa kerja
transitif berpelengkap kerana kata kerja berimbuhan ¡®ber...kan¡¯ berpelengkap
kata nama ini tidak boleh dipasifkan sebagaimana frasa kerja transitif
berpelengkap kata nama. Tanpa pelengkap kata nama, ayat-ayat yang dibina
menjadi ayat tergantung.
Imbuhan ¡®ber...kan¡¯ juga menunjukkan maksud mempunyai ataupun
menggunakan sesuatu sebagai alat atau bahan perbuatan intransitif. Misalnya
¡®berbantalkan lengan¡¯ bermaksud menggunakan lengan sebagai bantal.
Manakala frasa ¡®berbuahkan emas¡¯ pula bermaksud mempunyai ¡®emas¡¯
sebagai buah.
Lihat kesalahan contoh;
1. Mereka hanya bertilamkan semasa menyertai perkhemahan itu.
2. Dia tidur berbantalkan.
Semua contoh ayat di atas tidak sempurna maksudnya kerana tiada pelengkap
kata nama yang menuruti kata kerja. Ayat-ayat di atas juga tidak boleh
dipasifkan walaupun menerima pelengkap kata nama.
Ayat Sepatutnya;
1. Mereka hanya bertilamkan rumput semasa menyertai perkhemahan itu.
2. Dia tidur berbantalkan lengan.
Analisis ayat:
1. Mereka menggunakan rumput sebagai tilam.
2. Dia menggunakan lengan sebagai bantal.
18. ? Awalan ¡°di-¡°
Kata dasar yang digabungkan dengan awalan di- membentuk kata kerja
pasif bagi ayat yang subjeknya pelaku orang ketiga.
Ch.:
Ayat Contoh:
(a) Ikan sepat digulai oleh beliau. (beliau = pelaku orang ketiga)
(b) Ikan sepat digulai oleh ibu (ibu = pelaku orang ke-3)
(a) Surat khabar dibaca olehnya (atau oleh dia) (-nya dan dia =pelaku
org ke-3)
(b) Surat khabar dibaca oleh ayah. (ayah = pelaku org ke-3)
(a) Ular itu dipukul oleh mereka. (mereka = pelaku orang ke-3)
(b) Ular itu dipukul oleh Raju (Raju = pelaku org ke-3)
Dalam ayat-ayat diatas, akhiran ¨Ckan tidak perlu
Keempat-empat ayat di atas berasal daripada ayat aktif transitif yang
berikut:
1. (c) Beliau menggulai ikan sepat. (menggulai, membaca dan memukul
ialah kata kerja transitif. Dikatakan ayat aktif kerana pelaku di hadapan
ayat.)
2. (c) Ayah membaca surat khabar.
3. (c) Raju memukul ular itu.
Semua kata kerja aktif (yang berawalan me-) di atas tidak perlu akan
akhiran ¨Ckan; sama seperti kata kerja pasif berawalan di- dalam ayat 1
(a) (b) ¨C 3 (a) (b)
19. di-i vs di-kan
? Perkataan: dipagarkan:
Maksud : sesuatu dijadikan sebagai pagar. (luaran)
Ayat: Kawat berduri dipagarkan di sekeliling kawasan rumahnya.
? Perkataan: dipagari
Maksud: Sesuatu kawasan atau tempat dipagari (dalam)
Ayat: Kawasan di sekeliling rumahnya dipagari kawat berduri
? Perkataan : dilengkapkan
Ayat : Buku kanak-kanak itu dilengkapkan dengan illustrasi dan
kartun-kartun yang menarik.
? Perkataan : dilengkapi
Ayat : Gimnasium itu dilengkapi peralatan untuk latihan
jasmani.
21. Imbuhan ¡®Memper-¡¯
? Digunakan untuk menggambarkan situasi yang lebih tinggi
daripada keadaan sedia ada.
? Tidak perlu tambah akhiran ¡°¨Ci¡±
? memperolehi X memperoleh ?
-Memperlebar => Keadaan yang sedia ada yang sudah lebar,
dilebarkan lagi.
Contoh: Pihak pemerintah sedang memperlebar lebuh raya
untuk mengurangkan kesesakan lalu lintas.
22. ? Kata adjektif tidak boleh menerima lebih daripada dua
imbuhan.
? Contoh :
? memperdalam atau memperdalamkan?
? memperluas atau memperluaskan
? Kata kerja boleh menerima 3 imbuhan.
? Contoh :
? mempersembah atau mempersembahkan
? memperlekeh atau memperlekehkan?
23. ? Membentuk kata kerja pasif diri ketiga daripada kata
kerja transitif yang berawalan memper-
? Jika disertai adjektif, tidak perlukan akhiran ¡®-kan¡¯
? Contoh:
? diperluaskan X diperluas ?
? diperbesarkan X diperbesar ?
Imbuhan ¡®Diper-¡¯
25. ? ialah' hadir di hadapan frasa nama sahaja.
CTH :
frasa nama
Buku cerita itu ialah hadiah hari jadi kawan saya.
frasa nama
Perkara yang menarik perhatian saya ialah kesabarannya dalam menghadapi
cabaran.
frasa nama
Satu sebab saya menyukai tempat ini ialah pemandangannya yang amat
menakjubkan.
?
'adalah' pula hadir di hadapan frasa adjektif, frasa kerja atau frasa sendi
nama.
CTH :
frasa adjektif
Dua perkataan yang menerangkan ibu saya adalah cantik dan menawan.
frasa kerja
Dua perkara yang dilakukan Cikgu Hassan adalah mengajar Matematik dan
melatih pemain bola.
frasa sendi nama
Sesi kelas tambahan adalah dari jam 1.30 petang hingga jam 3.00 petang.
27. ? Anda boleh juga menggunakan formula ATM
(A=arah)(T=tempat)(M=masa)
Contoh penggunaan kata sendi nama dari:
1. Cikgu Syahmie Aiman berasal dari Tumpat, sebuah lokasi yang
terkenal dengan industri ikan arowana. - (Tempat)
2. Dari pagi tadi lagi ibu masih belum menjamah walaupun sesuap
nasi. - (Masa)
3. Dari situ menuju ke sini mengambil masa lebih kurang lima belas
minit. - (Arah)
?
Kata sendi nama'daripada' pula digunakan untuk menyatakan
orang,perbandingan dan asal kejadian.
Contoh penggunaan kata sendi nama "daripada":
1. Kasut itu diperbuat daripada campuran getah dan plastik. - (asal-
usul)
2. Muhaimin menerima kiriman baju raya daripada tunangnya,
Shuhada. - (orang)
3. Walaupun badannya kecil, Firdaus mempunyai pemikiran yang
lebih matang daripada kakaknya, Fitriani. - (Perbandingan)
29. ? Sifat ini adalah nature atau perkara semula jadi semenjak
dilahirkan. Tidak payah dibentuk, ia telah dimiliki.
? Sikap hanya boleh dikenal pasti setelah orang lain melihat
akannya. Jika hanya terpendam, maka tidak kenallah sikap
orang tersebut.
? Sikap juga boleh dibentuk jika tidak dimiliki. Misalnya, sikap
suka bermain bola atau bersukan. Ia boleh dibina bila ada
suasana sukan atau bersama orang yang suka bersukan. Dari
dulu tidak pandai bermain kerana tiada bakat atau tidak
berminat, kini telah berminat dan menjadi salah seorang ahli
sukan.
30. ? Pemurah? ¡ª¨C sifat. Lawannya, kedekut.
? Pemaaf?¡ª¨Csifat. Lawannya, pendendam.
? Keanak-anakan?¡ª¡ªsifat. Lawannya Matang
? Gila-gila?¡ª¡ª- sifat. Lawannya, serius bebenor
? Pengotor?¡ª¡ª- sikap. Lawannya, pembersih
? Mencuri?¡ª¡ª- sikap. Lawannya, menderma
? Zalim?¡ª¡ª- sifat. Lawannya, adil(sifat). Melakukan sesuatu
pada tempatnya (sikap)
? Sabar?¡ª¡ª- sifat. Lawannya pemarah, atau baran.
? Amal soleh?¡ª¨C sikap. Lawannya buat jahat.
? Buang masa?¡ª¨C sikap. Lawannya manfaatkan masa.
? Menolong orang?¡ª sikap. Lawannya membebankan orang.
? Rajin?¡ª- sikap. Lawannya malas.
Sifat atau Sikap?
31. ?SIKAP itu tingkah laku... sopan, ramah,
senyum .. dan lain-lain. Ia boleh berubah dalam waktu
yang cepat bila ada keinginan dan niat.
?SIFATitu tabiat semula jadi¡. egois, sombong,
sensitif.. dan lain-lain.. ia agak sulit untuk diubah.