Dokumen tersebut membahas tentang tekanan darah dan denyut nadi, termasuk pengertian, faktor yang mempengaruhinya, gangguan sistem peredaran darah, dan perbedaan pengukuran tekanan darah secara palpasi dan auskultasi.
1. Dokumen tersebut berisi interpretasi dari 14 gambar strip EKG. Dokumen menjelaskan karakteristik gelombang dan interval serta kesimpulan diagnosis untuk setiap strip EKG.
1. STEMI merupakan kerusakan otot jantung permanen yang disebabkan oleh penyumbatan total aliran darah ke arteri koroner, menyebabkan daerah yang dipasok arteri tersebut kekurangan oksigen dan mati.
2. Gejala klinis STEMI antara lain nyeri dada yang berkepanjangan, peningkatan enzim jantung, dan perubahan pada EKG berupa elevasi segmen ST.
3. Penatalaksanaan utama STEMI adalah pemulihan aliran dar
Dokumen tersebut membahas tentang rumus-rumus untuk menghitung kebutuhan cairan, insensible water loss (IWL), dan balance cairan pada pasien anak dan dewasa dengan berbagai contoh soal perhitungan.
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium kolesterol, gula darah, dan asam urat.
2. Termasuk penjelasan tentang diabetes melitus, kolesterol, dan asam urat beserta gejala, penyebab, dan pencegahannya.
3. Diberikan rekomendasi gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan ketiga kondisi tersebut.
Tamponade jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel. Gejalanya antara lain dispnea, hipotensi, distensi vena, dan suara jantung menjauh. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan tanda-tanda Trias Beck. Diagnosis didukung dengan hasil laboratorium, EKG, dan echocardiografi. Penatalaksanaannya meliputi perik
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika trauma yang mencakup proses terjadinya kecelakaan dan jenis-jenis luka berdasarkan mekanismenya, seperti luka langsung, perlambatan, percepatan, dan kompresi. Jenis-jenis trauma tumpul dijelaskan seperti tabrakan depan, samping, dan dari belakang serta terbalik. Luka organ dan kompresi juga dibahas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Water Seal Drainage (WSD) yang merupakan tindakan invasif untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga dada. Dokumen tersebut menjelaskan indikasi, tujuan, jenis, komplikasi, dan prosedur pemasangan WSD serta perawatan pasien setelah pemasangan WSD.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
This document provides an overview of chest x-ray interpretation. It discusses the normal anatomy seen on a chest x-ray and various technical aspects such as positioning, inspiration, and penetration. It then outlines the systematic RIPE (Rotation, Inspiration, Penetration, Exposure) method for evaluating chest x-ray quality prior to interpretation. The document details how to assess the lungs, heart, vessels, diaphragm, and other structures visible on a chest x-ray. Common abnormalities are also briefly mentioned. The goal is to teach healthcare professionals the important steps and anatomical landmarks for accurate chest x-ray interpretation.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular, termasuk inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada.
2. Pemeriksaan inspeksi mencakup penilaian bentuk dada, voussure cardiaque, dan pulsasi di titik-titik tertentu. Palpasi bertujuan mendeteksi adanya pulsasi patologis seperti thrill, lift, atau heaving. Perkusi digunakan untuk menentukan batas jant
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Dokumen tersebut membahas tentang rumus-rumus untuk menghitung kebutuhan cairan, insensible water loss (IWL), dan balance cairan pada pasien anak dan dewasa dengan berbagai contoh soal perhitungan.
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium kolesterol, gula darah, dan asam urat.
2. Termasuk penjelasan tentang diabetes melitus, kolesterol, dan asam urat beserta gejala, penyebab, dan pencegahannya.
3. Diberikan rekomendasi gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan ketiga kondisi tersebut.
Tamponade jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel. Gejalanya antara lain dispnea, hipotensi, distensi vena, dan suara jantung menjauh. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan tanda-tanda Trias Beck. Diagnosis didukung dengan hasil laboratorium, EKG, dan echocardiografi. Penatalaksanaannya meliputi perik
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika trauma yang mencakup proses terjadinya kecelakaan dan jenis-jenis luka berdasarkan mekanismenya, seperti luka langsung, perlambatan, percepatan, dan kompresi. Jenis-jenis trauma tumpul dijelaskan seperti tabrakan depan, samping, dan dari belakang serta terbalik. Luka organ dan kompresi juga dibahas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Water Seal Drainage (WSD) yang merupakan tindakan invasif untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga dada. Dokumen tersebut menjelaskan indikasi, tujuan, jenis, komplikasi, dan prosedur pemasangan WSD serta perawatan pasien setelah pemasangan WSD.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
This document provides an overview of chest x-ray interpretation. It discusses the normal anatomy seen on a chest x-ray and various technical aspects such as positioning, inspiration, and penetration. It then outlines the systematic RIPE (Rotation, Inspiration, Penetration, Exposure) method for evaluating chest x-ray quality prior to interpretation. The document details how to assess the lungs, heart, vessels, diaphragm, and other structures visible on a chest x-ray. Common abnormalities are also briefly mentioned. The goal is to teach healthcare professionals the important steps and anatomical landmarks for accurate chest x-ray interpretation.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular, termasuk inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada.
2. Pemeriksaan inspeksi mencakup penilaian bentuk dada, voussure cardiaque, dan pulsasi di titik-titik tertentu. Palpasi bertujuan mendeteksi adanya pulsasi patologis seperti thrill, lift, atau heaving. Perkusi digunakan untuk menentukan batas jant
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Dokumen tersebut membahas pengkajian fisik terkait sistem sirkulasi pada penderita hipertensi. Pengkajian ini meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg yang dapat disebabkan faktor genetik, obesitas, st
Penyakit hipertensi adalah penyakit yang mematikan karena dapat memicu penyakit-penyakit kelas berat lain seperti gagal jantung, dan penyakit ginjal. Penyakit hipertensi dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran empat tanda vital utama yaitu suhu tubuh, nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Tanda-tanda vital harus diukur pada berbagai kesempatan seperti saat masuk rumah sakit, ketika terjadi perubahan kesehatan, sebelum dan sesudah prosedur medis, serta sebelum dan sesudah pemberian obat atau intervensi perawatan.
Teks tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Teks tersebut menjelaskan anatomi, fisiologi, definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari hipertensi.
Teks tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Teks tersebut menjelaskan anatomi, fisiologi, definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari hipertensi.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai teknik pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler dan pernapasan menggunakan Review of System (ROS). Termasuk anamnesis, pemeriksaan fisik seperti palpasi nadi, auskultasi jantung, dan pengukuran tekanan darah.
Dokumen tersebut membahas pengkajian fisik sistem sirkulasi pada penderita hipertensi. Pengkajian ini meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan hipertensi. [/ringkuman]
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
3. Tekanan darah merujuk pada tekanan yang
dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh
angota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya di
ukur seperti berikut 120/80 mmHg.
Nomor atas (120) menunjukkan tekanan
keatas pembuluh ateri akibat denyutan
jantung ,dan disebut tekanan systole.
Nomor bawah (80) menunjukan
tekanan saat jantung beristirahat diantara
pemompaan , dan disebut tekanan diastole .
Saat paling baik untuk mengukur tekanan
darah adalah saat anda istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring.
4. Faktor Yang Mempengaruhi
Tekanan Darah
Beberapa makanan seperti teh dan
kopi memiliki efek instant terhadap
tekanan darah dalam jangka waktu
yang pendek. Sedangkan garam
membutuhkan jangka waktu yang
panjang untuk memperlihatkan efek
terhadap tekanan darah namun bisa
berakibat fatal pada akhirnya.
14. Faktor Patologis
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan
berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran
yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah
naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh
O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan
darah.
15. Faktor Fisiologis
Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung
Resistensi perifer
Elastisitas arteri besar
Viskositas darah
Kehilangan darah
Hormon
16. Gangguan Pada Sistem Peredaran
Darah Manusia
Gangguan pada sistem peredaran darah manusia adalah kelainan atau
penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia
baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa
hasil metabolisme.Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah,
jantung, dan pembuluh darah.Sistem peredaran darah dapat mengalami
gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan
atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi
kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah.
18. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari
gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari
denyutan jantung. Dalam kedokteran,
denyut nadi mewakili pemeriksaan
pembuluh nadi dengan ditekan
menggunakan ujung jari. Denyut nadi dapat
diperiksa di tempat pembuluh nadi
berdekatan dengan tulang, seperti leher, di
bawah siku, di dekat pergelangan tangan,
paha, dan kaki. Denyut nadi (atau detak
pembunuh nadi per menit) setara dengan
ukuran denyut jantung .Denyut jantung juga
diukur dengan memeriksa detak jantung
secara langsung, yang biasanya
menggunakan stetoskop dan memeriksanya
selama semenit. Denyut nadi umumnya
diukur menggunakan tiga jari.
tabel denyut nadi
20. Perbedaan antara pengukuran tekanan darah
secara palpasi dengan auskultasi. Berdasarkan
konsep teori:
Secara Palpasi: Dilakukan dengan pemeriksaan pada arteri radialis (lateral), kemudian
diberikan tekanan parsial yang berasal dari manset udara yang dipompa, setelah beberapa saat
denyut nadi tidak terasa lagi, kemudian manset udara dikempiskan secara perlahan-lahan dengan
membuka skrup pembuka penutupnya, saat denyut pertama teraba disebut tekanan systole. Pada
pemeriksaan secara palpasi hanya dapat dilakukan pengukuran untuk tekanan systole saja.
Secara Auskultasi: Dilakukan dengan pemeriksaan pada arteri brachialis (medial),
menggunakan alat tambahan yakni Stethoscope, dengan posisi Stethoscope berada pada arteri
brachialis (medial). cara tersebut dapat mengukur tekanan systole maupun tekanan diastole. jika
terdengar bunyi Lub pertama (melalui Stethoscope) itu yang dinamakan tekanan systole,
sedangkan tekanan diastole ditandai dengan terdengarnya bunyi dup dup dup mau
hilang yang terakhir.
21. Berdasarkan sarana (alat yang digunakan):
Palpasi: Jari ke II III (jari telunjuk, jari tengah, jari
manis) dan Sphygmomanometer
Aulkultasi: Stethoscope dan Sphygmomanometer.
22. Berdasarkan hasil yang diperoleh:
1. Palpasi: Hasil pengukuran secara palpasi kurang akurat bila dibandingkan dengan
pengukuran secara auskultasi, juga dikarenakan pengukuran secara palpasi hanya
dapat digunakan untuk mengukur tekanan systole saja.
2. Auskultasi: Hasil pengukuran secara auskultasi lebih akurat dibandingkan secara
palpasi, pengukuran secara auskultasi dapat digunakan untuk mengukur tekanan
systole maupun tekanan diastole. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada
lengan atas kanan Biasanya pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada lengan
atas kanan, karena hasil pengukuran tekanan darah yang diperoleh lebihakurat dan
aman.