Panduan :
1.Mendampingi Kepala Sekolah dalam mendiskusikan isu-isu praktik kepemimpinan pembelajaran dan perencanaan kerja kepala sekolah
2.Memfasilitasi refleksi Kepala Sekolah dalam penerapan program kerja sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang coach agar dapat memberikan coaching yang efektif untuk meningkatkan kinerja, meliputi sikap positif, berfokus pada tujuan, dukungan, serta perhatian."
Salinan Materi Coaching Mapel Umum disekolah.pptxheruheru31
油
Coaching di sekolah bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka. Berikut beberapa materi coaching yang bisa diterapkan:
Untuk Siswa
Pengembangan Diri:
Menetapkan tujuan: Membantu siswa menetapkan tujuan yang SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Manajemen waktu: Melatih siswa untuk mengatur waktu belajar dan aktivitas lainnya secara efektif.
Mengatasi stres: Memberikan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Meningkatkan kepercayaan diri: Membantu siswa mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta membangun kepercayaan diri.
Pengembangan Akademik:
Teknik belajar efektif: Mengajarkan berbagai teknik belajar seperti mind mapping, SQ3R, dan Feynman Technique.
Mengatasi kesulitan belajar: Memberikan dukungan dan strategi untuk mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.
Persiapan ujian: Membantu siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan baik.
Pengembangan Sosial:
Komunikasi efektif: Melatih siswa untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal.
Keterampilan interpersonal: Membantu siswa membangun hubungan yang baik dengan teman sebaya dan guru.
Kepemimpinan: Mengembangkan potensi kepemimpinan siswa melalui berbagai aktivitas.
Untuk Guru
Meningkatkan efektivitas mengajar:
Mengembangkan rencana pembelajaran: Membantu guru dalam merancang pembelajaran yang menarik dan efektif.
Mengelola kelas: Memberikan strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Memberikan umpan balik: Melatih guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa.
Membangun hubungan dengan siswa:
Menjalin hubungan yang positif: Membantu guru membangun hubungan yang baik dan saling percaya dengan siswa.
Memahami kebutuhan siswa: Melatih guru untuk memahami kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa.
Pengembangan profesional:
Menetapkan tujuan pengembangan diri: Membantu guru menetapkan tujuan pengembangan profesional.
Mencari mentor: Memfasilitasi guru untuk mencari mentor yang dapat membimbing mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang coaching untuk meningkatkan prestasi atau pembangunan kerjaya. Coaching digunakan untuk membantu individu memaksimumkan potensi mereka sendiri dengan membimbing mereka belajar bukan mengajar. Proses coaching melibatkan pembentukan hubungan, menetapkan matlamat, mengenalpasti realiti, mempertimbangkan pilihan, dan menetapkan tindakan.
PENJELASAN REFLEKSI MODUL 2.3 Coaching adalah proses kolaborasi sistematis de...ahmadzaini10748
油
Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny
Workshop ini membahas tentang coaching, termasuk definisi, tujuan, dan teknik-teknik coaching. Peserta akan mempelajari tentang pembelajaran dewasa, model GROW dalam coaching, dan nilai-nilai penting bagi seorang coach. Workshop ini bertujuan membantu peserta memahami konsep dan proses coaching serta mampu menerapkannya.
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
Eksplorasi Konsep BAGJA Prakarsa perubahan .pptxmusbab
油
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjadi guru ideal, mulai dari mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi kekuatan yang ada, menemukan solusi, merencanakan tindakan konkret, hingga mengimplementasikan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Salinan Materi Coaching Mapel Umum disekolah.pptxheruheru31
油
Coaching di sekolah bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka. Berikut beberapa materi coaching yang bisa diterapkan:
Untuk Siswa
Pengembangan Diri:
Menetapkan tujuan: Membantu siswa menetapkan tujuan yang SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Manajemen waktu: Melatih siswa untuk mengatur waktu belajar dan aktivitas lainnya secara efektif.
Mengatasi stres: Memberikan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Meningkatkan kepercayaan diri: Membantu siswa mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta membangun kepercayaan diri.
Pengembangan Akademik:
Teknik belajar efektif: Mengajarkan berbagai teknik belajar seperti mind mapping, SQ3R, dan Feynman Technique.
Mengatasi kesulitan belajar: Memberikan dukungan dan strategi untuk mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.
Persiapan ujian: Membantu siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan baik.
Pengembangan Sosial:
Komunikasi efektif: Melatih siswa untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal.
Keterampilan interpersonal: Membantu siswa membangun hubungan yang baik dengan teman sebaya dan guru.
Kepemimpinan: Mengembangkan potensi kepemimpinan siswa melalui berbagai aktivitas.
Untuk Guru
Meningkatkan efektivitas mengajar:
Mengembangkan rencana pembelajaran: Membantu guru dalam merancang pembelajaran yang menarik dan efektif.
Mengelola kelas: Memberikan strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Memberikan umpan balik: Melatih guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa.
Membangun hubungan dengan siswa:
Menjalin hubungan yang positif: Membantu guru membangun hubungan yang baik dan saling percaya dengan siswa.
Memahami kebutuhan siswa: Melatih guru untuk memahami kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa.
Pengembangan profesional:
Menetapkan tujuan pengembangan diri: Membantu guru menetapkan tujuan pengembangan profesional.
Mencari mentor: Memfasilitasi guru untuk mencari mentor yang dapat membimbing mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang coaching untuk meningkatkan prestasi atau pembangunan kerjaya. Coaching digunakan untuk membantu individu memaksimumkan potensi mereka sendiri dengan membimbing mereka belajar bukan mengajar. Proses coaching melibatkan pembentukan hubungan, menetapkan matlamat, mengenalpasti realiti, mempertimbangkan pilihan, dan menetapkan tindakan.
PENJELASAN REFLEKSI MODUL 2.3 Coaching adalah proses kolaborasi sistematis de...ahmadzaini10748
油
Coaching adalah proses kolaborasi sistematis dengan fokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil untuk membantu seseorang belajar bukan mengajariny
Workshop ini membahas tentang coaching, termasuk definisi, tujuan, dan teknik-teknik coaching. Peserta akan mempelajari tentang pembelajaran dewasa, model GROW dalam coaching, dan nilai-nilai penting bagi seorang coach. Workshop ini bertujuan membantu peserta memahami konsep dan proses coaching serta mampu menerapkannya.
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
Eksplorasi Konsep BAGJA Prakarsa perubahan .pptxmusbab
油
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjadi guru ideal, mulai dari mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi kekuatan yang ada, menemukan solusi, merencanakan tindakan konkret, hingga mengimplementasikan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
3. No Aspek Coaching Mento鱈ing Konseling
1. Tujuan menuntun coachee untuk
menemukanide b a iu
atau caia untuk
mengatasitantangan
yang dihadapi
ataumencapai tujuan
yang dikehendaki
membagikan pengalamannya
untuk membantu
mentee
mengembangkan
diiinya
membantu konseli
memecahkan masalahnya
2. Hubungan kemitiaan yang setaia dan
coachee sendiii yang
mengambil keputusan.
Coach hanya
mengaiahkan saja,
hubungan antaia seseoiang
yang beipengalaman dan
yang kuiang beipengalaman.
Mentoi langsung
membeiikan tips bagaimana
hubungan antaia
seoiang
ahli dan seseoiang
yang membutuhkan
bantuannya. Konseloi
back
9. PRESENCE
Kemampuan untuk hadir utuh bagi
coachee kita.
Badan - pikiran - hati selaras saat
sedang melakukan percakapan
dengan coachee
Ini bagian dari Kesadaran Diri
Ini membantu munculnya mindset
dan kompetensi yang lain
Bersikap terbuka
Bersikap sabar
Bersikap ingin tahu lebih banyak
10. MENDENGARKAN AKTIF
adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang
dikatakan oleh lawan bicara dan memahami
keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
11. MENDENGARKAN AKTIF
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN
Asumsi - sudah mempunyai
anggapan tertentu tentang suatu
situasi
Judgment/Melabel -memberi label
pada seseorang dalam situasi
tertentu
Asosiasi - mengaitkan dengan
pengalaman pribadi
12. MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
Pertanyaan lahir dari mendengarkan
Berbentuk pertanyaan terbuka
Membuat coachee merenung,
menggali, mengingat, mengaitkan
Diajukan pada saat yang tepat
13. MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan
kata APA - BAGAIMANA - SEBERAPA.
Tidak menggunakan kata KENAPA
atau MENGAPA
Bukan pertanyaan TERTUTUP: Apakah,
Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan yang
dijawab dengan Ya atau Tidak
14. MENDENGARKAN &
BERTANYA DENGAN
RASA
R - receive
A -
acknowledge S
- summarize A
- ask
Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian
Treasure
R
A
S
A
15. RECEIVE (Terima)
Menangkap kata kunci - kata-kata yang diucapkan
klien
CIRI-CIRI KATA KUNCI:
diucapkan berulang-ulang
diucapkan dengan intonasi tertentu
berupa kata yang aneh/metafora/analogi
tertangkap ada emosi saat diucapkan
menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran
dia saat itu
diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
16. ACKNOWLEDGE
(Beri tanda)
Memberi tanda/sinyal bahwa kita
mendengarkan
Dengan anggukan, dengan kontak mata
Jika percakapan dilakukan secara daring,
bisa dengan mengatakan "O..", "Ya..".
Memberikan perhatian penuh pada
coachee.
Tidak sibuk mencatat
Tidak terganggu dengan situasi lain
17. SUMMARIZE (Rangkum)
Saat coachee selesai bercerita,
rangkum untuk memastikan
pemahaman kita sama
Gunakan kata kunci
Digunakan juga untuk merangkum
potongan-potongan informasi yang
telah didapatkan sebelum ini.
Mintakan konfirmasi dari coachee
apakah rangkuman kita betul
18. ASK (Tanya)
Berdasarkan yang kita dengar dan
hasil merangkum (summarizing),
ajukan pertanyaan yang membuat
pemahaman coachee lebih dalam
tentang situasinya
Pertanyaan harus merupakan hasil
mendengarkan - mengandung
penggalian atas kata kunci atau emosi
yang sudah dikonfirmasi
Dalam format pertanyaan terbuka:
menggunakan apa, bagaimana,
seberapa, kapan, siapa atau di mana.
Jangan gunakan mengapa atau
apakah atau sudahkah.
21. Percakapan Berbasis Coaching
Percakapan untuk perencanaan
Percakapan untuk pemecahan
masalah
Percakapan untuk refleksi diri
Percakapan untuk kalibrasi
22. Tips
Saat akan melakukan percakapan coaching, selalu siapkan presence.
Mulai dengan menetapkan niat, ingin mendengarkan, ingin mendampingi, ingin
menjadi teman berpikir
Jangan membuat janji temu saat sedang sibuk.
24. Kapan kita melakukannya?
Sebelum memulai pendampingan kepada coachee. Pendampingan bersifat
suatu pengembangan jangka pendek (3-6 bulan). Rencanakan bersama apa
yang ingin dikembangkan coachee
Sebelum coachee memulai/terlibat dalam suatu kegiatan atau melakukan
suatu tugas. Rencanakan akan yang dilakukan dalam kegiatan/tugas
tersebut
Percakapan untuk Perencanaan
25. TUJUAN
Tanyakan tujuan perencanaan: Apa yang ingin dicapai dari kegiatan/pengembangan
ini?
IDENTIFIKASI & RENCANA
Tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan/kegiatan: Apa ukurannya
bahwa ini berhasil? (pastikan ukuran terukur)
Identifikasi hal-hal yang harus disiapkan/dikembangkan: Apa saja yang harus
disiapkan? Apa yang perlu dikembangkan agar bisa mencapai tujuan?
Identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan
Identifikasi dukungan yang diperlukan
TANGGUNG JAWAB
Sepakati kapan akan melakukan sesi untuk refleksi/kalibrasi
Percakapan untuk Perencanaan
Bagaimana melakukannya?
26. Tips
Di tahap ini, tidak perlu menggali secara detil. Dapatkan informasi yang cukup
spesifik tapi tidak terlalu detil. Pembicaraan sangat detil akan dilakukan di sesi
coaching.
Saat melakukan percakapan, jangan meminta coachee mengisi form. Tapi
dapatkan jawaban melalui percakapan.
Percakapan untuk Perencanaan
28. Kapan kita melakukannya?
Setelah ada aktivitas yang dilakukan oleh
coachee
Setelah mengikuti suatu aktivitas
Setelah menyelesaikan suatu tugas
Saat coachee sedang ingin merefleksikan diri
Percakapan untuk Refleksi
29. Bagaimana melakukannya?
Bangun suasana tenang saat melakukan refleksi.
IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI
Mulai dengan menanyakan apa yang didapat/dirasakan dari
event/kegiatan/situasi yang direfleksikan
Tanyakan inspirasi apa yang timbul dari pengalaman/perasaan tersebut
Tanyakan apa yang sekarang jadi diketahui/dipahami/ disadari oleh coachee
Tanyakan dari kesadaran itu apa yang akan dilakukan ke depannya?
TANGGUNG JAWAB
Tanyakan apa yang didapatkan dari percakapan?
Percakapan untuk Refleksi
30. Tips
Saat melakukan percakapan refleksi, beri banyak ruang hening
Izinkan coachee mengungkapkan refleksinya dengan bebas
Jaga presence kita untuk membantu menjaga ruang percakapan
yang aman dan nyaman bagi coachee.
Percakapan untuk Refleksi
32. Kapan kita melakukannya?
Saat coachee mengontak kita karena ia menghadapi masalah.
merasa buntu, merasa tidak jelas, merasa tidak berdaya, merasa
tidak mampu.
Saat coachee mengalami krisis
Saat coachee membutuhkan bantuan dari luar
Percakapan untuk pemecahan masalah
33. Bagaimana melakukannya?
IDENTIFIKASI
Ajak coachee menggambarkan masalahnya
Lalu ajak melihat apa yang ingin dicapainya jika masalah hilang
Ajak coachee melihat faktor-faktor yang menyebabkan itu terjadi dan faktor-
faktor yang bisa membuat hal itu hilang
RENCANA AKSI
Ajak coachee memikirkan apakah memiliki gagasan untuk
mengatasinya Coach boleh brainstorming
TANGGUNG JAWAB
Sebelum percakapan berakhir, ajak coachee menyimpulkan apa yang
didapatnya.
Percakapan untuk pemecahan masalah
34. Tips
Jaga sikap terbuka, netral dan ingin tahu
Jangan terbawa dalam problem coachee
Sering-sering mengajak coachee melihat dari area yang
netral/helicopter view
Menggunakan gambar/mindmap bisa membantu juga
Percakapan untuk pemecahan masalah
36. Kapan kita melakukannya?
Setiap 3 bulan saat membicarakan kemajuan perkembangan diri
Saat kita/coachee ingin melakukan swanilai
kinerja/perkembangannya terhadap suatu standar/kriteria.
Saat perlu melakukan penyesuaian ulang atas rencana
terhadap standar/kriteria tersebut
Percakapan untuk kalibrasi
37. Bagaimana melakukannya?
Pastikan kita dalam keadaan mental positif, siap untuk berpikir bersama, mampu
hadir sepenuhnya
Pastikan memiliki intensi yang benar
ingin terkoneksi bukan mengoreksi
ingin memahami bukan memberi tahu
IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI
Mulai dengan meminta coachee menilai apa hal-hal yang sudah bagus.
Lanjutkan dengan swa-nilai area yang menurut coachee dapat dikembangkan
lagi
Sampaikan sudut pandang kita sebagai pengamat.
TANGGUNG JAWAB
Tanyakan kesimpulan dan apa yang akan dilakukan berbeda di kemudian hari.
Percakapan untuk kalibrasi
back
38. Tips
Selalu mulai dengan hal-hal yang sudah baik
Berikan penghargaan atas hal-hal yang sudah baik
Lalu gunakan hal yang sudah baik untuk meningkatkan
atau mengembangkan hal-hal yang belum sesuai
target/keinginan
Berikan umpan balik secara spesifik dan positif
Percakapan untuk kalibrasi
45. Konsep Supervisi manajerial
Pengertian
Prinsip-Prinsip
Metode dan Teknik Supervisi Manajerial
dalam Pembinaan Pengelolaan Sekolah
Humanis
Berkesinambungan
Demikratis
Integral
Komprehensif
Konstruktif
Objektif
Metode
Monitoring Evaluasi
Focus Group Discussian (FGD)
Metode Delphi
Workshop
Teknik:
Individual
Kelompok
46. 9 ASPEK MANAJERIAL
PENGELOLAAN RENCANA KERJA SEKOLAH
1. PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH
2. PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
3. PENGELOLAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH
4. PENGELOLAAN PTK
5. PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN SEKOLAH
6. PENGKAJIAN TIK
7. PENGKAJIAN PENGELOLAAN KURIKULUM
8. PENGKAJIAN MONITORING DAN EVALUASI
47. Umpan Balik berbasis
Coaching
Umpan balik yang efektif haruslah bersifat netral sehingga tidak
subjektif dan tanpa dasar (Costa dan Garmston, 2016). Umpan balik akan
memiliki lebih besar kesempatan untuk diterima apabila berbasis data
kuantitatif dari indikator pencapaian yang sebelumnya sudah disepakati.
Umpan balik akan efektif apabila berbasis data dan disampaikan secara
langsung tidak lama setelah kejadian/pembelajaran/situasi terjadi.
48. Memberikan Umpan Balik dengan Prinsip
Coaching
Memberikan umpan balik dengan prinsip coaching:
1. Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu
pengembangan diri
coachee
2. Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
3. Sesuai prinsip coaching, pemberian umpan balik tetap menjaga prinsip
kemitraan
4. Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapat coachee
49. Umpan Balik berbasis
Coaching
Costa dan Garmston (2016) dalam Cognitive Coaching: Developing Self-
directed Leaders and Learners ada beberapa jenis umpan balik yang
mendukung kemandirian dari penerima umpan balik.
A. Umpan Balik dengan Pertanyaan Re鍖ektif
B. Umpan Balik menggunakan data yang valid
back